Pada saat magrib, saya mau pergi shalat ke masjid. Saya lihat sumur, sumurnya itu berdekatan dgn daun mangga, kemudian aku melihat pohon itu bergoyang-goyang, tapi saya tetap menganggap kalau daun itu hanya tertiup angin, tapi pada saat pulang dari shalat magrib pohon itu bergerak padahal angin pun tidak ada, jadi saya sedikit takut. Pada saat itu saya mulai bertanya kepada paman.....saya.
"Paman, disumur itu ada apa sih? Kok tadi pohonnya bergerak-gerak..?" kata saya sambil merinding.
"Kamu memang habis ngapain, memang disumur sana ada penunggunya," tutur Paman saya.
Cerita ini kemudian berlanjut dengan saya tidur di kamar di tingkat dua bersama ayah saya dan kemudian kamar saya berdekatan dengan sumur yang ada di bawah. Lalu saya tidak bisa tidur karena saya masih penasaran kenapa pohon itu bergerak?.
Cerita ini kemudian berlanjut dengan saya tidur di kamar di tingkat dua bersama ayah saya dan kemudian kamar saya berdekatan dengan sumur yang ada di bawah. Lalu saya tidak bisa tidur karena saya masih penasaran kenapa pohon itu bergerak?.
Cerita horor yang saya...
alami ini terjadi sekitar pukul jam 01:10 saya makin takut, lalu saat saya melihat ke bawah di jendela, ada ada anak kecil yang sedang bergelantungan, lalu anak itu melihat saya dan saya berteriak sambil menangis, teriak saya yg begitu takutnya.
"Ada apa Fi..?", kata ayahku yg baru bangun.
"Tadi saya melihat hantu yg kepalanya botak, matanya putih dan mulutnya lebar," kata saya yg masih menangis.
"Ya sudah, besok lusa kita pulang saja...", kata ayahku sambil memeluk saya.
"Nggak ah. Besok aja, Lutfi udah nggak betah untuk tinggal disini..!!" kata saya yg masih ketakutan.
Lalu yg lainnya kemudian pada bangun dan paman bertanya, "Ada apa fi..?".
Lalu yg lainnya kemudian pada bangun dan paman bertanya, "Ada apa fi..?".
"Tadi saya melihat hantu anak kecil paman", kata saya yg masih ketakutan.
"Ya sudah sini paman coba bacakan doa", kata paman saya.
Kemudian paman saya mengambil segelas air dan membasuhi muka saya dengan doa-doanya, lalu besoknya saya pulang dan dengan masih ada rasa takut. Akan Tetapi saya salut dengan Paman dan keluarganya karena mereka juga begitu berani tinggal disana. Apa mereka sudah terbiasa melihat yg seberti itu ya....?
No comments:
Post a Comment