CAMPUR ADUK

Monday, July 19, 2021

MOTONG HEWAN QURBAN

Dono, Kasino dan Indro selesai melaksanakan sholat Idul Adha. Ketiga segera melaksanakan memotong hewan qurban bersama dengan pengurus mesjid. Kambing di sembelih duluan dan di ambil dagingnya dengan baik untuk di khususkan di konsumsi pengurus mesjid yang menjalankan tugasnya dalam pemotongan hewan qurban. Ibu-ibu dan remaja cewek yang masak daging kambing dengan baik. Sapi di sembeling dengan baik, ya sama pengurus mesjid. Dengan bekerja sama dengan baik, ya perkerjaan jadi mudah banget.

"Dono....keadaan motong hewan qurban, ya seperti biasanya," kata Indro sedang motong daging sapi dengan golok gitu.

"Iya," kata Dono sambil motong daging sapi.

Kasino dengan pengurus mesjid, ya sedang ngulitin daging kambing dengan baik. Keadaan sibuk banget dengan tanggung jawab masing-masing dengan bagian kerjaan masing-masing. Sampai waktu dhuzur ternyata kerjaan motong hewan qurban  di mesjid selesai. Dono, Kasino dan Indro menjalankan sholat dhuzur di mesjid, ya setelah bersih-bersihlah. Pengurus lain, ada asik makan daging kambing buatan ibu-ibu dan juga remaja cewek.

Selesai sholat dhuzur. Dono, Kasino dan Indro makanlah karena sudah di siapkan dengan baik sama ibu-ibu dan remaja cewek. Setelah kenyang, ya Dono, Kasino dan Indro mengantarkan ke warga yang telah di tetapkan mendapatkan daging hewan qurban begitu juga dengan pengurus mesjid. Yang di bagikan daging qurban, ya lumayan banyak sih. Sampai waktu sholat asar, ya membagikan daging hewan qurban telah selesai. 

Dono, Kasino dan Indro pulang ke rumah dengan membawa daging hewan qurban. Pengurus mesjid, ya pulanglah karena telah selesai kerjaanya. Sampai di rumah. Dono, Kasino dan Indro sepakat mengolah daging hewan qurban di buat sate. Singkat waktu. Jadilah sate. Dono, Kasino, Indro menyantap sate dengan baik di halaman belakang sambil menikmati keadaan yang tenang gitu.

"Sate buatan ku ini enak," kata Dono.

"Sate...orang Jawa Timur kan?!" kata Indro.

"Yang buat orang Jawa Timur, ya pastinya di sebut sate orang Jawa Timur," kata Indro.

"Sate buatan ku juga enak. Sate buatan orang Bengkulu," kata Kasino.

"Sate Bengkulu, yang buat Kasino," kata Indro.

"Kasino kan orang Bengkulu. Orang Sumatra," kata Dono.

"Sate buatanku sate Jakarta. Yang buat orang Jakarta karena tinggalnya di Jakartalah," kata Indro.

"Eeemmm," kata Dono.

"Eeeemmm," kata Kasino.

Indro, Kasino dan Dono terus menikmati makan sate tersebut sampai kenyang. 

"Aku puas makan sate buatan aku sendiri," kata Indro.

"Sama. Aku puas makan sate buatan aku sendiri," kata Kasino.

"Idem," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro membereskan semuanya dengan baik. Hari pun telah magrib. Ketiganya menjalankan sholat magrib di rumah dengan baik. Setelah itu. Nonton Tv lah Kasino dan Indro di ruang tengah. Dono di ruang tamu, ya biasa baca bukunya dengan baik.

TETAP IBADAH

Kasino dan Indro duduk di ruang tengah, ya asik nonton Tv. Acara yang di tonton keduanya, ya acara berita seputar ini dan itu.....pokoknya menarik di tonton lah. Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik.

Isi cerita yang di baca Dono :

Toni bangun dari tidurnya, ya segera berbenah diri dengan baik dan menyiapkan perlengkapan untuk berburu. Toni keluar dari rumahnya dan melihat keadaan kampungnya. Semua warga kampung menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasa. Kakek mendekati Toni.

"Toni....hari ini berburu?" tanya Kakeknya Toni.

"Iya...Kakek," kata Toni.

"Hati-hati ya berburu di hutan," kata Kakek.

"Iya....Kakek," kata Toni.

Toni pun berjalan dengan baik menuju hutan. Selang berapa saat sampai di hutan. Toni mulai menggunakan panahnya untuk berburu binatang di hutan. Terlihatlah seekor rusa. Toni dengan pelan-pelan mengarahkan anak panahnya pada rusa. Ketika perhitungan Toni sudah tepat, ya anak panah di lepaskan dari busurnya. Panah melesat kearah rusah dan kena kebagian tubuh rusa. Ya Rusa pun jatuh ke tanah.

"Hore aku berhasil mendapatkan rusa," kata Toni.

Toni pun segera ke tempat rusa yang tergeletak di tanah yang berumput. Toni membawa hasil buruannya dengan baik, ya di bopong dengan baik. Terlihat di langit kepulan asap yang berasal dari kampung. Toni khawatir dengan keadaan kampungnya jadi Toni berlari menuju kampungnya. Sampai di kampung. Toni menggeletakan daging rusa di tanah, ya mencari kakeknya karena keadaan kampung terbakar dengan api dan juga banyak orang kampung yang mati, ya tergeletak di mana-mana dengan bekas luka yang parah dari pedang dan tombak.

Sampai di rumah. Toni mendapatkan Kakek meninggal yang terluka parah di tebas pedang. Toni menangis kehilangan Kakek dan semua warga kampungnya. Toni menguburkan Kakek dan juga semua warga kampungnya dengan baik. Setelah selesai semuanya.

"Semua ulahnya para penjahat yang menghabisi semua warga kampung dan juga kakek ku," kata Toni.

Toni masih bingung ingin bales dendam tapi cuma sendirian. Toni diam di kampungnya dengan baik. Toni terus menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasanya sampai menjalankan ibadah dengan baik. Perayaan agama pun di jalankan Toni sendirian. 

"Hidup sendirian penuh dengan kesepian. Ibadah tetap aku jalankan dengan baik dengan keadaan ku sendirian," kata Toni.

Toni akhirnya memutuskan untuk pergi dari kampungnya, ya tujuannya bales dendam pada penjahat telah menghancurkan kampungnya. Berhari-hari Toni berjalan menuju tujuan yang sebenarnya Toni tidak tahu. Sampai di sebuah perkampungan. Ternyata perkampungan itu telah hancur. Banyak orang yang meninggal. Karena tidak ada yang menguburkan mayatnya, ya jadinya tegeletak di mana-mana sampai menjadi tengkorak gitu. Toni pun menguburkan semua dengan baik. Setelah itu Toni duduk santai sambil melihat langit. 

"Aku harus menghancurkan para penjahat yang menghancurkan kampung ini," kata Toni.

Toni yang telah memantapkan dirinya. Berjalanlah Toni dengan baik menuju tujuannya. Berhari-hari Toni mencari perkampungan penjahat. Pada akhirnya. Toni melihat dua orang yang bertarung dengan menggunakan pedang. Keduanya bertarung dengan sengit sampai akhirnya salah satu mati tertusuk pedang. Toni mendekati orang tersebut.

"Kamu ini penjahat apa orang baik?" tanya Toni dengan polos.

"Sedangkan kamu?" tanya Heru.

"Aku orang yang baik," kata Toni yang polos.

Heru memperhatikan dengan baik.

"Ternyata aku bertemu dengan orang baik," kata Heru.

Heru yang kehilangan banyak darah karena terluka di perutnya, ya jatuh ke tanah. Toni ingin menolongnya, ya berusaha mengobati dari lukanya yang parah.

"Aku berhasil menghancurkan kampung penjahat dengan meracuni semuanya," kata Heru.

"Jadi kamu telah menghancurkan kampung penjahat?" kata Toni.

"Balas dendam ku berhasil," kata Heru.

Heru pun menutupkan mata, ya meninggal dunia. 

"Jadi orang ini menghancurkan kampung penjahat," kata Toni.

Toni menguburkan mayat orang yang telah menghancurkan kampung penjahat. Setelah itu. Toni ke tempat kampung penjahat untuk melihat keadaan kampung tersebut. Ternyata semua penjahat mati semuanya dengan di racuni dari air minum dan makanan.

"Kejahatan telah musnah," kata Toni.

Toni pun memutuskan pulang ke kampung. Berhari-hari berjalan dengan baik, ya pada akhirnya sampailah di kampungnya. Toni menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik dan juga ibadah dengan baik, ya menjalankan agamanya dengan baik. 

"Sendirian di kampung ini tetap ibadah, ya menegakkan agama dengan baik," kata Toni.

Toni terus menjalankan hidupnya dengan baik sampai bertemu dengan seorang gadis cantik di hutan. Toni menjalankan hubungan dengan baik dengan gadis tersebut. Lira menerima perteman dengan Toni. Keduanya pada akhirnya tumbuh rasa cinta dan memutuskan menikah. Toni pada akhirnya tidak hidup sendiri di kampungnya, ya ada Lira menemaninya. Toni dan Lira hidup dengan penuh bahagia dengan tetap menjalankan ibadah dengan baik, ya menegakkan agama dengan baiklah.

***

Dono selesai membaca bukunya.

"Keadaan apa pun terjadi sampai warga kampung meninggal semua. Tetap ibadah, ya menegakkan agama. Di jalankan dengan kesendirian," kata Dono.

Dono menutup bukunya.

"Kalau keadaan lingkungan di buat seperti cerita yang baru aku baca. Banyak warga masyarakat yang mati karena penyakit dan cuma aku yang hidup. Aku harus menjalankan ibadah dengan baik, ya menegakan agama dengan baik. Sampai perayaan hari raya agama, ya aku jalankan dengan baik....sendiri," kata Dono.

Dono pun menaruh buku di meja. Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro.

INGIN BERQURBAN

Kasino dan Indro di ruang tengah, ya sedang asik nonton Tv. Dono di ruang tamu sedang baca bukunya dengan baik.

Isi cerita yang di baca Dono :

Setelah kepergian Ayah karena sakit yang di deritanya, ya meninggal gitu. Orang-Orang bilang sih Ayah terkena penyakit Covid-19 makanya meninggal. Keadaan memang di masa pandemi covid-19, ya Toto menerima keadaan dirinya dengan penuh ikhlas. Hidup Toto sekarang sebatang kara karena Ayah telah meninggal. Ibu telah lama meninggal saat Toto di lahirkan di muka bumi ini. Toto harus menjalankan hidup dengan melanjutkan usaha Ayah berjualan gorengan.

Setiap hari Toto hanya bisa berjualan gorengan di rumah, ya tidak bisa berkeliling karena ada peraturan dari pemerintahan yang berkaitan menanggulanggi covid-19 di sebut PPKM Darurat. Toto masih bersyukur dengan hasilnya, ya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Toto pun dapet bantuan dari RT karena termasuk warga miskin untuk menanggulangi masalah ekonominya berupa beras dan juga obat. Pak RT hanya menjalankan tugas berdasarkan aturan pemerintahan yang sedang menjalankan PPKM Darurat untuk menanggulangi covid-19.

Toto terus menjalankan ibadahnya dengan baik di rumah tujuannya untuk diri Toto. Sampai waktu menjelang Idul Adha. Toto ingin sekali berqurban seperti orang-orang yang mampu tetangganya sih kaya terlihat dari bangunan rumahnya yang megah kaya istana. Toto memang berjuang tekun dengan usahanya tetap hanya bisa bertahan dengan keadaan saja.

"Nasif orang miskin. Hanya niat saja ingin berqurban. Kenyataan tidak bisa," kata Toto yang keluh kesal dengan keadaan.

Toto tetap menjalankan hidupnya dengan baik, ya tetap terus berusaha karena omongan Ayahnya "Lebih baik berjuang demi hidup dengan hasil seadaannya dari pada meminta-minta belas kasihan dari orang lain".

Toto mengikuti omongan Ayahnya yang bijak dalam menjalankan hidup. Sampai waktu sholat Idul Adha. Toto tetap sholat di rumah saja, ya mengikuti aturan di jalankan pemerintahan yang sedang menanggulangi covid-19, karen alasan Toto nyari aman saja nama juga orang kecil selalu mengikuti aturan gitu. Toto tetap tidak bisa berqurban karena tidak ada uangnya untuk membeli hewan qurban. Sampai waktu pemotongan hewan qurban di mesjid, ya pengurus mesjidlah yang melaksanakan kewajiban dengan baik sampai selesai. Pengurus mesjid mengantarkan daging qurban ke rumah Toto. Ya Toto menerima dengan baik. Pengurus mesjid mengantarkan daging qurban ke rumah orang miskin yang lainnya berdasarkan data kepengurusan mesjid siapa yang berhak mendapatkan daging qurban.

Toto bersyukur mendapatkan daging qurban karena dirinya tidak bisa ikut berqurban seperti orang mampu yang menegakkan agama demi kebaikan semua umat Islam. Saat mengolah daging qurban, ya Toto menangis karena hanya dirinya saja yang mengkonsumsi daging qurban dari mesjid karena tidak seperti biasanya seperti lebaran Idul Adha tahun lalu ada Ayah yang menemani Toto menikmati makan daging qurban. Toto menerima keadaannya dengan penuh ikhlas, ya mengolah daging qurban dengan baik sampai mateng gitu di buat sate aja. Toto makan daging qurban dengan penuh bahagia.

"Mungkin tahun depan aku bisa berqurban," kata Toto.

Toto terus menikmati makan sate daging qurban di rumah.

***

Dono selesai baca bukunya dengan baik.

"Orang yang menegakkan agama Islam pasti menjalankan tugasnya dengan baik dengan menjalankan ibadah dengan baik dan juga berqurban pada hari raya Idul Adha. Allah SWT menerima amal dan ibadah dengan baik umat Islam," kata Dono.

Dono menutup bukunya dengan baik dan menaruh buku di meja. Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro. Acara Tv yang di tonton dengan baik sama Dono, Kasino dan Indro...seputar berita ini dan itu.

Saturday, July 17, 2021

KEBIASAAN MASA ANAK-ANAK

"Hari minggu," kata Kasino.

Kasino ke halaman belakang untuk merawat tanamannya di potnya. Dono sedang membaca buku di ruang tamu. Indro di ruang tengah, ya sedang nonton Tv. Acara Tv yang di tonton Indro adalah film Ultraman Trigger.

Isi cerita film yang di tonton Indro di Tv.

Zaman ketika Mars dirintis sebagai pemukiman baru umat manusia. Pemuda yang lahir dan dibesarkan di Mars Kengo Manaka, ketika monster menyerang reruntuhan ultra-kuno, ia diperlihatkan kekuatan misterius. Menyaksikan orang-orang yang terluka karena monster, Kengo yang memiliki harapan besar untuk melindungi senyuman semua orang, diberikan GUTS Sparklens oleh Mitsukuni Shizuma, perwakilan dari Shizuma Foundation, dengan itu dia menyatu dengan raksasa cahaya Ultraman Trigger yang tertidur di ruang bawah tanah reruntuhan ultra-kuno. Kengo yang menolak monster dan raksasa gelap yang menggunakannya, diajak bergabung dalam unit anti-monster Bumi GUTS-SELECT oleh Mitsukuni.

***

Indro terus menonton film Ultraman Trigger dengan baik, ya santai gitu. Dono pada akhirnya menyelesaikan baca bukunya, ya buku di taruh di meja. 

"Nonton Tv ah," kata Dono.

Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro.

"Film Ultraman terbaru, ya Indro?!" kata Dono.

"Film terbaru Ultraman. New Generation Ultraman Tiga. Ultraman Trigger," kata Indro.

"Ultraman Trigger. Bagus juga film Ultraman," kata Dono.

"Emmmm," kata Indro.

Indro dan Dono terus nonton film Ultraman sampai selesai. Acara Tv berganti ke acara lainnya, ya film Kamen Rider Saber. Kasino masih terus merawat tanaman di potnya dengan baik.

"Don....kita ini suka nonton film Ultraman dan Kamen Rider kan?!" kata Indro.

"Ya bisa di bilang begitu sih suka nonton film Ultraman, Kamen Rider dan di tambah Power Rangers," kata Dono.

"Kebiasaan masa anak-anak kalau suka nonton film yang kita tonton di Tv Don, maka sampai dewasa pasti masih suka," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

Dono dan Indro terus nonton film Kamen Rider dengan baik.

Indro terpikir sesuatu jadi berkata "Don."

"Apa?" kata Dono.

"Di dalam kitab ajaran agama. Manusia harus mengikuti perintah Tuhan kan?!" kata Indro.

"Agama apa yang mau di bicarakan?" kata Dono.

"Di buat umum saja Don!" kata Indro.

"Umum saja toh. Ya memang sih. Di kitab ajaran agama. Manusia harus mengikuti perintah Tuhan," kata Dono.

"Maka itu manusia menjalankan ibadah dengan baik berdasarkan perintah Tuhan, ya menjauhkan dari larangan Tuhan," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Yang aku ingin tahu adalah apakah benar perintah Tuhan yang di tulis di ajarkan agama?" kata Indro.

"Ragu-ragu itu mah Indro dalam menyakini agama yang di yakini," kata Dono.

"Dono kan bisa mendengarkan Roh. Jadi telah membuktikan kebenarannya," kata Indro.

"Aku sebenarnya malas membicarakan tentang Roh. Nanti urusannya Nabi lagi," kata Dono.

"Ayolah Don!" kata Indro.

"Gimana ya?" kata Dono masih berpikir panjang.

"Ayolah Don!" Indro.

"Aku tetap males ingin memberitahukan. Lebih baik...Indro meminta jawabannya sama para ahli agama yang bergelar ini dan itu!" kata Dono.

"Kalau meminta jawaban dari para ahli agama yang bergelar ini dan itu. Jawabannya tidak jauh dari....cukup menyakini dan menjalankan apa yang kami jalankan dengan baik seperti orang tua mu menyakini agama yang di jalankan dengan baik," kata Indro.

"Jawaban itu lebih baik kan," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Iyalah dari pada tidak. Dono tidak mau memberitahu sih kebenarannya," kata Indro.

"Emmmm" kata Dono.

Dono dan Indro terus menonton acara Tv dengan baik. Kasino selesai juga merawat tanaman di potnya. Kasino mencuci tangan pake sabun dan air mengalir gitu. Setelah itu. Kasino duduk dengan santai sambil menikmati minum teh dan makan keripik singkong.

"Cerita tentang acara Tv yang kita tonton ini dan itu, ya di tulis di Blog Dono kan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Jadi termasuk promosi atau kah sekedar suka saja dengan apa yang di tonton?!" kata Indro.

"Suka aja apa yang di tonton di Tv. Kalau di bilang mempromosikan acara Tv, ya tidak apa-apa sih.....tergantung pembacanya sih. Padahal masih banyak di jaringan Internet ini dan itu lebih baik dari aku mempromosikan acara Tv yang ini dan itu," Dono menjelaskan.

"Jadi bisa di bilang rezeki masing-masing. Apa yang di usahakan dan di doakan dengan baik, ya membuahkan hasil yang manis kan?!" kata Indro.

"Bisa di bilang begitu. Rezeki masing-masing. Walau kadang produknya sama yang beda adalah yang membuatnya....contohnya gorengan gitu," kata Dono.

"Iya juga ya. Seperti gorengan. Ya sudahlah Don...tidak perlu di bahas lebih jauh lagi!" kata Indro.

"Emmmmm," kata Dono.

Dono dan Indro fokus nonton Tv dengan baik. Kasino, ya memutuskan main game di Hp-nya dengan baiklah.

DON JUAN DAN PUTRI MARIA

Kasino dan Indro di ruang tengah sedang asik nonton acara Tv tentang lomba memasak yang di kenal dengan nama Master Chef Indonesia Season 8. 

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Acara Master Chef-nya bagus ya Kasino," kata Indro.

"Iya. Seperti biasanya sih," kata Kasino.

"Aku tertarik dengan satu karakter cewek di Master Chef  yang kita tonton ini," kata Indro.

"Kebiasaan Indro," kata Kasino.

"Menurutku cewek itu memang cantik dan ada keunikan sesuatu gitu," kata Indro.

"Penilaian dari pandangan cowok," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus menonton acara Tv dengan baik gitu. Dono di ruang tamu sedang melihat vidio yang menarik di Youtobe di Hp-nya. Vidio yang di tonton, ya vidio Byoode yang menyannyikan lagu Jangan Coba-Coba. Dono memang menonton vidio itu sampai selesai. Dan Dono di teruskan dengan vidio lain, ya masih berkaitan dengan Byoode sih. Ya di tonton sampai selesai juga sih.

"Cewek kalau di berikan kesempatan....pasti berusaha sebaik mungkin untuk menunjukkan kemampuan. Ok lah. Bagus dan terus berusaha mencapai kesempurnaan," kata Dono.

Dono menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya, ya Hp di taruh di meja. Dono mengambil buku di meja dan segera di baca dengan baik banget.

Isi buku yang di baca Dono :

Di sebuah istana yang sangat megah hiduplah seorang raja bersama ketiga putrinya. Mereka bernama Putri Clara, Putri Catalina, dan Putri Maria. Ketiga putrinya sangat menyayangi Sang Raja. Putri Maria, anak yang paling bungsu, sangat perhatian pada ayahnya. Ia selalu menemani ke mana pun Sang Raja pergi. Ia pun selalu mengingatkan Sang Raja untuk menjaga kesehatannya dengan baik. Suatu hari Sang Raja jatuh sakit. Putri Maria pun sangat sedih. Setiap hari ia merawat ayahnya dan berdoa agar ayahnya kembali sehat. Namun, rupanya sakitnya kali ini sangat berat. Dari hari ke hari kondisi Sang Raja semakin buruk. Semua tabib terbaik di seluruh negeri telah dipanggil ke istana untuk mengobatinya. Akan tetapi, tidak satu pun dari mereka yang berhasil menyembuhkan penyakit Sang Raja. Karena penyakit Sang Raja semakin parah, prajurit kepercayaannya pun mengumumkan kepada seluruh penduduk, barang siapa yang bisa menyembuhkan Sang Raja maka ia akan dinikahkan dengan salah satu dari putrinya. 

Berita itu dengan cepat tersebar ke seluruh negeri. Namun, hingga hari ketiga tidak ada satu pun orang yang datang untuk mengobati Sang Raja. Semua orang pun sangat sedih termasuk ketiga putrinya. Putri Maria yang menemani Sang Raja setiap hari berdoa agar ada seseorang yang mampu menyembuhkan Sang Raja. Ia telah berjanji, siapa pun orang yang bisa menyembuhkan ayahnya, ia akan bersedia untuk dinikahkan dengan orang tersebut. Akhirnya, pada hari keempat seorang prajurit membawa sebuah berita ke dalam istana. Ia menyampaikan bahwa ia telah menemukan tabib yang sangat hebat. 

“Lalu kenapa kamu tidak langsung membawa tabib tersebut?” Putri Maria bertanya kepada prajurit tersebut. 

“Akan tetapi, tabib tersebut adalah seekor naga raksasa. Ia tinggal di hutan dan berbicara kepadaku bahwa ia akan menyembuhkan penyakit Sang Raja,” jawab prajurit dengan terbata-bata. 

Mendengar jawaban itu, ketiga putri Sang Raja sangat terkejut. 

“Aku tidak mau menikahi seekor naga!” Putri Clara merasa tersinggung dengan perkataan prajurit itu.

“Meskipun ia sangat sakti dan bisa menyembuhkan Ayah, aku tidak mungkin menikahi seekor naga,” timpal Putri Catalina tidak mau kalah dengan kakaknya. 

“Untuk kesembuhan Ayah, aku akan melakukan apa saja. Jika naga itu berhasil menyembuhkan Ayah, aku akan menikah dengannya,” kata Putri Maria dengan sangat tulus kepada Sang Raja di hadapan kedua kakaknya. 

Prajurit pun segera membawa naga tersebut. Dan benar saja, naga itu berhasil menyembuhkan Sang Raja. Sang Raja kembali sehat seperti semula. Sesuai dengan janjinya, Putri Maria pun menikahi naga itu. Ia pun harus mengikuti Sang Naga untuk tinggal di hutan. Putri Maria pun menuruti semua permintaan Sang Naga. Putri Maria dan Sang Naga hidup di sebuah rumah di hutan. Keduanya hidup dengan bahagia. Namun Sang Naga menyadari bahwa Putri Maria menjadi semakin kurus dan ia sering melihatnya menangis. Ia menanyakan apa sebabnya pada Putri Maria. Akhirnya Putri Maria berkata jujur bahwa ia memang belum terbiasa hidup bersama seekor naga. Sang Naga bisa memahami perasaan Putri Maria. Ia kemudian menyuruh Sang Putri untuk menunggu sebentar di rumah. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tampan dan berpakaian sangat rapi masuk menemui Putri Maria.

Ternyata Sang Naga berubah menjadi seorang laki-laki tampan yang bernama Don Juan. Sejak saat itu Putri Maria merasa sangat bahagia. Keduanya menjalani hari demi hari dengan hati gembira. Tibalah saatnya festival yang akan diadakan di istana. Putri Maria di undang untuk datang ke sana. Ia sangat senang karena akan bertemu dengan Sang Raja dan kedua kakaknya. Namun, Don Juan menolak untuk ikut serta. Ia melarang Putri Maria untuk membuka identitas rahasianya. Ia memberikan sebuah cincin kepada istrinya dan memintanya untuk tidak memberi tahu keluarganya di istana mengenai siapa ia sebenarnya. 

“Jika kamu membuka identitas rahasiaku, maka kita tidak akan pernah bertemu lagi. Cincin ini yang akan menolongmu dalam keadaan sulit,”  kata Don Juan kepada istrinya. 

Putri Maria segera pergi ke istana seorang diri. Ia telah berjanji untuk tidak memberitahukan tentang identitas suaminya yang sebenarnya kepada keluarganya di istana. Sesampainya di istana, ia disambut dengan sangat meriah. Mereka sudah lama sekali tidak bertemu. Setelah mengadakan acara makan bersama, tiba-tiba kedua kakaknya yaitu Putri Clara dan Putri Catalina memaksa Putri Maria untuk pergi ke halaman belakang bersama keduanya. Di halaman belakang, keduanya bertanya tentang siapakah sebenarnya Sang Naga yang ia nikahi. Keduanya merasa sangat curiga karena saudaranya itu betah tinggal di hutan bersama seekor naga. Karena telah berjanji kepada suaminya, Putri Maria menolak untuk membuka mulut. Keduanya terus mendesak Putri Maria agar mengatakan siapa sebenarnya suaminya. Merasa tidak tahan dengan siksaan kedua kakaknya, Putri Maria pun mengatakan hal yang sebenarnya.

Putri Maria segera keluar dari istana dan pulang menuju rumahnya di hutan. Namun sesampainya di rumah, ia tidak melihat Don Juan di sana. Ia teringat bahwa ia tidak menepati janjinya. Selama berhari-hari Putri Maria menunggu kepulangan Don Juan, tapi Don Juan tidak pernah kembali ke rumah mereka. Putri Maria pun meminta bantuan kepada cincin yang diberikan oleh Don Juan. Ia meminta makanan dan minuman untuk dapat bertahan hidup di hutan. Cincin itu pun menolongnya dengan memberikan makanan dan minuman yang cukup untuk Putri Maria. Puteri Maria akhirnya memutuskan untuk mencari Don Juan. Dalam perjalanan ia bertemu dengan makhluk raksasa. Makhluk raksasa itu bermaksud untuk menjadikannya mangsa. Namun, ketika ia mendengar bahwa Putri Maria adalah istri Don Juan, ia mengurungkan niatnya. Kemudian Putri Maria juga bertemu dengan seekor singa yang ingin memakannya. 

Ketika singa itu mengetahui bahwa dirinya adalah istri Don Juan, ia pun tidak berani. Bahkan kini seisi hutan mengetahui bahwa Putri Maria adalah istri Don Juan, sang penguasa hutan. Atas bantuan para penghuni hutan, Putri Maria mendapatkan sebuah petunjuk mengenai keberadaan suaminya. Makhluk raksasa yang ia temui mengantarnya ke sebuah kota tempat Don Juan berada. Setelah itu, Putri Maria mencari suaminya seorang diri. Putri Maria mendengar bahwa Don Juan tinggal di sebuah rumah bersama seseorang yang mengaku sebagai istrinya dan bernama Loriana. Rupanya Loriana pun mengetahui tentang keberadaan Putri Maria dan berniat menjadikannya seorang budak di rumahnya. Ia pun mengajak Putri Maria ke rumahnya. Di rumah tersebut Putri Maria harus bekerja layaknya seorang budak. 

Loriana memakaikan sebuah syal untuk menutupi kepala Putri Maria agar Don Juan tidak mengenalinya. Putri Maria membersihkan seluruh rumah seorang diri. Ia tidak keberatan untuk melakukan pekerjaan itu karena inilah kesempatan satu-satunya untuk bertemu dengan Don Juan. Suatu pagi, Putri Maria melihat Don Juan yang akan menuruni tangga. Ia baru saja hendak menyapanya, tapi kemudian muncul Loriana di belakangnya. 

Ia pun mengurungkan niatnya. Akhirnya ia meminta tolong kepada cincinnya untuk membantunya. Ia meminta cincin itu untuk memberikan sebuah boneka mainan. Setelah mendapatkan boneka tersebut, Putri Maria memberikannya kepada Loriana. Seharian penuh Loriana asyik bermain dengan boneka pemberian Putri Maria. Akhirnya karena merasa sangat lelah, Loriana tertidur. Putri Maria pun tidak menyia-nyiakan kesempatannya. Ia melihat Don Juan sudah pulang dan pergi tidur di kamarnya. Putri Maria segera membangunkan Don Juan. Ia mengguncang-guncang tubuh Don Juan yang tertidur lelap. Namun, Don Juan tidak bergeming. 

“Don Juan, bangun! Aku Maria, istrimu.” 

Don Juan membuka matanya dan menemukan istrinya ada di hadapannya. Ia melihat istrinya tersebut masih memakai cincin pemberiannya. Loriana mengetahui kejadian tersebut. Ia segera mengusir Putri Maria keluar dan menuduh Putri Maria berniat mencuri suaminya. Putri Maria tidak menyerah begitu saja. Ia tidak mau begitu saja menyerahkan Don Juan kepada Loriana. Ketiganya memutuskan untuk pergi ke pengadilan. Di sana Putri Maria mengatakan bahwa ia mempunyai sebuah cincin yang akan menunjukkan kebenarannya. Ia berkata bahwa cincin tersebut adalah milik Don Juan dan hanya akan menuruti perintah yang dikatakan oleh istri Don Juan yang asli. Akhirnya cincin itu pun menunjukkan kebenarannya. Ketika Loriana memberi perintah, tidak ada gerakan apa pun dari cincin tersebut. Cincin itu hanya menuruti perintah dari Putri Maria. Akhirnya Putri Maria berhasil mendapatkan suaminya kembali. Mereka pun kembali hidup di hutan dengan bahagia.

*** 

Dono selesai membaca bukunya.

"Cerita yang bagus asalnya dari Filipina di tulis di buku sih," kata Dono.

Dono menutup bukunya dan menaruh bukunya di meja. Dono beranjak duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro, ya menonton acara Tv......Master Chef Indonesia Season 8.

Friday, July 16, 2021

PROFESIONAL

Kasino selesai mengerjakan kerjaanya, ya keluar dari kamarnya menuju ruang tengah. Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Kasino duduklah di samping Indro untuk menonton Tv. Acara Tv yang di tonton Indro dan Kasino, ya berita seputar ini dan itu. Dono di ruang tamu sedang main game di Hp-nya.

"Berita tentang mobil terbang....bagus ya Kasino?" kata Indro.

"Iya...memang bagus. Perkembangan teknologi," kata Kasino.

Berita yang di tonton Kasino dan Indro di Tv tentang kemajuan teknologi terus berjalan dengan baik banget gitu. Sampai berita berganti ke berita selanjutnya, ya pokoknya menarik di tonton sih.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Orang-orang yang menangani covid-19. Ternyata kerjanya bertanggungjawab dengan baik," kata Indro.

"Dari berita sana sini.....baik dari Jakarta sampai kota-kota yang ada di Indonesia. Dan juga sampai kita tinjau di lapangan di daerah sini. Sesuai banget semuanya. Profesional dalam kerjaanlah mereka semua yang menanggulangi masalah covid-19," kata Kasino.

"Presiden saja turun tangan untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat kecil yang katanya menjalani isolasi mandiri," kata Indro.

"Presiden kan pemimpin. Memberikan contoh baik adalah cermin dari pemimpin yang baik. Kita termasuk dalam golongan masyarakat kalau di baca dari buku Antropologi. Kita ini menilai sepak terjangnya para pemimpin di Indonesia ini berdasarkan Demokrasi Pancasila yang terus di gaung kan ke antero jagat negeri sana sini," kata Kasino.

"Rakyat yang menilai dengan baik siapa sosok pemimpin di Indonesia ini. Sejarah menulisnya dengan baik," kata Indro.

"Generasi selanjutnya akan terlahir dari memahami sejarah perjalanan seorang pemimpin, ya Presiden. Pada akhirnya. Generasi jugalah akan menjadi pemimpin di negeri ini," kata Kasino.

"Lewat politikan...Kasino?!" kata Indro.

"Kebanyakkan lewat politiklah," kata Kasino menegaskan.

Acara Tv terus di tonton dengan baik sama Kasino dan Indro. Dono berhenti main game di Hp-nya. Dono beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro. Tiba-tiba hidung Indro gatel gitu, ya mau bersin tapi di tahan. Indro langsung bergerak ke luar rumah lewat pintu belakang. Indro di belakang beneran bersin.

"Apa aku ini pilek ya?" kata Indro berpikir panjang.

Indro diam di belakang cukup lama untuk membuktikan dirinya bersin lagi apa tidak?. Ternyata tidak bersin lagi, ya Indro masuk rumah.

"Minum obat ah," kata Indro.

Indro mengambil obat di tempat obat. Ya obat yang di ambil obat yang mengatasi pilek gitu. Setelah minum obat Indro agak mendingan gitu. Indro pun kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro.

"Indro....sakit?" tanya Kasino.

"Cuma pilek saja," kata Indro.

"Sudah minum obat?" tanya Dono.

"Sudah," kata Indro.

Indro, Kasino dan Dono terus nonton Tv dengan baik. Sampai acara Tv memberitakan tentang pernikahan yang unik gitu. 

"Bagus ya cerita tentang pernikahan," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Emmm," kata Dono.

"Pernikahan itu sebenarnya di buat sederhana saja lebih baik kan Kasino, Dono?!" kata Indro.

"Sederhana. Cukup dengan ijab kabul dan doa bersama, ya selesai gitu. Tidak ada pesta yang meriah," kata Kasino.

"Memang sih cukup di buat sederhana," kata Dono.

"Orang punya rezeki lebih.....kaya orang kaya. Inginnya sih membuat acara pernikahan kaya para artis gitu....meriah banget," kata Indro.

"Rezeki memang boleh sih," kata Kasino.

"Sekali seumur hidup menjalankan pernikahan yang penuh cinta kasih, ya di buat meriah tidak ada masalah sih bagi orang-orang yang memiliki rezeki lebih," kata Dono.

"Di masa masih menanggulangi covid-19. Berarti pernikahan harus di jalankan dengan protokol kesehatan dong?!" kata Indro.

"Berita di Tv kan memberitakan proses pernikahan harus menjalankan dengan protokol kesehatan," kata Kasino.

"Benerlah Indro dan Kasino. Sesuai dengan berita," kata Dono menegaskan.

"Bagaimana dengan penyakit genetik yang di turunkan dari ayah dan ibu kepada anaknya?" kata Indro.

"Kalau urusan itu sih. Jangan tanya ke aku. Tanya ke Dokterlah!" kata Indro.

"Tanya ke Dokter urusan penyakit genetik. Maka akan di jelaskan dengan baik!" kata Dono.

"Sudah tidak perlu di bahas lagi. Aku cuma sekedar saja. Fokus nonton Tv !" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Emmmm," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro fokus nonton Tv dengan baik banget. Acara Tv yang di tonton tetap berita, ya memberitakan tentang ini dan itu dengan baik.

LEGENDA KUIL BA VU

Kasino dan Indro di ruang tengah sedang asik nonton Tv, ya acara Tv yang di tonton berita seputar ini dan itu. Dono  di ruang tamu sedang baca bukunya.

Isi buku yang di baca Dono : 

Kuil Ba Vu adalah kuil yang terletak di Provinsi Ha Nam, Vietnam. Kuil ini adalah salah satu kuil terkenal di Vietnam. Pura ini di yakini sebagai pura yang dibangun oleh masyarakat sekitar untuk menghormati pengorbanan seorang wanita yang telah berkorban untuk melindungi keluarganya. Dahulu kala di provinsi Ha Nam hiduplah seorang wanita yang menikah dengan seorang pria dari keluarga Truong. Mereka hidup bahagia sebagai suami istri di rumah yang sangat sederhana. Pernikahan mereka menjadi lebih sempurna dengan lahirnya seorang putra. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Ketika bocah itu berusia satu bulan, ayahnya ditugaskan untuk bertarung. Dia juga meninggalkan anak laki-laki berusia satu bulan dan istrinya dengan enggan. Sejak suaminya pergi berperang, istri wajib menjaga keluarga kecilnya dengan baik. Jadi dia selalu merawat anaknya setiap hari dan tidak pernah sekali pun meninggalkan anaknya sendirian. 

Hari demi hari putranya tumbuh besar dan sehat. Ia pun sangat senang melihat perkembangan anaknya. Sekarang anak itu telah tumbuh menjadi anak kecil yang sangat lucu. Dia sudah bisa berbicara dan bermain dengan teman-teman seusianya. Sang ibu senang karena anaknya tumbuh sehat dan menjadi anak yang sangat pintar. Namun, meski begitu, dia berharap suaminya segera kembali dari perang sehingga dia bisa melihat putranya yang sudah dewasa. Suatu hari ketika ibu sedang memasak, anak laki-laki itu mendekatinya di dapur, terisak-isak. 

“Ibu, dimana ayahku? Semua temanku punya ayah, kenapa ayahku tidak ada?” Sang ibu tidak bisa menjawab pertanyaan anaknya. 

Ia bingung harus berkata apa kepada putranya. Ia hanya bisa menghibur anaknya agar tidak sedih lagi. Malam telah tiba. Saat ibu dan anaknya sedang makan bersama, tiba-tiba angin bertiup sangat kencang hingga semua lampu padam. Anak itu berteriak ketakutan sambil memeluk ibunya. Sang ibu mencoba menenangkan anak itu dan meraih lampu mati. Dia kemudian menyalakan kembali lampu minyak agar rumah tidak benar-benar gelap. Saat itulah dia melihat bayangan dirinya di dinding. Dia memikirkan sesuatu dan memanggil putranya. 

"Lihat! Itu ayahmu di dinding. Mulai sekarang, kamu tidak perlu takut lagi karena ada ayah yang menjagamu,” kata Ibu sambil menunjuk bayangannya di dinding. 

Anak laki-laki itu bersorak gembira. Sekarang sudah punya ayah. Sebelum putranya pergi tidur, Ibu mengajarinya untuk membungkuk kepada ayahnya dan mengucapkan selamat malam. Sejak itu, setiap malam tiba, sang ibu selalu berada di sisi putranya sehingga bayangannya di dinding dapat dilihat oleh putranya. Ia rela begadang sampai tengah malam agar anaknya bisa terus melihat ayahnya. Hal ini ia lakukan agar anaknya tenang dan tidak merasa takut lagi. Suatu pagi ketika anak itu bangun. Dia mencari ibunya dan bertanya mengapa setiap kali dia bangun, ayahnya tidak ada lagi. 

Ibu saya juga mengatakan bahwa ayahnya berangkat kerja pagi-pagi sekali dan baru kembali pada malam hari. Putranya mengangguk, mengerti, dan berkata dia ingin tidur lebih nyenyak di malam hari agar bisa bermain lebih lama dengan ayahnya. Setiap malam Ibu selalu menyalakan lampu di kamarnya dan berdiri agar bayangannya bisa terlihat di dinding. Putranya kemudian akan mengajak bayangan itu untuk bermain. Setelah selesai bermain, putranya kemudian membungkuk dan mengucapkan selamat malam kepada bayangan. Ia juga tak lupa menginstruksikan bayangan untuk berhati-hati saat berangkat kerja besok. 

Ibunya hanya bisa tersenyum dalam hati saat melihat kejadian itu. Beberapa bulan kemudian ayah kembali dari perang. Ibu sangat senang dengan kembalinya ayah sehingga dia pergi ke pasar untuk membeli makanan. Dia ingin mempersembahkan makanan kepada para Dewa, yang telah melindungi suaminya. Ia pun pergi ke pasar dan meninggalkan anaknya yang masih tidur dengan ayah. Bocah itu terkejut ketika dia bangun dan melihat orang asing di rumahnya. 

"Kamu siapa?" dia berteriak ketakutan. 

Ayah mengerti mengapa putranya terlihat sangat ketakutan. Dia telah meninggalkan putranya untuk berjuang selama bertahun-tahun. Ia pun mencoba menjelaskannya kepada anak itu. Namun anaknya sudah menganggap bayangan ibunya sebagai seorang ayah. Dia tidak bisa menerima bahwa pria yang dilihatnya adalah ayah kandungnya. 

“Kamu bukan ayahku! Ayahku hanya datang pada malam hari. Dia berangkat kerja pagi-pagi sekali."

Sang ayah sangat terkejut. Ia tidak bisa menebak siapa yang di maksud ayah dengan anaknya. Dia juga berencana untuk bertanya kepada istrinya. Tapi dia sudah merasa marah sehingga dia menarik niatnya. Hari demi hari berlalu dengan cepat. Bocah itu masih tidak percaya jika pria yang dilihatnya ketika dia bangun adalah ayahnya. Ibunya juga lupa menjelaskan kepada suaminya tentang bayangannya yang katanya adalah ayah dari anak mereka. Sedangkan sikap suaminya semakin aneh. Setiap hari ia pergi meninggalkan rumah dan terkadang tidak kembali selama beberapa hari. Suaminya juga tidak pernah berbicara dengan ibu atau putranya. Suatu hari ibu ingin pergi ke pasar untuk membeli makanan. Dia meninggalkan putranya sendirian di rumah karena ayah belum kembali. 

Sepanjang jalan dia memikirkan perubahan sikap suaminya setelah kembali dari perang. Sang ibu terus melamun hingga tak sadar jika kakinya menginjak batu yang sangat licin saat hendak menyeberangi sungai. Ibu juga jatuh. Arus sungai yang sangat kuat membuatnya terseret dan menghilang. Dia tidak aman dan meninggal. Kabar meninggalnya ibu langsung sampai ke anak dan suaminya yang sudah tiba di rumah. Anak itu sangat sedih karena ibunya telah meninggal. Sedangkan suaminya tidak sedih sama sekali. Dia masih merasa dibohongi oleh istrinya karena putranya tidak menganggapnya sebagai ayah dan malah mendengar ayah lain. 

Setelah ibunya meninggal, anak itu berduka setiap hari. Dia tidak mau makan dan hanya duduk di kamarnya. Dia bahkan lebih sedih karena ayahnya, yang muncul dari bayang-bayang ibunya, tidak pernah melihatnya sejak ibu meninggal. Sekarang dia tidak memiliki ayah dan ibu. Dia juga harus tinggal dengan pria asing yang tidak dia kenal sama sekali. Suatu malam anak itu masih diam di kamarnya. Ayahnya segera menyalakan lampu minyak di kamarnya sambil memperhatikan ekspresi sedih di wajahnya. Namun saat lampu menyala, anak itu tiba-tiba berteriak dan terlihat berseri-seri. 

"Itu ayah... Itu dia, ayahku. Ayahku telah datang!” Putranya berteriak sambil menunjuk bayangan di dinding. 

Ayahnya terkejut. Dia segera menyadari kesalahannya, yang telah berpikir buruk tentang istrinya. Ternyata ayah yang dimaksud anaknya selama ini adalah bayangan istrinya. Dia sangat sedih dan menyesal atas semua prasangka buruk dan kemarahannya. Beberapa hari kemudian dia menceritakannya kepada tetangganya. Dia juga meminta mereka untuk membantunya membangun mezbah di depan rumah, sehingga dia bisa berdoa untuk arwah istrinya. Tetangga, tersentuh oleh ceritanya, membantunya membangun altar untuk mengenang wanita yang telah berkorban untuk merawat keluarganya. Altar selesai dalam beberapa hari. 

Di altar dia ingat dan berdoa untuk arwah istrinya. Dia membuat dan mempersembahkan altar kepada istrinya sebagai ungkapan penyesalan atas semua kesalahannya. Sejak saat itu dia berjanji untuk berkorban dan merawat anaknya, seperti yang dilakukan istrinya. Ia juga mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan baik. Sekarang altar itu dikenal sebagai Kuil Ba Vu.

***

Dono selesai membaca bukunya dengan baik.

"Cerita yang bagus asal dari Vietnam. Kesalahan seorang ayah pada istri dan anaknya. Sang ayah meminta maaf pada istrinya yang meninggal dengan membangun altar untuk istrinya dan tetap membimbing anaknya dengan baik," kata Dono.

Dono menutup bukunya dan di taruh di meja. Dono pun main game di Hp-nya dengan baik. Kasino dan Indro masih nonton Tv, ya karena acara Tv bagus gitu.

Wednesday, July 14, 2021

FAKTA ATAUKAH HOAX

Indro dan Kasino berjalan dengan baik menuju sebuah bukit. Sampai di puncak. Kasino dan Indro duduk di bawah pohon yang rindang. Indro membawa tropong untuk melihat keadaan lebih baik. Sampai Indro melihat seorang cewek cantik dan berkata "Kasino...cewek cantik."

"Mana," kata Kasino.

"Di sana!" kata Indro menunjuk ke arah pake tangan kanannya.

"Indro pake teropong. Aku tidak. Pantes aku tidak melihatnya. Jauh sih," kata Kasino.

"Ooooo iya aku lupa. Kalau aku pake teropong," kata Indro.

"Aku pinjem teropongnya!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro memberikan teropongnya kepada Kasino, ya Kasino mengambilnya dengan baik. Kasino meneropong dengan melihat dengan baik ke arah yang di tujukan Indro tadi. 

"Nenek," kata Kasino.

"Cewek cantik Kasino," kata Indro.

"Nenek. Indro," kata Kasino.

"Kok nenek sih," kata Indro.

"Kalau tidak percaya lihat sendiri!" kata Kasino sambil memberikan teropong pada Indro.

Indro mengambil teropong dari tangan Kasino dan segera menggunakan teropong dengan baik.

"Iya nenek. Tadi cewek cantik," kata Indro sambil tidak meneropong lagi.

"Emmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus menikmati keadan dengan baik, ya melihat lingkungan dari atas bukit gitu.

"Kasino. Berita di Tv ada yang heboh. Tentang Dokter yang tidak percaya bahwa covid-19 itu ada. Jadinya aneh kan?" kata Indro.

"Berita itu memang aneh," kata Kasino.

"Maka itu di sisi lain berita menyatakan covid-19 itu ada," kata Indro.

"Ada tidak percaya berarti menimbulkan Kontra. Ada yang percaya beranti Pro," kata Kasino.

"Apa mungkin sensasi saja ya?!" kata Indro berpikir panjang.

"Mungkin sih. Seperti contoh lain : Ibunya tidak pake hijab dan anak gadisnya telah berhijab. Kontra dan Pro," kata Kasino.

"Penilaian manusia. Ada baik dan ada yang buruk. Pada akhirnya di kembalikan pada orang yang menjalankannya. Paham agama Islam apakah tidak?" kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Kadang lebih baik kita bilang begini saja di Sumatra ada orang yang terkena covid-19," kata Indro.

"Pasti jadinya jujur apa bohong...berita itu," kata Kasino.

"Kadang seru juga sih beritanya dan juga bisa di bilang beritanya Fakta ataukah Hoax " kata Indro.

"Obrolan saja kan!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Kasino terus menikmati keadaan dengan baik.

"Kadang kasihan juga orang-orang miskin yang berjuang hidup di keadaan sekarang ini. Masih menangani covid-19," kata Indro.

"Untuk orang miskin jadinya kasihan sih. Tapi untuk orang kaya, ya tidak kasihan sih. Orang kaya mampu untuk untuk menanggulangi masalah ekonominya dengan baik," kata Kasino.

"Oooo iya Kasino. Berita di Tv. Sholat Idul Adhanya di anjurkan di rumah saja gimana Kasino?!" kata Indro.

"Mau gimana lagi. Jika masih menanggulangi covid-19, ya sholat Idul Adhanya di rumah saja juga tidak masalahkan," kata Kasino.

"Memang tidak ada masalah sih. Kita orang kecil gitu. Lebih baik ikut peraturan kan!" kata Indro.

"Emmm," kata Kasino.

"Kalau di jalankan sholat di mesjid dan juga di lapangan pasti harus di jalankan dengan protokol kesehatan," kata Indro.

"Peraturan juga begitu," kata Kasino.

"Yang penting masih bisa ibadah dari pada tidak ibadahkan," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Udahan yuk. Melihat keadaannya. Pulang!" kata Indro.

"Ayok!" kata Kasino.

Kasino dan Indro beranjak dari duduknya di bawah pohon yang rindang. Keduanya berjalan dengan baik menuju pulang ke rumah. Dono di rumah di ruang tamu sedang baca buku dengan baik, ya buku yang di baca Kebijakan Publik.

TERSESAT

Kasino dan Indro  di ruang tengah sedang menonton Tv. Acara Tv yang di tonton, ya ceramah para Ustad.

"Ceramahnya bagus ya Kasino," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Pinter...Ustadnya. Memberikan pemahaman ini dan itu dengan tujuan agar manusia bijak menjalankan hidup ini. Kemulian yang kita dapatkan kan Kasino?" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus menonton acara ceramah di Tv.

"Kasino. Orang yang beragama Islam itu bisa jatuh pada kesesatan kan?!" kata Indro.

"Orang yang beragama Islam bisa jatuh pada kesesatan? Bisa. Ada ceritanya. Seorang pemuda yang awalnya belajar mengaji dari kecil sampai dewasa. Jatuhnya pada kesesatan karena bergaul dengan orang yang tersesat, ya main ilmu kesyirikan. Jadi dukun tapi terselubung dengan baik di sebut orang pinter," kata Kasino.

"Ilmu beneran apa tidak?" kata Indro.

"Ilmunya, ya kebohongan lah. Contohnya : batu ini memiliki kekuatan magis. Padahal, ya tidak sama sekali," kata Kasino.

"Jadi penipu dong," kata Indro.

"Ya keadaan sih. Ekonomi terdesak mau gimana lagi. Ilmu begitu di jalanin dengan baik," kata Kasino.

"Tersesat sejauh itu ya," kata Indro.

"Ujian orang yang menjalankan agama Islam. Maka itu para Ustad itu gencar-gencarnya menasehati umat Islam agar tetap menetapi di jalan yang benar. Ya untuk kebaikan diri, keluarga dan orang lain," kata Kasino.

"Seperti....ceramah yang kita tonton di Tv," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Ceramah yang di tonton Kasino dan Indro di Tv, ya terus di tonton dengan baik.

"Kita ini harus haus dengan ilmu agama Islam kan?" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Padahal kita ini sudah paham ilmu agama Islam," kata Indro.

"Tujuannya...terus belajar dengan baik. Agar pemahaman kita terus mantep dan tidak goyah. Kembali lagi pada contoh : pemuda yang beragama Islam yang tersesat karena pergaulannya," kata Kasino.

"Ujian manusia hidup di muka bumi ini untuk orang yang beragama Islam....tersesat," kata Indro.

"Maka itu bergaullah di kalangan orang yang sholeh!" kata Kasino.

"Aku paham Kasino," kata Indro.

Indro dan Kasino terus menonton ceramah di Tv dengan baik, ya sampai ceramah di Tv selesai. Acara Tv berganti dengan acara berita. Kasino dan Indro tetap asik nonton Tv dengan baik. Sedangkan Dono di kamarnya, ya sedang asik baca buku tentang Politik Islam.

MENJADI CONTOH

Dono dan Indro duduk di halaman belakang. Keduanya menikmati keadaan sambil minum teh dan makan tahu goreng.

"Dono kebanyakan manusia itu menyembah apa?" kata Indro sambil mengambil tahu goreng di piring, ya segera di makanlah.

"Kok ngomongnya begitu?!" kata Dono.

"Abisnya. Ada sebuah cerita. Ada manusia yang buruk. Di nasehati sama Ustad untuk berjalan di jalan baik. Manusia itu tidak mau berubah gitu, ya tetap berjalan di jalan yang buruk gitu," kata Indro.

"Hatinya sudah tertutup. Tidak menerima nasehat. Kegelapan jiwa," kata Dono.

"Pantes aja. Kegelapan jiwa. Setan kali yang di sembah," kata Indro.

Indro mengambil tahu goreng lagi, ya di makan dengan baik. Dono mengambil gelas tehnya, ya di minum dengan baik.

"Di Tv. Artis yang jenjang pendidikannya tinggi dan mendapatkan gelar pendidikan tinggi, ya ternyata hebat juga ya," pujian Indro.

"Artis yang gelar pendidikan tinggi kan jadi contoh yang baik untuk pencapaian pendidikan gitu," kata Dono.

"Jadi contoh. Bener juga. Seperti jadi Presiden kan harus berpendidikan dengan baik. Ya jadi contoh yang baik gitu untuk generasi selanjutnya," kata Indro.

"Bentuk produk yang di tawarkan untuk membantu meningkatkan kemampuan anak-anak untuk pencapaian masa depan yang baik," kata Dono sambil menaruh gelas tehnnya di meja.

"Maksudnya......aplikasi Ruang Guru?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Pinter yang membuat aplikasi Ruang Guru, ya bisa membantu anak-anak dalam meningkatkan kemampuannya memahami mata pelajaran. Otomatis di masa depan....anak-anak yang berprestasi bisa saja menjadi pemimpin di negeri ini dengan baik...contohnya Presiden," kata Indro.

Indro mengambil gelas tehnya di meja dan segera di minum dengan baik.

"Bisa jadi sih. Dengan Doa dan Usaha yang baik," kata Dono menegaskan.

Dono mengambil tahu goreng di piring dan segera di makan dengan baik. Indro menaruh gelas teh di meja.

"Don. Sebenarnya aku tahu Dono tidak ingin membicarakannya. Tapi aku ingin tahu saja sih?" kata Indro.

"Emangnya mau membicarakan apa?" tanya Dono.

"Dono masih mendengarkan suara Roh...kan?!" kata Indro yang ingin tahu gitu.

"Ya masih sih. Nama juga kemampuan aku," kata Dono.

"Masih toh...mendengarkan Roh," kata Indro.

"Apa Indro ingin mendengarkan Roh?" tanya Dono.

"Mau sih Don. Gimana caranya?" kata Indro.

"Aku akan memberikan pilihan pada Indro. Tes aja sih. Pilih kegelapan apa cahaya?" kata Dono.

"Tes toh. Ya aku sih milih cahaya," kata Indro.

"Kalau begitu sih Indro tidak akan mungkin mendengarkan suara Roh karena memilih cahaya. Semua manusia memilih cahaya untuk menjadi apa pun di muka bumi ini. Pada akhirnya manusia tenggelam pada keburukan dunia ini......penyakit hati," kata Dono.

"Jadi aku tidak mungkin bisa mendengarkan Roh toh," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Seharusnya aku memilih kegelapan dong...untuk mendengarkan Roh," kata Indro.

"Kegelapan itu harus di pilih. Karena awalnya manusia itu buta, bisu, tuli dan tidak merasakan apapun. Tahu-tahu bangun melihat, mendengar, bicara dan merasakan semuanya. Pada akhirnya.....manusia itu matikan kembali ke buta, bisu, tuli dan tidak merasakan apapun," kata Dono.

"Awal di situ toh. Sulit Don. Dengan kegelapan seperti itu," kata Indro.

"Memang susah sih. Cuma awal saja sih. Ujiannya yang berat. Kalau tidak bisa mengikuti ujiannya.....pasti mati. Contohnya : seperti orang di uji sakit berat gitu, ya di ambang kematian gitu. Kalau orang itu memahami ilmu maka akan selamat dari ujian dan sembuh dari sakitnya itu," kata Dono.

"Ujiannya yang berat toh. Ya sudah Don. Lebih baik aku main game saja di Hp-ku!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono mengambil buku di meja dan segera di baca dengan baik. Indro telah asik main game di Hp-nya. Sedangkan Kasino di ruang tengah sedang nonton Tv, ya acara yang di tonton sih sinetron gitu.

AKU MENJADI YANG LAIN

Dono di rumah, ya di ruang tamu sedang baca buku dengan baik. Kasino dan Indro duduk bawah pohon yang rindang, ya di atas bukit sambil melihat keadaan semuanya dengan baik.

"Dunia ini luas banget," kata Indro.

"Manusia terus membangun ini dan itu," kata Kasino.

"Yang miskin ingin kaya. Yang kaya ingin tetap kaya," kata Indro.

"Kalau kaya sih terlihat dari rumah gedung di sana," Indro menunjuk dengan tangan kanannya "Di bangun dengan baik. Ya di buat megah gitu," kata Kasino yang kagum dengan bangunan yang di bangun.

"Apa kah orang kaya itu. Menyisihkan uangnya untuk orang-orang tidak mampu?!" kata Indro.

"Mana aku tahu," kata Kasino.

"Ya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu sih dari berita di Tv. Artis atau pejabat pemerintahan yang agama Islam menyisihkan sedikit rezekinya untuk orang tidak mampu gitu, ya bisa di bilang miskin banget gitu," kata Indro.

"Kalau itu aku tahu sih. Agama lain kalau tidak salah ada juga sih. Bisa di bilang orang dermawan. Membagikan rezekinya kepada orang tidak mampu, ya miskin gitu," kata Kasino.

"Berarti masih banyak orang baik di muka bumi ini," kata Indro.

"Orang buruk juga banyak gitu. Kan masih ada polisi dan tentara untuk menjaga keamanan lingkungan," kata Kasino.

"Kalau tidak di jagakan dengan baik, ya di kacaukanlan sama orang buruk. Manusia itu berbuat ulah di mana-mana. Contoh sederhana : orang kaya membuang sampah di tanah yang kosong. Orang miskin juga ikutan membuang sampah di tanah kosong," kata Indro.

"Kebiasaan manusia inilah yang bikin repot di mana-mana. Seharusnya buang sampah pada tempatnya kan," kata Kasino.

"Dosa. Dosa. Dosa," kata Indro.

"Sekecil kesalahan manusia akan di hitung dengan baik sama Tuhan," kata Kasino.

"Sebiji zarahkan?!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino dan Indro menikmati keadaan lingkungan dengan baik banget.

"Oooo iya Kasino. Dono menulis cerita di Blog-nya dengan tokoh Risky, Haris dan Ady," kata Indro.

"Kenyataannya begitu sih," kata Kasino.

"Jadi bisa di bilang. Aku Menjadi Yang Lain," kata Indro.

"Peranan di dalam cerita kan," kata Kasino.

"Dono menjadi Risky. Kasino menjadi Haris. Dan Aku menjadi Ady," kata Indro.

"Alur cerita, ya jadi Jomlo," kata Kasino.

"Ternyata jadi Jomlo itu tenang ya?!" kata Indro.

"Tenang. Seperti keadaan sekarang," kata Kasino.

"Sudah ah ngobrol di sini. Sudah cukup melihat keadaan di sini. Pulang yuk!" kata Indro.

"Ayok!" kata Kasino.

Kasino dan Indro beranjak dari duduknya di bawah pohon rindang. Keduanya berjalan dengan baik menuju rumah. Dono di rumah, ya di ruang tamu tiba-tiba berhenti dari baca bukunya.

"Jadi penulis itu bisa mengubah jati diri jadi apa pun yang di inginkan. Nama juga dunia cerita. Kadang cerita di ambil dari kehidupan sehari-hari, ya kenyataan gitu," kata Dono.

Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik.

Tuesday, July 13, 2021

ANDAI MENGULANG WAKTU

Risky sedang duduk di teras rumah sambil melihat keadaan lingkungan, ya sambil menikmati minum teh dan gorengan.

"Keadaan seperti biasanya," kata Risky.

Ady selesai dengan urusan kerjaannya, ya ke teras rumah sambil membawa segelas kopi. Ady pun duduk dan gelas kopi di taruh di meja.

"Keadaan lingkungan seperti biasanya, ya Risky?" kata Ady.

"Iya," kata Risky. 

Risky sedang makan tahu gorengan gitu. Ady mengambil tahu gorengan di piring dan segera di makan dengan baik.

"Andai mengulang waktu," kata Risky.

Ady mendengar omongan Risky, ya sidikit aneh gitu. 

"Risky memang ada masalah?" tanya Ady.

"Aku punya masalah di masa lalu yang membuat aku menyesal. Aku ingin kembali ke masa itu dan memperbaikinya dengan baik," ata Risky.

"Kesalahan di masa lalu dan ingin di perbaiki dengan kembali ke masa lalu. Kaya Doraemon saja yang punya mesin waktu. Jadi bisa memperbaiki masa lalu yang salah. Masa depan, ya sempurna gitu," kata Ady.

"Nama juga keinginan. Kenyataan tidak bisa di perbaiki kan. Waktu berjalan terus ke masa depan," kata Risky.

"Memangnya masalah apa yang ingin di perbaiki di masa lalu?" tanya Ady.

"Nilai matematika ku nol," kata Risky.

"Nilai matematika nol. Kok kaya cerita Nobita saja. Hal yang gak penting di perbaiki," kata Ady.

"Becanda gitu," kata Risky.

"Oooooo becanda toh!" kata Ady.

"Sebenarnya aku pernah berbuat salah pada cewek, ya teman aku sih. Karena aku menyatakan cinta padanya. Pada akhirnya hubungan perteman ku retak. Cinta tidak di dapatkan aku di tolak," kata Risky.

"Beneran apa bohongan?" tanya Ady.

"Ya bohongan lah. Cuma sekedar cerita saja!" kata Risky.

"Bohongan. Penting gak di tanggapi dengan baik," kata Ady.

"Tidak penting sih di tanggapi. Cuma bahan obrolan saja gitu," kata Risky.

"Cuma bahan obrolan saja. Kalau gitu. Nanti Lesti cemburu dong...kalau tahu Risky nembak cewek lain," kata Ady.

"Kok jadi urusannya ke Lesti. Emannya aku Risky artis terkenal?!" katanya.

"Cuma bahan obrolan kan. Di kaitan tidak masalahkan. Kenyataannya. Risky orang biasa saja dan juga masih jomlo kan," kata Ady.

"Ya memang aku masih Jomlo sih. Karena kesalahan aku juga sih masih Jomlo. Dulu aku ikut acara Ta'aruf. ya suruh milih cewek yang di sukai dan segera menikah. Aku ikut Ta'aruf tapi tidak milih cewek gitu...jadi masih jomlo. Padahal ada cewek yang aku suka sih. Cewek yang aku suka itu sekarang sudah menikah. Andai bisa mengulang waktu...pada saat itu?" kata Risky.

"Ada kesepatan tidak pilih. Pada akhirnya menyesal di kemudian hari," kata Ady.

"Maka itu. Aku ingin ke masa lalu untuk memperbaikinya dan masa depan ku tidak jomlo," kata Risky.

"Sudahlah yang berlalu sudah berlalu. Harus melangkah ke masa depan. Lebih baik nikmati keadaan. Aku sendiri masih jomlo. Di bawa senang aja!" kata Ady.

"Omongan Ady ada benernya. Jomlo di bawa senang aja!" kata Risky menegaskan omongan Ady.

Risky dan Ady mengambil gelas masing-masing dan meminum teh dan kopi dengan baik sambil menikmati keadaan gitu. Sedangkan Haris di ruang tengah sedang asik nonton Tv yang acaranya seputar artis dengan pokok masalah yang di perbincangkan ini dan itu....pokoknya menarik gitu.

SUNGGUH AKU KECEWA

Risky di ruang tamu, ya masih sibuk mengumpulkan data-data di jaringan internet di leptop. Haris selesai main game di Hp-nya di ruang tamu ke ruang tengah mau nonton Tv. Di hidupkan Tv dengan remot. Haris mencari chenel Tv yang menayangkan acara musik gitu sampai ke chenel yang di sukai karena bisanya menayangkan acara musik. Ternyata chenel itu tidak menayangkan acara musik, ya menayangkan acara sinetron gitu.

"Aku kecewa ini mah," kata Haris.

Haris menonton sinetron itu dengan baik. Ady keluar dari kamarnya, ya selesai mengerjakan kerjaannya gitu. Ady ke ruang tengah untuk menonton Tv. Duduklah Ady bersama Haris, ya nonton acara Tv sinetron gitu.

"Haris," kata Ady.

"Apa?" kata Haris.

"Risky...sedang ngerjain apa?" tanya Ady.

"Risky sedang ngumpulin artikel-artikel tentang covid-19. Tujuannya sejauh apa pemerintahan menangani masalah covid-19?" kata Haris.

"Beneran apa bohongan?" kata Ady.

"Beneran!" kata Haris.

"Oooo begitu toh. Kaya zaman kuliah aja. Mengumpulkan artikel-artikel tentang covid-19 dengan tujuannya sejauh apa pemerintahan menangani covid-19?" kata Ady.

"Sekedar saja kan!" kata Haris.

"Ooooo," kata Ady.

"Hari ini aku sungguh kecewa banget," kata Haris.

"Kenapa, jangan-jangan ada masalah dengan cinta gitu? Di tolak cewek gitu!" kata Ady.

"Bukan urusan cewek. Apalagi di tolak cewek. Aku ini keren dan ganteng....mana mungkin aku di tolak cewek," kata Haris.

"Tapi kenapa Haris masih jomlo. Kan aneh?" kata Ady.

"Kalau itu sih aku banyak milih sih," kata Haris.

"Ooooo banyak milih toh," kata Ady.

"Aku ini kecewa karena acara musik tidak di tayangkan di chenel Tv yang sering aku tonton gitu," kata Haris.

"Ooooo. Kecewanya karena acara musik tidak di tayangkan di chenel Tv yang sering di tonton toh. Ya kalau itu sih ganti aja ke chenel Tv lain yang menayangkan acara musik gitu!," kata Ady.

"Kalau di ganti ke chenel lain. Tetap saja aku tidak mendapatkan apa yang aku mau gitu," kata Haris.

"Apa yang di mau Haris?" kata Ady.

"Aku ingin nonton artis Lesti gitu," kata Haris.

"Lesti. Nanti Risky marah loe," kata Ady.

"Risky yang mana?!" kata Haris.

"Risky yang ada di rumah ini kali.....," kata Ady.

"Risky yang ada di rumah ini. Mana mungkin marah. Risky masih jomlo. Tidak ada hubungan dengan Lesti," kata Haris.

"Aku sedikit becanda aja!" kata Ady.

"Aku paham," kata Haris.

"Ya sudahlah ganti aja ke chenel lain yang ada acara musiknya!" kata Ady.

"Baiklah," kata Haris.

Haris mengambil remot di meja dan menggantikan chenel Tv ke chenel yang lain yang menayangkan acara musik gitu. 

"Acara bagus juga," kata Haris.

"Emmm," kata Ady.

Ady dan Haris menonton acara musik dengan penuh keasikan gitu, ya remot di taruh meja sama Haris. Risky pun selesai mengumpulkan artikel-artikel yang berkaitan dengan covid-19 dan di buat dengan baik menjadi makalah. Risky melanjutkan dengan membuka jaringan internet di leptopnya, ya tepatnya Youtobe 

"Banyak penyanyi cowok dan cewek yang bagus-bagus gitu. Ya sudahlah Lesti aja ah," kata Risky.

Risky menonton Youtobe dengan baik, ya lagu-lagu yang di nyanyikan Lesti dari yang lama sampai yang baru.

Monday, July 12, 2021

AKU SUKA SPIDERMAN

Spiderman melompat dari satu gedung ke gedung lain dengan menggunakan jaring laba-laba. Sampai di sebuah gedung yang di tuju. Spiderman melihat sekelompok penjahat di atas gedung, ya anak buah Goblin. Spiderman menggunakan jaring laba-laba keluar dari tangannya menjerat para penjahat dan juga menghajarnya satu persatu persatu. Spiderman telah mengalahkan penjahat di atas gedung, ya melompat lagi dengan menggunakan jaring laba-laba dari satu gedung ke gedung lain. Sampai di gedung yang di tuju. Spiderman bertemu dengan Goblin. Spiderman bertarung dengan Goblin dengan sangat sengit banget gitu.

Spiderman kadang kewalahan menghadapi Goblin karena menggunakan banyak senjata yang dapat membuat dampak ledakan yang luar biasa. Spiderman menghindari serangan Goblin yang selalu di arahkan dengan baik ke Spiderman. Ketika ada kesempatan, ya celah gitu. Spiderman menghajar Goblin. Spiderman pun terus bertarung dengan Goblin. Sampai Goblin kalah, ya tidak berdaya di hadapan Spiderman.

Spiderman meninggalkan Goblin begitu saja dengan ketidak berdayaannya. Spiderman meninggalkan gedung tersebut.

***

Kasino menghentikan main game di komputernya, ya game Spiderman gitu.

"Seru juga main game Spiderman ini," kata Kasino.

Kasino mengambil gelas di meja, yang berisi air putih untuk di minumnya.

"Segernya," kata Kasino.

Kasino setelah minum menaruh gelas di meja.

"Main game Spiderman-nya di lanjutin nanti aja. Aku ada pekerjaan," kata Kasino.

Kasino menyimpan data permainan Spiderman, ya di save dengan baik.

"Waktunya kerja," kata Kasino.

Kasino telah berhenti main game di komputernya, ya segera mengerjakan kerjaannya dengan baik lah di kamarnya. Indro di ruang tengah sedang menonton Tv dengan baik. Acara yang di tonton Indro, ya film Spiderman.

Isi cerita  film yang di tonton Indro di Tv :

Peter Parker telah sukses sebagai Spidernan, sementara Mary Jane Watson memulai kariernya di Broadway. Harry Osborn masih terus berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya, dan Flint Marko jatuh ke dalam sebuah akselerator partikel dan berubah menjadi makhluk pasir yang dapat mengubah-ubah bentuk. Ditambah lagi dengan alien yang jatuh ke bumi dan mengikatkan diri kepada Peter Parker, ya meningkatkan sisi gelap Peter. Ketika Peter berhasil melepaskan diri, alien tersebut berhasil menguasai Eddie Brock Jr., fotografer saingan Peter. Simbiosis alien tersebut dengan Eddie menyebabkan Peter masuk ke dalam salah satu pertempurannya yang paling hebat.

***

Indro terus menonton acara Tv, ya film Spiderman sampai selesai gitu.

"Bagus filmnya," kata Indro.

Indro melanjutkan nonton acara Tv lainnya, ya pokoknya bagus gitu. Sedangkan Dono di ruang tamu sedang mengetik di leptonya dengan baik, ya membuat cerita.

Isi cerita yang di buat Dono :

Penyanyi terkenal bernama Tiara Andini yang katanya di berita sana sini banyak cowok yang menyukai Tiara. Salah satunya Anrez, ya bintang muda yang tampan.....pemain sinetron dan juga penyanyi karena sudah mengeluarkan singgel lagu, ya ada di Youtobe gitu. Tiara keluar dari gedung tempat ia bekerja setelah mengisi acara musik Dasyat. Muncullah penjahat yang ingin menculik Tiara gitu. Tiara memang berteriak meminta tolong. Bantuan dateng sih, sapam gitu. Sapam melawan para penjahat pada kalah gitu. Anrez yang berjiwa satria ingin menolong Tiara gitu melawan penjahat yang ingin menculik Tiara.

Anrez mengunakan teknik ilmu bela dirinya untuk mengalahkan para penjahat. Anrez memang bisa mengalahkan satu penjahat. Pada akhirnya Anrez kalah juga karena penjahatnya main keroyokan gitu. Dede, ya artis juga sih yang terkenal dengan sinetronnya Super Dede, ya berubah menjadi Super Dede gitu dengan menggunakan topenglah.

Super Dede mengalahkan satu persatu mengalahkan penjahat. Tapi itu semua hanya di dalam pikiran Dede saja, ya khayalan Dede saja....nama juga sinetron gitu. Kenyataanya Dede takut menghadapi penjahat, ya lumrahlah karena penjahatnya gahar-gahar gitu. Tiara ingin di masukkan ke dalam mobil sama penjahat. Muncullah Spiderman dengan menggunakan jaring laba-laba, ya menjerat para penjahat. Spiderman menghajar penjahat satu persatu sampai tidak berdaya sih. 

"Pahlawan ku," kata Tiara.

Tiara terlihat senang banget di tolong sama Spiderman. Muncullah musuh yang kuat...Rhino. 

"Spiderman menggangu rencana aku saja," kata Rhino yang marah.

Rhino mulai bergerak cepat, ya menyeruduk dengan culahnya yang kuat dan tajam. Spiderman dengan indra laba-laba, ya bisa tahu serangan dadakan dari musuhnya. Spiderman menghindari serangan Rhino. 

"Mana Spiderman," kata Rhino.

"Aku di sini," kata Spiderman menempel di dinding.

Rhino marah dan bergerak menyerang dan menabrak tembok. Ya Tembok runtuh sih. Spiderman jatuh dari menempel di dinding.

"Kemampun Rhino ini merepotkan. Nabrak sana nabrak sini. Menghancurkan apa yang ada di depannya," kata Spiderman.

Spiderman pun bertarung dengan baik melawan Rhino. Pertarungan memang sengit banget. Sampai akhirnya Spiderman mengalahkan Rhino dengan cara Rhino menabrak gardu listrik, ya kesetrum Rhino karena ulahnya sendiri nabrak sana nabrak sini. Spiderman pun meninggalkan tempat tersebut karena telah mengalahkan semua penjahat. Polisi, ya dateng untuk menangkap para penjahat. Tiara masih senanglah di tolong sama pahlawan super yang terkenal gitu Spiderman.Tiara pulang ke rumahnya karena dirinya sudah aman gitu. Anrez di bawa ke rumah sakit karena babak belur di hajar penjahat. Sedangkan Dede, ya melanjutkan kerjaanyalah sebagai artis yang terkenal gitu. 

***

Dono selesai membuat cerita di leptopnya, ya hasilnya di simpan dengan baiklah. 

"Sekedar cerita saja," kata Dono.

Dono segera main game di leptopnya, ya seperti biasa game yang di mainkan.....catur. 

SANTAI BRO

Dono duduk di ruang tamu sedang nonton vidio di Hp-nya dengan baik banget bisa di bilang sih santai bro. Kasino selesai mengerjakan kerjaannya di kamar, ya keluar dari kamar. Kasino ke ruang tengah untuk nonton Tv. Duduk Kasino bersama Indro yang asik nonton Tv, ya bisa di bilang santai bro. Indro sedang asik nonton musik di Tv lah.

"Happy Asmara," kata Kasino.

"Iya....Happy Asmara. Penyanyi yang populer saat ini" kata Indro.

"Kalau di cari dengan baik kan. Ada deretan penyanyi populer saat ini, ya baik cowok dan cewek gitu," kata Kasino.

"Kasino.....tidak perlu akurat gitu. Sekedar saja. Populer saat ini!" kata Indro menegaskan.

"Selanjutnya?!" kata Kasino.

"Kalau bisa mempertahankan popularitasnya maka tetap populerlah. Viral gitu!" kata Indro.

Indro dan Kasino terus menonton acara musik dengan baik banget.

"Acara yang Tv yang kita tonton ini...kayanya ada yang aneh. Kayanya di atur gitu. Kok yang nyanyi Happy Asmara terus?!" kata Kasino.

"Memang vidio Happy Asmara yang aku atur di leptop gitu dan aku masukkan ke dalam flashdisk. Setelah itu aku setel di Tv. Kita nonton vidio musik dengan baik deh Happy Asmara," kata Indro.

"Indro kalau suka sesuatu di jalankan dengan baik banget," kata Kasino.

"Yo, i," kata Indro.

Indro dan Kasino terus menonton vidio musik yang di setel di Tv dengan baik banget. Lagunya Happy Asmara di dengarkan dan di tonton dari satu vidio ke vidio lain, ya lagu populernya Happy Asmara gitu. Dono masih asik nonton vidio di Hp-nya.

"Lucu," kata Dono.

Dono terus menonton vidio di Hp-nya, ya vidio ponakannya Dono, ya Sabila bermain dengan ayahnya dan juga ibunya. Sabila senang bermain dengan mainan di belikan ayah dan ibunya. Sampai vidio itu habis di tonton. Dono segera main game di Hp-nya dengan baik banget. Vidio yang di tonton Kasino dan Indro di Tv telah selesai.

"Bagus semua lagu Happy Asmara," pujian Indro.

"Kalau suka sama artis penyanyi yang di sukai. Otomatis memujilah..karya tuh artis dengan baik," kata Kasino.

"Yo..,i," kata Indro.

"Aku ingin tanya sesuatu?!" kata Kasino.

"Apa Kasino?" kata Indro.

"Sebenarnya yang di sukai Indro....lagunya apa orangnya, ya penyanyinya?" kata Kasino.

"Kalau aku pikir dengan baik, ya lagu bisa saja menyanyikan lagu orang. Berarti aku suka orangnya, ya pembawaannya...cantik Happy Asmara!" kata Indro.

"Kebiasaan pola pikir cowok itu mah. Kalau dari sudut kecantikan cewek," kata Kasino.

"Lumrah kan Kasino. Kan Happy Asmara itu....artis yang cantik," kata Indro.

"Emang Happy Asmara...artis yang cantik. Nama juga cewek...Happy Asmara itu!' kata Kasino menegaskan.

"Pokoknya aku suka orangnya dan juga lagunya, ya karyanya Happy Asmara!" kata Indro yang tegas.

"Iya. Aku paham," kata Kasino.

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lagi. Lebih baik nonton Tv aja!" kata Indro.

"Iya....nonton Tv," kata Kasino.

Kasino duduk santai sih. Indro mengambil remot di meja untuk mengganti program Tv dari vidio ke Tv. Indro memilih acara Tv, ya sinetron percintaan. Indro menaruh remot di meja. Indro dan Kasino, ya asik nonton Tv karena memang acara Tv bangus banget. Dono tetap asik main game di Hp-nya.

Sunday, July 11, 2021

KISAH KELANA SAKTI

Rangga membaca bukunya dengan baik.

Isi buku yang di baca Rangga :

Pada zaman dahulu, berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Purnama. Kerajaan ini diperintah oleh seorang raja yang bernama Indra Sakti. Raja Indra Sakti terkenal arif dan bijaksana dalam memimpin kerajaannya. Rakyat makmur, aman, damai dan sentosa dibawah pemerintahan beliau.

Namun, berita buruk telah terjadi, Raja Indra Sakti mengalami sakit keras. Sakit yang di derita oleh Raja Indra Sakti tergolong penyakit yang sangat parah dan sulit untuk disembuhkan. Beberapa orang tabib dari seluruh negeri bahkan dari negeri seberang pun didatangkan untuk menyembuhkan penyakit beliau. Namun, keadaan Raja Indra Sakti semakin lama semakin memburuk. Permaisuri dan putranya semakin cemas akan keadaan sang raja. Mereka tidak tega melihat keadaan sang raja yang terkulai lemas tidak berdaya di atas pembaringan. Wajah sang raja tampak pucat, semakin hari badannya semakin kurus, pandangannya sayu, raja bahkan terkadang tidak sadarkan diri.

Sang raja akhirnya ingin mengatakan sesuatu kepada permaisurinya. Beliau memiliki sebuah firasat. Dengan suara lemah dan parau, sang raja berkata kepada permaisurinya “Istriku, tampaknya umurku sudah tidak akan lama lagi. Cobalah engkau panggil Panglima Badau untuk menemuiku.”

“Baiklah kakanda, saya akan memanggilnya,” ujar sang permaisuri dengan raut wajah yang sangat sedih.

Tidak lama kemudian, Panglima Badau datang ke kamar sang raja.

“Hormat baginda raja, ada apa gerangan baginda memanggil hamba ?” tanya Panglima Badau.

“Begini Panglima Badau, aku rasa usiaku tidak akan lama lagi. Tubuhku semakin hari semakin melemah. Aku titip tampuk pemerintahan di pundakmu. Pimpinlah kerajaan ini dengan adil dan bijaksana. Rawatlah negeri ini dengan sepenuh hati. Jaga rakyatku dari ancaman mara bahaya. Aku menitipkan putraku kepadamu. Apabila dia telah dewasa nanti, nobatkanlah dia menjadi seorang raja, sebagai penerusku,” sang raja bertitip pesan kepada panglima Badau.

“Siap baginda yang mulia, Saya akan melaksanakan perintah baginda !” sahut Panglima Badau sambil memberi hormat.

Akhirnya sang raja meninggal dunia. Seluruh rakyat merasakan kesedihan yang mendalam karena ditinggal pergi oleh seorang raja yang penuh kharisma. Mereka tidak yakin, apakah kerajaan ini dapat dipelihara dengan baik setelah kematian Raja Indra Sakti. Raja Indra Sakti tidak digantikan langsung oleh anaknya, sebab putranya masih berusia kanak-kanak. Akhirnya tampuk pemerintahan Raja Indra Sakti dipegang oleh seorang panglima kerajaan yang bernama Badau. Panglima Badau dikenal sebagai orang yang angkuh dan sombong.

Ketika masa pemerintahan Panglima Badau, terjadilah kekacauan di negeri Kerajaan Purnama. Panglima Badau tidak mengurus pemerintahan dengan benar. Dia suka berfoya-foya dengan rekan-rekannya. Uang negara pun menjadi cepat habis. Tidak hanya hidup berfoya-foya, Panglima Badau juga suka bermabuk-mabukan. Rakyat semakin hari semakin menderita. Mereka hidup dalam kecemasan. Kemiskinan dan kelaparan melanda negeri Purnama.

Rakyat sangat rindu dengan pemerintahan Raja Indra Sakti. Raja Indra Sakti terkenal dengan kedermawanan dan perhatiannya kepada rakyat. Selain itu, Raja Indra Sakti menjamin keamanan dan kemakmuran bagi setiap rakyatnya, sangat berbeda sekali dengan kepemimpinan Panglima Badau. Di bawah kekuasaan Panglima Badau, rakyat hidup dengan sangat menderita. Sikap berfoya-foya Panglima Badau akhirnya menghabiskan uang istana. akhirnya Panglima Badau memerintahkan kepada anak buahnya untuk menarik pajak yang sangat tinggi kepada rakyat. Melihat tindakan Panglima Badau yang sudah tidak dapat di toleransi lagi, rakyat menjadi hidup sengsara dan menderita. Hati mereka menjerit ingin kembali kepada masa pemerintahan Raja Indra Sakti. Tidak hanya memungut pajak yang tinggi, terkadang hasil bumi rakyat juga dirampas dengan paksa oleh prajurit istana, demi memenuhi keinginan berfoya-foya seorang Panglima Badau.

Rakyat hidup dalam ketakutan. Hasil bumi mereka dirampas. Pasar menjadi sepi, karena pedagang takut barang dagangannya dirampas. Akibatnya, perekonomian kerajaan pun mulai memburuk. Rakyat banyak yang di siksa dan dipenjara akibat menentang keputusan Panglima Badau. Tidak hanya di kalangan rakyat, kalangan keluarga istana pun juga ketakutan atas sikap Panglima Badau. Mereka menentang sikap Panglima Badau, namun mereka ketakutan karena di ancam akan dipenjarakan, disiksa, bahkan dibunuh.

Pada suatu tempat di wilayah Kerajaan Purnama, hiduplah sebuah keluarga petani yang rajin bekerja. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak remaja yang bernama Kelana. Kelana dikenal sebagai seorang anak yang baik hati. Selain baik hati, Kelana juga rajin bekerja untuk membantu kedua orang tuanya di ladang.

Suatu ketika, keluarga Kelana sedang duduk-duduk di teras rumah. Mereka istirahat untuk melepas lelah karena telah seharian bekerja di ladang. Namun, tidak lama kemudian, beberapa puluh prajurit datang ke rumahnya.

“Serahkan harta kalian !” bentak seorang prajurit kepada keluarga Kelana sambil menodongkan tombak yang tajam.

Kelana dan ayahnya tidak serta-merta langsung memberikan harta benda mereka. Sambil menghadang desakan para prajurit istana yang diutus oleh Panglima Badau tersebut, mereka berusaha mempertahankan harta keluarga. Namun, mereka kalah dalam hal kekuatan. Kelana dan ayahnya dihujani tendangan dan pukulan yang bertubi-tubi oleh para prajurit. Melihat kejadian itu, ibu Kelana berusaha memisahkan mereka.

“Tolong, jangan siksa kami. Ambilah semua harta kami, saya ikhlas asalkan jangan menyiksa suami dan anak saya,” kata ibu Kelana sambil mengiba.

“Kalian telah berusaha untuk melawan kami, sebagai balasannya kalian akan kami bawa ke istana !” kata salah satu dari prajurit tersebut.

Akhirnya sang ibu dan ayah Kelana diseret untuk dibawa ke istana. Kelana berusaha untuk menarik kedua orang tuanya dari cengkraman para prajurit Panglima Badau.

“Jangan ambil ayah ibuku...., ayah... ibu... berpeganglah kepada kedua tanganku...” seru Kelana sambil memegang kedua orang tuanya. Kelana tidak rela apabila ayah dan ibunya di seret serta di bawa oleh prajurit istana.

Namun, prajurit istana bertambah kesal. Mereka akhirnya memukul Kelana hingga tidak bisa bergerak. Kelana pingsan dan akhirnya tergeletak ke tanah. Ayah dan ibunya berhasil dipaksa ke istana. Tidak lama berselang, Kelana telah siuman. Kelana terkejut melihat keadaan di sekelilingnya. Dia telah berada di sebuah tempat yang asing.

“Ayah... Ibu...,” Kelana berusaha memanggil ayah dan ibunya.

Namun bukan, kedua orang tuanya yang menghampiri Kelana, melainkan seorang kakek yang baik hati. Kakek tua itulah yang menolong Kelana. Dia berusaha mengobati Kelana hingga saat ini.

“Kedua orang tuamu telah diambil oleh prajurit istana, cucuku. Engkau tinggal lah di sini sebentar,” kata sang kakek.

Akhirnya, Kelana tinggal bersama kakek yang telah menolongnya. Di tempat kakek tersebut, Kelana diajarkan ilmu bela diri, ilmu pengobatan, dan seni perang. Tidak lama kemudian, Kelana bisa menguasai ilmu bela diri, pengobatan dan seni perang dari sang kakek sakti tersebut. Kelana berubah menjadi seorang pemuda yang sakti, namun cinta terhadap perdamaian.

Hari demi hari berlalu, Kelana Sakti masih memikirkan nasib rakyat yang di timpa kesusahan oleh penguasa yang zalim bernama Badau. Terlebih, Kelana masih ingat akan kepergian orang tuanya yang di ambil secara paksa oleh prajurit istana. akhirnya, Kelana menghimpun para pemuda dan rakyat yang masih kuat untuk bersatu mengalahkan kekuatan Panglima Badau. Rakyat tersebut di ajarkan ilmu bela diri dan seni perang oleh Kelana Sakti. Hingga akhirnya, Kelana dan para pengikutnya dapat menyerang istana yang dikuasai oleh Panglima Badau. Kelana dan para pengikutnya sangat kuat dan tangguh hingga dapat mengalahkan prajurit dan penguasa Badau itu sendiri. Kelana dapat membebaskan ayah dan ibunya yang di penjara oleh Panglima Badau. Ayah dan ibunya sangat bangga dengan sikap kesatria Kelana. Karena Kelana dapat menyelamatkan negeri dari cengkraman penguasa jahat. 

Rakyat bersuka cita akan kemenangan yang diraih oleh Kelana sakti dan pasukannya. Keluarga kerajaan pun juga senang atas kehadiran Kelana Sakti dalam membasmi kejahatan. Akhirnya Kelana Sakti diangkat menjadi raja. Kelana Sakti memimpin kerajaan secara arif dan bijaksana. Hingga akhirnya, kekuasan pemerintahan diserahkan kembali kepada putra Raja Indra Sakti yang telah beranjak dewasa. Namun, Kelana Sakti tetap dianggap sebagai pahlawan negeri dan namanya tetap di kenang oleh seluruh rakyat Kerajaan Purnama.

***

Rangga selesai membaca bukunya.

"Cerita yang bagus Sumatra Utara," kata Rangga.

Rangga menutup buku dan buku di taruh di meja.

SI BERU DAYANG

Rojak membaca bukunya dengan baik.

Isi buku yang di baca Rojak :

Dahulu kala, di daerah Tanah Karo, Sumatera Utara, berdirilah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang arif dan bijaksana. Masyarakat hidup makmur dan sejahtera. Makanan pokok mereka adalah buah dari kayu. Mereka belum mengenal tanaman padi seperti saat sekarang ini.

Namun, pada suatu ketika, daerah tersebut mengalami kelaparan yang sangat dahsyat. Hal tersebut dikarenakan oleh kemarau yang panjang, sehingga tanaman yang akan berbuah menjadi layu. Penduduk di daerah Tanah Karo banyak yang mengalami kelaparan. Seorang anak yang bernama Beru Dayang menangis kelaparan di pangkuan ibunya. Beru Dayang adalah seorang anak yatim. Dia hanya tinggal bersama ibunya. Beru Dayang menangis sambil berkata bahwa dia sedang lapar kepada ibunya. 

“Ibu... aku sangat lapar, aku lapar...,” isak Si Beru Dayang di pangkuan ibunya. Saat itu, tubuh Beru Dayang sangat lemah, kurus, dan pucat.

“Sabar lah nak, mudah-mudahan kemarau ini akan berakhir dan kita bisa makan kembali seperti biasanya,” kata ibu Si Beru sambil menyeka air matanya.

Sebenarnya, ibu Si Beru tidak bisa menahan kesedihan karena anak semata wayangnya sakit dan terkulai lemas karena kelaparan. Dia hanya berharap, bencana kelaparan akan segera berakhir. Namun, hal yang sangat menyedihkan terjadi. Si Beru tidak kuat menahan rasa laparnya. Tubuhnya yang kurus dan lemah tidak mampu untuk bertahan hidup. Si Beru akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan sang ibu. Sang ibu yang menyadari bahwa anaknya meninggal dunia karena kelaparan langsung terkejut dan berteriak histeris.

“Anakku, bangun lah nak.... jangan tingalkan ibu...,” sang ibu menangis dengan berurai air mata. Tubuhnya langsung lemas, tidak berdaya melihat kenyataan bahwa anaknya sudah tidak bernyawa.

Akhirnya, Si Beru dikuburkan di pemakaman desa. Para warga saling membantu untuk mengurus pemakaman anak yatim itu. Sang ibu tidak kuasa menahan rasa sedih. Hari demi hari dilalui sang ibu dengan rasa kesedihan yang mendalam akibat ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya.

Sang ibu akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Dia pergi ke sebuah tempat di ujung desa untuk mengakhiri hidupnya. Di ujung desa ada sebuah sungai. Dengan tubuh yang lemas dan menahan rasa lapar, dia berjalan dengan gontai ke arah yang dituju. Dia meminta kepada Tuhan agar nyawanya segera diambil.

Setelah sampai di jurang yang berhadapan dengan sungai, ibu Si Beru melompat terjun ke sungai untuk mengakhiri hidupnya. Ajaibnya, tubuhnya berubah menjadi seekor ikan setelah sampai ke dasar sungai. Para warga yang sedang bergelut melawan rasa lapar tidak ada yang tau, bahwasanya ibu Si Beru menjelma menjadi seekor ikan.

Hari demi hari dilalui oleh warga Tanah Karo dengan penuh rasa kesedihan. Setiap hari selalu saja ada yang meninggal karena kelaparan. Tanaman yang tumbuh di sana telah meranggas mati kekeringan. Tanaman tersebut mati seperti habis terbakar. Mereka selalu menangis dan bersedih karena bencana tersebut belum juga sirna.

Suatu ketika, dua orang anak kecil yang kelaparan sedang mengais tanah untuk mencari makanan. Mereka berharap agar menemukan sesuatu yang dapat dimakan. Kelaparan yang sering mereka alami berbulan-bulan membuat mereka harus bertahan hidup dengan mengais tanah untuk menemukan makanan apa saja yang dapat mereka santap. Salah seorang anak akhirnya menemukan sebuah benda yang aneh. Ternyata benda tersebut adalah buah. Buah tersebut mirip dengan labu.

“Kamu tau buah apakah ini ?” tanya salah satu anak kepada saudaranya.

 Dengan terheran-heran, saudaranya menjawab “aku juga tidak tau, mungkin orang tua kita tau nama buah ini.”

 Akhirnya mereka pulang dengan membawa buah berbentuk labu yang belum diketahui namanya. Kedua orang tua mereka ternyata juga tidak mengetahui nama buah tersebut. Penemuan buah yang belum diketahui namanya oleh warga tersebut mengemparkan wilayah Tanah Karo. Hingga berita penemuan buah tersebut akhirnya sampai ke telinga sang raja. Sang raja akhirnya datang ke rumah orang tua kedua anak tersebut untuk melihat buah yang baru saja ditemukan secara langsung. Namun tidak lama kemudian, munculah suara gaib yang datang dari langit. Suara gaib dari langit menyatakan bahwa buah tersebut adalah penjelmaan seorang anak laki-laki yang bernama Beru Dayang. Anak laki-laki yang meninggal dunia karena kelaparan yang melanda negeri itu.

“Potong-potonglah buah itu menjadi beberapa bagian yang halus. Lalu tanamlah bagian-bagian buah itu. Apabila potongan buah itu kalian rawat dengan baik, niscaya buah itu akan menjelma menjadi tanaman yang dapat kalian makan. Mudah-mudahan tanaman itu akan menghilangkan wabah kelaparan di negeri ini. Si Beru Dayang sangat merindukan ibunya. Untuk itu, pertemukanlah dia dengan ibunya yang telah menjelma menjadi seekor ikan di sungai,” ujar suara ajaib itu.

Sang raja akhirnya memerintahkan rakyatnya untuk menuruti suara gaib itu. Akhirnya, mereka memotong buah tersebut menjadi potongan yang halus. Mereka menanam potongan tersebut ke dalam tanah. Tidak lama kemudian, turunlah hujan dengan deras. Tanah yang kering kerontang berubah menjadi tanah yang basah dan subur. Hingga akhirnya, potongan buah yang ditanam di dalam tanah tersebut tumbuh menjadi tanaman seperti rerumputan.

Tanaman tersebut akhirnya tumbuh kembang. Setelah dua bulan, tanaman itu berbunga dan berbuah. Buahnya seperti berbulir dalam tiap tangkainya. Setelah genap tiga bulan, tanaman yang awalnya berwarna hijau tersebut telah menjadi kuning dan akhirnya siap di  panen.

Penduduk Tanah Karo dan sang raja bersuka cita untuk memanen tanaman tersebut. Mereka seakan tidak percaya, bahwa buah ajaib yang baru saja ditemukan oleh dua orang anak itu berubah menjadi tanaman yang bisa dimakan. Buah yang dipotong menjadi bagian-bagian yang halus, lalu ditanam, dan setelah beberapa bulan dapat diambil hasilnya untuk dimakan. Mereka mengambil bulir tanaman tersebut, menjemurnya, dan menumbuknya untuk memisahkan kulit dengan isinya. Setelah memasak isi dari tanaman itu, mereka tidak menyangka bahwa makanan tersebut sangatlah enak dan gurih.

Akhirnya penduduk Tanah karo menjadikan tanaman yang disebut Beru Dayang tersebut untuk dijadikan sebagai makanan pokok mereka. Mereka tidak lagi menyantap buah kayu seperti dulu lagi. Tanaman Beru Dayang atau yang disebut tanaman padi oleh sebagian besar penduduk Indonesia tersebut tumbuh subur di Tanah Karo. Untuk mempertemukan Beru Dayang dengan ibunya, masyarakat Tanah Karo menyantap nasi dengan ikan. 

***

Rojak berhenti baca bukunya.

"Cerita yang bagus," kata Rojak.

Rojak melanjutkan membaca bukunya, ya membaca pesan moral yang di tulis di buku "Pentingnya gotong-royong dalam memecahkan suatu masalah. Karena dengan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat seperti cerita di atas, mereka akhirnya terbebas dari bencana kelaparan."

Rojak selesai membaca bukunya, ya buku di tutup dan di taruh di meja. 

ASAL MULA NAMA SIMALUNGUN

Asep membaca bukunya dengan baik.

Isi buku yang di baca Asep :

Pada zaman dahulu kabupaten Simalungun diberi nama Kampung Nagur. Di Kampung Nagur, ada sebuah kerajaan kecil bernama Tanah Djawo. Kerajaan ini sangat damai dan aman, karena dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana dan didampingi oleh seorang hulubalang yang kuat dan cakap. Kerajaan itu adalah Sinaga dan Batak.

Di luar wilayah Kampung Nagur, terdapat dua kerajaan dengan marga yang berbeda. Kerajaan itu disebut Silou yang disebut Purba Tambak dan Kerajaan Raya yang disebut Saragih Garingging. Tiga kerajaan hidup dalam harmoni dan kedamaian. Mereka memiliki persahabatan yang cukup dekat. Semua orang yang tinggal di tiga kerajaan hidup dalam damai. Melihat ketiga kerajaan kecil tersebut, akhirnya menarik hati kerajaan lain untuk menguasainya. 

Suatu ketika Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa dikabarkan akan menyerang Kerajaan Tanah Djawo. Kerajaan Tanah Djawo segera meminta bantuan kerajaan tetangganya, yaitu Kerajaan Silou dan Kerajaan Raya, untuk membantu memukul mundur serangan Kerajaan Majapahit. Kedua pemerintah sepakat untuk membantu Pemerintah Tanah Djawo guna menghalau serangan Pemerintah Majapahit.

Dengan kerjasama tersebut, ketiga kerajaan tersebut mampu menghalau serangan Kerajaan Majapahit dari distrik Nagur. Di lain waktu, ketika Pemerintah Silou juga diserang oleh Pemerintah Aceh, pihak pemerintah berada di tangan untuk mengalahkan serangan Pemerintah Aceh.

Pada satu titik, ribuan tentara dari kerajaan yang tidak diketahui asalnya menyerang tiga kerajaan secara bergantian. Mulanya Kerajaan Tanah Djawo diserang, lalu Kerajaan Silou, dan terakhir Kerajaan Agung. Melihat kenyataan bahwa kerajaan diserang oleh kekuatan besar secara bergantian, mereka akhirnya mencoba membela diri untuk melindungi kerajaan mereka sendiri. Karena jumlah musuh yang menyerang sangat banyak, mereka akhirnya ditundukkan dan dikalahkan.

Masyarakat yang tinggal di tiga kerajaan itu mulai merasa keamanannya terganggu. Mereka mulai pindah dan ingin tinggal di tempat lain. Namun mereka masih bersifat nomaden atau dikenal hidup secara nomaden, hal ini dikarenakan tidak adanya daerah yang aman dan cocok untuk mereka. Hingga akhirnya warga Kampung Nagur menemukan sebuah tempat bernama Sahili Misir. Sahili Misir sekarang dikenal sebagai Pulau Samosir, sebuah pulau yang terletak di tengah Danau Toba, Sumatera Utara. Di Sahili Mesir, mereka akhirnya bisa membuka ladang dan ladang untuk menghidupi keluarga masing-masing.

Setelah beberapa waktu, kehidupan masyarakat di Sahili Misir menjadi lebih baik, kehidupan mereka menjadi lebih sejahtera dari sebelumnya. Mereka melakukan kegiatan ekonomi seperti bertani, bertani, dan beternak. Namun, mereka tetap merindukan kampung halamannya, yaitu Kampung Nagur. Desa itu pernah menjadi tempat yang aman dan damai, dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana, seorang pejuang yang kuat, dan orang-orang hidup dalam kedamaian dan kemakmuran. Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali mengunjungi Kampung Nagur.

Seorang sesepuh bertanya kepada seluruh warga, "Warga yang terhormat, siapa yang ingin kembali ke Kampung Nagur?"

Ternyata, sebagian warga tidak mau kembali ke Kampung Nagur. Para sesepuh juga menanyakan reaksi mereka yang tidak mau pulang ke kampung halaman. Namun, beberapa penduduk desa beralasan bahwa mereka merasa nyaman tinggal di pulau itu. Lagi pula, ternak tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Anak dan cucu mereka juga telah bahagia dan nyaman tinggal di pulau yang sekarang bernama Samosir. 

Akhirnya para tetua mengambil jalan tengah dan berkata, “Baiklah, bagi yang ingin kembali ke Kampung Nagur, ayo bersiap-siap untuk pergi. Bagi yang masih tinggal di pulau ini, silakan tinggal di sana, saya harap Anda tetap menjaga tempat ini dengan baik.”

Warga yang ingin kembali ke Kampung Nagur akhirnya berangkat dengan perjalanan jauh. Mereka tidak sabar untuk segera tiba di kampung halaman tempat mereka dibesarkan. Setelah sampai di desa yang mereka rindukan, betapa terkejutnya mereka. Mereka jadi teringat Kampung Nagur di masa lalu. Kampung Nagur ramai dengan penduduk yang hidup damai, tentram dan tentram. Kampung halaman yang penuh kenangan. Meski pada akhirnya, desa tersebut dirusak oleh musuh yang datang menyerang. Namun, situasinya sangat jauh jika dibandingkan dengan situasi mereka sekarang. Kampung Nagur berubah menjadi tempat yang diselingi semak belukar, tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Mereka menjadi sedih dan tidak sedikit yang menangis tersedu-sedu.

"Sima-sima nalungun," kata mereka.

Dengan pernyataan tersebut, Kampung Nagur berubah nama menjadi “Sima-sima nalungun” yang berarti daerah yang tenang. Seiring berjalannya waktu, "Sima-sima nalungun" berubah menjadi "Simalungun". Kabupaten Simalungun sampai sekarang menjadi sebuah nama di Provinsi Sumatera Utara .

***

Asep selesai baca bukunya.

"Cerita yang bagus," kata Asep.

Asep menutup bukunya dan buku di taruh di meja.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK