CAMPUR ADUK

Saturday, October 17, 2020

MENGEJAR CINTA ITU MENYENANGKAN

Indro berhenti main game di Hp-nya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" saut Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya.

"Walikota yang sekarang ini baik Kasino. Dana bantuan orang miskin nyape ke orang miskin. Kaya acara artis....bagi-bagi rezeki ke orang miskin," kata Indro.

"Kebaikan orang selalu di bicarakan terus menerus, ya di ulang-ulang. Baik itu," kata Indro.

"Emang baik. Kan program kerjanya pemerintahan berjalan dengan baik. RT-nya sendiri yang nganter ke rumah orang miskin. Tinggalnya orang miskin itu, ya tanah ya numpang sih," kata Indro.

"Kalau tinggalnya di tanah orang sih, ya miskin lah. Namanya bertahan hidup dari keadaan. Gimana ya, hidup sekarang ini.....tanah di kuasai orang kaya. Lahir dari kemiskinan, ya berusaha untuk bisa mengubah nasif. Ada yang berhasil ada juga yang gagal. Namanya berlomba-lomba dengan kepintaran," kata Kasino.

"Hanya kepintaranlah dapet mengubah nasif. Contoh sederhana. Awalnya tidak punya motor, ya orang miskin. Berusaha keras kerja di perusahaan....lulusan SMA. Sungguh-sungguh kerja, ya bisa beli motor," kata Indro. 

"Memang banyak sih data seperti itu. Malahan yang lulus SMA itu, ya terus tekun berusaha bekerja di perusahaan. Karena telah cukup tabungannya, ya kredit rumah," kata Kasino. 

"Mampu kredit rumah kan. Dilihat ekonomi keluarga mulai baik, ya makan dan minumnya. Baru tempat tinggalnya. Itu semua kan karena gajinya....itu di perusahaan itu gede," kata Indro. 

"Gaji gede itulah yang cepat mengubah nasif seseorang," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Itu kalau di lihat data keberhasilan. Kalau data kegagalan sih, ya lulusan SMA, ya cukup makan dan minum....walau tinggal di kontrakan ya masih bersyukur dari pada gelandangan," kata Kasino. 

"Yang lulusan Sarjana pun, ya ada data keberhasilannya dan juga ada data kegagalannya. Ya.....tidak jauh beda dengan lulusan SMA. Semua itu, karena keadaan. Banyak manusia. Ya berlomba-lomba ke satu tujuan, ya kaya. Pemerintahan membuat program ini dan itu, ya menanggulangi masalah manusia yang banyak itu, yang terjebak keadaan yang miskin," kata Kasino. 

"Memang benar sih terjebak keadaan yang miskin. Kaya itu enak banget. Orang tua ya kaya, punya harta tanah....di usaha kan ini dan itu, jadinya tetap kaya," kata Indro. 

"Itu sih datanya banyak. Sekeling kita ini tetangganya orang kaya. Dari pekerjaannya di pemerintahan sampai di swasta," kata Kasino. 

"Sudahlah Kasino....ngobrolnya aku ingin nonton Tv!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya....ya di ruang tamu. Indro, ya pindah duduknya ke ruang tengah di mana Dono sedang asik nonton Tv. 

"Don...lagi asik nonton acara Tv....Rezeki Anak Sholeh?!" kata Indro. 

"Iya. Acaranya Tv-nya bagus. Bagi-bagi rezeki," kata Dono. 

"Acara Raffi Ahmad, ya bagus deh," kata Indro. 

Indro dan Dono menonton acara Tv sampai selesai. Tiba-tiba adzan isya terdengar, ya Dono, Kasino dan Indro meninggalkan kegiatannya untuk sholat isya berjamaah di rumah saja. Sholat isya berjalan dengan baik. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro nonton Tv lagi. Ya acara Tv di ganti gitu ke chenel yang lain yang acara Tv yang bagus gitu. 

"Cinta itu kadang harus di lepaskan, kalau tidak bisa bersama....ya kan Don, Kasino?!" kata Indro. 

"Kadang memang harus dilepaskan, kadang harus di pegang erat itu cinta agar tidak lepas," kata Dono. 

"Cinta itu harus di pegang erat, karena memang sungguh mencintai....tidak ingin terlepas dari cinta itu," kata Kasino. 

"Mengejar cinta itu menyenangkan. Yang tidak menyenangkan, ya gagal mendapatkan cinta. Sakitnya di dalam hati itu....bukan main sakitnya," kata Indro. 

"Namanya...juga patah, gimana lagi. Obat ya ya cari penggantinya yang bisa menerima apa adanya," kata Dono. 

"Mengejar cinta lagi itu mah. Kalau gagal lagi, ya patah hati lagi. Sakit lagi deh," kata Kasino. 

"Capek...ngejar cinta. Lebih baik menunggu cinta itu datang," kata Indro. 

"Kalau dateng, kalau enggak. Jomlo abadi," kata Dono. 

"Cinta itu di kejar tapi mengejarnya biasa-biasa aja. Seperti teman saja. Kan ada acara Tv....yang memberikan arahan tentang cinta. Teman Tapi Cinta," kata Kasino. 

"Iya juga ya. Itu acara memang bagus sih. Program acaranya Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar," kata Indro. 

"Itu acara, gaya anak muda sekarang. Anak muda melenial," kata Dono. 

"Sudah...bahas cinta tidak ada habis-habisnya. Fokus nonton Tv!" kata Indro. 

"Oke," kata Dono. 

"Idem," kata Kasino. 

Ketiganya, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget gitu. Saat iklan di Tv. 

"Don, Kasino apa tanggapanmu...tentang acara Tv, ya 'Ku Lepas Dengan Ikhlas'?!" kata Indro. 

"Bagus. Drama musikalnya," pujian Dono. 

"Aku juga sama. Bagus saja!" kata Kasino. 

"Cuma itu saja Don, Kasino...tidak ada kritikan gitu?!" kata Indro. 

"Gimana ya. Sudah usahain sebaik mungkin, jadi hasilnya bagus," kata Dono. 

"Sama aja aku....juga," kata Kasino. 

"Ya sudahlah....aku akui juga bagus. Karena di bintangi oleh artis Lesti dan Risky Billar," kata Indro. 

"Sipp," kata Dono. 

"Idem," kata Kasino. 

Ketiganya pun fokus kembali nonton Tv yang acara Tv yang bagus banget. 

Friday, October 16, 2020

BIDANG KEDOKTERAN

Dono sedang asik baca buku karya ilmiah di ruang tamu. Indro yang selesai masak di dapur, ya pisang goreng. Ya satu piring pisang goreng di bawa ke ruang tamu sama Indro.

"Pisang goreng Don!" kata Indro sambil menaruh satu piring pisang goreng di meja.

"Iya," saut Dono.

Dono menaruh buku karya ilmiah di meja. Dono mengambil pisang goreng di piring, ya segera di makannya. 

"Emmm enak," kata Dono. 

Indro yang sedang makan gorengan, ya memperhatikan buku yang di baca Dono. 

"Ini kan....karya ilmiah tentang kedokteran," kata Indro. 

Indro membuka buku tersebut. 

"Beneran ini buku karya ilmiah di bidang kedokteran," kata Indro. 

Indro pun bertanya ke Dono "Don, kenapa kamu membaca karya ilmiah...yang bukan bidang kamu Don?!" 

"Ya lagi tertarik sesuatu saja," kata Dono. 

"Tertarik sesuatu. Masalah yang di angkat di karya ilmiah ini kan, 'Bagaimana menanggulangi virus Covid-19?'," kata Indro. 

"Memang yang pokok masalah yang di angkat itu. Metode pengumpulan datanya juga Kualitatif dan Kuantitatif," kata Dono. 

"Ya...aku sih mengerti Don. Dapet dari mana ini karya ilmiah?!" kata Indro. 

"Dari anak mahasiswa yang kuliah kedokteran, ya mengangkat karya ilmiah untuk kelulusannya," kata Dono. 

"Ooo temannya Dono toh. Jadi hasil pengumpulan data gimana Don?!" kata Indro. 

"Ya sesuai lah. Contohnya bisa di lihat di Tv, ya tentang penangan virus Covid - 19 . Itu saja sudah cukup," kata Dono. 

"Berarti ada data orang terserang virus Covid - 19 itu, ya mati ya Don?!" kata Indro. 

"Ada. Dilihat dari umur manusia. Di mana manusia tidak mampu mengatai virus itu masuk ke dalam tubuh," kata Dono. 

"Imunitas tubuhnya....ya," kata Indro. 

"Untuk menyelamatkan manusia yang terserang virus, ya data vaksin pun jelas di tulis. Tingkat keberhasilan dan kegagalannya juga jelas," kata Dono. 

"Berarti bisa selamat toh. Jadi masa pandemi ini bisa cepat selesai toh," kata Indro. 

"Ya bisa cepat selesai. Caranya cari aja tuh orang pinter yang buat karya ilmiah di bidang kedokteran yang mengangkat tentang virus Covid - 19," kata Dono. 

"Maksud mu Don? Dokter ya!" kata Indro. 

"Iya. Zaman sekarang bidang kedokteran berkembang pesat untuk mengatasi masalah penyakit ini dan itu," kata Dono. 

"Bidang kedokteran...telah berkembang pesat. Banyak yang pintar-pintar di bidang kedokteran untuk menolong manusia," kata Indro. 

"Sudahlah Indro, jangan di bahas lagi. Tambah panjang. Kalau ingin bener-benar memahaminya, ya baca saja buku karya ilmiah itu!" kata Dono. 

"Iya aku mengerti Don!" kata Indro. 

Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya. Dono pun mengambil cangkir di meja dan segera di minumnya. Indro menaruh cangkir di meja, ya segera main game di Hp-nya. Dono, ya pindah duduknya ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono memilih chenel TV pake remot untuk memilih acara Tv yang menarik. Akhirnya Dono memutuskan nonton acara Tv, ya tentang Kesehatan yang ada dokternya menjelaskan ini dan itu. 

"Acara Tv tentang Kesehatan ini bagus....nambah wawasan ini dan itu," kata Dono.

Dono pun terus asik menonton acara Tv yang bagus banget. 

LUPAKAN CINTA

Dono sedang asik baca buku di ruang tamu. Ketika membuka lembaran kertas yang telah di baca, tahu-tahu ada selembar kertas putih bertuliskan sebuah puisi. Dono membaca puisi dengan baik, dan teringatlah tentang puisi itu.

"Puisi ini yang aku buat untuk seseorang. Aaaah Lupakan Cinta," kata Dono.

Dono menutup bukunya dan selembar kertas putih bertuliskan puisi di buang Dono ke tong sampah. 

"Aku harus melupakan Cinta. Kenangan itu tak ku inginkan lagi," kata Dono. 

Dono pun ke kamar dan buku di taruh di meja belajar. Mulai Dono mengetik di leptopnya. Indro yang beres-beres rumah. Saat ingin membuang sampah menemukan selembar kertas puisi berisi puisi. Indro membaca puisi tersebut dengan baik. 

"Bagus ini puisi. Ada nama penulisnya, kaya ini sialnya Dono," kata Indro. 

Indro pun ke kamar Dono. 

"Don.....ini puisi kamu, kenapa di buang ke tempat sampah?!" kata Indro. 

Dono menghentikan mengetik di leptopnya. 

"Oooo itu. Karena tidak penting lagi. Puisi itu di buat untuk orang yang masih hidup, tapi orangnya sudah meninggal. Untuk apa menyimpan kenangan tersebut. Lebih baik aku melupakan itu Cinta selamanya," kata Dono. 

"Oooooo begitu. Menutup lembaran lama untuk selamanya karena orangnya tidak ada dan membuka lembaran baru yang baik untuk Dono," kata Indro. 

"Iya, bisa di bilang begitu," kata Dono. 

"Ya sudah Don. Aku mau melanjutkan pekerjaan ku!" kata Indro. 

"Ya," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Indro pun melanjutkan kerjaannya dan ingin membuang tuh kertas putih bertuliskan puisi. 

"Di buang atau tidak ya," kata Indro. 

Kasino melihat ulah ya Indro di halaman belakang di tempat pembuangan sampah, ya ingin membakar sampah. Kasino menghampiri Indro dan berkata "Apa yang di pikirkan Indro?!" 

"Ini kertas putih berisi kan puisi ini. Mau aku bakar sama sampah yang lain, tapi....ini kenangannya Dono. Malahan Dono, ingin melupakan puisi untuk selamanya. Tidak mengingat orang telah lama meninggal," kata Indro. 

"Kalau di buang Dono. Ya sudah di buang aja. Di bakar juga tidak ada masalah," kata Kasino. 

"Kenangan Cinta itu harus di lupakan selamanya," kata Indro. 

"Kalau itu yang terbaik. Lupakan!" kata Kasino. 

"Lupakan...saja berarti. Kertas putih bertuliskan puisi aku buang ah...ketumpukan sampah," kata Indro. 

Indro pun membakar tumpukan sampah tersebut. Kasino, ya melanjutkan pekerjaannya mengurus tanaman di potnya. 

"Kenangan Cinta sekarang sirna telah habis di makan api. Cinta harus di lupakan," kata Indro. 

Sampah pun telah habis terbakar dan menjadi abu. Indro pun masuk rumah untuk istirahat. 

"Sampah rumah tangga itu di olah bisa jadi pupuk atau di musnahkan saja. Tapi kebanyakan di zaman sekarang ini seperti tetangga sekitar sini. Ya di buang ke tukang sampah yang tiap hari ngambil sampah dan akan di buang ke tempat pembuangan sampah. Karena hidup ini banyak manusia, ya masalah sampah itu polemik banget," celoteh Indro yang panjang lebar. 

Indro pun duduk di ruang tamu dan membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel. 

"Berita tentang pemerintahan hari ini cuma seputar ini dan itu," kata Indro. 

Indro membaca artikel zodiak hari ini. 

"Zodiak hari ini tentang Cinta, ya bagus sih. Tapi di sisi lain. Dono....ya melupakan Cinta selamanya. Tidak ingin mengingat kenangan itu," kata Indro. 

Indro terus membaca artikel game. 

"Bagus....ini artikel pembahasan tentang game. Aku sukai," kata Indro. 

Indro menghentikan baca artikel di Hp-nya. Ya segera main game di Hp-nya. Kasino masih mengurus tanaman di potnya. Ada batang tanaman di pot patah. 

"Bonsai ku patah. Di potong apa enggak ya? Potong saja ah!" kata Kasino. 

Kasino, ya memotong tuh batang yang patah. 

"Masih terlihat bagus, setelah di potong," kata Kasino. 

Kasino pun telah merawat semua tanaman di potnya, ya segera mencuci tangan pake sabun dan air mengalir. Setelah itu istirahat. Kasino menikmati minum teh sambil melihat keadaan di halaman belakang yang menyenangkan gitu. 

"Cinta itu memang manis, terkadang pahit jika terluka karena kecewa. Dono memilih melupakan Cinta, karena orang telah lama pergi. Pilihan yang tepat," kata Kasino. 

Kasino menaruh cangkir teh di meja dan segera main game di Hp-nya. Dono yang masih mengetik di leptopnya, ya tiba-tiba berhenti. 

"Kenangan manis itu mengganggu pikiran ku saja. Pahit kehilangan itu...membuat ku menderita. Aku lupakan saja," kata Dono. 

Dono menarik nafasnya dan melanjutkan mengetik di leptopnya. Dengan penuh ke seriusan Dono mengerjakan pekerjaannya dan melupakan Cinta masa lalunya. 

KIYUT

Dono sedang asik mengetik di leptop di kamarnya. Indro sedang asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Kasino di ruang tengah, ya nonton Tv. 

"Acara Tv ini bagus. Ya di konsep semenarik mungkin....menumbuhkan moment percintaan," kata Kasino. 

Kasino terus menonton acara Tv yang bagus itu. 

"Aku mulai jenuh main game. Berhenti ah!" kata Indro. 

Indro mulai menghentikan main game di Hp-nya. Segeralah Indro pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino. 

"Oooo nonton lomba nyanyi. Pop Academy toh," kata Indro. 

"Hari ini tidak Raffy," kata Kasino. 

"Oooo begitu. Lesti dukung kariernya Risky Billar dan Billar dukung....kariernya Lesti toh. Pantes banyak promosinya di Youtobe," kata Indro. 

"Mitra kerja...temanya Cinta," kata Kasino. 

"Ya seperti biasanya," kata Indro. 

"Kiyuuttttt banget...kisah cintanya Risky Billar dengan Lesti," kata Kasino. 

"Kok....ikutan, kaya Gilang........ Kasino?!" kata Indro. 

"Yang lagi trending kata-kata, ya... Kiyut!!!" kata Kasino. 

"Oooo begitu," kata Indro. 

Indro dan Kasino terus nonton acara Tv yang bagus itu. Indro teringat sesuatu jadi berkata ke Kasino "Kasino, cewek itu....tipe sensitif kan, jika di kasih tahu hal tentang aneh pada dirinya?!" 

"Emang bener sih. Kalau di kasih tahu. Ya kadang di perbaiki dengan cepat gitu," kata Kasino. 

"Kalau di omongin tentang bentuk tubuh cewek. Ya biasa sih dari kurus atau gemuk sampai tinggi atau pendek. Selalu sensitif kan?!" kata Indro. 

"Kalau bentuk tubuh yang ini dan itu sampai tinggi atau pendek. Ya bener sih. Tapi terkadang ada yang cewek yang cuwek. Itulah cewek yang paling menarik dari pada cewek sensitif," kata Kasino. 

"Asalkan cuweknya cewek tidak keterlaluan cuweknya. Jadi boring menghadapinya," kata Indro. 

"Itu sih di kembali kan kepribadian masing-masing. Mau menjalankan dengan cewek seperti apa? Selera gitu!" kata Kasino. 

"Iya Selera," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv lagi. Ketika iklan di Tv. Kasino pun berkata "Indro....terkadang cerita Cinta itu jenuh ya?!

"Memang sih. Terkadang cerita Cinta itu jenuh. Yang di bahas itu....itu saja," kata Indro. 

"Supaya tidak jenuh. Biasanya....di berikan bumbu yang menarik. Agar cerita Cinta....jadinya Kiyut gitu," kata Kasino. 

"Becandaan gitu. Menghilangkan suasana serius gitu?!" kata Indro. 

"Iya. Becandaan," kata Kasino. 

"Cinta itu kadang....menyenangkan. Jika bumbu itu pas, ya kan Indro?!" kata Kasino. 

"Iya. Jadinya....Kiyut banget gitu," kata Indro. 

"Bumbunya itu.....rasa itu timbul bisa iya dan tidak dan saling tarik menarik seperti magnet," kata Kasino. 

"Iya, Kasino....sesuai perumpaan kamu deh," kata Indro. 

"Benar...bener.....bener. Rasanya Kiyut banget," kata Kasino. 

"Kiyut," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acara bagus itu. Dono masih sibuk mengetik di leptopnya di kamarnya. 

DI PAHAMI DARI TIGA ILMU

Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Indro di ruang tamu sedang membaca artikel di Hp-nya.

"Artis Nikita Willy resmi menikah dengan pasangannya. Ucapkan selamat berbahagia saja," kata Indro.

Indro terus membaca artikel berikutnya. 

"Oooo gejolak ini dan itu pemerintahan....masih muter di situ saja," kata Indro.

Indro membaca artikel berikutnya. 

"Ekonomi, beritanya masih ini dan itu. Pasar saham. Emas....masih toh ini dan itunya. Ok lah," kata Indro.

Indro pun berhenti baca artikel di Hp-nya dan pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono. 

"Tumben nonton sinetron Suara Hati Istri?" kata Indro. 

"Aku lagi ingin kan boleh Indro," kata Dono. 

"Ada yang aneh. Jangan-jangan....ada kesamaan cerita antara dunia kenyataan dengan dunia maya....maksudnya tuh sinetron...Don?!" kata Indro. 

"Ya kemungkinannya sih benar sih. Kalau di pahami dari tiga Ilmu yaitu Antropologi, Sosiologi dan Psikologis," kata Dono. 

"Contoh bisa seperti ini kan Don. Cowok ya, maksudnya suami deh. Setelah ia menikah, pasti kebiasaan di masa belum nikah masih di jalankan. Ya biasalah. Main cewek ini sana itu. Padahal istrinya tahu pun, ya selalu menutupi kebejatan dari suaminya itu. Sampai anaknya tumbuh dewasa," kata Indro. 

"Data Indro, ya....hampir banyak data kebiasaan suami bertingkah, ya semua begitu. Sampai akhirnya....terjadi hal fatal, ya bisa saja kekerasaan di dalam rumah tangga. Cerai pasti itu," kata Dono. 

"Kalau cerai, berarti...kawin lagi. Kaya ada data di masyarakat dengan kebiasaan suku yang kerjaannya kawin cerai kawin," kata Indro. 

"Memang ada itu mah kerjaan dari suku seperti itu. Kawin cerai kawin. Ya kalau bisa menjauh dari seperti itu, maka itu aku dengerin nasehat orang tua ku menjalankan kehidupan ini dengan baik seperti ini nasehatnya 'Cari cewek yang kamu sukai, dan jadikan ia istri terbaik mu. Ingat pernikahan itu lebih baik satu kali seumur hidup mu. Agar menjaga tatanan nilai dari nama baik keturunan'," kata Dono. 

"Wah...Don, itu mah. Orang tua bijak. Mengajarkan tentang kesetiaan pada pasangan itu penting," kata Indro. 

"Ya memang mengajarkan kesetiaan sih, tetap ada ujiannya. Walau ujian paling berat, kata orang-orang, ekonomi. Ternyata tidak juga sih. Banyak ekonominya rendah banget. Miskin banget. Tempat tinggal saja numpang tanahnya. Anaknya di sekolahin sesuai kemampuan orang tua. Ya jalan rumah tangganya, tetap setia gitu," kata Dono. 

"Iya juga ya. Padahal ada juga. Punya harta banyak, ya pada akhirnya cerai juga. Contohnya sih para artis aja deh," kata Indro. 

"Itu kan kebanyakan sih, ya bisa salah di cowoknya. Bisa juga salah ke ceweknya," kata Dono. 

"Itu aku mengerti. Kebiasaan di masa belum nikah itulah yang tidak bisa di buang," kata Indro. 

"Tepat sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudahlah, di bahas terus tambah panjang obrolannya. Fokus nonton aja ah!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono dan Indro, ya fokus nonton sinetron Suara Hati Istri. 

Thursday, October 15, 2020

TERPESONA

Indro selesai urusannya belanja di pasar, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Indro mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

Dono yang duduk di ruang tamu menjawab salamnya Indro "Waalaikumsalam."

Indro pun segera ke belakang beres-beres belanjaannya. Setelah itu Indro, ya ke ruang tamu. Dono menyelesaikan kerjaannya mengetik di leptopnya, ya hasilnya di simpan dan leptop di matikan. Dono segera ke kamarnya untuk menaruh leptop di kamarnya. Leptop di taruh di meja belajar dan sekalian mengambil buku di meja belajar yang ingin di baca Dono. Ya Dono ke luar dari kamar menuju ruang tamu. Indro yang duduk di ruang tamu lagi asik baca artikel di Hp-nya.

Dono duduk di ruang tamu, ya mulai baca buku. Indro pun menghentikan baca artikel di Hp-nya dan berkata pada Dono "Don."

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Aku di pasar....melihat sosok cewek cantik banget deh, kaya.....cerita di media apa pun yang menceritakan ini dan itu?!" kata Indro.

"Jadi....Indro Terpesona...melihat cewek cantik itu toh," kata Dono.

"Terpesona, ya. Jadi pandangan terpana ke satu cewek cantik itu," kata Indro.

"Kalau cowok Terpesona....melihat cantik cewek, biasanya mulai jatuh hati pada pandangan pertama. Di Film-Film tuh banyak cerita seperti itu," kata Dono.

"Iya juga ya. Berkenalan dengan cewek cantik itu, ya jadi teman dulu. Jika cewek itu tidak punya pacar, alias jomlo....ya mulai strategi untuk meluluhkan hatinya sampai jadian gitu. Hubungan terus baik dengan cewek itu, ya pacaranya jalannya mulus. Ya menikah deh," kata Indro.

"Kayanya alur cerita di omongin Indro.....seperti Film yang aku tonton, kemarin malam. Kisah cintanya....menarik banget sih. Memang Terpesona melihat cewek cantik," kata Dono.

"Aku merasa Don. Ada....suara lagu tentang Terpesona itu...terus mengalun di telinga ku. Seneng rasanya gitu," kata Indro.

"Waaah....Indro......beneran jatuh hati lagi. Mulai mendua lagi," kata Dono.

"Aaaaa...Don. Hal ini kan hal biasa. Cewek aja sering Terpesona dengan kegantengan cowok, padahal sudah punya pacar atau punya suami gitu," kata Indro.

"Data ke cenderungan seperti itu ada sih di dunia kenyataan. Di dunia cerita Film pun di angkat juga. Konfliknya ceritanya...ya menarik gitu," kata Dono.

"Aku pernah nonton tuh Film, yang ceritanya....sedang kita obrolin ini. Terpesona dengan kegantengan cowok. Menarik ceritanya!" kata Indro.

"Oooo iya, Indro...siapa tuh nama cewek?" kata Dono.

"Ya...aku belanja sih di tempat jualannya, ya berkenalan gitu....siapa tahu jadi langganan tetap gitu?! Namanya...Gita, Don," kata Indro.

"Gita...toh. Nama yang bagus," kata Dono.

"Ya kalau berpikir panjang sih. Lebih baik jadi teman saja kan, ya Don!" kata Indro.

"Sebaiknya seperti itu. Teman saja. Tapi bisa saja....suatu hari berubah. Teman Jadi Demen. Temen Tapi Menikah," kata Dono.

"Iya.....ya. Suatu hari bisa berubah. Biarkan semua mengalir sampai tujuan, kalau itu bener," kata Indro.

"Gimana dengan Saskia?!" kata Dono.

"Ya....Don. Itu sih sudah pasti. Saskia yang di pilih. Inikan obrolan saja, ya alternatif keadaan gitu. Kalau saja berubah gitu," kata Indro.

"Ok.....aku memahaminya," kata Dono.

"Sudahlah ngobrolnya. Aku mau masak dulu!" kata Indro.

"Ya...ya..ya," kata Dono.

Dono melanjutkan baca bukunya. Indro, ya ke dapur untuk memasak semua bahan yang ia beli di pasar untuk di buat makan yang enak gitu. 

"Waktunya....Master Chef," celoteh Indro.

Indro pun mulai mengolah bahan-bagan yang akan di jadikan makan yang enak. Singkat waktu. Masakan telah matang semuanya dan di sajikan di meja makan. Indro pun memanggil Dono dengan suara lantang "Makan...Don!"

Dono menghentikan baca bukunya, ya ke ruang makan untuk menyantap makananyang di buat Indro. Ya Indro dan Dono menikmati makan tersebut. Sedangkan Kasino, ya pagi-pagi sekali susah ke tempat kerja karena ada kerjaan yang harus cepat di selesaikan. 

TETAP SETIA

Kasino selesai urusan kerjaannya, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam untuk masuk rumah "Assamualaikum."

Indro yang duduk di ruang tamu dan juga lagi asik main game di Hp-nya, ya menjawab salamnya Kasino "Waalaikumsalam."

Kasino, ya duduk sambil berkata "Capek hati ini ada hasilnya.....lumayan."

Indro yang mendengarkan omongan Kasino, jadi berhenti main game di Hp-nya.

"Kasino....dapet rezeki lebih bagi-bagi dong!" kata Indro.

"Itu gampang. Tapi rezeki yang bikin aku seneng. Ya biasa gitu. Dapet kenakan baru," kata Kasino.

"Kenalan baru pasti cewek," kata Indro.

"Yo,...i," kata Kasino.

"Kasino....mulai nie. Kelain hati," kata Indro.

"Siapa bilang kelain hati?!" kata Kasino.

"Aku. Indro yang ngomong," kata Indro.

"Teman kerja. Cantik orangnya dan enak di ajak ngobrol. Urusan kerjaan....beres semuanya," kata Indro.

"Ooooo....sebatas teman kerja toh. Tapi bisa juga....Kasino, ya jatuh cinta gitu. Kaya cerita Film Tema Cinta ini dan itu," kata Indro. 

"Iya....juga sih. Tapi tidak. Laki-laki itu di pegang adalah sikapnya. Sekali di ucapkan setia, maka harus di jalankan dengan baik dan pantang di ubah lagi apa yang telah di di ucapkan," kata Kasino. 

"Ya...deh. Konsisten pada pendirian," kata Indro. 

"Sudah ngobrolnya aku mau berbenah diri!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro, ya melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino, ya kebelakang berbenah diri. Terdengar suara adzan magrib. Indro, ya berhenti main game di Hp-nya.....untuk melaksanakan sholat magrib bersama Kasino. Sholat pun berjalan dengan khusuk. Setelah itu, ya Kasino...nonton Tv di ruang tengah. Indro di ruang tamu, ya main game di Hp-nya. 

Dono selesai urusannya dengan Rara, ya pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono, ya mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum." 

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Indro sambil main game di Hp-nya. 

Dono menaruh kotak di dalam plastik, ya di meja dan berkata "Indro...kue,!"

Indro menghentikan main game di Hp-nya. 

"Kue....," kata Indro. 

Indro segera makan kue yang enak itu. Kasino yang mendengar omongan keras Indro 'Kue', jadi Kasino ke ruang tamu untuk menikmati makan kue yang enak. Dono segera kebelakang, ya berbenah diri. Setelah berbenah diri, ya Dono melaksanakan sholat magrib di kamarnya. 

"Kasino....adakan film di angkat ceritanya tentang kue?!" kata Indro. 

"Banyak film yang mengangkat film tentang tema kue sih. Yang paling menarik sih memang cerita cintanya. Menarik banget!" kata Kasino. 

"Kasino. Mengangkat suatu hal, contoh ya acara Tv dibilang bagus, berarti pujian kan?!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Dono, telah sholat magrib, ya nonton Tv di ruang tengah. 

"Jadi....jika di bilang acara Tv itu jelek....berarti menjatuhkan?!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

"Bagus atau jelek suatu tanggapan untuk sebuah acara Tv. Ya....sama aja. Naikin reting juga," kata Indro. 

"Ya....karena di tanggepin dengan baik dan buruk, ya di terima. Jadi renting Tv, ya naik juga," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Segala hal di buat manusia tujuanya uang dan uang. Keuntungan di cari," kata Indro. 

"Namanya juga hidup," kata Kasino. 

Kasino, ya udahan makan kue dan pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono. Indro, ya selesai makan kue juga dan sisa kue di taruh Indro di kulkas. Indro pun...ya nonton Tv bersama Dono dan Kasino, ya nonton sinetron.

SATU SAMA KEDUDUKANNYA

Dono sedang asik di ruang tengah, ya nonton Tv. Indro selesai masak di dapur. Semua masakan sudah matang di taruh di meja makan dan di tutup tudung saji.

"Istirahat," kata Indro.

Indro pun ke ruang tengah dan duduk bersama Dono untuk nonton Tv. Terdengar dari hujan rintik-rintik.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Cewek....itu cenderung mengidolakan artis ganteng ya?!" kata Indro.

"Kebanyakan gitu sih. Namanya juga cewek. Kaya cerita Nabi Yusuf tuh. Ganteng banget ceritanya," kata Dono.

"Maka kadang aku dapet celetukan cewek seperti ini 'Cowok ku tidak ganteng loe'," kata Indro.

"Hal itu biasa sih. Berdasarkan data yang aku kumpulan sih, ya memang sih cewek ingin dapet pacar ganteng gitu....kaya artis cowok yang di idolakannya. Kenyataan yang dateng, ya biasa-biasa saja di terima saja," kata Dono.

"Berarti....kedudukan sama dong. Cowok juga nyari....cewek yang cantik kan!" kata Indro.

"Iya. Tetap saja. Jika di usaha kan tidak dapet yang cantik, ya dapetin yang biasa....aja. Data di kumpulan di masyarakat seperti itu adanya," kata Dono.

"Jadi....satu sama dong," kata Indro.

"Iya, satu sama," kata Dono.

"Di...zaman ini. Bukan sekedar ganteng dan cantik....aja. Yang paling penting....adalah akhlaknya. Tujuanya menjalin hubungan.....bisa berjalan harmonis. Jadi tidak ada kata putus atau cerai...kan Don!" kata Indro.

"Benar sekali omongan Indro, kaya Pak Ustad," kata Dono yang menegaskan omongan Indro.

"Oooo iya Don. Cinta yang paling menarik menurut mu apa Don?!" kata Indro.

"Cinta yang paling menarik ya. Sederhana sih. Membiarkan orang yang ku sukai bersama orang lain," kata Dono.

"Jadi....melepaskan orang yang di sukai Dono, ya di miliki orang lain," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Alasannya Don?!" kata Indro.

"Alasannya...sih. Orang tuanya. Kalau tidak serek dengan orang tuanya....ya untuk apa aku mengambil anaknya jadi pasangan ku. Walau aku cinta pun, ya aku lepaskan lah. Aku tidak ingin...masalah di kemudian hari," kata Dono.

"Penuh dengan pertimbangan banget," kata Indro.

"Sikap itu biasa. Aku punya sikap ikhlas," kata Dono yang tegas.

"Iya...aku mengerti," kata Indro.

"Ya sudah jangan di bahas lagi. Fokus nonton Tv!" kata Dono.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Dono, ya fokus nonton Tv yang acaranya sinetron tema cinta. 

Wednesday, October 14, 2020

KUTUKAN

Indro duduk di ruang tamu sedang baca artikel Misteri di Hp-nya.

"Kutukan itu di berikan pada orang yang telah melanggar aturan. Kalau cerita Malin Kundang, ya anak durhaka pada Ibunya di kutuk jadi batu," kata Indro. 

Indro pun berhenti baca artikel di Hp-nya. 

"Don," kata Indro. 

Dono yang sedang baca buku, ya berhenti baca buku. 

"Apa?" kata Dono. 

"Kutukan itu......di zaman sekarang itu masih ada, ya berjalan gitu?" kata Indro. 

"Masih...ada tuh," kata Dono. 

"Kutukan...seperti apa Don?!" kata Indro. 

"Kutukan.....yang turun menurun pada kaum, ya suku gitu. Kutukan kesombongan. Kalau salah, ya tidak mau mengakui salah," kata Dono. 

"Oooo kutukan kesombongan. Ada yang lain lagi nggak Don?" kata Indro. 

"Ada ya....nggak ya. Ooooo ini. Ketika orang itu benci sesuatu, ya mengukutuk sesuatu....pada jenis usaha, ya usaha itu tidak akan lancar dan lama-lama hancur," kata Dono. 

"Don....itu lebih berbahaya itu Don," kata Indro. 

"Iya....memang berbahaya. Orang mengucap kutukan yang menderita, ya tidak berdaya sama sekali. Maka itu....banyak orang tua menjelaskan dengan baik. Ucapan itu doa," kata Dono. 

"Harus bisa menjaga ucapan ya. Jangan sampe mengucapkan kutukan pada sesuatu," kata Indro. 

"Harus lah. Berbahaya. Lebih baik diam. Tapi kadang sudah diam saja. Masih banyak orang yang mengganggu sih, ujian seperti itu," kata Dono. 

"Memang keadaannya seperti itu. Benar omongan mu tadi Don. Ada suku yang di kutuk, ya kesombongan turun menurun.....jadi menciptakan ke kacauan di sana sini, jika salah ya tidak mau ngaku salah," kata Indro. 

"Itulah sulitnya hidup di lingkungan banyak suku. Kita tidak tahu banyak kutukan pada setiap suku terlahir di muka bumi ini," kata Dono. 

"Iya, kita tidak tahu banyak...ya Don tentang kutukan yang ada setiap suku yang terlahir di muka bumi ini," kata Indro. 

"Maka itu. Banyak orang baik yang mengajarkan kebaikan untuk memperbaiki keburukan yang ada di setiap suku terlahir di muka bumi," kata Dono. 

"Oooo orang baik itu, ya Nabi kan Don....maksudnya?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Para utusan Tuhan itu...ya di utus untuk memperbaiki akhlak manusia, ya tujuannya tidak menciptakan kehancuran di muka bumi ini," kata Indro. 

"Benar sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudahlah Don, tidak bahas lagi. Cuma sekedar obrolan saja!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono pun kembali baca bukunya. Indro, ya main game di Hp-nya. Kasino, ya sibuk di tempat kerjanya. 

REBUTAN CINTA

Kasino dan Indro, ya masih asik nonton Tv. Urusan Dono dengan Rara selesai, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab bersamaan Kasino dan Indro dari ruang tengah dengan suara keras.

Dono, ya segera mau ke kamarnya. Indro pun berkata "Don....kok buru-buru masuk kamar?"

"Aku....pengajian online dari pondok pesantren, nanti aja ngobrolnya. Oooo iya. Ini kue dari Rara," kata Dono memberikan kotak kue di dalam plastik.

Indro mengambilnya dan berkata "Makan."

"Kue buatan Rara....pasti enak," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Dono masuk kamarnya dan segera menghidupkan leptopnya, ya di mulai pengajiannya.

"Hari ini pengajian.....makna hadist," kata Dono.

Dono mengambil hadistnya dan juga penanya. Pengajian online berjalan dengan baik. Kasino, ya mengurangi suara Tv....agar tidak mengganggu Dono yang mengaji online. Indro, ya asik makan kue yang enak sambil nonton Tv begitu juga dengan Kasino.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Cewek...itu kalau di rebutin cowok, suka enggak ya?" kata Indro.

"Kaya suka. Kalau di ambil data FTV. Cewek ya di rebutin tiga cowok yang menyukainya....ya bersikap baik-baik saja," kata Kasino.

"Aku pernah nonton tuh FTV. Ceweknya sikapnya ya biasa aja sih," kata Indro.

"Cewek itu. Artis yang cantik dan seksi kan," kata Kasino.

"Iya. Namanya Ariel Tatum," kata Indro.

"Pada akhirnya cerita FTV, ya cewek yang menentukan siapa cowok yang paling ia sukai...ya kan?!" kata Kasino.

"Cewek itu sendiri yang memutuskan jika di rebutin sama cowok yang di sukai. Satu yang di pilih dan cowok yang di pilih, ya bener-benar menyukai tuh cewek," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus lagi nonton Tv sambil makan kue yang enak. Sekitar satu jam berlalu. Dono pun selesai mengaji online, jadi leptop di matikan. Hadist dan pena di taruh di tempat yang baik. Dono pun keluar dari kamar, ya duduk bersama Kasino dan Indro untuk nonton Tv. 

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Permainan," kata Indro.

"Permainan...apa?" kata Dono.

"Melanjutkan permainan di saat kamu mau pergi ke rumah Rara!" kata Indro.

"Oooo. Permainan itu. Ok," kata Dono.

"Kasino...ikutan juga!" kata Indro.

"Baiklah," kata Kasino.

"Lesti.....itu artis kan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono dan Kasino, ya bersamaan. 

"Permainannya...sederhana, ya rebutin Lesti!" kata Indro. 

"Maksudnya....mengutarakan rasa suka atau Cinta gitu?!" kata Kasino. 

"Iya...tidak ada masalah sih," kata Dono. 

"Jadi....aku duluan. Aku cinta sama Lesti, ya mau ngasih bunga aja deh," kata Indro. 

"Bunga.....biasa itu mah. Aku cinta Lesti kasih motor," kata Dono. 

"Wah...naik harga tuh," kata Indro. 

"Aku cinta Lesti....ngasih mobil," kata Kasino. 

"Waduh tambah mahal lagi," kata Indro. 

"Tunggu dulu. Ini kaya cerita tentang Ibuku yang di lamar cowok, ya di kasih motor di zaman itu motor....sudah harga tinggi bagi cewek yang di lamar," kata Dono. 

"Ibu mu....Don, menerima lantaran itu yang ngasih motor?!" kata Indro. 

"Di tolak, karena tidak Cinta," kata Dono. 

"Berarti Dono salah ngasih motor...harusnya Cinta tok," kata Indro. 

"Berarti...aku yang menang dong yang ngasih mobil," kata Kasino. 

"Belum tentu," kata Indro. 

"Bener omongan Indro...belum tentu," kata Dono. 

"Jadi...memutuskan siapa pemenang dalam permainan merebut kan Cinta Lesti dengan cara apa?!" kata Kasino. 

"Ini....cuma permainan saja. Jadi hompimpa aja deh!" kata Indro. 

"Ok...hompimpa saja!" kata Dono. 

"Ok lah.... hompimpa untuk menyelesaikan permainan Cinta ini!" kata Kasino. 

Kasino, Dono dan Indro....mulai hompimpa. Tiba-tiba lampu mati. 

"Kebiasaan ini lampu mati," kata Dono. 

"Ya....sudah permainan bubar. Tidak ada yang menang. Draw. Mati lampu ya sayang....ya mati lampu!" kata Indro. 

"Ok....tidak ada masalah. Cuma permainan saja kok," kata Kasino. 

"Iya tidak ada masalah," kata Dono. 

Eeee tahu-tahu lampu hidup lagi. Dono, Kasino dan Indro....ya mengucap "Alhamdulillah", tanda syukur gitu. Ketiga ya pun tidak melanjutkan pemain, ya fokus nonton Tv....yang acaranya bagus banget. 

CINTA KELAIN HATI

Kasino usai kerjaan, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," kata Indro yang duduk di ruang tamu sambil main game di Hp-nya.

Kasino, ya duduk di ruang tamu. 

"Lelah bekerja hari ini," kata Kasino.

Kasino pun segera beranjak dari duduknya, ya ke belakang untuk berbenah diri. Indro pun berhenti main game di Hp-nya. Dono yang rapuh, ya berkata ke Indro "Indro....aku keluar dulu!"

"Kemana Don?" kata Indro.

"Biasa ada urusan dengan Rara," kata Dono.

"Rara.....apa Lesti," kata Indro becandaan sama Dono.

"Rara lah. Pemain dalam cerita tetap sama. Rara....kekasih hati ku dan Lesti.....?" kata Dono.

"Adik kan. Padahal cuma cerita yang terus di Campur Adukkan....seperti ini dan itu," kata Indro.

"Namanya juga cerita Indro. Penuh dengan rahasia permainan di dalamnya. Antara Iya atau tidak," kata Dono.

"Kalau....Lesti di jadikan kekasih gimana Don?!" kata Indro.

"Tidak ada masalah sih. Sudahlah.....Indro jangan di bahas. Ceritanya jadi ngacok sana sini. Alur ceritanya. Aku mau ke rumah Rara. Jadi....Assalamualaikum," kata Dono.

"Waalaikumsalam," kata Indro.

Indro pun beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya bergerak ke rumah....Rara pake motor sih. Kasino telah beres berbenah diri, ke ruang makan untuk makan masakan Indro yang telah tersaji di meja makan. Kasino dengan asik makan masakan Indro yang enak banget gitu. 

Iklan di Tv. Indro membuka jaringan internet di Hp-nya, ya untuk memastikan artikel yang ia baca tadi.

"Ooooo. Billy Syahputra dengan Amanda Manopo...foto bareng gitu. Kalau di lihat baik sih. Latar belakang dan konsep pakaian....jelas banget tujuannya kaya orang yang menjalankan pernikahan. Bagus konsepnya, ya hidup gitu suasananya. Pinter juru fotonya," kata Indro.

Iklan di Tv selesai, ya Indro menghentikan baca artikel di Hp-nya dan fokus nonton Tv. Kasino selesai makan, ya piring dan gelas di cuci bersih dan di taruh di rak piring. Baru deh Kasino ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Cinta Kelain Hati, pingin enggak?!" kata Indro.

"Tumben....omongannya tentang Cinta Kelain Hati?!" kata Kasino.

"Sekedar bahan obrolan saja!" kata Indro. 

"Oooo begitu. Cuma obrolan saja! Ya aku tanggapin...tidak terlalu serius, jadi permainan seperti biasanya. Boleh juga. Cari suasana baru gitu," kata Kasino. 

"Rasanya...gimana Kasino?!" kata Indro. 

"Rasanya ya enak saja sih. Perhatiannya beda di sesuaikan karakter ceweknya," kata Kasino. 

"Oooo jadi karakter ceweknya yang menarik gitu," kata Indro. 

"Kalau yang lama....ada pedesnya gitu sikapnya. Dapet yang baru, eeee....yang sikapnya baik-baik saja," kata Kasino. 

"Jadi...Cinta Kelain Hati, ya bisa dibilang selingkuhkan!" kata Indro. 

"Iya sih. Tapi kan kalau putus dari yang lama dan dapet yang baru....ya tidak di bilang selingkuh. Malahan bisa di bilang, aku mendapat Cinta yang lebih baik dari Cinta yang lama, karena kurang pengertian," kata Kasino. 

"Iya juga ya," kata Indro. 

"Sudah ah. Permainannya. Aku fokus nonton Tv!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya serius nonton Tv. Tiba-tiba adzan magrib, jadi Indro dan Kasino....berhenti nonton Tv untuk menjalankan kewajiban sholat magrib di rumah saja. Selang berapa saat, ya selesai sholat magrib. Indro dan Kasino...ya duduk di ruang tengah untuk melanjutkan nonton acara Tv yang bagus gitu, ya sinetron. 

Tuesday, October 13, 2020

RAHASIA LAGI

Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Indro selesai juga urusannya dengan temannya, ya ngobrol kerjaan gitu. Indro masuk rumah dan pintu depan di tutup. Bergerak Indro ke ruang tengah dan duduk di sebelah Dono yang asik nonton Tv. 

"Don, tumben...nonton chenel JTV?!" kata Indro. 

Dono sedang minum teh, ya menaruh cangkir teh di meja....baru berkata "Suasana hati aja nonton musik dangdut." 

"Suasana hati toh. Memang sih akui....bagus sih acaranya," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Oooo iya Don. Kemarin malem acara OVJ....misteri gitu. Iiiiii itu lawak jadi serem deh," kata Indro. 

"Aku biasa aja tuh," kata Dono. 

"Wajar aja kamu....Don menanggapinya biasa aja. Dono sendiri.....kan di tunggu makluk halus, ya bisa di bilang malaikat maut sih," kata Indro. 

"Kok tahu lah," kata Dono. 

"Kan....pernah cerita. Kilas balik...dulu ini dan itu," kata Indro yang menceritakan semuanya dari awal sampai akhir sama Dono. 

"Iya....cerita tidak jauh beda," kata Indro. 

"Capek...deh aku cerita kilas balik ini dan itu," kata Indro. 

"Maka cerita itu singkat aja. Jangan panjang-panjang. Jadinya capek deh," kata Dono. 

"Iya...aku yang salah. Oooo iya Don. Ada nggak orang seperti kamu Don?!" kata Indro. 

"Maksudnya?!" kata Dono. 

"Yang punya kemampuan seperti kamu Don?!" kata Indro. 

"Ada," kata Dono dengan tegas. 

"Cowok apa cewek Don?!" kata Indro. 

"Cowok....apa cewek...ya? Rahasia!" kata Dono. 

"Rahasia lagi. Main tembakan lagi. Serius Don. Jangan main misteri ini dan itu!" kata Indro. 

"Baiklah. Aku beritahu. Bayi," kata Dono. 

"Bayi...Don. Cowok apa cewek Don?!" kata Indro. 

"Ceweklah," kata Dono yang tegas. 

"Bayi cewek toh. Orang tua nya beruntung dong!" kata Indro. 

"Iya, orang tua ya beruntung. Sudah lah jangan di bahas lagi!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro pun ke dapur untuk membuat mie goreng gitu. Dono, ya fokus nonton Tv....yang acaranya bagus itu sambil minum teh. Kasino, ya masih sibuk dengan urusan kerjaannya. Mie goreng sudah masak, ya segera di santap Indro di ruang makan....sambil membaca artikel ini dan itu di Hp-nya. Indro terkejut dengan satu artikel tentang Misteri. 

"Ada dukun atau bisa di sebut paranormal...yang bisa melihat roh halus ilmu kebatinannya luar biasa nie. Jangan-jangan ini dukun atau bisa di sebut paranormal bisa melihat keberadaan orang punya ilmu seperti Dono...ya!" Kata Indro. 

Indro memasukkan mienya ke mulutnya. 

"Berita yang menarik," kata Indro. 

Indro pun menghentikan baca artikel di Hp-nya. Makan mie pun terus sampai selesai gitu. Perut Indro kenyang. Piring dan gelas pun di cucu di belakang dan setelah bersih di taruh di rak piring. Indro pun duduk bersama Dono di ruang tengah untuk nonton Tv....ya chenel JTV....dengan acara dandutan gitu.

NONTON YANG MENARIK

Dono selesai mengetik di leptopnya. Ya leptop pun di matikan setelah hasil tulisan di simpan. Dono pun beranjak duduknya dari ruang tamu ke kamarnya, ya bawa leptopnya. Saat di ruang tengah. Indro yang asik nonton Tv, acara berita. Dono pun berhenti untuk nonton berita.

"Berita di  I NEWS TV ....tentang penolakan UU Omnibus Law," kata Dono.

Indro yang mendengarkan omongan Dono, ya berkata "Iya....Don, Beritanya masih seputar penolakan UU Omnibus Law. Sampai....banyak plesetannya, ya niatnya bercanda. Lucu jadinya. Dimana suasana serius, ada yang lucu gitu, jadi menghilangkan keadaan....yang kacau balau gitu, gara-gara unjuk rasa yang ini dan itu," kata Indro.

"Oooo ada yang niatnya becandaan juga toh," kata Dono.

"Gejolak unjuk rasa....masih katanya, ya di turun personil ini dan itu untuk menjaga keamanan gitu. Siapa tahu, kejadian kaya kemarin lagi? Anarkis demonya," kata Indro.

"Oooo begitu. Menurut ku biasa aja," kata Dono.

Dono segera ke kamarnya, ya menaruh leptop di meja belajar. Dono pun keluar dari kamar, ya ke dapur untuk masak mie goreng. Sebenarnya Indro susah masak enak sih. Dono lagi seleranya makan mie goreng, jadi masak mie goreng di dapur. 

"UU....Omnibus Law ini dan itu Beritanya, tetap penolakan terus. Perasaan Dono pernah bilang tentang UU itu di buat di sesuaikan dengan keadaan lingkungan, ya bentuk pemerintahan dan juga ekonomi yang akan di bangun di dalam negeri dan luar negeri....tujuannya keseimbangan, kesejahteraan, pemerataan pembangunan dan banyak lagi," kata Indro.

Indro pun, ya tidak peduli urusan dengan berita penolakan UU Omnibus Law, karena tidak ada kaitan sih....cuma penonton yang baik. Berita pun berganti dari satu berita ke berita lain. Dono selesai masak mie goreng di dapur, ya menyantapnya di ruang makan. 

Acara berita di Tv, ya habis gitu. Indro mengganti ke chenel yang menarik gitu.

"JEJAK SI GUNDUL, ini saja acara bagus," kata Indro.

Indro ya nonton acara Tv yang bagus itu. Dono, ya selesai makan. Gelas dan Piring, ya habis makan....sudah di cuci bersih dan segera menaruhnya di rak piring.

"Aku ingin main ke rumah Rara," kata Dono.

Dono pun segera berbenah diri. Saat iklan di Tv, ya Indro membuka jaringan internet, ya nonton Youtobe. 

"Oooo ada viral yang baru toh," kata Indro.

Indro, ya mengkliknya untuk nonton vidio yang viral itu, ya sampai selesai. 

"Vidio viral ini bagus, ya plesetan dari lagu 'Pergilah Kasih', di liriknya keinginan menjadi selingkuh...jadi 'Pergilah kasih mengejar selingkuhanmu'. Gokil ini cewek. Dilihat dari keadaan sih bercanda sih. Kata Dono, cewek di lihat dari dua kemungkinan psikologisnya....jika menyebutkan sesuatu yang sebenarnya biasa tapi mempengaruhi keadaan kejiwaannya. Kata....'Selingkuh', berarti tuh cewek pernah merasakan atau tidak pernah merasakan, tapi mengerti rasa sakit....di dapat datanya dari teman atau tontonan di media apapun?!" kata Indro. 

Indro pun menghentikan nonton Youtobe-nya di Hp-nya. Indro pun kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono yang sudah keren abis gitu dan berkata ke Indro "Indro, aku main dulu!" 

"Main kemana Don?" kata Indro. 

"Biasa, ke rumah Rara," kata Dono

"Oooo, ke rumah Rara....toh," kata Indro. 

"Assalamualaikum," salamnya Dono. 

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Indro. 

Indro, ya fokus nonton Tv. Dono, ya ke rumah Rara....pake motorlah, menuju rumah Rara. 

Monday, October 12, 2020

TERKESAN

Dono duduk di ruang tamu sedang nonton Youtobe di Hp-nya.

"KDI....menarik. Permain Cinta antara Danang dengan peserta KDI, ya menarik gitu. Cantik orang yang di kaitkan dengan Danang itu," kata Dono.

Dono terus menonton Youtobe itu sampai selesai. Setelah itu Dono menghentikan nonton Youtobe-nya, ya Hp di taruh di meja.

"Tipe cewek seperti apa yang membuat cowok berkesan ya?!" kata Dono yang berpikir.

Dono pun mengambil cangkir teh di meja, ya me minum tehnya. Indro selesai masak di dapur, ya ke ruang tamu. Indro duduk sambil melihat Dono yang santai minum teh dan terlihat juga memikirkan sesuatu. 

"Don, mikirin apa?" kata Indro. 

"Memikirin cewek," kata Dono sambil menaruh cangkir teh di meja. 

"Tumben mikirin...cewek. Ada apa?!" kata Indro. 

"Memikirin ide cerita, karakter cewek yang akan di tulis gitu," kata Dono. 

"Ooooo karakter cewek toh," kata Indro. 

"Tinggi, body tubuhnya bagus banget, rambut panjang, kalau berjalan bak model yang menunjukkan pesona kecantikannya, pinter dan juga pandai menyanyi," kata Dono. 

"Data cewek yang membuat Dono terkesan banget. Pasti dari tontonan di Tv. Siapa lagi Don, tokoh cewek yang ingin kamu angkat cerita?" kata Indro. 

"Rahasia lah," kata Dono. 

"Kalau rahasia, aku tidak mau main tebak-tebakan," kata Indro. 

"Indro...Indro siapa yang mau mengajakmu main tebak-tebakan?! Hal wajar jika cowok terkesan pada cewek cantik," kata Dono. 

"Wajar sih jika cowok terkesan dengan cewek. Tapi apa mungkin Dono jatuh cinta lagi?!" kata Indro. 

"Ya....mungkin juga ia, ya mungkin juga tidak. Sebenarnya ada pertanyaan sih yang harus aku cari jawabannya. Kenapa tuh cewek yang membuat terkesan aku, ya menunjukkan sesuatu yang membuat ku tertarik?" kata Dono berpikir. 

"Biasanya ada yang sengaja menunjukkan itu, ya di konsep dengan baik. Ada juga yang tidak sengaja," kata Indro. 

"Bener omongan mu Indro. Sengaja menunjukkan pesona kecantikannya, jadi aku terkesan. Konsep yang di buat di acara Tv....agar tuh cewek menunjukkan seluruh aura kecantikannya. Beriak semuanya," kata Dono yang menegaskan omongan Indro. 

"Tuh kan cewek di Tv. Ya padahal yang paling baik itu, ya cewek yang menunjukkan cantiknya alami gitu....tidak di buat-buat. Tidak sengaja menunjukkan kecantikannya di hadapan cowok, jadinya membuat cowok itu jauh lebih berkesan lagi," kata Indro. 

"Penilaian bagus banget. Indro yang pernah menjalani cinta dengan dua gadis yang di cintai, jadi lebih baik menilai cewek...yang paling berkesan untuk cowok," kata Dono. 

"Namanya cowok. Tidak bisa mencintai satu cewek, pada akhirnya untuk menjalankan kehidupan....cuma butuh satu cewek yang baik yang membuat ku selalu mencintainya," kata Indro. 

"Dewasa...pemikiranmu Indro," kata Dono. 

"Amin," kata Indro. 

"Kok di aminin?!" kata Dono. 

"Doa itu Don!" kata Indro. 

"Ya, aku tahu. Amin juga. Sudahlah ngobrolnya, aku ingin mengerjakan kerjaan ku!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro beranjak duduknya ke ruang tengah dan segera menyetel Tv untuk menonton Tv yang acaranya bagus. Dono, ya mengetik di leptopnya dengan bahan-bahan telah di kumpulan dengan baik. Kasino, ya lagi sibuk kerja di tempat kerjanya. 

MAIN AMAN

Dono di ruang tamu, ya sambil baca artikel di Hp-nya.

"Berita artis ini dan itu, ya masih saja topiknya kontrafersi. Nanti juga di bahas, ya beberapa acara Tv," kata Dono.

Dono menghentikan baca artikelnya dan buka Youtobe untuk menonton sesuatu yang menarik. Salah satu vidio pun klik Dono, karena menarik gitu. Dono menonton dengan seksama vidio Youtobe sampai selesai. 

"Sinetron Pintu Berkah....yang ada bintangnya Jerayut dan Nia LIDA, ya menarik juga alur cerita yang di angkat. Penilaian ku bagus. Mungkin idenya bisa aku ambil. Oiya sudah ku ambil. Judul ya Pintu Berkah....yang mengangkat cerita Indro yang di fokuskan," kata Dono. 

Dono yang ada kerjaan ya menghentikan nonton Youtube di Hp-nya. Ya Hp pun di taruh di meja. Dono mulai mengetik di leptopnya, ya sambil membaca data-data yang telah di kumpulkan dengan baik untuk di jadikan satu tulisan yang menarik. Indro selesai urusan kerjaannya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Indro mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum." 

"Waalaikumsalam," jawab Dono sambil mengetik di leptopnya. 

Indro duduk di ruang tamu dan berkata "Hari ini lumayan hasilnya," kata Indro.

Dono yang mendengarkan omongan Indro, ya berkata "Alhamdulillah, Indro." 

"Iya Don, Alhamdulihah," kata Indro. 

Indro pun membuka jaringan internet di. Hp-nya, yang di buka blog Dono yang Campur Aduk dan kaget melihat Blog Dono yang tidak ada cerita baru gitu. Jadi Indro pun bertanya ke Dono "Dono, cerita yang baru....tidak pernah di publikasikan ya?" 

Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan berkata "Aku isi yang terbaru...itu Blog. Setelah di publikasikan, ya aku simpen lagi di draf. Ada beberapa yang extrim sih, tapi memang sengaja aku buat. Untuk kebaikkan...ya aku pikir simpen aja di draf saja," kata Dono. 

"Oooo di simpen draf toh. Ada yang extrim toh ceritanya, ya di simpen demi kebaikkan toh. Main aman toh," kata Indro. 

"Kalau mau di bilang main aman sih, ya tidak masalah. Padahal di jaringan internet....banyak yang lebih extrim dari aku lebih cenderung di pertunjukan pake vidio. Dampaknya cukup riskan banget dari pisikologis yang menontonnya," kata Dono. 

"Iya juga ya. Vidio lebih riskan. Kalau tulisan....lebih bahayakan artikel yang ini dan itu. Punya Dono kan, ya aman banget. Cerpen Campur Aduk. Di terima baik, ya Alhamdulillah. Tidak di terima baik pun, ya tidak jadi masalah," kata Indro. 

"Benar sekali omongan Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudah Don, tidak bahas lagi!" kata Indro. 

"OK," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Indro, ya menghentikan baca Blog di jaringan internet di Hp-nya. Indro pun ke belakang, ya berbenah-benah diri. Selang berapa saat, ya Indro sudah berganti pakaian. Indro pun duduk di ruang tengah untuk nonton Tv yang acaranya yang bagus gitu. 

Dono selesai mengetik di leptopnya dan segera di simpan hasil ketika dan leptop pun di matikan. Dono membawa leptop ke kamar dan di taruh di meja belajar. 

"Aku lapar," kata Dono. 

Dono pun ke dapur untuk memasak mie goreng. Selang berapa saat mie goreng jadi, ya Dono segera menyantap mie goreng di ruang makan. Indro tetap asik nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Kasino masih sibuk urusan kerjaannya. Saat waktu istirahat, ya Kasino pun makan bareng sama Selfi di ruang kerja Kasino. 

Moment romantis itu yang merasakan cuma Kasino dan Selfi yang tahu rasanya. Padahal sama aja alur ceritanya seperti tontonan di Tv tentang hubungan romantis, ya suap-suapan makan gitu. Dono pun telah selesai makan mie goreng, ya nonton Tv bersama Indro di ruang tengah karena memang acara Tv bagus di buat untuk membuat penonton tertarik menonton acara Tv tersebut. 

Sunday, October 11, 2020

PINTU BERKAH

Indro setiap hari tekun dengan usahanya jualan kopi yang di ambil dari temannya UMKM. Hasil dari penjualan di hitung harian lumayan bisa mencukupi kebutuhan sehari Indro apalagi sebulan, maka itu Indro menyisihkannya dan di infakin di mesjid. Dono dan Kasino, ya tahu kebiasaan Indro, yang selalu infak ke mesjid, ya Dono dan Kasino...kalau rezeki lebih pun di infakin ke mesjid. Pengurus mesjid menyaksikan tiga pemuda yang selalu menitipkan rezekinya di jalan Tuhan.

Suatu ketika. Indro pusing banget, karena modal untuk order barang hilang karena ada orang jahat yang mencurinya. Indro di beri masukan yang baik sama Dono dan Kasino, ya mengikhlaskan modal yang hilang itu. Dono dan Kasino, ya patungan modal dan di berikan ke Indro dengan tujuan usaha Indro berjalan dengan baik lagi.

Indro pun senang bantuan dari Dono dan Kasino, padahal Indro....mau ikutan bantuan dari dana pemerintahan untuk usaha kecil yang mengalami kesulitan modal. Karena telah di bantu Dono dan Kasino, ya tidak lagi ikutan meminta dana bantuan dari pemerintahan untuk usaha kecil.

Indro terus giat usahanya, ya menjajakkan kopi yang enak tersebut karena pelanggannya sudah banyak. Saskia terkadang membantu Indro, kalau diri Saskia tidak sibuk bekerja. Selfi memang sering melihat Indro dan Saskia yang akrab banget. Selfi merasa resah di salam dirinya. 

"Aku ikhlas melepaskan cinta sesaat ini," kata Selfi.

Selfi sadar yang tidak bisa menang mendapatkan cinta Indro, ya Selfi terus menjauh dan menjauh dan menjalin hubungan dengan baik, ya teman kerja...Joni namanya. Indro tahu benar bahwa Saskia benar-benar mencintai Indro, walau sebenarnya Indro punya rasa salah sama Saskia karena berani bermain cinta lagi dengan cewek yang di sukai Indro, ya Selfi. Indro yang salah dengan kesalahan itu membuat ia sadar menyakiti orang paling baik dan paling di cintanya, jadi Indro melepaskan Selfi secara baik-baik dan juga Indro tahu Selfi sudah dekat dengan Joni.....jadi benar-benar Indro ikhlasin Selfi untuk selamanya.

Indro bahagia hubungannya dengan Saskia, ya sudah merencanakan pernikahan. Dono dan Kasino, ya bahagia dengan hubungan baiknya Indro dan Saskia. Kasino dan Dono, yang pernah berjanji akan membantu biaya pernikahan Indro, ya di jalankan dengan baik. 

Usaha Indro berjalan dengan baik walau banyak ujian kecil sampai besar. Urusan cinta Indro pun ada ujian kesetiaan tersebut, pada waktunya mendewasakan diri Indro untuk bersikap yang harus cintai tetap satu. Semua itu berkat bantuan Dono dan Kasino, yang selalu memberi masukan yang baik dan juga modal usaha di saat Indro dalam ujian paling sulit untuk bangkit lagi.

Indro mengerti semua perjalanan hidupnya ini banyak bantuan ini dan itu, alias di mudah kan jalan kebaikan kan karena Indro selalu membagi rezekinya di rumah Tuhan.

"Pintu Berkah...yang selalu aku masukin setiap hari tujuan kebaikan itu pula yang akan datang pada ku, amin," kata Indro setiap doanya setelah sholat di rumah Tuhan, yang selalu Indro titipin rezekinya.

Saturday, October 10, 2020

AKHIR KEPUTUSAN

Dono lagi santai di halaman belakang sambil minum teh. Indro, ya menemani Dono di halaman belakang, ya asik main game. Kasino sedang ada urusan dengan kekasih hatinya, ya ngobrol di ruang tamu. Musik terdengar keras, bukan acara kondangan karena masih belum di boleh kan berkumpul ini dan itu di masa pandemi covid-19....ya cuma tetangga yang hobynya menyetel musik tempo dulu, nostalgia gitu. Indro menghentikan main game di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.

Dono menaruh cangkir teh di meja dan mengambil buku di meja dan di bacanya Indro mengambil kue bolu di piring dan segera di makannya.

"Nyaam...nyammm...enak," kata Indro.

Indro menikmati kue bolu itu sampai habis dan segera mengambil cangkir teh di meja, ya di minumlah.

"Don, apa pendapat mu tentang acara Tv....nyonya Bos...Nia Ramadhani?" kata Indro sambil menaruh cangkir teh di meja. 

Dono menghentikan baca bukunya. 

"Oooo....acara di TRANS TV toh. Ya bagus saja. Namanya acara Tv di buat dan di sajikan untuk para penonton yang menyukai....cerita kehidupan seorang artis," kata Dono. 

"Bagus toh, pendapat Dono," kata Indro. 

"Nia Ramadhani....ya karakter di sinetron sampai dunia kenyataan tidak jauh beda. 11, 12 sama saja," kata Dono. 

"Iya juga ya. Namanya kehidupan artis....semua jadi sorotan publik. Ada yang menilai baik ada yang menilai miring....itu biasa kan Don?!" kata Indro. 

"Biasa itu mah. Namanya juga penilaian manusia, ya jadi objek pembicaraan manusia. Contohnya buku yang aku baca, kalau di bahas jadi bahan pembicaraan. Pastinya ada yang menilai buku ini bagus dan juga ada yang menilai buku ini tidak bagus," kata Dono. 

"Penilaian manusia di lihat selalu sisi bagus dan tidak bagus saja," kata Indro. 

Dono melanjutkan baca bukunya. Indro pun mengambil Hp di mejanya dan segera main game di Hp-nya. Kasino yang ngobrol dengan kekasih hatinya di ruang tengah selesai juga. Kasino mau mengantarnya pulang gitu tapi Selfi, ya bawa motor kan jadi Selfi pulang ke rumah mengendarai motornya sendiri. Kasino pun menutup pintu. 

"Seharusnya cowok yang ngapel ke rumah cewek....saat minggu begini. Kenyataannya, kalau ceweknya yang kangen....yang ngapelin cowoknya. Hal biasa itu mah," kata Kasino. 

Kasino pun ke ruang tengah, ya nonton Tv dengan acara berita ini dan itu, ya tapi terpenting berita lokal gitu. Agar tahu keadaan perkembangan daerah tempat tinggal. Apa kerjanya, Walikota, Bupati, sampai Gubernur yang di pilih rakyat demi kemajuan daerah?. Kasino, ya nonton berita dengan serius banget, walau keadaan lingkungan terdengar suara musik kaya orang kondangan saja. 

Indro menghentikan main game di Hp-nya. 

"Don....jalan cerita cinta ku kata film India," kata Indro. 

Dono menghentikan baca buku. 

"Kalau merasa seperti film India....bagus dong. Pasti endingnya bahagia....ada alunan musik India gitu," kata Dono. 

"Memang bisa aja endingnya bahagia, tapi ada juga endingnya tidak bahagia. Kalau kenyataannya aku bisa di tinggal pergi sama cewek. Karena kecewa gitu, karena aku mencintai dua gadis sekaligus," kata Indro. 

"Resiko....mencintai dua cewek. Tapi kan bisa pilih satu yang benar-benar Indro cintai," kata Dono. 

"Iya sih yang benar aku cintai....ya Saskia. Cinta pertama ku. Tapi Cinta kedua ku ini, aku belum siap melepaskannya. Saat Cinta kedua ku bersama cowok lain, aku malah bersikap cemburu banget. Aku meminta kejelasan pada Cinta kedua ku, ya ternyata aku tidak bisa kehilangan Cinta kedua ku," kata Indro. 

"Hidup di zaman sekarang ini, lebih banyak orang...itu istrinya satu. Istri dua, ya ribetlah. Kalau Indro.....raja sih, itu mudah di jalanin istri dua itu. Cuma di berikan kebahagian dunia ini dan itu, ya cewek sudah diam," kata Dono. 

"Iya juga ya. Urusan paling repot sih, bukan ceweknya yang aku cintai saja tapi keluarganya. Pusing banget. Walau aku mampu pun....tetap pusing juga. Cinta ini bikin pusing," kata Indro. 

"Jadi akhir keputusan satu apa dua?!" kata Dono. 

"Satu Don. Yang pertama yang aku pilih. Yang kedua, ya aku ikhlas kan untuk aku lepaskan dan dia pun bisa berbahagia dengan cowok yang baik yang sedang dekat dengannya," kata Indro. 

"Keputusan yang baik. Jadi tetap bahagia, walau ada juga rasa sakit di hati dan tetesan air mata karena....jalan yang penuh resiko. Cinta kedua," kata Dono. 

"Iya Don. Ya sudahlah Don jangan di bahas lagi....aku mau main game di Hp ku!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono segera baca bukunya kembali. Indro, ya asik main game. Kasino tetap nonton Tv dengan acaranya bagus banget. 

PERSELINGKUHAN

Pagi-pagi hujan turun dengan deras. Kasino, duduk di ruang tengah, ya nonton Tv. Indro selesai urusannya di kamar, ya keluar dari kamar dan duduk bersama Kasino untuk nonton Tv.

"Kasino....biasanya ngurus tanaman di pot, pagi-pagi gini?!" kata Indro.

"Hujan. Nunggu hujan berhenti, jadi aku asik nonton Tv," kata Kasino.

"Ooooo begitu," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya asik nonton Tv. Ketika adegan antara Jesen mendekati Paulina begitu penuh hasrat. Paulina terus mundur dan mundur sampai menyentuh meja di belakangnya. Tatapan yang hangat dari Jesen ke Paulina membuat Paulina benar-benar takluk di hadapan Jesen.

"Adegan dua sepasang kekasih ini....bener-bener hot," kata Indro.

"Memang bener-bener panas banget, ceweknya sampai luluh di hadapan cowok," kata Kasino.

"Temanya film yang kita tonton ini...tentang Cinta apa Kasino? Masalahnya aku tidak nonton dari awal!" kata Indro.

"Tema Cinta perselingkuhan," kata Kasino.

"Selingkuh toh," kata Indro.

"Cewek itu....telah menikah dengan cowok yang telah berumur, ya bisa di bilang sih kaya Bapaknya kalau di lihat dari selisih umur gitu. Cewek sebelum menikah punya pacar. Ya pacarnya itu selingkuhannya sekarang. Biasalah urusan materi tujuannya cewek itu mau menikah," cerita Kasino.

"Ooooo begitu. Cinta yang kandas di tengah jalan karena urusan materi toh. Lalu berlanjut lagi, jadi perselingkuhan toh," kata Indro.

"Ceweknya sebenarnya tidak mau hubungan perselingkuhan itu, tapi pacarnya itu terus mengganggu.....ya menghidupkan suasana hasrat Cinta yang kansas itu. Ceweknya luluh di hadapan Cinta pertamanya," cerita Kasino.

"Cewek, ya paling susah melupakan Cinta pertamanya," kata Indro.

"Kenyataan...sampai dunia cerita di film, kan tidak jauh beda. Cuma di dunia film itu....paling menarik itu, ya bumbu-bumbunya itu yang membuat penonton tertarik dengan tontonan yang di tonton," kata Kasino.

"Bener sih omongan mu Kasino. Film Cinta  yang menarik itu bumbu-bumbunya itu. Contoh ya adegan yang kita tonton ini, benar-benar hot banget," kata Indro.

Hujan pun berhenti. 

"Nonton film di Tv...nanti lagi di lanjutin, aku mau ngurusin tanaman ku di halaman belakang. Hujan telah berhenti," kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro terus menonton Tv dengan penuh keasikan karena film ya bagus banget. Kasino yang ke halaman belakang, ya segera merawat tanamannya di potnya. Dono masih sibuk di kamarnya, ya mengetik di leptopnya. Selang berapa saat, ya film pun berakhir. 

"Filmnya bagus banget intriknya," kata Indro. 

Indro pun mengganti chenel Tv untuk nonton berita tentang seputar selebritis. 

"Artis....yang di berita kan masih berlanjut urusan yang kemarin toh," kata Indro. 

Indro terus nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget gitu. 

MAYA DAN KENYATAAN JADI SATU

Kasino selesai urusan kerja, ya segera pulang ke rumahnya. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Dono.

Kasino segera berbenah diri. Indro asik nonton Tv di ruang tengah. Dono di ruang tamu, ya masih mengumpulkan data-data ini dan itu yang akan di buat tulisan. Selesai berbenah diri, Kasino....ya nonton Tv.

"Aku istirahat juga. Santai di rumah...sambil nonton Tv," kata Kasino.

"Emangnya Kasino....pekerjaannya banyak hari ini?!" kata Indro.

"Ya lumayan sih. Nama kerjaan ya banyak atau sedikit di jalanin dengan ikhlas....demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya," kata Kasino.

"Syukur ada pekerjaan dari pada tidak ada kerjaan...jadinya nganggur gitu," kata Indro.

"Alhamdulillah," Kasino menyebut.

"Kasino. Kenapa Dono sering berpikir extrim?!" kata Indro.

"Kaya tidak tahu Dono saja. Masih mending cuma ide extrim dan publikasikan dari pada  manusia yang lain....menjalankan segala kehancuran ini dan itu demi satu tujuan menurut mereka benar. Pada akhirnya yang terlihat cuma ego," kata Kasino.

"Cuma sekedar pemikiran yang extrim saja tidak ada masalah kok," kata Indro.

"Ngomong....hubungan percintaan Indro. Berjalan mulus atau tidak?!" kata Kasino.

"Ya mulus sih. Nama cinta penuh resiko," kata Indro.

"Kok resiko?!" kata Kasino.

"Resikolah. Aku jatuh cinta lagi sama cewek lain, ya saat urusan kerjaan gitu. Namanya tidak jauh dengan nama pacar Kasino. Cuma nama panjangnya beda," kata Indro.

"Namanya sama...Selfi juga, beda orang dan beda nama panjangnya. Ya menurut ku tidak ada masalah. Gimana hubungan mu dengan Saskia?!" kata Kasino.

"Aku juga yang salah sebenarnya. Jatuh cinta lagi. Diam-diam menjalin kasih dengan Selfi. Saskia untungnya tidak tahu hubungan ku dengan Selfi. Kalau tahu perang besar," kata Indro.

"Jadi....Indro pilih siapa yang akan di nikahi....itu final ya?!" kata Kasino.

"Saskia....boleh. Selfi pun boleh lah. Atau kedua-duanya. Kaya cerita sinetron, film....sampai artikel yang aku baca gitu. Menikahi dua cewek yang di cintai," kata Indro.

"Maunya cowok, ya semuanya....sama aja. Inginnya lebih dari satu mencintai cewek. Pada akhirnya bingung sendiri. Oiya sudah Indro...sudah berapa lama hubungan Selfi?!" kata Kasino.

"Sudah....tiga bulan ini," kata Indro.

"Saskia di sakiti dengan halus. Selfi tahu...Indro sudah punya pacar, ya Selfi di sakiti dengan halus. Kaya cerita sinetron.... Suara Hati Istri....saja. Istrinya di khiatin sama Suaminya, yang jatuh cinta lagi dengan teman kerjanya. Ribet amat ini mah. Pertengkarannya," kata Kasino.

"Padahal ini cerita idenya di ambil dari cerita teman penulis, ya tidak jauh beda," kata Indro.

"Itu aku tahu. Ending ceritanya di dunia kenyataan sih. Temannya penulis menikah dengan Cinta pertamanya, sedangkan Cinta kedua....ya meratap gagal bersama teman penulis. Ironis Cinta dunia kenyataan itu," kata Kasino.

"Ya sudahlah jangan di bahas lagi Kasino. Aku akan menjalankan sebaik mungkin hubungan ku dengan Saskia dan Selfi," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Ooo iya Kasino. Kenapa orang takut virus Corona, harus nya takutnya sama Tuhan?!" kata Indro.

"Ini omongan di ambil dari Tv, ya kan Indro?!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

"Penyakit itu, atas izin Tuhan.....jadi malaikat mautnya manusia. Di beberapa ajaran agama pun di jelas kan Tuhan itu, ya wujudnya manusia. Jadinya...ya begitu adanya perselisihan dari satu agama ke agama lain...untuk menunjukkan siapa agama yang benar?!" kata Kasino.

"Pasti.....karena telalu banyak manusia. Contohnya kejadian kenyataan gitu. Flu burung dan Flu babi, ya burung dan babi mati semuanya....sampai terkena manusia juga," kata Indro. 

"Seperti itu contohnya juga udah bener. Jadi untuk mencegah penyakit agar tidak berkembang dengan pesat dan agar semua selamat semuanya....jadi ikutin semua protokol Kesehatan demi kebaikan semua orang," kata Kasino. 

"Demi semua orang ya, aku ikutin protokol Kesehatan ini dan itu dengan baik. Ya sudahlah Kasino, tidak perlu di bahas lagi. Fokus nonton Tv!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono, ya masih asik mengumpulkan data ini dan itu di leptopnya yang di jadikan tulisan. 

Friday, October 9, 2020

IDE EXTRIM

Indro lagi asik baca artikel di Hp-nya.

"Beritanya....masih Demo penolakan UU Cipta Kerja, katanya sampai....ke MK," kata  Indro. 

Indro pun menghentikan baca artikel di HP-nya dan Hp di taruh di meja. 

"Don," kata Indro. 

Dono menghentikan baca bukunya. 

"Apa?" kata Dono. 

"Demo tentang penolakan UU Cipta Kerja itu, ada yang kordinator pergerakan mahasiswa siapa Don?!" kata Indro. 

"Biasa lah. Apa yang di tulis di media ini dan itu.....tentang siapa yang menggerak mahasiswa, itu pun benerlah," kata Dono. 

"Berarti....Dosen bisa, mahasiswa bisa, jaringan media juga bisa.....sampai pejabat yang punya kepentingan politik," kata Indro. 

"Wah....wah......bener-bener kacau itu mah," kata Indro. 

"Kacau...memang sudah kacau lah," kata Dono. 

"Hidup di zaman kemajuan teknologi....tetap saja tuntunannya kesejahteraan pekerja yang ini dan itu," kata Indro. 

"Sebenarnya....aku berpikir extrim sih. Saat di demo besar-besaran di jatuhin bom. Jadi mati semuanya. Jadi urusan beres. Di hitung dari jumlah pendemo...itu. Kehilangan mereka semua itu tidak masalah karena hidup lebih tenang kalau manusia itu sedikit. Ini semua karena manusia banyak....jadi menuntut ini dan itu. Yang menciptakan masalah, ya manusia itu sendiri. Contoh mahasiswa....kata idiealis berjuang demi kepentingan banyak orang. Ketika sampai tujuannya jadi pejabat, lupa......ya mentingin dirinya sendiri dan keluarga," kata Dono. 

"Dono bisa ngomong gitu, karena mengumpulkan data ini dan itu. Padahal sekedar omongan extrim saja...kan Don?!" kata Indro. 

"Cuma ide extrim saja," kata Dono yang tegas. 

"Itu sih tidak masalah cuma omongan saja, kan tidak di jalankan. Ya sudah Don, tidak perlu di bahas itu lagi. Aku mau apa ya? Oooo iya telepon selfi aja!" kata Indro. 

"Kelakuan yang kangen sama pujaan hati," kata Dono. 

Dono pun melanjutkan baca bukunya. Indro, ya nelpon Selfi tapi ternyata tidak ada jawaban. 

"Kenapa ya?" kata Indro. 

Indro pun terus menelepon selfi. Tetap Selfi tidak menjawab telepon Indro. 

"Selfi....jangan-jangan lagi sibuk kerja kalau berpikir baik. Kalau berpikir....yang lain, apa ia bersama cowok lain ya?!" kata Indro. 

Indro pun tidak peduli telponnya tidak di jawab Selfi, ya segera Indro main game di Hp-nya. Selfi pun selesai urusannya kerjaannya dan segera mengirimi pesan singkat ke Indro yang isinya "Abang maaf Selfi lagi sibuk kerja." 

Indro yang asik main game di Hp-nya, ya dapet pesan singkat di Hp-nya....ya di baca dengan baik. 

"Ooooo Selfi lagi sibuk kerja toh," kata Indro. 

Indro pun mulai mengirimi pesan singkat juga yang isinya "Iya, Abang mengerti keadaan adik yang sibuk kerja. Abang Cinta adik Selfi seorang." 

Selfi pun menerima pesan singkat itu dan membaca dengan baik. 

"Abang kebiasaan," kata Selfi. 

Selfi pun mengirimi pesan singkat ke Indro dengan isinya "Adek Cinta... Abang Indro seorang." 

Indro pun mendapat pesan singkat dari Selfi dan segera membacanya dengan baik. 

"Selfi tetap Cinta aku," kata Indro. 

Indro yang senang karena rasa kangennya sudah terbayar ya main game lagi di Hp-nya. Selfi pun, ya melanjutkan urusan kerjaannya yang ini dan itu, ya namanya kerjaan...satu selesai...ada kerja yang satu lagi yang harus di selesaikan. Sedangkan Kasino, ya sibuk di tempat kerjaannya. 

Thursday, October 8, 2020

HEBOH BANGET

Kasino usai kerjaan, ya pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino ngucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salam Indro sambil main game di Hp-nya. 

Kasino duduk di ruang tamu.

"Hari yang melelahkan," kata Kasino.

Indro menghentikan main game di Hp-nya.

"Kasino, nonton berita hari ini tentang demo penolakan UU Cipta Kerja?" kata Indro.

"Nonton itu demo, pake Hp aku," kata Kasino.

"Heboh banget demonya penolakan UU Cipta Kerja," kata Indro.

"Bener-bener...Heboh. Sesuai dengan perkiraan orang-orang...tentang aksi demo penolakan UU Cipta Kerja," kata Kasino.

"Padahal aku nyari vidio...amatir ada kaitan tentan penolakan UU Cipta Kerja yang sifatnya becandaan gitu, ya mengubah suasana serius gitu," kata Indro.

"Kalau itu sih lebih baik kamu Indro nonton acara lawak aja!" kata Kasino.

"Iya aku mengerti!" kata Indro. 

"Aku mau benah diri!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro, ya melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino, ya berbenah diri di belakang. Dono, ya selesai mengetik di leptopnya keluar dari kamarnya dan nonton Tv di ruang tengah. 

"Aku mulai jenuh," kata Indro. 

Indro pun menghentikan main game di Hp-nya dan segera bergerak pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro. 

"Dono...masih nonton berita tentang demo penolakan UU Cipta Kerja?!" kata Indro. 

"Iya, abisnya heboh banget sih," kata Dono. 

"Kenyataannya....benar-benar heboh sih," kata Indro. 

"Padahal yang aku harapin anak-anak nakal yang kreatif gitu," kata Dono. 

"Maksudnya, Don?!" kata Indro. 

"Maksudnya? Tuh anak-anak kreatif membuat alat yang dapat penyebaran Covid - 19, jadi tuh demo bubar. Esok ya tuh demo pada sakit semua. Kalau tidak bisa di tolong, ya pada mati semuanya," kata Dono. 

"Serius Don....inginnya itu?!" kata Indro. 

"Serius banget. Memang Covid - 19 itu bisa di rekayasa semuanya," kata Dono. 

"Wah tambah parah itu penyebaran Covid - 19. Berita pun tambah heboh lagi!" kata Indro. 

"Hebohnya luar biasa lagi," kata Dono. 

"Padahal kenyataannya di lapangan. Ya aksi demo penolakan UU Cipta Kerja itu tidak ada...anak-anak seperti itu yang menyebarkan Covid - 19, cuma ide Dono saja yang luar biasa extrim gitu," kata Indro. 

"Cuma bahan omongan saja. Kenyataan tetap kenyataan lah," kata Dono. 

"Ya aku paham," kata Indro. 

Indro dan Dono, ya fokus nonton Tv lagi. Kasino, sudah selesai berbenah diri. Karena perut Kasino berbunyi, ya tanda laper. Maka itu Kasino pun masak di dapur, ya goreng telor dan tumis sayur kol dan wartel. Singkat waktu, masakan jadi. Kasino menyantap masakannya dengan santai. Acara Tv pun di ganti Indro, ya biasa acara seputar artis ini dan itu. 

"Don, artis itu...hidupnya bahagia setelah menikah," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Aku....kepengen seperti itu," kata Indro. 

"Menikah dan menjalankan hubungan dengan baik, jadi bahagia selalu," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

"Iri itu mah. Tapi iriinya, ya baik sih," kata Dono. 

"Iri aku baikkan," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono dan Indro pun fokus nonton Tv. Kasino selesai makannya dan segera ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono dan Indro dengan acara Tv yang bagus banget gitu. 

Wednesday, October 7, 2020

CINTA PENYESALAN

Dono membaca artikel di Hp-nya.

"UU Cipta Kerja di sah kan. Berita ini dan itu muncul semuanya. Haaaaaa!!!!!" kata Dono. 

Dono terus membaca dari satu artikel ke artikel selanjutnya. 

"Hukum itu awalnya tidak ada, pada akhirnya ada dan di paksa kan untuk di terapkan dengan baik," kata Dono. 

Dono pun terus membaca artikel selanjutnya. 

"Cinta para artis ini tetap jalan ceritanya tetap seperti ini kaya sinetron saja. Ide apa yang aku ingin ambil, ya?!" kata Dono. 

Dono pun membaca artikel selanjutnya. 

"Sepak bola, ya bergulir seperti bola yang menggelinding di lapangan. Menang dan kalah, ya seperti biasa menunjukkan kwalitas dari para pemain sepak bola yang latihan dengan baik untuk jadi juara," kata Dono. 

Dono terus membaca artikel selanjutnya. 

"Vaksin, dokter, pasien, kotak mati, masker, jaga jarak, hands sanitizer dan masih banyak lagi kaitan dengan pandemi Covid - 19. Ada yang mengikuti aturan dan tidak. Terlalu komplek....banget!!!!" kata Dono. 

Dono menghentikan baca artikel di Hp-nya. Hp di taruh di meja dan mengambil cangkir teh, ya segera di minum Dono. Indro pun berhenti main game di Hp-nya. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?!" kata Dono menaruh cangkir teh di meja. 

"Cinta itu kadang penyesalan kan?!" kata Indro. 

"Kadang memang seperti itu," kata Dono. 

"Cewek jatuh hati pada cowok kadang terpaksa dengan keadaan umurnya," kata Indro. 

"Memang kenyataan gitu," kata Dono. 

"Ketika tahu belangnya cowoknya buruk, ya pada akhirnya menyesal dong jatuh hati pada cowok itu," kata Indro. 

"Kadang cewek juga sudah tahu buruknya cowok pun di terima. Menyesal atau tidak tetap di jalankan. Cewek buruk pun banyak. Cowok pun dapat menerimanya keburukan cewek tersebut. Menyesal atau tidak, ya di jalankan juga. Tidak ada yang sempurna," kata Dono. 

"Bener omongan mu Don. Tidak ada yang sempurna," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

Indro pun mengambil cangkir teh, ya segera me minum teh tersebut begitu juga Dono. Setelah itu cangkir teh di taruh di meja kembali oleh Indro dan Dono. 

"Apa aku salah pilih pasangan ya?!" kata Indro. 

"Memang Indro...salah milih pasangan gitu?!" kata Dono. 

"Merasa sih. Tapi aku berpikir dua kali dalam proses hubungan sih. Ya kalau menikah dan pada akhirnya cerai....kan lebih baik dari awal belum nikah aja, putusnya. Maksudnya dalam proses memahami karakter, ya pacaran gitu," kata Indro. 

"Kalau paham menjalani hubungan yang baik, ya tidak akan putus....baik pacaran atau nikah. Dasar utama sih, menerima seluruh kekurangan dan kelebihan orang yang di pilih jadi pasangan hidup," kata Dono. 

"Itu sih aku mengerti Don. Kayanya.....aku ingin mencari cewek lain yang lebih klop dengan ku," kata Indro. 

"Ya....Indro, tidak ada yang sempurna," kata Dono mengingatkanku Indro. 

"Tetap tidak ada yang sempurna. Cinta pastinya penyesalan juga," kata Indro. 

"Jangan-jangan yang di obrolin ini bukan masalah Indro. Iya....artikel yang di baca Indro. Biasa....artis yang proses perceraian kan!" kata Dono. 

"Iya Don. Katanya cinta, tapi putus. Ironis banget," kata Indro. 

"Namanya....Artis. Bahagia jadi sorotan publik. Duka juga jadi sorotan publik," kata Dono. 

"Memang kenyataan kehidupan artis itu....penuh dengan rencana ini dan itu tetap mencari keuntungan ini dan itu. Beda dengan aku, ya sesuai alur kehidupan," kata Indro. 

"Itulah hidup Indro. Nikmati saja hidup itu," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro pun kembali main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil buku di meja dan segera di bacanya. Kasino, ya sibuk kerja di tempat kerjaannya. 

CINTA DAN PERMAINAN

Dono, yang lagi asik nonton Tv.

"Jejak Petualangan Gundul...tetap bagus. Cerita ya sesuai dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia," kata Dono.

Dono terus menyaksikan acara Tv yang bagus itu. Indro, ya menghentikan main game di Hp-nya dan segera pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah. Indro, ya duduk di sebelah Dono.

"Don....aku ingin pendapat mu?!" kata Indro.

"Ya ngomong aja. Tentang apa?!" kata Kasino.

"Menyukai cewek terkenal itu termasuk Cinta yang obsesi...ya?!" kata Indro.

"Tergantung dari mana menilainya," kata Dono.

"Dari apa nilainya?!" kata Indro.

"Positif dan negatifnya. Kalau aku analisa sesuai ilmu pisikologis, ya cenderung negatiflah," kata Dono.

"Berarti bener dong omongan Kasino. Aku termasuk Cinta obsesi!" kata Indro.

"Ya kalau merasa sih tidak ada masalah sih. Kan kebiasan Indro dan Kasino....tidak jauh beda permainan saja," kata Dono.

"Memang iya sih," kata Indro.

"Aku sendiri termasuk Cinta obsesi saja dalam tulisan ku, ya biasa menggunakan nama-nama artis di dalam tulisan ku. Sekedar permainan saja," kata Dono.

"Memang iya sih....Don. Tetap saja nilai positifnya banyak. Cuma tulisan saja, ya tidak ada tindakan. Beda dengan orang-orang yang menjalankan," kata Indro.

"Itu tahu, jadi tidak perlu aku berikan masukan lebih jauh lagi!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro.

Indro dan Dono, ya asik nonton Tv acara Jejak Petualangan Gundul. Indro pun teringat dengan artikel yang ia baca, ya tentang Pilkada. 

"Don....apa pendapat mu dengan Anak Joko Widodo, ikut Pilkada dan juga lawannya kalau tidak salah pekerjaan tukang jait gitu?!" kata Indro.

"Pendapat ku sih. Kalau mampu, ya silakan ikut Pilkada saja. Semua berhak ikut permainan tersebut. Dasarnya ilmu," kata Dono.

"Ilmu yang mengangkat derajat manusia. Maka itu jika berhasil...ya jauh lebih di hargai orang karena punya Ilmu. Paling utama jadi kebanggaan orang tua," kata Indro.

"Itu tahu," kata Dono menegaskan omongan Indro.

Tahu-tahu acara Tv, ya Jejak Petualangan Gundul di ganti acara Makan Receh.

"Acara Tv sudah berubah jadi makan yang bikin aku laper," kata Dono.

"Acara makan. Aku jadi ngiler gitu," kata Indro.

Dono dan Indro terus nonton Tv yang acara bagus itu. Indro teringat dengan permainannya seperti biasanya "Don, permainan?!" 

"Permainan apa?!" kata Dono. 

"Lesti apa Rara yang paling kamu suka?!" kata Indro. 

"Cinta obsesi...ini mah," kata Dono. 

"Iya, Jan sering di tulis....untuk sekedar permainan saja. Nilai positif gitu," kata Indro. 

"Aku pilih dengan baik. Lesti sudah dengan Risky Billar dan Rara...dikaitkan dengan Gunawan. Jadi aku tidak milih kedua-duanya," kata Dono. 

"Kok tidak di pilih. Kenapa Don?!" kata Indro. 

"Karena aku memilih dengan baik, ya ada kaitan dengan penulis. Nama Meli," kata Dono. 

"Meli toh. Temannya penulis, ya jelas aja di pilih. Kenyataan dan khayalan dijadikan satu seperti biasanya," kata Indro. 

"Sudahlah jangan di bahas lagi. Aku ingin fokus nonton Tv!" kata Dono yang tegas. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Dono pun fokus nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Kasino di ruang tamu, ya asik main game di Hp-nya. 

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK