"Aku merasa hujan di sertai geluduk....pertanda buatku hal yang buruk terjadi," kata Teguh.
Teguh pun menelpon Vania. Tapi Vania tidak menggangkat teleponnya Teguh. Ya Teguh kesal gitu.
"Apakah urusan cinta ku harus berakhir di begitu saja?" kata Teguh.
Teguh pun bersabar di kantor sampai hujan reda, ya sambil mengingat awal pertemuannya dengan Vania. Saat itu Vania mengalami kesusahan karena mobilnya mogok di jalan. Kebetulan Teguh lewat situ, ya melihat Vania yang lagi ke bingungan membenarin mobilnya yang mogok. Teguh pun menawarkan diri untuk memperbaiki mobilnya Vania, ya di terima baik oleh Vania. Teguh memperbaiki mobil Vania, ya berhasil hidup lagi tuh mobil. Semenjak pertemuan tidak sengaja di pinggir jalan Teguh dan Vania, jadi teman yang akrap dan akhirnya pacaran.
Hubungan terus berjalan dengan baik banget. Teguh pun sibuk kerja. Vania sibuk kerja juga tetap saja menelpon Teguh untuk hubungan seperti biasa. Berkali-kali Teguh tidak bisa di hubungin, ya Vania kesal gitu. Vania pun ke tempat kerjanya Teguh. Saat Vania mau ke luar dari mobil dan ingin menemui Teguh di kantornya ternyata Teguh bersama dengan cewek.
Vania kesal melihat Teguh bersama cewek yang tidak di kenal Vania. Jadi Vania pun meninggalkan tempat tersebut. Teguh pun sadar setelah mengurus urusannya dengann Laras dengan baik teman kerjanya. Saat memeriksa Hp, ada telepon dari Vania tidak di angkat. Ya Teguh merasa bersalah karena sibuk kerja tidak membalas telepon Vania. Di telponlah Vania oleh Teguh. Ternyata tidak ada respon sama sekali. Berkali-kali di hubungin, ya tetap Vania tidak menjawab teleponnya Teguh.
"Apa yang terjadi ya?" kata Teguh.
Teguh pun ke tempat kerjanya Vania. Sampai di tempat. Teguh pun bicara dengan Vania dan ternyata Vania meminta putus, ya Teguh berusaha untuk tidak putus hubungan gitu. Tetap saja Vania kesal meninggalkan Teguh.
"Hubungan ku hancur karena salah paham," kata Teguh.
Teguh terus meminta maaf sama Vania untuk menjelaskan segalanya, ya di maafkan juga. Hubungan Teguh kembali pulih seperti semula, ya baik seperti biasa. Sampai suatu ketika Teguh melihat Vania jalan bareng dengan cowok ke restoran mewah. Ya Teguh hanya biasa menanggapinya dengan baik hubungan Vania dengan cowok tersebut....sekedar teman kerja saja.
Tahu-tahu hubungan Teguh dan Vania makin lama makin terasa jauh banget kaya mau putus untuk selamanya. Teguh pun berusaha menemui Vania, tapi ternyata Vania tidak bisa di temui karena terlalu sibuk. Teguh bersabar dengan keadaannya.
***
Hujan pun berhenti. Teguh bergerak dengan rencananya, ya menemui Vania di rumahnya. Sampai di rumah Vania. Ya Teguh bicara dengan Vania dari hati ke hati. Akhirnya Vania meminta putus hubungan. Teguh pun terpaksa melepaskan Vania, jadi hubungan putus.
Teguh meninggalkan rumah Vania.
"Firasat ku jadi benar," kata Teguh sambil mengendarai mobilnya.
Teguh pun berusaha mengikhlaskan hubungannya dengan Vania. Sampai di tempat kerja. Teguh santai di ruang kerjanya. Beni teman Teguh, ya biasa main ke tempat Teguh dan menemui Teguh di ruang kerjanya.
"Teman baik kayanya terlihat diri mu kacau," kata Beni.
"Iya, aku lagi kacau. Hubungan ku kandas," kata Teguh.
"Kok bisa. Katanya sudah minta maaf dan di juga di terima maaf. Hubungan jadi baik lagi kan. Kok hubungan jadinya putus?!" kata Beni.
"Bisa lah. Ini semua ada pihak ketiga di sisi Vania, jadinya hubungan putus lah," kata Teguh.
"Aduh....aduh......aduh.....Teguh seharusnya kamu tidak putus dengan Vania. Cewek seperti Vania jangan di lepaskan," kata Beni.
"Gimana ya sudah terjadi gitu," kata Teguh.
"Ya...sudahlah sudah terjadi mau bilang apa. Astaga aku urusan kerjaan dengan Yoyo. Kalau begitu aku ke tempat Yoyo. Teguh aku permisi mau ke tempat Yoyo," kata Beni.
"Iya," kata Teguh.
Beni pun meninggalkan ruangan Teguh. Sedangkan Teguh penasaran dengan hubungan dengan Vania....gara-gara omongan Beni "Seharus jangan melepaskan Vania". Teguh pun mencari informasi tentang Vania lewat teman-temannya. Data informasi terkumpul barulah Teguh sadar bahwa Vania tidak ada hubungan dengan cowok yang di anggap pihak ketiga yang merusak hubungan.
"Harusnya aku tidak melepaskan Vania," kata Teguh.
Teguh pun menyesal mengiyakan permintaan Vania, ya putus hubungan.
No comments:
Post a Comment