CAMPUR ADUK

Tuesday, July 3, 2018

SI CECEP

Siang hari yang cukup panas di pinggiran kota besar. Cecep berjalan kaki dengan membawa beberapa balon yang di belinya. Cecep senang dengan balon yang di belinya terbang di udara. Sepanjang jalan Cecep bernyayi "Balonku ada lima". Ketika persimpangan jalan Cecep melihat anak kecil sedang menangis. Cecep pun iba dengan tangisan anak kecil.

Cecep menghampiri anak kecil tersebut yang menangis mencari ibunya.

"Anak manis jangan menangis.....Cecep bagi balon Cecep," katanya dengan lembut. 

Anak kecil pun berhenti menangisnya karena di berikan mainan balon udara. Cecep pun senang melihat anak kecil tenang. Tiba-tiba Ibunya anak kecil pun dateng dan memeluknya dengan erat.

"Anak kesayangan Ibu......," kata Ibunya penuh khawatir.

"Ibu .....anak ini ...anak Ibu.....ya?" tanya Cecep.

"Iya...mas..... Terima kasih udah nolong saya. Saya sedikit teledor saat belanja. Anak saya tiba -tiba menghilang dari pegangan saya," kata Ibunya.

"Lain kali hati -hati Ibu...kalau bawa anak. Kalau begitu saya permisi dulu. Asalamualaikum," kata Cecep.

"Walaikum salam," jawab Ibu.

Cecep pergi meninggalkan anak kecil bersama Ibunya. Dengan bahagia Cecep terus berjalan sambil melihat lingkungan sekitar. Sampai di suatu taman kota Cecep melihat kerumunan banyak orang. Cecep pun ikutan dan masuk ke dalam kerumunan. Terlihat mata Cecep ada suting sinetron Seleb. Cecep pun senang sekali melihatnya bersama warga yang lain. 

Sampai Cecep pun bersalaman dengan bintang utama sinetron. Cecep pun tambah bahagia lagi. Lalu Cecep duduk di dekat pohon rindang sambil asik menonton para artis menunjukkan aktingnya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Sontak Cecep pun terkejut "Astafirohulazim". 

Cecep melihat orang yang menepuknya. 

"Mas Anjasmara.......," ujar Cecep.

"Cecep sedang apa di sini?," tanya Anjasmara.

"Nonton........suting.  Loe mas Ajasmara lagi ngapain di sini?. Bukannya lagi suting sinetron Anak Langit," kata Cecep.

"Kok...kamu tahu...Cecep!" ujar Mas Anjasmara sedikit nyeleneh.

"Cecep tahu lah. Kan...Cecep ...sering nontonnya...sama Emak....setiap malem..... Mas pertanyaan Cecep belum di jawab. Sebenarnya mas Anjasmara lagi ngapain di  sini....?. Atau jangan - jangan mas Anjasmara sama seperti Cecep lagi nonton orang-orang suting yang akan di tayangkan hari ini atau besok," kata Cecep.  

"Sebenarnya mas di sini kerja juga tetapi jadi bintang tamu aja," ujar Anjasmara.

"Oh.....begitu.....kerja," kata Cecep.

"Cecep...boleh curhat sedikit...gak?" tanya Anjasmara.

"Boleh..aja....tapi jangan masalah yang berat-berat ya. Seperti urusan partai politik. Ribet banget dari dulu sampai sekarang urusannya di isi kepala para pemimpin adalah menang.....terus. Kalau kalah kaya ayam mau di potong. Males..banget melihat pemimpin seperti itu di media apa pun!?" kata Cecep.

"Ya...gak urusan politiklah. Masalah tentang masa lalu saya dalam menjalankan hidup saat saya mengambil keputusan dalam bidang kerja pada masa lampau."

"Maksudnya.................masalah tentang foto - foto yang tidak layak di konsumsi publik?" saut Cecep.

"Maksudnya...begitu. Tetap saja saya susah ngomongnya," kata Anjasmara.

"Kalau...masalah..itu..sih..lupakan. Seperti lagunya Inul Daratista "Masa Lalu". Karena setiap manusia pasti pernah berbuat salah. Tapi kalau sadar dengan ke salahannya dan mengakuinya. Tidak mau mengulangi lagi. Maka Alloh SWT akan menolong kaum yang bertobat. Jadi Ikhlaskan semuanya berserah dirilah pada Alloh SWT. Dan biarkan waktu yang menunjukkan kebenaran. Apakah tobat mu sungguh-sungguh atau tobat sambel. Kalau sungguh-sungguh kembalilah menjadi seperti Anjasmara yang dulu. Aktor yang mutlitelen. Karena saya adalah cerminan mas Anjasmara. Salah satu tokoh yang baik hati yang mengisi dunia dengan keceriaan dan kebahagian yaitu Cecep," kata Cecep memberikan nasehat.

"Alhamdulilah....saya sadar bahwa Alloh SWT bersama saya telah mengabulkan doa saya. Karena kehilapan saya......di mata masyarakat telah terhapuskan," ujar Anjasmara penuh syukur.

"Jangan jadi orang bodoh lagi. Jadi orang pintar. Saya pun Cacat mental.....tetapi Alloh SWT selalu menyertai saya. Di berikan ilmu untuk menjadi orang pintar," kata Cecep.

"Bener..kamu Cecep. Terima kasih..atas masukkannya. Saya harus optimis menjalankan hidup dan melupakan masa lalu yang suram. Alloh SWT bersama saya," kata Anjasmara.

"Nah..itulah.......Anjasmara yang dulu......yang baik dan bijak dalam mengambil keputusan," kata Cecep.

"Kalau..begitu...mas permisi dulu. Udah waktunya pengambilan adegan hari ini. Oh Cecep jangan lupa nontonnya...ya," kata Anjasmara.

"Iya...," saut Cecep.

"Asalamualikum........," kata Anjasmara yang dengan santun.

"Walaikum salam," jawab Cecep dengan lembut sekali.

Anjasmara langsung beradu akting dengan lawan mainnya. Cecep dengan menyaksikan kebolehan para aktor dan artis pemain sinetron Seleb. Hari mulai sore. Terdengarlah Azan asar. Cecep pun beranjak dari duduknya di bawah pohon yang rindang. Bergegaslah Cecep pergi ke mesjid untuk menjalankan sholat azar sebagai muslim yang baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK