CAMPUR ADUK

Wednesday, June 17, 2020

BERKESAN SAJA!

Dono sedang asik minum teh anget sambil dengerin musik di Hpnya....ya lagunya Rara. Kasino, lagi asik nonton Tv di ruang tengah....ya drama korea. Indro lagi asik makan malam yang enak di beliin Kasino yaitu lobster saus padang.

"Bener enak banget....banget...lobster yang aku makan ini. Sausnya itu....gimana jelasinnya...ya. Sippplah!!!" kata Indro yang antusias banget.

Indro terus makan malamnya sampai selesai. Baru setelah itu di bereskan dengan baik. Indro, ya ke ruang tengah ingin nonton Tv. Drama korea bagus banget memperlihatkan adegan demi adegan yang membuat terkesan yang menontonnya. Saat iklan, ya Indro bergerak ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono. Terdengar lagu dari Hpnya Dono, ya lagunya Rara.

"Don, tumben dengen lagu Rara?" tanya Indro.

Dono pun menaruh gelas berisi teh di meja dan berkata "Suasana hati aja...agak sedikit resah gitu."

"Suasana hati yang resah memikirkan Rara, ya!" kata Indro.

"Bisa...jadi-jadi," kata Dono.

"Serius...Don!" kata Indro.

"1000...serius, ya enggaklah mikiran Rara....cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas tapi sedikit becanda.

"Kebiasaan becandaan," kata Indro.

"Yo, i," saut Dono.

Dono, ya mengambil gelas berisi teh di meja untuk diminumnya. Indro, ya membuka Hp untuk melihat Blog-nya Dono, ya membacanya. Dengan seksama Indro membaca Blog-nya Dono.

"Ada yang baru toh yang di tulis Dono. Konsepnya tetap sama. Ada yang ngacok sampai yang serius. Bener-bener suasana hatinya Dono....sebenarnya suasananya penulislah," celoteh Indro.

Indro, ya terus membaca tulisan Blog-nya Dono sampai selesai. Setelah itu Blog di tutup dan Hp di taruh di meja sama Indro.

"Oh, ya Don...kenapa kamu menulis daerah...kota Bandar Lampung di Blog mu Don....atau ada kaitannya dengan Andika Maesa?" tanya Indro.

Dono, ya menaruh gelas berisi teh di meja.

"Cuma cerita aja! Tidak ada kaitannya dengannya Andika Maesa, cuma kamu yang mengkaitkan," kata Dono.

"Maksudnya?" tanya Indro.

"Maksudnya! Aku tetap menulis aja sesuai keinginan aku. Seperti ini, kita berdua lagi ngobrol....nanti di tulis," kata Dono.

"Kebiasaan. Tetap aja di kaitan ini dan itu," kata Indro.

"Yo,..i...adanya itu," kata Dono.

"Berarti benar Don, kamu tahu data Andika Maesa?" tanya Indro.

"Kaya wartawan aja nanya gitu," kata Dono.

"Cuma nanya Don, siapa tahu tahu beneran gitu..berdasarkan informan kamu Don?" kata Indro.

"Rahasialah!!!!" kata Dono yang tegas.

"Kebiasaan, penuh rahasia. Sampai-sampai Pak Herman HM, Wali kota Bandar Lampung di tulis," kata Indro.

"Kalau masalah itu sih hal biasa-biasa Indro. Pak Joko Widodo, Presiden sering juga di tulis," kata Dono.

"Iya, aku tahu. Oh, Iya Don...kamu nulis tentang Billy, Amanda Manopo dan Amanda Casea...tujuannya apa Don?" kata Indro.

"Tujuannya sih seperti biasa...berkesan aja yang di tonton Tv, jadi aku tulis aja...cerita cinta yang aku ingin kan," kata Dono.

"Berkesan langsung di tulis. Berarti sama dong dengan cerita Rara...gitu," kata Indro.

"Iya, sama aja!" kata Dono yang tegas.

"Kenapa kamu tidak nulis cerita Rara lagi?" tanya Indro.

"Lagi males membuatnya," kata Dono.

"Males toh!!! Positif kapan-kapan di buatlah?!" kata Indro.

"Yo,...i," kata Dono.

"Padahal kemungkinan sih, kalau menceritakan keadaan kita ngobrol membicarakan Rara, pasti di tulis juga. Itu sih tandanya sudah berjalan," kata Indro.

"Itu...tahu," saut Dono.

"Ya, sudah lah aku nonton Tv aja. Drama koreanya bagus," kata  Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro, ya beranjak dari duduk ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton drama korea yang bagus. Dono mengambil gelas berisi di meja untuk di minumnya sambil mendengarkan lagu di Hp-nya...ya lagunya Rara.

"Suasana hati ku tenang banget," celoteh Dono.

KEPUTUSAN CINTA

Rafa terdiam seribu bahasa saat melihat Amanda Manopo bersama Billy di lokasi suting film. Rini pun mendekati Rafa dan berkata "Kayanya Amanda Manopo merespon Billy, jadi jalan cerita cinta jadi hidup gitu."

"Iya, benar," kata Rafa menegaskan omongan Rini.

Rafa dan Rini terus menyaksikan suting film dengan baik. Datang Amanda Caesa untuk beradu akting dengan Billy dan Amanda Manopo. Pergolakan konfik percintaan antara Billy, Amanda Manopo dan Amanda Caesa...jadi jauh lebih menarik lagi.

"Rafa, gimana pendapatmu dengan Amanda Caesa, yang kamu sukai sedang beradu akting dengan Billy..terlihat mesra untuk menghidupkan suasana?" tanya Reni.

"Bagus," jawab Rafa dengan tegas.

"Adakah diri mu, Rafa cemburu karena Amanda Caesa dekat dengan Billy?" kata Reni.

"Ada, tetapi sedikit," kata Rafa.

Reni pun memperhatikan ekspresi Rafa terlihat kesal gitu tapi tertahan karena keadaan.

"Rafa. Kamu, bohong ya. Aku bisa membaca ekspresi di wajah mu. Rasa api cemburu itu mulai meledak-meledak..kan," kata Reni.

"Diamlah," kata Rafa yang agak kasar sama Reni.

"Jadi Rafa. Kamu marah padaku?" tanya Reni.

Rafa mulai menyadari dirinya dengan baik untuk menyadari kesalahan dirinya bertindak kasar pada Reni, teman baliknya.

"Maaf tidak bermaksud kasar," kata Rafa.

"Aku mengerti keadaanmu Rafa," kata Reni.

Suting film pun selesai. Billy dan Amanda Manopo pulang bareng. Rafa mendekati Amanda Caesa.

"Amanda," kata Rafa.

"Rafa, kenapa kamu ada di sini?" kata Amanda Caesa.

Amanda Caesa memegang tangan Rafa dan bergerak menuju tempat yang baik untuk bicara, ya di parkirkan gitu.

"Rafa, sudah aku bilang...jangan ke lokasi suting film. Aku tidak ingin media tahu hubungan kita," kata Amanda Caesa.

"Aku, hanya menonton saja," kata Rafa.

"Iya, aku mengerti," kata Amanda Caesa.

Parto, Ayahnya Amanda melihat  Amanda sedang bicara dengan Rafa. Amanda Caesa dan Rafa pun melihat Parto, Ayah Amanda Caesa. Parto, bergerak menuju tempat Amanda Casea dan Rafa.

"Ada Ayah. Jangan Ayah tahu hubungan kita!" kata Amanda Caesa.

"Biar, Ayahmu tahu tentang hubungan kita," kata Rafa.

"Ayahku tahu hubungan kita, maka mempengaruhi keadaan karir aku di dunia hiburan. Sebaiknya hubungan kita di akhir di sini saja!" kata Amanda Caesa.

"Amanda, jangan sepihak begitu memutuskan hubungan kita, putus," kata Rafa.

"Lebih baik aku akhiri hubungan ini selamanya karena demi karir aku," kata Amanda Caesa yang tegas.

Amanda pun meninggalkan Rafa menuju Ayahnya. Rafa berusaha untuk memanggil Amanda Caesa, tetap tidak di gubris. Amanda Caesa pun pergi bersama Ayahnya menuju pulang ke rumah karena suting film sudah selesai.

Rafa kesal dengan keadaannya yang di putusin Amanda Casea. Reni melihat Rafa yang kesal di parkirkan, ya mendekatinya.

"Kenapa kamu Rafa?" kata Reni.

"Aku di putusin oleh Amanda," kata Rafa.

"Apa alasannya Rafa, kamu di putusin sama Amanda Caesa," tanya Reni.

"Aku, akan mengganggu karirnya di dunia hiburan," kata Rafa.

"Yang sabar Rafa. Mungkin jalan ini terbaik untuk Amanda Caesa, karena karirnya makin bagus di dunia hiburan," kata Reni.

"Aku mengerti. Sebenarnya aku merasa ada yang aneh dengan Amanda Caesa. Ada yang berubah pada dirinya....jangan-jangan ia ada rasa sama Billy. Jadinya aku diputusin," kata Rafa menceritakan kegelisahaannya.

"Ironis juga keadaan mu Rafa," kata Reni.

"Sudahlah. Aku lupakan Amanda Caesa," kata Rafa.

Rafa pun meninggalkan parkirkan bersama Reni, ya untuk pulang ke rumah. Sebulan berlalu. Amanda Caesa terus baik jalan karirnya di dunia hiburan bersama Billy dan Amanda Manopo. Rafa pun benar-benar melupakan Amanda Caesa. Reni sebagai teman baik selalu ada untuk Rafa untuk menghilangkan keresahan hati Rafa, jadi pada akhirnya...ya Reni dan Rafa jadikan gitu.

Tuesday, June 16, 2020

PERTEMANAN

Langit sangat cerah sekali. Yunus duduk di teras mesjid sambil baca buku. Joni keluar dari rumahnya, ya ke mesjid untuk mengambil sarung yang ketinggalan di mesjid.

Joni, ya melihat Yunus yang baca buku dengan serius banget...jadi di dekatin Yunus.

"Yunus serius amat baca bukunya?" tanya Joni.

Yunus berhenti baca bukunya.

"Iya, aku serius baca buku...Joni. Aku ingin pintar.....karena harapan Ibu ku, setelah aku selesai SMA...segera mendapatkan pekerjaan. Maklum, Ayah ku sudah tidak ada...jadi aku harus cepat dapet kerjaan untuk bantu Ibu," kata Yunus.

"Aku mengerti keadaanmu, Yunus. ..jadi anak yatim. Di kota Bandar Lampung ini tidak cukup pintar memahami buku pelajaran saja, untuk bekerja harus punya keahlian. Persaingan ketat di kota ini. Aku saja, setelah lulus SMA, daftar kerja sana-sana sini dengan keahlian pas-pasan...ya dapet kerjaan sih. Hasilnya lumayan, walau kecillah gajinya," cerita Joni.

"Yang pentingkan, Joni...bisa bantu orang tua yang paling utama dari pada urusan pribadi kita," kata Yunus

"Iya, sih. Karena kita didik untuk jadi anak yang sholeh kan. Oh Iya aku ingin mengambil sarung ku yang ketinggalan," kata Joni.

Joni mengambil sarungnya di dalam mesjid. Yunus kembali baca buku. Sarung sudah di ambil Joni yang tergeletak di lantai, ya segera keluar dari dalam mesjid.

"Yunus!" kata Joni.

"Apa?" saut Yunus dan menghentikan baca bukunya.

"Ayo main ke rumah aku biasa main PS gitu!" ajakan Joni.

"OK, aku mau main PS," kata Yunus yang antusias.

Yunus memasukan bukunya ke dalam tasnya, lalu berjalan bersama dengan Joni...ya menuju rumah Joni.

"Joni, masalah corona di kota ini...sebenarnya ada atau tidak sih?" tanya Yunus.

"Aku, tidak tahu. Ada atau tidaknya...corona di kota ini. Selogannya Pak Herman di mana-mana memberitahukannya tentang masalah corona. Ya di anggap benar aja, jadi ada gitu. Kita cuma remaja yang baik saja mengikuti aturan yang di buat pemerintahan. Walau kita selalu kecewa dengan perkembangan ekonomi kota ini. Aku yang merasakan sendiri, kenyataan hidup," penjelasan Joni.

"Kita cuma remaja. Joni, kamu enak sudah kerja. Aku harus menyelesaikan sekolah, ya setelah itu mencari pekerjaan di kota ini. Tapi kalau gagal di kota ini, ya tidak dapet kerjaan...terpaksa merantau ke kota lain untuk mendapatkan kerja. Masalahnya...Ibu ku, sendirian di rumah kalau aku tinggal merantau. Bimbang jadinya," kata Yunus.

"Jangan bimbang dalam mengambil keputusan demi masa depan baik, walau itu penuh dengan resiko. Berusahalah dengan baik, pasti mendapatkan hasil yang kamu inginkan Yunus," nasehat Joni.

"Kalau ada lowongan pekerjaan di tempat mu bekerja Joni, segera hubungan aku. Walau gaji kecil tidak apa-apa? Yang terpenting langsung menolong ekonomi keluarga," kata Yunus.

"Iya, kalau ada lowongan kerjaan di tempat aku. Segera memberitahu kamu, Yunus," kata Joni.

"Sip!! Aku senang banget mendengarnya. Ya tinggal aku berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan keahlian aku," kata Yunus.

Yunus dan Joni, ya sampai di rumah Joni. Keduanya segera main PS di ruang tengah dengan penuh keasikan.

SANTAI

Dono lagi asik santai di ruang tamu sambil minum teh dan juga dengerin musik di Hp ya lagunya Tasya Rosmala. Indro lagi asik nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah dan acara Tv yang di tonton 'Ok Boss'.

"Nagita cantiknya Indro!" pujian Kasino.

"Iya, cantiklah. Raffi beruntung dapetin Nagita, jadi istri," kata Indro.

"Apa pendapatmu dengan acara Raffi, ya 'Ok Boss'?" tanya Kasino.

"Bagus sih karena di bawa santai sama Raffi jadi alur jalan cerita setiap topik yang di angkat," pendapat Indro yang jujur.

"Kalau aku amatin dengan baik. Aku setujui dengan mu Indro berkenaan Raffi membawa acara 'Ok Boss' santai gitu," kata Kasino yang menegaskan pendapat Indro.

Saat iklan, Indro pindah duduknya di ruang tengah ke ruang tamu untuk duduk bersama Dono. Kasino, ya tetap santai nonton Tv.

"Don, tumben dengerin lagu Tasya Rosmala?" tanya Indro.

Dono menaruh gelas berisi teh di meja.

"Suasana hati aja!" jawab Dono.

"Suasana hati atau ada kaitan dengan Jawa Timur. Kan Tasya Rosmala dari Jawa Timur. Maksud masih satu daerah gitu?" kata Indro.

"Mungkin iya mungkin juga tidak," kata Dono.

"Ya, ampun Don....pastinya!" kata Indro.

"Pastinya. Cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas.

"Seharusnya bukan suasana hati Don. Harusnya lagunya bagus dan suara Tasya Rosmala merdu...gitu," kata Indro yang memuji dengan terus terang.

"Kalau menurut mu Indro seperti itu. Aku ikut saja," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Aku mau nonton Tv lagi!" kata Indro.

"Ya," saut Dono.

Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah dan duduk bersama Kasino lagi untuk nonton Tv. Dono mengambil gelas berisi teh di meja untuk di minum sambil mendengarkan lagu-lagunya Tasya Rosmala.

"Kasino, kalau memuji cewek apakah kita di anggap untuk mengambil hatinya tuh cewek?" tanya Indro.

"Sebenarnya sih di anggap gitu. Tapi kalau di pikir positif...ya enggaklah. Cuma sekedar memuji saja. Ceweknya Geer aja!" kata Kasino.

"Kalau tuh cewek ada cowoknya gimana Kasino?" tanya Indro lagi.

"Paling cowoknya kesel aja sih. Ceweknya...ya malu sih, tapi di dalam hati ya senenglah di puji cantik. Apalagi cowok yang memuji!" kata Kasino.

"Jadi, cewek seneng di puji cowok tuh selain pasangannya," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acara ya bagus. Dono tetap santai minum teh sambil mendengarkan lagu-lagu Tasya Rosmala dari Hp.

Monday, June 15, 2020

TARGET PASAR

Indro lagi asik nonton Tv di ruang tengah. Kasino masih sibuk masak mie goreng di dapur. Dono selesai juga mengetik di leptopnya jadi hasil ketikan di simpan baik-baik baru leptop di matikan. Dono pun beranjak dari tempat duduknya, ya bawa leptopnya menuju ruang tengah.

Leptop di taruh di meja oleh Dono dan segera duduk bersama Indro nonton Tv.

"Indro, tumben nonton acara Diary The Onsu?" tanya Dono.

"Iya, aku cuma ingin tahu sejauh mana acara yang aku tonton. Setelah aku amati dengan baik, jadi kesimpulannya Target Pasar," kata Indro.

"Kenapa Indro, kamu menyimpulkan Target Pasar? Diary The Onsu....cuma cerita tentang seputar keluarga bahagia aja!" kata Dono.

"Sarwendah ini kan...keturunan China kan," kata Indro.

"Iya, Sarwendah keturunan China," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Jadi Target Pasarnya...Don, itu orang-orang China," kata Indro.

"Kalau aku yang pernah bergaul dengan lingkungan keluarga China sih, ya memang sih keturunan China di sukai oleh sukunya sendiri alias di idolakan. Ya benar lah Target Pasar," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Berarti benar...Don, Target Pasar," kata Indro.

"Iya, Target Pasar," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Berarti banyak acara di Tv itu menyesuaikan dari Target Pasar mana paling bisa meningkatkan reting tontonan," kata Indro.

"Emang Iya, Aku sendiri aja pernah mencobain tulisan ku untuk menyesuai Target Pasar tujuan ke negara yang aku tentukan. Ketika waktunya, ya terbukti semuanya," penjelasan Dono yang pernah di buktikan.

"Berarti...pandai-pantai dalam berkarya dan menentukan Target Pasar yang di tentukan untuk naikin reting ya..Don!" kata Indro.

"Iya," kata Dono yang tegas.

Indro, ya asik nonton Tv lagi. Dono pun ke dapur untuk buat mie goreng. Ternyata di meja makan Kasino lagi menikmati mie goreng. Dono segera ke dapur membuat mie goreng. Selang berapa saat. Mie goreng buatan Dono telah jadi dan segera di makanlah di meja makan.

"Meem enak mie goreng ini," kata Dono.

Kasino, ya selesai  makan mie goreng....segera mengambil Hpnya untuk main game di Hp. Dono terus menikmati makan mie gorengnya. Ya...Indro pun masih asik nonton Tv...acaranya bagus banget.

Sunday, June 14, 2020

TUHAN ITU WUJUDNYA MANUSIA

Indro menemukan patung kecil di pinggir jalan, ya dibawa pulang ke rumah. Sampai di rumah Indro pun duduk di ruang tamu bersama Dono yang sibuk mengetik di leptopnya. Patung pun di taruh Indro di meja.

"Dewi Kwan Im," kata Dono melihat patung di atas meja dan menghentikan mengetiknya di leptop.

"Bunda Maria," kata Indro.

Dono mengambil patung di atas meja dan mulai mengamati patung kecil yang ia pegang.

"Patung Bunda Maria......toh," kata Dono.

"Patung Bunda Maria," kata Indro yang tegas.

"Dapat di mana Indro patung Bunda Maria?" tanya Dono.

"Di temukan di pinggir jalan," jawab Indro.

"Di pinggir jalan. Kalau diamati ini patung kaya Dewi Kwan Im. Dulunya ini patung adalah manusia...ceritanya," kata Dono.

"Ceritanya memang dulunya patung itu manusia, maka itu di puja-puja sama manusia...jadilah Tuhannya manusia," kata Indro.

"Berhala...yang di puja manusia berwujud manusia. Tetap saja ini....Tuhan manusia, jadi Tuhan itu manusia, Indro," kata Dono.

"Tuhan....itu wujudnya manusia, jadi Tuhan itu manusia, karena di puja-puja berarti sama dengan patung Wisnu, Siwa, Brahma, Budha....dan masih banyak lagi," kata Indro.

"Ya....Tuhan itu wujudnya manusia...kan," tegas Dono.

"Semua orang yang percaya dengan ajaran ketuhanan dan Tuhannya berwujud manusia...ya benarlah Tuhan itu wujudnya manusia, malahan ada Tuhan berwujud binatang dan juga Tuhan berwujud setengah manusia dan hewan," kata Indro.

"Tetap saja Tuhan-Tuhannya manusia yang di sembah manusia dari dulu sampai sekarang," kata Dono yang tegas banget.

Dono pun menaruh patung di meja dan Indro, ya mengambil patung tersebut.

"Indro, patung itu mau di bawa kemana Indro?" tanya Dono.

"Di simpan aja!" kata Indro.

"Oh, begitu," saut Dono.

Indro pun beranjak duduk bersama Dono, ya ke kamarnya dan menaruh patung di meja belajar baru deh berbenah diri. Dono, ya melanjutkan mengetiknya di leptopnya.

OBROLAN

Dono sedang santai di ruang tamu sambil minum susu. Kasino seperti biasa main game di Hp-nya. Saat acara Tv ke iklan, ya Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu untuk bersama Dono.

"Don, liburan ke pantai hari ini menyenangkan tapi sayang tidak ada Mermaid," kata Indro.

"Putri Duyung," kata Dono sambil menaruh gelas berisi susu di meja.

"Mermaid," kata Indro.

"Dugong," kata Dono.

"Putri Duyung," kata Indro.

"Sapi laut," kata Dono.

"Putri Duyung, Don," kata Indro yang tegas.

"Oh, Siren," kata Dono.

"Pokoknya...Putri Duyung," tegas Indro.

"Iya, deh Putri Duyung," kata Dono.

"Becandaan anak kecil," saut Kasino yang asik main game di Hp-nya.

"Asik juga ya kalau ke pantai bisa bertemu Putri Duyung," kata Indro.

"Putri Duyung, ya Indro tonton di Tv aja tuh ada cerita tentang Putri Duyung. Kalau tidak salah artis yang memerankan Putri Duyung, namanya Amanda. Itu pun sudah cukupkan," kata Dono.

"Iya sih sudah cukup sih, malahan ada Putri Duyung...ya film Korea juga," kata Indro.

Dono, ya mengambil gelas yang berisi susu di meja untuk di minumnya.

"Don!" kata Indro.

"Emm," saut Dono, ya masih minum susu.

"Don, kapan berakhirnya pandemi covid - 19?" tanya Indro.

"Kok nanya kapan berakhirnya pandemi covid - 19 ke aku? Nanya ke pemerintahan tuh yang membuat program penanggulangan covid - 19, sampai kapan tuh program kerja mau di main kan?" kata Dono.

"Aku baca di artikel....tetap tidak jelas," kata Indro.

"Kalau begitu sih ikutin aja program permainan pemerintahan," kata Dono.

"Bisa - bisa positif lama deh," kata Indro.

"Mana aku tahu lah!" saut Dono sambil menaruh gelas kosong di meja.

"Obrolan gak penting," saut Kasino sambil main game di Hp-nya.

"Obrolannya gak penting tuh Indro, ganti topik yang menarik gitu," kata Dono.

"Obrolannya gak penting toh. Apa ya? Ini aja! Aurel mau dinikahin sama Atta Halilintar, apa tanggapanmu Don?" kata Indro.

"Tanggapan ku, jalan cerita cinta... Aurel dan Atta Halilintar sama aja seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavia....kaya program acara 'Janji Suci'," kata Dono.

"Kalau begitu positif jalan cerita cinta Aurel dan Atta Halilintar bisa panjang banget," kata Indro.

"Mungkin!" tegas Dono.

"Masih obrolan yang gak penting di obrolin," saut Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.

"Ya, sudah lah aku mau nonton Tv," kata Indro yang tegas.

"Iya," saut Dono.

Indro, ya pindah duduknya bersama Dono dan Kasino di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya mengambil Hp di meja dan segera membuka jaringan internet untuk membaca komik. Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.

Friday, June 12, 2020

A DAN B

Dono, asik duduk di halaman belakang sambil menikmati minum teh anget. Indro, ya duduk bersama Dono, asik baca artikel di Hp-nya.

"Artis Indonesia banyak topik yang di angkat untuk di publikasikan ke media apapun?!" kata Indro.

"Indro, jadi lagi asik baca tentang seputar artis Indonesia yang di beritakan ini dan itu?" kata Dono.

"Iya, abisnya menarik gitu topik yang di angkat dari masalah diri sendiri, keluarga, orang lain sampai.....pekerjaan gitu," kata Indro.

"Berarti kaya sinetron aja. Kehidupan artis di Indonesia itu kalau bicara di media ini dan itu pasti  'A' dulu, esok hari pasti 'B' dan pada akhirnya balik lagi ke 'A'," kata Dono.

"A dan B, bener sih Don...omongan kamu tentang artis di Indonesia kalau di beritakan di media apapun?!" kata Indro yang mengatakan omongan Dono.

"Karena di buat A dan B, ya pada akhirnya menarik untuk di baca kan Indro!" kata Dono.

"Iya, menarik di baca," kata Indro yang tegas.

Dono pun menikmati minum tehnya. Indro tetap membaca artikel artis ini dan itu di Hp-nya. Kasino, ya selesai mengurus tanaman di potnya. Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir baru deh Kasino duduk bersama Dono dan Indro, ya segera deh Kasino menuangkan tekok kecil berisi teh anget ke gelas dan segera gelas berisi teh anget di minum Kasino.

"Nikmatnya teh anget ini dan juga harum baunya....melati," kata Kasino.

Kasino menaruh gelas yang berisi teh di meja dan segera mengambil Hp-nya di meja untuk membuka jaringan internet untuk membaca berita terbaru gitu.

"Berita hari ini masih seputar ini dan itu saja!" kata Kasino.

Indro pun berhenti membaca artikel di Hp-nya dan mulai ngomong sama Kasino "Kasino, hari minggu kita ke pantai yuk! Mempung sudah di bolehkan ke pantai tidak di tutup lagi...gara-gara pandemi covid - 19".

"Gimana menurut mu Don, kita liburan ke pantai...ya minggu ini?" kata Kasino.

Dono, ya menaruh gelas berisi teh anget di meja dan berkata "Boleh juga liburan ke pantai."

"Indro, dengarkan omongan Dono, jadi aku sepakat liburan ke pantai," kata Kasino.

"Sip!!!!" saut Indro.

Indro pun menonton Youtobe gitu dan yang di tonton acara konser 40 hari Didi Kempot. Dono, ya asik minum teh angetnya dan Kasino, ya tidak lagi baca artikel seputar berita ini dan itu....seperti biasa main game di Hp-nya. Indro, ya menikmati tontonan di Youtobe.

"Bagus konser 40 hari Didi Kempot," pujian Indro.

Dono yang mendengarkan omongan Indro tentang konser 40 hari Didi Kempot begitu juga dengan Kasino yang sibuk main game di Hp.

"Don, Rara terlihat cantik di konser 40 hari Didi Kempot," kata Indro.

"Tumben, kamu memuji Rara?" tanya Dono.

"Tumben ya, kalau begitu....Lesti aja deh...terlihat cantik gitu di konser 40 hari Didi Kempot," kata Indro.

"Waduh, malah Lesti. Kenapa tidak sekalian semuanya di puji artis cewek yang nyanyi di konser 40 hari Didi Kempot?!" kata Dono.

"Iya, deh semuanya cewek. Puas...!!!" kata Indro yang tegas.

"Puas deh!!!!" kata Dono.

Dono menaruh gelas berisi teh anget di meja dan mengambil Hp-nya untuk membaca komik. Indro, ya asik nonton Youtobe di Hp-nya masih konser 40 hari Didi Kempot. Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.

ANALISA KEADAAN

Dono lagi asik duduk di pinggir toko setelah sholat Jum'at di mesjid di kawasan pasar tradisional...ya dengan mengikuti prosedur kesehatan gitu.  Indro, ya menghampiri Dono setelah beli teh botol dan satu botol di berikan pada Dono untuk segera di minum.

"Seger," kata Dono yang meminum teh botol.

"Seger, teh botol ini," kata Indro.

Dono, tetap mengamati lingkungan pasar yang hiruk pikuk dengan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Don, katanya di artikel ada pedagang tradisional terjangkit virus corona," kata Indro.

"Iya, aku baca juga artikel tersebut. Ya aku sih kasihan juga nasif pedagang terkena virus corona," kata Dono.

"Sebenarnya, virus corona itu menular atau tidak sih...Don?" tanya Indro.

"Kenyataan di berita gimana!" kata Dono.

"Ya...yang benar ada juga, yang salah kalau berita kita tinjau kelapangan," kata Indro.

"Ya, sudah anggap saja benar. Kaya flu burung dan flu babi," kata Dono yang tegas banget.

"Sebenarnya sih aku akui virus corona itu benar kalau keadaan di lingkungan di pasar ini aja pake masker tujuannya agar tidak ke virus corona. Jika terkena virus corona dan berusaha sembuh dengan cara rehabilitasi mandiri, ya otomatis bisa sembuh. Di lihat dari proses metabolism manusia itu sendiri. Tapi jika gagal berarti kalah dengan penyakit yang menjangkit pada manusia dan akhirnya mati gitu. Karena satu spesies maksudnya satu keluarga kecil atau besar, ya bisa terkena virus corona tersebut, jika salah satu sakit terkena virus corona....otomatis satu keluarga kena semuanya," penjelasan Indro yang rumit.

"Berarti beritanya benar dong. Kaya flu burung dan flu babi. Satu spesies mati semua karena terjangkit penyakit. Kalau kena manusia jadinya beradaptasi dengan inang yang baru, ya tergantung sistem metabolisme manusia kuat atau lemah...kalau lemah pasti mati," penjelasan Dono menegaskan omongan Indro.

"Berarti bisa beradaptasi dong virus corona, katanya dari kelelawar. Wah benar-benar Tuhan memberikan ujian pada manusia penyakit gitu.....kaya cerita Nabi Ayub," kata Indro.

"Kalau Tuhan berkehendak menguji seluruh manusia di dunia dengan penyakit. Harus di terimalah berarti Takdir," Kata Dono.

"Amin," kata Indro.

"Kok, di aminin...nanti di jabah Tuhan, omongan kamu Indro," kata Dono mengingatkan.

"Astaghfirullahaladzim, aku ralat tidak jadi di aminin," kata Indro.

"Ya sudahlah main di pasarnya, ayo pulang!" kata Dono.

"Ayo pulang," saut Indro.

Indro dan Dono, ya beranjak dari duduknya di pinggir toko dengan berjalan kaki menuju....motor di tempat parkir, ya yang bawa motor Indro dan Dono duduk di belakang. Motor pun di bawa dengan baik oleh Indro, ya menuju rumah.

Friday, June 5, 2020

TUHAN MAHA TAHU

Seusai sholat jumat. Dono duduk di ruang tamu, ya biasa baca artikel di Hp-nya. Indro, ya menghampiri Dono yang duduk di ruang tamu setelah iklan di Tv.

"Dono, kita sholat tidak pake masker kan," kata Indro memulai pembicaraan.

"Iya, kenapa?" kata Dono.

"Jadi kita tidak mengikuti aturan lagi," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Apa kita termasuk orang yang egois ya?" kata Indro.

"Egois, ya enggaklah. Aku tidak peduli dengan masker atau penyakit virus corona. Aku sendiri punya penyakit jantung, ya sewaktu-waktu meninggal dunia," kata Dono.

"Kematian itu lebih baik kita serahkan kepada Tuhan dari pada manusia yang merancanakan ini dan itu demi keuntungan ini dan itu..kan," kata Indro.

"Omongan mu benar Indro. Kematian itu lebih baik kita serahkan pada Tuhan," kata Dono.

"Ya, sudahlah aku nonton Tv lagi," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro, ya kembali nonton Tv di ruang tengah nonton acara Brownis. Dono, ya kembali asik baca artikel di Hp-nya tentang ini dan itu yang lagi trending topik.

Wednesday, June 3, 2020

TANGGAPAN SEBUAH ARTIKEL

Dono, asik baca artikel di Hp-nya di ruang tamu. Kasino keluar dari kamarnya langsung ke ruang tamu. Indro, ya sedang asik nonton Tv.

"Don, gimana keadaan diri mu?" tanya Kasino.

"Lumayan sih, bisa menstabilkan kerja jantung memang mengpengaruhi kerja pernapasan juga," kata Dono, ya menghentikan baca artikel ya di Hp-nya.

"Panjang umur...itu Don," kata Kasino.

"Amin," kata Dono.

"Oh, Iya Don...lagi baca apa?" tanya Kasino.

"Berita yang heboh di media. Ya berkaitan rasisme gitu di AS tentang kematian orang kulit hitam gitu," kata Dono.

"O...berita tentang Goerge Floyd. Aku membaca artikel dan juga nonton di Tv. Tapi paling seru sih Presiden Donald Trump, gaya kepemimpinan itu menarik juga di amati...yang ini dan itu," kata Kasino.

"Apa tanggapan mu tentang rasisme?" tanya Dono.

"Rasisme di negara AS sih banyak artikel yang aku baca, ya pusing juga kalau sampe terjadi demo yang anarkis sih, gara-gara kematian salah satu kulit hitam karena tindakan polisi AS, katanya. Sebenarnya kuncinya sih sederhana penting semboyan bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetap satu jua. Di Indonesia ini suku, bangsa, agama saling menghormati karena di naungi oleh pemerintahan di kukuhkan di UUD 1945. Semua manusia itu sama aja, tidak ada bedanya warna kulit, yang membedakan akhlak baik atau buruk. Akhlak baik menciptakan kebaikan di mana-mana sedang akhlak buruk menciptakan kehancuran dimana-mana. Penting di sini pemahaman agama, kunci dari nilai kerukunan antar suku, bangsa dan agama ," tanggapan Kasino.

"Sebenar sih aku sama aja dengan mu Kasino. Masalah di negara AS berbeda dengan masalah di Indonesia. Kunci di Indonesia menyelesaikan masalah rasisme sudah di atur di UUD 1945," kata Dono menegaskan omongan Kasino.

"Ya, sudah jangan di bahas lagi. Aku ingin main game di Hp...aku," kata Kasino.

"Iya," saut Dono.

Kasino, ya asik main game di Hp-nya. Dono, ya asik membaca artikel yang lainnya seputar selebritis di Indonesia dan negara lain, yang trading topik. Indro, ya asik nonton Tv...ya masih nonton drama Korea sih karena bagus sih.

Tuesday, June 2, 2020

TERKESAN

Dono, ya santai duduk diam sambil menonton Tv di ruang tengah.

"Senyuman dan kecantikan Tiara membuat aku terkesan," celoteh Dono.

Dono terus menonton Tv sampai acara Tv pun selesai juga.

"Ternyata aku terkesan senyuman dan kecantikan Tiara," celoteh Dono.

Dono menghentikan nonton Tv dengan mematikannya dengan remot.

"Terkesan itu lebih cenderung suka dan mendekati cinta. Ah cuma pandangan aku seorang cowok yang terkesan senyuman dan kecantikan cewek, Tiara," celoteh Dono.

Dono pun ke ruang tamu untuk mengetik di leptopnya. Tiba-tiba detak jantung terlalu cepat seperti marathon, Dono berusaha menormalkan keadaannya. Pikiran yang tenang akhirnya Dono mampu menyetabilkan detak jatungnya.

"Aku masih bisa menahan rasa sakit di jatung," celoteh Dono.

Dono pun memutuskan tidak mengetik karena membuat beban pikiran dan keadaan tubuhnya. Dono pun ke dapur membuat susu setelah itu duduk di halaman belakang, ya menikmati hidupnya.

"Tiara, kenapa di pikiran ku tepat nama ini masih di pikiran ku? Padahal aku hanya sekedar nonton Tv yang ada Tiara bernyanyi di acara Tv 'Dasyat 2020'. Terkesan inilah membuat aku aneh. Hanya penonton yang baik seperti biasa untuk menghibur diri saja. Di bilang penggemar pun bisa. Mungkin karena kebiasaan ku yang menulis nama cewek jadi tokoh dalam tulisan, ah sekedar hoby yang menunjukkan kebaikan saja. Aku cowok yang sekedar saja menyukai bunga yang cantik, tapi tidak ingin memetiknya lebih senang bunga itu menunjukkan lebih cantik lagi, karena terkesan itu....indah di lihat," kata Dono.

Dono menikmati minum susu dengan ke sendiriannya di halaman belakang. Indro dan Kasino, seperti biasa sibuk kerja di tempat kerjaan mereka masing-masing.

Sunday, May 24, 2020

RENUNGAN

Dono diam di ruang tamu, ya mendengar suara-suara gaib yang menjelaskan suluruh rahasia dunia ini.

"Aku seharusnya sudah tidur selamanya, kenapa masih melangkah di dunia ini yang penuh dengan kesemuan," kata Dono yang merenung mendengarkan suara-suara gaib.

Kasino selesai makan di ruang makan, ya ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.

"Kenapa Don. Di hari lebaran ini, kamu masih seperti orang yang tidak punya semangat gini?" kata Kasino.

"Aku tetap masih mendengarkan suara-suara gaib yang menjelaskan rahasia isi dunia ini. Seharus aku telah tidur selamanya, kenapa aku masih hidup....walau kenyataannya aku jenuh sekali melihat seisi dunia ini cuma sekedar ini dan itu," kata Dono.

"Aku tidak seperti mu Don, yang bangun dari tidur mu yang panjang dan tiba-tiba kamu bisa mendengarkan suara-suara gaib. Tapi berusaha untuk memahami mu...Don," kata Kasino.

"Terima kasih Kasino, kamu mau memahami ku. Tapi masalah ku tidak kunjung selesai. Sudah berkali-kali lebaran suara-suara gaib terus saja menceritakan ini dan itu. Aku ingin tidak mendengar lagi rahasia ilahi di muka bumi. Yang di cari semua orang kebenarannya ini dan itu," kata Dono.

"Aku paham sebagai teman yang baik. Ada yang menjagai kamu Don begitu juga aku, tapi aku tidak bisa mendengar suara-suara gaib," kata Kasino.

"Malaikat terus saja mengikuti ku," kata Dono penuh kejujuran.

"Malaikat memang terus menjaga kita Don, sampai waktunya kita meninggal. Kamu tidak jadi mati mungkin ada makna untuk hidup di muka bumi ini. Menjelaskan kebenaran bahwa Tuhan satu dan para penjaga waktu yang di perintahkan Tuhan, Malaikat untuk menjaga ciptaan di dunia ini untuk waktunya di tidurkan selamanya," kata Kasino.

"Itulah kebenaran itu. Kematian itu yang baik keberuntungan di muka bumi ini karena terbebas dari urusan dunia yang tidak akan habisnya karena di but akan pikirkan yang bodoh saja," kata Dono.

"Aku paham Don. Sebaliknya kita tidak membahas masalah ini yang mungkin hanya orang paham ilmu agama yang mengerti kebenarannya. Jadi lebih baik kita bersenang-senang menikmati keadaan ini seperti biasanya," kata Kasino.

"Iya," kata Dono.

Dono pun tidak merenung lagi di ruang tamu, jadi ia ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya Kasino juga. Indro ya asik nonton Tv sambil menikmati kue lebaran...ya cukil gigi.

Malaikat maut tetap menjagai Dono, untuk menunggu hari di mana Dono akan di tidurkan selama-lamanya.

Saturday, May 23, 2020

KEGELAPAN JIWA

Dodo terdiam ketika mendengar suara takbir yang di kumandangkan dari mesjid.

"Aku telah banyak berbuat salah. Aku teringat masa kecil ku. Kegembiraan ku merayakan hari lebaran. Ada waktu untuk berubah," kata Dodo.

Dodo pun segera ke belakang membersihkan diri untuk bersiap sholat Idul Fitri di rumah.

"Aku telah suci dan bersih," kata Dodo.

Dodo pun menyuruh teman-temannya masih terdiam saja memikirkan kehidupan diri mereka tidak berubah. Dodo membimbing teman-temannya yang kehilangan sesuatu karena penuh dengan kegelapan jiwa karena jauh dari Tuhan. Teman-teman Dodo pun mengerti nasehat Dodo dengan baik, maka semuanya berbenah diri ke belakang.

Dengan sabar Dodo menunggu teman-temannya. Kesabaran itu menjadi hal yang menyenangkan buat Dodo, ya melihat teman-temannya telah suci dan bersih. Mulai sholat Idul Fitri di rumah. Dodo yang masih mengingat ilmu agama, ya jadi imam sholat Idul Fitri.

Jalan sholat Idul Fitri penuh dengan baik banget. Dodo dan teman-temannya kembali ke jalan di penuh kebaikan karena tobat semua untuk tidak di jalan penuh dengan keburukan karena pergaulan ini dan itu yang menciptakan kesesatan dalam jiwa menjadi gelap. Setelah kembali semuanya cahaya itu terasa hangat membuat mengerti arti pentingnya dari perayaan lebaran kembali ke fitra, ya suci dan bersih.

Walau Sebenarnya di rumah tidak ada apa-apa untuk sebagai makan lebaran, tetap semuanya membawa suasana penuh kebahagiaan seperti masa kecil semuanya seperti lebaran Idul Fitri penuh dengan nilai kebaikan.

Masa-masa sulit dengan keadaan pademi corona tidak sebanding dengan keadaan Dodo yang hampir mati berkali-kali karena kebodohannya. Tapi di hari lebaran Idul Fitri, kesadaran itu mutlak bahwa hidup ini sekali lebih baik di jalanan dengan jalan kebaikan. Teman-teman Dodo pun banyak kebodohan mereka, ya ada yang masuk penjara karena kebodohan juga.

Rasa sadar itu tidak datang terlambat karena masih hidup. Di hari lebaran Idul Fitri, ya di rayakan dengan keadaan seadanya dengan baik di rumah saja. 

APA BENAR APA TIDAK?

Dono, ya asik mengetik di leptopnya... ya di ruang tamu. Kasino, ya asik main game di Hp-nya  di ruang tamu. Indro di ruang tengah, ya lagi asik baca artikel di Hp-nya tentang penyakit asma yang dapat di sembuh dengan mengkonsumsi daging kelelawar. Dono, ya menyelesaikan mengetik di leptopnya dan segera di simpan dengan baik baru leptop di matikan.

Dono pun mulai membuka jaringan internet lewat Hp-nya untuk membaca komik, ya di pilihlah komik yang di baca Dono...ternyata yang menarik di baca Dono adalah Dr. Stone. Dengan seksama Dono membaca komik. Indro, ya menyelesaikan baca artikel di Hp-nya, jadi pindah duduk dari ruang tengah ke ruang tamu.

Indro, ya duduk di sebelah Dono dan melihat ulah Dono yang membaca komik. 

"Dr. Stone," celoteh Indro.

"Iya," saut Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?" tanya Dono.

"Daging kelalawar, apakah benar obat untuk orang yang penyakit asma?" tanya Indro.

Dono pun berhenti baca komiknya dan berkata "Antara percaya atau tidak sih?!".

"Gimana denganmu Kasino. Daging kelelawar, apakah benar obat untuk orang penyakit asma?" tanya Indro.

Kasino berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Mungkin, tapi kan. Kelelawar juga penyebab penyakit pernapasan yang berkembang saat ini".

"Virus Corona, maksudnya!" kata Indro menegaskan.

"Iya," saut Kasino.

"Kotoran kelelawar. Kalau berdasarkan cerita komik di Dr. Stone yang aku baca. Bahwa kotoran kelelawar mengandung asam nitrat. Dan asam nitrat itu berbahaya setelah aku cek ke artikel yang menjelaskan asam nitrat tersebut," kata Dono sedikit ngelantur pembicaraan. 

"Apa hubungan komik dengan daging kelelawar sebagai obat asma?" tanya Indro.

"Hubungan sama-sama kelelawar aja, ya kaitannya kotoran  kelelawar," kata Dono.

"Memang sama sih, kalau di pikir ada kaitannya. Penyakit asma pun sama juga penyakit pernapasan, apalagi dengan virus corona yang terdapat di kotoran kelelawar. Jadi...apakah benar kelelawar itu obat buat penyakit asma?" kata Indro.

"Ya, tidaklah. Ada data aku tentang orang yang mengkonsumsi daging kelelawar, tetap saja tidak sembuh juga penyakit asmanya. Masalahnya penyakit asma ini penyakit pernapasan. Apa yang menyebabkan penyakit pernapasan itu?" kata Dono.

"Penyakit pernapasan. Ya otomatis virus..kan," kata Kasino.

"Iya, virus. Kalau aku terkena flu saja sampai bersin-bersin. Itu penyebabnya, udara dingin dan debu. Berarti biasa saja makluk mikro organisme masuk lewat saluran pernapasan, jadinya penyempitan rongga pernafasan," kata Indro.

"Itu, tahu," kata Dono. 

"Itu, tahu," kata Kasino. 

"Ya, tahulah aku baca di artikel. Cuma apakah benar daging kelelawar obat asma. Padahal kotoran kelelawar pembawa penyakit virus corona?" kata Indro. 

"Kalau di baca di artikel sih. Ya memang kotoran kelelawar itu pembawa virus corona. Tapi kalau lebih lanjutnya, ya aku tidak pernah memeriksanya ke laboratorim," kata Dono. 

"Sama aku juga," kata Kasino. 

"Jangan-jangan sama aja dengan cerita komik. Bahwa kotoran kelelawar mengandung asam nitrat. Asam yang berbahaya," kata Indro. 

"Sekedar obrolan ngaur sana sini tidak ada masalahkan. Kita ini bukan dokter," kata Dono. 

"Bener omongan Dono. Kita ini bukan dokter. Kalau sakit ke dokter supaya minta di obatin," kata Kasino menegaskan omongan Dono. 

"Ya, kalau begitu sih. Lebih baik ke dokter kalau sakit dari pada mencari obat alternatif untuk sembuh. Sembuh kagak, eee malah sakit. Sudahlah jangan di bahas lagi," kata Indro. 

Indro pun pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino, ya kembali main game di Hp-nya. 

"Apa benar, kotoran kelelawar mengandung asam nitrat. Ah, cuma cerita di komik Dr. Stone," kata Dono. 

Dono, ya kembali baca komik di Hp-nya dengan santai. 

Friday, May 22, 2020

WAKTU HIDUP ITU SINGKAT

Indro pun menangis sedih. Dono dan Kasino ingin nonton Tv di ruang tengah, ya melihat Indro menangis.

"Indro kenapa...kamu menangis?" tanya Dono.

"Waktu hidup itu singkat ya," kata Indro.

"Maksudnya?" tanya Dono.

"Iya, maksudnya Indro?" tanya Kasino.

"Orang meninggal karena sakit. Sudah di rawat baik-baik  di rumah sakit agar di selamatkan...eeee meninggal dunia juga," penjelasan Indro.

Dono dan Kasino, ya melihat dengan baik tontonan yang di Tv di tonton Indro.

"Bener...Don. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit meninggal juga," kata Kasino.

"Kalau sudah meninggal mah. Inalilahi wainalilahi rojiun. Cuma tontonan aja. Hidup ini singkat tidak ada yang tahu kapan kita meninggal? Apalagi masih di bulan ramadhan lebih baik mengucapkan maaf  ke pada semua orang. Awal lebih baik dari pada akhir" kata Dono.

"Maksudnya Don, aku tidak mengerti?" tanya Indro.

"Maksudnya Dono itu. Untuk apa nunggu hari raya Idul Fitri meminta maaf, sekarang juga boleh. Kan kamu sendiri yang ngomong Indro. Waktu hidup itu singkat. Banyak orang yang tidak sampai Idul Fitri, ya sudah meninggal dunia," penjelasan Kasino.

"Bener omonganmu Dono, Kasino. Lebih baik awal mengucap maaf ya. Walau kadang kita tidak ada salah dan juga untuk apa di tunggu tepat waktu saat Idul Fitri, sekarang juga boleh. Karena waktu hidup itu singkat," kata Indro.

"Kalau begitu, ganti aja tontonannya. Jangan nonton acara Tv yang membuat mu menangis!" kata Dono.

"Iya," kata Indro.

Indro pun mengganti chanel Tv dengan tontonan yang tidak membuat dirinya sedih. Dono dan Kasino tidak jadi nonton Tv, ya jadinya ke ruang tamu untuk baca buku. Tiba-tiba, Kasino menangis dan Dono melihatnya.

"Kasino kenapa kamu menangis?" tanya Dono.

"Waktu hidup itu singkat...ya. Aku teringat kucing kesayanganku ku telah lama sih meninggal sih," kata Kasino.

"Ya...ampun, Kasino...ikhlasin aja....ya sudah pergi ya sudah pergi, jangan di inget jadi sedih," kata Dono.

"Iya," kata Kasino menghapus air matanya.

Dono, ya mau baca buku dan Kasino juga. Tiba-tiba terdengar suara toa dari mesjid pemberitahuan tentang Pak Mansur meninggal dunia. Dono, Kasino dan Indro langsung mengucap "Inalilahi wainalilahi rojiun".

"Waktu hidup itu singkat. Belum sampe Idul Fitri. Pak Mansur sudah meninggal. Semoga amal ibadahnya di terima Alloh SWT," kata Dono.

"Amin, Don," saut Kasino.

Dono, Kasino dan Indro, ya segera berbenah diri untuk melayat ke rumah Pak Mansur, yang baru meninggal dunia.

KESEPAKATAN

Indro pulang dari pasar langsung di beresin barang belanjaannya. Mulai Indro memasak ketupat dan masak ayam yang di buat opor. Singkat waktu. Masakan pun jadi semuanya. Indro mulai duduk santai di ruang tamu. Kasino sedang WA keluarga lewat Hpnya untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin. Dono, ya WA juga sama keluarga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin.

Indro ikutan juga WA sama keluarga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin. Dono, ya selesai hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya...ya segera melanjutkan ketikannya di leptopnya. Kasino juga selesai juga hubungan dengan keluarga dengan Hp-nya....ya melanjutkan kerjaanya baca buku.

Indro, ya selesai juga hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya. Tiba-tiba Indro berpikir dengan sholat Idul Fitri jadi berkata pada Dono dan Kasino "Don, Kasino...sholat Idul Fitrinya di rumah aja, di mesjid, dan terakhir apa di lapangan?".

Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan Kasino, ya menghentikan baca bukunya.

"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di mesjid..aja!" kata Dono.

"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di lapangan aja!" kata Kasino.

"Mesjid dan di lapangan. Tapi di berita di Tv...katanya lebih baik sholat di rumah aja!" kata Indro.

"Sebenarnya kalau di rumah sih...tidak ada masalah di jalankan, karena kita bisa jadi imam sholat semua...jadi menjalankan sholat Idul Fitri di rumah mudah di jalankan dengan baik. Beda dengan orang-orang tidak bisa...kan," kata Dono.

"Iya, bener omongan Dono. Kita mampu menjalankan sholat Idul Fitri di rumah, tapi masalahnya...rasanya kurang gitu..ibarat masakan tidak di kasih bumbu jadinya hambar suasana Idul Fitri tidak sholat di mesjid atau di lapangan.....alias kebiasaan sih," kata Kasino.

"Iya, juga ya...rasanya aneh gitu. Lebih baik sholat Idul Fitrinya di mesjid aja!" kata Indro.

"Sepakat," saut Dono dan Kasino bersamaan.

"Masalahnya, ya tentang virus corona ini yang bikin momok di masyarakat yang pertama. Yang kedua, jika sholat Idul Fitri di mesjid dan lapangan pasti masalahnya tidak berubah yaitu kemacetan," kata Indro.

"Iya, juga ya. Tapi kita tidak ada masalah ke dua-duanya. Jadi aman. Sholat ke mesjid kan...jalan kaki. Mesjid dekat dari rumah," kata Dono.

"Bener omongan Dono lah. Kita tidak ada masalah," kata Kasino menegaskan omongan Dono.

"Ya, sudah lah sholat Idul Fitrinya di mesjid aja. Aku pengurus mesjid. Tidak ada masalah," kata Indro yang tegas.

"Sip!!!" kata Dono dan Kasino sambil mengacungkan jempol masing-masing ke Indro.

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Kasino, ya baca buku lagi. Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya nonton berita.

Wednesday, May 20, 2020

BECANDAAN

Dono sedang asik duduk di ruang tamu sedang asik mengetik di leptopnya. Kasino, ya sibuk ngurus tanaman di pot di halaman belakang. Indro, asik nonton Tv...ya Berita. Saat iklan di Tv. Indro pun pindah duduk di ruang tengah ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono.

"Don, ke gereja yuk," kata Indro.

Dono, ya terkejut dengan omongan Indro jadi berhenti mengetik dan berkata "Apa aku tidak salah dengar Indro, kamu ngajak aku ke gereja?".

"Engak. Beneran," kata Indro yang tegas banget.

"Ayo!" kata Dono menantang.

Dono, ya langsung menyimpan hasil ketikannya lalu di matikan leptopnya. Dono bangun dari duduknya.

"Ayo...kita ke gereja," kata Dono menantang lagi.

"Don, enggak jadi. Cuma becandaan!" kata Indro.

"Ayo lah kita ke gereja. Kebetulan hari libur....kenaikan Isa Almasih," kata Dono.

"Becanda Don. Jangan serius gitu ah!!" kata Indro.

Dono pun duduk kembali dan berkata "Sebenarnya aku tahu...Indro. Kamu becanda!" kata Dono.

"Di ajak becanda, kamu Don...selalu sikapnya serius. Kaya Beneran aja!" kata Indro.

"Padahal kalau beneran tidak masalah. Aku tinggal telepon aja teman aku yang agama Kristen untuk menemani aku masuk gereja...bersamamu Indro," kata Dono.

"Jadi, Don kamu udah pernah masuk gereja?" tanya Indro yang tegas.

"Sudah. Ya bukan gereja sih. Tapi rumah ibadah yang lain juga pernah. Niatnya ingin tahu saja, berteman dan menghormati agama lain. Tetap aja aku Islam," kata Dono.

"Kalau aku. Cuma ke mesjid. Takut pindah agama gitu alias pindah agama," kata Indro.

"Kalau itu sih pikirkan penuh rasa takut ini dan itu, jadinya ilmunya tidak berkembang. Ya aku mendatangi rumah ibadah agama lain tujuanya untuk penelitian saja. Untuk mengetahui konsep hidup yang jalani agama lain," penjelasan Dono.

"Oh, begitu," kata Indro.

"Sudahlah ngobrolnya aku mau nonton Tv," kata Dono.

"Iya," saut Indro.

Dono membawa leptopnya ke kamarnya, ya di taruh di meja belajar setelah itu ya nonton Tv di ruang tengah. Kasino, ya selesai ngurusin tanaman di pot di halaman belakang jadi masuk rumah dan langsung ke ruang tamu...duduk di sofa. Indro masih duduk di ruang tamu.

"Kasino, apa kamu percaya Dono pernah masuk gereja?" tanya Indro.

"Percaya...Dono masuk gereja. Kan Dono itu bidangnya pemerintahan, ya otomatis  tujuanya untuk mengambil data-data orang Kristen untuk bahan tulisannya," kata Kasino.

"Orang Kristen itu tahu kalau di teliti Dono?" kata Indro.

"Ada yang tahu, ada juga yang tidak," kata Kasino.

"Berarti, Dono pernah baca kitab Injil?" tanya Kasino.

"Iya," kata Kasino.

"Berarti, beneran Dono mempelajari semua agama tujuan ilmunya ingin ia kembangkan," kata Indro.

"Nama juga haus ilmu," kata Kasino.

"Sudahlah, tidak bahas lagi. Aku mau nonton Tv," kata Indro.

"Iya," saut Kasino.

Indro, ya pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono...acaranya berita. Kasino, ya mulai main game di Hp-nya. Ketiganya tetap ada berada di rumah saja.

Tuesday, May 19, 2020

MENIKMATI MAKAN SAHUR

Dono terus mengetik di leptopnya di kamarnya untuk menyelesaikan tulisannya. Waktu semakin larut banget. Akhirnya kerjaan Dono selesai juga..ya istirahat lah. Dono keluar dari kamarnya, ya duduk di ruang tengah untuk nonton Film Kejora di Hp-nya. Kasino, ya sibuk masak makanan di dapur untuk sahur, ya akhirnya selesai juga. Kasino pun, ya istirahatlah untuk nonton Tv di ruang tengah.

Kasino melihat Dono asik nonton film di Hp-nya, ya ingin tahu apa film yang di tonton Dono?.

"Film Kejora, tumben nonton Don," kata Kasino.

"Suasana hati aja!!!" kata Dono.

"Oh, begitu. Indro belum pulang itikaf di mesjid?" kata Kasino.

"Belum selesai acara di mesjidnya. Acara itikaf di mesjid kan cuma pengurus mesjid aja. Gak banyak orang. Tidak seperti tahun lalu," kata Dono.

"Semua...ini karena pademi covid 19. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Mengajarkan manusia bersikap disiplin, sayang pada diri sendiri dan juga lingkungan sekitar," kata Kasino.

"Tetap saja kalau lihat di TV, disiplin susah terapkan. Contohnya paling utama budaya antri, eeee malah desak-desakan untuk siapa cepat dia dapet langsung pulang," kata Dono.

"Bener juga omongan mu Dono. Tapi ngomong-ngomong...kita termasuk itikaf atau enggak ya?" kata Kasino.

"Bisa sih...kalau sampe sahur nanti kita baca Al Qur'an. Niatnya aja sudah dapetlah itikaf.... di rumah saja," kata Dono.

"Kalau di pikir dengan baik. OK. Sama aja. Niat baik selalu di ridhoi Alloh SWT," kata Kasino.

"Amin," kata Dono.

"Kok di aminin," kata Kasino.

"Ucapan mu Kasino itu Doa...jadi aminin," kata Dono.

"Iya, juga. Amin ya robbal aalamiin," kata Kasino.

Kasino pun tidak jadi nonton Tv jadi ke ruang tamu untuk baca AL Qur'an. Dono, ya menuntaskan nonton Film Kejora, baru deh baca AL Qur'an lewat aplikasi di Hp-nya. Malam makin larut banget. Waktu sudah menunjukkan jam tiga pagi. Dono dan Kasino, ya menyelesaikan baca AL Qur'an-nya. Mulai keduanya bersiap untuk makan sahur di ruang makan. Indro pun pulang dari acara itikaf di mesjid dan seperti biasa mengucap salam saat masuk rumah "Asalamualaikum".

"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Kasino bersamaan dengan suara keras.

Indro, ya menaruh AL Qur'an di kamarnya, baru menyantap makan sahur yang di buat Kasino. Ketiganya menikmati makan sahur dengan penuh senang gitu. Pengurus masjid dari mesjid, ya dengan toa membangunkan warga masyarakat untuk sahur karena sudah waktunya sahur. Indro, ya pindah makan sahur di ruang makan ke ruang tengah, ya untuk nonton Tv gitu.

Dono dan Kasino, ya selesai makan sahur jadi beres-beres gitu. Indro tetap santai makan sahur sambil nonton Tv yang acara ya bagus. Dono dan Kasino telah selesai makan sahur, ya nonton Tv. Indro pun selesai makan sahur, ya beres-beres. Setelah itu Indro nonton Tv bersama Dono dan Kasino di ruang tengah. Sampai adzan subuh di kumandangkan dari mesjid dan kedengaran sampai di rumah. Ketiganya melaksanakan sholat subuh di rumah saja. 

MELODI CINTA

Dengan santai Ahmad membawa motornya di jalan Jenderal Sudirman kota Balikpapan. Sampai di sebuah rumah makan, ya niatnya Ahmad membeli makan untuk buka puasa. Saat mau masuk rumah makan, ya ada perempuan cantik yang ke luar dari rumah makan. Ahmad mengenali perempuan cantik itu. Jauh di dalam pikirkan saat melihat perempuan yang Ahmad kenal, Putri.

Melodi cinta mengalun di pikirkan Ahmad, ingin bersama dengan putri. Ahmad pun menyadarkan dirinya dengan petikan dari jarinya. Ahmad pun, ya mendekati Putri sekedar ngobrol aja. Pak Rafi, Bapaknya Putri ada di situ. Ahmad pun tidak jadi untuk ngobrol dengan Putri, karena Bapak Putri...ya galak. Ahmad pun berusaha tidak terlihat Pak Rafi termasuk Putri.

Masuklah Ahmad ke rumah makan.

"Aman diri ku," kata Ahmad.

Ahmad pun memesan makan ke Teguh pegawai di rumah makan. Ya seperti biasa Teguh menyiapkan makan yang di pesan Ahmad. Duduk Ahmad untuk menunggu pesannya yang di siapkan Teguh. Ada buku di meja.

"Buku siapa ini ya?" kata Ahmad.

Ahmad mencari pemilik buku tersebut. Putri dateng mendekati Ahmad.

"Putri ada apa?" tanya Ahmad.

"Maaf buku aku," kata Putri.

"Buku, Putri," kata Ahmad sambil memberikan buku tersebut.

"Terima kasih," kata Putri.

"Iya," kata Ahmad.

Putri pun keluar dari rumah makan. Ahmad terus memandangi Putri. Melodi cinta pun mengalun di pikirkan Ahmad yang ingin bersama Putri. Teguh membawa pesan Ahmad, ya melihat Ahmad yang terbuai dengan melihat Putri...jadi di petikan jari untuk menyadarkan Ahmad.

"Putri..kan," kata Teguh.

"Bukan," kata Ahmad.

"Eeeet...ini bukan puasa jangan bohong!" kata Teguh.

"Iya, aku akui. Putri yang aku lihat," kata Ahmad.

"Kalau saran aku cepetan nyatain cinta ke Putri, ya keburuan di ambil cowok lain yang menyukai Putri," kata Teguh.

"Nyatain cinta ke Putri. Terakhir kali aku ingin mencoba nyatain cinta ke Putri. Aku berhadapan dengan Pak Rafi, Bapaknya Putri...ya akhirnya kacau deh. Galaknya bukan main. Protektif banget jagain anak gadisnya....satu-satunya," penjelasan Ahmad.

"Kalau begitu sih. Derita kamu, Ahmad. Ya jalannin aja seperti biasa aja....seperti air mengalir. Nanti nyampe juga sampe tujuan," kata Teguh.

"Ok, aku jalanin seperti biasa aja," kata Ahmad.

Ahmad pun memberikan uang pas ke Teguh untuk membayar pesan makan yang di pesan Ahmad. Segeralah keluarlah Ahmad dari rumah makan dan juga segera naik motornya, ya balik ke rumahnya. Sampai di rumah. Tepat banget waktu buka puasa. Ahmad pun berbuka puasa bersama Hery, ya temannya Ahmad. Setelah buka puasa. Ahmad dan Hery, ya sholat magrib bersama. Baru deh nonton Tv di ruang tengah.

"Berita lagi berita lagi," kata Ahmad.

"Berita dulu. Setelah itu baru deh nonton film," kata Hery.

"Iya, aku mengerti. Tujuan untuk mengetahui perkembangan ini dan itu yang di beritakan di Tv," kata Ahmad.

"Itu tahu!!!" kata Hery.

Hery dan Ahmad, ya santai nonton berita ya masih perkembangan penanggulan covid 19 yang ini dan itu bukan di Indonesia saja, tapi di negara lain. Tiba-tiba Ahmad ke pikirkan dengan Putri, ya sampe nyeletuk sih "Putri". Hery mendengar celetukan Ahmad.

"Lagi mikiran cewek ya?" kata Hery.

"Iya, Putri terus di pikirkan. Kata ada Melodi cinta yang mengalun di pikirkan yang ingin bersama Putri. Tapi ketika aku petik jari. Ya sirnah semuanya. Cuma hayalan saja," kata Ahmad yang terus terang.

"Ya, kalau suka sama cewek yang di sukai. Kebanyakan cowok, ya kaya kamu, Ahmad. Ada melodi cinta di pikirkan gitu," kata Hery.

"Bagaimana....ya menyelesaikan masalah aku?" kata Ahmad.

"Ya, saran aku sih. Nyatain aja cinta sama Putri. Keburu di rebut cowok lain," kata Hery.

"Masalahnya Bapaknya galak sih," kata Ahmad.

"Jalaninya dengan cara, air mengalir sampai tujuan. Pasti dapet cinta Putri," kata Hery.

"Berteman seperti biasanya. Tujuannya membuat Putri nyaman dengan ku. Bapaknya Putri, ya percaya dengan aku dan mengikhlaskan anaknya bersama aku," kata Ahmad yang optimis.

"Baru itu bener," kata Hery yang menegaskan omongan Ahmad.

Hery dan Ahmad, ya santai nonton Tv sampai waktunya sholat Isya dan Tarawih. Keduanya menjalankan ibadah di rumah saja.

Saturday, May 16, 2020

BANYAK ORANG BAIK

Minggu yang tenang. Alex keluar rumah, ya mengeluarkan sepedah juga dan berkata dengan suara keras "Ibu, Alex pergi main dulu".

Ibu mendengar omongan Alex tersebut, ya segera bergerak buru-buru dan melihat Alex yang ingin mengayuh sepedahnya, jadi Ibu berkata "Alex tunggu dulu!".

Alex tidak jadi mengayuh sepedahnya.

"Apa Ibu?"

"Alex beliin Ibu sayur, tempe dan cabe di warung Ibu Selvi, ini uangnya!"

Alex mengambil uang dari tangan Ibunya dan berkata "Baik Ibu".

Alex pun mengayuh sepedahnya. Ibu pun masuk rumah untuk ya beres-beres rumah. Dengan santai Alex mengayuh sepedahnya di jalan Daeng Tata 1 kota Makasar. Sampai di warung wakojaya, ya pemilik ya Ibu Selvi. Alex segera membeli sayur, tempe dan cave pesan Ibu.

Alex, ya mendengar omongan Ibu Selvi dengan langganannya Ibu Mita membicarakan tentang bantuan sosial berbentuk sembako yang di berikan Presiden Joko Widodo ke warga tidak mampu.

"Enak ya dapet  sembako dari Presiden Joko Widodo," kata Ibu Mita ya kepingin dapet bantuan gitu.

"Iya, bantuan itu nolong yang tidak mampu," kata Silvi.

Pembicaraan itu, ya singkat aja karena Ibu Mita telah membeli apa yang di perlukan di warung Ibu Selvi dan segera Ibu Mita pulang ke rumahnya. Alex segera membeli sayur, tempe dan cabe di warung Ibu Selvi. Dengan segera Ibu Selvi melayanin permintaan Alex dan setelah itu di bayar Alex dengan uang pas.

Alex pun pulang ke rumah dengan santai mengayuh sepedahnya. Sampai di rumah.

"Asalamualaikum, Ibu," kata Alex.

"Waalaikumsalam," jawab Ibu.

"Ibu, ini pesan Ibu," kata Alex sambil memberikan plastik berisi sayur, tempe dan cabe.

Ibu memeriksa plastik tersebut.

"Bener semuanya," kata Ibu.

"Ibu, Alex...main ya!" kata Alex.

"Iya, tapi ingat pulangnya sebelum buka puasa ya!" kata Ibu.

"Iya, Ibu. Asalamualaikum," kata Alex.

"Waalaikumsalam," jawab Ibu.

Alex keluar rumah dan segera mengaduh sepedahnya. Dengan santai Alex mengaduh sepedahnya di jalan Daeng Tata 1 kota Makasar. Sampai di rumah Lary, yang sedang asik nonton Tv di ruang tamu. Alex, ya bertamulah.

"Asalamualaikum," salam Alex.

"Waalaikumsalam," jawab Lary.

Alex pun masuk rumah Lary dan nonton Tv.

"Lary, kenapa kamu nonton berita kaya orang dewasa. Kitakan masih anak-anak?" kata Alex.

"Tadi aku nonton kartun. Acara kartunnya abis ya nonton beritalah akhirnya," kata Lary.

"Berita tentang bantuan sosial berbentuk sembako dan uang tunai," kata Alex.

"Iya, banyak orang baik di Indonesia ini," kata Lary.

"Padahal tadi, saat di warung di obrolin tuh bantuan sosial bentuk sembako dan yang tunai...sama Ibu-Ibu," cerita Alex.

"Di depan rumah aku juga kalau Ibu-Ibu ngerumpi yang di omongin bangun sosial berbentuk sembako dan uang tunai. Kaya kepingin dapet tuh," kata Lary.

"Bener omongan kamu Lary, kepingin dapet bantuan gitu," kata Alex.

"Sudahlah jangan ngomongin urusan orang tua," kata Lary.

"Ya sudah. Main, yuk!" kata Alex.

"Main apa?" kata Lary.

"Main apa ya?" kata Alex yang berpikir panjang.

"Main kartu remi aja. Cangkolan gitu," kata Lary.

"Ok, main kartu remi aja!" kata Alex.

Lary pun mengambil kartu remi di kamarnya. Setelah itu baru deh di mulai main kartu remi yang ngocok Alex karena kalah suit sama Lary. Permian kartu remi berjalan dengan baik, ya sampai waktu mendekati magrib gitu. Permainan kartu pun bubaran, ya Alex pamit pulang sama Lary. Segera Alex membawa sepedahnya menuju pulang ke rumah. Sampai suara adzan di kumandangkan Lary, ya sedang buka puasa dengan orang tuanya di rumah. Alex masih buru-buru menuju rumahnya. Ya sampai juga di rumah Alex. Segera masuk rumah dan buka puasa bersama Ibu dan Ayah.

"Puasa ku hari ini pol," kata Alex.

"Anak Ibu pinter," kata Ibu.

Setelah buka puasa Alex berbenah diri untuk sholat magrib di rumah bersama Ayah dan Ibu.

JALAN HIDUP

Andri setelah mengantarkan penumpang, ya ojek online ke gedung TVRI di jalan Gerbang Pemuda kota Jakarta. Andri pun segera membawa motornya ke tempat orang yang order ojek online-nya. Nisa tiba-tiba menghampiri Andri dan berkata "Kak Andri".

Andri berpikir cermat untuk mengenali siapa gadis cantik di hadapannya, lalu ia ingat dan berkata "Astaga....Nisa, apa kabar ya?"

"Baik," kata Nisa.

"Jangan-jangan Nisa kerja di gedung TVRI?" tanya Andri.

"Iya. Setahu Nisa, Kak Andri juga sarjana kenapa ngojek online?" kata Nisa.

"Sambilan," kata Andri.

"Sambilan atau kerja beneran?" tanya Nisa dengan Tegas.

"Kak Andri ngaku deh. Kerja tetap Kak Andri...ojek online," kata Andri yang jujur.

"Kalau Kak Andri kerja onjek online, ya sayang dong ilmu S1-nya. Gimana kalau Kak Andri kerja jadi staf di TVRI, ya rekomendasi Nisa gitu," saran Nisa.

"Terima kasih niat baik. Kak Andri nyaman kerjaan ini," kata Andri yang menolak halus.

"Ya, Kak Andri...ada peluang bagus untuk mengubah nasif lebih baik di tolak. Walau Nisa tahu, sifat Kak Andri penuh dengan kebebasan gitu," kata Nisa.

"Sudah dulu ngobrolnya di lanjutkan lain waktu. Kak Andri ada orderan," kata Andri.

"Iya," kata Nisa.

Nisa pun masuk ke gedung TVRI. Andri membawa motornya menuju ke orderan selanjutnya. Pekerjaan ojek online di jalanan Andri penuh dengan ke ikhlasan sampai waktu buka puasa. Andri pun duduk di rumah kosannya, ya berbuka puasa bersama Heru. Setelah itu sholat magrib di rumah saja. Keduanya menjalankan sholat magrib penuh khusuk banget. Baru setelah sholat Andri dan Heru duduk di ruang tamu.

"Udah sholat tenang rasanya," kata Heru.

"Nisa," kata Andri.

"Andri, kamu bertemu dengan Nisa?" tanya Heru.

"Iya, malahan ia nawarin kerja di tempat kerjanya di staf TVRI," kata Andri.

"Kamu terima tawaran Nisa," kata Heru.

"Tidaklah," kata Andri.

"Harus ya di terima bukannya di tolak," kata Heru.

"Masalahnya bukan bidang aku kerja di TVRI itu," kata Andri yang tegas.

"Berdasarkan ke ilmuan sih memang tidak sesuai dengan bidangmu, Andri. Tapi kalau ada rekomendasi orang dalem kan bisa Andri," kata Heru.

"Memang bisa, tinggal penyesuaian keadaan saja. Sudahlah jangan di bahas lagi. Kunci di bidang Pendidikan itu ada dua. 1. menciptakan pekerjaan dan 2. ikut pekerjaan yang ada," kata Andri yang tegas.

"Itu sih aku tahulah. Padahal yang kamu, Andri jalanin ini kedua-duanya. Jadi tukang ojek online ya sekedar aja. Yang utama kerjamu buat Aplikasi. Paling kalau jenuh di kerjaan itu, kamu melamar pekerjaan di perusahaan, ya otomatis di terimalah...banyak pengalaman, " kata Heru.

"Itulah aku," kata Andri yang tegas.

Andri, ya nonton Tv di ruang tengah. Heru tetap di ruang tamu, ya baca bukulah untuk nambah wawasan keilmuan.

Thursday, May 14, 2020

SEMANGAT CINTA

Tono, ya keluar rumahnya dengan sepedah. Mulailah Tono mengayuh sepedahnya di jalan Mahar Martanegara kota Cimahi. Dikayuhnya sepedah dengan baik oleh Tono, ya sambil menikmati keadaan lingkungan penuh dengan hiruk pikuk ulah masyarakat setempat yang melakukan kegiatan setiap hari demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sampai di bengkel motor yang punya temannya Tono, Teguh.

"Asalamualaikum, siang Teguh," kata Tono dengan penuh keakraban.

"Waalaikumsalam," jawab Teguh.

Teguh dan Tono, ya duduk bersama di bangku kayu.

"Tono, hari ini kamu engak kerja?" tanya Teguh.

"Enggak kerja. PHK," kata Tono yang niat bercanda.

"PHK. Kaya orang kerja di perusahaan aja," kata Teguh.

"Iya deh, cuma kerja di rumah makan. Aku minta libur sehari. Tujuannya refesing aja," kata Tono.

"Hari gini libur. Padahal lebih baik kerjakan. Nyibukin diri agar tidak jenuh dengan keadaan. Hasilnya kita kerja bisa bayar ini dan itu," kata Teguh.

"Aku paham. Oh iya, gimana kabarnya Amanda. Adik mu, Teguh," kata Tono.

"Amanda. Giliran Amanda ada, kamu cuwek bebek. Giliran Amanda, tidak ada...kamu cariin. Kalau suka terus terang aja. Keburu di gaet orang Jakarta," kata Teguh.

"Jadi, Amanda...merantau ke Jakarta. Emangnya Amanda ke Jakarta ngapain?" kata Tono.

"Ngapain, ya," kata Teguh yang berpikir panjang.

"Teguh, kenapa lama ngomongnya. Jangan Amanda sudah nikah dengan orang Jakarta ya?" kata Tono.

"Gimana ya," kata Teguh.

"Aku telat menyatakan suka sama Amanda," kata Tono yang murung.

"Kasihan kamu, Tono. Aku bohong tahu. Amanda ada di rumah, ngapain ia kebengkel. Di sini kan tempat kerja," kata Teguh.

"Tukang ngibul. Mainin perasaan orang aja," kata Tono.

"Orang atau manusia," saut Teguh.

"Manusia deh," kata Tono dengan tegas.

"Manusia toh!!!!" kata Teguh.

"Emangnya Amanda, suka sama aku?" tanya Tono.

"Amanda sih tidak pernah cerita, kalau dirinya suka sama kamu, Ton," kata Teguh.

"Berarti cuma perkiraan kamu aja Teguh," kata Tono.

"Ya, begitulah," kata Teguh.

"Ok, aku akan menyatakan suka aku sama Amanda," kata Tono.

"Sipp. Baru itu cowok sejati," kata Teguh.

Obrolan keduanya berhenti, karena ada pelanggan yang ingin benerin motornya di bengkel Teguh. Ya Tono pergi dari situ dengan sepedahnya untuk ke rumah Amanda. Dengan santai Tono mengayuh sepedahnya ke rumah Amanda. Belum sampe ke rumah Amanda, sudah bertemu dengan Amanda di pinggir jalan, ya Amanda mau menuju rumahnya. Tono, ya menghampiri Amanda. Jadi Tono jalan bersama dengan Amanda menuju rumahnya, ya Tono tidak menaiki sepedahnya.

"Amanda," kata Tono.

"Iya Akang. Akang....kok enggak kerja?" tanya Amanda.

"Libur," kata Tono.

"Libur atau di pecat," kata Amanda.

"Libur!!!" tegas Tono.

"Oh, begitu," kata Amanda.

Tono, ya ingin menyatakan suka sama Amanda tetapi tetap saja tidak bisa di omongin. Maka itu Tono, ya ngomong ini dan itu, sekedar obrolan saja. Amanda, ya biasa sih ngobrol asik sama Tono sampai di rumah. Ternyata ada Beno di rumah Amanda, ya nunggu di teras depan tujuannya untuk menyatakan perasaannya semikian kali.

"Amanda kamu sama Tono?" tanya Beno.

"Iya, ketemu Akang Tono di jalan," kata Amanda.

Beno pun berusaha ngobrol berdua dengan Amanda untuk menyatakan cintanya. Ya Amanda mengikuti maunya Beno untuk ngobrol berdua. Tono berusaha ingin tahu apa yang di obrolin Beno dan Amanda?! Padahal yang di takutin Tono adalah Beno menyatakan cinta sama Amanda. Eeee, ternyata prasangka Tono bener dan berusaha menghalanginya. Amanda bicara terus terang ke Beno "Aku tidak bisa menerima cinta Akang Beno".

"Kenapa?" tanya Beno.

"Aku ingin sendiri, ya masih banyak hal yang ingin aku gapai," alasan Amanda.

Beno pun murung dengan omongan Amanda. Tono di dalam hatinya senanglah banget omongan Amanda yang menolak Beno. Jadi Beno memutuskan pergi dengan penuh rasa kecewa. Tono pun biasa ngobrol sama Amanda di teras rumah. Sampai Tono berkata "Amanda, kalau Akang nyata in cinta sama Amanda...di terima enggak ya?!"

Amanda, ya terkejut omongan Tono dan berkata "Di tolaklah, Akang Tono belum punya apa-apa?!".

"Di tolak," kata Tono dengan penuh kemurungan.

Tono pun mulai mengerti maksud omongan Amanda.

"Akang belum punya apa-apa?! Kalau Akang punya ini dan itu dan juga mencukupi kebutuhan Amanda, jadi Amanda mau sama Akang atau tidak ya!!!" kata Tono.

"Ya, kalau Akang punya ini dan itu. Amanda terimalah," kata Amanda dengan jujur.

"Kalau begitu sih lama...amat nunggu di terimanya," kata Tono.

"Enggak juga. Amanda...menerima dari tadi," kata Amanda.

"Jadi....Amanda menerima cinta Akang!" kata Tono.

"Iya," kata Amanda.

Tono, ya senang banget cintanya di terima Amanda. Semenjak itu, Tono bersemangat kerja di rumah makan karena sebuah janji  cinta di sepakatin demi masa depan lebih baik dari hari ini. Sampai uang  tabungan Tono terkumpul di gunakan untuk modal usaha bikin rumah makan juga karena emang sih dapet ilmunya di rumah makan. Bertahun-tahun bersabar dan terus kerja keras dalam usaha, ya akhirnya berhasil sih. Tono pun menikahi Amanda. Teguh senang melihat Tono dan Amanda bersatu. Beno, ya tidak bisa mendapatkan cinta Amanda...akhirnya Beno pun memutuskan untuk berusaha mendapatkan cinta Ijah dan berhasil.

METAMORFOSIS

Tatang setiap pagi membuka warung di pinggir jalan, maklum rumahnya memang di pinggir jalan Jogonegaran kota Yogyakarta. Ada saja belanja di warung Tatang, ya semua itu demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tejo, ya teman Tatang main ke warung ya Tatang dengan motor tuanya di parkir di  pinggir gitu. Tejo, ya duduk di depan warung bersama Tatang.

"Tatang, gimana penjualan hari ini?" tanya Tejo.

"Iya lumayan sih. Kadang pasang, kadang surut. Sesuai kebutuhan daya beli masyarakat di perhitungkan dari kebutuhannya," kata Tatang.

"Berarti sama aja dengan aku. Ya jualan juga di depan rumah," kata Tejo.

"Tumben kamu main ke sini?" tanya Tatang.

"Kaya gak tahu aku saja. Aku nunggu in Lastri lewat sini," kata Tejo.

"Lastri lagi...Lastri lagi. Di tolak berkali-kali tetap ngejar Lastri. Kaya tidak ada cewek lain aja," kata Tatang.

"Cinta matinya sama Lastri," kata Tejo.

"Cobalah cari cewek lain yang mau sama kamu," saran Tatang.

"Siapa yang mau dengan aku?" kata Tatang.

"Tukiyem, teman mu saat kamu duduk di bangku SMP...sekarang sudah jadi gadis yang cantik banget," kata Tatang.

"Tukiyem, pangkilan namanya Iyem setahu aku ia anak ya... gak banget gitu. Masa sekarang jadi cantik ya, kaya bermetamorfosis dari ulat jadi kupu-kupu yang cantik," kata Tejo.

"Ngapain aku bohong sih. Tuh lihat di seberang jalan anaknya," kata Tatang sambil menunjuk ke arah Tukiyem berdiri di pinggir jalan.

Tejo, ya mengucek-ngucek matanya untuk melihat Tukiyem di seberang jalan.

"Waaw...cantiknya," kata Tejo.

Tukiyem terpancarkan aura kecantikannya yang luar biasa. Lastri lewat situ bersama Dadang, cowok keren dan kaya...pacarnya Lastri. Tejo, ya mengabaikan Lastri, jadi menyeberang jalan untuk mendekati Tukiyem, ya tujuanya ngobrol gitu. Tatang cuma duduk saja di depan warung melihat ulah Tejo bersama Tukiyem di seberang jalan.

Lastri, ya melihat Tejo bersama cewek yang cantik....jadi kesel gitu.

"Kita putus," kata Lastri.

"Lastri, kenapa aku di putus in? Padahal kita baru jadian," kata Dadang.

"Bodok amat," kata Lastri.

Lastri pun berjalan cepat, ya Dadang mengejar Lastri karena cinta gitu. Tatang melihat Lastri bertengkar dengan pacarnya, jadinya...ya Tatang geleng-geleng kepala dan berkata "Cinta, ulahnya anak muda".

Tejo pun ngomong baik-baik dengan Tukiyem "Iyem, aku suka kamu".

Tukiyem terkejut omongan Tejo karena sekian lama tak berjumpa...Tejo langsung membuka hatinya untuk diri Tukiyem.

"Aku, merasa kamu, Tejo..mau mempermainkan aku," kata Tukiyem.

"Aduh, Kayanya aku salah ngomong. Blak-blakkan. Ok, aku minta maaf Iyem dengan pernyataan aku. Sebaik aku teman aja dengan kamu. Aku permisi....ya," kata Tejo.

Tejo pun bergerak mau menyeberang. Tukiyem terketuk hatinya karena Tejo mau menjauh, jadi segera di pegang tangan kanan Tejo dan berkata "Jangan pergi!".

"Maksudnya..ini Iyem?" tanya Tejo.

"Iya, Iyem juga suka Tejo," kata Iyem dengan terus terang.

"Jadi, kita jadian," kata Tejo.

"Iya," kata Iyem.

Tejo pun senang, ya membawa Tukiyem menyeberang jalan menuju Tatang yang duduk di depan warungnya.

"Tatang, bener omongan kamu. Bahwa Iyem suka sama aku," kata Tejo.

"Kita ini bersahabat dari SMP, ya wajar aku mengerti kalian berdua. Aku ucapkan selamat hubungan kalian berdua," kata Tatang.

Tejo pun membawa Tukiyem jalan-jalan dengan motornya berkeliling kota Yogyakarta. Tatang, ya tetap di warungnya menunggu orang-orang yang belanja di warungnya dengan penuh kesabaran.

Wednesday, May 13, 2020

PARA NINJA

Dodo menyelesaikan pekerjaannya di rumah, jadi ingin keluar rumah dengan naik motor....sekalian beli makan untuk buka puasa. Dodo, ya membawa motornya dengan baik di jalan Adi Cipto kota Surakarta. Sampai di rumah makan minang, ya Dodo memarkirkan motornya di depan rumah makan minang. Kebetulan ada Bejo di rumah makan minang, ya beli makan untuk buka puasa. Dodo memesan makan juga di rumah makan minang dan setelah itu duduk di sebelah Bejo.

"Apa kabar mu Bejo?" sapa Dodo.

"Baik," kata Bejo.

Dodo memperhatikan apa yang kerjain Bejo?! Ya ternyata baca berita lewat jaringan internet di Hp-nya.

"Bejo, apa tanggapan kamu berita yang kamu baca di Hp mu tentang kenaikan BPJS di saat para ninja berkeliaran di mana-mana masih menanggulangi pademi covid 19?" kata Dodo yang serius tapi bercanda.

Bejo pun terkejut mendengar omongan Dodo yaitu para ninja dan berkata "Mulai ngacok nie. Mana ada para ninja di masa penanggulangan covid 19?".

"Coba kamu lihat lagi pakaian APD tersebut, yang kelihatan cuma matanya!" kata Dodo.

Bejo pun langsung mengecek pakaian APD yang di gunakan lewat jaringan internet di Hp-nya.

"Iya, para ninja. Benar omongan Dodo," kata Bejo menegaskan omongan Dodo.

"Apalagi semua orang pake masker kalau keluar rumah, ya tinggal pake lambang ninja aja di keningnya....jadi lah para ninja berkeliaran di mana-mana kaya film kartun Naruto, ya berlanjut ke anaknya Boruto," kata Dodo.

"Iya juga ya. Kaya dunia ninja aja. Dunia ini sudah aneh. Oh Iya kamu nanya in tentang iuran BJPS naik? Kalau menurut aku sih ya berat sih di tengah keadaan yang tidak pasti ini. Tetap saja tidak boleh berpangku tangan dengan keadaan, ya terus berusaha sampai mampu lah," kata Bejo.

"Jadi tanggapannya berat toh. Ya kita cuma masyarakat kecil wajar bicara berat kalau terjadi kenaikan iuran BJPS. Kalau orang kaya, ya tidak," kata Dodo.

"Benar sekali," kata Bejo yang menegaskan omongan Dodo.

Makan yang di pesan pun telah jadi dan di berikan ke Dodo dan Bejo, jadi segera di bayar dengan uang pas. Bejo pun, ya balik ke rumahnya pake motornya, begitu juga dengan Dodo. Dengan santai Dodo membawa motornya di jalan Adi Cipto kota Surakarta. Terlihat Mimin di pinggir jalan, ya ingin pulang dan mencari ojek gitu. Kebetulan Dodo lewat situ, jadi nawarin Mimin untuk pulang bareng. Mimin menerima tawaran Dodo, jadi duduk di belakang motor, ya bocengan gitu.

Dodo membawa motor dengan baik sampai di rumahnya Mimin. Ya azan magrib terdengar, jadi waktunya buka puasa.

"Dodo buka puasa di rumah aku aja!" kata Mimin menawarkan.

"Iya, terima kasih tawarannya. Aku buka puasa di rumah aja," kata Dodo.

"Ok, masuk dulu ya. Asalamualaikum," kata Mimin.

"Waalaikumsalam," kata Dodo.

Mimin masuk rumahnya. Dodo minum air putih yang ia beli di rumah makan minang untuk membuka puasanya, ya setelah itu segera pulang ke rumah dengan membawa motornya dengan santai. Sampai di rumah, ya Dodo buka puasa yang sebenarnya dan setelah itu baru deh sholat magrib di rumah.

Tuesday, May 12, 2020

JALAN SORE-SORE

Seusai sholat asar di rumah. Doni mengeluarkan sepedahnya dari rumah. Kasino, ya melihat Doni yang mau goes sepedahnya jadi memanggilnya "Doni, mau kemana?".

Doni tidak jadi menggoes sepedahnya untuk menjawab omonganya Kasno "Aku main sepedah. Keliling daerah sini aja".

"Hati-hati di jalan," kata Kasno.

"Iya," kata Doni.

Kasno pun mengerjakan kerjaan di dalam rumah. Doni, ya menggoes sepedahnya dengan senang hati di jalan Kali Sekretaris. Doni terus menggoes sepedahnya mendekati jalan yang melewati kali sampai di jalan Daan Mogot II, ya untuk menikmati keadaan lingkungan sekitar sampai menjelang berbuka puasa.

Terlihat penjual makan berbuka puasa di pinggir jalan. Doni, ya memberhentikan sepedahnya tepat di depan penjual makanan. Ternyata penjual makan tersebut temannya Doni, Bono.

"Bono, kamu jualan?" tanya Doni.

"Iyalah, demi bantu orang tua. Hasil lumayan. Apalagi di bulan Ramadhan ini," kata Bono.

"Aku beli makan yang kamu jual untuk buka puasa!" kata Doni.

"Ok, aku siapkan," kata Bono.

Bono pun memasukan makanan ke dalam plastik dan di berikan Doni. Segera Doni memberikan uangnya ke Bono dengan pas banget.

"Terima kasih Doni," kata Bono.

"Sama-sama," kata Doni.

Doni, ya segera menggoes sepedahnya. Bono pun terus menjual makan ke masyarakat sekitar yang ingin membeli makanan yang ia jual. Hari makin sore banget. Banyak orang-orang, ya pulang ke rumah masing-masing setelah beraktifitas di kantor di daerah sekitar sini. Doni pun sudah puas main sepedahnya, jadi segera pulang...ya melewati jalan yang menyeberang ke kali langsung menuju jalan Kali Sekretaris. Dengan cepat mengayuh sepedah....Doni. Terdengar suara adzan di kumandangkan dari mesjid.

Doni, ya sampai juga di rumah. Segera membawa sepedah di bawa masuk ke rumah.

"Aku puas jalan sore-sore dengan sepedah sampai buka puasa di rumah," kata Doni.

Sepedah pun di taruh di ruang tamu. Pintu di tutup. Kasno, John, Ayah dan Ibu di meja makan. Doni, ya menaruh makanan yang di belinya di meja makan. Berbukalah Doni minum air putih dan kurma, lalu berbenah diri di belakang. Ayah, Ibu, Kasno dan John ya berbuka puasa dengan makan yang di buat Kasno dan makan yang di beli Doni.

Doni selesai berbenah diri, ya sholat berjamah bersama keluarga di kamar yang di khususkan untuk sholat. Baru setelah itu Doni buka sebenarnya...menikmati makan yang ia beli dari Bono, teman baik Doni. Ayah dan Ibu nonton Tv di ruang tengah. Kasno, ya sibuk membaca buku kesukaannya di ruang tengah. John asik main game di Hp-nya.

Setelah makan, ya Doni pun baca buku di ruang tamu sampai waktu sholat isya dan tarawih.

PENILAIAN

Dono, ya sedang asik mengetik di leptopnya di ruang tamu. Tiba-tiba Dono terhenti mengetiknya.

"Cewek di aniyaya cowoknya, kasihan juga karakter cewek ini. Tapi pembaca, akan iba dengan keadaan cewek ini, korban kekerasan dari cowok yang kasar. Pembaca pun akan benci dengan cowok kasar ini. Ok, jalan ceritanya seperti itu saja," kata Dono.

Dono, ya melanjutkan mengetik di leptopnya untuk menulis jalan cerita yang di buatnya. Selang berapa saat, ketika pun jadi dan Dono pun menyimpannya di leptopnya dengan baik. Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu untuk ke kamar untuk menaruh leptop di kamar. Setelah leptop di taruh di meja belajar, ya Dono....duduk bersama Kasino dan Indro yang asik nonton Tv di ruang tengah.

"Drama Korea yang kalian berdua tonton?" tanya Dono.

"Abisnya...acara yang baru di tayangkan di TRANSTV, ya.... Drama Korea," kata Indro.

"Drama Korea, acara yang baru di tayangkan," Kasino yang menegaskan omongan Indro.

 "Oh, begitu," kata Dono.

Dono pun dengan santai nonton drama Korea bersama Kasino dan Indro. Saat terjadi pertengkaran yang hebat di mana dua pemeran pria dan wanita menunjukkan aktingnya bagus untuk menghidupkan karakter yang di bawakan. Dono pun terkesima dengan baik.

"Ini yang aku mau. Bagus. Menunjukkan sifat-sifat dari manusia yang sebenarnya. Yang hebat ini adalah penulisnya, sutradara, aktor....ok. Semuanya hebat menghidupkan cerita di sebuah tontonan drama Korea yang bagus...untuk memuaskan penonton," penilaian Dono.

"Dono, menilainya segitunya. Padahal kalau aku biasa-biasa aja," kata Indro.

Kasino pun langsung membuka jaringan internet untuk membaca artikel dari drama Korea yang di tayangkan di TRANSTV. Dengan seksama Kasino membacanya dan berkata "Artikelnya yang di tulis berkenaan drama Korea ini, ya tidak jauh beda dengan Dono.....sih, tapi lebih sih".

"Namanya penilaian penulis dari sudut pandangan aku. Walau masih kalah dengan penulis artikel yang menceritakan tentang kebenaran dari drama Korea yang kita tonton," kata Dono.

"Bener juga omongan Dono, cuma sudut pandang saja dari sisi ini dan itu," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.

"Ya, aku mengerti," kata Kasino.

Kasino, Dono dan Indro kembali asik nonton Tv drama Korea. Singkat waktu, selesai juga drama Korea dan ceritanya berlanjut gitu. Acara Tv, jadinya berita gitu.

"Aku mau main game ah," kata Kasino.

Kasino, ya beranjak dari duduknya bersama Dono dan Indro di ruang tengah....menuju ruang tamu untuk main game di Hp-nya.

"The World Of The Married, drama Korea....bagus sih...alur ceritanya. Esok aku nonton lagi," kata Indro.

"Oh, iya Indro makan untuk kita saur masih ada kan?" tanya.

"Ada, Kasino pulang kerja di beli in stok makan untuk kita. Jadi saur tidak ada masalah, ya tinggal di masak aja!" kata Indro.

"Siplah," kata Dono.

Indro, ya mengganti chanel TV untuk menonton acara Malam Malam di NETTV. Dono dan Indro, ya dengan asiknya nonton acara Tv yang bagus karena karakter pembawaan Surya, Dita dan Tora....ya menghidupkan acara Malam Malam....jadinya tidak bisa tidur.

Kasino, ya dengan santai main game di Hp-nya di ruang tamu. Sampai waktu pun membuat diri Kasino ngatuk, jadinya ya ke kamar untuk tidur. Dono, pun ngantuk juga dan acara Malam Malam di NETTV...sudah habits, jadi ke kamar untuk tidur. Indro yang masih belum tidur dan membuat kopi lagi tambah tidak bisa bisa tidur. Ya Indro asik nonton Tv. Suasana sekitar tenang banget.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK