Baru sampai di rumah hujan turun sangat deras banget. Dono duduk di ruang tamu untuk menghilangkan rasa lelahnya dan melihat hujan dari pintu depan terbuka lebar.
Udara tambah dingin banget. Indro bergerak dari dapur menuju ruang tamu dan duduk bersama Dono dengan membawa tekok kecil yang berisi teh dan gelas.... langsung di taruh di meja. Indro telah mengisi gelasnya dengan teh dan meminumnya saat masih panas agar tubuh anget.
"Enaknya Don...tehnya," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono mengisi gelas di meja dengan tekok kecil yang berisi teh buatan Indro. Dono pun meminum teh buatan Indro.
"Enak...Indro teh buatan kamu," kata Dono.
Tubuh Dono langsung minum teh yang anget banget dan susana dingin berkurang banget. Kasino baru pulang dari kerjaan dan masuk rumah dalam keadaan basah kuyup tapi tidak mengucap salam masuk rumah "Asalamualaikum".
"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Indro bersamaan.
Kasino segera ke kamar untuk berganti pakaian dan keadaan dirinya sudah kedinginan karena kehujanan. Dono hendak ke kamar untuk berganti pakaian, tapi Indro ingin mulai ingin mengajak ngobrol sama Dono yang lebih serius lagi. Dono sudah tahu sifat Indro jadi berkata Dono "Nanti aja ngobrolnya...Indro. Aku ganti pakaian".
"Iya," saut Indro.
Dono pun bergerak menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Indro beranjak dari ruang tamu dan duduk di ruang tengah sambil menyetel Tv dan langsung memilih acara Tv favoritnya Indro.
Kasino dan Indro telah beres benah dirinya langsung duduk bersama Indro di ruang tamu sambil nonton Tv.
"Indro apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Dono.
"Biasa...tentang acara Tv...aja!?" kata Indro.
"Ya...gak terlalu penting banget," kata Dono.
"Biasa...Indro...nyari pola pembicaraan agar...suasana hidup. Gak diam aja. Jadi rame," kata Kasino.
"Bener kata....Kasino. Biar rame," saut Indro.
"Ya..deh. Tapi apa yang ingin kamu bicarakan tentang acara Tv?" kata Dono.
"Biasa apa tanggapan kamu...tentang D Star grandfinal?" tanya Indro.
"Itu...sih jawabannya sederhana. Bagus...aja," kata Dono.
"Sederhana...gitu...Don. Tapi kan Selfi gak masuk grandfinal?" tanya Indro.
"Itu...sih jawaban bukan urusan aku," kata Dono.
"Bener..itu bukan urusan Dono," saut Kasino.
"Memang bukan urusan kamu. Tapikan......Aku ingin tahu aja apa tanggapan kamu Don...berkenaan tentang Selfi gak masuk grandfinal?" kata Indro.
"Aku....bukan Tuhan yang tahu segalanya. Urusan manusia....hanya manusia itu sendiri yang bertanggungjawab dalam menjalankan hidup. Maka itu...aku tidak peduli. Hanya sebatas penggemar aja...gak lebih. Kecewa itu ada tapi tidak ada gunanya. Cuma permainan menang atau kalah....sudah biasa itu mah," penjelasan Dono yang bener-bener tegas.
"Ya...aku tahu Don. Pada akhirnya. Sesuai omongan Nazzar...juga...kaya telah terkonsep rapih," kata Indro.
"Kalau kenyataannya begitu. Ya. .sudah...tonton aja!!!," kata Dono.
"Tonton aja jadi penonton yang baik. Biarin yang heboh para penggemar fanatik di sosial media," tambahan Kasino.
"Iya deh. Tapi Don...yang kamu dukung siapa dalam grandfinal antara Fildan, Reza dan Rara?" kata Indro.
"Rara," saut Kasino.
"Itu...Kasino tahu," kata Dono.
"Kalau...Rara yang di dukung....alasannya. Masih kaitan dalam tulisan kamu di Blog," kata Indro.
"Kenyataan begitu," saut Dono.
"Sudah diam. Ngobrolnya kepanjangan. Cuma....sekedar ngobrol aja!" kata Kasino.
"Iya," saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro mulai diam dan asik nonton Tv acara kesukaan mereka bertiga untuk menghilangkan kepenatan hidup karena lelah seharian bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment