Cerita di buat berada di desa. Eko yang berada di rumahnya, ya kebelakang rumahnya yang ada tanaman singkong yang ia tanam gitu. Di pilih dengan baik, ya tanaman singkong, ya terpilih yang terbaik menurut Eko dan tanaman singkong di cabut dengan baik banget gitu. Hasilnya singkong besar-besar gitu. Eko cuma mencabut satu tanaman singkong sudah cukup gitu. Eko membawa singkong untuk di kupas dan di cuci gitu. Singkong sudah bersih di bawa ke dapur sama Eko.
"Singkongnya di goreng saja!" kata Eko.
Eko pun menggoreng singkong dengan baik, ya dengan penuh kesabaran gitu. Singkat waktu, ya singkong telah mateng gitu, ya singkong goreng di makan dengan baik gitu.
"Enak singkong gorengnya," kata Eko.
Eko membuat teh dengan baik gitu. Ya tehnya buat satu tekok yang ukuran sedang gitu. Setelah teh jadi, ya Eko membawa tekok yang berisi teh, ya gelas dan piring yang ada singkong goreng pake nampan gitu, ya ke depan rumah gitu. Sampai di depan rumah, ya nampan di taruh di meja. Piring, gelas dan tekok di pindahkan dari nampan ke meja. Ya nampan di taruh di bawah meja. Eko duduk santai di depan rumahnya.
"Baca cerpen saja!" kata Eko.
Eko mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca. Terpilih cerpen, ya di baca dengan baik sama Eko sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng.
Isi cerita yang di baca Eko :
Pada tahun 2008, agen CIA Peter Devereaux mengawasi seorang operatif muda, David Mason, selama misi perlindungan di Montenegro. Mason tidak mematuhi perintah Devereaux untuk tidak menembak. Dia menembak dan membunuh seorang pembunuh tetapi juga membunuh seorang anak.
Lima tahun kemudian, Devereaux pensiun di Lausanne, Swiss. Mantan bosnya, John Hanley, datang dan meyakinkannya untuk mengekstrak Natalia Ulanova, ajudan Presiden terpilih Rusia dan mantan Jenderal Angkatan Darat Arkady Fedorov. Ulanova membobol brankas Fedorov dan menyalin foto-foto lama yang menggambarkan kejahatan perangnya. Dia menghubungi tim ekstraksi CIA, dan melarikan diri. Fedorov memberi tahu FSB, yang mengejarnya melalui jalan-jalan Moskow sampai Devereaux menyelamatkannya. Dia memberinya nama, Mira Filipova, yang dia sampaikan ke Hanley. Tim CIA, yang dikoordinasikan oleh Hanley, tidak mengetahui keberadaan Devereaux.
Kepala stasiun, Perry Weinstein, memberikan perintah untuk membunuh Ulanova, yang dilakukan Mason. Ulanova yang sekarat menyerahkan ponselnya kepada Devereaux yang berisi foto-foto itu. Saat tim CIA meninggalkan tempat parkir, Devereaux membunuh semua orang dalam pasukan sampai dia menghadapi Mason di bawah todongan senjata. Keduanya berpisah tanpa menembak. Terungkap bahwa Devereaux dan Ulanova terlibat sebelumnya. Hanley ditahan untuk diinterogasi.
Sementara itu, jurnalis New York Times Edgar Simpson melacak pekerja kasus pengungsi Alice Fournier dan meminta bantuannya untuk menulis sebuah pengungkapan kejahatan perang Fedorov selama Perang Chechnya Kedua. Alexa, seorang pembunuh, tiba di Beograd, dan mengetahui bahwa Fournier akan bertemu Simpson di sebuah kafe. Devereaux juga tiba di Beograd, Serbia kemudian menuju ke rumah Hanley dan menemukan Fournier sebagai satu-satunya kontak Filipova yang diketahui. Dia tiba di kafe dan menyelamatkan Fournier dari tim Alexa dan Mason.
Fournier mengatakan bahwa Filipova berpura-pura kepada Federov untuk menjadi bisu. Dia benar-benar berbicara bahasa Rusia dan mendengar percakapan Fedorov, termasuk konspirasi 'bendera palsu' untuk mengebom gedung Angkatan Darat Rusia untuk memulai perang dan perebutan ladang minyak Chechnya. Seorang mantan rekan Fedorov, Denisov, membenarkan konspirasi tersebut dan mengungkapkan keterlibatan CIA. Devereaux mengirim Fournier pergi.
Fedorov tiba di Beograd untuk konferensi energi. Fournier bertemu Simpson di apartemennya tempat Alexa menyerang mereka dan membunuhnya; tapi Fournier lolos. Devereaux menyusup ke situs CIA tempat Hanley ditahan; dan Hanley mengklaim Weinstein membantu Fedorov dan mengungkapkan bahwa Fournier sebenarnya adalah Filipova. Mason juga menemukan Fournier yang asli meninggal beberapa tahun lalu dan Filipova mencuri identitasnya. Filipova, menyamar sebagai pelacur, pergi ke kamar hotel Fedorov. Terungkap bahwa keluarganya dibunuh di depannya oleh Federov, yang kemudian memperkosanya. Dia mengejutkan Federov tetapi tidak dapat membunuhnya karena tubuhnya mengkhianatinya; Devereaux menaiki tangga di Hotel, menembak para pengawal, dan menyelamatkannya.
Devereaux menginterogasi Federov, menuntut untuk mengetahui nama agen CIA yang terlibat dalam operasi tersebut. Federov, difilmkan oleh telepon Filipova, mengakui bahwa itu adalah Hanley, bukan Weinstein; dan Filipova membenarkannya. Mason tiba di hotel tetapi Devereaux dan Filipova melarikan diri setelah dia menjatuhkan Mason dan meninggalkannya rekaman pengakuan Fedorov. Namun, ketika Mason dan Celia tiba di Langley untuk memberikan bukti, mereka menyadari bahwa Weinstein telah digantikan oleh Hanley.
Devereaux memanggil Lucy, putrinya dan Ulanova; Hanley menjawab telepon, setelah menculiknya. Devereaux meyakinkan Filipova untuk pergi ke stasiun kereta api dan menunggunya. Di sana, dia pergi ke komputer umum untuk menulis ceritanya tentang Fedorov. Devereaux bertemu dengan Hanley dan Mason, menyatakan dia akan menunggu di stasiun bus. Mason ditugaskan untuk pergi dan memulihkannya. Alexa menemukan Filipova di stasiun; tapi pingsan olehnya, yang kembali, selesai mengetik dan mengirimkannya ke pers. Hanley mengungkapkan niatnya untuk memeras Federov setelah ia menjadi Presiden, memaksa Rusia untuk bergabung dengan NATO melawan Timur Tengah. Celia, mitra CIA Mason, menemukan lokasi penculik dan dia menyelamatkan Lucy. Dia kembali ke Hanley dan membantu Devereaux membunuh anak buah Hanley dan menaklukkan Hanley. Devereaux bersatu dengan Lucy dan Filipova dan mereka berangkat dengan kereta.
Kemudian, Filipova bersaksi di Pengadilan Kriminal Internasional melawan Fedorov, membatalkan pencalonannya. Fedorov kemudian ditembak di kepala oleh penembak jitu yang tidak dikenal.
***
Eko selesai baca cerpen, ya baca cerpen yang lain dengan judul Petarungan.
Isi cerita yang di baca Eko :
Parto dalam penelitiannya menemukan ilmu kuno yang telah lama hilang, ya tertulis di lembaran daun lontar. Siapa yang menguasai ilmu kuno? Ya jadi hebat silatnya dan tenaga dalamnya. Sule yang ingin ilmu kuno tersebut, ya mengetahui ilmu kuno telah di temukan sama Parto, ya Sulu ingin mendapatkan ilmu kuno tersebut. Sule menemui Parto gitu. Keduanya pun membicakan ilmu kuno tersebut, ya Parto tidak memberikan ilmu tersebut, ya jadi Sule dan Parto bertarung dengan baik gitu.
Pertarungan keduanya sengit banget, ya sampai mengeluarkan tenaga dalam andalan masing-masing gitu. Sule kalah dari Parto. Sule ingin di bunuh karena malu kekalahan gitu. Parto tidak ingin membunuh Sule, ya Parto pergi meninggalkan Sule begitu saja gitu. Sule yang kesal dari kekalahannya, ya jadi Sule melatih dengan keras ilmu silatnya gitu. Parto yang ingin mempelajari ilmu kuno tersebut, ya memilih berhenti karena ilmu kuno tersebut dapat membuat orang yang menguasai ilmu kuno tenggelam pada kegelapan hati, ya jadinya jahat gitu. Parto menyimpan dengan baik lembaran daun lontar yang berisi ilmu kuno. Parto seperti biasa menjalankan kehidupannya, ya bekerja dan mendidik kedua anaknya, ya Budi, ya kakak dan Eko, ya adik gitu. Sule melatih ilmu silatnya dengan baik, ya ada perkembangan jadi lebih kuat gitu. Sule ingin tahu sejauh apa perkembangan latihannya, ya jadi ikut turnamen beladiri jalanan, ya ilegal gitu.
Sule di turnamen tersebut bertarung dengan baik dengan jago-jago beladiri. Pertarungan sangat sengit sampai mengeluarkan ilmu tenaga dalam andalan masing-masing gitu. Pada akhirnya Sule menang dalam pertarungan turnamen tersebut. Ya Sule merasa belum kuat, ya jadi latihan lagi dengan keras demi bisa mengalahkan Parto dan mendapatkan ilmu kuno yang diinginkan Sule gitu. Sampai waktu, ya Sule merasa dirinya telah kuat. Sule menemui Parto di rumahnya untuk menantang Parto bertarung demi mendapatkan ilmu kuno tersebut. Parto di rumahnya sedang merayakan ulang tahun Budi yang ke 15 tahun gitu. Sule sampai di rumah Parto, ya
Sule menantang Parto bertarung gitu.
Parto tidak ingin bertarung karena sedang acara keluarga gitu. Sule mendesak Parto bertarung demi ilmu kuno tersebut. Parto dan Sule jadi bertarung di depan rumah Parto. Pertarungan sangat sengit banget, ya sampai mengeluarkan tenaga dalam gitu. Sule berhasil mengalahkan Parto, ya sampai Parto meninggal gitu. Lembaran daun lontar berisi ilmu kuno di dapatkan Sule dengan baik gitu. Budi dan Eko bersedih kematian Ayah Parto gitu. Setelah di makamkan dengan baik Ayah Parto, ya Budi meninggalkan rumah untuk mencari guru yang hebat untuk mengajarkan dirinya ilmu silat yang bisa mengalahkan Sule gitu. Sedangkan Eko belajar silat dari Ayahnya Purnama gitu.
Sule yang mempelajari ilmu kuno, ya jadi sangat hebat banget dan jauh lebih jahat gitu. Sule membangun usaha dunia hitam dengan baik, ya sampai menghancurkan yang menentangnya jalannya. Sebelum Budi naik kapal laut, ya Budi menolong cewek yang di ganggu preman gitu. Cewek itu bernama Happy Asmara gitu. Budi mengalahkan preman gitu. Budi dan Happy Asmara jadi berteman gitu. Budi pergi meninggalkan Happy Asmara, ya naik kapal laut gitu. Preman mendatangi Happy Asmara lagi, ya untung di tolong Ajiz, ya anak buah Sule gitu. Happy Asmara, remaja jalanan jadinya ikut Ajiz demi hidup ini. Budi dalam perjalanannnya, ya akhirnya mendapatkan guru yang hebat. Guru itu bernama Andre dan memiliki putri yang cantik bernama Tasya gitu. Budi berlatih silat dengan baik di bimbing guru Andre. Sampai 10 tahun gitu. Budi yang menguasai ilmu silat dengan baik, ya jadi memutuskan untuk pulang ke rumah gitu.
Di perjalanan, ya Budi tetap menolong orang yang mengalami kesulitan gitu. Sampai Budi sampai di rumah, ya bertemu Eko. Ya Eko menjalin hubungan dengan Purnama gitu. Budi mencari tahu tentang Sule, ya ternyata Sule jadi bos yang di seganin penjahat dan usaha dunia hitam di jalankan Sule berjalan baik gitu. Budi bertemu dengan cewek cantik yang di sukai cowok-cowok gitu. Cewek cantik menyukai Budi, ya ingin dekat gitu. Cewek cantik bernama Happy Asmara yang pernah di tolong Budi. Happy Asmara selama 10 tahun tetap menyukai Budi. Tapi Budi tidak ingat tentang cewek cantik tersebut gitu. Budi masih ada tujuan mengalahkan Sule gitu.
Budi sampai berteman dengan Pak Andika, ya kepolisian Lapor Pak!. Budi dan Pak Andika, ya bekerja sama untuk mengalahkan Sule gitu. Sule mengadakan turnamen beladiri. Budi dan Eko ikut turnamen tersebut. Pertarungan beladiri yang diadakan, ya pertarungan yang sengit demi jadi juara beladiri. Budi dan Pak Andika masih menyelidiki dengan baik pergerakan Sule dengan anak buahnya. Budi bertemu dengan Sule dan bertarung di atas gedung tersebut. Pertarungan sangat sengit banget gitu, ya sampai mengeluarkan tenaga dalam gitu. Sule yang menguasai ilmu kuno, ya mengalahkan Budi. Ketika Budi ingin di bunuh dengan ilmu tenaga dalam Sule yang luar biasa gitu, ya ada Happy Asmara yang mengorbankan dirinya untuk menerima serangan dari Sule gitu. Happy Asmara terluka sangat parah gitu.
Sule menyerang lagi, ya Eko dan Pak Andika segera menolong Budi dengan cara, ya Eko dan Pak Andika bertarung dengan Sule. Pertarungan sengit banget sampai mengeluarkan ilmu tenaga dalam masing-masing. Sebelum Happy Asmara meninggal, ya memberitahu siapa Happy Asmara kepada Budi? Ya Budi teringat dengan cewek yang di tolongnya 10 tahun yang lalu, ya Happy Asmara yang dianggap Budi teman gitu. Budi marah kematian Happy Asmara gitu. Pak Andika dan Eko kalah bertarung dari Sule. Budi bertarung kembali dengan Sule, gitu. Budi mengingat dengan baik ilmu yang di ajarkan guru Andre gitu. Budi mengerahkan seluruh kemampuannya sampai seimbang bertarung dengan Sule. Demi orang-orang yang di cintai yang telah meninggal, ya Ayah Parto dan Happy Asmara, ya Budi berjuang mengalahkan Sule.
Ketika Sule mengeluarkan ilmu tenaga dalam begitu juga Budi terjadi benturan kekuatan. Budi terdesak dengan tenaga dalamnya Sule gitu. Eko dan Pak Andika mengeluarkan tenaga dalam untuk mengalahkan Sule. Benturan tenaga dalam sangat hebat gitu. Budi, Eko, dan Pak Andika berjuang dengan baik mengalahkan Sule. Ya Sule kalah dan terpental sampai jatuh dari gedung gitu. Sule telah mati gitu. Pak Andika bersama polisi yang lain, ya menangkap semua anak buah Sule untuk di penjara gitu. Eko menikah dengan Purnama. Budi mengenang Happy Asmara dengan baik begitu.
***
Eko selesai cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Eko.
Eko menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Budi belum datang juga. Kalau begitu lebih baik nyanyi dan main gitar saja!" kata Eko.
Eko mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Eko :
"Sengaja aku datang ke kotamu
Lama kita tidak bertemu
Ingin diriku mengulang kembali
Berjalan-jalan bagai tahun lalu
Sepanjang jalan kenangan
Kita s'lalu bergandeng tangan
Sepanjang jalan kenangan
Kau peluk diriku mesra
Hujan yang rintik-rintik
Di awal bulan itu
Penambah nikmatnya malam syahdu
Walau diriku kini t'lah berdua
Dirimu pun tiada berbeda
Namun kenangan s'panjang jalan itu
Tak mungkin lepas dari ingatanku
Sepanjang jalan kenangan
Kita selalu bergandeng tangan
Sepanjang jalan kenangan
Kau peluk diriku mesra
Hujan yang rintik-rintik
Di awal bulan itu
Penambah nikmatnya malam syahdu"
***
Eko selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan. Gitar di taruh di samping kursi dengan baik. Eko menikmati minum teh dan makan singkong goreng. Budi datang ke rumah Eko, ya sepedah di taruh di depan rumah Eko dengan baik. Budi duduk dengan baik dekat Eko.
"Singkong goreng," kata Budi.
Budi mengambil singkong goreng di piring, ya di makan dengan baik singkong goreng.
"Enak singkong gorengnya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi haus, ya jadi melihat tekok di meja dan berkata "Eko...isi tekok apa?"
"Teh!" kata Eko.
Budi mengambil tekok di meja, ya jadi tekok di tuangkan ke gelas. Teh telah terisi di gelas. Ya tekok di taruh di meja. Budi mengambil gelas yang berisi teh, ya di minum dengan baik.
"Enaknya teh ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi menaruh gelas berisi teh di meja.
"Main catur saja Eko!" kata Budi.
"Oke. Main catur!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
"Ngomongin berita di Tv, ya masih seputar tentang calon Presiden dengan wakil, ya berita ini dan itu, ya menuju Pemilu," kata Budi.
"Nama juga berita Tv," kata Eko.
"Harapan aku?" kata Budi.
"Harapan Budi. Berarti ingin kerja di pemerintahaan, ya tidak selamanya jadi buruh," kata Eko.
"Bukan yang harapan yang aku inginkan dengan baik," kata Budi.
"Jadi apa?" kata Eko.
"Debat calon Presiden selanjutnya," kata Budi.
"Depan calon Presiden toh!" kata Eko.
"Debat calon Presidennya harus lebih luar biasa," kata Budi.
"Luar biasa. Berarti di perumpamakan seperti permainan caturnya harus sengit banget," kata Eko.
"Iya permainan catur harus sengit," kata Budi.
"Akan terlihat semua yang ini dan itu," kata Eko.
"Terlihat serunya permainan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Sebenarnya. Aku berterima kasih dari debat calon Presiden dan wakil, ya aku nambah ilmu ini dan itu. Ilmu tingkat Universitas," kata Budi.
"Memang dari debat calon Presiden dan wakil, ya nambah ilmu," kata Eko
"Hidup ini. Ingin mencapai sesuatu, ya masa depan yang baik dengan ilmu," kata Budi.
"Realitanya begitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sedang acara Tv yang lainnya, ya bagus semuanya," kata Budi.
"Realitanya begitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main catur dengan baik gitu.