CAMPUR ADUK

Saturday, April 21, 2018

TEMAN LAMA

Siang hari di sebuah kafe pinggir jalan. Ilham sedang duduk asik minum kopi manis menunggu Mutiara dateng. Saat itu Joni masuk kafe melihat Ilham yang lagi santai. 

"Apa bener itu Ilham?" celoteh Joni.

Joni mulai mendekati Ilham. 

"Ilham........kan..," kata Joni.

"Ia saya Ilham...., Siapa kamu ya.......?" kata Ilham.

"Masa...gak kenal......teman SMA kamu.........Joni," katanya dengan lantang.

"Astafirohullazim ....Joni...yang badung itu...," kata Ilham.

"Iya..saya Joni yang badung. Giliran ulah saya..yang nakal inget. Giliran yang baik enggak," kata Joni.

"Maaf...deh....abisnya..yang terkenal badungnya...sih...saat SMA. Oh..saya lupa silakan duduk," kata Ilham.

"Iya..," saut Joni.

"Ngomong-ngomong udah...jadi orang hebat nie. Terlihat dari pakaiannya yang rapih," kata Ilham memuji sahabatnya.

"Ah.....kamu bisa aja Ilham. Saya cuma berusaha lebih keras lagi. Karena saya menyesal karena saat SMA nilai sekolah saya anjlok. Semenjak itu saya belajar untuk membimbing diri. Alhamdulliah .....dengan usaha keras saya benjadi pengusaha sukses," kata Joni.

"Hebat...banget.......," kata pujian Ilham.

Joni memanggil seorang pelayan kafe untuk memesan minuman. Sontak pelayan kafe langsung membawakan pesanan kebiasaan Ilham di meja tempat dia duduk.

"Loh.....cepet banget...," kata Ilham.

"Sebenarnya......Pak Joni ....adalah bos pemilik kafe ini...," kata pelayan kafe.

"Kamu ini membocorkan rahasia saya.......sana ke dalam saya ada urusan dengan teman lama. Jangan nimrung lagi.....," kata Joni sedikit becanda.

"Baik..bos....," jawab pelayan kafe.

"Jadi.......kamu ..bos kafe ini..... Baru tahu..usaha kamu.....Joni. Hebat...hebat...hebat. Anak badung bisa jadi orang sukses....," kata Ilham.

"Yang penting banyak berdo'a dan usaha...saja," kata Joni.

"Bener....bener.....bener .....Alloh SWT memberi petunjuk bagi...anak badung seperti kamu.......," kata Ilham yang santun.

"Ngomong-ngomong..........pekerjaan kamu sekarang apa...Ilham?," tanya Joni.

"Saya masih ngangur sekarang. Dulunya saya kerja, tapi di pecat. Gara-gara yang gak masuk akal," kata Ilham.

"Maksudnya.....di pecat sepihak...tanpa kejelasan apapun?," saut Joni.

"Ya..begitulah. Tapi saya tidak menyerah dan membangun usaha keluarga sama seperti kamu. Eh...malah kena musibah. Rumah makan hangus  ke bakar karena gas meledak," kata Ilham.

"Jadi...musibah..beruntun....ke kamu ya...Ilham. Yang sabar..ya...," kata Joni.

"Terima..kasih atas perhatian kamu...," kata Ilham.

"Gimana....kamu....kerja sama saya..?" saran Joni.

"Kerja...di kafe..ini.....," kata Ilham.

"Ya...gak...kerja di kafe..ini...tapi di perusahaan....lah....," kata Ilham.

"beneran.......Joni....," kata Ilham.

"Iya....beneran...siapa bilang bohongan.....," kata Joni.

"Alhamdulillah......saya dapet kerjaan......," kata Ilham.

Ilham dan Joni menyelesaikan minumnya di kafe. Lalu bergegas pergi ke kantor Joni dengan menggunakan mobil mewah. Saat Itu Mutiara baru dateng ke kafe tempat pertemuan dengan Ilham. Tapi ternyata Mutiara melihat Ilham pergi bersama sorang jentelmen muda dengan mobil mewah.

"Kak Ilham...mau pergi kemana..ya... ? Kan janjian temuan di kafe..ini..," celoteh Mutiara.

Mutiara langsung masuk ke dalam kafe di pinggir jalan. Lalu Mutiara bertanya pada pelayan di dalam kafe. Mutiara mendapatkan penjelasan yang cukup akurat dari pelayan kafe. Mutiara yang khawatir menjadi tenang perasaan hatinya. 

"Ternyata......Kak Ilham pergi dengan teman lamanya..," kata Mutiara.

"Maaf....Mbak.....ini ada sepucuk surat dari Mas yang Mbak tanyakan," kata pelayan kafe.

"Terima kasih..banyak.....," kata Mutiara.

"Iya...sama-sama," saut pelayan kafe.

Mutiara mengambil sepucuk surat dari pelayan kafe. Lalu segera Mutiara membacanya.

"Oh..Kak...Ilham meminta maaf.....karena menggagalkan pertemuan hari ini...," kata Mutiara setelah membaca sepucuk surat dari Ilham.

Mutiara keluar dari kafe dan pergi menuju ke tempat mengajarnya yang tidak jauh dari tempat kafe.

Saturday, April 14, 2018

KESUNGGUHAN HATI

Pagi yang cerah di sebuah rumah yang cukup besar. Saskia keluar dari rumah dengan membawa sebuah sapu. Dengan penuh percaya diri dan tenang Saskia mulai menyapu halaman depan. Dengan cermat mengumpulkan semua sampah  di satu tempat. Sampah telah terkumpul mulailah Saskia menggunakan serokan sampah untuk memasukkan ke dalam tong sampah.

"Selesai juga pekerjaan saya....," kata Saskia sambil mengusap keringat di keningnya.

Saskia pun bergerak masuk ke dalam rumah sambil membawa sapu. Tapi tiba-tiba tamu tidak di undang dateng dengan selonong masuk dan memanggil nama Saskia. Sontak Saskia membalikkan tubuhnya karena panggilan sebuah nama. 

"Toni......pagi-pagi bertamu," kata Saskia.

Toni membawa sebuah buket bunga dan coklat di tangannya. Dengan langkah cepat sudah di hadapan Saskia.

"Ini....untuk kamu buket bunga da coklat," kata Toni dengan percaya diri.

"Terima kasih.... atas buket bunganya dan coklat. Ngomong-ngomong pagi-pagi begini mau apa ke rumah saya?" kata ketus Saskia.

"Saya....ke sini biasa mau ngapel....mempung hari libur.................," kata Toni dengan penuh ketenangan.

"Oh..begitu....., tapi saya males meladen kamu," kata Saskia yang tegas.

Saskia langsung masuk ke dalam rumah dengan langsung menutup pintu rumah. Toni pun jadi bingung dengan ulah Saskia. Toni terlihat bodoh di teras depan sambil memanggil nama Saskia. Sedangkan Saskia segera bergerak ke kebelakang rumah untuk menaruh sapu. Sang Ibu Mira keluar dari kamar mendengar panggilan nama Saskia berulang kali.

"Jangan-jangan tamu....," kata Ibu Mira.

Ibu Mira melangkah menuju  ruang tamu. Lalu Ibu menyikap hordeng dan melihat jelas dari kaca seorang pemuda berdiri di depan teras rumah.

"Loh....itu Toni..temannya Saskia," celoteh Ibu Mira.

Saskia langsung mendatengin Ibunya. 

"Ibu..jangan bukain pintu....ya!," kata Mira.

"Kenapa...? Ini buket bunga dan coklat dari siapa?" tanya Ibunya.

"Ini semua dari dia...... ," kata Saskia.

"Oh...pacar....kamu.....," kata Ibunya.

"Bukan..pacar..cuma temen...," kata Saskia.

"Gimana dengan mas Doni......?" tanya Ibunya.

Saskia langsung duduk di sofa.

"Itulah..masalahnya......?" kata Saskia.

Sang Ibu Mira langsung duduk bersama Saskia.

"Aduh....aduh....anak Ibu yang cantik...lagi di perebutkan dua orang cowok.....nie ceritanya...," kata Ibunya.

"Ya..begitulah...," kata Saskia sambil makan coklat.

"Jadi....mana yang kamu tetapkan jadi pasangan kamu?" tanya Ibunya.

"Saya..juga...bingung.....," jawab Saskia.

"Di tes aja.........," saran Ibu.

"Ide..yang bagus tuh...Ibu.......untuk menunjukkan kesunguhan hati.....mereka berdua," kata Saskia.

Lalu Saskia membisik idenya ke telinga Ibunya. Dengan seksama Ibu Mira menangkap Ide dari Saskia. 

"Bagus juga ide kamu Saskia....," kata Ibunya.

Saskia langsung beranjak dari duduknya segera melihat Toni dari balik jendela kaca. Toni pun melangkah keluar dari rumah Saskia dengan kepala menunduk.

"Lagi-lagi.....saya di acuhkan Saskia....pujaan hati....," gerutu Toni.

Saskia pun kembali duduk bersama Ibunya.

"Toni..udah pulang......," kata Saskia.

"Kamu....keterlaluan mempermainkan hati cowok...... Udah jauh-jauh dateng bukan di suguhin minum. Eh.....malah di tinggal masuk. Udah itu hadiahnya....di makan. Sebenarnya suka atau engak sama Toni?" kata Ibu Mira.

"Sebenarnya....bukan gak suka. Cuma males ngurusin cowok yang kerjaan ngintilin saya. Hanya untuk kepastian dari saya," kata Saskia.

"Jadi ..itu masalahnya?" kata Ibunya.

Saskia pun masuk ke dalam kamarnya dengan membawa buket bunga. Ibu Mira dengan santai di ruang tamu sambil membaca majalah. Waktu begitu cepat sekali berputar perdetiknya. Saskia mulai menjalankan rencananya bersama Ibunya. Pertama Ibu Mira memberi kabar lewat telpon dengan keadaan Saskia yang terkena musibah. Toni dan Doni pun dateng ke rumah Saskia dengan menunjukkan simpatiknya.

Ibu Mira menyambutnya di ruang tamu dengan menceritakan kronologis sebenarnya. Doni dan Toni pun murung. Pada hal dari awal mereka berdua berselisih dan hampir jotos-jotosaan di depan rumah Saskia. Saat yang di tunggu telah tiba. Saskia keluar dengan kerucung menutupin wajahnya dan duduk bersama Ibunya.

"Sekarang....kalian bisa lihat sendirikan keadaan Saskia yang tertimpa musibah," kata Ibu Mira.

"Iya.....Ibu..," kata Doni.

"Iya..saya juga," saut Toni.

"Sekarang kalian berdua masih mau dengan saya. Dengan kecacatan seumur hidup yang akan saya derita. Dan juga akan membuat kalian malu seumur hidup kalian," kata Saskia.

"Maksudnya.....Saskia.....?"  kata Doni dan Toni bersamaan.

Saskia membuka kerudungnya yang menutupin wajahnya yang rusak parah. 

"Astafirohhulazim......," jawab Doni dan Toni.

"Bagaimana kalian masih mau dengan anak saya yang wajahnya sudah rusak karena musibah di serang orang yang tidak bertangung jawab?," kata Ibu Mira.

"Maaf....Ibu Mira...saya...tidak mau meneruskan hubungan dengan anak Ibu......," kata Doni yang tegas.

Sontak Saskia menangis di pelukan Ibunya karena omongan Doni. Ibu Mira mencoba untuk menenangkan Saskia. 

"Kalau begitu saya permisi dulu..," kata Doni.

"Iya..saya ...persilakan...," saut Ibunya.

Toni hanya diam dan membisu ketika melihat keadaan Saskia. 

"Saya....juga.....permisi pulang Ibu Mira dan Saskia," kata Toni.

"Iya...," jawab Ibu Mira dan Saskia.

Toni keluar dari rumah Saskia dengan menundukkan kepala. Sedangkan Doni dengan sikap jengkel dengan keadaan Saskia. Sedangkan Saskia dan Ibunya melihat ulah Toni dan Doni dari balik jendela kaca. Lalu segera mereka duduk bersama di ruang tamu.

"Gimana......Ibu...  Ekting...Saskia meyakinkan...," katanya.

"Iya..kamu berbakat jadi Artis.....seperti Saskia Gotik," kata Ibu Mira.

"Tapi...Ibu..Saskia Gotikkan penyayi dangdut... Sedangkan Saskia penyayi orkes keliling," kata Saskia.

"yang penting...... sama-sama penyayi dangdutnya. Sedangkan rezeki sudah ada yang ngatur. Yang penting banyak berusaha agar impian jadi kenyataan," nasehat Ibunya.

"Sip....deh...nasehat Ibu tersayang...," kata Saskia memeluk Ibunya tercinta.

"Jadi.....bener......ke dua cowok yang menyukai kamu....hanya melihat paras kecantikan kamu....bukan hati kamu," kata Ibu Mira.

"Ya...jelas...saja Ibu. Kebanyakan cowok..itu playboy.......pinter ganti-ganti pasangan. Doni sebenarnya...cowok yang gak setia, karena sudah punya gebetan yang lain nama Ningsih. Saya dapet infonya dari Juleha temannya Ningsih. Sedangkan Toni.....yang ngejer-ngejer Saskia dari jaman SMA sampai sekarang," kata Saskia.

"Jadi..yang sungguh.....Toni.......dalam pengejaran cinta," kata Ibu Mira.

"Ya..begitulah....., Tapi kenyataan terbuktikan sekarang. Cowok yang mengejar Saskia hanya menilai kecantikan Saskia saja," kata Saskia.

"Bener..kamu Saskia untuk mengetes ke dua cowok yang hanya menilai kecantikan wanita dari pasanya saja," kata Ibu Mira.

"Kalau begitu Saskia mau ke belakang dulu....menghapus semua mikap di wajah," katanya.

"Ya..udah..anak Ibu yang pinter dan cantik dari dalam dirinya," kata Ibunya menyanjung.

Saskia segera membersihkan diri di kamar mandi dan berganti pakaian. Setelah selesai membersihkan diri Saskia melihat Ibunya sedang berbincang dengan Toni di ruang ramu. Saskia jadi salah tingkah. Lalu dengan cepat Saskia mengambil kerudung di kamarnya untuk menutupin parasnya yang cantik. Saskia langsung bergerak menuju ruang tamu untuk menyambut tamu. Saskia langsung duduk di samping Ibunya.

"Saskia......saya ke sini......mau menegaskan bahwa saya suka dengan kamu dari dulu sampai sekarang. Walau keadaan mu seperti apapun?. Saya bener-bener menerima kekurangan dan kelebihan kamu dengan lapang dada. Karena dasarnya saya cinta segala bentuk yang di ciptakan Alloh SWT. Alloh SWT menyertai saya dengan menunjukkan kebenaran pada saya. Alloh SWT menciptakan semua makluknya dengan kesempurnaan dan tidak kekurangan apa pun. Maka Setelah pulang dari rumah kamu saya Sholat Istiharoh untuk meningkatkan keyakinan saya bahwa saya benar cinta kamu dasarnya AlLoh SWT. Maha benar Alloh SWT dengan segala firmannya. Jadi Saya siap menerima keadaan kamu," kataToni yang bijaksana.

Saskia pun terkejut sekali dengan omongan Toni yang meyakinkan. Ibu Mira hampir meneteskan air mata terharu karena kepolosan dan kewibawaan seorang pemuda yang ahli ibadah. Saskia pun membuka kerudung yang menutup wajahnya yang cantik.

"Masa Alloh..........terkejut Toni melihat paras Saskia yang cantik.

Saskia pun menjelaskan semuanya di hadapan Toni dengan sebenarnya dengan ke saksian Ibu Mira. Akhirnya Toni pun di terima cintanya sama Saskia karen kesungguhan hatinya. Selang gak begitu lama Saskia dan Toni melangsungkan pernikahan dan tidak lupa mengundang Doni  rivalnya dalam merebut hati Saskia.  

Thursday, April 12, 2018

MELINDUNGI ORANG YANG DI SAYANGIN

Dono berbicara dengan ayahnya Wulan di depan rumah. Wulan yang sedikit khawatir keluar dari rumah untuk melihat suasana. Terlihat dengan jelas oleh ke dua mata Wulan. Dono sedang bicara dengan berani dengan Ayah Wulan. Percakapan dua orang laki-laki dewasa membuat Wulan terdiam di tempat. Dono dengan tegas untuk menentang ayah Wulan. Akhirnya pembicaraan berakhir di menangkan oleh Dono. Sang ayah Wulan pergi dari rumah Dono dengan mobil mewahnya.

Dono pun bergerak masuk ke dalam rumah. Tapi Wulan menghadang Dono masuk di depan pintu.

"Apa yang kamu lakukan berani menetang ayah saya?" kata Wulan.

"Saya tidak menentang ayah Wulan. Hanya memberikan sedikit solusi. Bahwa lebih baik kamu di sini untuk menenangkan diri dari pada kamu ikut pulang  bersamanya," kata Dono sedikit naif.

"Apa....kamu tahu sebenarnya apa yang saya resahkan?" tanya Wulan.

"Saya tidak begitu tahu apa yang kamu resahkan?. Kan saya bukan peramal. Tetapi yang saya tahu kamu butuh bantuan. Karena ada masalah keluarga yang sedang kamu hadapi," kata Dono.

"Itu sih..memang benar. Ayah ku orangnya keras sekali. Banyak peraturan di buatnya dalam menjalankan urusan keluarga. Saya menjadi tertekan," kata Wulan.

"Ya...sudahlah....saya mau masuk ke dalam rumah," kata Dono.

Dono pun masuk ke dalam rumah. 

"Tunggu dulu saya belum selesai bicara," kata Wulan.

Dono terus masuk ke dalam rumah dan mengabaikan panggilan Wulan. 

"iiihh...seperti biasanya.......cuek," gerutu Wulan.

Wulan pun masuk ke dalam rumah dan mengintilin Dono sampai dapur.

"Mas Dono......," kata Wulan membujuk.

Dono mendengar kata panggilan Wulan yang lembut. Sontak Dono menjawabnya "Apa adek Wulan yang cantik dan manis."

"Iiiih...seperti biasanya.....pandai memuji...," saut Wulan.

"Mau..apa dek Wulan...?" tanya Dono.

Wulan langsung duduk di lantai dapur dengan bersila. Dono pun ikut mengikutin Wulan duduk dilantai.

"Sebenarnya...apakah mas Dono sanggup menghadapi ayah Wulan?" tanya Wulan.

"Iya sebenarnya.......saya juga hanya berusaha jentelmen aja menghadapi ayah Wulan. Walau sebenarnya saya sudah mati langkah dalam permainan ini," kata Dono.

"Maksudnya...skakmat," saut Wulan.

"Ya..begitulah. Ayah Wulan orang yang keras sekali dalam membuat peraturan rumah tangga. Sampai-sampai Wulan tertekan. Saya hanya bisa melindungi orang saya sukai sebatas memberikan pelindungan dan kenyaman saja," kata Dono.

"Bagaimana kalau ayah saya memperkaraan masalah ini ke polisi, dengan alasan penculikan anak gadis ?" tanya Wulan.

"Ah......taktik lama. Saya tidak takut. Selama saya masih jalan kebaikan. Alloh SWT selalu bersama saya. Kan saya niat menolong dan melindungi orang yang saya sayangin dengan sekuat tenaga dan harta saya," kata Dono.

"Jadi mas Dono ...bener sayang sama Wulan?," tanya Wulan.

"Gimana ya......menjawabnya...ya....," kata Dono.

"Beneran.....sayang atau tidak?," kata Wulan dengan tegas.

"Ya...sayang deh.....," jawab Dono dengan santai.

"Iiiiih...dengan biasanya..jawabannya tidak meyakinkan," kata Wulan.

"Ya..udah diam dulu.....di situ..saya akam memasakkan sesuatu yang enak buat dek Wulan," perintah Dono.

"Iya.....," jawab Wulan dengan sedikit manyun.

Dono pun langsung mengambil bahan di dalam kulkas dan di taruh di atas meja.

"Mas Dono mau masak apa?," tanya Wulan.

"Sesuatu yang enak .....," jawab Dono.

Dono mulai mengolah bahan makan dengan terampil. Dengan cermat  Dono memasak makan yang enak. Dengan santai Wulan bangun dari duduknya dan melihat kebolehan Dono memasak. Selang beberapa saat masakan jadi dibuat oleh Dono. Lalu Dono menyajikan di piring yang cantik.

"Silakan di coba........masakan saya," kata Dono.

"Baiklah saya coba," saut Wulan.

Wulan mulai menyendok nasi putih dan lauknya telur gorengnya. Dengan perlahan sendok berisi makan di masukkan ke dalam mulut Wulan. 

"Emmmmm...," suara hati Wulan.

Wulan pun dengan pelan-pelan mengunyah makanan.

"Gimana.....rasanya...?," tanya Dono.

Wulan pun dengan seksama mengunyah makannya. 

"Gimana rasanya...?," tanya Dono kembali.

Lagi-lagi Wulan hanya diam saja menikmati makannya.

"Rasanya..........enak banget," kata hati Wulan.

Wulan yang penasaran dengan rasa masakan Dono. Mulailah Wulan melahap habis makan buatan Dono.

"Kalau begitu...masakan saya di sukai adek Wulan," kata Dono.


 Wulan pun menyelesaikan makannya dengan meminum segelas air putih.

"Menurut saya masakan..mas Dono tidak begitu enak...," kata Wulan.

Dono pun terkejut dengan omongan Wulan.

"Ya...saya coba lagi.......membuat makan yang enak buat kamu," kata Dono yang optimis.

Dono pun langsung membereskan semua peralatan memasaknya dan sekalian piring bekas makan Wulan.

"Sebenarnya....masakan mas Dono enak...tapi.....saya...tidak mau mengungkapkan yang sebenarnya," kata hati nurani Wulan.

Wulan pun membantu Dono membersihkan peralatan memasak. Selang berapa saat semuanya bersih dan di taruh di tempatnya. Setelah semuanya selesai Dono  masuk ke dalam kamar untuk beristirahat. Begitu dengan Wulan masuk ke dalam kamar di lantai dua untuk beristirahat.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK