Indro memain gitar di halaman belakang, ya sambil menyanyikan lagu yang berjudul 'Ervina'.
Dan takkan pernah ada yang lain di hatiku
Selain dirimu.....ouu
Sudahlah buang semua ragu dalam jiwamu
Percayalah akan janji setiaku
Untuk selalu menjaga dirimu
Ervina hanya kau yang terukit di hatiku
Dan ku selalu berharap semoga kita
Kan abadi selamanya
Ervina.....aku akan selalu mencintaimu
Dan aku akan selalu merindukan dirimu selamanya
Hoo
Biarkan orang berkata lain kepadamu
Mereka hanya ingin membuat kita saling membenci
Sulit ku pahami.....hooo"
***
Indro selesai menyanyikan lagu karya 'Vagetoz' dan juga main gitarnya. Indro ke dalam rumah langsung ke kamar. Gitar di taruh di meja belajar sama Indro. Ya Indro keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.
Kasino sedang nonton Tv di ruang tengah, ya film gitu. Dono sedang baca buku di ruang tamu. Indro duduk di ruang tamu dan berkata "Don."
Dono berhenti baca bukunya dan berkata "Apa?"
"Omongan Dono kemarin bener Don!" Indro.
"Yang mana ya?" kata Dono.
"Selebaran sumbangan untuk keamanan tingkat RT gitu," kata Indro.
"Ooooo itu," kata Dono.
"Aku dapet kabarnya dari tetangga di daerah sini yang punya halaman belakang yang tidak di pager dan juga ada tanaman ini dan itu. Yang di colong dua buah nangka yang di rawat dengan baik....hampir mateng sih," kata Indro.
"Dua buah nangka. Paling yang nyolong tidak jauh-jauh itu mah. Tetangga. Pastinya orang miskin yang hatinya miskin," kata Dono.
"Jadi tidak efektif iyuran keamanan itu. Kalau terjadi kecolongan gitu," kata Indro.
"Kan aku telah membuktikan kebenaran ini dan itu. Pada akhirnya. Informasi tentang kecolongan terjadikan. Tidak efektif kan iuran keamanan dari tingkat RT," kata Dono.
"Padahal tetangga depan rumah pekerjaannya Tentara untuk menjaga keamanan. Tetap daerah lingkungan tidak aman kan," kata Indro.
"Mau tetangganya Tentara atau kah Polisi sekalipun. Tetap terjadi pencurian karena ada yang hati miskin banget mengambil hak orang lain demi keuntungan pribadi. Contohnya banyaklah di Tv tentang berita kriminalitas gitu," kata Dono.
"Susah hidup di antara tetangga miskin yang mencuri," kata Indro.
"Yang kaya pun ada yang mencuri, datanya pernah ku dapat kan," kata Dono.
"Jadi bener deh. Hati miskin. Mengambil hak orang lain demi keuntungan pribadi. Yang kehilangan dua buah nangka, ya diikhlasinlah seperti biasa....belum rezeki gitu," kata Indro.
"Lebih baik begitu kan. Di ikhlasin," kata Dono.
"Kalau tidak di tanggulangi Don. Maka yang akan di colong bukan buah nangka lagi. Bisa-bisa motor kaya di berita Tv tentang kriminalitas gitu," kata Indro.
"Cara menanggulanginya. Periksa data orang miskin di daerah sini yang punya pekerjaan dan juga pengangguran. Mungkin orang kaya perlu, tapi datanya malah dapet kakap itu mah. Periksa juga anak laki-laki sampai remaja kaya dan miskin yang sudah mengerti bermain sendiri dan juga berkelompok. Kalau anak cewek sampai gadis, ya terpengaruh pergaulan ini dan itu sih," kata Dono.
"Jadi bisa ketahuan dong siapa pencurinya?!" kata Indro.
"Aku sudah bilang tadi. Tetangga yang miskin yang miskin hatinya," kata Dono.
"Kalau begitu tidak perlu di bahas lebih jauh lagi. Main game ah!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono melanjutkan baca bukunya. Indro telah asik main game di Hp-nya. Kasino masih asik nonton Tv dengan acara film yang bagus banget.
No comments:
Post a Comment