CAMPUR ADUK

Friday, December 25, 2020

KAYA DAN MISKIN

Dono duduk di halaman belakang, ya baca buku. Indro selesai makan mie goreng di ruang makan, ya piring dan gelas yang abis di pakai di cuci dengan bersih di belakang dan setelah itu di taruh di rak. Indro ke halaman belakang. Duduk Indro sambil berkata "Don," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono sambil berhenti baca bukunya. 

"Negeri ini terus membangun ya kan?!" kata Indro. 

"Kenyataannya seperti itu. Negeri ini membangun ini dan itu tujuannya ya untuk rakyat hidup di negeri, ya sejahtera," kata Dono. 

"Maka itu terjadi kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin," kata Indro. 

"Bener sih akibat dari membangun ini dan itu terlihat jelas antara kaya dan miskin. Maka itu manusia berlomba-lomba di muka bumi ini, ya kerja ini dan itu....untuk jadi kaya....tidak mau miskin," kata Dono. 

"Pantes banyak orang ingin kerja di pemerintahan, ya tidak akan bangkrut kaya di swasta," kata Indro. 

"Kenyataannya seperti itu. Yang kerja di pemerintahan, ya inginnya terus di pemerintahan......jadi pejabat ini dan itu. Hidup jadi enak. Yang paling merasakan enak sih, ya anak cucu nya sih," kata Dono. 

"Hidup cuma gini dan gini saja. Di ulang-ulang. Yang kaya duluan, ya enak hidupnya menikmati hidup dari dulu sampai sekarang. Sedang yang sekarang yang ingin kaya, ya memang bisa jadi kaya.....tapi kalah dengan yang duluan kaya," kata Indro. 

"Memang keadaannya seperti itu," kata Dono. 

"Kasihan juga jadi orang miskin. Dari dulu miskin, ya sekarang pun miskin. Karena keadaan hidup di tanah orang kaya, ya numpang gitu," kata Indro. 

"Memang ironisnya hidup orang miskin," kata Dono. 

"Maka itu orang miskin di bantu dengan bantuan yang akan mengurangi beban orang miskin dari bentuk sistem kerja dari pemerintahan, swasta.....sampai agama," kata Indro. 

"Memang kenyataannya, ya seperti itu adanya," kata Dono

"Ya....ya.....memang nasifnya orang miskin. Ooooo iya Don....Ada beberapa artis yang tatoan di tubuhnya gitu?!" kata Indro. 

"Mungkin lagi promosi tato di tubuh gitu. Kan ada tempat pembuat tato dan juga penghapus tato di tubuh," kata Dono. 

"Bisa di bilang begitu sih. Maka itu ada banyak vidio pembuat tato yang ini dan itu di Youtobe. Kenyataan hidup," kata Indro. 

"Ya.....ya....ya," kata Dono. 

"Kalau begitu aku main game aja ah!" kata Indro. 

"Ya," kata Dono. 

Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik. Indro, ya langsung asik main game di Hp-nya. Kasino sedang bersama Selfi, ya sedang ngobrol asik di kafe. Setelah dari kafe, ya Kasino dan Selfi ke mall untuk belanja sesuatu yang di inginkan Selfi.....kebiasaan cewek gitu. 

KONSEP HIDUP

Kasino dan Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah. 

"Kasino, ajaran agama yang berkembang di Indonesia ini bisa di bilang Konsep Hidup....kan?!" kata Indro. 

"Konsep Hidup, ya? Bisa di bilang begitu sih!" kata Kasino. 

"Berarti harus mengikuti aturan agama Islam, dong!" kata Indro. 

"Memang harus mengikuti aturan agama Islam. Dari tata cara makan, minum, berpakaian sampai Ibadah, gimana Indro ini?!" kata Kasino. 

"Ya sebenarnya aku paham sih. Jadi orang lain yang beragama lain, contoh : agama Kristen saja. Berarti harus mengikuti aturan agama Kristen dari makan, minum, berpakaian sampai Ibadah kan?!" kata Indro. 

"Ya memang harus mengikuti agama yang di yakini, ya contohnya itu Kristen itu yang Indro omongin," kata Kasino. 

"Jadi perselisihan terjadi antara agama satu dengan lain cuma perbedaan Konsep Hidup saja!" kata Indro. 

"Kalau data di kumpulan di masyarakat. Ya memang sih perbedaan Konsep Hidup saja. Maka itu harus menghormati agama satu dengan lainnya. Supaya hidup harmonis, tapi sebenarnya berbeda-beda karena Konsep Hidup yang di jalankan, ya sesuai agama yang di yakini," kata Kasino. 

"Sekarang ini kita nonton Tv, ya film RadhaKrisna yang agamanya Hindu. Berarti Konsep Hidup yang di tonjolkan film RadhaKrisna yang sedang kita tonton?!" kata Indro. 

"Kenyataannya seperti itu. Sama halnya. Kita nonton film Shaolin ya tuh film menonjolkan agama Budha. Berarti menjelaskan Konsep Hidup dari ajaran Budha itu. Ya umat Budha....harus mengikuti aturan dari ajaran Budha, jadinya Konsep Hidup lah!" kata Kasino. 

"Bener-bener....Konsep Hidup agama itu," kata Indro. 

"Kenyataannya seperti itu," kata Kasino. 

"Maka itu. Orang menikah itu lebih baik satu agama, ya agar mudah menjalankan Konsep Hidup," kata Indro. 

"Seharusnya memang begitu orang yang menikah itu harus satu agama, ya agar menjalankan hidup itu mudah dari pada beda agama jadinya ribet. Contohnya : Suami ke Mesjid, Istri ke Gereja.....jadi bingung dengan dua Konsep Hidup di jalanan seperti itu," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Jadi sama hal dengan organisasi yang berkembang di Indonesia ini adalah Konsep Hidup juga?!" kata Kasino. 

"Ya kenyataan seperti itu juga sih. Contohnya : PBNU dan Ahmadiyah. Dari pemimpin yang membentuk ajaran agama menjadi organisasi, ya Konsep Hidupnya ada yang sama ada pula yang berbeda gitu," kata Kasino. 

"Organisasi yang basis ke agama yang ini dan itu, ya ternyata benar Konsep Hidup. Pantes sama tapi sebenernya berbeda," kata Indro. 

"Maka itu tetap harus menghormati perbedaan itu, ya agar harmonis," kata Kasino. 

"Aku paham itu," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono di ruang tamu sedang baca buku, tiba-tiba berhenti baca bukunya. 

"Buku yang aku baca ini. Konsep yang di atur dengan baik," celoteh Dono. 

Dono terus baca buku dengan santai banget. 

Thursday, December 24, 2020

MENJAGA HATI

Dono yang selesai mengetik di leptopnya, ya keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Dono duduk sambil mengambil buku di meja, ya mau di baca. Dono teringat tentang hari ini dan berkata "Hari Jum'at dan juga tanggal 25 Desember...jadi hari Natal." 

Roh muncul dari sebelah kanan Dono. 

"Tuhan selalu menyaksikan ulah dari ciptaan-Nya yang mengisi dunia ini," kata Roh. 

"Aku paham," kata Dono. 

"Segala hal yang di jalan di muka bumi ini adalah keputusan manusia itu sendiri dengan tujuan masing-masing," kata Roh. 

"Aku paham," kata Dono. 

Dono pun membaca bukunya dengan baik. Indro yang selesai memasak ke ruang tamu. Indro duduk dan berkata "Don!" 

Dono berhenti baca bukunya dan berkata "Apa?" 

"Hari ini Natal kan?!" kata Indro. 

"Iya, emangnya kenapa?" kata Dono. 

"Dono punya kenalkan orang Kristen. Ya berkunjung gitu ke teman Dono. Sekedar silaturahmi gitu. Ada makan enak, saat Natal gini!" kata Indro. 

"Ya memang aku punya kenalan orang Kristen sih. Tujuan yang di mau Indro, ya bisa aja sih di siap sama teman aku. Tapi masalahnya......aku menjaga hati seorang gadis yang menyukai aku. Jadi aku menghindari perkara perpecahan," kata Dono. 

"Rara dan Sisi toh. Kalau ketahuan Rara, ya Dono ke rumah Sisi, ya sekedar main saja. Memang sih. Rasa cinta itu muncul lagi antara Dono dan Sisi, sekian lama putus. Rara pun bisa cemburu berat, ya bisa membutakan pikiran....jadinya di vonislah Dono bersalah. Selingkuh!" kata Indro. 

"Seperti itulah bisa terjadi. Maka itu lebih baik aku tidak ke rumah Sisi," kata Dono. 

"Ya....cewek itu memang sensitif urusan perasaan," kata Indro.

"Kenyataan seperti itu," kata Dono. 

"Berarti tidak silaturahmi dan juga tidak makan enak dong di hari Natal," kata Indro. 

"Sifat kekanak-kanakan mu berhentilah, Indro!" kata Dono. 

"Ya.....ya.....aku cuma sekedar saja. Tidak lebih kok. Kalau begitu aku main game aja....ah!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik. Indro langsung asik main game di Hp-nya. 

***

Sisi sedang merayakan Natal dengan sederhana di rumahnya, ya bersama keluarga besarnya. Kadang Sisi teringat Dono, ya pernah menghadiri acara Natalan di rumah. Kenangan manis itu memang buat Sisi bahagia, tapi berubah menjadi rasa yang tidak menentu karena sekarang hubungan Sisi dan Dono putus. Sisi pun sadar sekali Dono telah memilih cewek yang baik untuk hidupnya, Rara temannya Sisi. Maka itu Sisi melangkah ke depan juga, ya menerima Kevin yang baik pilihan orang tua Sisi. Kevin pun ada di rumah Sisi, ya merayakan Natal bersama dengan penuh kesederhanaan. 

***

Dono tetap asik baca buku di ruang tamu. Ya Indro berhenti main gamenya di Hp-nya dan pindah duduk di ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino, ya asik nonton Tv yang acaranya bagus banget gitu. Indro duduk di sebelah Kasino. 

"Alur ceritanya bagus!" kata Kasino. 

Indro pun menonton dengan baik tuh acara Tv untuk memastikan omongan Kasino. Cukup lama sih. 

"Memang bagus alur cerita sinetron tema cinta yang kita tonton," kata Indro. 

"Pinter yang membuatnya," pujian Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acara yang bagus banget. 

MENGHORMATI

Indro mengambil tanaman bonsai Kasino di halaman belakang dan di bawa ke ruang tamu. Tanaman bonsai di taruh di meja. 

"Aku akan menghiasi tanaman bonsai ini dengan lampu kecil warna-warni," kata Indro. 

Indro melaksanakan rencana dengan mengambil lampu kecil warna-warni di taruh di kamarnya, ya tepatnya di dalam kardus kecil. Di bawa keluar tuh lampu kecil warna-warni ke ruang tamu dan di pasang di bonsai dengan baik. Setelah terpasang tuh lampu kecil warna warni, ya di hidupkan Indro. Jadi lah bonsai cantik banget kaya pohon Natal.

"Hasilnya bagus. Tapi kurang bintang di pucuknya," kata Indro. 

Indro pun membuat bintang dari kertas. Setelah jadi bintang, ya di pasang di pucuk bonsai dan juga lampu pun di masukan kecil ke dalam bintang. 

"Ternyata hasilnya bagus juga. Aku memang kreatif," kata Indro. 

Indro pun mengambil kereta api mainkan di dalam kamarnya dan segera di bawa ke ruang tamu. Segera kereta api mainan di taruh di meja, ya di susun dengan baik rel kereta yang mengitari bonsai. Kereta api mainan di taruh rel dan di hidupkan dengan baik. Kereta api mainan berjalan dengan baik. 

"Sudah bagus tuh kereta api mainannya, tapi kurang sesuatu," kata Indro. 

Indro mengambil gambar karton Santa Claus yang sedang di kereta bersama rusa-rusa terbangnya....di kamar dan di bawa ke ruang tengah. Tuh gambar Santa Claus di gunting dengan baik. Setelah itu kereta api mainan di hentikan berjalan dan di tempelkan gambar Santa Claus tersebut. Indro menaruh kembali kereta api mainan di relnya dengan baik dan di hidupkan. Berjalanlah kereta api mainan yang di tempelkan gambar Santa Claus dengan kereta dan rusa terbangnya. 

"Bagus juga hasilnya," kata Indro. 

Kasino pun keluar dari kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya dan ke ruang tamu. Kasino kaget dengan ulahnya Indro yang memakai tanaman bonsainya, ya di jadikan pohon natal. 

"Maksud....Indro apa, sampai tanaman bonsai jadi pohon Natal?!" kata Kasino. 

"Kreatif aja!" kata Indro. 

"Urusan kreatif itu memang bener jadi bagus dan cantik terlihat. Tapi ini ada Santa Clausa di kereta api mainkan?!" kata Kasino. 

"Cuma iseng mengikuti keadaan, ya yang merayakan Natalan gitu!" kata Kasino. 

"Kelakukan kekanak-kanakan masih di jalankan Indro," kata Kasino

"Cuma mainan saja. Emangnya jadinya pindah agama," kata Indro. 

"Siapa yang ngomong jadi pindah agama?!" kata Kasino. 

"Aku yang ngomong barusan. Jadi salah ngomong toh!" kata Indro. 

"Iya salah ngomong Indro!" kata Kasino. 

"Maaf deh," kata Indro. 

"Iya lah," kata Kasino. 

Dono keluar dari kamar setelah menyelesaikan mengetik di leptopnya, ya ke ruang tamu. Dono memang terkejut dengan tanaman bonsai Kasino di buat pohon Natal. 

"Memang kita merayakan Natal. Kok ada pohon Natal?!" kata Dono. 

"Ini Don. Indro terlalu kreatif, ya mengikuti keadaan gitu. Biasa sih perayaan Natal. Kelakuan Indro kekanak-kanakan tuh!" kata Kasino. 

"Cuma sekedar saja. Mainan gitu!" kata Indro. 

"Bagus sih hasil kreatifnya Indro," pujian Dono. 

"Terima kasih pujiannya Don!" kata Indro. 

"Pentingnya menghormati agama Kristen yang merayakan Natal," kata Dono. 

"Indro tujuanmu menghormati agama Kristen yang sedang merayakan Natal?!" kata Kasino. 

"Tujuannya mainan. Kalau Dono bilang begitu sih. Ya ada benernya sih. Menghormati agama Kristen yang merayakan Natal," kata Indro. 

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lagi. Aku nonton Tv aja!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono dan Indro tetap di ruang tamu. Kasino, ya ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv pake remot. Tv hidup dan di pilihlah chenel yang menarik. Kasino nonton film yang bagus banget. Remot di taruh di meja. 

"Indro beli di mana tuh kereta api mainan?!" kata Dono. 

"Di mall," kata Indro. 

"Rame yang beli mainan?!" kata Dono. 

"Biasa aja sih," kata Indro. 

"Biasa aja toh," kata Dono. 

"Ya sudahlah. Aku baca buku saja!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro terus memperhatikan tanaman bonsai yang di buat cantik jadi seperti pohon natal dan juga kereta api mainan yang di tempelkan Santa Claus beserta kereta dan juga rusa terbangnya. 

"Memang bagus. Kreatif aku ini!" kata Indro. 

Indro pun mulai main game di Hp-nya dengan baik. Dono, ya tetap membaca bukunya dengan serius banget. Kasino, ya asik nonton Tv. 

Wednesday, December 23, 2020

MUDAH

Dono duduk di ruang tamu sedang berpikir panjang tentang persoalan Sisi, ya cinta masa lalu. 

"Gimana ya?!" celoteh Dono. 

Roh muncul di sebelah kanan Dono. 

"Urusah Hawa itu mudah banget," kata Roh. 

"Ooooo Iya. Aku telah memutuskan hubungan dengan Sisi, ya urusan cinta. Berarti perjanjian telah berakhir," kata Dono. 

"Mudah kan. Jadilah pemimpin yang bijaksana dalam memutuskan perkara yang baik untuk kamu dan orang lain," kata Roh. 

"Aku mengerti," kata Dono. 

Dono yang sudah dapet jalan keluar urusannya dengan Sisi, ya mudah banget. Dono pun mengambil buku di meja dan di bacanya dengan baik. Indro dan Kasino sedang nonton Tv di ruang tamu. 

"Kasino aku ingin pendapat mu?!" kata Indro. 

"Tentang apa?" kata Kasino. 

"Biasa tentang cewek gitu," kata Indro. 

"Cewek lagi. Kaya tidak ada obrolan yang lain saja," kata Kasino. 

"Ada yang lain sih. Ya hantu," kata Indro. 

"Nontonnya sinetron tema cinta, kenapa jadi hantu yang di kaitkan?" kata Kasino. 

"Sekedar obrolan saja!" kata Indro. 

"Ooooo begitu. Baiklah, tentang cewek apa itu?" kata Kasino. 

"Suka cewek umurnya di atas kita atau di bawah kita?" kata Indro. 

"Aku kirain penting banget. Itu hal biasa. Baiklah. Sebenarnya suka pada cewek, ya tidak perlu di perhitungan umurnya di atas kita atau di bawah kita. Yang suka aja dan mau menjalin kan hubungan dengan baik," kata Kasino. 

"Tidak perlu di perhitungan toh. Biasa aja. Tapi kenapa Kasino dapet jodoh di bawah umurnya Kasino?!" kata Indro. 

"Sama aja dengan Indro kan!" kata Kasino. 

"Iya sih. Alasannya aku suka sama cewek itu," kata Indro. 

"Kalau sudah tahu jawabannya, kenapa nanya?" kata Kasino. 

"Sekedar ingin pendapat Kasino saja!" kata Indro. 

"Ya...," kata Kasino. 

"Ooooo Kasino. Aku baca artikel tentang cewek yang katanya ada beberapa cewek di kategorikan tercantik di dunia," kata Indro. 

"Maksudnya? Bidadari!" kata Kasino. 

"Kok nyambungnya ke Bidadari?!" kata Indro. 

"Cewek cantik. Pujian tertingginya Bidadari, karena mampu memancarkan aura kecantikannya yang luar biasa," kata Kasino. 

"Kalau di pikir dengan baik. Ia juga sih. Bidadari. Cewek yang turun dari khayangan. Memang cantik banget. Jadi cewek yang di kategori cantik di dunia itu gimana Kasino?!" kata Indro. 

"Balik ke situ lagi. Penilai itu relatif di lihat dari sisi apa tuh cewek di kategorikan cantik di dunia? Dan juga di perbandingkan antara yang satu dengan lain. Terpilihlah yang paling cantik di dunia!" kata Kasino. 

"Relatif berdasarkan penilaian ini dan itu. Jadi terpilih yang paling cantik. Kalau begitu, ya artikel tentang penilaian cewek yang di kategorikan cantik di dunia.....ya benar lah," kata Indro. 

"Yang baca Indro tuh artikel dan yang menilai, ya Indro. Jawabannya, ya benar lah. Cewek itu cantik di dunia, kaya Bidadari," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Memang sih. Cewek itu. Cantiknya kaya Bidadari karena memancarkan aura kecantikan yang luar biasa," kata Indro. 

"Sudahlah jangan bahas lagi. Segala suatu itu di bikin mudah bukan di bikin ribet. Fokus nonton Tv!" kata Kasino. 

"Iya, sekedar minta pendapat saja kan!" kata Indro. 

Indro dan Kasino ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono tetap saja asik baca bukunya. 

Tuesday, December 22, 2020

BERTEMU MANTAN

Dono sedang baca buku di ruang tamu. Indro yang sedang nonton Tvdi ruang tengah.

"Acara Tv-nya terkonsep dengan rapih banget," kata Indro.

Indro terus menonton Tv yang acara berita ini dan itu. Kasino sedang sibuk membuat pembukuan di kamarnya. Dono tiba-tiba berhenti baca bukunya. Roh pun muncul di sebelah kanan Dono.

"Dunia manusia tetap berjalan sesuai dengan rencana manusia mencapai tujuan," kata Roh.

"Hidup cuma begini- begini saja," kata Dono.

Dono melanjutkan baca buku saja. Saat iklan di Tv, ya Indro pindah duduknya di ruang tengah ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.

"Don," kata Indro.

Dono berhenti baca buku dan berkata "Apa?"

"Apa yang di takukin manusia?" kata Indro.

"Kok nanya itu?" kata Dono.

"Sekedar obrolan saja Don, ya hal biasa kan," kata Indro.

"Sekedar obrolan saja. Yang di takutin manusia, ya takut miskin. Ya hidup susah, kekurangan segalanya dan pada akhirnya cepat mati. Lebih tepatnya manusia takut mati," kata Dono.

"Jadi miskin dan mati toh. Maka itu banyak yang berusaha sekeras mungkin jadi orang kaya, ya agar tidak miskin. Segala cara di gunakan manusia untuk mencapai kesuksesan jadi kaya raya, agar terhindar dari kemiskinan. Dan juga banyak orang sakit ingin cepat sembuh karena takut mati," kata Indro.

"Kenyataannya seperti itu. Pada hal jika tahu hidup itu sia-sia, jadinya ya menyesal kemudian. Apa yang di bangun cuma sekedar jadi sejarah saja. Dari tanah kembali ke tanah juga. Yang abadi hanya Tuhan Penguasa Alam Semesta," kata Dono.

"Manusia, makluk yang menciptakan pradaban. Sejarah menceritakan seperti ini dan itu. Kadang ada yang benar dan ada juga tidak, kalau itu sudah di proses ulang dengan penelitian yang ini dan itu. Memang benar omongan Dono. Pada akhirnya hidup sia-sia. Dari tanah kembali ke tanah. Adam dan Hawa jawabannya kebenaran itu untuk menunjukkan manusia itu makluk yang berbeda, ya memiliki kecerdasan di berikan Tuhan Penguasa Alam Semesta untuk mengisi dunia ini. Maka itu aturan di buat untuk menciptakan keseimbangan antara yang baik dan buruk," kata Indro.

"Kalau sudah tahu, ya nikmatin aja hidup ini," kata Dono.

"Memang harus menikmati saja dengan baik. Kalau begitu aku nonton Tv ah!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono melanjutkan baca bukunya. Indro ke ruang tengah untuk menonton Tv. Tiba-tiba Dono teringat dengan janji dengan Rara. Dono menghentikan baca bukunya dan buku di taruh di meja. Dono ke kamarnya untuk berganti pakaian gitu. Dono yang sudah rapih dan harum karena pake minyak wangi. Dono keluar dari kamarnya.

"Indro aku keluar dulu ya," kata Don.

"Kemana Don?" kata Indro.

"Ke rumah Rara," kata Dono.

"Ooooo," kata Indro.

"Assalamualaikum," kata Dono.

"Waalaikumsalam," kata Indro.

Dono pun keluar dari rumah dan membawa motornya dengan baik ke rumah Rara. Indro tetap asik nonton Tv. Kasino, ya selesai dengan kerjaannya. Kasino keluar dari kamar dan ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro.

"Dono mana?" kata Kasino.

"Ke rumah Rara," kata Indro.

"Ooooooo," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv. Sampai di rumah Rara. Dono memarkirkan motornya di halaman rumah Rara. Dono mau masuk ke dalam rumahnya Rara ya memang pintu terbuka karena Rara ada tamu....jadi Dono mengucap salam "Assalamuaikum."

Rara menghentikan obrolan dengan tamunya di ruang tamu karena ada Dono yang dateng. Rara beserta tamunya Rara, menjawab salam "Waalaikumsalam."

Rara menghampiri Dono dan berkata "Mas Dono masuk."

"Iya," kata Dono.

Dono masuk ke ke dalam dan hendak duduk di ruang tamu. Sontak Dono terkejut dengan tamunya Rara.

"Sisi," kata hati Dono.

"Mas Dono," kata hatinya Sisi.

"Mas Dono kenalkan teman Rara. Mbak Sisi," kata Rara.

Dono dan Sisi berkenalan seperti orang baru kenal saja, agar Rara tidak curiga gitu tentang hubungan Sisi dan Dono di masa lalu. Dono, Sisi dan Rara ngobrol dengan akrab banget seputar hal yang berkaitan dengan kerjaan ini dan itu saja. Sampai urusan ketiganya pun selesai. Sisi pun meninggalkan rumah Rara langsung pulang ke rumahnya. Dono pun meninggalkan rumah Rara juga. Rara merasa ada keganjilan dari obrolan antara Dono dan Sisi, tapi Rara mengabaikan perasaan itu sementara waktu. Dono segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. 

"Assalamualaikum," kata Dono sambil membuka pintu rumah dan masuk ke dalam.

"Waalaikumsalam," jawab Kasino dan Indro dengan lantang.

Kasino dan Indro tetap jojong nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Dono duduk di ruang tamu dan berkata "Sisi lagi!"

Roh muncul di sebelah kanan Dono.

"Masa lalu masih mengikuti," kata Roh.

"Memang. Aku yang salah. Seharusnya aku tidak mencoba mencintai Sisi....pada masa lampau," kata Dono.

"Ujian ini masih berlangsung. Kisah Adam dan Hawa," kata Roh.

"Aku paham," kata Dono.

Dono pun mengambil bukunya di meja dan segera di baca dengan baik. Sedang Sisi di rumahnya. 

"Aku tetap tidak bisa melupakan orang yang pernah aku cintai," kata Sisi. 

Sisi melanjutkan aktivitas dengan biasanya di rumahnya.

Monday, December 21, 2020

KENYATAAN HIDUP SAJA

Kasino duduk di ruang tamu sedang baca artikel di jaringan internet di Hp-nya tentang ekonomi. 

"Saham beritanya menarik!" kata Kasino.

Kasino terus membaca artikel yang lain-lain dengan pokok permasalahan yang menarik untuk di baca dan di pahami dengan baik, ya proses dalam menyelesaikan masalah. Indro selesai memasak di dapur. Semua masakan yang matang di taruh di lemari makan oleh Indro. Indro pun ke ruang tamu. Duduk Indro di sebelah Kasino yang sedang asik baca artikel di jaringan internet di Hp-nya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino, ya menghentikan baca artikel di Hp-nya. 

"Bagaimana perkembangan ekonomi sekarang ini?" kata Indro. 

"Ekonomi, ya. Tergantung orang yang punya uang dan membeli barang yang harga telah di tetapkan. Kalau itu berjalan lancar, ya berarti ekonomi berjalan dengan baik," kata Kasino. 

"Untuk menghasilkan uang berarti bekerja?!" kata Indro. 

"Memang harus bekerja untuk menghasilkan uang," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Jenis pekerjaan sekarang ini, ya barang dan jasa," kata Kasino. 

"Memang kebanyakan jenis pekerjaan itu semuanya. Walau istilah namanya bermacam-macam, ya tujuannya sih tidak jauh-jauh barang dan jasa kan," kata Indro. 

"Ya memang bener sih!" kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Jadinya pedagang semuanya. Jika yang kaya banyak dan membeli barang yang ini dan itu sesuai keinginan, jadi ekonomi berjalan dengan baik. Jika sebaliknya yang miskin banyak berarti ekonomi berjalan kacau banget. Contoh untuk menunjukkan kemiskinan banyak, ya bantuan sosial yang di jalan pemerintahan dengan berbagai bentuk. Padahal tujuannya salah satunya berkaitan dengan ekonomi, ya ekonomi di dongkrak gitu, " kata Indro. 

"Omongan Indro ada benernya sih. Dulu dan sekarang saling berkaitan tentang ekonomi, ya seperti hal proses ekonomi di bangun. Contohnya : awalnya tanah kosong. Di bangunlah tanah kosong itu  jadi mall, alias pasar tradisional yang di buat berkelas jadinya modern....tujuannya mengikuti perubahan zaman. Penyerapan tenaga kerja terjadi. Yang nganggur jadi kerja. Pokok permasalahannya kan pengangguran yang banyak berarti miskin berarti tidak punya uang dan pada akhirnya tidak bisa membeli barang yang di inginkan. Walau mereka telah terserap bekerja di mall, yang di perhitungkan pembelinya kan. Apakah proses ekonomi di mall berjalan dengan baik? Jika orang kaya yang punya uang itu banyak berarti proses ekonomi berjalan dengan baik berarti ekonomi mall berjalan dengan baik. Jika sebaliknya yang miskin banyak, ya pengangguran berarti ekonomi tambah kacau, ya mall pun terkena dampaknya....jadi ekonomi tidak berjalan baik, pastinya mall bisa bangkrut lah," kata Kasino. 

"Kenyataannya sulit menghasilkan uang bagi orang miskin yang tidak punya pekerjaan alias nganggur. Padahal yang miskin punya inisiatif untuk dagang di emperan kaya pedagang kaki lima, ya sekedar ngambung hidup saja. Jadi kedudukannya tidak jauh beda sih dengan orang yang dagang di mall, ya pesaing ekonomi paling kelas bawalah pedagang kaki lima. Pada akhirnya banyak yang dagang....yang beli di perhitungkan lagi," kata Indro. 

"Yang miskin punya inisiatif dengan berdagang sih, ya bagus-bagus saja sih untuk menyambung hidup. Tapi ada data yang miskin jadi pencuri dan penipu, ya biasalah pembuat onar gitu. Bukan menyudutkan yang miskin. Padahal yang kaya ada yang berengsek juga," kata Kasino. 

"Isi dunia ya adanya itu saja. Muter-muter dengan pokok masalah, ya kaya dan miskin berkaitan dengan ekonomi. Yang beginilah yang begitulah. Oooo Kasino bagaimana dengan berita Teroris yang katanya orang melakukan kejahatan itu telah di tangkap di salah satu provinsi gitu?! " kata Indro. 

"Berita tentang Teroris.....ya gimana menanggapinya. Karena di kaitkan pada bentuk nama kelompok yang basis agama. Kalau di omongin nanti mempengaruhi agama yang ini dan itu. Jadi ya di tanggapinya ya biasa aja deh," kata Kasino. 

"Biasa aja. Takut menyinggung toh!" Kata Indro. 

"Bisa di bilang begitu. Hidup ini kan. Ada yang baik dan buruk. Kebanyakan yang buruk itu tersesat pada kebutaan tentang sesuatu yang sebenarnya belum di pahami dengan baik," kata Kasino. 

"Bisa di bilang tersesat toh. Ya sudah Kasino ngobrol ya, aku nonton Tv saja!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino, ya tidak melanjutkan baca artikelnya jadi main game di Hp-nya. Indro ke ruang tengah, ya duduk sambil mengambil remot di meja. Di pilihlah acara Tv yang menarik oleh Indro pake remot. Pilihannya adalah sinetron saja. Indro pun dengan asik nonton Tv yang acara bagus dan remot di taruh di meja. Sedangkan Dono sedang serius mengetik di leptopnya di kamarnya. 

Sunday, December 20, 2020

KENANGAN MANIS

Sisi seusai dari gereja, ya biasa hari minggu.....ibadah. Sisi ke mall untuk membeli barang yang di inginkan. Dono bersama Rara di mall untuk belanja ini dan itu. Seperti biasa keadaan mall di masa pandemi Covid - 19, jadi ceritanya realita kehidupan. Rara telah membeli barang yang diinginkannya, ya segera keluar dari mall bersama Dono. Saat keluar dari mall Dono yang bersama Rara, ya berpapasan dengan Sisi yang mau masuk mall. 

Dono, ya jojong saja jalan bersama Rara dan mengabaikan Sisi. Rasa di dalam hati terasa di dalam diri Sisi dan terkenanglah hubungan yang manis bersama Dono. Sisi menyadarkan dirinya, ya harus melupakan kenangan bersama orang yang di sukai, karena jalan kehidupan berbeda. Sisi terus mencari barang-barang yang ingin di beli di mall. 

Dono dan Rara sudah di dalam mobil. Dono membawa mobil dengan baik menuju rumah Rara. Sampai di rumah Rara. Dono segera pulang ke rumah dan Rara masuk rumahnya. Dono di dalam mobil, ya sedang membawanya mobil dengan baik menuju rumah. Teringat dengan Sisi dan berkata "Cinta lama, jadi terkenang semua rasa manis bersamanya." 

Selang berapa saat, ya sampai di rumah. 

"Assalamualaikum," kata Dono, ya membuka pintu depan rumah dan masuk ke dalam rumah. 

"Waalaikumsalam," kata Indro dengan suara lantang, ya dari ruang tengah dan biasa asik nonton Tv. 

Dono pun duduk di ruang tamu. 

"Cinta yang susah untuk di lupakan," kata Dono. 

Roh muncul di sebelah kanan Dono. 

"Kisahnya tetap Adam dan Hawa," kata Roh. 

"Kenyataannya memang begitu," kata Dono. 

Dono pun beranjak dari duduknya dari ruang tamu, ya berbenah diri di belakang. Indro tetap asik di ruang tengah asik nonton Tv. Kasino tetap sibuk ngurus tanamannya di pot di halaman di belakang. Berbenah diri selesai, ya Dono duduk bersama Indro di ruang tengah untuk nonton Tv. 

"Gimana hari ini jalan bareng sama Rara?" kata Indro. 

"Bahagialah," kata Dono. 

"Syukur alhamdulillah," kata Indro. 

"Amin," kata Dono. 

Dono teringat dengan kenangan dengan Sisi dan berkata "Sisi lagi!" 

Indro yang mendengar omongan Dono kata "Sisi lagi!, jadi Indro bertanya "Ada apa dengan Sisi?" 

"Aku bertemu Sisi di mall, ya berpapasan saja!" kata Dono. 

"Rasa itu timbul bertemu dengan Sisi," kata Indro. 

"Ya....aku akui sih," kata Dono. 

"Cinta lama tidak bisa di lupakan," kata Indro. 

"Kenangan manis itulah yang susah di lupakan," kata Dono. 

"Memang sih kenangan manis susah untuk di lupakan. Kalau kenangan pahit, ya lebih cepat di lupakan. Sakitnya itu....bikin kacau!" kata Indro.

"Kenyataannya seperti itu," kata Dono. 

"Nanti juga lupa kenangan Sisi itu!" kata Indro. 

"Iya, pelan-pelan.....pasti terlupakan!" kata Dono. 

Dono dan Indro, ya fokus nonton Tv. Kasino tetap sibuk merawat tanaman di pot di halaman belakang. 

***

Sisi selesai berbelanja di mall, ya segera pulang ke rumahnya. Sampai di rumah, ya Sisi berbenah-benar diri dan berlanjut beres-beres rak buku yang bukunya habis di bacanya. Tahu-tahu menemukan foto yang jatuh saat Sisi membenahi buku-buku di rak buku. 

"Foto aku bersama Mas Dono. Kenangan ini susah untuk dilupakan terlalu manis," kata Sisi. 

Sisi menyimpan foto itu dengan baik di album foto karena kenangan manis. Sisi selesai membereskan rak buku dan buku yang habis di baca telah tersusun rapih di rak buku. Sisi ke dapur dan mulai memasak makan kesukaannya dengan baik. Singkat waktu masakan pun jadi, ya di makan Sisi di ruang makan. 

***

Dono dan Indro tetap asik nonton Tv yang acaranya bagus banget, ya acara makan yang enak-enak gitu, jadinya bikin laper gitu. Kasino telah selesai merawat tanaman di potnya dan duduk bersantai sambil minum teh yang enak banget. 

Saturday, December 19, 2020

CINTA TERSEMBUNYI

Kasino dan Indro sedang nonton Tv di ruang tengah. 

"Kasino, tahu tentang cintanya tersembunyi Dono, Sisi?" kata Indro. 

"Cinta tersembunyi Dono. Tahulah!" kata Kasino. 

"Rumit enggak urusannya?" kata Indro. 

"Ya, enggak rumit juga sih. Cuma saja memang jalan kehidupannya berbeda saja dari awalnya. Dono tipe yang tidak memaksakan ke hendak, jadi di biarkan saja," kata Kasino. 

"Jadi di biarkan saja. Bertahun-tahun. Sampai waktu.....Rara di pilih," kata Indro. 

"Kenyataan perjalannya seperti itu," kata Kasino. 

"Jadi tuh, Sisi sudah ada pasangan atau belum," kata Indro. 

"Kenapa urusan Sisi tanya aku. Emangnya aku kerabatnya?" kata Kasino. 

"Kali aja Kasino tahu gitu lebih jauh tentang Sisi, ya cinta tersembunyinya Dono?!" kata Indro. 

"Ada sih infonya tentang Sisi. Tapi sampe sekarang Sisi masih sendiri," kata Kasino. 

"Masih sendiri. Kenapa masih sendiri, ya Sisi?" kata Indro. 

"Mana aku tahu. Kenapa Sisi masih sendiri?" kata Kasino. 

"Jangan-jangan kebiasaan cewek," kata Indro. 

"Kebiasaan cewek. Mungkin juga sih. Beberapa data menjelaskan. Cewek akan menerima cinta cowok yang benar-benar ia sukai. Kalau masih sendiri, ya kemungkinan menanti cinta itu dateng," kata Kasino. 

"Jadi masih berharap Dono dong!" kata Indro. 

"Mungkin saja. Tapi yang tahu persoalan yang sebenarnya hanya Dono dan Sisi lah. Kita cuma tebak-tebakkan saja!" kata Kasino. 

"Aku mengerti Kasino. Cuma sekedar tebak-tebakkan saja hubungan Dono dan Sisi, ya gimana gitu. Tapi kalau ketahuan Rara, ya tentang cinta tersembunyi Dono gimana?!" kata Indro. 

"Kalau ketahuan Rara. Petir di siang bolong itu mah!" kata Kasino. 

"Kacau banget itu mah," kata Indro. 

"Maka itu. Dono pandai menyembunyikan cintanya itu dengan cara mengikuti mau ya Rara yang begini dan begitu. Kadang Dono juga pusing maunya Rara. Ya paling iseng aja, ya jam 12 malem minta mawar putih di anterin kerumahnya. Toko bunga pada tutup. Ya pada akhirnya, Dono memohon pada ku untuk mengikhlaskan mawar putih yang ku rawat dengan baik di halaman belakang. Ya terpaksa demi cinta Dono ke Rara. Aku ikhlasin tuh mawar putih di berikan ke Rara," cerita Kasino. 

"Mengikuti mau cewek itu ribet," kata Indro. 

"Memang kenyataan begitu," kata Kasino. 

Kasino dan Indro ya fokus lagi nonton Tv. Dono sedang mengetik di leptopnya. Ya tiba-tiba berhenti. 

"Sisi kenapa aku kepikiran ya?" kata Dono. 

Roh pun muncul di sebelah kanan Dono. 

"Hal yang wajar bertemu dengan Hawa yang di sukai. Kepikiran lah," kata Roh. 

"Jalan ku dengan Sisi berbeda," kata Dono. 

"Ujian untuk Adam dan Hawa tidak pernah berubah," kata Roh. 

"Aku mengerti," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya dengan baik. 

"Acara musik bagus, ya Kasino," kata Indro. 

"Iya bagus lah. Banyak artis terkenal yang mengisi acara dengan baik, ya agar para penonton di rumah terkesan gitu," kata Kasino. 

Kasino dan Indro fokus nonton Tv dengan acara yang bagus banget. Dono berhenti mengetik lagi. 

"Apa aku memasukkan data tentang cerita cinta ku dengan Sisi, ya?!" kata Dono. 

Dono berpikir dengan panjang banget. 

"Ya lah aku masukin datanya," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya dengan baik banget. 

Friday, December 18, 2020

MISTERI CINTA

Indro pagi-pagi ke pasar untuk belanja keperluan rumah. Indro melihat seluruh proses kegiatan manusia yang di pasar.

"Seperti biasanya kehidupan ini. Pedagang, pembeli, dan keamanan sana sini," celoteh Indro.

Indro pun ke tempat langganan satu persatu dengan baik, ya membeli barang yang di perlukan. Selang berapa saat. Indro telah mententeng dua plastik besar, ya barang yang telah ia beli.

"Aku pulang," celoteh Indro.

Indro pun segera pulang dengan naik motornya menuju rumah. Singkat waktu. Indro sampai di rumah. Indro pun membereskan semua belanjaannya di belakang.

"Semua di plastikin, ya agar praktis. Kemajuan zaman. Tapi plastik bermasalah karena sekali pakai di buang, jadinya sampah. Padahal proses plastik sekali pakai, ya menguntungkan bagi produsen pembuat plastik. Jadi minat masyarakat pada penggunaan plastik terus menerus. Keuntungan dari penjualan plastik, ya bisa membayar segala hal, ya termasuk gaji karyawan. Semua plastik sekali pakai ini aku bakar saja agar tidak jadi sampah. Kalau di buang di depan rumah, ya nunggu tukang sampah mengambilnya. Jadi prosesnya repot juga sampai ke pembuangan sampah. Setiap hari cuma ngurusin sampah ini dan itu.  Daun jatuh ke tanah saja di bilang sampah. Hidup sudah kaya orang gila semuanya," celoteh Indro.

Indro membereskan semuanya dengan baik. Barulah Indro mulai memasak di dapur. Singkat waktu. Masakan yang di buat Indro jadi semua dan di taruh di lemari makan semuanya.

"Aku istirahat ah!" kata Indro. 

Indro pun membuat kopi di dapur. Kopi pun jadi, ya di bawa ke ruang tengah oleh Indro. Ya Indro duduk di ruang tengah menaruh gelas kopi di meja dan mengambil remot di meja, ya segera menghidupkan Tv untuk menonton acara Tv yang bagus banget. Kasino di tempat kerjaannya, ya sedang melihat keadaan di balik jendela kaca.

"Keadaan seperti biasanya mengikuti peraturan pemerintahan yang urusannya berkaitan dengan Covid -19. Polusi debu, polusi asap sampai penyakit terbang di udara. Keadaan kehidupan sekarang ini tidak seteril lagi. Kadang lebih baik hidup seperti dulu dari pada hidup di zaman sekarang.....sakit semuanya termasuk ekonomi bagi yang masih sakit," celoteh Kasino.

Kasino pun mengerjakan pekerjaannya dengan baik di kantor. Dono sedang main sepedah, ya keliling lingkungan untuk melihat keadaan lingkungan. Dono pun berhenti menggoes sepedahnya di pinggir jalan.

"Semua seperti biasanya. Di ulang-ulang seperti biasa dengan tujuan masing-masing," kata Dono.

Roh pun muncul di sebelah kanan Dono.

"Kenyataan hidup seperti apa adanya," kata Roh.

"Kadang aku ingin hidup seperti dulu aja, ya tidak serunyem sekarang ini. Kesehatan di nomor satukan, maka itu manusia pake masker...tujuan mencegah ini dan itu," kata Dono.

"Hidup manusia itu. Ada yang jujur dan ada yang bohong. Kadang kebohongan ribuan tahun pun di jalankan demi hidup di muka bumi ini. Sedang yang jujur yang paling benar telah terabaikan dari dulu. Jadi lah hidup sekarang ini," kata Roh.

"Kenyataan memang hidup harus mengikuti keadaan. Kebohongan terus terjadi. Kejujuran telah terabaikan. Hidup memang semu segalanya. Sampai dunia ini hancur dengan kebodohan manusia itu sendiri," kata Dono.

"Manusia yang berbuat, ya manusia yang bertanggungjawab. Apa saja yang telah di bangun di muka bumi ini dengan tujuan yang di rencanakan manusia yang menjadi pemimpin di muka bumi ini," kata Roh.

"Kenyataan hidup seperti itu adanya," kata Dono.

Dono pun menggoes sepedahnya dengan baik. Ketika masuk gang menuju rumah. Dono berhenti melihat cewek yang ia sukai di depan rumahnya.

"Kenapa aku tidak bisa bersama cewek itu, padahal aku menyukainya dari dulu?" kata Dono.

"Urusan Hawa dari zaman awal manusia turun ke bumi ini untuk mengisi bumi ini tidak pernah selesai.....urusan seperti itu," kata Roh.

"Ya aku paham," kata Dono.

Dono pun menggoes sepedahnya lagi dengan baik menuju rumah. Sampai di rumah. Dono, ya duduk di ruang tamu, ya istirahat karena capek main sepedah. Indro pindah duduknya ke ruang tamu. 

Dono pun bercoleteh sebuah kata "Sisi" 

Indro memang mendengar omongan Dono kata 'Sisi', jadi bertanya ke Dono 'Sisi....siapa Don?" 

"Sisi....cinta yang tersembunyi," kata Dono.

"Cinta yang tersembunyi. Berarti ada kisah cinta lain dong, biasanya Wulan dan Rara?!" kata Indro.

"Bisa di bilang begitu," kata Dono.

"Misteri cintanya Dono," kata Indro.

"Kenyataanya seperti itu. Laki-laki tetap tidak bisa mencintai satu cewek kan," kata Dono.

"Itu cuma alasan saja, Don," kata Indro.

"Jalan kehidupannya yang berbeda. Itulah kenyataannya," kata Dono.

"Ooooo karena jalan kehidupannya berbeda toh. Jadi tidak bersama dengan Sisi toh. Jadilah Misteri cintanya Dono," kata Indro.

"Sudah ah aku mau beres-beres diri dulu di belakang," kata Dono.

"Iya," kata Indro.

Indro pun kembali ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono, ya beres-beres di diri di belakang. Selang berapa saat, ya Dono telah selesai beres-beres diri. Dono pun di kamarnya, ya  mulai mengetik di leptopnya dengan baik untuk membuat cerita seperti biasa dengan bahan yang di ambil dari lingkungan sekitar saja.

Thursday, December 17, 2020

MENCIPTAKAN

Dono duduk di ruang tamu sedang baca buku. Roh muncul di sebelah kanan dan berkata "Memahami sesuatu." 

Dono berhenti baca bukunya. 

"Ya aku sedang membaca buku. Untuk memahami ilmu yang ada di dalam buku," kata Dono. 

"Buah pikiran manusia berdasarkan prosesnya sampai terciptanya benda yang di inginkan. Dari khayalan jadi kenyataan," kata Roh. 

"Iya juga ya. Dari khayalan jadi kenyataan. Contohnya : pesawat. Manusia ingin terbang seperti burung. Maka itu manusia memproses penelitian dari konsep burung. Hasil penelitian di tulis di buku. Keberhasilan pada penelitian tersebut di ajarkan pada manusia yang ingin belajar, mengetahui tentang pembuatan pesawat. Sampai berkembang menjadi nilai pekerjaan," kata Dono. 

"Manusia itu pencipta benda-benda di muka bumi ini," kata Roh. 

"Iya," kata Dono. 

Dono fokus lagi baca buku. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang nonton Tv. 

"Dunia ini berkembang dengan cepat banget, rasanya seperti itu," kata Indro. 

"Memang dunia ini berkembang dengan cepat banget. Dari perjalan kaki, sekarang berkendaraan bermotor," kata Kasino. 

"Dulu manusia itu menunggang kuda untuk pergi ke satu tempat yang jauh, ya kan Kasino," kata Indro. 

"Menunggang kuda kaya koboi," kata Kasino. 

"Delman. Kendaraan yang di tarik kuda," kata Indro. 

"Gerobak juga di tarik sapi. Sekarang sudah jarang di temui seperti itu," kata Kasino. 

"Ternyata asik juga sih naik delman," kata Indro. 

"Sama aja naik gerobak sapi, asik juga," kata Kasino. 

"Iya juga sih, di tarik binatang," kata Indro. 

"Zaman yang mengubah kebiasaan manusia semuanya kan!" kata Kasino. 

"Memang zaman yang mengubah semuanya. Perkembangan teknologi yang mengubah segalanya," kata Indro. 

"Banyak jenis pekerjaan muncul dari kemajuan teknologi," kata Dono. 

"Kenyataannya seperti itu," kata Indro. 

Indro dan Dono fokus nonton Tv. Dono berhenti baca bukunya dan mulai mengetik di leptopnya dengan baik. 

"Kendaraan masih banyak pake bensin," kata Indro. 

"Memang iya," kata Kasino. 

"Sekarang, ada kendaraan pake listrik. Dulu ceritanya kendaraan listrik itu mainkan anak-anak, ya Kasino," kata Indro. 

"Mobil-mobilan yang pake energi penggeraknya dari listrik yang tersimpan di baterai," kata Kasino. 

"Mobil-mobilan. Konsep sederhana itu, ya di buat jadi nyata banget. Jadi lah mobil listrik," kata Indro. 

"Manusia itu berpikir untuk mengembangkan kemajuan teknologi yang seperti ini dan itu. Dasar awal kepuasan diri yang menciptakan sesuatu yang bermanfaat, ya pada akhirnya di jual untuk keuntungan. Manusia lain, ya hanya menikmati dari jerih payah pencipta benda ini dan itu dengan membelinya. Proses ekonomi berjalan, ya berkembanglah usaha ini dan itu," kata Kasino. 

"Memang sih Kasino, manusia itu berpikir. Ya kalau yang berpikirnya dengan baik menciptakan sesuatu dan bermanfaat untuk manusia yang lain," kata Indro. 

Indro dan Kasino fokus nonton Tv. Dono berhenti mengetik di leptopnya. Dono ke dapur untuk membuat teh. Ya teh jadi di buat, ya di bawa ke ruang tamu. Dono duduk, ya minum teh. 

"Enak teh ini," kata Dono. 

Cangkir teh, ya di taruh di meja dan Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. 

"Film Zombi ini menarik, ya Kasino," kata Indro. 

"Memang menarik alur ceritanya," kata Kasino. 

"Zombinya di tembakin dengan senjata....sampai hancur berantakan," kata Indro. 

"Di game Zombi pun, ya sesuai sih alur ceritanya dengan film ya," kata Kasino. 

"Memang iya, Kasino. Sesuai semuanya. Jadinya bagus gitu," kata Indro. 

"Dari film ke game. Dari game ke film," kata Kasino. 

"Kenyataannya seperti itu," kata Indro.

"Memang iya, kenyataannya seperti itu," kata Kasino. 

Kasino dan Indro fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget, ya film Zombi. Dono tetap serius mengetik di leptopnya. 

Wednesday, December 16, 2020

MAKLUK YANG BERPIKIR

Kasino ada urusan kerjaan, ya keluar rumah dengan menggunakan motor menuju tempat kerjaan. Indro masih nonton Tv sih di ruang tamu. Saat iklan, ya Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu. Dono berhenti baca bukunya dan buku di taruh di meja. Indro memang duduk di sebelah Dono. 

"Don, aku ingin pendapat mu tentang sesuatu?!" kata Indro. 

"Apa itu?" kata Dono. 

"Ada pejabat yang jadi sekarang ini, ya dulu suaminya yang menjabat dan sekarang istrinya. Dulu Bapaknya yang menjabat dan  sekarang anaknya yang menjabat. Gimana pendapatmu Don?!" kata Indro. 

"Hidup silih berganti. Siapa yang mampu di persilakan duduk jadi pejabat dan memimpin negeri ini?! Contohnya : yang bangun negeri ini....Ir. Soekarno pada masa lalu. Lalu anaknya mampu jadi pemimpin Ibu Megawati. Di sebut dinasti politik tidak ada masalah itu mah. Asalkan mampu saja memimpin. Itu saja sudah cukup. Manusia itu makluk yang merencanakan sesuatu jadi kenyataan. Jika yang di usahakan jadi kenyataan sesuai dengan rencana, ya sebenarnya di kabulkan Tuhan. Harus di sadari bagi manusia yang selalu berusaha dan berdoa," kata Dono. 

"Jadi tidak masalah toh. Harus mampu jadi pemimpin toh. Itu saja memang sudah cukup sih," kata Indro. 

"Ada bahan obrolan yang lain?" kata Dono. 

"Ada sih!" kata Indro. 

"Apa itu?" kata Dono. 

"Don. Sebenarnya bisa bicara dengan Roh kan?" kata Indro. 

"Iya. Memang ya kenapa?" kata Dono. 

"Kalau semua ini benar. Apa mungkin dapat meruntuhkan seluruh ajaran di muka bumi ini yang di warisan turun menurun, yang cerita tentang ajaran itu yang begini dan begitu dengan tujuan ini dan itu?" kata Indro. 

"Ya.....tidak mungkin runtuhlah tuh ajaran di muka bumi yang berkembang turun menurun. Harus di lihat dari banyak manusia yang mempercayai ajaran yang di yakini di muka bumi," kata Dono. 

"Iya juga ya, tidak mungkin. Berarti tetap sesuai ajaran yang di yakini manusia, walau kebenaran itu ada, ya Dono bisa bicara dengan Roh!" kata Indro. 

"Manusia itu makluk yang berpikir. Apa baik untuk dirinya dan apa tidak baik untuk orang lain? Untuk orang sadar. Kalau tidak sadar sih, ya menghancurkan orang lain demi keuntungan diri sendiri dan kelompok," kata Dono. 

"Manusia itu makluk yang berpikir. Percaya Dono bisa bicara dengan Roh, ya boleh. Tidak percaya bahwa Dono tidak bisa bicara dengan Roh, ya boleh juga!" kata Indro. 

"Mana baiknya sih pilih dengan baik. Aku cuma cerita saja!" kata Dono. 

"Aku mengerti, Don. Cuma cerita saja!" kata Indro. 

"Sudahlah tidak perlu di bahas panjang lebar. Aku main game saja ah. Biasa nikmatin hidup!" kata Dono. 

"Iya, aku lebih baik nonton Tv lagi!" kata Indro

"Emmmm," kata Dono. 

Dono main game di Hp-nya. Indro ke ruang tengah untuk kembali nonton Tv. Ya acara Tv bagus sih, jadi Indro fokus nonton acara Tv yang bagus itu. Kasino, ya masih sibuk di tempat kerjaannya urusan kerjaanlah. 

TITIK

Dono duduk di ruang tamu setelah menyelesaikan pekerjaannya. Buku di meja di ambil Dono untuk di baca.

"Kehidupan ini terus berjalan sesuai rencana," kata Dono. 

Roh muncul di sebelah kanan Dono dan berkata "Seperti biasa hidup ini. Kamu titik. Manusia lain terus menjalankan kehidupan untuk menggapai mimpi dan harapan sesuai rencana jadi kenyataan." 

"Iya. Aku titik berhenti tidak mengejar mimpi dan harapan itu jadi kenyataan. Manusia lain tetap dengan rencananya masing-masing untuk menggapai semua mimpi dan harapan jadi kenyataan. Sudah di dapatkan masih kurang dan kurang. Kaya pejabat. Sudah jadi pejabat, ya ingin terus menjadi pejabat," kata Dono. 

"Sehebat-hebatnya manusia merencanakan segala hal di dunia ini jadi kenyataan apa yang di bangun di muka bumi ini. Manusia tidak akan bisa keluar dari tangannya Tuhan," kata Roh. 

"Manusia itu titik kehidupan yang berjalan di muka bumi ini bersama makluk yang lain untuk mengisi dunia ini. Tuhan terus mengawasi setiap ciptaan-Nya di muka bumi ini," kata Dono. 

Dono pun membaca bukunya dengan baik. Kasino dan Indro duduk di ruang tengah untuk nonton Tv. Di pilihlah acara yang bagus. 

"Hidup cuma gini-gini aja!" kata Indro. 

"Cuma gini-gini aja tidak lebih. Hidup sederhana," kata Dono. 

"Di luar sana banyak manusia yang masih berusaha lebih keras lagi untuk menggapai semuanya jadi kenyataan," kata Indro. 

"Aku telah sadar dengan hidup ini. Cukup untuk makan dan minum, ya perut ku kenyang dan tidak lapar lagi. Jadi aku tidak ngoyo mengumpulkan kekayaan dunia ini yang semu belaka," kata Kasino. 

"Semuanya memang semu. Kala manusia mati, ya benda yang di usahakan di tinggalkan....jadi sejarah kehidupan," kata Indro. 

"Kenyataan hidup seperti itu," kata Kasino. 

"Harta di warisan ke keturunan. Hidup terus berlanjut mengikuti alur kehidupan manusia yang menciptakan benda-benda ini dan itu untuk di jual mencari keuntungan hidup. Pada akhirnya benda yang rusak yang di ciptakan itu di buang jadi sampah. Siklus terus berjalan seperti itu terus menerus," kata Indro. 

"Namanya hidup seperti itulah terus berlanjut. Bila mati, ya titik saja," kata Kasino. 

"Hidup ini awalnya mudah, jadi repot banget. Ya contohnya : sampah saja. Dengan alasan kotor, bau, membuat saluran air mampetlah dan sebagainya. Jadi sampah harus di benahi, ya di buang di tempat pembuangan sampah. Ya segala hal jadi benar-benar repot banget," kata Indro. 

"Udara meniup tanah dan terangkatlah debu dan terbanglah debu ke lantai rumah orang kaya. Orang kaya berkata "Kotoran debu ini, penyakit ini",  Maka orang kaya tersebut membersihkan debu tersebut dengan baik  dan di buang ke tempat pembuangan sampah. Keesokan harinya di jalanan seperti itu, sampai mati tuh orang. Baru lah berhenti semuanya. Tapi generasi selanjutnya, ya mengikuti warisan tersebut. Jadi di ulang-ulang. Sadar pun tidak, apa yang di lakukan?!" kata Kasino. 

"Kebanyakan tidak sadar. Bahwa semuanya di ulang-ulang. Maka itu lebih baik hidup di masa lalu yang sepi dan jauh dari perkembangan peradaban ini dan itu. Tidak ngoyo dengan hidup ini. Sederhana itu lebih baik," kata Indro. 

"Sederhana itu lebih baik. Titik!" kata Kasino. 

"Titik!" kata Indro. 

Indro dan Kasino fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono di ruang tamu masih terus baca buku. Keadaan di luar rumah, ya warga masyarakat sekitar masih sibuk dengan urusan masing-masing demi hidup terus berlanjut. 

"Film horor pocong ini bagus ya Kasino?!" kata Indro. 

"Iya. Pocong. Kain kafan itu mengingatkan manusia. Untuk sadar. Bahwa akhir kehidupan ini, ya mati," kata Kasino. 

"Mati itu titik dari cerita manusia yang menjalankan hidup untuk mengisi dunia ini dengan berbagai banyak hal untuk menikmati hidup ini," kata Indro. 

"Manusia tetap tidak bisa keluar dari kekuasaan Tuhan," kata Kasino. 

"Kenyataannya seperti itu," kata Indro. 

"Aku sadar, ya manusia lain belum tentu lah?!" kata Kasino. 

"Aku sadar. Manusia yang lain, ya belum tentu sadar. Masih buta dengan seisi dunia ini yang pada akhirnya semua itu hanyalah kesemuan belaka," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv. Dono terus asik baca bukunya. 

PUJIAN

Di luar rumah hujan rintik-rintik. Malam jadi dingin. Indro membuat kopi di dapur. Kopi jadi di bawa ke ruang tengah. Kasino sedang nonton Tv sambil minum teh. Indro duduk di sebelah Kasino dan minum kopinya. 

"Enak kopinya," kata Indro. 

Indro menaruh cangkir kopi di meja. 

"Agnes," kata Kasino. 

Kasino pun menaruh cangkir teh di meja. Indro yang mendengar omongan Kasino yang menyebut nama cewek, jadi aneh saja. Jadi Indro pun bertanya ke Kasino "Siapa Agnes?" 

"Agnes. Bukan siapa-siapa?" kata Kasino. 

"Ayolah Kasino....siapa Agnes itu?" kata Indro membujuk. 

"Agnes, ya cewek," kata Kasino. 

"Agnes, ya biasa yang menggunakannya nama itu cewek. Ayolah Kasino siapa Agnes itu?" kata Indro. 

"Agnes itu. Cewek yang cantik, ya muslim kelihatannya?!" kata Kasino. 

"Waduh bertele-tele amat cerita Agnes ini. Jangan-jangan artis lagi. Yang aku tahu, ya Agnes Monica," kata Indro. 

"Kalau Monica aku tahu, ya temannya penulis," kata Kasino. 

"Teman penulis zaman SMA, ya nama Monica. Iya juga ya. Sebenarnya itu siapa Agnes itu?" kata Indro. 

"Mau tahu banget. Pada sudah mendekati, Indro!" kata Kasino. 

"Artis. Cek di Hp ah siapa Agnes, tujuannya menebak Agnes yang di pikirkan Kasino, sampai menyebut namanya....kaya orang jatuh cinta saja pada seorang cewek gitu?!" kata Indro. 

Indro membuka jaringan di internet di Hp dan menulis nama Agnes di kolom pencarian di jaringan Google. Dengan cepat muncul Agnes yang ini dan itu. Indro membaca dengan baik beberapa artikel yang terbaru. Sampai menemukan yang kemungkinan mendekati gitu. 

"Ooooo. Agnes, peserta Academy Pop dari Malang toh!" kata Indro. 

"Nah itu tahu siapa Agnes," kata Kasino. 

Indro menghentikan pencarian di jaringan internet di Hp-nya. 

"Memang sih....aku akui Agnes itu cantik. Tapi kenapa Kasino menyebutnya?!" kata Indro. 

"Cuma kepikiran saja dan menyebutnya," kata Kasino. 

"Cuma sebatas itu. Aku kirain beneran suka sama Agnes, kaya Dono juga. Nanti tuh nama di pakai jadi bahan tokoh dalam tulisan di Blognya," kata Indro. 

"Cuma terkesan sama cewek cantik boleh kan. Tapi tidak di laksanakan," kata Kasino. 

"Itu kebiasaannya penulis saja terkesan sama cewek dan di puji cantik. Ya cewek senenglah sekedar pujian saja tapi niat untuk mengambil hati mana mau penulisnya," kata Indro. 

"Kenyataan seperti itukan dalam kehidupan penulis. Penulis memuji teman ceweknya saja, tapi tidak ingin mengambil hatinya. Cuma pujian menyenangkan cewek. Ya cewek ya senenglah di puji cowok," kata Kasino. 

"Cewek memang senenglah di puji cantik, apalagi dari cowok," kata Indro menegaskan omongan Kasino. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv. Di luar rumah hujan yang rintik-rintik jadi deras banget, ya keadaan jadi dingin banget. Dono di ruang tamu sedang asik baca buku. 
 
"Bagaimana pendapat Kasino dengan penampilan peserta Academy Pop Indosiar?" kata Indro.

"Pertanyaan yang bagus. Pendapat ku, ya bagus lah penampilannya!" kata Kasino.

"Bagus toh. Bagaimana dengan peserta Indonesian Idol, penampilannya?" kata Indro.

"Masih proses yang itu mah. Sama aja sebenarnya. Bagus!" kata Kasino.

"Bagus toh. Ok. Bagus!" kata Indro.

Indro dan Kasino fokus nonton Tv. Dono tetap serius baca buku di ruang tamu. Hujan di luar rumah masih deras sekali, ya tetap keadaan jadi dingin sih. 

"Tasya," kata Indro. 

Kasino mendengar omongan Indro, ya aneh menyebut nama cewek Tasya, jadi bertanya "Tasya siapa Indro?" 

"Tasya aja Kasino tidak tahu?!" kata Indro. 

"Tasya.....peserta Academy Pop, ya Indro?!" kata Kasino. 

"Salah," kata Indro. 

"Ini mah jatuhnya permainannya Indro," kata Kasino. 

"Tadi Kasino, kan permainan Kasino," kata Indro. 

"Iya deh. Satu samalah. Paling juga nama tokoh cewek di sinetron di ANTV," kata Kasino. 

"Benar sekali. 1000 poin Kasino!" kata Indro. 

"Seperti biasa kan!" kata Kasino. 

"Yo,....i," kata Indro. 

Indro dan Kasino kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Dono tetap asik baca buku di ruang tamu. Keadaan di luar, ya masih hujan tapi tidak deras lagi. 

Tuesday, December 15, 2020

CINTA YANG TIDAK JUJUR

Indro di ruang tamu bersama Dono sedang asik mengetik di leptopnya. Indro pun sedang baca artikel di Hp-nya berita tentang agama.

"Berita tentang pindah agama ini dan itu, hal biasa itu mah," kata Indro.

Indro baca artikel selanjutnya tentang dinosaurus.. 

"Berita tentang dinosaurus, ya menarik beritanya!" kata Indro.

Indro membaca berita selanjutnya tentang artis. 

"Berita tentang artis, ya seperti biasanya kontrafersi ini dan itu," kata Indro.

Indro membaca berita selanjutnya tentang ekonomi.

"Berita tentang ekonomi tetap naik turun kurva ini dan itu," kata Indro.

Indro baca berita selanjutnya tentang Kesehatan yang kaitannya dengan hukum. 

"Berita tentang FPI yang ini dan itu. Ok lah menarik. Heboh sana sini di kaitkan tentang pelanggaran protokol Kesehatan, jadi hukum ini dan itu sampai berkembang ini dan itu," kata Indro. 

Indro baca artikel berikutnya olah raga sepak bola.

"Olah raga sepak bola seperti biasanya bagus ini dan itunya," kata Indro. 

Indro membaca artikel berikutnya tentang makan. 

"Berita tentang makan ini dan itu, ya bikin laper aja!" kata Indro

Indro membaca artikel berikutnya tentang musik.

"Musik, musik. Bagus. Menarik. Ok!!!" kata  Indro.

Indro berhenti baca artikelnya di Hp-nya. Dono berhenti mengetik di leptopnya.

"Don?" kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Cewek itu kalau mencintai cowok bisa saja tidak jujur kan?" kata Indro.

"Ya memang ia sih," kata Dono.

"Berarti membohongi dirinya sendiri dong," kata Indro.

"Memang iya lah. Cowok juga ada yang tidak jujur dalam mencintai ceweknya, jadinya cinta kebohongan saja. Jadinya mempermainkan cewek gitu," kata Dono.

"Berarti tergantung dari kepribadian cowok dan cewek dalam mencintai. Jujur dalam hubungan atau sebaliknya kebohongan dalam hubungan. Contohnya : kenapa menikah pada akhirnya pisah, cerai gitu?....," kata Indro.

"Contohnya boleh juga. Kenapa menikah pada akhirnya pisah, cerai?. Berarti ada ketidak jujuran dalam hubungan. Contohnya untuk menguatkan : Sinetron Suara Hati Istri," kata Dono.

"Iya juga ya. Sinetron Suara Hati Istri, ya ada yang jujur dalam hubungan dan ada juga bohong dalam menjalankan hubungan. Konfliknya menarik!" kata Indro.

"Kalau aku menemukan cewek yang membohongi dirinya sendiri. Ya menyukai aku hanyalah kebohongan saja, tidak jujur. Lebih  baik aku tinggalkan saja. Aku lebih baik tanpa cewek. Jadi aku kerja dan kerja, kadang pergi dari satu kota ke kota lain.....anggap sebagai petualangan hidup," kata Dono.

"Jadinya kesepian Don!" kata Indro.

"Kesepian itu lebih baik kan. Hidup tenang. Tidak memikirkan tuh cewek," kata Dono.

"Iya juga ya. Kadang lebih baik tanpa cewek. Kalau ketahuaannya cewek tidak jujur dalam mencintai aku. Sama dengan Dono lah. Lupakan saja tuh cewek. Kesepian lebih baik. Petualangan pun di jalankan dengan baik," kata Indro.

"Sudahlah ngobrolnya. Aku mau melanjutkan mengetik aku!" kata Dono.

"Iya, aku main game aja deh!" kata Indro.

Indro main game di Hp-nya. Dono mengetik di leptopnya dengan baik. Sedangkan Kasino di tempat kerjaannya.

KESEPIAN

Dono sedang santai di ruang tamu sedang baca buku. Indro dan Kasino sedang nonton Tv di ruang tengah. 

"Sinetron terbaru ini bagus, ya Kasino?!" kata Indro. 

"Iya, konfliknya luar biasa menegangkan," kata Kasino. 

"Cinta Mulia," kata Indro. 

"Seperti biasa ujian cinta seorang cewek bernama Mulia," kata Kasino. 

"Dunia kenyataan pun kadang ceritanya seperti sinetron saja," kata Indro. 

"Ya ada sih. Namanya cerita kenyataan hidup, ada yang jalan lurus sampai tujuan dan ada yang bengkok ke sana ke sini," kata Kasino. 

Kasino dan Indro pun fokus nonton Tv. Dono, ya berhenti baca bukunya dan buku di taruh di meja. Dono mengambil cangkir teh dan meminumnya. 

"Emmmm enak teh ini," kata Dono. 

Dono menaruh cangkir teh di meja. 

"Hidup kesepian itu lebih menarik juga dari pada bersama orang yang di cintai tapi ternyata hanya kebohongan saja cintanya," kata Dono. 

Dono pun mulai menghidupkan leptopnya dan mengetik di leptopnya dengan apa yang di omongin Dono, jadi cerita lah yang di ketiknya dengan baik di leptopnya. Sinetron yang di tonton Kasino dan Indro habis, ya lanjut ke sinetron selanjutnya. 

"Kasino, apa kita ganti aja sinetronnya ke acara lain?!" kata Indro. 

"Ganti acara Tv apa?" kata Kasino. 

"Musik atau kah film horor, ya?!" kata Indro yang berpikir dengan pilihan yang tepat. 

"Film horor saja!" kata Kasino. 

"Film horor, ya boleh juga sih. Berita di dunia kenyataan masih berkaitan dengan berita kriminal ini dan itu?!" kata Indro. 

"Apa kaitannya film horor dengan berita kriminalitas ini dan itu?!" kata Kasino. 

"Ya....film horor sering banget di kaitkan dengan kriminal ini dan itu. Contohnya : pembunuhan gitu!" kata Indro. 

"Ooooo begitu toh. Ya...ya....ya. Manusia di rasukin setan, jadi buta pikiran dan membunuh manusia," kata Kasino. 

"Kenyataannya memang begitu sih," kata Indro. 

"Nonton film horor saja!" kata Kasino. 

"Ok. Siapa takut?!" kata Indro. 

Indro pun mengambil remot dan di ganti chenel Tv yang menayangkan film horor dan remot pun kembali di taruh di meja. Kasino dan Indro, ya asik nonton Tv film horor yang bagus gitu. Dono berhenti mengetik dan berkata "Berharap cinta itu jadi jujur ternyata sia-sia saja. Melupakan tuh cewek lebih baik. Menjalankan kesepian itu lebih baik ternyata dan bertualang dengan merantau ke satu kota ke kota lain demi menikmati hidup yang singkat ini." 

Dono pun mengetik apa yang ia omongan untuk melanjutkan cerita yang di buatnya. Dengan serius Dono mengetik di leptopnya. 

"Musik," kata Indro. 

"Ada apa dengan musik?" kata Kasino. 

"Mungkin lebih baik nonton acara musik saja!" kata Indro. 

"Sudahlah nonton film horor saja. Musik besok hari saja!" kata Kasino. 

"Nonton film horor saja. Filmnya juga bagus banget gitu, ya alur ceritanya!" kata Indro. 

"Sipp!!!" kata Kasino. 

Kasino dan Indro, ya fokus lagi nonton film horornya dengan baik. Dono tetap serius mengetik di leptopnya, ya sampai tuh cerita selesai di buat dan di lanjutkan dengan cerita selanjutnya....yang temannya Misteri gitu. 

"Kasino kenapa ada orang ingin hidup kesepian gitu, ya kaya pertapa yang meyepi di hutan belantara?" kata Indro. 

"Mungkin kesepian itu, ya membuat dirinya tenang, ya terbebas dari kegilaan dunia ini," kata Kasino. 

"Iya juga. Agar jadi tenang," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus lagi nonton Tv film horor yang bagus banget ceritanya. 

Monday, December 14, 2020

SIKLUS KEHIDUPAN

Indro yang main game di Hp-nya di ruang tamu, ya berhenti main ya dan berkata "Budaya....Budaya."

Kasino sedang baca buku mendengar omongannya Indro dan berhenti baca buku, ya berkata "Buaya?" 

"Budaya, Kasino!" kata Indro yang tegas banget. 

"Ya aku kirain buaya. Karena beritanya tentang buaya, lagi heboh," kata Kasino. 

"Buaya....makluk predator, ya dari dulu sampai sekarang tidak berubah," kata Indro. 

"Iya aku paham itu. Ooooo iya. Ada apa dengan budaya?!" kata Kasino. 

"Budaya itu yang menciptakan adalah nenek moyang kan?" kata Indro. 

"Memang iya yang menciptakan budaya itu nenek moyang. Jadi generasi, ya cuma meneruskan apa yang telah di buat nenek moyang," kata Kasino. 

"Ada budaya yang nilai ke sombongan di suku jadi hal kebodohanku saja kan?!" kata Indro. 

"Kalau di pikir baik-baik, ya iya sih. Kaya contohnya : harga diri dengan nama bahasa daerah masing-masing. Nilai kesombongan dan juga keegoisan dari suku jadinya budaya gitu turun menurun. Yaaa....kebodohan yang sia-sia yang terwariskan turun menurun," kata Kasino. 

"Jadi benar sia-sia alias tidak ada gunanya," kata Indro. 

"Manusia selalu hidup itu kebanyakan sia-sianya," kata Kasino. 

"Kadang selalu menunjukkan keriaan saja. Harus di buat sederhana, eeee malah bermewah-mewahan. Pada awalnya memang sederhana kan?!" kata Indro. 

"Segala hal memegang awalnya sederhana. Contohnya : pernikahan saja. Ya awal peradaban sekedar alias sederhana. Sekarang bermewah-mewahan untuk menunjukkan keriaan itu alias kesombongan saja. Dulu nama pernikahan, tidak di hitung biaya. Sekarang, ya nama pernikahan di hitung biaya yang ini dan itu, jadinya mahal," kata Kasino. 

"Kadang lebih baik hidup di zaman dulu dari pada zaman sekarang. Segala hal di hitungan uang...yang ini dan itu jadi mahal," kata Indro. 

"Memang sih enak zaman dulu. Sekarang biaya hidup, ya mahallah. Bayar listrik, bayar air, biaya kendaraan mobil dan motor dan terakhir kebutuhan sehari-harinya, ya sembako," kata Kasino. 

"Benar-benar hidup ini mahal," kata Indro. 

"Mau di kata apa kenyataan seperti itu?!" kata Kasino. 

"Padahal jika peradaban tidak buat berkembang tidak akan ada masalah yang berkepanjangan kan, Kasino?!" kata Indro. 

"Memang sih. Kalau peradaban tidak di buat berkembang, ya tidak akan bermasalah berkepanjangan. Contohnya : pabrik motor dan mobil. Kalau tidak ada pabrik motor dan mobil, ya jadinya tidak ada masalah gaji karyawan yang ini dan itu, kecelakaan, tilang kendaraan yang jadi polemik ini dan itu, pencurian kendaraan, keegoisan atau kesombongan dari penggunaan kendaraan, Lahan parkir kendaraan, kemacetan yang ini dan itu dan masih banyak lagi," kata Kasino. 

"Memang ia sih kemudahan ini dan itu, tapi masalahnya berlarut-larut seperti itu. Ya lebih baik tidak berkembang saja!" kata Indro. 

"Kalau tidak berkembang, ya pengangguran lagi. Masalah yang paling sulit di atasi karena banyaknya manusia lahir di muka bumi ini yang harus hidup dengan bekerja ini dan itu," kata Kasino. 

"Pengangguran lagi. Semua karena manusia terus mengembangkan ini dan itu demi hidup. Zaman dulu di abaikan saja, ya di geletakkan saja. Contohnya :  batu saja. Sekarang, setelah batu di buat jadi patung ini dan itu, ya di sembah dan jual oleh manusia demi memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Indro. 

"Ya kenyataannya seperti itulah kenyataannya. Dulu di abaikan sekarang, ya di manfaatkan dengan baik," kata Kasino. 

"Dunia ini mau kemana arahnya?!" kata Indro. 

"Mana aku tahukah!" kata Indro. 

"Jadi tidak jelas banget. Hanya mengikuti perkembangan yang ada. Contohnya : agama Islam yang berkembang pesat dengan ini dan itu, ya di ikuti manusia. Begitu juga dengan agama lainnya," kata Indro. 

"Kan menguntungkan untuk hidup kalau mengikuti perkembangan ini dan itu. Kaya pedagang. Yang di sukai manusia dan populer, ya itulah yang di jual pedagang. Jadi untung-untung," kata Kasino. 

"Siklus kehidupan cuma seperti itu saja," kata Indro. 

"Ya kenyataan tetap kenyataan kan?!" kata Kasino. 

"Iya. Aku lanjut main game aja deh!" kata Indro. 

"Ya," kata Kasino. 

Kasino melanjutkan baca bukunya. Indro main game di Hp-nya dengan asik. Sedangkan Dono, ya masih sibuk mengetik di leptopnya di kamarnya. 

ANAK SETAN

Kasino dan Indro sedang nonton Tv di ruang tengah, ya film horor yang di tonton di chenel yang menayangkan film horor gitu. Dono di ruang tamu sedang mengetik di leptopnya. 

"Film yang kita tonton ini serem juga, ya?!" kata Indro.

"Iya, serem!" kata Kasino.

"Tokoh utamanya di rasukin Roh jahat alias setan gitu. Jadi ganas gitu," kata Indro.

"Aktingnya luar biasa penjiwaannya. Jadi suasana mencekam gitu," kata Kasino.

"Kalau dunia kenyataan, apa ada yang terjadi seperti di dunia film horor gitu?!" kata Indro.

"Ada sih. Tapi malah lebih parah kalau dunia kenyataan itu," kata Kasino.

"Lebih parah. Apa yang parah ya gitu?!" kata Indro.

"Kelahiran anak-anak setan," kata Kasino. 

"Iiiii serem kelahiran anak-anak setan. Kok bisa?!" kata Indro.

"Bisalah. Cowok dan ceweknya di rasukin Roh jahat alias setan tidak sadar. Ketika tuh cowok dan cewek berhubungan badan, ya hubungan suami istri. Anak pun jadi tuh sampai lahir. Ketika didik dengan baik, ya anaknya bandel banget tidak nurut kata orang tua. Jadilah anak setan," penjelasan Kasino.

"Ooooo ternyata. Banyak anak bandel-bandel yang susah didik itu, ya anak setan toh. Sampai dewasa, ya menciptakan kejahatan di mana-mana toh," kata Indro.

"Ya kenyataan seperti itu. Kalau tidak percaya omongan ku, ya boleh tanya ke Dono yang bisa bicara dengan Roh!" kata Kasino.

"Aku sih percaya aja sih. Ya tidak perlu tanya Dono untuk menjelaskan apa benar atau tidaknya?! Kenyataan sih banyak berita kriminalitas ini dan itu. Ya contohnya : penembakan ini dan itu, ya berita yang lagi heboh sekarang gitu," kata Indro.

"Syukurlah kalau percaya. Jadi banyak-banyak berdoa agar tidak di rasukin Roh jahat alias setan agar tidak terlahir anak-anak bandel yang kelakuannya kaya setan, ya sampai dewasa tuh anak bikin ulah terus.....kejahatan yang ini dan itu," kata Kasino.

"Iya aku mengerti, banyak-banyak berdoa," kata Indro.

Keduanya jadi fokus lagi nonton film horor yang bagus gitu. Dono di ruang tamu, ya sedang mengetik di leptopnya dengan baik. Sampai film horor berakhir di tonton Kasino dan Indro.

"Film horornya bagus banget," kata Indro.

"Iya, ending ceritanya bagus!" kata Kasino.

"Lanjut lagi ke film horor yang lain!" kata Indro.

"Ronde ke dua. Boleh juga!" kata Kasino.

Keduanya pun melanjutkan nonton film horor yang kedua, ya lebih menyeramkan lagi gitu. Dono menyelesaikan mengetik di leptopnya dan hasilnya di simpan dengan baik. Dono pun main game di leptopnya, ya game horor gitu...Zombi!!!.

NGOBROL

Dono sedang duduk di ruang tamu sambil baca buku. Indro nonton Tv di ruang tengah. Saat iklan pindah duduknya Indro ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono. 

"Dono," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono menghentikan baca bukunya. 

"Alien itu ada apa enggak?" kata Indro. 

"Maunya?" kata Dono. 

"Ada!" kata Indro. 

"Ya ada!" kata Dono. 

"Jadi alien itu ada. Wujudnya seperti apa Don. Apa sama dengan di film-film?" kata Indro. 

"Wujudnya alien di film kan bisa-bisanya manusia saja!" kata Dono. 

"Memang iya sih. Jadi wujudnya seperti apa Don?" kata Indro. 

"Kaya manusia wujudnya alien," kata Dono. 

"Jadi sama aja dengan manusia dong!" kata Indro. 

"Memang sama dengan manusia. Planet ke tiga adalah bumi ini kan, jadi manusia itu alien," kata Dono. 

"Ooooo iya...ya. Secara tidak sadar ya. Bahwa manusia itu tinggal di planet ke 3 yang namanya bumi. Jadi manusia itu bisa di bilang alien lah," kata Indro. 

"Kenyataannya seperti itu. Karena banyak tidak sadar saja kan!" kata Dono. 

"Memang sih. Kenyataannya seperti itu, bahwa manusia itu alien," kata Indro. 

"Ada bahan obrolan yang di bicarakan lagi?!" kata Dono. 

"Ada sih Don!" kata Indro. 

"Apa?" kata Dono. 

"Ada enggak data tentang PNS yang sombong yang ini dan itu?!" kata Indro. 

"Ada sih. Nama juga manusia. Bodoh dengan kesombongannya karena gila dengan kemegahan dunia, ya memiliki harta ini dan itu sih!" kata Dono. 

"Berarti ada dong!" kata Indro. 

"PNS yang sombong yang ini dan itu, ya lebih baik tidak kerja di dalam kantor lah. Samain kedudukan dengan tukang rumput yang berusaha nyari rumput untuk kambingnya dan hasil rezekinya pun dari jual kambing.....berkala berdasarkan kepentingan masyarakat yang membutuhkan daging kambing untuk dagang atau untuk hajatan ini dan itu," kata Dono. 

"Jadi lebih baik PNS itu kerja di lapangan dari pada di kantor, ya Don?!" kata Indro. 

"Lebih baik di lapangan lah kerja tuh PNS dari pada di kantor, ya berlagak jadi bos jadinya sombong!" kata Indro. 

"Apalagi make fasilitas Negara ini dan itu, ya terlihat semuanya kesombongannya," kata Dono. 

"Jadi lupa diri. Lebih baik PNS itu di sama kan kedudukan dengan tukang rumput ya. Itu lebih baik sih!" kata Indro. 

"Ada bahan obrolan yang di bicarakan lagi?!" kata Dono. 

"Ada!" kata Indro. 

"Apa itu?" kata Dono. 

"Tentang berita tentang Teroris ini dan itu?" kata Indro. 

"Ooooo berita itu, ya bagus aja sih beritanya dan proses penanggulangan Teroris ini dan itu..... bagus lah. Kaya di film-film!" kata Dono. 

"Ooooo kaya di film-film, jadi bagus toh. Kalau begitu sudah ah ngobrolnya!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono melanjutkan baca bukunya. Indro kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv. Indro asik nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget. Kasino selesai mengerjakan kerjaannya dan keluar dari kamarnya, ya segera ke ruang tengah untuk nonton Tv. 

"Berita tentang penembakan ini dan itu," kata Kasino. 

"Iya. Beritanya tentang penembakan ini dan itu," kata Indro. 

"Kaya di film-film saja!" kata Kasino. 

"Beritanya memang kenyataannya seperti itu," kata Indro. 

"Dunia kacau," kata Kasino. 

"Bisa di bilang gitu sih!" kata Indro. 

Keduanya pun kembali fokus nonton Tv. Dono, ya tetap baca buku di ruang tamu. 

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK