CAMPUR ADUK

Saturday, September 12, 2020

DAYA TARIK

Dono sedang duduk santai di halaman belakang sambil baca beberapa artikel di Hp-nya. Indro main game di Hp-nya dan Kasino, ya merawat tanaman di potnya.

"Kenapa beritanya tentang artis ini dan itu......pindah agama? Kontrafersi....aja!" kata Dono.

Dono terus baca artikel ini dan itu. Indro pun berhenti main gamenya dan berkata "Don."

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca artikelnya di Hp-nya.

"Apa pendapat mu dengan acara LIDA..kemarin malam?!" kata Indro.

"Bagus. Konsep....di buat sebagus banget....jadi di tonton menarik banget," kata Dono.

"Bagus...toh. Sebenarnya....Don. Aku ingin tahu cara bagaimana mendongkrak dukungan pemirsa yang menonton acara LIDA agar peserta LIDA yang di jagoin tidak kalah gitu?" kata Indro.

"Oooo itu. Aku memang sih menonton di seluruh jaringan untuk mengetahui pergerakan ini dan itu. Kalau hanya satu orang kaya kamu, Indro mendukung peserta LIDA. Tidak akan berhasil. Pekerjaan mu di anggap sia-sia. Harus sekitar 100 orang dan terus berkelipatan. Maka bisa menolong peserta LIDA yang kamu jagoin...menang mutlak," penjelasan Dono.

"Berarti butuh banyak orang toh. Jadi Don....bagaimana dapet mempengaruhi orang agar mendukung gitu?" kata Indro.

"Kuncinya terletak pada peserta tersebutlah. Peserta yang sedang bertanding punya sesuatu yang menciptakan daya tarik yang luar biasa...agar orang suka pada peserta tersebut dan mendukungnya terus menerus sampai ending," penjelasan Dono.

"Berarti....susah Don, ya membuat daya tarik itu?!" kata Indro.

"Ya susah banget. Contohnya seperti ini seorang penyanyi kawakan pun ingin mengeluarkan album baru. Ketika album baru di jual di pasaran ternyata harapannya tidak sesuai...target yang harus di capai, walau sudah promosi sana sini. Berarti minat pasarnya menurun," penjelasan Dono.

"Berarti....kedudukannya sama. Peserta LIDA dengan penyanyi kawakan toh. Harus terus membuat daya tarik orang-orang agar target tercapai," kata Indro.

"Seharusnya seperti itu," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Ya...sudahlah Don...jangan di bahas lagi. Aku sudah mengerti. Aku main game lagi!" kata Indro.

"Ya," saut Dono.

Dono pun memutuskan berhenti baca artikel, ya baca komik di salah satu situs di jaringan internet...ya di Hp. Indro terus asik main game yang ia sukai di Hp-nya. Kasino pun selesai merawat tanaman di potnya dan segera mencuci tangannya pake sabun dan air mengalir. Kasino pun duduk dan segera menuangkan tekok berisi air teh ke cangkir. Teh pun di minum Kasino.

"Enak...teh ini," kata Kasino.

"Don, Indro....minggu ini kita tidak keluar gitu, kemana gitu?!" kata Kasino.

Indro pun berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Ya....masih keadaan begini begitu...malas jadinya kemana-mana!"

Dono menghentikan baca komik di Hp-nya dan berkata "Masih...covid-19...ini dan itu."

"Berita juga dari kemarin sampai sekarang pun masih tentang covid-19 yang ini dan itu. PSBB...mau di jalanan lagi, katanya. Ya sudahlah di rumah saja. Aman gitu!" kata Kasino.

"Di rumah aja. Aman!" kata Indro.

"Iya, Aman di rumah saja!" kata Dono.

Dono melanjutkan baca komik di Hp-nya. Indro, ya melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino...ya seperti biasalah main game di Hp-nya.

Friday, September 11, 2020

PEMPEK GORENG

Dono duduk di halaman belakang sambil baca buku. Indro, yang asik nonton Tv.....mendengar suara anak yang berteriak "Pempek goreng", yang menjajakkan jualannya. Indro segera mengambil uang di dompet dan juga mangkok di dapur. Indro pun keluar rumah lewat pintu depan dan memanggil anak penjual pempek goreng. Anak penjual pempek goreng pun mendatangi orang yang memanggilnya.

"Abang mau membeli pempek ya?" kata Alwi.

"Iya," kata Indro.

Indro pun memilih pempek yang jual anak kecil tersebut. Di mangkok telah terisi pempek dan juga cuka. Indro memberikan uangnya ke anak penjual pempek.

"Alhamdulilah....usaha ku hari ini membuahkan hasil. Pempek ku laku. Lari manis," kata hati Alwi.

Indro pun masuk ke rumah, ya langsung ke halaman belakang di mana ada Dono yang santai baca buku. Anak penjual pempek, ya menjajakkan jualan lagi pempeknya sambil berteriak "Pempek goreng".

"Don....pempek goreng," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono pun menghentikan baca bukunya, ya buku di taruh di meja.

"Pempek goreng," kata Dono.

"Enak.....Don. Pempek goreng," kata Indro.

Indro terus makan pempek goreng yang enak. Dono pun memakan pempek goreng.

"Emmmm enak...pempek goreng ini. Cukanya sippp banget rasanya," kata Dono.

Dono terus menikmati makan pempek goreng begitu juga Indro.

"Oooo iya. Kasino......mana, tidak di tawaran makan pempek goreng?" kata Dono.

"Kasino....lagi ada urusan ke rumah Selfi. Biasalah. Cinta kasih gitu," kata Indro.

"Oooo begitu," kata Dono.

Dono terus makan pempek goreng bersama Indro....sampai kenyang.

"Puas makan pempek goreng yang enak," kata Indro.

"Idem," kata Dono.

Indro masih menikmati minum teh manisnya begitu juga Dono.

"Kemarin malam aku kecewa Don," kata Indro.

"Kenapa kecewa, emangnya putus cinta?" kata Dono.

"Masa....di acara LIDA-nya kurang bintang paling bersinar gitu," kata Indro.

"Bukannya sudah banyak bintang yang bersinar di acara LIDA," kata Dono.

"Memang banyak....bintang yang bersinar di acara LIDA. Tapi bintang ini....paling populer gitu. Lesti," kata Indro yang tegas.

"Oooooo Lesti toh," kata Dono.

"Oooo iya Don. Anak-anak KDI....di buat permainan juga kaya anak-anak LIDA gitu," kata Indro.

"KDI....ya. Terlalu banyak sih kalau di buat permainan anak-anak KDI itu, aku pertimbangkan dulu. Padahal yang paling populer dari dulu sampai sekarang....tetap saja Nazar," kata Dono.

"Iya...juga. Nazar...bisa terus bertahan di dunia hiburan dari dulu sampai sekarang," kata Indro.

"Kualitas dirinya....Nazar telah membuktikan bahwa dirinya juara dua bisa mencapai titik keberhasilan melebihan juara satu. Pada akhirnya yang juara satu adalah....Nazar itu sendiri," pendapat Dono.

"Iya...juga Don. Kalau di lihat proses perjalanan karir penyanyi dangdut Nazar dari awal sampai sekarang. Maka sebutan King Nazar, pantaslah...sekarang ini," pendapat Indro.

"Udah dulu ngobrolnya. Ada kerjaan aku!" kata Dono.

"Iya," saut Indro.

Indro, ya biasa segera main game di Hp-nya. Dono ke kamarnya untuk mengetik di leptopnya. Kasino selesai urusannya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino langsung ke halaman belakang dan mengucap salam sama Indro "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Indro.

Kasino pun duduk sambil berkata "Indro....ada makan. Pempek goreng."

"Makan lagi asik," kata Indro yang menghentikan main game di Hp-nya.

"Aku ke dalam dulu. Biasa istirahat. Capek," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro menikmati makan pempek goreng. Kasino, ya berbenah diri ke kamarnya setelah itu...bersantai di ruang tengah sambil nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Dono pun tetap serius mengetik di leptopnya.

Thursday, September 10, 2020

JUDI KEHIDUPAN

Indro dan Kasino di ruang tengah....lagi asik nonton TASBIH yang ada Lesti dan Risky Billar. Dono di ruang tamu sedang nonton film SI BUTA DARI GOA HANTU di Youtobe di Hp-nya. Ketika adegan film....Barda jatuh ke jurang, ya selamat dan menemukan goa yang di jaga ular besar. Barda pun bertarung melawan ular besar dan berhasil membunuh ular besar dengan tongkat batu. Barda pun menemukan pertapa yang sudah mati, tapi tubuhnya tidak membusuk dan juga batu bertulis, yang tertulis jurus-jurus silat. Barda pun senang dan berkata "Judi kehidupan....mendapat ilmu yang hebat ini."

Saat iklan di Tv, ya Indro pindah duduk dari ruang tengah ke ruang tamu. Indro pun duduk di sebelah Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan nonton film di Youtobe.

"Permainan kita," kata Indro.

"Permainan apa?" tanya Dono.

"Jagoin anak-anak LIDA," kata Indro.

 "Oooo itu," kata Dono.

"Anak LIDA....yang kamu Jagoin kalah gimana Don?" tanya Indro.

"Ya tidak ada masalah sih. Nama juga permainan. Ada yang menang dan kalah. Nama juga Judinya kehidupan," kata Dono.

Indro terkejut dengan omongan Dono 'Judi Kehidupan' dan berkata "Kok...di sebut Judi Kehidupan, Don?!"

"Iya, aku bilang Judi Kehidupan. Aku dapetin kata-kata itu dari nonton film SI BUTA DARI GOA HANTU," kata Dono.

"Kalau aku pikir baik-baik, ya bener sih. Jika yang aku jogoin kalah juga, ya tidak ada masalah....hanya permainan saja. Memang ia, Judi Kehidupan sih. Menang dan kalah dalam permainan hal biasa. Berarti film yang tonton bagus Don, banyak memberikan pemahaman tentang makna dalam menjalankan kehidupan ini," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Iya," kata Dono.

"Ya sudahlah aku mau nonton Tv lagi," kata Indro.

"Iya," kata Indro.

Indro pun beranjak duduk bersama Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono pun melanjutkan nonton film SI BUTA DARI GOA HANTU di Youtobe.

"Bagus acara Tv yang kita tonton, ya Kasino," kata Indro.

"Iya bagus acara Tv yang kita tonton. Ada maknanya setiap tema yang diangkat. Agar penonton menjalankan kehidupan ini di jalan kebaikan," kata Kasino.

"Bener omongan mu Kasino," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Oooo iya. Permainan anak LIDA. Jika yang Kasino...jogoin kalah gimana Kasino?!" kata Indro.

"Ya tidak ada masalah sih cuma Permainan saja. Nama juga Judi Kehidupan. Menang dan kalah sudah biasa, tapi terpenting...kan tidak taruh uang. Jadi tidak ada yang di rugikan dengan fatal sampai jadi miskin," kata Kasino.

"Omongan Kasino dan Dono, ya sama sih. Judi Kehidupan. Kita yang nonton saja, jika ikutan main...sama aja berjudi. Sedangkan yang menjalankan juga....ya berjudi. Menang dan kalah sudah biasa, ya namanya juga permainan," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Ya sudah...jangan di bahas lagi!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Kasino pun, ya fokus nonton Tv yang acara Tv yang bagus banget gitu.

PERMAINAN RARA

Andy menemukan surat di bawah pintu rumahnya dan tertulis nama Rara di surat tersebut. 

"Ini cewek mau apa ngirim surat ke aku?" kata Ady. 

Ady pun membaca surat tersebut dengan baik, ternyata Rara ingin mengajak temukan di taman, esok hari. 

"Ok aku akan bertemu dengan Rara, besok," kata Ady. 

Ady pun berjalan menuju rumah Risky untuk main saja. Sampai di rumah Risky. Ady dan Risky, ya main bola basket di depan rumah.

"Risky....apa pendapat mu tentang Rara?" tanya Ady.

Risky pun berhenti mendribel bola basket dan berkata "Tumben minta pendapat ku tentang Rara, kenapa?"

"Ya....kan Rara teman Lesti. Risky pacarnya Lesti. Kemungkinan besar....Risky tahu tentang Rara," kata Ady.

"Aku memang tahu sih tentang Rara. Pokoknya cewek yang baiklah Rara itu," kata Risky.

"Oooo begitu," kata Ady.

Ady dan Risky pun melanjutkan main basketnya. Sampai waktunya keduanya mengakhiri permainan basket. Ady pun pulang ke rumahnya. Sampai di rumah. Ady berbenah diri. Setelah itu nonton Tv untuk menonton berita. Terdengar pintu di ketuk dan juga ada ucapan salam "Assalamualaikum." 

Ady pun membuka pintu rumahnya sambil menjawab salam "Waalaikumsalam." 

Terlihat sosok cantik di hadapan Ady yang ia kenal. 

"Janna....ada apa main ke sini?" tanya Ady.

"Anu.....," kata Janna

"Anu apa?" tanya Ady.

Janna memberikan sebuah surat ke Ady dan berkata "Dari Rara."

Ady menyambil surat di tangan Janna. Ya Janna pun permisi untuk pulang. Ady pun masuk ke dalam rumahnya.

"Sebenarnya ini cewek maunya apa?" kata Ady.

Ady pun membaca surat tersebut, ternyata Rara meminta tidak ingin bertemu Ady di taman tapi di kafe. 

"Ini cewek semau-maunya menyusun rencana seperti ini. Padahal aku belum tentu mau dateng," kata Ady.

Ady pun lebih baik istirahat di kamarnya, ya tidur. Esok harinya. Ady pun pergi ke kafe, ya mengikuti permainan Rara. Sampai di kafe, ya ada Rara sedang menunggu Ady. Ya Ady pun menghampiri Rara. 

"Rara," kata Ady, sambil duduk.

"Kakak Ady," kata Rara.

Ady dan Rara pun ngobrol seperti biasanya. Sampai kata yang membuat Ady terkejut "Kak....mau jadian sama Rara."

"Berani juga Rara menyatakan jadian," kata hati Ady.

Ady pun berkata ke Rara dengan penuh ke jujuran "Ok, Kakak mau."

Rara pun senang ucapan Ady yang menerima jadian gitu. Rara dan Ady resmi pacaran. Setelah ngobrol di kafe. Ady pun jalan bareng bersama Rara, sampai main ke sebuah gedung pencakar langit dan duduk di atas gedung tersebut untuk melihat pemandangan langit cerah.

"Oooooo iya kenapa Rara ingin jadian sama Kakak, pada hal Rara dekat dengan Gunawan?" tanya Ady.

"Cewek bisa memilih orang yang ia sukai," kata Rara.

"Kakak sih tahu itu Rara. Cewek bisa memilih cowok yang ia sukai. Tapi biasanya cewek....memutuskan memilih cowok ia sukai itu pada awalnya kecewa pada cowok yang mendekatinya," kata Ady yang jujur.

Rara pun menunduk malu. 

"Jadi Kakak tahu rahasia cewek," kata Rara.

"Ya, begitulah. Ya sudahlah. Kakak juga seneng jadian sama Rara," kata Ady yang jujur.

Rara pun seneng mendengar omongan Ady. Ady dan Rara menikmati moment kebersamaan dengan baik sambil menikmati keadaan. 

Wednesday, September 9, 2020

MAKAN RECEHAN

Indro sedang santai di halaman belakang sambil baca buku. Dono selesai urusan kerjaan, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono mengucap salam "Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam," jawab salam Indro dengan suara keras.

Dono segera ke halaman belakang dan duduklah di sebelah Indro.

"Indro, ini ada batagor dan es cendol untuk mu," kata Dono.

Indro berhenti baca bukunya.

"Asik....batagor dan juga es cendol," kata Indro yang antusias.

Indro menyantap batagor dengan lahapnya.

"Enaknya banget batagor ini," kata Indro.

Indro pun minum es cendolnya.

"Segerny minuman es cendol ini," kata Indro.

"Indro. Kasino....belum pulang?" tanya Dono.

"Belum. Paling masih banyak urusan yang ini dan itu," kata Indro.

"Oooooo begitu. Ngomong-ngomong...biasanya nonton Tv. Malah asik baca buku di halaman belakang," kata Dono.

"Suasana aja," kata Indro.

"Oooo suasana saja," kata Dono.

Indro pun terus menikmati makan batagor dan juga minum es cendol. Dono beranjak dari duduknya, ya bergerak ke masuk rumah dan terus ke kamarnya untuk berbenah diri. Kasino pun selesai urusannya, ya segera pulanglah. Sampai di rumah. Kasino mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salam Indro dengan suara keras.

Kasino pun menuju halaman belakang. Indro selesai makan batagor dan juga minum es cendol. Kasino duduk di sebelah Indro.

"Indro ini batagor...sama es cendol untuk mu," kata Kasino.

"Makan dan minuman. Santap," kata Indro yang antusias.

Indro, ya makan batagor dan minum es cendol.

"Indro. Dono udah pulang?" tanya Kasino.

"Sudah," kata Indro.

"Udah pulang toh," kata Kasino.

Indro pun menyantap batagor dengan lahapnya dan minum es cendol. Kasino pun beranjak dari tempat duduknya, ya bergerak masuk rumah sampai ke kamar untuk berbenah diri.

"Kenyangnya. Hari ini aku dapet rezeki makan dan minuman yang sama dari Dono dan Kasino. Makan Recehan...gak Recehan sih. Yang penting puas banget," kata Indro.

Indro pun pindah duduknya di halaman belakang, ya masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba....adzan Magrib di kumandangkan. Indro, Kasino dan Dono segera melaksanakan sholat Magrib berjamah....ya di rumah saja. Selesai sholat. Dono biasa mengetik di leptopnya di ruang tamu. Kasino, ya main game di Hp-nya di ruang tamu. Indro pun mulai nonton Tv.

"Pilih chenel apa ya?" kata Indro.

Indro pun memilih chenel TV pake remot dan di pilihlah chenel TVRI. Dengan seksama Indro menonton acara TVRI....ya berita.

"Berita hari ini....sama aja dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel Tv ke chenel KOMPASTV. Indro pun menonton acara berita dengan seksama sih.

"Acara beritanya...tidak jauh beda dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel  Tv ke chenel METROTV. Indro menonton berita.

"Berita yang aku tonton tidak jauh beda dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel Tv ke chenel TVONE. Indro menonton dengan seksama berita di TVONE.

"Beritanya sama aja dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel Tv dan akhirnya memilih chenel INDOSIAR.

"Wah....sinetron Suara Hati Istri. Acara LIDA-nya di undur jam tayangnya," kata Indro.

Indro pun menonton sinetron Suara Hati Istri. Sampai waktu adzan Isya dikumandangkan. Indro, Kasino dan Dono....ya meninggalkan kegiatan masing-masing untuk melaksanakan sholat Isya berjamah di rumah saja. Selesai sholat, ya ketiganya kembali melakukan kegiatan masing-masing.

"Aku lapar," kata Indro.

Indro pun ke dapur, ya membuat mie goreng.

"Buat Makan Recehan....yang penting tidak Recehan," kata Indro.

Mie goreng pun jadi buat Indro, ya di santap sambil nonton Tv di ruang tengah. Dono, ya masih asik mengetik di leptopnya dan Kasino, ya main game di Hp-nya.

Tuesday, September 8, 2020

PACARAN SETINGAN

Joe bersantai di teras depan sambil minum kopi.

"Hari ini melelahkan sekali," kata Joe.

Jaky mengantar pulang Perily, ya ke rumahnya. Setelah itu.....Jaky segera pulang ke rumah. Sampai di rumah, Jaky melihat Joe teras depan.

"Assalamualaikum," salamnya Jaky.

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Joe.

Motor di parkirkan dengan baik dan segeralah Jaky dan segera duduk di sebelah Joe.

"Minum kopi sendirian, tidak ada temannya," kata Jaky.

"Iya," kata Joe.

"Nie aku bawain gorengan dan juga nasi bungkus lauknya lele goreng kesukaan mu Joe," kata Jaky.

"Terima kasih Jaky. Teman ku yang baik," kata Joe.

Joe pun makan gorengan.

"Bagi kopinya...ya," kata Jaky.

"Iya," kata Joe.

Jaky minum kopi.

"Enak juga kopi buatan mu Joe," pujian Jaky.

"Gimana urusan mu dengan pacar mu...Jaky?" tanya Joe.

"Teman kok. Belum pacar," kata Jaky.

Jaky pun makan gorengan.

"Teman tapi mersa. Sama aja pacaran," Joe.

"Kok tahu," kata Jaky.

"Tahulah. Kaya cerita artis gitu di Tv," kata Joe.

"Ya karena di publikasikan jadinya anggapan orang pacaranlah. Walau terkadang bisa saja itu setingan gitu," penjelasan Jaky.

"Bener juga omongan mu... Jaky. Pacaran setingan," kata Joe menegaskan omongan Jaky.

"Biasanya nonton Tv. Malah duduk di teras depan?" kata Jaky.

"Lagi nyari suasana yang asik aja. Abisnya hari ini aku lelah banget. Nama juga kerjaan kuli bangunan," kata Joe.

"Aku juga samalah Jaky. Hidup itu di syukurin masih ada kerjaan untuk kita, ya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Jaky.

"Iya....aku bersyukur banget," kata Joe.

"Ngobrolnya di dalem aja!" kata Jaky.

"Iya," kata Joe.

Joe dan Jaky, ya ke dalam rumah. Joe pun makan nasih bungkus yang di beliin Jaky. Ya Jaky membuat kopi di dapur lah setelah itu, ya menyetel Tv....untuk menonton acara Tv yang bagus.

"Sinetron tema cinta lagi yang di tonton," kata Joe sambil menikmati makan nasi bungkusnya.

"Abisnya.....menarik saja sinetron tema cinta. Aku bisa mengambil poin penting....untuk urusan pacaran ku langgeng gitu," kata Jaky.

"Katanya....tadi teman sekarang bilangnya pacaran," kata Joe.

"Ya deh pacaran aku sama Perily. Padahal susah banget mendapatkan kepastian dari Perily...agar jadi pacar aku," kata Jaky.

"Jangan-jangan karena alasan status pekerjaan mu Jaky," kata Joe.

"Iya sih," kata Jaky.

"Yang terpenting sekarang lah. Perily bisa menerima mu Jaky," kata Joe.

"Iya....aku banyak-banyak bersyukur sih. Usaha ku  berhasil bisa meluluhkan hati Perily. Aku sadar banget.....harus lebih kerja keras lagi jika ingin membangun rumah tangga bersama Perily. Ya agar urusan rumah tangga berjalan dengan baik," kata Jaky.

"Aku paham," kata Joe.

Joe pun selesai makan nasi bungkus, ya minumlah dan kertas nasi bungkus pun di buang tong sampah yang berada di teras depan. Jaky terus asik nonton sinetron bertemakan cinta. Joe pun ikut nonton sinetron bertemakan cinta.

SESUAI RENCANA MANUSIA

Dono  di ruang tamu lagi nonton Tv online di Hp-nya. Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah bersama Kasino, ya acara LIDA. Saat Iklan di Tv. Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.

"Don....nonton apa?" tanya Indro.

"Indonesia Lawyers Club," kata Dono menghentikan tontonannya di Hp-nya.

"Ooooo acara di Tv One. Acara ILC memang bagus sih. Tema yang di angkat tentang apa Don?" kata Indro.

"Biasalah gejolak ini dan itu. Buat aku hanya ingin tahu saja.....sejauh apa pola pokok permasalahannya yang di bahas sampai titik temu penyelesaian permasalahannya," kata Dono.

"Pastinya sesuai rencana manusia," kata Indro.

"Kok tahu!" kata Dono.

"Iya...tahulah. Aku kadang ngecek juga sih dari artikel, youtobe....sampai jaringan sosial media," kata Indro.

"Kaya detektif saja," kata Dono.

"Yo,....i," kata Indro.

"Gimana acara LIDA hari ini?" tanya Dono.

"Bagus seperti biasanya. Sesuai rencana manusia," kata Indro.

"Bagus seperti biasanya toh," kata Dono.

"Sudah ngobrolnya aku mau nonton lagi!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino. Dono pun membuka Youtobe di Hp-nya dan nonton LIDA.

"LIDA....hari ini sesuai omongan Indro. Sesuai rencana manusia. Ok," kata Dono.

Dono pun menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Dono mulai mengetik di leptopnya. Kasino dan Indro, ya tetap asik nonton Tv.

"Kasino apa pendapat mu dengan penampilan peserta LIDA hari ini?" kata Indro.

"Ya.....bagus sih," kata Kasino.

"Bagus toh. Ok," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya kembali asik nonton Tv dengan acara yang bagus gitu.

Monday, September 7, 2020

HEBOHNYA PERPOLITIKAN

Selesai sholat dhuzur, ya Alang pun keluar dari Mesjid Raya Sumatra Barat.

"Rasa aku tenang banget setelah melaksanakan kewajiban," kata Alang.

Alang pun berjalan menuju taman dan segera duduk dekat pohon rindang, ya sambil melihat keadaan sekitar. Alang pun membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel ini dan itu. Alang pun tertarik artikel tentang politik yang berkaitan daerah tempat tinggalnya Sumatra Barat.

"PDI-P sulit taklukkan Sumatra Barat dengan beberapa gejala ini dan itu," kata Alang.

Alang terus membaca artikel tersebut sampai selesai dan di lanjutkan beberapa artikel lainnya yang berkaitan Sumatra Barat. Anwar melihat Alang sedang asik duduk di taman dekat di pohon rindang, ya menghampirinya dan duduk di sebelah Alang.

"Asik bener baca artikel nya," kata Anwar.

Alang pun menghentikan baca artikel di Hp-nya dan berkata "Ya sekedar saja baca artikel ini dan itu, ya sekedar ingin tahu perkembangan ini dan itu."

"Tapi yang kamu baca cenderung kaitannya dengan politik," kata Anwar.

"Karena menarik aja di baca. Ada kehebohan dari pergolakan perpolitikan saat pilkada 2020 di selenggarakan," kata Alang.

"Sudah menetapkan untuk memilih pemimpin?!" kata Anwar.

"Ya bisa di bilang begitu sih," kata Alang.

"Sama aja dengan aku. Ya tujuannya untuk kemajuan daerah tempat tinggal kita kan," kata Anwar.

"Iya," kata Alang.

"Ya sudahlah ngobrolnya di sini dan juga menikmati keadaan di sini, ayo ke tempat Billy. Biasa lah main. Ngobrol di tempat Billy lebih asik dari pada di taman," kata Anwar.

"Ayo!" kata Alang.

Alang dan Anwar pun berjalan menuju motor di parkiran. Anwar lagi asik mendengarkan musik pake Hp-nya.

"Sambalado," kata Alang.

"Iya. Lagu Sambalado, yang nyanyi Ayu Ting Ting," kata Anwar yang tegas.

"Biasanya lagu minang," kata Alang.

"Suasana hati lah," kata Anwar.

"Oooooo begitu," saut Alang.

Alang dan Anwar, ya sampai di parkirkan. Segera keduanya naik motor dan yang bawa Anwar. Motor pun di bawa dengan baik sama Anwar ke tujuan ke rumah Billy.

Sunday, September 6, 2020

PENONTON BAYARAN

Indro lagi nonton Tv di ruang tengah. Saat iklan, ya pindah duduk  ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono yang asik baca buku.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Di studio Tv...itu ada penonton bayaran ya?" Indro.

"Ada. Penonton bayaran," kata Dono.

"Berarti....untuk meriahkan suatu acara di buat di Tv," kata Indro.

"Iya. Memang kerjaannya penonton bayaran," kata Dono.

"Biaya produksi acara Tv itu besar banget ya," kata Indro.

"Ya iyalah," kata Dono.

"Berarti selama covid-19. Biaya produksi acara Tv, ya tidak terlalu besar banget. Karena tidak di pakainya penonton bayaran untuk meriahkan suatu acara Tv," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Kasino pun selesai urusannya, ya duduk di ruang tamu.

"Ngomongin apa Don, Indro?" tanya Kasino.

"Penonton bayaran di acara Tv," kata Indro.

"Iya, penonton bayaran...di bayar untuk meriah kan acara di Tv," kata Dono.

"Oooo penonton bayaran. Perasaan di Tv pernah di bahas tentang penonton bayaran dan juga ada kordinatornya, ya artis sih," kata Kasino.

"Jadi jika selama covid-19 penonton bayaran kehilangan pekerjaan dong. Kan tidak boleh berkrumun gitu," kata Indro.

"Resiko pekerjaan lah, jika tidak pakai," kata Dono.

"Nama juga keadaan, ya pekerjaan bukan jadi penonton bayaran saja masih banyak pekerjaan yang lain kan," kata Indro.

"Iya banyak," kata Dono.

"Banyak sih pekerjaan tapi tidak ada bayar. Keadaan masih begini dan begitu, kalau kita baca berita ini dan itu karena ekonomi yang ini dan itu," kata Kasino.

"Berarti kerjaan, ya ala kadarnya dong," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Memang pekerjaan ala kadarnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. contohnya penjual somay, terus berjualan demi hidup," kata Kasino.

"Iya juga ya. Ada artis yang banting setir dari pekerjaannya jadi artis....ya jualan ini dan itu. Resiko hidup di dunia pekerjaan. Jika tidak di pakai lagi, ya harus alternatif pekerjaan yang sesuai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan. Hidup itu harus berusaha dengan keras, bukannya malas," kata Indro.

"Memangnya makanan dateng sendiri, harus di usahakan agar makan itu ada," kata Dono yang tegas.

"Benar omongan Dono. Memangnya makanan dateng sendiri, harus di usahakan agar makan itu ada. Ya sudahlah jangan di bahas lagi penonton bayaran di acara Tv. Aku mau nonton Tv lagi!" kata Indro.

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.

Dono pun baca buku, ya Kasino pun main game di Hp-nya dan Indro, ya pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv.

"Penonton bayaran nama lainnya figuran," celoteh Kasino.

Kasino terus asik main game di Hp-nya.

"Padahal ada penonton di Tv yang tidak bayar, ya penonton yang ingin nonton acara Tv yang lagi di proses pembuatannya dan di publikasikan secara live atau rekaman, ya tunda tayang...menunggu jadwal penayangan berdasarkan konsep yang di atur untuk program Tv setiap hari," celoteh Indro.

Indro pun kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget.

PERMAINAN D.K.I

Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Kasino selesai baca bukunya di ruang tamu, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Indro, ya selesai membuat bakwan goreng di dapur....segera membawa sepiring bakwan goreng ke ruang tengah.

Bakwan goreng di taruh di meja dan Indro berkata "Don, Kasino....bakwan goreng yang enak buat Indro telah tersaji."

"Camilan....sambil nonton Tv, asik," kata Dono.

"Benar omongan Dono. Camilan sambil nonton Tv," kata Kasino.

Dono menikmati Bakwan goreng, ya Kasino juga termasuk Indro. Ketiganya menikmati nonton Tv sambil makan bakwan goreng.

"Acara LIDA, tetap tidak ada penonton....ya di studio Tv?!" kata Indro.

"Kan...masa pandemi covid-19, jadinya tidak ada penonton di studio Tv," kata Kasino.

"Sama....aja dengan KDI, tidak ada penonton di studio Tv," kata Dono.

"Dua acara kompetisi nyanyi lagu dangdut, tetap tidak ada penonton di studio Tv," kata Indro.

"Entah sampai kapan....dunia ini masih di sibukin ngurusin masalah kesehatan ini dan itu?" kata Kasino.

"Kalau itu program kerja pemerintahan ini dan itu menanggulangi kesehatan, ya positif lama lah," kata Dono.

"Iya....juga..ya....positif lama. Sampai pilkada serentak pun tetap saja....masalah kesehatan ini dan itu. Iklan di Tv tentang covid-19 belum di cabut juga," kata Indro.

"Kalau membicarakan masalah covid-19 sampai vaksin untuk mengatasi tuh penyakit, ya tidak ada habis-habisnya......sampai bosen banget. Pada akhirnya orang-orang berkata seperti ini 'Benar juga menjaga Kesehatan demi kebaikan diri sendiri, keluarga dan juga orang lain demi ingin hidup lebih lama menikmati hidup di dunia ini. Walau kenyataan hidup itu singkat, ya sesuai umur masing-masing'," kata Kasino.

"Bener omongan Kasino. Tidak ada habisnya di bicarakan," kata Dono.

"Iya...benar Kasino, tidak ada habisnya di bicarakan tuh penyakit. Kalau begitu. Seperti biasa aja ya. Permainan. Anak-anak LIDA. Siapa yang Dono dan Kasino jagokan...untuk jadi juara?" kata Indro.

"Permainan. Ok. Aku akan memilih, Jannah...aja," kata Dono.

"Seperti biasa Dono, ya konsisten dalam keputusan dan juga pernah jadi tokoh utama dalam tulisan Blog....tetap pilih Jannah. Gimana dengan mu...Kasino?" kata Indro.

"Siapa....ya? Oooo...ini saja. Selfi," kata Kasino.

"Selfi, kan sudah jadi juara. Ya belum jadi juara, ya masih proses gitu!" kata Indro.

"Ok.....jadi aku milih. Cowok apa cewek ya?" kata Kasino berpikir.

"Ya...ampun banyak pertimbangan Kasino ini. Kan seperti biasanya cewek dalam permainan ini!" kata Indro yang tegas.

"Baiklah akan aku pilih. Padahal cowok lebih baik lah. Cuma Permainan saja. Aku pilih....Diyah," kata Kasino.

"Kalau begitu....pilihan ku. Ada tiga pilih yang mana aku bingung. Dini, Meli ataukah Wulan," kata Indro berpikir panjang.

"Indro, banyak pilihannya. Bingung sendiri. Pilih salah satu!" kata Dono.

"Iya, aku pilih dengan baik. Meli...aja," kata Indro.

"Banyak berpikir panjang....ujung-ujungnya Meli juga di pilih," kata Kasino.

"Oooo iya kalau kita pilih dalam pemain kita....jadi masalah tidak dalam proses LIDA, karena termasuk pilihan penonton yang nonton LIDA?" kata Dono.

"Biasanya...tidak. Kan cuma sekedar permainan seperti biasanya," kata Indro yang tegas.

"Berarti aman toh. Tidak pengaruh apa-apa toh?!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

"Kalau begitu, kita fokus nonton Tv!" kata Dono.

"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan.

Dono, Kasino dan Indro....fokus nonton Tv acara LIDA yang hiburan.

MANIS GITU RASA CINTA

Indro masih asik nonton Tv di ruang tengah. Dono menyelesaikan baca komik beranjak dari duduk bersama Kasino, ya di halaman belakang ke ruang tengah. Kasino, ya sibuk main game di Hp-nya di halaman belakang. Dono duduk di sebelah Indro. Dono, ya melihat Indro yang aneh ketika melihat tontonan di Tv.

"Indro....apa yang membuat senang banget, ya sampai terpancarkan di wajah gitu," tanya Dono.

"Itu tontonannya bagus," kata Indro.

"Oooo. Artis Kenta dan Haruka toh. Kenapa?" tanya Dono lagi.

"Ya lucu aja sih....kisahnya Kenta dan Haruka," kata Indro.

"Kan....Kenta di tolak sama Haruka," kata Dono.

"Iya. Tapi itu tidak masalah. Tingkah ke duanya...itu kaya iya kaya tidak. Kisah cinta yang menarik," kata Indro.

"Jadi....cinta itu rasanya menggelitik banget," kata Dono.

"Emang iya, cinta itu rasanya menggelitik banget. Di jalanan rasa menggelitik, ya tidak di jalanan seperti aku ini....cuma nonton kisah cinta Kenta dan Haruka jadinya menggelitik banget," kata Indro menegaskan.

"Ini namanya menyebar nilai kebaikan dari cinta itu," kata Dono.

"Bener sekali," kata Indro menegaskan omongan Dono.

Indro, ya fokus lagi menonton tontonan acara yang bagus...masih gaya anak muda banget sih. Dono, ya membuka Youtobe di Hp-nya dan mencari tontonan yang bagus. Dono menemukan sesuatu yang menarik, ya di tonton sih.

"Artis Rara....ada hubungan dengan Ady Sky. Menarik juga. Jadi berlanjut kisah cinta. Bagaimana dengan Jerayut dan juga Gunawan yang katanya teman tapi bisa juga di bilang teman tapi mersa?. Gadis yang cantik di sukai banyak kumbang yang menyukainya," kata Dono.

Dono, ya menonton sampai selesai itu tontonan. Dono, ya dapet ide untuk bahan tulisnya, jadi menghentikan nonton Youtobe-nya di Hp-nya dan segera ke kamar untuk mengetik di leptopnya. Indro, ya tetap santai nonton acara Tv yang bagus sih di chanel SCTV. Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya dan segera ke dalam rumah tepatnya di ruang tengah dan duduk bersama Indro.

"Acara Tv-nya bagus Indro?!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

"Gaya....anak muda, ya temanya permainan dan juga kisah cinta ini dan itu," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

"Risky Billar...masih terus toh permainan kisah cintanya dengan Lesti Kejora," kata Kasino.

"Iya. Kisah cinta Risky Billar dan Lesti Kejora....menggelitik rasanya," kata Indro.

"Memang iya sih aku...akui. Kisah cinta Risky Billar dan Lesti Kejora menggelitik rasanya. Aku tontonin di Youtobe, ya memang membuat keadaan seperti menggelitik gitu. Lucu, tapi bahagia. Memang di buat gitu kan Indro?" kata Kasino.

"Ya...Iyalah. Lucu aja sih. Tetap saja bahagia. Yang menjalankan dan yang menonton....ya asik-asik aja tentang kisah cinta tersebut. Gaya anak muda zaman sekarang. Manis gitu rasa cinta," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Ya sudah Indro terus nonton Tv yang acaranya bagus itu. Aku masih ada kerjaan!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro, ya nonton Tv dengan asik di ruang tengah karena acaranya bagus sih. Kasino, ya ke kamarnya dan segera mengerjakan kerjaannya membuat pembukuan. Dono, ya sibuk mengetik di leptopnya.

Saturday, September 5, 2020

SANTAI DI RUMAH AJA

Dono sedang bersantai di halaman belakang, sambil minum teh dan juga nonton Youtobe di Hp. Kasino, ya sedang asik merawat tanaman di pot. Indro sedang memasak di dapur. Selang berapa saat sih, ya masakan Indro dan di bawa ke tempat Dono dan Kasino di halaman belakang.

Indro menaruh seiring pisang goreng di meja.

"Don, Kasino....pisang goreng!" kata Indro.

"Iya," saut Dono.

"Iya," saut Kasino.

Dono, ya menghentikan nonton Youtobe di Hp dan Hp di taruh di meja. Kasino, ya masih asik merawat tanaman di potnya.

"Emmmm....enak pisang goreng ini. Ngomong-ngomong...kenapa pisang goreng panjang ya?" kata Dono.

"Aku pake pisang tanduk," kata Indro.

"Pisang tanduk. Kayanya....ada di Tv?!" kata Dono.

"Memang aku....ikutan yang ada di Tv. Pisang goreng tanduk," kata Indro.

"Pak Tiru, segala hal di tiru. Tapi tidak masalah lah kalau yang di tiru hal yang baik. Pisang goreng tanduk, enak juga," kata Dono.

"Jelas enaklah, buatan Indro," kata Indro yang bangga pada dirinya.

"Iya deh aku...akui, Indro pinter masak," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Oiya...Don lagi nonton apa di Youtobe?" tanya Indro.

"Biasalah hari libur begini, hari minggu....ya nonton Kamen Rider yang terbaru," kata Dono.

"Jadi film Kamen Rider yang baru udah tayang toh?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Kamen Rider Saber," kata Indro.

"Iya, Kamen Rider Saber," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Nonton ah, pinjem Hp kamu Don....untuk nonton Kamen Rider Saber," kata Indro.

"Nie...Hp-nya," kata Dono sambil menyerahkan Hp ke Indro.

Indro, ya segera nonton film Kamen Rider Saber di Youtobe pake Hp-nya Dono. Ya Dono asik makan pisang goreng sambil minum teh lah dan juga mulailah baca komik. Kasino, ya selesai urusannya merawat tanaman di potnya, ya segera mencuci tangan pake sabun dan air yang mengalir dari kran. Baru deh duduk bersama Dono dan Indro.

Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum.

"Enak...teh ini," kata Kasino.

Kasino pun segera mengambil pisang goreng di piring dan memakannya.

"Enak....pisang goreng ini," kata Kasino.

Kasino pun membuka jaringan internet di Hp-nya, ya baca artikel lah.

"Oooooo berita hari ini ada berita tentang bonsai di tanaman kelor. Bagus juga berita ini. Menarik untuk di baca," kata Kasino.

Kasino ya terus membaca artikel ini dan itu dan selanjutnya, ya main game di Hp-nya. Dono masih buku komik. Indro masih asik nonton Kamen Rider Saber.

"Wiiiii bagus banget film Kamen Rider Saber-nya. Penggabungan visual effeck dengan aksi laga bertarung.....jadi luar biasa bagus banget," celoteh Indro.

Indro, ya terus menonton film Kamen Rider Saber di Youtobe di Hp-nya Dono. Sampai film selesai, ya Hp di kembalikan ke Dono dan berkata "Terima Kasih Don."

"Iya," kata Dono sambil mengambil Hp dari tangan Indro.

"Oooo...iya. Hari minggu begini kita tidak jalan-jalan, kemana gitu?!" kata Indro.

"Ah...capek," saut Kasino sambil main game di Hp-nya.

"Aku...lagi males jalan-jalan, ingin bersantai di rumah saja!" saut Dono, ya lagi asik baca buku komik.

"Oooo begitu. Ya sudahlah. Aku mau nonton Tv aja!" kata Indro.

Indro pun beranjak dari situ ke ruang tengah, ya segera nonton Tv. Indro pun memilih chenel Tv yang acaranya menarik gitu, ya jadinya asik nonton Tv.

KOMENTAR

Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah bersama Indro. Sedangkan Kasino, ya lagi sibuk urusan kerjaan.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Apa pendapat mu dengan sinetron yang kita tonton ini?" tanya Indro.

"Maksudnya...Putri Untuk Pangeran?!" kata Dono.

"Iya...Iya lah. Emangnya aku nanya sinetron lain, padahal yang kita tonton kan sinetron Putri Untuk Pangeran," kata Indro yang tegas.

"Sebenarnya ini pendapat, apa komentarin ya? Ah sama aja...jadinya. Bagus sih. Cuma saja!!!" kata Dono yang berpikir panjang.

"Cuma apa?" kata Indro, ya memotong omongan Dono.

"Alur ceritanya....ya ada kesamaan gitu dengan beberapa sinetron. Tapi itu tidak ada masalah sih, ya di tutupi dengan tokoh cewek dan cowok...yang ganteng dan cantik," kata Dono.

"Jadi penting toh...tokohnya, ya cantik dan ganteng gitu?!" kata Indro.

"Ya penting lah, jadi sorotan daya tarik gitu. Tapi jika ingin di bikin comedy....ya biasalah di tambah tokoh...cewek atau cowok yang ancur gitu. Bisa alami atau buatan gitu. Namanya dunia panggung hiburan," kata Dono.

"Iya, juga ya. Tetap aja kan....bagus pendapat Dono?!" kata Indro.

"Iya....bagus lah. Memang di buat sebagus mungkin...agar penonton senang dengan tontonan yang ia tonton di Tv," kata Dono yang tegas.

"Gimana dengan sinetron laganya Don?" kata Indro.

"Maksudnya?!" kata Dono.

"Maksudku adalah sinetron Kembalinya Raden Kian Santang?!" kata Indro.

"Pendapat ku tentang sinetron Kembalinya Raden Kian Santang adalah, ya bagus lah," kata Dono.

"Cuma gitu saja?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Bagus, ya paling penting. Aksi laga lebih repot membuatnya dari pada cerita cinta, ya mudah ini dan itu," kata Indro.

"Itu tahu," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Sudah Don, jangan di bahas lagi!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono dan Indro, ya fokus lagi nonton Tv, ya sinetron Putri Untuk Pangeran. Kasino selesai dengan urusannya dan segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam untuk masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Indro bersamaan.

Kasino, ya segera masuk rumah dan duduk bersama Dono dan Indro di ruang tengah dan juga menaruh plastik yang berisi tiga nasi goreng, ya di bungkus dengan rapih.

"Don, Indro...nasi goreng!" kata Kasino.

"Makan, asik," kata Indro yang seneng banget.

"Nasi goreng, kesukaan aku," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro..... ya menikmati makan nasi goreng sambil nonton Tv.

"Putri Untuk Pangeran...sinetron yang di tonton sekarang?!" kata Kasino sambil makan nasi goreng.

"Iya," saut Indro.

"Bagus...sih alur ceritanya, ya sesuai dengan gaya anak muda gitu," kata Kasino.

"Gimana menurut mu Don?!" kata Indro.

"Ya...benar lah. Walau di buat hiperbola yang begini dan begitu....agar jadi menarik aja," kata Dono.

"Kalau begitu aku sama aja dengan Dono," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.

"Ya sudah jangan di bahas lagi. Nikmati makan nasi gorengnya!" kata Kasino.

"Ya," saut Dono dan Indro, ya bersamaan.

Dono, Kasino dan Indro terus menikmati makan nasi goreng, ya sambil nonton Tv yang acara sinetron Putri Untuk Pangeran.

Friday, September 4, 2020

TAHU BULAT

Setelah membeli tahu bulat, ya Indro segera pulang ke rumah. Sampai rumah, ya Indro mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Kasino. 

Indro pun duduk di ruang tamu sambil menaruh plastik berisi tahu bulat dan berkata "Kasino tahu bulatnya."

Kasino, ya mengambil tahu bulat di plastik dan segera memakannya.

"Emmmm....enak Indro tahu bulatnya. Beli di mana?" kata Kasino. 

"Dengerin aja....suara yang nyaring yang mempromosikan jualannya. Tahu bulat," kata Indro

"Oooo beli di pedagang tahu bulat keliling pake mobil," kata Kasino. 

Indro terus makan tahu bulat yang enak. Ya Kasino, masih asik nonton Youtobe di Hp-nya sambil makan tahu bulat.

"Kasino, film Dragon Ball Heroes....yang terbaru.....?" tanya Indro.

"Iya," saut Kasino.

"Dragon Ball Heroes, semua karakter baik jagoan maupun penjahat muncul semuanya.....ya beradu kekuatan. Seru...ceritanya.Ya nggak Kasino?!" kata Kasino.

"Iya," saut Kasino.

Kasino pun selesai juga nonton Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.

"Kasino, film Kamen Rider Black di tayangkan di Tv lagi ya di chanel RTV?" kata Indro.

"Iya," saut Kasino sambil makan tahu bulat.

"Makan tahu bulat, aku haus," kata Indro.

Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya.

"Segernya," kata Indro.

Kasino pun minum teh juga.

"Film Kamen Rider Black di tayangkan lagi, jadi nostalgia masa kecil dulu nonton Tv di rumah teman sana sini cuma ingin nonton film Kamen Rider Black. Maklum tidak punya parabola sih. Cuma ada TVRI aja," cerita Indro tentang kenangan Masa kecil.

"Masa kecil itu kenangan tidak terlupakan. Dimana bukan kamu Indro...yang nonton Tv di rumah teman sana sini, tapi  aku juga menonton Tv di rumah Pak RT, ya hanya sekedar nonton Tv saja gitu. Nama juga anak-anak," cerita Kasino tentang masa kecil.

"Dulu sekarang beda banget. Aku berusaha sekeras mungkin...akhirnya waktu menjawab segalanya. Bisa nonton Tv...di rumah. Ya santai di rumah saja. Hiburan jauh lebih gampang sekarang ini," kata Indro.

"Bener omongan mu Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

Kasino dan Indro, ya menikmati tahu bulat lagi.

"Hidup seperti tahu bulat ini," kata Indro.

"Kok perumpaannya tahu bulat ini?!" kata Kasino.

"Bulat tahu ini, ya seperti lingkaran. Jadi dunia ini berputar pada porosnya. Dulu aku tidak punya apa-apa, ya sekarang aku punya lah," penjelasan Indro.

"Rodanya kehidupan toh....maksudnya?!" kata Kasino.

"Yo,...i," saut Indro.

Dono, ya selesai mengetik di kamarnya dan segera keluar dari kamar dan duduk di ruang tamu bersama Kasino dan Indro.

"Ada tahu bulat," kata Dono.

Dono mengambil tahu bulat di plastik dan segera di makannya.

"Emmm....enak tahu bulat ini," kata Dono.

Dono menikmati tahu bulat yang enak.

"Kasino, Indro...lagi ngobrol apa?" tanya Dono.

"Biasalah Don....tahu bulat di umpamakan rodanya kehidupan," kata Indro.

"Ya...Don, rodanya kehidupan," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Roda kehidupan toh. Awalnya kita di bawah, ya suatu saat di atas. Nanti kembali lagi ke bawah lagi, ya giliran gitu," kata Dono yang tegas.

"Ya...seperti itu maksudnya Don!" kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Ya...bener semuanya, tidak ada yang salah. Nama juga roda kehidupan," kata Kasino

Dono pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya.

"Seger," kata Dono.

"Aku mau main game ah di Hp ku," kata Indro.

"Aku baca buku," kata Kasino.

"Jadi melakukan kebiasaan masing-masing, ya?!" kata Dono.

"Iya," saut Indro dan Kasino, ya bersamaan.

"Kalau begitu aku nonton Tv ah," kata Dono.

Dono pindah duduk ke ruang tengah dan segera nonton Tv.

"Tahu bulat. Di buat ide cerita menarik," celoteh Dono.

Dono pun asik nonton Tv yang acaranya bagus gitu.

Thursday, September 3, 2020

CINTA ITU RASANYA MENGGELITIK

Dono sedang asik mengetik di leptopnya di ruang tamu. Indro lagi asik nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah. Saat iklan di Tv, ya pindah duduk Indro ke ruang tamu.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan mengetiknya di leptopnya.

"Aku baca blog mu, ya terlalu sering berkaitan dengan ajaran Islam. Ya, kenapa enggak menulis ceritanya di kaitkan agama lain aja?" tanya Indro.

"Pertanyaan yang bagus. Konsep di buat kan kehidupan sehari-harinya penulis....jadi otomatis agama yang di jalankan Islam. Ya sama aja di bilang berdakwa juga sih. Sedangkan agama lain? Ya sebenarnya sih sudah pernah sih tulis. Contohnya cerita cinta, tokohnya di sesuaikan namanya dan ketika ending cerita....ya menikahnya dengan tata cara agama lain, bisa saja Kristen...ya di gereja," penjelasan Dono.

"Iya juga ya. Cuma penyesuaian saja dengan pokok masalah yang diangkat cerita," kata Indro.

"Itu tahu," kata Dono.

"Apa pendapat mu dengan acara Tv, ya kaitannya dengan cerita cinta ini dan itu?" tanya Indro.

"Pendapat aku ya? Menarik saja," kata Dono.

"Menarik saja. Tidak ada penjelasan?" kata Indro.

"Semuanya rencana manusia yang di konsep dengan rapih setiap acara di Tv, jadi menarik lah untuk di tonton oleh pemirsa di rumah," kata Dono.

"Iya juga ya. Manusia merencanakan sesuatu, Tuhan yang menentukan segalanya," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Betul sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Ya, sudahlah Don...lanjutin mengetiknya lagi! Aku mau nonton Tv lagi," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Dono, ya mengetik lagi di leptopnya. Indro pun pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Apa pendapatmu hubungan Lesti dan Risky Billar?" tanya Indro.

"Hubungan Lesti dan Risky Billar. Sebagai teman kerja dan juga ada kisah cinta dalam hubungan perteman, cenderung lebih di katakan sih pacaran. Ya menarik aja untuk di tonton. Menggelitik rasa bagi setiap orang yang melihat tingkah keduanya," penjelasan Kasino.

"Rasa menggelitik toh. Berarti sama dong dengan Risky Febian dengan Anya Gelardine?" kata Indro.

"Sama aja sih. Cuma konsep ceritanya yang di kemas Risky Febian dengan Anya Gelardine, kan Cuwek," penjelasan Kasino.

"Iya juga sih. Kalau di baca di artikel, nonton Youtobe dan nonton di Tv. Ya konsep di jalanan Risky Febian dan Anya Gelardine, ya Cuwek. Cinta membuat rasa yang menggelitik," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Semua yang kita baca dan tonton...itu sekedar hiburan saja," kata Kasino.

"Iya. Ooooo iya...Kasino apa pendapatmu dengan acara kita tonton ini?" tanya Indro.

"Maksudnya Lesti Blak-Blakkan?" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

"Ya....bagus aja. Menarik untuk di tonton. Cinta itu rasanya menggelitik," kata Kasino.

"Iya juga....ya. Cinta itu rasanya menggelitik," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Ada pertanyaan selanjutnya?!" kata Kasino.

"Tidak ada," kata Indro yang tegas.

"Tidak ada lagi, ya sudah kita fokus nonton Tv!" kata Kasino.

"Iya," saut Indro.

Indro dan Kasino, ya kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget.

AJARI AKU MENCINTAI DIRINYA

Bejo menyukai Wati saat pertama kali bertemu dengan Wati ketika pulang kuliah, ya berpapasan di jalan. Pikiran Bejo terbuai dengan pesona kecantikanku Wati terus menerus. Bejo menemui Tejo yang sedang santai memancing di kali, ya Bejo mancing juga.

"Bejo tumben ikutan mancing di sini?" tanya Tejo.

"Aku lagi kacau....Tejo. Pikiran ku ini selalu mikirin Wati," kata Bejo.

"Waduh....teman ku kena penyakit cinta," kata Tejo.

"Bisa di bilang begitu sih. Kena penyakit cinta. Ada solusi untuk mengobati penyakit cinta ku?" kata Bejo.

"Solusi...ya?!. Oooo...iya. Ngomong-ngomong sudah menyatakan cinta sama orang
yang kau sukai....Bejo?" kata Tejo.

"Belum," kata Bejo.

"Berarti Bejo, kamu belum bertindak. Cobain dulu menyatakan cinta!" kata Tejo.

"Kalau di tolak gimana?" kata Bejo.

"Ya...resikonya cuma itu. Di tolak pasti sakit hati," kata Tejo.

"Ya sudahlah aku cobain," kata Bejo.

"Emmm," saut Tejo.

Bejo meninggalkan tempat tersebut. Tejo pun terus memancing sampai dapet ikanlah, baru pulang ke rumah.

Bejo menjalankan misinya menyatakan cinta ke Wati. Hari pertama menyatakan cinta, ya Bejo bertemu dengan Wati di jalan dengan berakhir di tolak. Hari ke dua, Bejo menyatakan cinta di kampus tempat Wati kuliah dengan berakhir gagal. Bejo sudah pusing dengan kegagalannya di tolak Wati. Tetap saja saran Tejo di teruskan kalau cinta sama cewek, ya Bejo menjalankan lagi misinya menyatakan cinta di rumahnya. Pada akhirnya Bejo tetap gagal juga, di tolak sama Wati.

"Kenapa kau begitu kejam menolak aku Wati. Padahal aku benar-benar mencintai mu Wati sepenuh hati?!" kata Bejo yang meratap dengan keadaan dirinya.

Tejo ya seperti biasa sebagai teman baik menyarankan ke Bejo untuk berguru dengan Pak Abah yang terkenal dengan sebutkan guru cinta. Bejo menerima saran Tejo, ya segera ke rumah Pak Abah untuk berguru.

Bejo pun bertemu dengan Pak Abah. Bejo menceritakan maksud dan tujuannya untuk meminta Pak Abah menjadi guru bagi Bejo untuk menyelesaikan masalahnya?! Pak Abah tidak mau mengajarkan Bejo. Tapi Bejo langsung  bersujud pada Pak Abah dan berkata "Tolong bantu aku Pak Abah. Ajari aku untuk mendapatkan cinta ku."

"Dasar anak muda yang keras kepala. Demi cinta....mau berkorban apa saja?!" kata Pak Abah. 

"Tolong aku Pak Abah. Ajari aku untuk mencintai dirinya, orang aku sukai dengan jalan penuh dengan kebaikan," kata Bejo. 

Pak Abah pusing dengan ulahnya Bejo.

"Baiklah, aku terima kamu jadi muridku," kata Pak Abah. 

Bejo pun bangun dari keadaan dirinya tadi bersujud. Pak Abah membimbing dengan penuh kedisiplinan, ya Bejo pun belajar dengan tekun banget sampai bisa menguasai ilmu yang di berikan. 

***

Tiga bulan berlalu. Bejo telah berhasil menguasai ilmu yang di berikan Pak Abah.

"Waktunya pembuktian," kata Bejo yang optimis.

Bejo pun menemui Wati di rumahnya untuk menyatakan cinta. Wati menerima cintanya Bejo. Ya Bejo pun senang sekali cintanya di terima Wati. Setelah urusan selesai.

Bejo pun menemui Tejo, ya seperti biasa memancing di kali.

"Tejo aku berhasil. Cinta ku di terima Wati," kata Bejo yang senang.

"Selamat...ya berhasil di terima sama Wati," kata Tejo.

Bejo dapet ikan di pancingannya dan ikan di taruh di ember. Bejo pun, ya mancing lagi.

"Ngomong-ngomong Bejo....ilmu apa yang di ajarkan Pak Abah sama kamu?" tanya Tejo.

"Belajar mengaji dan juga sholat yang benar," kata Bejo.

"Berarti....Wati menerima cinta kamu karena kamu sudah menjadi pemimpin yang baik, ya Bejo," kata Tejo.

"Omongan mu Tejo benar sekali. Semenjak aku menguasai ilmu yang di berikan Pak Abah, aku selalu tenang pembawaannya. Kalau dulu sih kacau balau. Pantes aku di tolak Wati," kata Bejo.

"Yang terpentingkan sekarang Bejo, kamu di terima Wati. Syukurinlah...buah dari usaha kamu yang keras. Pejuang cinta sejati," kata Tejo.

"Alhamdulillah," saut Bejo.

Bejo dan Tejo mengakhiri obrolan keduanya di pinggir kali sambil memancing, ya pulang dengan membawa hasil pancingan. 

Wednesday, September 2, 2020

UNIK

Indro di halaman belakang sedang asik baca buku komik sambil minum teh yang enak banget. Kasino, ya selesai urusan kerjaannya jadi segera pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya Kasino segera ke halaman belakang sambil mengucap salam Indro "Assalamualaikum."

Indro pun menjawab "Waalaikumsalam."

Kasino pun duduk dan melihat tekok terbuat dari bambu dan juga cangkir dari bambu dan pairing terbuat dari kayu.

"Indro, tekok dan cangkir yang biasa kemana?" tanya Kasino.

Indro berhenti membaca buku komiknya dan berkata "Ada di lemari makan."

"Ada di lemari makan. Perabotan makan dan minum terbuat dari bambu dan kayu, Unik sih. Beli apa minta?" kata Kasino.

"Belilah sama teman yang menjual kerajinan yang unik dari bambu dan kayu," kata Indro.

"Oooooo begitu," kata Kasino.

Kasino pun menuangkan tekok yang berisi teh ke cangkir dan segera meminum teh.

"Enak...teh ini," kata Kasino.

Indro, ya minum teh juga.

"Ngomong-ngomong....Dono kemana Indro?" tanya Kasino.

"Biasalah ada urusan kerjaan. Kalau kerjaan sudah selesai, ya paling Dono main ke tempat Rara. Sekedar ngobrol ini dan itu saja. Namanya juga hubungan cinta kasih yang di restui orang tua," kata Indro.

"Iya juga ya. Kalau hubungan di restui orang tua, ya jalannya mulus aja," kata Kasino.

Kasino mengambil kue di piring terbuat dari kayu.

"Emmm....enak kue ini. Rasanya ada lain. Kopi gitu," kata Kasino.

"Enak...ya kue buatan ku...Kasino. Memang aku campur kopi sih. Jadi rasa kopinya menonjol gitu," kata Indro.

"Jangan-jangan ini resep kue kamu belajar inovasinya dari acara di Tv ya?" tanya Kasino.

"Iya," kata Indro.

Kasino menikmati kue buatan Indro yang enak dan juga minum teh. Ya Indro pun berhenti baca buku komik dan segera membuka artikel di Hp-nya.

"Berita hari ini masih seputar ini dan itu," kata Indro.

Indro, ya membaca artikel ini dan itu. Dono pun selesai urusannya, ya langsung pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya langsung ke halaman belakang dan mengucap salam ke Indro dan Kasino "Assalamualaikum."

Kasino dan Indro menjawab bersamaan "Waalaikumsalam."

Dono pun duduk dan melihat perabotan makan dan minum terbuat dari bambu dan kayu.

"Unik....ini perabotan makan dan minum. Siapa yang beli?" tanya Dono.

"Aku," kata Indro sambil menghentikan baca artikel di Hp-nya.

"Indro yang beli toh. Pinter Indro kalau membeli barang yang unik-unik seperti ini," pujian Dono.

"Terima kasih...pujiannya Dono," kata Indro.

Dono pun mengambil kue di pairing kayu dan makan kue buatan Indro.

"Emmmm....rasa kue ini....unik. Rasa kopi," kata Dono.

"Memang kopi rasanya Don," kata Kasino.

"Kopi beneran," kata Dono.

"Memang aku membuat kue, ya aku tambah rasa kopi. Yang penting enakkan," kata Indro yang tegas.

"Iya," kata Dono.

Dono pun menjulangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya.

"Enak," kata Dono.

Tiba-tiba terdengar suara Adzan. Ketiganya pun segera melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik....ya sholat di rumah saja.

WIRO SABLENG

Adam menemukan buku silat peninggalan kakeknya di kamar, tepatnya di bawah tempat tidur. Adam mempelajari buku silat tersebut, ya sambil di praktekkan dengan baik. Setiap hari Adam  berlatih dengan baik dan pada akhirnya Adam pun menguasai ilmu silat tersebut. Adam ke pasar ada ingin ia beli. Sampai di pasar. Adam membeli apa yang ia perlukan?! Dan membeli sebuah topeng di toko mainan. Saat ingin pulang, ya terjadi perampokan di toko emas.

Adam ingin menggagalkan perampokan, tapi tidak ingin identitasnya ketahuan. Adam pun memakai topeng yang baru ia beli dan memutuskan dirinya menjadi seorang tokoh silat yang terkenal Wiro Sableng. Segera Adam menghadapi para penjahat yang merampok toko emas.

"Kalian semua berhenti melakukan perampokan itu!" kata Adam yang menjadi Wiro Sableng.

"Siapa kamu?" tanya salah satu penjahat.

"Wiro Sableng," katanya.

"Orang gila....ingin jadi pahlawan," kata salah satu penjahat.

Para penjahat pun mentertawakan Wiro Sableng. Tetap Wiro Sableng tidak peduli tertawaan para penjahat. 

"Sudah jangan peduli kan orang gila. Kita harus menyelesaikan pekerjaan kita!" kata salah satu penjahat. 

Para penjahat sepakat terus melakukan kegiatannya merampok. Wiro Sableng menyerang penjahat dengan teknik silatnya. Pertarungan jadi sengit banget. Wiro Sableng pun mengalahkan satu persatu mengalahkan para penjahat dan setelah itu diikat. 

"Pekerjaan ku beres," kata Wiro Sableng. 

Wiro Sableng meninggalkan tempat tersebut. Polisi dateng ke TKP berdasarkan laporkan warga dan mendapatkan para penjahat yang terikat dan segera di bawa ke kantor untuk di penjara. Di tempat yang aman. Adam yang menjadi Wiro Sableng, ya membuka topengnya dan topeng di simpan dengan baik. Adam pun teringat sesuatu "Waktunya aku ke kampus." 

Adam segera ke kampus dengan berlari. Sampai di halte bus, ya Adam naik bus ke kampus. Dalam bus, Adam membuka jaringan internet pake Hp-nya untuk membaca berita. Tahu-tahu ada berita tentang Wiro Sableng menggagalkan perampokan di toko emas. 

"Aku terkenal," kata hati Adam. 

Adam menghentikan baca artikel di Hp-nya. Bus pun berhenti di halte. Adam pun keluar dari bus. Berlarilah Adam ke kampus. Ya sampai kampus, ya tepat waktu. Adam belajar dengan baik di ruang kuliah bersama teman-teman.

Pendidikan berjalan dengan baik sampai selesai. Adam melihat Indah yang cantik di pandangan matanya. Ketika Indah berpapasan dengan Adam. Ya Adam hanya diam seribu bahasa pada orang ia sukai. Indah pun akrab ngobrol dengan Linda dan Nia.

"Penjahat bisa aku kalahkan. Tapi kalau urusan cewek, aku tidak bisa berkata-kata di hadapannya," kata hati Adam.

Adam pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. 

Tuesday, September 1, 2020

MENGUBAH NASIF DENGAN KEPINTARAN

Doni sedang asik duduk di depan rumahnya sambil baca koran. Bayu yang bawa layangan lewat rumahnya Doni, ya mampir.

"Assalamualaikum," kata Bayu.

"Waalaikumsalam. Bayu silahkan duduk," jawab Doni.

"Iya, Don," kata Bayu.

Bayu pun duduk di samping Doni.

"Biasanya kamu kerja Don, sekarang di rumah?" tanya Bayu.

"Keadaan sekarang. Tapi tidak jadi terlalu beban buat ku. Aku garap lahan di belakang. Daun pisang ku di beli orang. Ya lumayan hasilnya untuk beli beras," kata Doni.

"Oooo begitu," kata Bayu.

"Sedangkan kamu Bayu...tidak kerja. Main layangan aja!" kata Doni.

"Kerjaan ku kan buat layang-layang untuk di jual. Lumayan hasilnya untuk beli beras," kata Bayu.

"Hidup aku dengan kamu Bayu tidak jauh beda. Berusaha mencari rezeki dengan kepintaran...agar dapur ngebul," kata Doni.

"Iya sih. Kalau kamu jualan daun pisang sih ada terus yang membeli karena permintaan pasar. Kalau aku yang jualan layangan, ya kala musim layangan. Saat tidak musim layangan, ya aku jadi kuli batu. Hidup seperti ini. Aku jalani dengan penuh keikhlasan banget demi dapur ngebul. Iya untungnya aku belum nikah. Jadi beban ku tidak terlalu berat," kata Bayu.

"Aku juga belum nikah juga. Bukan takut nikah. Biaya untuk diri sendiri sekarang ini, ya cukup saja dan juga bisa bantu orang tua. Harapan sih ada untuk mengubah nasif. Kalau begitu Bayu aku beli layangan mu satu," kata Doni.

"Laris manis dagangan ku," kata Bayu.

Bayu pun menyerahkan layangan ke Doni, dan Doni pun menyerahkan uang ke Bayu dengan harga pasaran sekarang.

"Doni, gimana kabar berita tentang bantuan pemerintah untuk orang miskin?" tanya Bayu.

"Aku sih baca beritanya sih. Ya kalau dapet di syukurin, kalau tidak dapet....ya berusaha lagi. Jalan tidak di situ saja. Seperti kita ini. Terus berusaha di kala berita ini dan itu....ya tentang ekonomi tidak jelas ini dan itunya," kata Doni.

"Jadi jangan terlalu berharap toh. Hanya terus berusaha mengubah nasif dengan jalan kepintaran kita," kata Bayu.

"Benar sekali," kata Doni menegaskan omongan Bayu.

Terdengar suara adzan. Doni dan Bayu menghentikan obrolannya. Keduanya pun memutuskan untuk ke mesjid terdekat, ya melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik...sholat tepat waktunya.

WIRO SABLENG VS SI BUTA DARI GOA HANTU

Wiro yang dirinya merasa laper, ya ke warung makan untuk makanlah. Tahu-tahu ada dua orang di hajar sama seorang pendekar buta karena memang bikin ulah membuat perkara dengan pendekar buta. Dua penjahat pun meninggalkan tempat tersebut dengan lari tunggang langgang.

"Hebat, pendekar buta itu," kata Wiro dengan suara samar.

Pendekar buta kembali asik makan di warung. Wiro, ya masuk warung untuk makan dan minum. Wiro pun duduk dan berkata "Pak pesan makan dan minuman yang murah saja!"

"Iya," saut Bapak pemilik warung.

Bapak pemilik warung pun menyiapkan pesanan dengan cepat dan segera di sajikan di orang yang memesan.

"Waktunya makan," kata Wiro

Wiro menikmati makan dan minumnya. Pendekar buta meninggalkan warung setelah membayar pada Bapak pemilik warung. Wiro yang penasaran tentang pendekar buta, ya bertanya Bapak pemilik warung "Pak pendekar buta itu siapa?"

"Pendekar buta itu di kenal dengan nama besar ya Barda, si buta dari goa hantu," kata Bapak pemilik warung.

"Oooo. Barda, si buta dari goa hantu," kata Wiro.

Wiro pun kembali menikmati makan dan minum. Selang berapa saat. Wiro keyang juga. Wiro segera membayar makan dan minumannya kepada Bapak pemilik warung. Wiro berjalan menuju tujuaannya. Saat di kaki bukit. Terjadi pertarungan yang hebat. Pendekar buta bertarung dengan banyak orang yang memang tidak suka dengan pendekar buta. Wiro, ya menonton pertarungan tersebut.

Pendekar buta, ya mengalahkan satu persatu lawannya sampai tidak berdaya lagi. Wiro senang melihat pertarungan yang memenangkan adalah pendekar buta dari goa hantu. Wiro pun ingin menjajal kemampuannya bertarung menghadapi pendekar buta, jadi menghadang pendekar buta dan berkata "Maaf pendekar buta. Aku Wiro Sableng ingin dapat bimbingan dari anda. Sudikah anda mengajari aku...beberapa jurus silat."

"Aku tidak ingin bertarung dengan mu," kata Barda.

"Kalau begitu terpaksa aku memaksa mu untuk bertarung dengan ku," kata Wiro.

Wiro pun menyerang pendekar buta dengan teknik silatnya. Pendekar buta, ya bisa membaca setiap gerakan lawannya dengan pendengarannya yang tajam. Pertarungan makin sengit banget. Wiro sampai mengeluarkan ilmu tenaga dalam, ya pukulan matahari. Perdekar buta pun bisa menghindari serangan tenaga dalam Wiro. Dengan cepat pendekar buta menyerang dengan pukulan tongkatnya. Wiro menahan serangan pendekar buta dengan kapal mautnya 212.

Wiro pun berkata "Terima kasih atas pelajarannya."

"Kau pemuda yang baik," kata Barda.

Barda pun meninggalkan tempat tersebut, ya melanjutkan perjalanannya. Wiro yang senang dapet pelajaran dari pertarungan hebat melawan pendekar buta yang terkenal dengan julukan ya si buta dari goa  hantu. Wiro pun melanjutkan perjalanannya.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK