CAMPUR ADUK

Tuesday, April 16, 2019

TERIMA KASIH

Kasino lagi sibuk membaca di depan leptopnya. Indro baru selesai masak di dapur dan membawanya di ruang tengah sambil membawa makan dan minuman.

Indro duduk santai sambil menyeruput kopi panas dan sekaligus menyuruh Kasino untuk makan dan minum buatannya. Ya Kasino menghentikan bacanya di leptopnya dan asik minum kopi.

"Enak Indro...kopi buatan kamu," kata Kasino.

"Terima kasih......," saut Indro.

Indro langsung menyetel Tv dan memilih chenel yang acaranya bagus. Kasino masih menikmati kopi enak buatan Indro yaitu "Kopi Cap Jempol". Indro tertawa terpingkal-pingkal acara musik yang ada lawaknya. Kasino pun juga tertawa terpingkal-pingkal juga. Padahal acara yang di tonton Indro acara ulangan yang di tonton Kasino. Sampe-sampe Kasino nyeletuk "Bagus".

Indro menyadari celetukkannya Kasino.

"Bagus apa Kasino?"

"Acara Tv yang kita tonton tapi tayangan ulangan berdasarkan sistem perekaman di sistem Tv di rumah kita,"

"Memang...bagus dan menghibur...Kasino."

"Yo.i....Indro."

Kasino mengambil gorengan di meja lalu langsung di makan Kasino.

"Enak....Indro...masakan kamu," pujian Indro.

"Terima kasih....Kasino."

Indro menyeruput kopinya lagi.

"Enak.....Kopi Cap Jempol ini," kata Indro.

"Emang enak...Kopi Cap Jempolnya." saut Kasino.

"Oh...iya Kasino...gimana dengan debat kelima Pemilu Presiden?" tanya Indro.

"Kan debat udah selesai...untuk di bicarakan lagi. Hasilnya pun kamu tahu....Indro."

"Iya..sih Kasino. Kilas balik aja tentang perdebatan tersebut. Tapi saya ingin tanggapan kamu saja....Kasino."

"Menurut saya tentang debat kelima Pemilu Presiden bagus banget. Itu saja. Kesimpulan untuk keseluruhannya sih yang di tampilkan oleh Pemilu Presiden dari awal sampai akhir lebih cenderung Politik Islam yang menonjol. Maka kaitannya tentang Khalifah atau di sebut Pemimpin di muka bumi ini dengan basic diri yang menonjol pada peserta Pemilu Presiden." penjelasan Kasino.

"Jadi Politik Islam toh jawabannya. Padahal penulis mengangkat judul tulisannya Politik Islam untuk mendapatkan tanggapan dari pembaca. Malah gak jadi," kata Indro.

"Penulisnya...lagi memperhitungkan tulisannya yang di publikasikan. Ada gak gejala yang terjadi dari tulisan di baca pembaca. Tenyata ada perubahan walau sedikit," kata Kasino.

"Berapa...persen Kasino?" tanya Indro.

"1 persen saja....buat penulis cukup. Jadi metode penelitiannya terbukti untuk membuktikan dirinya punya kemampuan," kata Kasino.

"Pantes...kata ganjil pada tulisan yang di tulis penulis di debat ke empat Pemilu Presiden," kata Indro.

"Yo.i," saut Kasino.

Indro menikmati minum kopinya yang enaknya lagi. Begitu juga dengan Kasino.

"Tapi ngomong-ngomong kenapa Golput mencuat di bicarakan di Tv sampe-sampe ada undang-undangnya menekan agar tidak Golput. Belum lagi di tekan dengan pernyataan fatwahnya dari ulama dan di tambah lagi sama pejabat negara komentar untuk mempertegas undang-undangnya...?" kata Indro.

"Ah....itu sih Politik nakut-nakutin aja alias Politik Gondrowuwo," kata Kasino.

"Politik Setan dong....... Pantes penulis sampe terkejut nontonnya alias kaget. Padahal ya....Golput itukan kepanjangannya Golongan Putih. Berarti masyarakat yang berkelompok memakai baju putih," kata Indro.

"Itu maksudnya Indro...kelompok baju putih yang mengikuti kampanye terbuka yang di adakan 2 peserta dalam Pemilu Presiden. Malahan kalau lebih Golput lagi sih di kuburan," kata Kasino.

"Bener-bener...Kasino....di kuburan banyak golongan putih yaitu pocong dan juga Golhit yaitu Golongan Hitam alias Golongan Setan pengikutnya adalah manusia yang selalu berbuat jahat dan sampai mati dan kuburkan di hukum malaikat maut karena menciptakan kerusakan di dunia ini," kata Indro.

"Ya....bener..kamu...Indro. Sekalian aja GolPel yaitu Golongan Pelangi agar lebih semarak lagi warna-warninya kaya lambang partai politik di Indonesia." kata Kasino.

"Bener-bener...lebih semaraknya warna-warni itu," kata Indro.

"Yo.i," saut Kasino.

Indro menikmati kopinya lagi sambil nonton Tv begitu juga dengan Kasino. Baru sebentar saja Indro tertawa terpingkal-pingkal dengan ulah artis yang bertingkah konyol banget. Kasino pun juga sama.

Lalu Kasino membaca lagi di leptopnya dengan seksama. Indro pun ikutan juga membaca dan langsung terkejut sekali apa yang di baca Kasino.

"Tesis....Kasino," kata Indro.

"Iya," saut Indro.

"Siapa yang S2 dan judul Tesis itu Strategi Kemenangan Pemilu Presiden periode 2019-2024. Dengan metode penelitian Kualitatif?" tanya Indro.

"Dono," jawab Kasino.

"Dono...gak kuliah lagi. Apa ia ingin melanjutkan kuliah S2-nya?" kata Indro.

"Engaklah...Dono gak melanjutkkan kuliah lagi. Cuma ingin mengalahkan dirinya sendiri dan membuktikan mampu juga S2 kaya Wulan. Saya cuma di suruh untuk mengalisa kalau ada kesalahan dalam proses pembuatan Tesis. Tapi sebenarnya Dono membuat 2 metode penelitian dengan satu judul," kata Kasino.

"Gila-gila...Dono..isi kepalanya. Masalahnyakan dari mana bahan-bahan untuk memperkuat dari Tesis tersebut dengan metode penelitian Kualitatif dan Kuantitatif?" kata Indro.

"Datanya diambil dari jaringan media yang mempublikasikan tentang Pemilu Presiden. Kadang meminta data dari para elit politik yang dekat dengan Dono dan di wawancarai dan di rekam pake Hpnya. Dengan tebar Quissoner ke masyarakat lebih cenderungnya mahasiswa yang mau bantu Dono. Buku refensinya yang cepat di dapetkan Dono hanya di Universitas Muhammadiyah karena di situ pun ada mata kuliah tentang Politik Islam yang di ajarkan jadi lebih fokus lagi proses pemahamannya. Kan Politik yang di jalan Pemilu Presiden 2019 inikan...kedua peserta menggunakan tekniknya sebelas dua belas Politik Islam," penjelasan Kasino.

"Pantes ada yang aneh?" kata Indro.

"Aneh apa Indro?"

"Anehnya.....ada sinetron yang akan di tayangkan di salah Tv Swasta tentang "Para Pencari Tuhan". Dan juga Sampe-sampe di tayangkan Pak Joko Widodo bersama keluarga menjalan ibadah Umroh berarti sama aja Para Pencari Tuhan," kata Indro.

"Mungkin aja benar yang penting prasangka baik aja. Kan gak ada salahnya toh jalan mereka benar. Para Pencari Tuhan. Padahal Tuhan lah yang menetapkan Takdir di muka bumi ini. Contohnya Bapak BJ Habibie seorang ilmuan yang mampu jadi Presiden. Kan itu sudah kehendak Alloh SWT untuk jadi Pemimpin sekaligus menjadi ilmuan hebat berkat doa dan usahanya. Maka tak terelakkan menjadi pemimpin walau ada goncangan besar negeri ini pada saat itu tahun 1998," kata Kasino.

"Ya...Alloh SWT Maha berkehendak untuk mengangkat derajat anak manusia untuk menjadi pemimpin yang lebih tinggi lagi ya...akhirnya Bapak Bj Habibie jadi Presiden deh," kata Indro.

"Jadi semuanya sesuai Takdir yang di tetapkan Tuhan Yang Maha Esa," kata Kasino.

"Sip...setuju banget," kata Indro.

Indro pun menikmati kopinya lagi sambil nonton Tv. Sedangkan Kasino terus membaca tulisan yang dibuat Dono dengan seksama.

"Kasino. Gimana dengan hasil dari Pemilu Presiden apa Dono menulisnya berdasarkan perhitungan cepat (Quick Count)?"

"Iya...diambil secara garis besar aja tapi ya gak banyak. Kan pokok permasalahannya di angkat Dono cuma satu aja agar tidak banyak di pembahasannya di BAB 4 dan juga agar tidak berbenturan dengan tiori yang diambil dan juga hipotesisnya," kata Kasino.

"Jadi....Dono telah memperhitungkan Tesisnya dengan baik. Padahal untuk nilai pribadi aja bukan untuk di akui di salah satu Universitas sebagai pengakuan telah menjalankan pendidikan tingkat S2-nya," kata Indro.

"Ya...begitulah orang belajar otodidak yang belajar sendiri untuk meningkatkan dirinya untuk sejauh mana kemampuan bisa menguasai ilmu tersebut dengan baik," kata Kasino.

"Belajar tidak harus di bangku kuliah lagi bisa belajar sendiri asalkan ada kemauan mengubah diri dari gak bisa menjadi bisa," kata Indro.

"Yo....i," saut Kasino.

"Oh iya...satu lagi Kasino saya lupa. Dono itu nulis Tesisnya fokus strategi Pak Joko Widodo atau strateginya Pak Probowo dalam proses Pemilu Presiden?"

"Ya...kedua-duanya. Kan pokok permasalahannya adalah Bagaimana Strategi Kemenangan Dalam Pemilu Presiden?" kata Kasino.

"Ya saya tahu. Tapi kalau salah satu kalah gimana...Kasino?"

"Ya....itulah yang di peroses ulangnya kenapa gagalnya? dan juga segera sistem kerja di evaluasi untuk mengetahui kegagalannya," kata Kasino.

"Berarti Tesis-nya Dono kongrit dong," kata Indro.

"Yo..i," saut Kasino.

"Jadi ini..keinginan penulis lagi yang baru baca buku tentang pembuatan Tesis," kata Indro.

"Yo...i berdasar garis besar aja," saut Kasino.

"Kenapa menceritakan tentang kenyataan sebenarnya penulis mendengar suara gaib setelah baca Al Qur'an?" kata Indro.

"Ah..mana ada yang percaya. Orang di ceritain ke Ibunya gak percaya juga sampe penulis itu belajar ingin tahu benar gak suara gaib itu. Saat penulis mau baca Al Qur'an lagi tapi tidak di ucapkan alias diam. Ternyata penulis bener mendengarkan suara gaib tersebut baca Al Qur'an baik dan benar," kata Kasino.

"Jadi Setan atau Jin?" kata Indro.

"Rahasia ada dalam Al Qur'an," kata Kasino.

"Pasti malaikat atas izin Alloh SWT untuk membimbing penulis...ya..kan Kasino."

"Rahasia. Bagi yang mampu membuka Tabir Ilahi di dalam Al Qur'an maka akan sama kedudukannya sama dengan penulis bisa mendengar suara gaib. Maksudnya bukan suara manusia atau binatang....mengerti kamu Indro."

"Iya....."

"Sip," saut Kasino.

Terdengar azan di kumandangkan. Segera Kasino dan Indro meninggalkan urusannya sejenak untuk melaksanakan sholat berjamah ke mesjid yang terdekat.

Setelah sholat Kasino menyelesaikan baca Tesis Dono dan segera memberitahu kesalahannya gak begitu banyak lewat Gmail. Dono pun senang dengan koreksi dari Kasino tentang Tesisnya dan juga menerima komentar yan cukup membangun untuk Dono.

Indro pun ikutan komentarin Tesisnya Dono dengan lebih extrim. Dono cuma guyuon aja membacanya komentar Indro yang pait karena Dono tahu kalau Indro cuma becanda saja.

Dono tak lupa mengucapkan terima kasih atas komentar dari teman-temannya dan di kirimkan lewat Gmail. Dono merasa senang di dalam dirinya bahwa dirinya mampu membuat Tesis untuk mengalahkan dirinya yang males saja dan di tambah demi melampaui Wulan. Karena data kuliah S2 Wulan langsung di pelajari Dono sambil bekerja.

Dan Dono pun punya penyesalan dengan cintanya telah lama meninggalkan dia karena Wulan sudah menghadap Alloh SWT sebagaimana Suratan Takdir yang telah ditetapkan. Walau sudah ada pengganti Rara yang di jodohkan ke Dono. Tetap yang terbaik adalah Wulan cinta pertama yang paling baik.


Karya: No

Saturday, April 13, 2019

SEBUAH RAHASIA KECIL

Awin seperti biasanya pergi ke pasar bambu kuning untuk setok warungnya. Saat mau masuk toko ketemu dengan seorang cewek cantik bernama Mely teman kerja Awin saat di pasar tengah.

"Win..apa kabar dan apa kerjaan kamu sekarang?" kata Mely.

"Baik Mely...sekarang saya usaha warung di rumah dengan modal kecil-kecilan untuk menyambung hidup. Oh ya. Gimana dengan kamu. Kerjaan kamu apa Mely?" kata Awin.

"Ya tetap....masih ikut orang belum bisa bikin usaha kaya kamu. Maklum kamu tahu saya SMP saja gak lulus. Karena orang tua saya orang miskin dan mencari rezeki serabutan sana sini. Dan saya dapet rezeki langsung nolong urusan keluarga. Ekonomi!!!" kata Mely.

"Oh..begitu. Kalau begitu saya permisi dulu ada urusan kerjaan. Belanjs untuk stok warung," kata Awin.

"Iya silakan. Saya juga lagi nganter barang pesanan orang. Lain kali kita ngobrol lagi. Daaa Awin," kata Mely.

"Daaa...," saut Awin.

Mely menjauh dari Awin untuk mengurusin kerjaannya. Awin langsung menuju toko untuk memesan barang yang di perlukan. Tapi Awin terdiam sejenak dan hatinya berkata "Kalau berteman satu suku Jawa enak juga di jadikan teman baik. Kalau suku Lampung. Ah...males sebenarnya kalau bener sih gak apa-apa kalau salah sih ngeyelnya minta ampun karena dalam dirinya telah terjangkit virus komputer sombong yaitu menyatakan dirinya benar terus alias piil."

Awin pun menghentikan lamunannya sejenak. Bergeraklah Awin ke toko untuk membeli barang. Bertemulah dengan Yoga teman Awin dari Bandar Jaya tempat kelahirannya bekerja jadi pegawai toko di daerah pasar bambu kuning.

"Yoga....seperti biasa pesanan saya!" kata Awin.

"Beres....saya siapkan!!!," saut Yoga.

Yoga langsung mengemas barang di pinta Awin. Kadang sambil di ajak ngobrol oleh Awin untuk menghilangkan rasa jenuh dan capek pada kerjaan. Yoga tipe anak yang ulet bekerja sekali walau hanya lulusan SMA Bandar Jaya yang mencari makan di Kota Bandar Lampung tapi bisa bawa diri karena Bos Yoga orang baik maklum kerja sama suku Jawa masih banyak pengertiaannya dari pada suku yang lain tapi yang paling parah sih suku Cina kalau ada urusan masalah keluarga di masukkan ke persoalan  kerjaan di situ jeleknya. Awin senang belanja di toko Pak Kasam karena pelayanannya baik. Apalagi Yoga setelah usai bekerjs main kerumah Awin untuk ngobrol tentang apapun termasuk urusan cewek. Wajar cowok masih dalam proses pencarian pasangan hidup yang mudah di ajak kerja sama membangun keluarga. Karena alasannya dari kalangan orang miskin Awin dan Yoga.

"Win barang kamu sudah saya...susun rapih dan tinggal di bawa. Oh ya jangan lupa di bayarnya sama Pak Kasam....Bos...win..
," kata Yoga.

"Ok beres," saut Awin.

Awin segera membayar barang pesanannya sama Pak Kasam sesuai nota yang di catet oleh Yoga. Pak Kasam mengecek kerjaannya dengan baik baru deh membayarnya dengan uang pas sama Awin. Setelah itu baru barang pesanan Awin di bawa dengan dua tangannya yang kuat.

Berjalan Awin mencari angkot untuk pulang. Saat menunggu di pinggir jalan melihat semua ulah manusia di pasar bambu kuning kaya dengan urusan mereks masing-masing memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Awin melihat ulah Sapol PP di pasar yang jaga ke amanan pasar, tapi cuma kelayak keluyuk gak jelas dan kadang duduk di posko mereka kaya orang boring alias jenuh dengan kerjaan mereka. Padahal posko Sapol PP dekatan dengan kantor polisi pasar bambu kuning.

"2 Keamanan jaga keamanan di pasar bambu kuning. Tetap saja harus berhati-hati menjaga diri dan barang belanjaan. Kalau gak barang belanjaan bisa di bawa lari pencopet yang berpura-pura jadi orang pasar. Pada akhirnya kalau sampe kejadian tersebut terjadi 2 keaman itu yang di naungi sistem pemerintah tidak berguna cuma bisanya hanya ingin gajinya besar saja tapi kulitas kerjaannya gak ada," gerutu Awin.

Angkot pun dateng dan segera Awin masuk ke dalam angkot. Dalam angkot Awin bersabar banget di anterkan sampe tujuan. Selang berapa saat sampe di tujuan lalu di suruh sopir anggkot minggir. Sopir angkot mengikuti mau penumpangnya mau turun. Baru deh Awin bayar uang pas ke sopir angkot. Awin berjalan menuju rumahnya dengan bawa barang belanjaan yang banyak untuk di dagangkan.

Belum sampe rumah ada motor parkir di depan rumah dan mengenal orang tersebut Canda suku Lampung asli. Tiba-tiba cewek markirin mobilnya dan menyerempet motor Canda sampe jatuh.

Canda marah dan menyuruh mobil di bawa cewek keluar dari mobil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat cewek itu keluar marah-marah dan ngomongnya langsung nanya sukunya Canda. Lalu Canda pun nanya ke cewek itu suku apa? Ternyata sama-sama suku Lampung yang keras kepalanya.

Karena ribut di jalan dan solusinya gak ada. Padahal Canda minta ganti rugi. Tetap saja cewek yang menyerempet motornya Canda sampe jatuh pergi begitu saja gak mau bertanggung jawab.

Awin yang menonton sama warga lain tahu cewek yang belagu itu. Memang tetangganya Awin yang sombongnya minta ampun maklum orang kaya sombong apalagi orang Lampung. Cewek itu nama Nina dan orang tuanya pegawai negeri alias pejabat di kota Bandar Lampung dan Nina pun bisa masuk jadi pegawai negeri dasarnya rekomendasi orang tuanya alias KKN di Lampung gak ketulungan.

Awin dan warga sekitar males berurusan dengan suku Lampung lebih baik menghindar. Awin menemui Canda selayaknya orang baik memberikan saran ke temannya si tukang ojek kerjaannya yaitu "Minta ganti rugi sama Bapaknya biar malu tuh orang tuanya dengan ulah anaknya yang bertindak semaunya kaya Lampung punya mereka aja."

Canda menerima saran Awin dengan bantuan saksi warga lain. Lalu Awin pun masuk rumahnya dan segera beres-beres rumah untuk membuka warung karena barang yang mau di jual sudah ada semuanya.

Dengan sabar Awin menunggu barang dagangannya di rumahnya. Dateng teman Awin berkunjung untuk main sekalian belanja di warung Awin.

Awin pun ngobrol dengan temannya Eko ya suku Jawa. Keduanya bercerita tentang banyak hal termasuk urusan pribadi masing-masing. Kadang Eko nanya tentang masalah Pemilu Presiden siapa yang mau di pilih? Ya karena obrolanya open sih Awin milih Joko Widodo sedangkan Eko milih Prabowo. Walau berseberangan masalah pilihan tetap Awin dan Eko tahu yang menang pasti membangun negeri ini.

Ya kadang mereka berdua hanya mengikuti perubahan zaman saja dan juga yang di pilih masih sukunya sendiri berdasarkan silsilahnya.

Awin terus ngobrol dengan Eko sampai membicarakan tetangga depan Awin yang cantik yang ngesir oleh Eko. Awin ya asik-asik aja kalau temannya menyukai tetangganya Awin yang cantik si Sisi padahal Awin suka sama Sisi tapi tidak berani menyatakan cintanya karena Awin orang miskin. Jelas saja SD gak lulus demi membantu orang tuanya yang menanggulangi ekonomi keluarga.

Sampai waktu berganti malam Awin menutup warungnya dan menjalankan aktivitas yang lain pergi ke mesjid untuk mengaji untuk bekal Akherat.


Karya : No

Thursday, April 4, 2019

KUTUKAN TANAH KELAHIRAN

Kasino lagi asik nonton Tv dan minum kopi panas. Indro baru pulang dan buru-buru ke kamar mandi karena sakit perut. Kasino pun aneh dengan ulah Indro yang gak biasanya tapi di maklumi. Selang beberapa selesai juga urusan Indro di kamar mandi.

Indro duduk di samping Kasino dan berkata "Nyantai .....Kasino."

"Ya...," saut Kasino.

"Kasino...boleh saya minta tanggapan kamu tentang persoalan pribadi saya?"

"Iya....silakan....," saut Kasino.

"Begini...Kasino. Saya pernah berjalan tapi dari jauh saya sudah di lihat orang tersebut membenci saya pada hal saya tidak punya salah sama orang tersebut. Saat berpapasan saya sedikit kecengklek langkah kaki saya dan saya di sikut oleh orang membenci saya. Tapi saya sabar tidak membuat perkara dengan orang tersebut. Malah jojong jalan menuju pulang. Apa tanggapan kamu?"

"Indro...setiap manusia berjalan di muka bumi ini di beri dua jalan yaitu kebaikan dan keburukan. Kadang kita jalan baik pun belum tentu mendapatkan kebaikan malah ke burukan sama seperti kamu padahal kamu tidak berbuat salah sama orang tersebut tapi orang tersebut berbuat salah pada kamu. Maka kita harus berhati-hati dalam melangkah di dunia ini. Kadang juga kita jalan buruk di ingatkan atau di tolong untuk tidak jalan yang buruk untuk kembali ke jalan yang baik. Jadi masalah kamu lumrah dan sikap kamu ambil benar sabar dan tabah menghadapi setiap ujian langkah kaki kita berjalan di muka bumi," penjelasan Kasino.

"Oh...begitu....saya mengerti bahwa jalan saya benar. Apakah mungkin perkiraan saya bahwa saya di kutuk oleh tanah kelahiran yang saya pijak ini," kata Indro.

"Sebenernya gak juga. Cuma bukan tanah kelahirannya tapi manusianya yang menciptakan persoalan dari hal kecil sampai besar alias kehancuran. Contohnya perang, kadang orang tinggal di tanah kelahiran di landa perang yang berkecamuk di antara manusia di salahkan tanah kelahiran yang mereka pijak sampai mereka menderita. Padahal ya....enggaklah. Manusia itu yang menciptakan kehancuran karena keegoan mereka menunjukkan ini dan itu pada akhirnya benci dan dendam akhirnya perang," penjelasan Kasino.

"Jadi...susah juga hidup di dunia ini ingin jadi baik. Malah di wilayah lain senangnya kehancuran pada hal damai itu indah," kata Indro.

"Ya..begitulah. Maka di ciptakanlah orang yang bergerak di bidang hukum untuk menanggulangi urusan manusia yang menciptakan kehancuran di mana-mana dengan alasan gak suka atau membenci seseorang padahal kita tidak berbuat salah sama orang tersebut. Maka itu tetap berhati-hati dalam menjalankan hidup. Kita gak tahu hati manusia itu yang tahu hanya Alloh SWT," kata Kasino.

"Iya..benar...kamu Kasino...saya berserah diri kepada Alloh SWT untuk langkah jalan saya yang baik dan menjauhkan diri dari hal yang buruk," kata Indro.

"Itulah..yang benar. Jadi kesimpulannya bukan tanah kelahiran mengutuk langkah kita menjadi buruk sampai celaka, tapi manusia itu tidak sadar dengan ulah perbuatannya yang membenci sampai mendendam tanpa alasan jelas alias sakit kejiwaan," kata Kasino.

"Iya..bener...kamu...Kasino. Saya sehat dengan kewarasan belum tentu manusia lain sakit karena kejiwaannya di timbulkan beban dari menjalankan hidu yang kompleks ini," tambahan Indro.

"Ya..udah..gak usah di bahas lagi. Lebih baik nonton Tv. Lebih baik untuk menghilangkan kepenatan hidup yang penuh dengan segala ambisi atau keingingan untuk maju," kata Kasino.

"Iya," saut Indro.

Indro pun nonton Tv dan melupakan persoalaannya yang sepele. Kasino jojong minum kopi panasnya sambil menikmati tontonan di Tv menghibur dirinya terkadang Indro mrncobaain minuman kopi panasnya Kasino. Berbagi gitu loh antara dua anak manusia yang berjalan di kebaikan di muka bumi ini.


Karya : No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK