CAMPUR ADUK

Tuesday, September 22, 2020

BIJAK BERSIKAP


Tito asik main gitar sambil menyanyikan lagu dangdut di teras rumah. Eko lewat depan rumah Tito. Ya Tito pun berhenti bernyanyi dan main gitarnya segera berkata memanggil Tito "Tito mampir!" 

"Boleh juga, main sebentar. Ya Tito. Aku mampir," kata Eko. 

Eko pun segera menghampiri Tito dan segera duduk bersama Tito di teras depan. 

"Tito asik main gitar, sambil nyanyiin lagu dangdut," kata Eko. 

"Iya, aku lagi santai. Tidak ada kerjaan gitu. Sedang kamu Eko....lagi sibuk apa?" kata Tito. 

"Biasalah. Aku bantuin Paman. Kerja sama Paman di tokonya. Ya lumayan sih hasilnya. Pas-pasan. Tapi cukuplah untuk Bujang seperti aku," kata Eko. 

"Oooo begitu," kata Tito. 

"Makin lama makin pandai menyanyi saja. Suara Tito merdu," pujian Eko. 

"Biasa kali....Eko. Aku jadi malu," kata Tito. 

"Tito...impian mu ingin jadi penyanyi terkenal kan?!" kata Eko. 

"Iya, maka itu aku sering berlatih. Ikut kompetisi menyanyi...tujuannya sejauh mana aku berkembang. Sampai memasukan vidio aku menyanyi, ya ke Youtobe.....tujuannya sejauh apa orang-orang menyukai aku?!" kata Tito. 

"Jadi....hasil dari usaha mu Tito?!" kata Eko. 

"Ya....hasilnya lumayan sih. Di atas langit masih ada langit," kata Tito. 

"Masih ada yang lebih baik dari Tito," kata Eko. 

"Begitulah adanya. Tapi aku tidak pernah menyerah demi membuktikan impian ku jadi kenyataan. Jadi penyanyi terkenal," kata Tito. 

"Sikap pantang menyerah. Bagus!!!" kata Eko. 

"Oooo iya Eko. Ada kerjaan di tempat mu bekerja?!" kata Tito. 

"Ya sebenarnya butuh orang sih. Tapi bukannya Tito, kadang ngamen kesana kesini demi menguji mental dan juga menghasil uang dari ngamen itu," kata Eko. 

"Kan...masih covid-19. Apalagi PSBB?!" kata Tito. 

"Iya juga sih. Ikut aku aja kerja di toko, ya lumayanlah hasilnya untuk Bujang seperti kita ini. Tapi gimana dengan impian mu jadi penyanyi terkenal?!" kata Eko. 

"Ya...ampun Eko. Impian ku terus berjalan, walau aku hidup di dunia kenyataan susah payah seperti mu Eko," kata Tito. 

"Oooo iya. Tito telah membuat vidio di Youtobe, dirinya menyanyi. Berarti terus mempromosikan diri.....untuk jadi penyanyi terkenal," kata Eko. 

"Ya begitulah. Kemajuan zaman di gunakan untuk menggampai impian menjadi kenyataan. Sebenarnya sih aku sudah merasa jadi bintang, walau tidak terkenal banget seperti orang-orang yang bersinar di panggung yang megah dan di idolakan banyak orang," kata Tito. 

"Merasa cukup puas hasil kerja untuk menggampai impian. Berarti bijak bersikap itu namanya Tito!" kata Eko. 

"Iya," kata Tito. 

"Ya sudah ngobrolnya. Ayo ke tempat kerjaan!" kata Eko. 

"Ayo!!!" kata Tito. 

Tito pun menaruh gitar di dalam rumah dan mengunci pintu rumah. Tito dan Eko pun meninggalkan rumah, ya ke tempat kerjaan. 

Monday, September 21, 2020

MATANG

Indro asik nonton Tv di ruang tengah sambil minum teh. 

"FTV....yang aku tonton ini bagus," kata Indro. 

Indro terus menonton Tv yang acaranya ya FTV sampai selesai itu FTV yang di tonton dengan endingnya  bagus banget. Indro pun mematikan Tv-nya pake remot dan segera ke halaman bekakang di mana Dono sedang asik duduk di halaman belakang sambil makan buah dan juga baca buku. 

"Dono!" panggilan Indro sambil duduk di sebelah Dono.

"Apa?" saut Dono.

Indro pun mengambil buah di piring dan memakannya. 

"Emmmm manisnya buah ini," kata Indro. 

Indro terus makan buah jambu kelutuk. 

"Oooo iya Don. Cewek itu lebih baik di umpamakan seperti buah yang kita makan ini," kata Indro. 

Dono menghentikan baca buku dan buku di taruh di meja

"Aku kirain mau bicarain kerjaan atau apalah?! Malah cewek. Ya kalau cewek di umpamakan seperti buah yang kita makan sih aku setujui sih. Matang kan maksudnya?!" kata Dono. 

"Itu yang aku maksud Don. Matang buah ini. Ya lebih tepatnya kematangan dari kedewasaan dari seorang cewek. Cantiknya dan pola berpikirnya....ya dewasa banget. Tidak kekanak-kanakan gitu," kata Indro. 

"Ya aku setuju dengan pendapat mu Indro. Cewek yang matang kedewasaannya. Hubungan yang di jalin pun pasti langgeng banget," kata Dono. 

"Buah itu bagusnya matang di pohon kan dari pada mateng di peraman, ya kan Don?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Berarti. Cewek yang matang kedewasaannya, ya didik dengan baik sama orangtuanya dari pada orang lain kan, Don?!" kata Indro. 

"Iya, contohnya seperti penyanyi cewek yang umur beranjak dewasa dengan cewek sudah dewasa. Yang bagus sih sudah dewasa jadi terlihat kematang dari kecantikannya dan pola berfikirnya. Semua itu berkat didikan orang tua yang baik, karena tujuannya satu yang pasti cewek yang matang kedewasaannya sudah siap jadi Ibu yang baik untuk mendidik anak-anaknya di jalan kebaikan," kata Dono. 

"Bener Don....contoh mu," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

"Sudahlah, ya Indro ngobrol tentang cewek...aku ada kerjaan!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro santai di halaman belakang sambil makan jambu kelutuk dan juga main game di Hp-nya. Dono masuk ke dalam rumah dan langsung kekamarnya untuk mengetik di leptopnya. Sedangkan Kasino, ya masih sibuk urusan kerjaan di tempat kerjaannya. 

Sunday, September 20, 2020

BERBAGI CERITA

Dono duduk di ruang tamu, ya sambil minum teh.

"Hujan hari ini sudah berhenti," kata Dono.

Indro sedang masak di dapur.

"Kadang aku ingin hari ini merasakan masakan kekasih hati. Ya sudahlah biasanya tiap hari masak-masak sendiri," kata Indro.

Masakan pun telah matang semuanya di taruh di piring. Indro membawa sepiring gorengan ke ruang tamu. Satu piring gorengan di taruh di meja, ya Indro berkata "Goreng an, Don!"

"Iya," saut Dono.

Dono menaruh cangkir di meja dan mengambil gorengan buatan Indro dan segera di makannya, ya Indro makan juga.

"Emmm...enak gorengan ini. Rasa terong unggu," kata Dono.

"Enakkan...Don, gorengan terong unggu, namanya bakwan terong unggu," kata Indro.

"Iya. Crispy," kata Dono menegaskan omongan Indro.

Dono terus makan gorengan tersebut yang enak banget. Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya.

"Emmm enak teh ini," kata Indro.

Indro pun mulai membuka jaringan di internet di Hp-nya untuk membaca beberapa artikel.

"Berita hari ini.....ada perubahan, ya kelanjutan dari berita yang kemarin. Menarik!" kata Indro.

Indro perus membaca artikel sampai membaca Blog-nya Dono.

"Oooo cerita di Blog Dono yang baru tentang kejadian di lingkungan sekitar. Mengangkat kematian Pak RT dan juga kematian teman aku, yang kecelakaan motor. Ya ceritanya.....nyata banget. Semua yang di tulis di Blog Dono, ya sekedar berbagi cerita saja," kata Indro.

Indro pun menghentikan baca Blog-nya Dono dan artikel berita hari ini, ya Hp di taruh di meja.

"Don," kata Indro.

"Apa?!" saut Dono yang masih menikmati makan gorengan.

"Don sekarang ini banyak berita di tentang agama ini dan itu. Apa tanggapan mu?!" kata Indro.

"Ya bagus dong kalau berita tentang agama ini dan itu, berarti kemerdekaan dari agama yang berkembang di Indonesia. Tujuannya untuk membimbing umatnya masing-masing, agar menjalankan kehidupan ini di jalankan dengan penuh kebaikan dan saling menghormati perbedaan tersebut," tanggapan Dono.

"Memang bagus sih aku akui, jadi keberhasilan dari pemerintahan sekarang tentang agama yang diakui berkembang di Indonesia," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.

Indro menemukan selembar kertas di bawah meja dan di bacanya dengan baik.

"Selebaran pemberitahuan tentang Pilkada, yang di tujukan untuk masyarakat. Yang tidak boleh ini dan itu toh," kata Indro.

Indro menaruh di meja tuh selembar kertas.

"Don, biasa setiap pemilu selalu di pasang foto-foto calon yang akan di pilih jadi pemimpin kan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Kalau itu calon pemimpin fotonya di taruh di layang-layang besar dan ekor layang-layangnya ada tulisan seperti ini 'Pilih aku, pemimpin masa depan', dan juga layang-layang pun di pasang benda yang bersuara kaya layang-layangan sendaren....jauh lebih menarik lagi. Bentuk promosi seperti ini gimana pendapat mu?!" kata Indro.

"Pake layang-layang ya. Bagus sih, kelihatan unik banget. Tidak terjadi pelanggaran apa pun promosinya....jadi makin luas sih pemberitahuan tentang calon pemimpin yang akan di pilih. Biaya pun jauh lebih murah. Ide yang bagus Indro," kata Dono.

"Ok....bagus toh," kata Indro.

Indro pun mulai main game di Hp-nya. Dono ya minum tehnya lagi, setelah itu cangkir di taruh di meja. Dono pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino sibuk mengerjakan pembukuan di kamarnya.

Saturday, September 19, 2020

KABAR KEMATIAN

Dono lagi asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Kasino mau masuk rumah mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salam Dono sambil main game di Hp-nya.

Kasino pun duduk  dan berkata "Don......., Indro kemana?"

Dono menghentikan main game di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.

"Indro dapet kabar dari temannya. Ada temannya yang meninggal, jadi Indro melayat ke temannya yang meninggal kecelakaan motor," kata Dono.

"Inalilahi wainalilahi rojiun," kata Kasino.

"Sebenarnya aku ingin ikut melayat sih, tapi tidak di bolehin Indro karena jauh banget. Ya jadinya aku di rumah saja," kata Dono.

"Oooo begitu. Temannya Indro, yang meninggal umur berapa Don?!" tanya Kasino.

"Kira-kira, kalau tidak salah omongan Indro....sekitar umur 24 tahun," kata Dono.

"Laki-laki yang meninggal Don!" kata Kasino.

"Iya...laki-laki," kata Dono yang tegas.

"Laki-laki yang meninggal di umur muda. Sayang ya generasi muda menghilang," kata Kasino.

"Iya. Nama mati, ya tidak ada patokan umur. Semua pantes semuanya," kata Dono.

"Iya sih Don...aku paham. Oooo iya Don kematian itu bisa di cegah. Maksudnya....kan kamu Don bisa mendengarkan suara gaib dan bisa melihat wujudnya juga....pastinya kamu bisa mencegah kematian itu?" Kasino.

"Aku pernah mencegah kematian dengan cara aku melihat orang tersebut dengan keadaan diri orang tersebut, ya sakit. Aku cuma mengingatkannya saja tentang kondisi orang tersebut. Ya....sampai sekarang orang tersebut baik-baik saja. Sampai kapan orang itu bisa bertahan dengan ujian kematiannya, mana aku tahu?! Tubuhnya di kendalikan malaikat maut," cerita Dono.

"Jadi harus melihat kondisi orang, ya Don?!" kata Kasino.

"Iya," kata Dono.

"Berarti....jika Dono tidak melihat orang itu, ya seperti teman Indro....jadi tidak bisa di tolong....kan Don?!" kata Kasino.

"Memang tidak bisa di tolong. Kadang aku cuma mengingatkan orang begini dan begitu, ya di abaikan karena orang yang di ingatan kaya Dokter yang terlalu pinter tahu penyakit ini dan itu pada akhirnya mati sama halnya kata berita tentang Covid-19, yang mati Dokternya," kata Dono.

"Dasar manusia itu ngeyel kan Don?!" kata Kasino.

"Iya," kata Dono.

"Sudahlah jangan di bahas lagi. Aku nonton Tv aja!" kata Kasino.

"Iya," kata Dono.

Dono mengambil Hp di meja dan segera main game lagi di Hp-nya. Sedangkan Kasino, ya sudah di ruang tengah untuk nonton Tv...yang acaranya bagus banget.

SUARA GAIB

Kasino sampai di rumah. Keadaan rumah tenang banget, tidak terdengar suara Dono dan Indro.

"Kayanya di rumah tidak ada orang, jangan-jangan Dono dan Indro...pergi urusan pekerjaan," kata Kasino.

Kasino membuka pintu depan pake kunci. Pintu pun terbuka. Kasino mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

Kasino menjawabnya "Waalaikumsalam."

Keadaan rumah ya tenang banget, tidak ada Dono dan Indro.

"Beneran tidak ada orang di rumah. Maka itu salam ku pun, aku juga yang jawab. Tapi kalau mampu mendengarkan suara gaib kaya Dono, pasti ada yang menjawab salam," kata Kasino.

Kasino pun berbenah diri di kamarnya setelah itu memasak di dapur, ya buat mie goreng. Selang berapa saat mie goreng jadi. Kasino pun menyantap mie goreng sambil nonton Tv. Dono dan Indro selesai urusan, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah.

"Don, Kayanya Kasino sudah pulang," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono dan Indro pun mengucap salam secara bersamaan "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Kasino yang selesai makan mie goreng.

Dono dan Indro, ya duduk ruang tamu. Kasino ke ruang tamu setelah menaruh piring a is makan mie goreng di dapur. Kasino  duduk di ruang tamu dan berkata ke Indro dan Dono "Don, Indro....dari mana?"

"Dari rumah Pak RT...meninggal dunia," kata Dono.

"Iya... Pak RT meninggal dunia," kata Indro.

"Inalilahi wainalilahi rojiun, kalau begitu aku melayat dulu ke rumah Pak RT!" kata Kasino.

"Iya," saut Dono dan Indro bersamaan.

Kasino pun keluar rumah sambil mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Indro bersamaan.

Kasino pun pergi ke rumah Pak RT, ya untuk melayat tanda turut berduka cita.

"Don....aku mau nanya sesuatu!" kata Indro.

"Nanya apa?!" kata Dono.

"Orang Islam di ajakan untuk mengucap salam saat masuk rumah, tapi terkadang tidak ada yang menjawab karena tidak orangnya. Sedangkan kemampuanmu Don bisa mendengar suara gaib, jadi suara gaib itu menjawab salam orang yang mengucapkan salam tersebut?!" kata Indro.

"Suara gaib itu pun menjawab salam tersebut. Sama halnya ketika sholat juga," kata Dono.

"Ooo begitu. Berita cerita orang-orang tua sama dengan ceritanya Dono," kata Indro.

"Emang samalah. Ilmunya di turunin dari generasi ke generasi," kata Dono yang menegaskan omongan Indro.

"Ya sudahlah....aku mau nonton Tv!" kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Dono, mengambil buku di meja dan segera baca buku tersebut. Indro, ya sudah di ruang tengah untuk nonton acara Tv yang bagus banget.

Thursday, September 17, 2020

MASKER

"Aku Kesatria Baja Hitam....akan memberantas segala kejahatan. Ha....ha....ha....," kata Indro.

"Indro mau kemana pake masker?" tanya Dono.

"Ada urusan Don. Biasa kerjaan," kata Indro.

"Oooo begitu. Hati-hati di jalan," kata Dono.

"Iya....Don," kata Indro.

Indro pun make helmnya.

"Aku sudah lengkap. Kesatria Baja Hitam siap berangkat," kata Indro.

Indro pun mau keluar rumah dan berkata dengan keras "Assalamualaikum."

Dono sedikit kaget dengan suara keras ya Indro, ya di jawab salamnya Indro "Waalaikumsalam."

Indro pun naik motor dan segera di bawahnya dengan baik. Dono pun, ya nonton Tv lah di ruang tengah.....biasa berita ini dan itu. Kasino, ya pulang dari urusannya dan segera pulang di rumah. Sampai di rumah. Kasino pun mengucap salam "Assalamualaikum."

Dono mendengar salam Kasino, ya di jawab "Waalaikumsalam."

Kasino melihat masker di meja tamu dan di ambilnya. Kasino pun ke tempat Dono yang lagi asik nonton Tv.

"Don...ini masker punya siapa?" tanya Kasino.

"Punya Indro," kata Dono.

"Oooo punya Indro," kata Kasino.

Kasino pun menaruh masker di meja dan duduk bersama Dono untuk nonton Tv.

"Beritanya...masih seputar covid-19 yang ini dan itu. Oooo ada larangan pemakaian masker Scuba, karena kurang ini dan itu. Polemik lagi," kata Indro.

"Semua orang sekarang kalau keluar rumah pake masker, ya mencegah ini dan itu," kata Dono.

"Ya....aku juga pake masker untuk mencegah ini dan itu. Kaya ninja. Aku...Kakeshi Hatake," kata Kasino.

"Para ninja sudah di mana-mana. Dunia ini jadi dunia para shinobi," kata Dono yang mengikuti alur omongan Kasino.

"Kalau di luar sih, bukan sekedar covid-19 sih. Polusi ini dan itu," kata Kasino.

"Polusi. Dunia ini penuh dengan kompleks yang menimbulkan penyakit di mana-mana. Manusia harus pake masker jika keluar rumah untuk aman," kata Dono.

"Ya....adanya seperti inilah dunia sekarang. Jalanin aja sesuai Protokol Kesehatan demi kebaikan bersama," kata Kasino.

"Benar..omongan mu Kasino," kata Dono menegaskan omongan Kasino.

Kasino pun beranjak duduknya bersama Dono, ya ke belakang untuk benah diri. Dono asik nonton Tv yang berita ini dan itu. Selesai berbenah diri, ya Kasino nonton Tv bersama Dono di ruang tengah untuk menonton acara berita yang ini dan itu.

ADA BAIKNYA

Indro sedang baca artikel di Hp-nya.

"Beritanya masih seputar ini dan itu. Kontrafersinya terus berlanjut," kata Indro.

Indro menyelesaikan baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro mengambil cangkir yang berisi teh di meja dan segera di minumnya. Dono selesai mengetik di kamarnya, ya keluar dari kamar....langsung ke halaman belakang. Dono pun duduk sambil mengambil pisang goreng di piring dan segera di makan.

"Mmmm...enak," kata Dono.

Indro menaruh cangkir di meja.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menikmati makan pisang goreng yang enak.

"Kerja di rumah itu ya enak ya Don?!" kata Indro.

"Iya..enak lah. Kita yang mengatur sendiri urusan pekerjaan kita. Kalau kerja di kantor baik swasta mau pemerintahan....harus mengikuti aturan. Harus dateng tepat waktu, padahal rumah kita jauh....memang sih resikonya. Kalau telat alasannya....macet ini dan itu, ya kenyataannya sih di mana-mana macet karena manusia pergi ke satu tempat dengan tujuan yang sama, jadinya rame deh," kata Dono.

"Iya....juga sibuk untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan kerja dan kerja," kata Indro.

"Sebenarnya....selama pandemi covid-19 ada bagusnya. Banyak orang di rumah, ya kerja di rumah dan tidak harus ke kantor yang menimbulkan polemik masalah berlarut-larut tidak bisa selesai dengan cepat contohnya....macet yang aku jelas kan tadi. Lalu....lahan parkir yang sempit karena pengguna kendaraan roda dua dan empat terus bertambah. Menjaga jarak itu lebih baik di masa pandemi covid-19, ya mencegah dari kecopetan. Apalagi kerumunan masa seperti di kereta api dan bus, banyak cerita di media apa pun tentang....pelecehan seksual," penjelasan Dono.

"Ada nilai bagus tuh...tentang covid-19. Semua masalah manusia yang komplek satu persatu....mudah di selesaikan dengan baik. Apalagi kalau di buat jam malam di tegaskan...maka kejahatan di malam hari jadi berkurang," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.

"Sudahlah jangan di bahas lagi!" kata Dono.

"Iya," saut Indro.

Dono pun menuang tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminum teh.

"Mmmm...enak," kata Dono.

"Oooo iya Don. Apa pendapatmu tentang berita artis Gisel yang mau rujuk lagi, ya balik ke Gading gitu?!" kata Indro.

Dono menaruh cangkir di meja.

"Oooo berita tentang artis Gisel. Pendapatku. Gisel, cantik orang dan pandai menyanyi. Urusan rumah tangga....ya seperti jalan cerita di film saja.....antara benar atau tidak, tapi kalau Gisel kembali rujuk ke Gading, ya bagus sih. Kisah cinta bersemi kembali, kata maaf pun di terima. Keegoisan pun hilang," kata Dono.

"Berarti...bagus Gisel rujuk sama Gading, tapi dari sudut kita saja kan Don?!" kata Indro.

"Iya. Kalau orang lain, ya pendapatnya bisa bedalah. Nama juga manusia," kata Dono.

"Hubungan kembali baik antara Gisel dan Gading, ya baik untuk Gampita Naura Marten," kata Indro.

"Benar omonganmu Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Ya...sudalah tidak perlu di bahas lebih lanjut, aku main game di Hp!" kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Dono pun mengambil buku di meja dan segera di bacanya. Indro, ya main game di Hp-nya. Kasino masih sibuk kerja lah di tempat kerjanya.

NGAJI ONLINE

Kasino, sedang duduk santai di halaman belakang sambil minum teh. Indro selesai urusannya, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Indro langsung ke halaman belakang dan mengucap salam ke Kasino "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salam Kasino.

Indro pun duduk sambil menuangkan tekok berisi teh ke dalam cangkir dan segera di minumnya.

"Emmmm enak," kata Indro.

"Indro, gimana urusanmu hari ini?" tanya Kasino sambil menaruh cangkir teh di meja.

"Beres dengan baik. Cuma urusan cewek mudah. Ikutin mau ini dan itu. Bahagia deh," kata Indro.

Indro meminum tehnya.

"Ooo begitu toh," kata Kasino.

"Ngomong-ngomong....mana Dono?" tanya Indro.

"Biasa di kamarnya....lagi ngaji online, langsung dari pondok pesatren," kata Kasino.

"Ngaji makna Al Qur'an....apa Hadits?" kata Indro.

"Al Qur'an," kata Kasino.

"Oooo AL Qur'an...toh," kata Indro sambil menaruh cangkir teh di meja.

Dono selesai mengaji, ya leptop pun di matikan dan keluarlah Dono dari kamarnya menuju halaman belakang.

"Don...udah selesai mengajinya?" tanya Indro.

"Sudah," kata Dono sambil duduk.

Kasino asik makan keripik pisang. Indro pun makan keripik pisang. Dono, ya makan keripik pisang juga.

"Zaman sekarang urusan mengaji lebih mudah, ya kan. Tidak harus dateng ke pondok pesantren, cukup di rumah saja," kata Indro.

"Iya....karena jaringan internet. Bisa mengaji langsung ke pondok pesantren," kata Dono.

"Kemajuan zaman. Semua jadi lebih mudah. Tidak perlu keluar rumah. Apa lagi berkerumun di masa pandemi covid-19 yang masih di khawatirkan?! Jadi aman di rumah saja," kata Kasino.

"Nyaman di rumah," kata Indro.

Indro mengambil cangkir di meja dan meminum tehnya. Dono pun menjulangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya.

"Enak...," kata Dono.

Kasino pun mulai main game di Hp-nya. Indro pun menaruh cangkir di meja dan segera ke beranjak dari duduknya, ya masuk ke dalam rumah terus ke kamarnya untuk berbenah diri.

"Kasino, tidak nonton Tv?" tanya Dono sambil menaruh cangkir teh di meja.

Kasino menghentikan main game di Hp-nya "Lagi suntuk nonton Tv. Aku asik santai menikmati malam tenang di halaman belakang."

"Oooo begitu. Kalau begitu aku masuk ke dalam untuk nonton Tv. Kasino sendirian di sini tidak apa-apa kan?!" kata Dono.

"Iya tidak apa-apa?!" kata Kasino.

"Sipp!!!" kata Dono.

Dono beranjak dari duduknya, ya bergerak masuk rumah dan terus ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya sambil menikmati keadaan yang tenang banget. Indro setelah berbenah diri, ya masak di dapur....buat mie goreng. Selang beberapa saat masakan Indro....jadi. Segera makan mie goreng di ruang tamu sambil nonton Tv. Terkadang Dono, ya goteein makan Indro tetap tidak di kasih Indro. Dono, ya ke dapur buat mie goreng sendiri. Selang berapa saat mie goreng jadi, ya di makan Dono di ruang tengah sambil nonton Tv.

Tuesday, September 15, 2020

BANYAK-BANYAK BERDOA

Indro selesai masak di dapur. Satu piring pisang goreng di bawa ke Indro ke ruang tamu dan di taruh di meja.

"Don...pisang goreng!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono pun berhenti baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Dono mengambil pisang goreng di meja dan segera memakannya.

"Enak...pisang goreng ini," kata Dono.

Dono terus makan pisang goreng yang enak begitu juga Indro.

"Indro...tadi pagi ke pasar kan?" tanya Dono.

"Iya," kata Indro.

"Bagaimana keadaan...pasar sekarang?" tanya Dono.

"Ya....seperti biasa sih rame pedagangnya, yang jaga pasar banyak. Ketat sih. Nama juga masih....masa covid-19. Kalau kata pedagang sih....sepi pembeli, yang beli banyak langganan tetap," kata Indro menceritakan keadaan pasar.

"Jadi....dampak covid-19 mempengaruhi jalan ekonomi masih ada," kata Dono.

"Iya sih. Tapi tidak jadi bebanlah. Bagi yang terkena covid-19 segera di obatin sampai sembuh dan katanya dapet dana bantuan dari pemerintahan... itu semua katanya di berita," kata Indro.

"Beneran apa bohongan?!" kata Dono.

"Mana aku tahu bener apa enggaknya tentang bantuan sosial dari pemerintahan...aku ngeceknya enggak, cuma dari berita di Tv," kata Indro yang tegas.

"Ya...sudahlah itu sih tidak jadi masalah sih," kata Dono.

"Don....masih mendengarkan suara gaib?" tanya Indro.

"Masih, sampai lihat wujudnya juga," kata Dono.

"Cerita ini benar pun pasti di bilang orang bohongan. Sedangkan cerita kebohongan di percaya orang....dari dulu sampai sekarang. Aneh juga manusia itu," kata Indro.

"Manusia itu yang memutuskan mau percaya atau tidak," kata Dono.

"Iya juga ya. Padahal manusia mati itu karena sebabnya bermacam-macam...ya. Contohnya matinya karena suatu penyakit, anggap saja terkena covid-19 menyesuaikan dengan berita di Tv. Malaikat maut bangun dan menjalankan tugasnya untuk menarik roh manusia dengan paksa agar keluar dari tubuhnya, itu kalau di tafsirkan secara cerita pemahaman agama ini dan itu. Kalau bidang kedokteran sih...kerusakan struktur tubuh dan ada yang mengenalikan semuanya itu sampai tidak bisa di tolong, jadi mati," kata Indro.

"Indro, kalau di bidang kedokteran itu....kamu tambahin dengan nilai pemahaman agama ini dan itu," kata Dono.

"Kan di kaitkan dengan keadaan mu...Don yang bisa mendengarkan suara gaib," kata Indro.

"Memang ada benar sih. Aku bisa mendengarkan suara gaib itu, ya bangkit dari kematian. Setiap manusia lahir di muka bumi ini di jaga satu malaikat maut. Maka berdoalah minta kematian yang baik, karena malaikat maut akan memberikan ujian kematian yang paling naas," kata Indro.

"Maksudnya...di bunuh atau kecelakaan ini dan itu" kata Indro.

"Ya...adanya begitu," kata Dono.

"Kalau begitu sih. Aku banyak berdoa....agar aku mendapatkan kematian yang baik," kata Indro.

"Amin," kata Dono.

"Oooo iya Don. Apa pendapatmu dengan mendapat cewek yang lain agama gitu, ya berita sana sini kan kebanyakan tentang pindah agama gitu?" kata Indro.

"Pendapat ku sih tidak ada masalah. Aku saja agamanya 6," kata Dono.

"Becanda...ya!" kata Indro.

"Beneran...aku agama 6, ya karena aku mempelajari semuanya. Tetap yang di jalanin satulah," kata Dono.

"Ya Don...itu sih tetap satu namanya," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Kalau itu cewek yang agama lain mau di bimbing aku, ya pindah agama yang aku jalani, ya harus ikut aku karena aku pemimpinnya. Laki-laki itu kepala rumah tangga," kata Dono.

"Jadi tidak boleh kalah dengan cewek toh. Teguh dengan pendirian. Pemimpin yang baik," kata Indro.

"Seratus persen bener Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Ya sudah dulu ngobrolnya, aku mau nonton Tv!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono pun mulai baca buku di ruang tamu. Indro  segera ke ruang tengah untuk nonton Tv yang acaranya bagus ini dan itu.

MANIS DAN PAHIT

Indro selesai masak di dapur, ya membawa hasil masakannya satu piring ke ruang tamu. Indro menaruh piring di atas meja dan berkata "Don, Kasino....kentang goreng."

"Iya," saut Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Iya," saut Kasino, ya sambil menghentikan main game di Hp-nya.

Dono, makan kentang goreng.

"Enak...kentang gorengnya," kata Dono.

"Enak...kentang gorengnya, renyah," kata Kasino.

Indro makan kentang goreng sambil buka jaringan Blog-nya Dono di Hp. Indro pun membaca Blog dengan seksama.

"Ini cerita...obrolan yang kemarin di publikasikan. Ceritanya belum di publikasikan Dono toh," kata Indro.

Indro pun menghentikan baca Blog-nya Dono di Hp.

"Don....cerita tentang Tidak Jadi Jodoh...belum di publikasikan...ya?" tanya Indro.

"Sudah," kata Dono sambil menikmati makan kentang goreng.

"Don...yang di publikasikan itu...cuma obrolan saja. Cerita yang kamu susun ulang itu belum di publikasikan kan!" kata Indro.

"Oooo itu. Memang belum. Tapi itu dulu cukup. Tentang Tidak Jadi Jodoh," kata Dono.

"Sebenarnya sih cukup saja sih. Jangan-jangan lagi mikirin judul yang lain. Karena judul sama....aneh saja gitu. Dengan jenjang waktu...yang dekat ketika mau publikasikannya," kata Indro.

"Ya...sebenarnya omongan mu bener Indro. Aku lagi mikirin judul ceritanya," kata Dono.

"Paling Dono sudah menemukan judul yang tepat untuk ceritanya," saut Kasino sambil menikmati makan kentang goreng.

"Apa judulnya Don?" tanya Indro.

"Judulnya...ada awalnya sih yaitu. Manisnya Cinta Tidak Jadi Menikah," kata Dono.

"Judul ceritanya...tambah panjang. Maksud dan Tujuannya cerita....lebih jelas banget," kata Indro.

"Manisnya Cinta Tidak Jadi Menikah. Berarti. Hubungan lagi bagus-bagusnya, ya rasa memang manis banget. Ternyata ending dari ceritanya tidak jadi menikah, wah rasa pahit banget. Judul yang tepat. Cinta itu memang ada rasa manis dan juga pahit. Baru inti dari kehidupan ini!" kata Kasino menganalisanya.

"Apa benar omongan Kasino?" tanya Indro.

"Benarlah omongan Kasino. Hidup ini, rasa cinta itu manis dan pahit," kata Dono menegaskan omongan Kasino.

"Ya kalau di pikir baik-baik, ya benar sih," kata Indro.

Indro makan kentang goreng.

"Oooo iya...Don, Kasino...apa tanggapan acara KDI kemarin ada Selfi gitu?!" kata Indro.

"Bagus," kata Dono.

"Ada nilai nostalgianya. Juara KDI di muncul jadi juri gitu. Bagus hanya sekedar memberikan pujian. Jadi Konsep yang diatur bagus banget," kata Kasino.

"Jadi penilaian Dono dan Kasino. Bagus toh. Ya aku akui sih bagus sih. Konsep yang bagus. Jadi menghibur. Tontonan yang bagus," kata Indro menegaskan omongan Dono dan Kasino.

"Oooo iya, rubik berita hari ini...yang lagi trending topik apa?!" tanya Dono.

"Biasa. Masih obrolan yang kemarin Don!" kata Indro.

"Oooo gitu. Aku kirain ada perubahan gitu," kata Dono.

"Kalau ingin ada perubahan sih, buat aja sendiri cerita dan di publikasikan gitu," saran Kasino.

"Bener omonganmu Kasino. Mau perubahan...ya buat cerita sendiri," kata Dono.

"Ya sudahlah ngobrolnya, aku mau nonton Tv!" kata Indro.

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.

Dono, ya  melanjutkan baca buku. Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya. Indro, ya sudah pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton acara Tv yang bagus banget tentang makan yang enak-enak gitu.

Sunday, September 13, 2020

TIDAK JADI JODOH

Dono santai di ruang tamu sedang nonton Youtobe musik Nella Kharisma....tema Jodoh di Hp-nya. Sampai tuh tontonan di Youtobe selesai.

"Jodoh. Memang manis ceritanya jika bersatu," kata Dono

Dono pun menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Dono pun mulai mengetik di leptopnya dengan judul cerita 'Tidak Jadi Jodoh'. Indro selesai memasak di dapur, ya goreng ubi mantang satu pairing di bawa Indro ke ruang tamu dan di taruh di meja.

"Don, ubi goreng," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Dono pun menghentikan mengetiknya dan mengambil ubi goreng di piring, ya segera di makannya.

"Emmmm enak," kata Dono.

Indro yang asik makan ubi goreng sambil baca artikel di Hp-nya....sampai kaget baca beberapa artikel.

"Wah penusukan ahli agama. Mulai gila dunia ini," kata Indro.

Indro pun menghentikan baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.

"Don, apa tanggapan mu dengan berita kriminal ini dan itu?" kata Indro.

"Ya...gimana ya. Nama juga sakitnya manusia dari bentuk kepribadian labil, jadinya membuat kejahatan. Miris semuanya," kata Dono.

"Orang sakit kepribadian. Sampai-sampai ahli agama di tusuk, katanya terjadinya di daerah Lampung. Dunia memang gila," kata Indro menegaskan omongan Dono.

Indro pun melihat ketikanya Dono di leptopnya.

"Tidak Jadi Jodoh. Wulan tokoh utama yang di angkat kembali. Don....dapet ide dari mana kamu nulis cerita....Tidak Jadi Jodoh?" kata Indro.

"Dari nonton dan dengerin musiknya Nella Kharisma....lagunya tentang Jodoh," kata Dono.

"Wah....ini mah terbuai kenangan masa lampau. Cinta yang tidak bersatu....Don, yang tentang perjalanan cintamu....dengan Wulan. Karena Wulan meninggal dunia," kata Indro.

"Ya...begitu adanya cerita kenyataan. Ada cerita jadi Jodoh, ya bersatu jadi satu dan cerita ku Tidak Jadi Jodoh, ya tidak jadi bersatu," kata Dono.

"Kayanya....alur ceritanya di buat beda, ya Don?!" kata Indro.

"Iya....mengikuti keadaan sekarang," kata Dono.

"Oooooo....iya Don. Hari ini PSBB...di jalankan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Kalau gak penting tidak keluar rumah. Ya sudahlah Don....aku mau main game aja di Hp ku!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono, ya melanjutkan mengetik di leptopnya untuk menyelesaikan cerita yang ia buat tentang 'Tidak Jadi Jodoh'. Indro, ya main game di Hp-nya.

"Wulan kenangan Dono. Rara penggantinya. Dua cewek yang pengertian banget, ya sifat baik banget dan juga cantiklah keseluruhannya," celoteh Indro.

Dono yang mendengar celotehan Indro "Indro, bisa aja menilai cewek yang baik."

Dono pun melanjutkan mengetiknya di leptopnya. Indro, ya asik main game.

Saturday, September 12, 2020

DAYA TARIK

Dono sedang duduk santai di halaman belakang sambil baca beberapa artikel di Hp-nya. Indro main game di Hp-nya dan Kasino, ya merawat tanaman di potnya.

"Kenapa beritanya tentang artis ini dan itu......pindah agama? Kontrafersi....aja!" kata Dono.

Dono terus baca artikel ini dan itu. Indro pun berhenti main gamenya dan berkata "Don."

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca artikelnya di Hp-nya.

"Apa pendapat mu dengan acara LIDA..kemarin malam?!" kata Indro.

"Bagus. Konsep....di buat sebagus banget....jadi di tonton menarik banget," kata Dono.

"Bagus...toh. Sebenarnya....Don. Aku ingin tahu cara bagaimana mendongkrak dukungan pemirsa yang menonton acara LIDA agar peserta LIDA yang di jagoin tidak kalah gitu?" kata Indro.

"Oooo itu. Aku memang sih menonton di seluruh jaringan untuk mengetahui pergerakan ini dan itu. Kalau hanya satu orang kaya kamu, Indro mendukung peserta LIDA. Tidak akan berhasil. Pekerjaan mu di anggap sia-sia. Harus sekitar 100 orang dan terus berkelipatan. Maka bisa menolong peserta LIDA yang kamu jagoin...menang mutlak," penjelasan Dono.

"Berarti butuh banyak orang toh. Jadi Don....bagaimana dapet mempengaruhi orang agar mendukung gitu?" kata Indro.

"Kuncinya terletak pada peserta tersebutlah. Peserta yang sedang bertanding punya sesuatu yang menciptakan daya tarik yang luar biasa...agar orang suka pada peserta tersebut dan mendukungnya terus menerus sampai ending," penjelasan Dono.

"Berarti....susah Don, ya membuat daya tarik itu?!" kata Indro.

"Ya susah banget. Contohnya seperti ini seorang penyanyi kawakan pun ingin mengeluarkan album baru. Ketika album baru di jual di pasaran ternyata harapannya tidak sesuai...target yang harus di capai, walau sudah promosi sana sini. Berarti minat pasarnya menurun," penjelasan Dono.

"Berarti....kedudukannya sama. Peserta LIDA dengan penyanyi kawakan toh. Harus terus membuat daya tarik orang-orang agar target tercapai," kata Indro.

"Seharusnya seperti itu," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Ya...sudahlah Don...jangan di bahas lagi. Aku sudah mengerti. Aku main game lagi!" kata Indro.

"Ya," saut Dono.

Dono pun memutuskan berhenti baca artikel, ya baca komik di salah satu situs di jaringan internet...ya di Hp. Indro terus asik main game yang ia sukai di Hp-nya. Kasino pun selesai merawat tanaman di potnya dan segera mencuci tangannya pake sabun dan air mengalir. Kasino pun duduk dan segera menuangkan tekok berisi air teh ke cangkir. Teh pun di minum Kasino.

"Enak...teh ini," kata Kasino.

"Don, Indro....minggu ini kita tidak keluar gitu, kemana gitu?!" kata Kasino.

Indro pun berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Ya....masih keadaan begini begitu...malas jadinya kemana-mana!"

Dono menghentikan baca komik di Hp-nya dan berkata "Masih...covid-19...ini dan itu."

"Berita juga dari kemarin sampai sekarang pun masih tentang covid-19 yang ini dan itu. PSBB...mau di jalanan lagi, katanya. Ya sudahlah di rumah saja. Aman gitu!" kata Kasino.

"Di rumah aja. Aman!" kata Indro.

"Iya, Aman di rumah saja!" kata Dono.

Dono melanjutkan baca komik di Hp-nya. Indro, ya melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino...ya seperti biasalah main game di Hp-nya.

Friday, September 11, 2020

PEMPEK GORENG

Dono duduk di halaman belakang sambil baca buku. Indro, yang asik nonton Tv.....mendengar suara anak yang berteriak "Pempek goreng", yang menjajakkan jualannya. Indro segera mengambil uang di dompet dan juga mangkok di dapur. Indro pun keluar rumah lewat pintu depan dan memanggil anak penjual pempek goreng. Anak penjual pempek goreng pun mendatangi orang yang memanggilnya.

"Abang mau membeli pempek ya?" kata Alwi.

"Iya," kata Indro.

Indro pun memilih pempek yang jual anak kecil tersebut. Di mangkok telah terisi pempek dan juga cuka. Indro memberikan uangnya ke anak penjual pempek.

"Alhamdulilah....usaha ku hari ini membuahkan hasil. Pempek ku laku. Lari manis," kata hati Alwi.

Indro pun masuk ke rumah, ya langsung ke halaman belakang di mana ada Dono yang santai baca buku. Anak penjual pempek, ya menjajakkan jualan lagi pempeknya sambil berteriak "Pempek goreng".

"Don....pempek goreng," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono pun menghentikan baca bukunya, ya buku di taruh di meja.

"Pempek goreng," kata Dono.

"Enak.....Don. Pempek goreng," kata Indro.

Indro terus makan pempek goreng yang enak. Dono pun memakan pempek goreng.

"Emmmm enak...pempek goreng ini. Cukanya sippp banget rasanya," kata Dono.

Dono terus menikmati makan pempek goreng begitu juga Indro.

"Oooo iya. Kasino......mana, tidak di tawaran makan pempek goreng?" kata Dono.

"Kasino....lagi ada urusan ke rumah Selfi. Biasalah. Cinta kasih gitu," kata Indro.

"Oooo begitu," kata Dono.

Dono terus makan pempek goreng bersama Indro....sampai kenyang.

"Puas makan pempek goreng yang enak," kata Indro.

"Idem," kata Dono.

Indro masih menikmati minum teh manisnya begitu juga Dono.

"Kemarin malam aku kecewa Don," kata Indro.

"Kenapa kecewa, emangnya putus cinta?" kata Dono.

"Masa....di acara LIDA-nya kurang bintang paling bersinar gitu," kata Indro.

"Bukannya sudah banyak bintang yang bersinar di acara LIDA," kata Dono.

"Memang banyak....bintang yang bersinar di acara LIDA. Tapi bintang ini....paling populer gitu. Lesti," kata Indro yang tegas.

"Oooooo Lesti toh," kata Dono.

"Oooo iya Don. Anak-anak KDI....di buat permainan juga kaya anak-anak LIDA gitu," kata Indro.

"KDI....ya. Terlalu banyak sih kalau di buat permainan anak-anak KDI itu, aku pertimbangkan dulu. Padahal yang paling populer dari dulu sampai sekarang....tetap saja Nazar," kata Dono.

"Iya...juga. Nazar...bisa terus bertahan di dunia hiburan dari dulu sampai sekarang," kata Indro.

"Kualitas dirinya....Nazar telah membuktikan bahwa dirinya juara dua bisa mencapai titik keberhasilan melebihan juara satu. Pada akhirnya yang juara satu adalah....Nazar itu sendiri," pendapat Dono.

"Iya...juga Don. Kalau di lihat proses perjalanan karir penyanyi dangdut Nazar dari awal sampai sekarang. Maka sebutan King Nazar, pantaslah...sekarang ini," pendapat Indro.

"Udah dulu ngobrolnya. Ada kerjaan aku!" kata Dono.

"Iya," saut Indro.

Indro, ya biasa segera main game di Hp-nya. Dono ke kamarnya untuk mengetik di leptopnya. Kasino selesai urusannya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino langsung ke halaman belakang dan mengucap salam sama Indro "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Indro.

Kasino pun duduk sambil berkata "Indro....ada makan. Pempek goreng."

"Makan lagi asik," kata Indro yang menghentikan main game di Hp-nya.

"Aku ke dalam dulu. Biasa istirahat. Capek," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro menikmati makan pempek goreng. Kasino, ya berbenah diri ke kamarnya setelah itu...bersantai di ruang tengah sambil nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Dono pun tetap serius mengetik di leptopnya.

Thursday, September 10, 2020

JUDI KEHIDUPAN

Indro dan Kasino di ruang tengah....lagi asik nonton TASBIH yang ada Lesti dan Risky Billar. Dono di ruang tamu sedang nonton film SI BUTA DARI GOA HANTU di Youtobe di Hp-nya. Ketika adegan film....Barda jatuh ke jurang, ya selamat dan menemukan goa yang di jaga ular besar. Barda pun bertarung melawan ular besar dan berhasil membunuh ular besar dengan tongkat batu. Barda pun menemukan pertapa yang sudah mati, tapi tubuhnya tidak membusuk dan juga batu bertulis, yang tertulis jurus-jurus silat. Barda pun senang dan berkata "Judi kehidupan....mendapat ilmu yang hebat ini."

Saat iklan di Tv, ya Indro pindah duduk dari ruang tengah ke ruang tamu. Indro pun duduk di sebelah Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan nonton film di Youtobe.

"Permainan kita," kata Indro.

"Permainan apa?" tanya Dono.

"Jagoin anak-anak LIDA," kata Indro.

 "Oooo itu," kata Dono.

"Anak LIDA....yang kamu Jagoin kalah gimana Don?" tanya Indro.

"Ya tidak ada masalah sih. Nama juga permainan. Ada yang menang dan kalah. Nama juga Judinya kehidupan," kata Dono.

Indro terkejut dengan omongan Dono 'Judi Kehidupan' dan berkata "Kok...di sebut Judi Kehidupan, Don?!"

"Iya, aku bilang Judi Kehidupan. Aku dapetin kata-kata itu dari nonton film SI BUTA DARI GOA HANTU," kata Dono.

"Kalau aku pikir baik-baik, ya bener sih. Jika yang aku jogoin kalah juga, ya tidak ada masalah....hanya permainan saja. Memang ia, Judi Kehidupan sih. Menang dan kalah dalam permainan hal biasa. Berarti film yang tonton bagus Don, banyak memberikan pemahaman tentang makna dalam menjalankan kehidupan ini," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Iya," kata Dono.

"Ya sudahlah aku mau nonton Tv lagi," kata Indro.

"Iya," kata Indro.

Indro pun beranjak duduk bersama Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono pun melanjutkan nonton film SI BUTA DARI GOA HANTU di Youtobe.

"Bagus acara Tv yang kita tonton, ya Kasino," kata Indro.

"Iya bagus acara Tv yang kita tonton. Ada maknanya setiap tema yang diangkat. Agar penonton menjalankan kehidupan ini di jalan kebaikan," kata Kasino.

"Bener omongan mu Kasino," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Oooo iya. Permainan anak LIDA. Jika yang Kasino...jogoin kalah gimana Kasino?!" kata Indro.

"Ya tidak ada masalah sih cuma Permainan saja. Nama juga Judi Kehidupan. Menang dan kalah sudah biasa, tapi terpenting...kan tidak taruh uang. Jadi tidak ada yang di rugikan dengan fatal sampai jadi miskin," kata Kasino.

"Omongan Kasino dan Dono, ya sama sih. Judi Kehidupan. Kita yang nonton saja, jika ikutan main...sama aja berjudi. Sedangkan yang menjalankan juga....ya berjudi. Menang dan kalah sudah biasa, ya namanya juga permainan," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Ya sudah...jangan di bahas lagi!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Kasino pun, ya fokus nonton Tv yang acara Tv yang bagus banget gitu.

PERMAINAN RARA

Andy menemukan surat di bawah pintu rumahnya dan tertulis nama Rara di surat tersebut. 

"Ini cewek mau apa ngirim surat ke aku?" kata Ady. 

Ady pun membaca surat tersebut dengan baik, ternyata Rara ingin mengajak temukan di taman, esok hari. 

"Ok aku akan bertemu dengan Rara, besok," kata Ady. 

Ady pun berjalan menuju rumah Risky untuk main saja. Sampai di rumah Risky. Ady dan Risky, ya main bola basket di depan rumah.

"Risky....apa pendapat mu tentang Rara?" tanya Ady.

Risky pun berhenti mendribel bola basket dan berkata "Tumben minta pendapat ku tentang Rara, kenapa?"

"Ya....kan Rara teman Lesti. Risky pacarnya Lesti. Kemungkinan besar....Risky tahu tentang Rara," kata Ady.

"Aku memang tahu sih tentang Rara. Pokoknya cewek yang baiklah Rara itu," kata Risky.

"Oooo begitu," kata Ady.

Ady dan Risky pun melanjutkan main basketnya. Sampai waktunya keduanya mengakhiri permainan basket. Ady pun pulang ke rumahnya. Sampai di rumah. Ady berbenah diri. Setelah itu nonton Tv untuk menonton berita. Terdengar pintu di ketuk dan juga ada ucapan salam "Assalamualaikum." 

Ady pun membuka pintu rumahnya sambil menjawab salam "Waalaikumsalam." 

Terlihat sosok cantik di hadapan Ady yang ia kenal. 

"Janna....ada apa main ke sini?" tanya Ady.

"Anu.....," kata Janna

"Anu apa?" tanya Ady.

Janna memberikan sebuah surat ke Ady dan berkata "Dari Rara."

Ady menyambil surat di tangan Janna. Ya Janna pun permisi untuk pulang. Ady pun masuk ke dalam rumahnya.

"Sebenarnya ini cewek maunya apa?" kata Ady.

Ady pun membaca surat tersebut, ternyata Rara meminta tidak ingin bertemu Ady di taman tapi di kafe. 

"Ini cewek semau-maunya menyusun rencana seperti ini. Padahal aku belum tentu mau dateng," kata Ady.

Ady pun lebih baik istirahat di kamarnya, ya tidur. Esok harinya. Ady pun pergi ke kafe, ya mengikuti permainan Rara. Sampai di kafe, ya ada Rara sedang menunggu Ady. Ya Ady pun menghampiri Rara. 

"Rara," kata Ady, sambil duduk.

"Kakak Ady," kata Rara.

Ady dan Rara pun ngobrol seperti biasanya. Sampai kata yang membuat Ady terkejut "Kak....mau jadian sama Rara."

"Berani juga Rara menyatakan jadian," kata hati Ady.

Ady pun berkata ke Rara dengan penuh ke jujuran "Ok, Kakak mau."

Rara pun senang ucapan Ady yang menerima jadian gitu. Rara dan Ady resmi pacaran. Setelah ngobrol di kafe. Ady pun jalan bareng bersama Rara, sampai main ke sebuah gedung pencakar langit dan duduk di atas gedung tersebut untuk melihat pemandangan langit cerah.

"Oooooo iya kenapa Rara ingin jadian sama Kakak, pada hal Rara dekat dengan Gunawan?" tanya Ady.

"Cewek bisa memilih orang yang ia sukai," kata Rara.

"Kakak sih tahu itu Rara. Cewek bisa memilih cowok yang ia sukai. Tapi biasanya cewek....memutuskan memilih cowok ia sukai itu pada awalnya kecewa pada cowok yang mendekatinya," kata Ady yang jujur.

Rara pun menunduk malu. 

"Jadi Kakak tahu rahasia cewek," kata Rara.

"Ya, begitulah. Ya sudahlah. Kakak juga seneng jadian sama Rara," kata Ady yang jujur.

Rara pun seneng mendengar omongan Ady. Ady dan Rara menikmati moment kebersamaan dengan baik sambil menikmati keadaan. 

Wednesday, September 9, 2020

MAKAN RECEHAN

Indro sedang santai di halaman belakang sambil baca buku. Dono selesai urusan kerjaan, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono mengucap salam "Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam," jawab salam Indro dengan suara keras.

Dono segera ke halaman belakang dan duduklah di sebelah Indro.

"Indro, ini ada batagor dan es cendol untuk mu," kata Dono.

Indro berhenti baca bukunya.

"Asik....batagor dan juga es cendol," kata Indro yang antusias.

Indro menyantap batagor dengan lahapnya.

"Enaknya banget batagor ini," kata Indro.

Indro pun minum es cendolnya.

"Segerny minuman es cendol ini," kata Indro.

"Indro. Kasino....belum pulang?" tanya Dono.

"Belum. Paling masih banyak urusan yang ini dan itu," kata Indro.

"Oooooo begitu. Ngomong-ngomong...biasanya nonton Tv. Malah asik baca buku di halaman belakang," kata Dono.

"Suasana aja," kata Indro.

"Oooo suasana saja," kata Dono.

Indro pun terus menikmati makan batagor dan juga minum es cendol. Dono beranjak dari duduknya, ya bergerak ke masuk rumah dan terus ke kamarnya untuk berbenah diri. Kasino pun selesai urusannya, ya segera pulanglah. Sampai di rumah. Kasino mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salam Indro dengan suara keras.

Kasino pun menuju halaman belakang. Indro selesai makan batagor dan juga minum es cendol. Kasino duduk di sebelah Indro.

"Indro ini batagor...sama es cendol untuk mu," kata Kasino.

"Makan dan minuman. Santap," kata Indro yang antusias.

Indro, ya makan batagor dan minum es cendol.

"Indro. Dono udah pulang?" tanya Kasino.

"Sudah," kata Indro.

"Udah pulang toh," kata Kasino.

Indro pun menyantap batagor dengan lahapnya dan minum es cendol. Kasino pun beranjak dari tempat duduknya, ya bergerak masuk rumah sampai ke kamar untuk berbenah diri.

"Kenyangnya. Hari ini aku dapet rezeki makan dan minuman yang sama dari Dono dan Kasino. Makan Recehan...gak Recehan sih. Yang penting puas banget," kata Indro.

Indro pun pindah duduknya di halaman belakang, ya masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba....adzan Magrib di kumandangkan. Indro, Kasino dan Dono segera melaksanakan sholat Magrib berjamah....ya di rumah saja. Selesai sholat. Dono biasa mengetik di leptopnya di ruang tamu. Kasino, ya main game di Hp-nya di ruang tamu. Indro pun mulai nonton Tv.

"Pilih chenel apa ya?" kata Indro.

Indro pun memilih chenel TV pake remot dan di pilihlah chenel TVRI. Dengan seksama Indro menonton acara TVRI....ya berita.

"Berita hari ini....sama aja dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel Tv ke chenel KOMPASTV. Indro pun menonton acara berita dengan seksama sih.

"Acara beritanya...tidak jauh beda dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel  Tv ke chenel METROTV. Indro menonton berita.

"Berita yang aku tonton tidak jauh beda dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel Tv ke chenel TVONE. Indro menonton dengan seksama berita di TVONE.

"Beritanya sama aja dengan artikel yang aku baca di Hp," kata Indro.

Indro pun mengganti chenel Tv dan akhirnya memilih chenel INDOSIAR.

"Wah....sinetron Suara Hati Istri. Acara LIDA-nya di undur jam tayangnya," kata Indro.

Indro pun menonton sinetron Suara Hati Istri. Sampai waktu adzan Isya dikumandangkan. Indro, Kasino dan Dono....ya meninggalkan kegiatan masing-masing untuk melaksanakan sholat Isya berjamah di rumah saja. Selesai sholat, ya ketiganya kembali melakukan kegiatan masing-masing.

"Aku lapar," kata Indro.

Indro pun ke dapur, ya membuat mie goreng.

"Buat Makan Recehan....yang penting tidak Recehan," kata Indro.

Mie goreng pun jadi buat Indro, ya di santap sambil nonton Tv di ruang tengah. Dono, ya masih asik mengetik di leptopnya dan Kasino, ya main game di Hp-nya.

Tuesday, September 8, 2020

PACARAN SETINGAN

Joe bersantai di teras depan sambil minum kopi.

"Hari ini melelahkan sekali," kata Joe.

Jaky mengantar pulang Perily, ya ke rumahnya. Setelah itu.....Jaky segera pulang ke rumah. Sampai di rumah, Jaky melihat Joe teras depan.

"Assalamualaikum," salamnya Jaky.

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Joe.

Motor di parkirkan dengan baik dan segeralah Jaky dan segera duduk di sebelah Joe.

"Minum kopi sendirian, tidak ada temannya," kata Jaky.

"Iya," kata Joe.

"Nie aku bawain gorengan dan juga nasi bungkus lauknya lele goreng kesukaan mu Joe," kata Jaky.

"Terima kasih Jaky. Teman ku yang baik," kata Joe.

Joe pun makan gorengan.

"Bagi kopinya...ya," kata Jaky.

"Iya," kata Joe.

Jaky minum kopi.

"Enak juga kopi buatan mu Joe," pujian Jaky.

"Gimana urusan mu dengan pacar mu...Jaky?" tanya Joe.

"Teman kok. Belum pacar," kata Jaky.

Jaky pun makan gorengan.

"Teman tapi mersa. Sama aja pacaran," Joe.

"Kok tahu," kata Jaky.

"Tahulah. Kaya cerita artis gitu di Tv," kata Joe.

"Ya karena di publikasikan jadinya anggapan orang pacaranlah. Walau terkadang bisa saja itu setingan gitu," penjelasan Jaky.

"Bener juga omongan mu... Jaky. Pacaran setingan," kata Joe menegaskan omongan Jaky.

"Biasanya nonton Tv. Malah duduk di teras depan?" kata Jaky.

"Lagi nyari suasana yang asik aja. Abisnya hari ini aku lelah banget. Nama juga kerjaan kuli bangunan," kata Joe.

"Aku juga samalah Jaky. Hidup itu di syukurin masih ada kerjaan untuk kita, ya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Jaky.

"Iya....aku bersyukur banget," kata Joe.

"Ngobrolnya di dalem aja!" kata Jaky.

"Iya," kata Joe.

Joe dan Jaky, ya ke dalam rumah. Joe pun makan nasih bungkus yang di beliin Jaky. Ya Jaky membuat kopi di dapur lah setelah itu, ya menyetel Tv....untuk menonton acara Tv yang bagus.

"Sinetron tema cinta lagi yang di tonton," kata Joe sambil menikmati makan nasi bungkusnya.

"Abisnya.....menarik saja sinetron tema cinta. Aku bisa mengambil poin penting....untuk urusan pacaran ku langgeng gitu," kata Jaky.

"Katanya....tadi teman sekarang bilangnya pacaran," kata Joe.

"Ya deh pacaran aku sama Perily. Padahal susah banget mendapatkan kepastian dari Perily...agar jadi pacar aku," kata Jaky.

"Jangan-jangan karena alasan status pekerjaan mu Jaky," kata Joe.

"Iya sih," kata Jaky.

"Yang terpenting sekarang lah. Perily bisa menerima mu Jaky," kata Joe.

"Iya....aku banyak-banyak bersyukur sih. Usaha ku  berhasil bisa meluluhkan hati Perily. Aku sadar banget.....harus lebih kerja keras lagi jika ingin membangun rumah tangga bersama Perily. Ya agar urusan rumah tangga berjalan dengan baik," kata Jaky.

"Aku paham," kata Joe.

Joe pun selesai makan nasi bungkus, ya minumlah dan kertas nasi bungkus pun di buang tong sampah yang berada di teras depan. Jaky terus asik nonton sinetron bertemakan cinta. Joe pun ikut nonton sinetron bertemakan cinta.

SESUAI RENCANA MANUSIA

Dono  di ruang tamu lagi nonton Tv online di Hp-nya. Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah bersama Kasino, ya acara LIDA. Saat Iklan di Tv. Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.

"Don....nonton apa?" tanya Indro.

"Indonesia Lawyers Club," kata Dono menghentikan tontonannya di Hp-nya.

"Ooooo acara di Tv One. Acara ILC memang bagus sih. Tema yang di angkat tentang apa Don?" kata Indro.

"Biasalah gejolak ini dan itu. Buat aku hanya ingin tahu saja.....sejauh apa pola pokok permasalahannya yang di bahas sampai titik temu penyelesaian permasalahannya," kata Dono.

"Pastinya sesuai rencana manusia," kata Indro.

"Kok tahu!" kata Dono.

"Iya...tahulah. Aku kadang ngecek juga sih dari artikel, youtobe....sampai jaringan sosial media," kata Indro.

"Kaya detektif saja," kata Dono.

"Yo,....i," kata Indro.

"Gimana acara LIDA hari ini?" tanya Dono.

"Bagus seperti biasanya. Sesuai rencana manusia," kata Indro.

"Bagus seperti biasanya toh," kata Dono.

"Sudah ngobrolnya aku mau nonton lagi!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino. Dono pun membuka Youtobe di Hp-nya dan nonton LIDA.

"LIDA....hari ini sesuai omongan Indro. Sesuai rencana manusia. Ok," kata Dono.

Dono pun menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Dono mulai mengetik di leptopnya. Kasino dan Indro, ya tetap asik nonton Tv.

"Kasino apa pendapat mu dengan penampilan peserta LIDA hari ini?" kata Indro.

"Ya.....bagus sih," kata Kasino.

"Bagus toh. Ok," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya kembali asik nonton Tv dengan acara yang bagus gitu.

Monday, September 7, 2020

HEBOHNYA PERPOLITIKAN

Selesai sholat dhuzur, ya Alang pun keluar dari Mesjid Raya Sumatra Barat.

"Rasa aku tenang banget setelah melaksanakan kewajiban," kata Alang.

Alang pun berjalan menuju taman dan segera duduk dekat pohon rindang, ya sambil melihat keadaan sekitar. Alang pun membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel ini dan itu. Alang pun tertarik artikel tentang politik yang berkaitan daerah tempat tinggalnya Sumatra Barat.

"PDI-P sulit taklukkan Sumatra Barat dengan beberapa gejala ini dan itu," kata Alang.

Alang terus membaca artikel tersebut sampai selesai dan di lanjutkan beberapa artikel lainnya yang berkaitan Sumatra Barat. Anwar melihat Alang sedang asik duduk di taman dekat di pohon rindang, ya menghampirinya dan duduk di sebelah Alang.

"Asik bener baca artikel nya," kata Anwar.

Alang pun menghentikan baca artikel di Hp-nya dan berkata "Ya sekedar saja baca artikel ini dan itu, ya sekedar ingin tahu perkembangan ini dan itu."

"Tapi yang kamu baca cenderung kaitannya dengan politik," kata Anwar.

"Karena menarik aja di baca. Ada kehebohan dari pergolakan perpolitikan saat pilkada 2020 di selenggarakan," kata Alang.

"Sudah menetapkan untuk memilih pemimpin?!" kata Anwar.

"Ya bisa di bilang begitu sih," kata Alang.

"Sama aja dengan aku. Ya tujuannya untuk kemajuan daerah tempat tinggal kita kan," kata Anwar.

"Iya," kata Alang.

"Ya sudahlah ngobrolnya di sini dan juga menikmati keadaan di sini, ayo ke tempat Billy. Biasa lah main. Ngobrol di tempat Billy lebih asik dari pada di taman," kata Anwar.

"Ayo!" kata Alang.

Alang dan Anwar pun berjalan menuju motor di parkiran. Anwar lagi asik mendengarkan musik pake Hp-nya.

"Sambalado," kata Alang.

"Iya. Lagu Sambalado, yang nyanyi Ayu Ting Ting," kata Anwar yang tegas.

"Biasanya lagu minang," kata Alang.

"Suasana hati lah," kata Anwar.

"Oooooo begitu," saut Alang.

Alang dan Anwar, ya sampai di parkirkan. Segera keduanya naik motor dan yang bawa Anwar. Motor pun di bawa dengan baik sama Anwar ke tujuan ke rumah Billy.

Sunday, September 6, 2020

PENONTON BAYARAN

Indro lagi nonton Tv di ruang tengah. Saat iklan, ya pindah duduk  ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono yang asik baca buku.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Di studio Tv...itu ada penonton bayaran ya?" Indro.

"Ada. Penonton bayaran," kata Dono.

"Berarti....untuk meriahkan suatu acara di buat di Tv," kata Indro.

"Iya. Memang kerjaannya penonton bayaran," kata Dono.

"Biaya produksi acara Tv itu besar banget ya," kata Indro.

"Ya iyalah," kata Dono.

"Berarti selama covid-19. Biaya produksi acara Tv, ya tidak terlalu besar banget. Karena tidak di pakainya penonton bayaran untuk meriahkan suatu acara Tv," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Kasino pun selesai urusannya, ya duduk di ruang tamu.

"Ngomongin apa Don, Indro?" tanya Kasino.

"Penonton bayaran di acara Tv," kata Indro.

"Iya, penonton bayaran...di bayar untuk meriah kan acara di Tv," kata Dono.

"Oooo penonton bayaran. Perasaan di Tv pernah di bahas tentang penonton bayaran dan juga ada kordinatornya, ya artis sih," kata Kasino.

"Jadi jika selama covid-19 penonton bayaran kehilangan pekerjaan dong. Kan tidak boleh berkrumun gitu," kata Indro.

"Resiko pekerjaan lah, jika tidak pakai," kata Dono.

"Nama juga keadaan, ya pekerjaan bukan jadi penonton bayaran saja masih banyak pekerjaan yang lain kan," kata Indro.

"Iya banyak," kata Dono.

"Banyak sih pekerjaan tapi tidak ada bayar. Keadaan masih begini dan begitu, kalau kita baca berita ini dan itu karena ekonomi yang ini dan itu," kata Kasino.

"Berarti kerjaan, ya ala kadarnya dong," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Memang pekerjaan ala kadarnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. contohnya penjual somay, terus berjualan demi hidup," kata Kasino.

"Iya juga ya. Ada artis yang banting setir dari pekerjaannya jadi artis....ya jualan ini dan itu. Resiko hidup di dunia pekerjaan. Jika tidak di pakai lagi, ya harus alternatif pekerjaan yang sesuai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan. Hidup itu harus berusaha dengan keras, bukannya malas," kata Indro.

"Memangnya makanan dateng sendiri, harus di usahakan agar makan itu ada," kata Dono yang tegas.

"Benar omongan Dono. Memangnya makanan dateng sendiri, harus di usahakan agar makan itu ada. Ya sudahlah jangan di bahas lagi penonton bayaran di acara Tv. Aku mau nonton Tv lagi!" kata Indro.

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.

Dono pun baca buku, ya Kasino pun main game di Hp-nya dan Indro, ya pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv.

"Penonton bayaran nama lainnya figuran," celoteh Kasino.

Kasino terus asik main game di Hp-nya.

"Padahal ada penonton di Tv yang tidak bayar, ya penonton yang ingin nonton acara Tv yang lagi di proses pembuatannya dan di publikasikan secara live atau rekaman, ya tunda tayang...menunggu jadwal penayangan berdasarkan konsep yang di atur untuk program Tv setiap hari," celoteh Indro.

Indro pun kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK