Dono lagi asik nonton Tv, chanel TVRI sambil minum teh dengan harumnya teh melati. Kasino dan Indro sedang asik main catur di ruang tamu. Setiap langkah catur yang di jalankan Indro, selalu di terbaca dengan baik oleh Kasino. Indro pun salah langkah gitu, jadi Kasino langsung melangkahkan caturnya dan berkata tegas banget "Skak".
"Aku, mati langkah," kata Indro kacau banget.
"Aku menang lagi," kata Kasino yang senang.
"Aku...kalah. Berhentilah main caturnya!" kata Indro yang kesal.
"Iya, berhenti main catur...tidak ada masalah," kata Kasino.
Catur, ya di beresin oleh Indro dengan baik. Kasino mengambil Hp-nya di meja dan segera memainkan game di Hp-nya. Indro pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono sedang santai nonton Tv sambil minum teh.
"Don," kata Indro.
"Apa?" kata Dono sambil menaruh gelas berisi teh ke meja.
"Kita ini termasuk 'Netizen' atau tidak?" kata Indro.
"Termasuk sih. Kita selalu sering menggunakan jaringan sosial media untuk kepentingan pribadi maupun kelompok," kata Dono.
"Jadi termasuk ya. Berarti...jika obrolan kita ini di tulis kamu Don, maksudnya...di tulis di Blog....maka semua orang jadi tahu dong.....baik dan buruknya," kata Indro.
"Iya. Semua orang tahu...baik dan buruknya. Berarti acara di Tv di chanel Kompas TV membahas tentang seputar tanggapan warga net yang ini dan itu. Menarik juga!" kata Indro.
"Jelaslah menarik lah. Semua orang itu butuh tanggapan orang lain. Contohnya...apa yang di buat di acara Tv, ya di tonton warga net...jadi respon warga net ada yang positif dan negatif. Bergolaklah pendapat itu di jaringan media sosial," kata Dono.
"Sama halnya kalau ada perlombaan menyanyi. Juara satu di elu-elu kan karena menang tetap ada yang pendapat negatifnya yang ini dan itu. Sedangkan Juara dua dan tiga....ya ada pendapat negatifnya yang ini dan itu luar biasa parah gitu di jaringan internet," kata Indro.
"Seperti itulah 'Netizen'. Aku berusaha di tengah kalau menulis di Blog, jadi netral cuma sekedar cerita saja, walau kadang...negatif juga sih aku akui dengan alasan yang telah aku perhitungkan dengan baik," kata Dono.
"Aku mengerti Don. Tujuan tulisan mu di Blog...untuk merespon pembaca. Jadi mereka akan komentarin tulisan mu...yang ini dan itu. Jika telah terkumpul komentar ini dan itu, maka kamu olah jadi tulisan yang baru," kata Indro.
"Tepat sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Maka itu Don, kamu sering mengangkat juara dua dalam perlombaan menyanyi untuk jadi tokoh utama di tulisan Blog hanya memberi semangat pada juara dua tersebut...bahwa masih banyak jalan untuk jadi terbaik dan mendiamkan omongan negatif yang ini dan itu di media sosial saja," kata Indro.
"Tepat sekali omongan mu Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro yang benar.
Dono pun mengambil gelas berisi teh di meja untuk di minumnya....ya kembali asik nonton acara TVRI yang bagus gitu dan Indro pun, ya kembali diam untuk fokus nonton Tv. Kasino tetap asik di ruang tamu, ya main game di Hp-nya.
CAMPUR ADUK
Thursday, June 18, 2020
MUSIK KERONCONG
Kasino sibuk mengetik di leptopnya, ya di kamar. Indro lagi masak bakwan goreng di dapur. Dono, ya sedang asik minum susu sambil mendengarkan musik dari Hp-nya dan musik yang di dengarkan....ya lagu-lagu keroncong.
"Tulisan ku sudah selesai," celoteh Kasino.
Kasino segera menyimpan hasil ketikannya baru di matikan leptopnya. Kasino keluar dari kamarnya dengan membawa Hp ke ruang tamu. Terdengar lagu-lagu keroncong dari Hp-nya Dono, jadi Kasino pun berkata "Don, tumben dengerin lagu-lagu keroncong."
Dono, ya menaruh gelas berisi susu di meja dan berkata "Suasana hati, Kasino."
"Cuma suasana hati, kaya ganjil...Don," kata Kasino.
"Iya, deh aku cerita. Sebenarnya, Ibu ku pernah cerita tentang Kakek ku yang suka musik keroncong. Jadi aku...menyukainya sih, sama dengan Ibu ku," kata Dono yang terus terang.
"Oh, begitu. Kalau...Ayah mu Don, suka musik keroncong juga?" kata Kasino.
"Suka sih musik keroncong. Ya paling Ayah sukai...musik campursari," kata Dono.
"Ya...ya...ya!" kata Kasino sambil nganguk tanda mengerti dan memahami musik yang disukai keluarga Dono.
Kasino, pun main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil gelas berisi susu di meja untuk di minum sambil asik mendengarkan musik keroncong. Indro, ya selesai masak bakwan goreng...jadi segera di bawa ke ruang tamu dan di taruh meja satu piring dan satu pairing masih di pegang Indro.
"Don, Kasino....gorengannya di makan!" kata Indro.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Indro mendengarkan musik keroncong dari Hp-nya Dono.
"Tumben Dono, dengerin musik keroncong," kata Dono.
"Suasana hati aja," kata Dono.
"Cuma...suasana hati aja toh," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
"Aku mau nonton Tv ah," kata Indro.
Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Kasino, menghentikan main gamenya untuk menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Indro memilih chenel Tv, TVRI dengan acara musik gitu biasanya tapi terkejut banget musik yang di tayangkan adalah mudik keroncong.
"Apakah hari ini jadwal musik keroncong ya?" kata Indro.
Indro tetap saja asik nonton acara musik keroncong dan juga sambil makan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino, ya kembali main game di Hp-nya. Susu di gelas sudah habis di minum Dono, jadi gelas di taruh di meja. Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya Hpnya di matikan jadi tidak mendengarkan musik lagi dari Hp lagi.
Dono mengikuti maunya Indro sedang asik nonton acara musik keroncong di TVRI dan kebetulan Dono senang juga musik keroncong....keadaan jadinya menikmati musik keroncong gitu. Kadang Dono pun bernyanyi mengikuti penyanyi yang menyanyikan lagu keroncong. Indro tetap santai nonton musik keroncong yang bagus sambil menikmati makanan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino tetap di ruang tamu dengan asiknya main game di Hp-nya.
"Tulisan ku sudah selesai," celoteh Kasino.
Kasino segera menyimpan hasil ketikannya baru di matikan leptopnya. Kasino keluar dari kamarnya dengan membawa Hp ke ruang tamu. Terdengar lagu-lagu keroncong dari Hp-nya Dono, jadi Kasino pun berkata "Don, tumben dengerin lagu-lagu keroncong."
Dono, ya menaruh gelas berisi susu di meja dan berkata "Suasana hati, Kasino."
"Cuma suasana hati, kaya ganjil...Don," kata Kasino.
"Iya, deh aku cerita. Sebenarnya, Ibu ku pernah cerita tentang Kakek ku yang suka musik keroncong. Jadi aku...menyukainya sih, sama dengan Ibu ku," kata Dono yang terus terang.
"Oh, begitu. Kalau...Ayah mu Don, suka musik keroncong juga?" kata Kasino.
"Suka sih musik keroncong. Ya paling Ayah sukai...musik campursari," kata Dono.
"Ya...ya...ya!" kata Kasino sambil nganguk tanda mengerti dan memahami musik yang disukai keluarga Dono.
Kasino, pun main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil gelas berisi susu di meja untuk di minum sambil asik mendengarkan musik keroncong. Indro, ya selesai masak bakwan goreng...jadi segera di bawa ke ruang tamu dan di taruh meja satu piring dan satu pairing masih di pegang Indro.
"Don, Kasino....gorengannya di makan!" kata Indro.
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Indro mendengarkan musik keroncong dari Hp-nya Dono.
"Tumben Dono, dengerin musik keroncong," kata Dono.
"Suasana hati aja," kata Dono.
"Cuma...suasana hati aja toh," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
"Aku mau nonton Tv ah," kata Indro.
Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Kasino, menghentikan main gamenya untuk menikmati makanan bakwan goreng buatan Indro. Indro memilih chenel Tv, TVRI dengan acara musik gitu biasanya tapi terkejut banget musik yang di tayangkan adalah mudik keroncong.
"Apakah hari ini jadwal musik keroncong ya?" kata Indro.
Indro tetap saja asik nonton acara musik keroncong dan juga sambil makan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino, ya kembali main game di Hp-nya. Susu di gelas sudah habis di minum Dono, jadi gelas di taruh di meja. Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya Hpnya di matikan jadi tidak mendengarkan musik lagi dari Hp lagi.
Dono mengikuti maunya Indro sedang asik nonton acara musik keroncong di TVRI dan kebetulan Dono senang juga musik keroncong....keadaan jadinya menikmati musik keroncong gitu. Kadang Dono pun bernyanyi mengikuti penyanyi yang menyanyikan lagu keroncong. Indro tetap santai nonton musik keroncong yang bagus sambil menikmati makanan bakwan goreng buatannya yang enak banget. Kasino tetap di ruang tamu dengan asiknya main game di Hp-nya.
Wednesday, June 17, 2020
BERKESAN SAJA!
Dono sedang asik minum teh anget sambil dengerin musik di Hpnya....ya lagunya Rara. Kasino, lagi asik nonton Tv di ruang tengah....ya drama korea. Indro lagi asik makan malam yang enak di beliin Kasino yaitu lobster saus padang.
"Bener enak banget....banget...lobster yang aku makan ini. Sausnya itu....gimana jelasinnya...ya. Sippplah!!!" kata Indro yang antusias banget.
Indro terus makan malamnya sampai selesai. Baru setelah itu di bereskan dengan baik. Indro, ya ke ruang tengah ingin nonton Tv. Drama korea bagus banget memperlihatkan adegan demi adegan yang membuat terkesan yang menontonnya. Saat iklan, ya Indro bergerak ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono. Terdengar lagu dari Hpnya Dono, ya lagunya Rara.
"Don, tumben dengen lagu Rara?" tanya Indro.
Dono pun menaruh gelas berisi teh di meja dan berkata "Suasana hati aja...agak sedikit resah gitu."
"Suasana hati yang resah memikirkan Rara, ya!" kata Indro.
"Bisa...jadi-jadi," kata Dono.
"Serius...Don!" kata Indro.
"1000...serius, ya enggaklah mikiran Rara....cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas tapi sedikit becanda.
"Kebiasaan becandaan," kata Indro.
"Yo, i," saut Dono.
Dono, ya mengambil gelas berisi teh di meja untuk diminumnya. Indro, ya membuka Hp untuk melihat Blog-nya Dono, ya membacanya. Dengan seksama Indro membaca Blog-nya Dono.
"Ada yang baru toh yang di tulis Dono. Konsepnya tetap sama. Ada yang ngacok sampai yang serius. Bener-bener suasana hatinya Dono....sebenarnya suasananya penulislah," celoteh Indro.
Indro, ya terus membaca tulisan Blog-nya Dono sampai selesai. Setelah itu Blog di tutup dan Hp di taruh di meja sama Indro.
"Oh, ya Don...kenapa kamu menulis daerah...kota Bandar Lampung di Blog mu Don....atau ada kaitannya dengan Andika Maesa?" tanya Indro.
Dono, ya menaruh gelas berisi teh di meja.
"Cuma cerita aja! Tidak ada kaitannya dengannya Andika Maesa, cuma kamu yang mengkaitkan," kata Dono.
"Maksudnya?" tanya Indro.
"Maksudnya! Aku tetap menulis aja sesuai keinginan aku. Seperti ini, kita berdua lagi ngobrol....nanti di tulis," kata Dono.
"Kebiasaan. Tetap aja di kaitan ini dan itu," kata Indro.
"Yo,..i...adanya itu," kata Dono.
"Berarti benar Don, kamu tahu data Andika Maesa?" tanya Indro.
"Kaya wartawan aja nanya gitu," kata Dono.
"Cuma nanya Don, siapa tahu tahu beneran gitu..berdasarkan informan kamu Don?" kata Indro.
"Rahasialah!!!!" kata Dono yang tegas.
"Kebiasaan, penuh rahasia. Sampai-sampai Pak Herman HM, Wali kota Bandar Lampung di tulis," kata Indro.
"Kalau masalah itu sih hal biasa-biasa Indro. Pak Joko Widodo, Presiden sering juga di tulis," kata Dono.
"Iya, aku tahu. Oh, Iya Don...kamu nulis tentang Billy, Amanda Manopo dan Amanda Casea...tujuannya apa Don?" kata Indro.
"Tujuannya sih seperti biasa...berkesan aja yang di tonton Tv, jadi aku tulis aja...cerita cinta yang aku ingin kan," kata Dono.
"Berkesan langsung di tulis. Berarti sama dong dengan cerita Rara...gitu," kata Indro.
"Iya, sama aja!" kata Dono yang tegas.
"Kenapa kamu tidak nulis cerita Rara lagi?" tanya Indro.
"Lagi males membuatnya," kata Dono.
"Males toh!!! Positif kapan-kapan di buatlah?!" kata Indro.
"Yo,...i," kata Dono.
"Padahal kemungkinan sih, kalau menceritakan keadaan kita ngobrol membicarakan Rara, pasti di tulis juga. Itu sih tandanya sudah berjalan," kata Indro.
"Itu...tahu," saut Dono.
"Ya, sudah lah aku nonton Tv aja. Drama koreanya bagus," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya beranjak dari duduk ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton drama korea yang bagus. Dono mengambil gelas berisi di meja untuk di minumnya sambil mendengarkan lagu di Hp-nya...ya lagunya Rara.
"Suasana hati ku tenang banget," celoteh Dono.
"Bener enak banget....banget...lobster yang aku makan ini. Sausnya itu....gimana jelasinnya...ya. Sippplah!!!" kata Indro yang antusias banget.
Indro terus makan malamnya sampai selesai. Baru setelah itu di bereskan dengan baik. Indro, ya ke ruang tengah ingin nonton Tv. Drama korea bagus banget memperlihatkan adegan demi adegan yang membuat terkesan yang menontonnya. Saat iklan, ya Indro bergerak ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono. Terdengar lagu dari Hpnya Dono, ya lagunya Rara.
"Don, tumben dengen lagu Rara?" tanya Indro.
Dono pun menaruh gelas berisi teh di meja dan berkata "Suasana hati aja...agak sedikit resah gitu."
"Suasana hati yang resah memikirkan Rara, ya!" kata Indro.
"Bisa...jadi-jadi," kata Dono.
"Serius...Don!" kata Indro.
"1000...serius, ya enggaklah mikiran Rara....cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas tapi sedikit becanda.
"Kebiasaan becandaan," kata Indro.
"Yo, i," saut Dono.
Dono, ya mengambil gelas berisi teh di meja untuk diminumnya. Indro, ya membuka Hp untuk melihat Blog-nya Dono, ya membacanya. Dengan seksama Indro membaca Blog-nya Dono.
"Ada yang baru toh yang di tulis Dono. Konsepnya tetap sama. Ada yang ngacok sampai yang serius. Bener-bener suasana hatinya Dono....sebenarnya suasananya penulislah," celoteh Indro.
Indro, ya terus membaca tulisan Blog-nya Dono sampai selesai. Setelah itu Blog di tutup dan Hp di taruh di meja sama Indro.
"Oh, ya Don...kenapa kamu menulis daerah...kota Bandar Lampung di Blog mu Don....atau ada kaitannya dengan Andika Maesa?" tanya Indro.
Dono, ya menaruh gelas berisi teh di meja.
"Cuma cerita aja! Tidak ada kaitannya dengannya Andika Maesa, cuma kamu yang mengkaitkan," kata Dono.
"Maksudnya?" tanya Indro.
"Maksudnya! Aku tetap menulis aja sesuai keinginan aku. Seperti ini, kita berdua lagi ngobrol....nanti di tulis," kata Dono.
"Kebiasaan. Tetap aja di kaitan ini dan itu," kata Indro.
"Yo,..i...adanya itu," kata Dono.
"Berarti benar Don, kamu tahu data Andika Maesa?" tanya Indro.
"Kaya wartawan aja nanya gitu," kata Dono.
"Cuma nanya Don, siapa tahu tahu beneran gitu..berdasarkan informan kamu Don?" kata Indro.
"Rahasialah!!!!" kata Dono yang tegas.
"Kebiasaan, penuh rahasia. Sampai-sampai Pak Herman HM, Wali kota Bandar Lampung di tulis," kata Indro.
"Kalau masalah itu sih hal biasa-biasa Indro. Pak Joko Widodo, Presiden sering juga di tulis," kata Dono.
"Iya, aku tahu. Oh, Iya Don...kamu nulis tentang Billy, Amanda Manopo dan Amanda Casea...tujuannya apa Don?" kata Indro.
"Tujuannya sih seperti biasa...berkesan aja yang di tonton Tv, jadi aku tulis aja...cerita cinta yang aku ingin kan," kata Dono.
"Berkesan langsung di tulis. Berarti sama dong dengan cerita Rara...gitu," kata Indro.
"Iya, sama aja!" kata Dono yang tegas.
"Kenapa kamu tidak nulis cerita Rara lagi?" tanya Indro.
"Lagi males membuatnya," kata Dono.
"Males toh!!! Positif kapan-kapan di buatlah?!" kata Indro.
"Yo,...i," kata Dono.
"Padahal kemungkinan sih, kalau menceritakan keadaan kita ngobrol membicarakan Rara, pasti di tulis juga. Itu sih tandanya sudah berjalan," kata Indro.
"Itu...tahu," saut Dono.
"Ya, sudah lah aku nonton Tv aja. Drama koreanya bagus," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya beranjak dari duduk ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton drama korea yang bagus. Dono mengambil gelas berisi di meja untuk di minumnya sambil mendengarkan lagu di Hp-nya...ya lagunya Rara.
"Suasana hati ku tenang banget," celoteh Dono.
KEPUTUSAN CINTA
Rafa terdiam seribu bahasa saat melihat Amanda Manopo bersama Billy di lokasi suting film. Rini pun mendekati Rafa dan berkata "Kayanya Amanda Manopo merespon Billy, jadi jalan cerita cinta jadi hidup gitu."
"Iya, benar," kata Rafa menegaskan omongan Rini.
Rafa dan Rini terus menyaksikan suting film dengan baik. Datang Amanda Caesa untuk beradu akting dengan Billy dan Amanda Manopo. Pergolakan konfik percintaan antara Billy, Amanda Manopo dan Amanda Caesa...jadi jauh lebih menarik lagi.
"Rafa, gimana pendapatmu dengan Amanda Caesa, yang kamu sukai sedang beradu akting dengan Billy..terlihat mesra untuk menghidupkan suasana?" tanya Reni.
"Bagus," jawab Rafa dengan tegas.
"Adakah diri mu, Rafa cemburu karena Amanda Caesa dekat dengan Billy?" kata Reni.
"Ada, tetapi sedikit," kata Rafa.
Reni pun memperhatikan ekspresi Rafa terlihat kesal gitu tapi tertahan karena keadaan.
"Rafa. Kamu, bohong ya. Aku bisa membaca ekspresi di wajah mu. Rasa api cemburu itu mulai meledak-meledak..kan," kata Reni.
"Diamlah," kata Rafa yang agak kasar sama Reni.
"Jadi Rafa. Kamu marah padaku?" tanya Reni.
Rafa mulai menyadari dirinya dengan baik untuk menyadari kesalahan dirinya bertindak kasar pada Reni, teman baliknya.
"Maaf tidak bermaksud kasar," kata Rafa.
"Aku mengerti keadaanmu Rafa," kata Reni.
Suting film pun selesai. Billy dan Amanda Manopo pulang bareng. Rafa mendekati Amanda Caesa.
"Amanda," kata Rafa.
"Rafa, kenapa kamu ada di sini?" kata Amanda Caesa.
Amanda Caesa memegang tangan Rafa dan bergerak menuju tempat yang baik untuk bicara, ya di parkirkan gitu.
"Rafa, sudah aku bilang...jangan ke lokasi suting film. Aku tidak ingin media tahu hubungan kita," kata Amanda Caesa.
"Aku, hanya menonton saja," kata Rafa.
"Iya, aku mengerti," kata Amanda Caesa.
Parto, Ayahnya Amanda melihat Amanda sedang bicara dengan Rafa. Amanda Caesa dan Rafa pun melihat Parto, Ayah Amanda Caesa. Parto, bergerak menuju tempat Amanda Casea dan Rafa.
"Ada Ayah. Jangan Ayah tahu hubungan kita!" kata Amanda Caesa.
"Biar, Ayahmu tahu tentang hubungan kita," kata Rafa.
"Ayahku tahu hubungan kita, maka mempengaruhi keadaan karir aku di dunia hiburan. Sebaiknya hubungan kita di akhir di sini saja!" kata Amanda Caesa.
"Amanda, jangan sepihak begitu memutuskan hubungan kita, putus," kata Rafa.
"Lebih baik aku akhiri hubungan ini selamanya karena demi karir aku," kata Amanda Caesa yang tegas.
Amanda pun meninggalkan Rafa menuju Ayahnya. Rafa berusaha untuk memanggil Amanda Caesa, tetap tidak di gubris. Amanda Caesa pun pergi bersama Ayahnya menuju pulang ke rumah karena suting film sudah selesai.
Rafa kesal dengan keadaannya yang di putusin Amanda Casea. Reni melihat Rafa yang kesal di parkirkan, ya mendekatinya.
"Kenapa kamu Rafa?" kata Reni.
"Aku di putusin oleh Amanda," kata Rafa.
"Apa alasannya Rafa, kamu di putusin sama Amanda Caesa," tanya Reni.
"Aku, akan mengganggu karirnya di dunia hiburan," kata Rafa.
"Yang sabar Rafa. Mungkin jalan ini terbaik untuk Amanda Caesa, karena karirnya makin bagus di dunia hiburan," kata Reni.
"Aku mengerti. Sebenarnya aku merasa ada yang aneh dengan Amanda Caesa. Ada yang berubah pada dirinya....jangan-jangan ia ada rasa sama Billy. Jadinya aku diputusin," kata Rafa menceritakan kegelisahaannya.
"Ironis juga keadaan mu Rafa," kata Reni.
"Sudahlah. Aku lupakan Amanda Caesa," kata Rafa.
Rafa pun meninggalkan parkirkan bersama Reni, ya untuk pulang ke rumah. Sebulan berlalu. Amanda Caesa terus baik jalan karirnya di dunia hiburan bersama Billy dan Amanda Manopo. Rafa pun benar-benar melupakan Amanda Caesa. Reni sebagai teman baik selalu ada untuk Rafa untuk menghilangkan keresahan hati Rafa, jadi pada akhirnya...ya Reni dan Rafa jadikan gitu.
"Iya, benar," kata Rafa menegaskan omongan Rini.
Rafa dan Rini terus menyaksikan suting film dengan baik. Datang Amanda Caesa untuk beradu akting dengan Billy dan Amanda Manopo. Pergolakan konfik percintaan antara Billy, Amanda Manopo dan Amanda Caesa...jadi jauh lebih menarik lagi.
"Rafa, gimana pendapatmu dengan Amanda Caesa, yang kamu sukai sedang beradu akting dengan Billy..terlihat mesra untuk menghidupkan suasana?" tanya Reni.
"Bagus," jawab Rafa dengan tegas.
"Adakah diri mu, Rafa cemburu karena Amanda Caesa dekat dengan Billy?" kata Reni.
"Ada, tetapi sedikit," kata Rafa.
Reni pun memperhatikan ekspresi Rafa terlihat kesal gitu tapi tertahan karena keadaan.
"Rafa. Kamu, bohong ya. Aku bisa membaca ekspresi di wajah mu. Rasa api cemburu itu mulai meledak-meledak..kan," kata Reni.
"Diamlah," kata Rafa yang agak kasar sama Reni.
"Jadi Rafa. Kamu marah padaku?" tanya Reni.
Rafa mulai menyadari dirinya dengan baik untuk menyadari kesalahan dirinya bertindak kasar pada Reni, teman baliknya.
"Maaf tidak bermaksud kasar," kata Rafa.
"Aku mengerti keadaanmu Rafa," kata Reni.
Suting film pun selesai. Billy dan Amanda Manopo pulang bareng. Rafa mendekati Amanda Caesa.
"Amanda," kata Rafa.
"Rafa, kenapa kamu ada di sini?" kata Amanda Caesa.
Amanda Caesa memegang tangan Rafa dan bergerak menuju tempat yang baik untuk bicara, ya di parkirkan gitu.
"Rafa, sudah aku bilang...jangan ke lokasi suting film. Aku tidak ingin media tahu hubungan kita," kata Amanda Caesa.
"Aku, hanya menonton saja," kata Rafa.
"Iya, aku mengerti," kata Amanda Caesa.
Parto, Ayahnya Amanda melihat Amanda sedang bicara dengan Rafa. Amanda Caesa dan Rafa pun melihat Parto, Ayah Amanda Caesa. Parto, bergerak menuju tempat Amanda Casea dan Rafa.
"Ada Ayah. Jangan Ayah tahu hubungan kita!" kata Amanda Caesa.
"Biar, Ayahmu tahu tentang hubungan kita," kata Rafa.
"Ayahku tahu hubungan kita, maka mempengaruhi keadaan karir aku di dunia hiburan. Sebaiknya hubungan kita di akhir di sini saja!" kata Amanda Caesa.
"Amanda, jangan sepihak begitu memutuskan hubungan kita, putus," kata Rafa.
"Lebih baik aku akhiri hubungan ini selamanya karena demi karir aku," kata Amanda Caesa yang tegas.
Amanda pun meninggalkan Rafa menuju Ayahnya. Rafa berusaha untuk memanggil Amanda Caesa, tetap tidak di gubris. Amanda Caesa pun pergi bersama Ayahnya menuju pulang ke rumah karena suting film sudah selesai.
Rafa kesal dengan keadaannya yang di putusin Amanda Casea. Reni melihat Rafa yang kesal di parkirkan, ya mendekatinya.
"Kenapa kamu Rafa?" kata Reni.
"Aku di putusin oleh Amanda," kata Rafa.
"Apa alasannya Rafa, kamu di putusin sama Amanda Caesa," tanya Reni.
"Aku, akan mengganggu karirnya di dunia hiburan," kata Rafa.
"Yang sabar Rafa. Mungkin jalan ini terbaik untuk Amanda Caesa, karena karirnya makin bagus di dunia hiburan," kata Reni.
"Aku mengerti. Sebenarnya aku merasa ada yang aneh dengan Amanda Caesa. Ada yang berubah pada dirinya....jangan-jangan ia ada rasa sama Billy. Jadinya aku diputusin," kata Rafa menceritakan kegelisahaannya.
"Ironis juga keadaan mu Rafa," kata Reni.
"Sudahlah. Aku lupakan Amanda Caesa," kata Rafa.
Rafa pun meninggalkan parkirkan bersama Reni, ya untuk pulang ke rumah. Sebulan berlalu. Amanda Caesa terus baik jalan karirnya di dunia hiburan bersama Billy dan Amanda Manopo. Rafa pun benar-benar melupakan Amanda Caesa. Reni sebagai teman baik selalu ada untuk Rafa untuk menghilangkan keresahan hati Rafa, jadi pada akhirnya...ya Reni dan Rafa jadikan gitu.
Tuesday, June 16, 2020
PERTEMANAN
Langit sangat cerah sekali. Yunus duduk di teras mesjid sambil baca buku. Joni keluar dari rumahnya, ya ke mesjid untuk mengambil sarung yang ketinggalan di mesjid.
Joni, ya melihat Yunus yang baca buku dengan serius banget...jadi di dekatin Yunus.
"Yunus serius amat baca bukunya?" tanya Joni.
Yunus berhenti baca bukunya.
"Iya, aku serius baca buku...Joni. Aku ingin pintar.....karena harapan Ibu ku, setelah aku selesai SMA...segera mendapatkan pekerjaan. Maklum, Ayah ku sudah tidak ada...jadi aku harus cepat dapet kerjaan untuk bantu Ibu," kata Yunus.
"Aku mengerti keadaanmu, Yunus. ..jadi anak yatim. Di kota Bandar Lampung ini tidak cukup pintar memahami buku pelajaran saja, untuk bekerja harus punya keahlian. Persaingan ketat di kota ini. Aku saja, setelah lulus SMA, daftar kerja sana-sana sini dengan keahlian pas-pasan...ya dapet kerjaan sih. Hasilnya lumayan, walau kecillah gajinya," cerita Joni.
"Yang pentingkan, Joni...bisa bantu orang tua yang paling utama dari pada urusan pribadi kita," kata Yunus
"Iya, sih. Karena kita didik untuk jadi anak yang sholeh kan. Oh Iya aku ingin mengambil sarung ku yang ketinggalan," kata Joni.
Joni mengambil sarungnya di dalam mesjid. Yunus kembali baca buku. Sarung sudah di ambil Joni yang tergeletak di lantai, ya segera keluar dari dalam mesjid.
"Yunus!" kata Joni.
"Apa?" saut Yunus dan menghentikan baca bukunya.
"Ayo main ke rumah aku biasa main PS gitu!" ajakan Joni.
"OK, aku mau main PS," kata Yunus yang antusias.
Yunus memasukan bukunya ke dalam tasnya, lalu berjalan bersama dengan Joni...ya menuju rumah Joni.
"Joni, masalah corona di kota ini...sebenarnya ada atau tidak sih?" tanya Yunus.
"Aku, tidak tahu. Ada atau tidaknya...corona di kota ini. Selogannya Pak Herman di mana-mana memberitahukannya tentang masalah corona. Ya di anggap benar aja, jadi ada gitu. Kita cuma remaja yang baik saja mengikuti aturan yang di buat pemerintahan. Walau kita selalu kecewa dengan perkembangan ekonomi kota ini. Aku yang merasakan sendiri, kenyataan hidup," penjelasan Joni.
"Kita cuma remaja. Joni, kamu enak sudah kerja. Aku harus menyelesaikan sekolah, ya setelah itu mencari pekerjaan di kota ini. Tapi kalau gagal di kota ini, ya tidak dapet kerjaan...terpaksa merantau ke kota lain untuk mendapatkan kerja. Masalahnya...Ibu ku, sendirian di rumah kalau aku tinggal merantau. Bimbang jadinya," kata Yunus.
"Jangan bimbang dalam mengambil keputusan demi masa depan baik, walau itu penuh dengan resiko. Berusahalah dengan baik, pasti mendapatkan hasil yang kamu inginkan Yunus," nasehat Joni.
"Kalau ada lowongan pekerjaan di tempat mu bekerja Joni, segera hubungan aku. Walau gaji kecil tidak apa-apa? Yang terpenting langsung menolong ekonomi keluarga," kata Yunus.
"Iya, kalau ada lowongan kerjaan di tempat aku. Segera memberitahu kamu, Yunus," kata Joni.
"Sip!! Aku senang banget mendengarnya. Ya tinggal aku berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan keahlian aku," kata Yunus.
Yunus dan Joni, ya sampai di rumah Joni. Keduanya segera main PS di ruang tengah dengan penuh keasikan.
Joni, ya melihat Yunus yang baca buku dengan serius banget...jadi di dekatin Yunus.
"Yunus serius amat baca bukunya?" tanya Joni.
Yunus berhenti baca bukunya.
"Iya, aku serius baca buku...Joni. Aku ingin pintar.....karena harapan Ibu ku, setelah aku selesai SMA...segera mendapatkan pekerjaan. Maklum, Ayah ku sudah tidak ada...jadi aku harus cepat dapet kerjaan untuk bantu Ibu," kata Yunus.
"Aku mengerti keadaanmu, Yunus. ..jadi anak yatim. Di kota Bandar Lampung ini tidak cukup pintar memahami buku pelajaran saja, untuk bekerja harus punya keahlian. Persaingan ketat di kota ini. Aku saja, setelah lulus SMA, daftar kerja sana-sana sini dengan keahlian pas-pasan...ya dapet kerjaan sih. Hasilnya lumayan, walau kecillah gajinya," cerita Joni.
"Yang pentingkan, Joni...bisa bantu orang tua yang paling utama dari pada urusan pribadi kita," kata Yunus
"Iya, sih. Karena kita didik untuk jadi anak yang sholeh kan. Oh Iya aku ingin mengambil sarung ku yang ketinggalan," kata Joni.
Joni mengambil sarungnya di dalam mesjid. Yunus kembali baca buku. Sarung sudah di ambil Joni yang tergeletak di lantai, ya segera keluar dari dalam mesjid.
"Yunus!" kata Joni.
"Apa?" saut Yunus dan menghentikan baca bukunya.
"Ayo main ke rumah aku biasa main PS gitu!" ajakan Joni.
"OK, aku mau main PS," kata Yunus yang antusias.
Yunus memasukan bukunya ke dalam tasnya, lalu berjalan bersama dengan Joni...ya menuju rumah Joni.
"Joni, masalah corona di kota ini...sebenarnya ada atau tidak sih?" tanya Yunus.
"Aku, tidak tahu. Ada atau tidaknya...corona di kota ini. Selogannya Pak Herman di mana-mana memberitahukannya tentang masalah corona. Ya di anggap benar aja, jadi ada gitu. Kita cuma remaja yang baik saja mengikuti aturan yang di buat pemerintahan. Walau kita selalu kecewa dengan perkembangan ekonomi kota ini. Aku yang merasakan sendiri, kenyataan hidup," penjelasan Joni.
"Kita cuma remaja. Joni, kamu enak sudah kerja. Aku harus menyelesaikan sekolah, ya setelah itu mencari pekerjaan di kota ini. Tapi kalau gagal di kota ini, ya tidak dapet kerjaan...terpaksa merantau ke kota lain untuk mendapatkan kerja. Masalahnya...Ibu ku, sendirian di rumah kalau aku tinggal merantau. Bimbang jadinya," kata Yunus.
"Jangan bimbang dalam mengambil keputusan demi masa depan baik, walau itu penuh dengan resiko. Berusahalah dengan baik, pasti mendapatkan hasil yang kamu inginkan Yunus," nasehat Joni.
"Kalau ada lowongan pekerjaan di tempat mu bekerja Joni, segera hubungan aku. Walau gaji kecil tidak apa-apa? Yang terpenting langsung menolong ekonomi keluarga," kata Yunus.
"Iya, kalau ada lowongan kerjaan di tempat aku. Segera memberitahu kamu, Yunus," kata Joni.
"Sip!! Aku senang banget mendengarnya. Ya tinggal aku berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan keahlian aku," kata Yunus.
Yunus dan Joni, ya sampai di rumah Joni. Keduanya segera main PS di ruang tengah dengan penuh keasikan.
SANTAI
Dono lagi asik santai di ruang tamu sambil minum teh dan juga dengerin musik di Hp ya lagunya Tasya Rosmala. Indro lagi asik nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah dan acara Tv yang di tonton 'Ok Boss'.
"Nagita cantiknya Indro!" pujian Kasino.
"Iya, cantiklah. Raffi beruntung dapetin Nagita, jadi istri," kata Indro.
"Apa pendapatmu dengan acara Raffi, ya 'Ok Boss'?" tanya Kasino.
"Bagus sih karena di bawa santai sama Raffi jadi alur jalan cerita setiap topik yang di angkat," pendapat Indro yang jujur.
"Kalau aku amatin dengan baik. Aku setujui dengan mu Indro berkenaan Raffi membawa acara 'Ok Boss' santai gitu," kata Kasino yang menegaskan pendapat Indro.
Saat iklan, Indro pindah duduknya di ruang tengah ke ruang tamu untuk duduk bersama Dono. Kasino, ya tetap santai nonton Tv.
"Don, tumben dengerin lagu Tasya Rosmala?" tanya Indro.
Dono menaruh gelas berisi teh di meja.
"Suasana hati aja!" jawab Dono.
"Suasana hati atau ada kaitan dengan Jawa Timur. Kan Tasya Rosmala dari Jawa Timur. Maksud masih satu daerah gitu?" kata Indro.
"Mungkin iya mungkin juga tidak," kata Dono.
"Ya, ampun Don....pastinya!" kata Indro.
"Pastinya. Cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas.
"Seharusnya bukan suasana hati Don. Harusnya lagunya bagus dan suara Tasya Rosmala merdu...gitu," kata Indro yang memuji dengan terus terang.
"Kalau menurut mu Indro seperti itu. Aku ikut saja," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Aku mau nonton Tv lagi!" kata Indro.
"Ya," saut Dono.
Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah dan duduk bersama Kasino lagi untuk nonton Tv. Dono mengambil gelas berisi teh di meja untuk di minum sambil mendengarkan lagu-lagunya Tasya Rosmala.
"Kasino, kalau memuji cewek apakah kita di anggap untuk mengambil hatinya tuh cewek?" tanya Indro.
"Sebenarnya sih di anggap gitu. Tapi kalau di pikir positif...ya enggaklah. Cuma sekedar memuji saja. Ceweknya Geer aja!" kata Kasino.
"Kalau tuh cewek ada cowoknya gimana Kasino?" tanya Indro lagi.
"Paling cowoknya kesel aja sih. Ceweknya...ya malu sih, tapi di dalam hati ya senenglah di puji cantik. Apalagi cowok yang memuji!" kata Kasino.
"Jadi, cewek seneng di puji cowok tuh selain pasangannya," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acara ya bagus. Dono tetap santai minum teh sambil mendengarkan lagu-lagu Tasya Rosmala dari Hp.
"Nagita cantiknya Indro!" pujian Kasino.
"Iya, cantiklah. Raffi beruntung dapetin Nagita, jadi istri," kata Indro.
"Apa pendapatmu dengan acara Raffi, ya 'Ok Boss'?" tanya Kasino.
"Bagus sih karena di bawa santai sama Raffi jadi alur jalan cerita setiap topik yang di angkat," pendapat Indro yang jujur.
"Kalau aku amatin dengan baik. Aku setujui dengan mu Indro berkenaan Raffi membawa acara 'Ok Boss' santai gitu," kata Kasino yang menegaskan pendapat Indro.
Saat iklan, Indro pindah duduknya di ruang tengah ke ruang tamu untuk duduk bersama Dono. Kasino, ya tetap santai nonton Tv.
"Don, tumben dengerin lagu Tasya Rosmala?" tanya Indro.
Dono menaruh gelas berisi teh di meja.
"Suasana hati aja!" jawab Dono.
"Suasana hati atau ada kaitan dengan Jawa Timur. Kan Tasya Rosmala dari Jawa Timur. Maksud masih satu daerah gitu?" kata Indro.
"Mungkin iya mungkin juga tidak," kata Dono.
"Ya, ampun Don....pastinya!" kata Indro.
"Pastinya. Cuma suasana hati aja!" kata Dono yang tegas.
"Seharusnya bukan suasana hati Don. Harusnya lagunya bagus dan suara Tasya Rosmala merdu...gitu," kata Indro yang memuji dengan terus terang.
"Kalau menurut mu Indro seperti itu. Aku ikut saja," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Aku mau nonton Tv lagi!" kata Indro.
"Ya," saut Dono.
Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah dan duduk bersama Kasino lagi untuk nonton Tv. Dono mengambil gelas berisi teh di meja untuk di minum sambil mendengarkan lagu-lagunya Tasya Rosmala.
"Kasino, kalau memuji cewek apakah kita di anggap untuk mengambil hatinya tuh cewek?" tanya Indro.
"Sebenarnya sih di anggap gitu. Tapi kalau di pikir positif...ya enggaklah. Cuma sekedar memuji saja. Ceweknya Geer aja!" kata Kasino.
"Kalau tuh cewek ada cowoknya gimana Kasino?" tanya Indro lagi.
"Paling cowoknya kesel aja sih. Ceweknya...ya malu sih, tapi di dalam hati ya senenglah di puji cantik. Apalagi cowok yang memuji!" kata Kasino.
"Jadi, cewek seneng di puji cowok tuh selain pasangannya," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acara ya bagus. Dono tetap santai minum teh sambil mendengarkan lagu-lagu Tasya Rosmala dari Hp.
Monday, June 15, 2020
TARGET PASAR
Indro lagi asik nonton Tv di ruang tengah. Kasino masih sibuk masak mie goreng di dapur. Dono selesai juga mengetik di leptopnya jadi hasil ketikan di simpan baik-baik baru leptop di matikan. Dono pun beranjak dari tempat duduknya, ya bawa leptopnya menuju ruang tengah.
Leptop di taruh di meja oleh Dono dan segera duduk bersama Indro nonton Tv.
"Indro, tumben nonton acara Diary The Onsu?" tanya Dono.
"Iya, aku cuma ingin tahu sejauh mana acara yang aku tonton. Setelah aku amati dengan baik, jadi kesimpulannya Target Pasar," kata Indro.
"Kenapa Indro, kamu menyimpulkan Target Pasar? Diary The Onsu....cuma cerita tentang seputar keluarga bahagia aja!" kata Dono.
"Sarwendah ini kan...keturunan China kan," kata Indro.
"Iya, Sarwendah keturunan China," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Jadi Target Pasarnya...Don, itu orang-orang China," kata Indro.
"Kalau aku yang pernah bergaul dengan lingkungan keluarga China sih, ya memang sih keturunan China di sukai oleh sukunya sendiri alias di idolakan. Ya benar lah Target Pasar," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Berarti benar...Don, Target Pasar," kata Indro.
"Iya, Target Pasar," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Berarti banyak acara di Tv itu menyesuaikan dari Target Pasar mana paling bisa meningkatkan reting tontonan," kata Indro.
"Emang Iya, Aku sendiri aja pernah mencobain tulisan ku untuk menyesuai Target Pasar tujuan ke negara yang aku tentukan. Ketika waktunya, ya terbukti semuanya," penjelasan Dono yang pernah di buktikan.
"Berarti...pandai-pantai dalam berkarya dan menentukan Target Pasar yang di tentukan untuk naikin reting ya..Don!" kata Indro.
"Iya," kata Dono yang tegas.
Indro, ya asik nonton Tv lagi. Dono pun ke dapur untuk buat mie goreng. Ternyata di meja makan Kasino lagi menikmati mie goreng. Dono segera ke dapur membuat mie goreng. Selang berapa saat. Mie goreng buatan Dono telah jadi dan segera di makanlah di meja makan.
"Meem enak mie goreng ini," kata Dono.
Kasino, ya selesai makan mie goreng....segera mengambil Hpnya untuk main game di Hp. Dono terus menikmati makan mie gorengnya. Ya...Indro pun masih asik nonton Tv...acaranya bagus banget.
Leptop di taruh di meja oleh Dono dan segera duduk bersama Indro nonton Tv.
"Indro, tumben nonton acara Diary The Onsu?" tanya Dono.
"Iya, aku cuma ingin tahu sejauh mana acara yang aku tonton. Setelah aku amati dengan baik, jadi kesimpulannya Target Pasar," kata Indro.
"Kenapa Indro, kamu menyimpulkan Target Pasar? Diary The Onsu....cuma cerita tentang seputar keluarga bahagia aja!" kata Dono.
"Sarwendah ini kan...keturunan China kan," kata Indro.
"Iya, Sarwendah keturunan China," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Jadi Target Pasarnya...Don, itu orang-orang China," kata Indro.
"Kalau aku yang pernah bergaul dengan lingkungan keluarga China sih, ya memang sih keturunan China di sukai oleh sukunya sendiri alias di idolakan. Ya benar lah Target Pasar," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Berarti benar...Don, Target Pasar," kata Indro.
"Iya, Target Pasar," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Berarti banyak acara di Tv itu menyesuaikan dari Target Pasar mana paling bisa meningkatkan reting tontonan," kata Indro.
"Emang Iya, Aku sendiri aja pernah mencobain tulisan ku untuk menyesuai Target Pasar tujuan ke negara yang aku tentukan. Ketika waktunya, ya terbukti semuanya," penjelasan Dono yang pernah di buktikan.
"Berarti...pandai-pantai dalam berkarya dan menentukan Target Pasar yang di tentukan untuk naikin reting ya..Don!" kata Indro.
"Iya," kata Dono yang tegas.
Indro, ya asik nonton Tv lagi. Dono pun ke dapur untuk buat mie goreng. Ternyata di meja makan Kasino lagi menikmati mie goreng. Dono segera ke dapur membuat mie goreng. Selang berapa saat. Mie goreng buatan Dono telah jadi dan segera di makanlah di meja makan.
"Meem enak mie goreng ini," kata Dono.
Kasino, ya selesai makan mie goreng....segera mengambil Hpnya untuk main game di Hp. Dono terus menikmati makan mie gorengnya. Ya...Indro pun masih asik nonton Tv...acaranya bagus banget.
Sunday, June 14, 2020
TUHAN ITU WUJUDNYA MANUSIA
Indro menemukan patung kecil di pinggir jalan, ya dibawa pulang ke rumah. Sampai di rumah Indro pun duduk di ruang tamu bersama Dono yang sibuk mengetik di leptopnya. Patung pun di taruh Indro di meja.
"Dewi Kwan Im," kata Dono melihat patung di atas meja dan menghentikan mengetiknya di leptop.
"Bunda Maria," kata Indro.
Dono mengambil patung di atas meja dan mulai mengamati patung kecil yang ia pegang.
"Patung Bunda Maria......toh," kata Dono.
"Patung Bunda Maria," kata Indro yang tegas.
"Dapat di mana Indro patung Bunda Maria?" tanya Dono.
"Di temukan di pinggir jalan," jawab Indro.
"Di pinggir jalan. Kalau diamati ini patung kaya Dewi Kwan Im. Dulunya ini patung adalah manusia...ceritanya," kata Dono.
"Ceritanya memang dulunya patung itu manusia, maka itu di puja-puja sama manusia...jadilah Tuhannya manusia," kata Indro.
"Berhala...yang di puja manusia berwujud manusia. Tetap saja ini....Tuhan manusia, jadi Tuhan itu manusia, Indro," kata Dono.
"Tuhan....itu wujudnya manusia, jadi Tuhan itu manusia, karena di puja-puja berarti sama dengan patung Wisnu, Siwa, Brahma, Budha....dan masih banyak lagi," kata Indro.
"Ya....Tuhan itu wujudnya manusia...kan," tegas Dono.
"Semua orang yang percaya dengan ajaran ketuhanan dan Tuhannya berwujud manusia...ya benarlah Tuhan itu wujudnya manusia, malahan ada Tuhan berwujud binatang dan juga Tuhan berwujud setengah manusia dan hewan," kata Indro.
"Tetap saja Tuhan-Tuhannya manusia yang di sembah manusia dari dulu sampai sekarang," kata Dono yang tegas banget.
Dono pun menaruh patung di meja dan Indro, ya mengambil patung tersebut.
"Indro, patung itu mau di bawa kemana Indro?" tanya Dono.
"Di simpan aja!" kata Indro.
"Oh, begitu," saut Dono.
Indro pun beranjak duduk bersama Dono, ya ke kamarnya dan menaruh patung di meja belajar baru deh berbenah diri. Dono, ya melanjutkan mengetiknya di leptopnya.
"Dewi Kwan Im," kata Dono melihat patung di atas meja dan menghentikan mengetiknya di leptop.
"Bunda Maria," kata Indro.
Dono mengambil patung di atas meja dan mulai mengamati patung kecil yang ia pegang.
"Patung Bunda Maria......toh," kata Dono.
"Patung Bunda Maria," kata Indro yang tegas.
"Dapat di mana Indro patung Bunda Maria?" tanya Dono.
"Di temukan di pinggir jalan," jawab Indro.
"Di pinggir jalan. Kalau diamati ini patung kaya Dewi Kwan Im. Dulunya ini patung adalah manusia...ceritanya," kata Dono.
"Ceritanya memang dulunya patung itu manusia, maka itu di puja-puja sama manusia...jadilah Tuhannya manusia," kata Indro.
"Berhala...yang di puja manusia berwujud manusia. Tetap saja ini....Tuhan manusia, jadi Tuhan itu manusia, Indro," kata Dono.
"Tuhan....itu wujudnya manusia, jadi Tuhan itu manusia, karena di puja-puja berarti sama dengan patung Wisnu, Siwa, Brahma, Budha....dan masih banyak lagi," kata Indro.
"Ya....Tuhan itu wujudnya manusia...kan," tegas Dono.
"Semua orang yang percaya dengan ajaran ketuhanan dan Tuhannya berwujud manusia...ya benarlah Tuhan itu wujudnya manusia, malahan ada Tuhan berwujud binatang dan juga Tuhan berwujud setengah manusia dan hewan," kata Indro.
"Tetap saja Tuhan-Tuhannya manusia yang di sembah manusia dari dulu sampai sekarang," kata Dono yang tegas banget.
Dono pun menaruh patung di meja dan Indro, ya mengambil patung tersebut.
"Indro, patung itu mau di bawa kemana Indro?" tanya Dono.
"Di simpan aja!" kata Indro.
"Oh, begitu," saut Dono.
Indro pun beranjak duduk bersama Dono, ya ke kamarnya dan menaruh patung di meja belajar baru deh berbenah diri. Dono, ya melanjutkan mengetiknya di leptopnya.
OBROLAN
Dono sedang santai di ruang tamu sambil minum susu. Kasino seperti biasa main game di Hp-nya. Saat acara Tv ke iklan, ya Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu untuk bersama Dono.
"Don, liburan ke pantai hari ini menyenangkan tapi sayang tidak ada Mermaid," kata Indro.
"Putri Duyung," kata Dono sambil menaruh gelas berisi susu di meja.
"Mermaid," kata Indro.
"Dugong," kata Dono.
"Putri Duyung," kata Indro.
"Sapi laut," kata Dono.
"Putri Duyung, Don," kata Indro yang tegas.
"Oh, Siren," kata Dono.
"Pokoknya...Putri Duyung," tegas Indro.
"Iya, deh Putri Duyung," kata Dono.
"Becandaan anak kecil," saut Kasino yang asik main game di Hp-nya.
"Asik juga ya kalau ke pantai bisa bertemu Putri Duyung," kata Indro.
"Putri Duyung, ya Indro tonton di Tv aja tuh ada cerita tentang Putri Duyung. Kalau tidak salah artis yang memerankan Putri Duyung, namanya Amanda. Itu pun sudah cukupkan," kata Dono.
"Iya sih sudah cukup sih, malahan ada Putri Duyung...ya film Korea juga," kata Indro.
Dono, ya mengambil gelas yang berisi susu di meja untuk di minumnya.
"Don!" kata Indro.
"Emm," saut Dono, ya masih minum susu.
"Don, kapan berakhirnya pandemi covid - 19?" tanya Indro.
"Kok nanya kapan berakhirnya pandemi covid - 19 ke aku? Nanya ke pemerintahan tuh yang membuat program penanggulangan covid - 19, sampai kapan tuh program kerja mau di main kan?" kata Dono.
"Aku baca di artikel....tetap tidak jelas," kata Indro.
"Kalau begitu sih ikutin aja program permainan pemerintahan," kata Dono.
"Bisa - bisa positif lama deh," kata Indro.
"Mana aku tahu lah!" saut Dono sambil menaruh gelas kosong di meja.
"Obrolan gak penting," saut Kasino sambil main game di Hp-nya.
"Obrolannya gak penting tuh Indro, ganti topik yang menarik gitu," kata Dono.
"Obrolannya gak penting toh. Apa ya? Ini aja! Aurel mau dinikahin sama Atta Halilintar, apa tanggapanmu Don?" kata Indro.
"Tanggapan ku, jalan cerita cinta... Aurel dan Atta Halilintar sama aja seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavia....kaya program acara 'Janji Suci'," kata Dono.
"Kalau begitu positif jalan cerita cinta Aurel dan Atta Halilintar bisa panjang banget," kata Indro.
"Mungkin!" tegas Dono.
"Masih obrolan yang gak penting di obrolin," saut Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.
"Ya, sudah lah aku mau nonton Tv," kata Indro yang tegas.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya pindah duduknya bersama Dono dan Kasino di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya mengambil Hp di meja dan segera membuka jaringan internet untuk membaca komik. Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.
"Don, liburan ke pantai hari ini menyenangkan tapi sayang tidak ada Mermaid," kata Indro.
"Putri Duyung," kata Dono sambil menaruh gelas berisi susu di meja.
"Mermaid," kata Indro.
"Dugong," kata Dono.
"Putri Duyung," kata Indro.
"Sapi laut," kata Dono.
"Putri Duyung, Don," kata Indro yang tegas.
"Oh, Siren," kata Dono.
"Pokoknya...Putri Duyung," tegas Indro.
"Iya, deh Putri Duyung," kata Dono.
"Becandaan anak kecil," saut Kasino yang asik main game di Hp-nya.
"Asik juga ya kalau ke pantai bisa bertemu Putri Duyung," kata Indro.
"Putri Duyung, ya Indro tonton di Tv aja tuh ada cerita tentang Putri Duyung. Kalau tidak salah artis yang memerankan Putri Duyung, namanya Amanda. Itu pun sudah cukupkan," kata Dono.
"Iya sih sudah cukup sih, malahan ada Putri Duyung...ya film Korea juga," kata Indro.
Dono, ya mengambil gelas yang berisi susu di meja untuk di minumnya.
"Don!" kata Indro.
"Emm," saut Dono, ya masih minum susu.
"Don, kapan berakhirnya pandemi covid - 19?" tanya Indro.
"Kok nanya kapan berakhirnya pandemi covid - 19 ke aku? Nanya ke pemerintahan tuh yang membuat program penanggulangan covid - 19, sampai kapan tuh program kerja mau di main kan?" kata Dono.
"Aku baca di artikel....tetap tidak jelas," kata Indro.
"Kalau begitu sih ikutin aja program permainan pemerintahan," kata Dono.
"Bisa - bisa positif lama deh," kata Indro.
"Mana aku tahu lah!" saut Dono sambil menaruh gelas kosong di meja.
"Obrolan gak penting," saut Kasino sambil main game di Hp-nya.
"Obrolannya gak penting tuh Indro, ganti topik yang menarik gitu," kata Dono.
"Obrolannya gak penting toh. Apa ya? Ini aja! Aurel mau dinikahin sama Atta Halilintar, apa tanggapanmu Don?" kata Indro.
"Tanggapan ku, jalan cerita cinta... Aurel dan Atta Halilintar sama aja seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavia....kaya program acara 'Janji Suci'," kata Dono.
"Kalau begitu positif jalan cerita cinta Aurel dan Atta Halilintar bisa panjang banget," kata Indro.
"Mungkin!" tegas Dono.
"Masih obrolan yang gak penting di obrolin," saut Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.
"Ya, sudah lah aku mau nonton Tv," kata Indro yang tegas.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya pindah duduknya bersama Dono dan Kasino di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya mengambil Hp di meja dan segera membuka jaringan internet untuk membaca komik. Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.
Friday, June 12, 2020
A DAN B
Dono, asik duduk di halaman belakang sambil menikmati minum teh anget. Indro, ya duduk bersama Dono, asik baca artikel di Hp-nya.
"Artis Indonesia banyak topik yang di angkat untuk di publikasikan ke media apapun?!" kata Indro.
"Indro, jadi lagi asik baca tentang seputar artis Indonesia yang di beritakan ini dan itu?" kata Dono.
"Iya, abisnya menarik gitu topik yang di angkat dari masalah diri sendiri, keluarga, orang lain sampai.....pekerjaan gitu," kata Indro.
"Berarti kaya sinetron aja. Kehidupan artis di Indonesia itu kalau bicara di media ini dan itu pasti 'A' dulu, esok hari pasti 'B' dan pada akhirnya balik lagi ke 'A'," kata Dono.
"A dan B, bener sih Don...omongan kamu tentang artis di Indonesia kalau di beritakan di media apapun?!" kata Indro yang mengatakan omongan Dono.
"Karena di buat A dan B, ya pada akhirnya menarik untuk di baca kan Indro!" kata Dono.
"Iya, menarik di baca," kata Indro yang tegas.
Dono pun menikmati minum tehnya. Indro tetap membaca artikel artis ini dan itu di Hp-nya. Kasino, ya selesai mengurus tanaman di potnya. Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir baru deh Kasino duduk bersama Dono dan Indro, ya segera deh Kasino menuangkan tekok kecil berisi teh anget ke gelas dan segera gelas berisi teh anget di minum Kasino.
"Nikmatnya teh anget ini dan juga harum baunya....melati," kata Kasino.
Kasino menaruh gelas yang berisi teh di meja dan segera mengambil Hp-nya di meja untuk membuka jaringan internet untuk membaca berita terbaru gitu.
"Berita hari ini masih seputar ini dan itu saja!" kata Kasino.
Indro pun berhenti membaca artikel di Hp-nya dan mulai ngomong sama Kasino "Kasino, hari minggu kita ke pantai yuk! Mempung sudah di bolehkan ke pantai tidak di tutup lagi...gara-gara pandemi covid - 19".
"Gimana menurut mu Don, kita liburan ke pantai...ya minggu ini?" kata Kasino.
Dono, ya menaruh gelas berisi teh anget di meja dan berkata "Boleh juga liburan ke pantai."
"Indro, dengarkan omongan Dono, jadi aku sepakat liburan ke pantai," kata Kasino.
"Sip!!!!" saut Indro.
Indro pun menonton Youtobe gitu dan yang di tonton acara konser 40 hari Didi Kempot. Dono, ya asik minum teh angetnya dan Kasino, ya tidak lagi baca artikel seputar berita ini dan itu....seperti biasa main game di Hp-nya. Indro, ya menikmati tontonan di Youtobe.
"Bagus konser 40 hari Didi Kempot," pujian Indro.
Dono yang mendengarkan omongan Indro tentang konser 40 hari Didi Kempot begitu juga dengan Kasino yang sibuk main game di Hp.
"Don, Rara terlihat cantik di konser 40 hari Didi Kempot," kata Indro.
"Tumben, kamu memuji Rara?" tanya Dono.
"Tumben ya, kalau begitu....Lesti aja deh...terlihat cantik gitu di konser 40 hari Didi Kempot," kata Indro.
"Waduh, malah Lesti. Kenapa tidak sekalian semuanya di puji artis cewek yang nyanyi di konser 40 hari Didi Kempot?!" kata Dono.
"Iya, deh semuanya cewek. Puas...!!!" kata Indro yang tegas.
"Puas deh!!!!" kata Dono.
Dono menaruh gelas berisi teh anget di meja dan mengambil Hp-nya untuk membaca komik. Indro, ya asik nonton Youtobe di Hp-nya masih konser 40 hari Didi Kempot. Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.
"Artis Indonesia banyak topik yang di angkat untuk di publikasikan ke media apapun?!" kata Indro.
"Indro, jadi lagi asik baca tentang seputar artis Indonesia yang di beritakan ini dan itu?" kata Dono.
"Iya, abisnya menarik gitu topik yang di angkat dari masalah diri sendiri, keluarga, orang lain sampai.....pekerjaan gitu," kata Indro.
"Berarti kaya sinetron aja. Kehidupan artis di Indonesia itu kalau bicara di media ini dan itu pasti 'A' dulu, esok hari pasti 'B' dan pada akhirnya balik lagi ke 'A'," kata Dono.
"A dan B, bener sih Don...omongan kamu tentang artis di Indonesia kalau di beritakan di media apapun?!" kata Indro yang mengatakan omongan Dono.
"Karena di buat A dan B, ya pada akhirnya menarik untuk di baca kan Indro!" kata Dono.
"Iya, menarik di baca," kata Indro yang tegas.
Dono pun menikmati minum tehnya. Indro tetap membaca artikel artis ini dan itu di Hp-nya. Kasino, ya selesai mengurus tanaman di potnya. Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir baru deh Kasino duduk bersama Dono dan Indro, ya segera deh Kasino menuangkan tekok kecil berisi teh anget ke gelas dan segera gelas berisi teh anget di minum Kasino.
"Nikmatnya teh anget ini dan juga harum baunya....melati," kata Kasino.
Kasino menaruh gelas yang berisi teh di meja dan segera mengambil Hp-nya di meja untuk membuka jaringan internet untuk membaca berita terbaru gitu.
"Berita hari ini masih seputar ini dan itu saja!" kata Kasino.
Indro pun berhenti membaca artikel di Hp-nya dan mulai ngomong sama Kasino "Kasino, hari minggu kita ke pantai yuk! Mempung sudah di bolehkan ke pantai tidak di tutup lagi...gara-gara pandemi covid - 19".
"Gimana menurut mu Don, kita liburan ke pantai...ya minggu ini?" kata Kasino.
Dono, ya menaruh gelas berisi teh anget di meja dan berkata "Boleh juga liburan ke pantai."
"Indro, dengarkan omongan Dono, jadi aku sepakat liburan ke pantai," kata Kasino.
"Sip!!!!" saut Indro.
Indro pun menonton Youtobe gitu dan yang di tonton acara konser 40 hari Didi Kempot. Dono, ya asik minum teh angetnya dan Kasino, ya tidak lagi baca artikel seputar berita ini dan itu....seperti biasa main game di Hp-nya. Indro, ya menikmati tontonan di Youtobe.
"Bagus konser 40 hari Didi Kempot," pujian Indro.
Dono yang mendengarkan omongan Indro tentang konser 40 hari Didi Kempot begitu juga dengan Kasino yang sibuk main game di Hp.
"Don, Rara terlihat cantik di konser 40 hari Didi Kempot," kata Indro.
"Tumben, kamu memuji Rara?" tanya Dono.
"Tumben ya, kalau begitu....Lesti aja deh...terlihat cantik gitu di konser 40 hari Didi Kempot," kata Indro.
"Waduh, malah Lesti. Kenapa tidak sekalian semuanya di puji artis cewek yang nyanyi di konser 40 hari Didi Kempot?!" kata Dono.
"Iya, deh semuanya cewek. Puas...!!!" kata Indro yang tegas.
"Puas deh!!!!" kata Dono.
Dono menaruh gelas berisi teh anget di meja dan mengambil Hp-nya untuk membaca komik. Indro, ya asik nonton Youtobe di Hp-nya masih konser 40 hari Didi Kempot. Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.
ANALISA KEADAAN
Dono lagi asik duduk di pinggir toko setelah sholat Jum'at di mesjid di kawasan pasar tradisional...ya dengan mengikuti prosedur kesehatan gitu. Indro, ya menghampiri Dono setelah beli teh botol dan satu botol di berikan pada Dono untuk segera di minum.
"Seger," kata Dono yang meminum teh botol.
"Seger, teh botol ini," kata Indro.
Dono, tetap mengamati lingkungan pasar yang hiruk pikuk dengan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Don, katanya di artikel ada pedagang tradisional terjangkit virus corona," kata Indro.
"Iya, aku baca juga artikel tersebut. Ya aku sih kasihan juga nasif pedagang terkena virus corona," kata Dono.
"Sebenarnya, virus corona itu menular atau tidak sih...Don?" tanya Indro.
"Kenyataan di berita gimana!" kata Dono.
"Ya...yang benar ada juga, yang salah kalau berita kita tinjau kelapangan," kata Indro.
"Ya, sudah anggap saja benar. Kaya flu burung dan flu babi," kata Dono yang tegas banget.
"Sebenarnya sih aku akui virus corona itu benar kalau keadaan di lingkungan di pasar ini aja pake masker tujuannya agar tidak ke virus corona. Jika terkena virus corona dan berusaha sembuh dengan cara rehabilitasi mandiri, ya otomatis bisa sembuh. Di lihat dari proses metabolism manusia itu sendiri. Tapi jika gagal berarti kalah dengan penyakit yang menjangkit pada manusia dan akhirnya mati gitu. Karena satu spesies maksudnya satu keluarga kecil atau besar, ya bisa terkena virus corona tersebut, jika salah satu sakit terkena virus corona....otomatis satu keluarga kena semuanya," penjelasan Indro yang rumit.
"Berarti beritanya benar dong. Kaya flu burung dan flu babi. Satu spesies mati semua karena terjangkit penyakit. Kalau kena manusia jadinya beradaptasi dengan inang yang baru, ya tergantung sistem metabolisme manusia kuat atau lemah...kalau lemah pasti mati," penjelasan Dono menegaskan omongan Indro.
"Berarti bisa beradaptasi dong virus corona, katanya dari kelelawar. Wah benar-benar Tuhan memberikan ujian pada manusia penyakit gitu.....kaya cerita Nabi Ayub," kata Indro.
"Kalau Tuhan berkehendak menguji seluruh manusia di dunia dengan penyakit. Harus di terimalah berarti Takdir," Kata Dono.
"Amin," kata Indro.
"Kok, di aminin...nanti di jabah Tuhan, omongan kamu Indro," kata Dono mengingatkan.
"Astaghfirullahaladzim, aku ralat tidak jadi di aminin," kata Indro.
"Ya sudahlah main di pasarnya, ayo pulang!" kata Dono.
"Ayo pulang," saut Indro.
Indro dan Dono, ya beranjak dari duduknya di pinggir toko dengan berjalan kaki menuju....motor di tempat parkir, ya yang bawa motor Indro dan Dono duduk di belakang. Motor pun di bawa dengan baik oleh Indro, ya menuju rumah.
"Seger," kata Dono yang meminum teh botol.
"Seger, teh botol ini," kata Indro.
Dono, tetap mengamati lingkungan pasar yang hiruk pikuk dengan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Don, katanya di artikel ada pedagang tradisional terjangkit virus corona," kata Indro.
"Iya, aku baca juga artikel tersebut. Ya aku sih kasihan juga nasif pedagang terkena virus corona," kata Dono.
"Sebenarnya, virus corona itu menular atau tidak sih...Don?" tanya Indro.
"Kenyataan di berita gimana!" kata Dono.
"Ya...yang benar ada juga, yang salah kalau berita kita tinjau kelapangan," kata Indro.
"Ya, sudah anggap saja benar. Kaya flu burung dan flu babi," kata Dono yang tegas banget.
"Sebenarnya sih aku akui virus corona itu benar kalau keadaan di lingkungan di pasar ini aja pake masker tujuannya agar tidak ke virus corona. Jika terkena virus corona dan berusaha sembuh dengan cara rehabilitasi mandiri, ya otomatis bisa sembuh. Di lihat dari proses metabolism manusia itu sendiri. Tapi jika gagal berarti kalah dengan penyakit yang menjangkit pada manusia dan akhirnya mati gitu. Karena satu spesies maksudnya satu keluarga kecil atau besar, ya bisa terkena virus corona tersebut, jika salah satu sakit terkena virus corona....otomatis satu keluarga kena semuanya," penjelasan Indro yang rumit.
"Berarti beritanya benar dong. Kaya flu burung dan flu babi. Satu spesies mati semua karena terjangkit penyakit. Kalau kena manusia jadinya beradaptasi dengan inang yang baru, ya tergantung sistem metabolisme manusia kuat atau lemah...kalau lemah pasti mati," penjelasan Dono menegaskan omongan Indro.
"Berarti bisa beradaptasi dong virus corona, katanya dari kelelawar. Wah benar-benar Tuhan memberikan ujian pada manusia penyakit gitu.....kaya cerita Nabi Ayub," kata Indro.
"Kalau Tuhan berkehendak menguji seluruh manusia di dunia dengan penyakit. Harus di terimalah berarti Takdir," Kata Dono.
"Amin," kata Indro.
"Kok, di aminin...nanti di jabah Tuhan, omongan kamu Indro," kata Dono mengingatkan.
"Astaghfirullahaladzim, aku ralat tidak jadi di aminin," kata Indro.
"Ya sudahlah main di pasarnya, ayo pulang!" kata Dono.
"Ayo pulang," saut Indro.
Indro dan Dono, ya beranjak dari duduknya di pinggir toko dengan berjalan kaki menuju....motor di tempat parkir, ya yang bawa motor Indro dan Dono duduk di belakang. Motor pun di bawa dengan baik oleh Indro, ya menuju rumah.
Friday, June 5, 2020
TUHAN MAHA TAHU
Seusai sholat jumat. Dono duduk di ruang tamu, ya biasa baca artikel di Hp-nya. Indro, ya menghampiri Dono yang duduk di ruang tamu setelah iklan di Tv.
"Dono, kita sholat tidak pake masker kan," kata Indro memulai pembicaraan.
"Iya, kenapa?" kata Dono.
"Jadi kita tidak mengikuti aturan lagi," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Apa kita termasuk orang yang egois ya?" kata Indro.
"Egois, ya enggaklah. Aku tidak peduli dengan masker atau penyakit virus corona. Aku sendiri punya penyakit jantung, ya sewaktu-waktu meninggal dunia," kata Dono.
"Kematian itu lebih baik kita serahkan kepada Tuhan dari pada manusia yang merancanakan ini dan itu demi keuntungan ini dan itu..kan," kata Indro.
"Omongan mu benar Indro. Kematian itu lebih baik kita serahkan pada Tuhan," kata Dono.
"Ya, sudahlah aku nonton Tv lagi," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya kembali nonton Tv di ruang tengah nonton acara Brownis. Dono, ya kembali asik baca artikel di Hp-nya tentang ini dan itu yang lagi trending topik.
"Dono, kita sholat tidak pake masker kan," kata Indro memulai pembicaraan.
"Iya, kenapa?" kata Dono.
"Jadi kita tidak mengikuti aturan lagi," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Apa kita termasuk orang yang egois ya?" kata Indro.
"Egois, ya enggaklah. Aku tidak peduli dengan masker atau penyakit virus corona. Aku sendiri punya penyakit jantung, ya sewaktu-waktu meninggal dunia," kata Dono.
"Kematian itu lebih baik kita serahkan kepada Tuhan dari pada manusia yang merancanakan ini dan itu demi keuntungan ini dan itu..kan," kata Indro.
"Omongan mu benar Indro. Kematian itu lebih baik kita serahkan pada Tuhan," kata Dono.
"Ya, sudahlah aku nonton Tv lagi," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Indro, ya kembali nonton Tv di ruang tengah nonton acara Brownis. Dono, ya kembali asik baca artikel di Hp-nya tentang ini dan itu yang lagi trending topik.
Wednesday, June 3, 2020
TANGGAPAN SEBUAH ARTIKEL
Dono, asik baca artikel di Hp-nya di ruang tamu. Kasino keluar dari kamarnya langsung ke ruang tamu. Indro, ya sedang asik nonton Tv.
"Don, gimana keadaan diri mu?" tanya Kasino.
"Lumayan sih, bisa menstabilkan kerja jantung memang mengpengaruhi kerja pernapasan juga," kata Dono, ya menghentikan baca artikel ya di Hp-nya.
"Panjang umur...itu Don," kata Kasino.
"Amin," kata Dono.
"Oh, Iya Don...lagi baca apa?" tanya Kasino.
"Berita yang heboh di media. Ya berkaitan rasisme gitu di AS tentang kematian orang kulit hitam gitu," kata Dono.
"O...berita tentang Goerge Floyd. Aku membaca artikel dan juga nonton di Tv. Tapi paling seru sih Presiden Donald Trump, gaya kepemimpinan itu menarik juga di amati...yang ini dan itu," kata Kasino.
"Apa tanggapan mu tentang rasisme?" tanya Dono.
"Rasisme di negara AS sih banyak artikel yang aku baca, ya pusing juga kalau sampe terjadi demo yang anarkis sih, gara-gara kematian salah satu kulit hitam karena tindakan polisi AS, katanya. Sebenarnya kuncinya sih sederhana penting semboyan bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetap satu jua. Di Indonesia ini suku, bangsa, agama saling menghormati karena di naungi oleh pemerintahan di kukuhkan di UUD 1945. Semua manusia itu sama aja, tidak ada bedanya warna kulit, yang membedakan akhlak baik atau buruk. Akhlak baik menciptakan kebaikan di mana-mana sedang akhlak buruk menciptakan kehancuran dimana-mana. Penting di sini pemahaman agama, kunci dari nilai kerukunan antar suku, bangsa dan agama ," tanggapan Kasino.
"Sebenar sih aku sama aja dengan mu Kasino. Masalah di negara AS berbeda dengan masalah di Indonesia. Kunci di Indonesia menyelesaikan masalah rasisme sudah di atur di UUD 1945," kata Dono menegaskan omongan Kasino.
"Ya, sudah jangan di bahas lagi. Aku ingin main game di Hp...aku," kata Kasino.
"Iya," saut Dono.
Kasino, ya asik main game di Hp-nya. Dono, ya asik membaca artikel yang lainnya seputar selebritis di Indonesia dan negara lain, yang trading topik. Indro, ya asik nonton Tv...ya masih nonton drama Korea sih karena bagus sih.
"Don, gimana keadaan diri mu?" tanya Kasino.
"Lumayan sih, bisa menstabilkan kerja jantung memang mengpengaruhi kerja pernapasan juga," kata Dono, ya menghentikan baca artikel ya di Hp-nya.
"Panjang umur...itu Don," kata Kasino.
"Amin," kata Dono.
"Oh, Iya Don...lagi baca apa?" tanya Kasino.
"Berita yang heboh di media. Ya berkaitan rasisme gitu di AS tentang kematian orang kulit hitam gitu," kata Dono.
"O...berita tentang Goerge Floyd. Aku membaca artikel dan juga nonton di Tv. Tapi paling seru sih Presiden Donald Trump, gaya kepemimpinan itu menarik juga di amati...yang ini dan itu," kata Kasino.
"Apa tanggapan mu tentang rasisme?" tanya Dono.
"Rasisme di negara AS sih banyak artikel yang aku baca, ya pusing juga kalau sampe terjadi demo yang anarkis sih, gara-gara kematian salah satu kulit hitam karena tindakan polisi AS, katanya. Sebenarnya kuncinya sih sederhana penting semboyan bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetap satu jua. Di Indonesia ini suku, bangsa, agama saling menghormati karena di naungi oleh pemerintahan di kukuhkan di UUD 1945. Semua manusia itu sama aja, tidak ada bedanya warna kulit, yang membedakan akhlak baik atau buruk. Akhlak baik menciptakan kebaikan di mana-mana sedang akhlak buruk menciptakan kehancuran dimana-mana. Penting di sini pemahaman agama, kunci dari nilai kerukunan antar suku, bangsa dan agama ," tanggapan Kasino.
"Sebenar sih aku sama aja dengan mu Kasino. Masalah di negara AS berbeda dengan masalah di Indonesia. Kunci di Indonesia menyelesaikan masalah rasisme sudah di atur di UUD 1945," kata Dono menegaskan omongan Kasino.
"Ya, sudah jangan di bahas lagi. Aku ingin main game di Hp...aku," kata Kasino.
"Iya," saut Dono.
Kasino, ya asik main game di Hp-nya. Dono, ya asik membaca artikel yang lainnya seputar selebritis di Indonesia dan negara lain, yang trading topik. Indro, ya asik nonton Tv...ya masih nonton drama Korea sih karena bagus sih.
Tuesday, June 2, 2020
TERKESAN
Dono, ya santai duduk diam sambil menonton Tv di ruang tengah.
"Senyuman dan kecantikan Tiara membuat aku terkesan," celoteh Dono.
Dono terus menonton Tv sampai acara Tv pun selesai juga.
"Ternyata aku terkesan senyuman dan kecantikan Tiara," celoteh Dono.
Dono menghentikan nonton Tv dengan mematikannya dengan remot.
"Terkesan itu lebih cenderung suka dan mendekati cinta. Ah cuma pandangan aku seorang cowok yang terkesan senyuman dan kecantikan cewek, Tiara," celoteh Dono.
Dono pun ke ruang tamu untuk mengetik di leptopnya. Tiba-tiba detak jantung terlalu cepat seperti marathon, Dono berusaha menormalkan keadaannya. Pikiran yang tenang akhirnya Dono mampu menyetabilkan detak jatungnya.
"Aku masih bisa menahan rasa sakit di jatung," celoteh Dono.
Dono pun memutuskan tidak mengetik karena membuat beban pikiran dan keadaan tubuhnya. Dono pun ke dapur membuat susu setelah itu duduk di halaman belakang, ya menikmati hidupnya.
"Tiara, kenapa di pikiran ku tepat nama ini masih di pikiran ku? Padahal aku hanya sekedar nonton Tv yang ada Tiara bernyanyi di acara Tv 'Dasyat 2020'. Terkesan inilah membuat aku aneh. Hanya penonton yang baik seperti biasa untuk menghibur diri saja. Di bilang penggemar pun bisa. Mungkin karena kebiasaan ku yang menulis nama cewek jadi tokoh dalam tulisan, ah sekedar hoby yang menunjukkan kebaikan saja. Aku cowok yang sekedar saja menyukai bunga yang cantik, tapi tidak ingin memetiknya lebih senang bunga itu menunjukkan lebih cantik lagi, karena terkesan itu....indah di lihat," kata Dono.
Dono menikmati minum susu dengan ke sendiriannya di halaman belakang. Indro dan Kasino, seperti biasa sibuk kerja di tempat kerjaan mereka masing-masing.
"Senyuman dan kecantikan Tiara membuat aku terkesan," celoteh Dono.
Dono terus menonton Tv sampai acara Tv pun selesai juga.
"Ternyata aku terkesan senyuman dan kecantikan Tiara," celoteh Dono.
Dono menghentikan nonton Tv dengan mematikannya dengan remot.
"Terkesan itu lebih cenderung suka dan mendekati cinta. Ah cuma pandangan aku seorang cowok yang terkesan senyuman dan kecantikan cewek, Tiara," celoteh Dono.
Dono pun ke ruang tamu untuk mengetik di leptopnya. Tiba-tiba detak jantung terlalu cepat seperti marathon, Dono berusaha menormalkan keadaannya. Pikiran yang tenang akhirnya Dono mampu menyetabilkan detak jatungnya.
"Aku masih bisa menahan rasa sakit di jatung," celoteh Dono.
Dono pun memutuskan tidak mengetik karena membuat beban pikiran dan keadaan tubuhnya. Dono pun ke dapur membuat susu setelah itu duduk di halaman belakang, ya menikmati hidupnya.
"Tiara, kenapa di pikiran ku tepat nama ini masih di pikiran ku? Padahal aku hanya sekedar nonton Tv yang ada Tiara bernyanyi di acara Tv 'Dasyat 2020'. Terkesan inilah membuat aku aneh. Hanya penonton yang baik seperti biasa untuk menghibur diri saja. Di bilang penggemar pun bisa. Mungkin karena kebiasaan ku yang menulis nama cewek jadi tokoh dalam tulisan, ah sekedar hoby yang menunjukkan kebaikan saja. Aku cowok yang sekedar saja menyukai bunga yang cantik, tapi tidak ingin memetiknya lebih senang bunga itu menunjukkan lebih cantik lagi, karena terkesan itu....indah di lihat," kata Dono.
Dono menikmati minum susu dengan ke sendiriannya di halaman belakang. Indro dan Kasino, seperti biasa sibuk kerja di tempat kerjaan mereka masing-masing.
Sunday, May 24, 2020
RENUNGAN
Dono diam di ruang tamu, ya mendengar suara-suara gaib yang menjelaskan suluruh rahasia dunia ini.
"Aku seharusnya sudah tidur selamanya, kenapa masih melangkah di dunia ini yang penuh dengan kesemuan," kata Dono yang merenung mendengarkan suara-suara gaib.
Kasino selesai makan di ruang makan, ya ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.
"Kenapa Don. Di hari lebaran ini, kamu masih seperti orang yang tidak punya semangat gini?" kata Kasino.
"Aku tetap masih mendengarkan suara-suara gaib yang menjelaskan rahasia isi dunia ini. Seharus aku telah tidur selamanya, kenapa aku masih hidup....walau kenyataannya aku jenuh sekali melihat seisi dunia ini cuma sekedar ini dan itu," kata Dono.
"Aku tidak seperti mu Don, yang bangun dari tidur mu yang panjang dan tiba-tiba kamu bisa mendengarkan suara-suara gaib. Tapi berusaha untuk memahami mu...Don," kata Kasino.
"Terima kasih Kasino, kamu mau memahami ku. Tapi masalah ku tidak kunjung selesai. Sudah berkali-kali lebaran suara-suara gaib terus saja menceritakan ini dan itu. Aku ingin tidak mendengar lagi rahasia ilahi di muka bumi. Yang di cari semua orang kebenarannya ini dan itu," kata Dono.
"Aku paham sebagai teman yang baik. Ada yang menjagai kamu Don begitu juga aku, tapi aku tidak bisa mendengar suara-suara gaib," kata Kasino.
"Malaikat terus saja mengikuti ku," kata Dono penuh kejujuran.
"Malaikat memang terus menjaga kita Don, sampai waktunya kita meninggal. Kamu tidak jadi mati mungkin ada makna untuk hidup di muka bumi ini. Menjelaskan kebenaran bahwa Tuhan satu dan para penjaga waktu yang di perintahkan Tuhan, Malaikat untuk menjaga ciptaan di dunia ini untuk waktunya di tidurkan selamanya," kata Kasino.
"Itulah kebenaran itu. Kematian itu yang baik keberuntungan di muka bumi ini karena terbebas dari urusan dunia yang tidak akan habisnya karena di but akan pikirkan yang bodoh saja," kata Dono.
"Aku paham Don. Sebaliknya kita tidak membahas masalah ini yang mungkin hanya orang paham ilmu agama yang mengerti kebenarannya. Jadi lebih baik kita bersenang-senang menikmati keadaan ini seperti biasanya," kata Kasino.
"Iya," kata Dono.
Dono pun tidak merenung lagi di ruang tamu, jadi ia ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya Kasino juga. Indro ya asik nonton Tv sambil menikmati kue lebaran...ya cukil gigi.
Malaikat maut tetap menjagai Dono, untuk menunggu hari di mana Dono akan di tidurkan selama-lamanya.
"Aku seharusnya sudah tidur selamanya, kenapa masih melangkah di dunia ini yang penuh dengan kesemuan," kata Dono yang merenung mendengarkan suara-suara gaib.
Kasino selesai makan di ruang makan, ya ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.
"Kenapa Don. Di hari lebaran ini, kamu masih seperti orang yang tidak punya semangat gini?" kata Kasino.
"Aku tetap masih mendengarkan suara-suara gaib yang menjelaskan rahasia isi dunia ini. Seharus aku telah tidur selamanya, kenapa aku masih hidup....walau kenyataannya aku jenuh sekali melihat seisi dunia ini cuma sekedar ini dan itu," kata Dono.
"Aku tidak seperti mu Don, yang bangun dari tidur mu yang panjang dan tiba-tiba kamu bisa mendengarkan suara-suara gaib. Tapi berusaha untuk memahami mu...Don," kata Kasino.
"Terima kasih Kasino, kamu mau memahami ku. Tapi masalah ku tidak kunjung selesai. Sudah berkali-kali lebaran suara-suara gaib terus saja menceritakan ini dan itu. Aku ingin tidak mendengar lagi rahasia ilahi di muka bumi. Yang di cari semua orang kebenarannya ini dan itu," kata Dono.
"Aku paham sebagai teman yang baik. Ada yang menjagai kamu Don begitu juga aku, tapi aku tidak bisa mendengar suara-suara gaib," kata Kasino.
"Malaikat terus saja mengikuti ku," kata Dono penuh kejujuran.
"Malaikat memang terus menjaga kita Don, sampai waktunya kita meninggal. Kamu tidak jadi mati mungkin ada makna untuk hidup di muka bumi ini. Menjelaskan kebenaran bahwa Tuhan satu dan para penjaga waktu yang di perintahkan Tuhan, Malaikat untuk menjaga ciptaan di dunia ini untuk waktunya di tidurkan selamanya," kata Kasino.
"Itulah kebenaran itu. Kematian itu yang baik keberuntungan di muka bumi ini karena terbebas dari urusan dunia yang tidak akan habisnya karena di but akan pikirkan yang bodoh saja," kata Dono.
"Aku paham Don. Sebaliknya kita tidak membahas masalah ini yang mungkin hanya orang paham ilmu agama yang mengerti kebenarannya. Jadi lebih baik kita bersenang-senang menikmati keadaan ini seperti biasanya," kata Kasino.
"Iya," kata Dono.
Dono pun tidak merenung lagi di ruang tamu, jadi ia ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya Kasino juga. Indro ya asik nonton Tv sambil menikmati kue lebaran...ya cukil gigi.
Malaikat maut tetap menjagai Dono, untuk menunggu hari di mana Dono akan di tidurkan selama-lamanya.
Saturday, May 23, 2020
KEGELAPAN JIWA
Dodo terdiam ketika mendengar suara takbir yang di kumandangkan dari mesjid.
"Aku telah banyak berbuat salah. Aku teringat masa kecil ku. Kegembiraan ku merayakan hari lebaran. Ada waktu untuk berubah," kata Dodo.
Dodo pun segera ke belakang membersihkan diri untuk bersiap sholat Idul Fitri di rumah.
"Aku telah suci dan bersih," kata Dodo.
Dodo pun menyuruh teman-temannya masih terdiam saja memikirkan kehidupan diri mereka tidak berubah. Dodo membimbing teman-temannya yang kehilangan sesuatu karena penuh dengan kegelapan jiwa karena jauh dari Tuhan. Teman-teman Dodo pun mengerti nasehat Dodo dengan baik, maka semuanya berbenah diri ke belakang.
Dengan sabar Dodo menunggu teman-temannya. Kesabaran itu menjadi hal yang menyenangkan buat Dodo, ya melihat teman-temannya telah suci dan bersih. Mulai sholat Idul Fitri di rumah. Dodo yang masih mengingat ilmu agama, ya jadi imam sholat Idul Fitri.
Jalan sholat Idul Fitri penuh dengan baik banget. Dodo dan teman-temannya kembali ke jalan di penuh kebaikan karena tobat semua untuk tidak di jalan penuh dengan keburukan karena pergaulan ini dan itu yang menciptakan kesesatan dalam jiwa menjadi gelap. Setelah kembali semuanya cahaya itu terasa hangat membuat mengerti arti pentingnya dari perayaan lebaran kembali ke fitra, ya suci dan bersih.
Walau Sebenarnya di rumah tidak ada apa-apa untuk sebagai makan lebaran, tetap semuanya membawa suasana penuh kebahagiaan seperti masa kecil semuanya seperti lebaran Idul Fitri penuh dengan nilai kebaikan.
Masa-masa sulit dengan keadaan pademi corona tidak sebanding dengan keadaan Dodo yang hampir mati berkali-kali karena kebodohannya. Tapi di hari lebaran Idul Fitri, kesadaran itu mutlak bahwa hidup ini sekali lebih baik di jalanan dengan jalan kebaikan. Teman-teman Dodo pun banyak kebodohan mereka, ya ada yang masuk penjara karena kebodohan juga.
Rasa sadar itu tidak datang terlambat karena masih hidup. Di hari lebaran Idul Fitri, ya di rayakan dengan keadaan seadanya dengan baik di rumah saja.
APA BENAR APA TIDAK?
Dono, ya asik mengetik di leptopnya... ya di ruang tamu. Kasino, ya asik main game di Hp-nya di ruang tamu. Indro di ruang tengah, ya lagi asik baca artikel di Hp-nya tentang penyakit asma yang dapat di sembuh dengan mengkonsumsi daging kelelawar. Dono, ya menyelesaikan mengetik di leptopnya dan segera di simpan dengan baik baru leptop di matikan.
Dono pun mulai membuka jaringan internet lewat Hp-nya untuk membaca komik, ya di pilihlah komik yang di baca Dono...ternyata yang menarik di baca Dono adalah Dr. Stone. Dengan seksama Dono membaca komik. Indro, ya menyelesaikan baca artikel di Hp-nya, jadi pindah duduk dari ruang tengah ke ruang tamu.
Indro, ya duduk di sebelah Dono dan melihat ulah Dono yang membaca komik.
"Dr. Stone," celoteh Indro.
"Iya," saut Dono.
"Don," kata Indro.
"Apa?" tanya Dono.
"Daging kelalawar, apakah benar obat untuk orang yang penyakit asma?" tanya Indro.
Dono pun berhenti baca komiknya dan berkata "Antara percaya atau tidak sih?!".
"Gimana denganmu Kasino. Daging kelelawar, apakah benar obat untuk orang penyakit asma?" tanya Indro.
Kasino berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Mungkin, tapi kan. Kelelawar juga penyebab penyakit pernapasan yang berkembang saat ini".
"Virus Corona, maksudnya!" kata Indro menegaskan.
"Iya," saut Kasino.
"Kotoran kelelawar. Kalau berdasarkan cerita komik di Dr. Stone yang aku baca. Bahwa kotoran kelelawar mengandung asam nitrat. Dan asam nitrat itu berbahaya setelah aku cek ke artikel yang menjelaskan asam nitrat tersebut," kata Dono sedikit ngelantur pembicaraan.
"Apa hubungan komik dengan daging kelelawar sebagai obat asma?" tanya Indro.
"Hubungan sama-sama kelelawar aja, ya kaitannya kotoran kelelawar," kata Dono.
"Memang sama sih, kalau di pikir ada kaitannya. Penyakit asma pun sama juga penyakit pernapasan, apalagi dengan virus corona yang terdapat di kotoran kelelawar. Jadi...apakah benar kelelawar itu obat buat penyakit asma?" kata Indro.
"Ya, tidaklah. Ada data aku tentang orang yang mengkonsumsi daging kelelawar, tetap saja tidak sembuh juga penyakit asmanya. Masalahnya penyakit asma ini penyakit pernapasan. Apa yang menyebabkan penyakit pernapasan itu?" kata Dono.
"Penyakit pernapasan. Ya otomatis virus..kan," kata Kasino.
"Iya, virus. Kalau aku terkena flu saja sampai bersin-bersin. Itu penyebabnya, udara dingin dan debu. Berarti biasa saja makluk mikro organisme masuk lewat saluran pernapasan, jadinya penyempitan rongga pernafasan," kata Indro.
"Itu, tahu," kata Dono.
"Itu, tahu," kata Kasino.
"Ya, tahulah aku baca di artikel. Cuma apakah benar daging kelelawar obat asma. Padahal kotoran kelelawar pembawa penyakit virus corona?" kata Indro.
"Kalau di baca di artikel sih. Ya memang kotoran kelelawar itu pembawa virus corona. Tapi kalau lebih lanjutnya, ya aku tidak pernah memeriksanya ke laboratorim," kata Dono.
"Sama aku juga," kata Kasino.
"Jangan-jangan sama aja dengan cerita komik. Bahwa kotoran kelelawar mengandung asam nitrat. Asam yang berbahaya," kata Indro.
"Sekedar obrolan ngaur sana sini tidak ada masalahkan. Kita ini bukan dokter," kata Dono.
"Bener omongan Dono. Kita ini bukan dokter. Kalau sakit ke dokter supaya minta di obatin," kata Kasino menegaskan omongan Dono.
"Ya, kalau begitu sih. Lebih baik ke dokter kalau sakit dari pada mencari obat alternatif untuk sembuh. Sembuh kagak, eee malah sakit. Sudahlah jangan di bahas lagi," kata Indro.
Indro pun pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino, ya kembali main game di Hp-nya.
"Apa benar, kotoran kelelawar mengandung asam nitrat. Ah, cuma cerita di komik Dr. Stone," kata Dono.
Dono, ya kembali baca komik di Hp-nya dengan santai.
Friday, May 22, 2020
WAKTU HIDUP ITU SINGKAT
Indro pun menangis sedih. Dono dan Kasino ingin nonton Tv di ruang tengah, ya melihat Indro menangis.
"Indro kenapa...kamu menangis?" tanya Dono.
"Waktu hidup itu singkat ya," kata Indro.
"Maksudnya?" tanya Dono.
"Iya, maksudnya Indro?" tanya Kasino.
"Orang meninggal karena sakit. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit agar di selamatkan...eeee meninggal dunia juga," penjelasan Indro.
Dono dan Kasino, ya melihat dengan baik tontonan yang di Tv di tonton Indro.
"Bener...Don. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit meninggal juga," kata Kasino.
"Kalau sudah meninggal mah. Inalilahi wainalilahi rojiun. Cuma tontonan aja. Hidup ini singkat tidak ada yang tahu kapan kita meninggal? Apalagi masih di bulan ramadhan lebih baik mengucapkan maaf ke pada semua orang. Awal lebih baik dari pada akhir" kata Dono.
"Maksudnya Don, aku tidak mengerti?" tanya Indro.
"Maksudnya Dono itu. Untuk apa nunggu hari raya Idul Fitri meminta maaf, sekarang juga boleh. Kan kamu sendiri yang ngomong Indro. Waktu hidup itu singkat. Banyak orang yang tidak sampai Idul Fitri, ya sudah meninggal dunia," penjelasan Kasino.
"Bener omonganmu Dono, Kasino. Lebih baik awal mengucap maaf ya. Walau kadang kita tidak ada salah dan juga untuk apa di tunggu tepat waktu saat Idul Fitri, sekarang juga boleh. Karena waktu hidup itu singkat," kata Indro.
"Kalau begitu, ganti aja tontonannya. Jangan nonton acara Tv yang membuat mu menangis!" kata Dono.
"Iya," kata Indro.
Indro pun mengganti chanel Tv dengan tontonan yang tidak membuat dirinya sedih. Dono dan Kasino tidak jadi nonton Tv, ya jadinya ke ruang tamu untuk baca buku. Tiba-tiba, Kasino menangis dan Dono melihatnya.
"Kasino kenapa kamu menangis?" tanya Dono.
"Waktu hidup itu singkat...ya. Aku teringat kucing kesayanganku ku telah lama sih meninggal sih," kata Kasino.
"Ya...ampun, Kasino...ikhlasin aja....ya sudah pergi ya sudah pergi, jangan di inget jadi sedih," kata Dono.
"Iya," kata Kasino menghapus air matanya.
Dono, ya mau baca buku dan Kasino juga. Tiba-tiba terdengar suara toa dari mesjid pemberitahuan tentang Pak Mansur meninggal dunia. Dono, Kasino dan Indro langsung mengucap "Inalilahi wainalilahi rojiun".
"Waktu hidup itu singkat. Belum sampe Idul Fitri. Pak Mansur sudah meninggal. Semoga amal ibadahnya di terima Alloh SWT," kata Dono.
"Amin, Don," saut Kasino.
Dono, Kasino dan Indro, ya segera berbenah diri untuk melayat ke rumah Pak Mansur, yang baru meninggal dunia.
"Indro kenapa...kamu menangis?" tanya Dono.
"Waktu hidup itu singkat ya," kata Indro.
"Maksudnya?" tanya Dono.
"Iya, maksudnya Indro?" tanya Kasino.
"Orang meninggal karena sakit. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit agar di selamatkan...eeee meninggal dunia juga," penjelasan Indro.
Dono dan Kasino, ya melihat dengan baik tontonan yang di Tv di tonton Indro.
"Bener...Don. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit meninggal juga," kata Kasino.
"Kalau sudah meninggal mah. Inalilahi wainalilahi rojiun. Cuma tontonan aja. Hidup ini singkat tidak ada yang tahu kapan kita meninggal? Apalagi masih di bulan ramadhan lebih baik mengucapkan maaf ke pada semua orang. Awal lebih baik dari pada akhir" kata Dono.
"Maksudnya Don, aku tidak mengerti?" tanya Indro.
"Maksudnya Dono itu. Untuk apa nunggu hari raya Idul Fitri meminta maaf, sekarang juga boleh. Kan kamu sendiri yang ngomong Indro. Waktu hidup itu singkat. Banyak orang yang tidak sampai Idul Fitri, ya sudah meninggal dunia," penjelasan Kasino.
"Bener omonganmu Dono, Kasino. Lebih baik awal mengucap maaf ya. Walau kadang kita tidak ada salah dan juga untuk apa di tunggu tepat waktu saat Idul Fitri, sekarang juga boleh. Karena waktu hidup itu singkat," kata Indro.
"Kalau begitu, ganti aja tontonannya. Jangan nonton acara Tv yang membuat mu menangis!" kata Dono.
"Iya," kata Indro.
Indro pun mengganti chanel Tv dengan tontonan yang tidak membuat dirinya sedih. Dono dan Kasino tidak jadi nonton Tv, ya jadinya ke ruang tamu untuk baca buku. Tiba-tiba, Kasino menangis dan Dono melihatnya.
"Kasino kenapa kamu menangis?" tanya Dono.
"Waktu hidup itu singkat...ya. Aku teringat kucing kesayanganku ku telah lama sih meninggal sih," kata Kasino.
"Ya...ampun, Kasino...ikhlasin aja....ya sudah pergi ya sudah pergi, jangan di inget jadi sedih," kata Dono.
"Iya," kata Kasino menghapus air matanya.
Dono, ya mau baca buku dan Kasino juga. Tiba-tiba terdengar suara toa dari mesjid pemberitahuan tentang Pak Mansur meninggal dunia. Dono, Kasino dan Indro langsung mengucap "Inalilahi wainalilahi rojiun".
"Waktu hidup itu singkat. Belum sampe Idul Fitri. Pak Mansur sudah meninggal. Semoga amal ibadahnya di terima Alloh SWT," kata Dono.
"Amin, Don," saut Kasino.
Dono, Kasino dan Indro, ya segera berbenah diri untuk melayat ke rumah Pak Mansur, yang baru meninggal dunia.
KESEPAKATAN
Indro pulang dari pasar langsung di beresin barang belanjaannya. Mulai Indro memasak ketupat dan masak ayam yang di buat opor. Singkat waktu. Masakan pun jadi semuanya. Indro mulai duduk santai di ruang tamu. Kasino sedang WA keluarga lewat Hpnya untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin. Dono, ya WA juga sama keluarga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin.
Indro ikutan juga WA sama keluarga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin. Dono, ya selesai hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya...ya segera melanjutkan ketikannya di leptopnya. Kasino juga selesai juga hubungan dengan keluarga dengan Hp-nya....ya melanjutkan kerjaanya baca buku.
Indro, ya selesai juga hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya. Tiba-tiba Indro berpikir dengan sholat Idul Fitri jadi berkata pada Dono dan Kasino "Don, Kasino...sholat Idul Fitrinya di rumah aja, di mesjid, dan terakhir apa di lapangan?".
Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan Kasino, ya menghentikan baca bukunya.
"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di mesjid..aja!" kata Dono.
"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di lapangan aja!" kata Kasino.
"Mesjid dan di lapangan. Tapi di berita di Tv...katanya lebih baik sholat di rumah aja!" kata Indro.
"Sebenarnya kalau di rumah sih...tidak ada masalah di jalankan, karena kita bisa jadi imam sholat semua...jadi menjalankan sholat Idul Fitri di rumah mudah di jalankan dengan baik. Beda dengan orang-orang tidak bisa...kan," kata Dono.
"Iya, bener omongan Dono. Kita mampu menjalankan sholat Idul Fitri di rumah, tapi masalahnya...rasanya kurang gitu..ibarat masakan tidak di kasih bumbu jadinya hambar suasana Idul Fitri tidak sholat di mesjid atau di lapangan.....alias kebiasaan sih," kata Kasino.
"Iya, juga ya...rasanya aneh gitu. Lebih baik sholat Idul Fitrinya di mesjid aja!" kata Indro.
"Sepakat," saut Dono dan Kasino bersamaan.
"Masalahnya, ya tentang virus corona ini yang bikin momok di masyarakat yang pertama. Yang kedua, jika sholat Idul Fitri di mesjid dan lapangan pasti masalahnya tidak berubah yaitu kemacetan," kata Indro.
"Iya, juga ya. Tapi kita tidak ada masalah ke dua-duanya. Jadi aman. Sholat ke mesjid kan...jalan kaki. Mesjid dekat dari rumah," kata Dono.
"Bener omongan Dono lah. Kita tidak ada masalah," kata Kasino menegaskan omongan Dono.
"Ya, sudah lah sholat Idul Fitrinya di mesjid aja. Aku pengurus mesjid. Tidak ada masalah," kata Indro yang tegas.
"Sip!!!" kata Dono dan Kasino sambil mengacungkan jempol masing-masing ke Indro.
Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Kasino, ya baca buku lagi. Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya nonton berita.
Indro ikutan juga WA sama keluarga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin. Dono, ya selesai hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya...ya segera melanjutkan ketikannya di leptopnya. Kasino juga selesai juga hubungan dengan keluarga dengan Hp-nya....ya melanjutkan kerjaanya baca buku.
Indro, ya selesai juga hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya. Tiba-tiba Indro berpikir dengan sholat Idul Fitri jadi berkata pada Dono dan Kasino "Don, Kasino...sholat Idul Fitrinya di rumah aja, di mesjid, dan terakhir apa di lapangan?".
Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan Kasino, ya menghentikan baca bukunya.
"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di mesjid..aja!" kata Dono.
"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di lapangan aja!" kata Kasino.
"Mesjid dan di lapangan. Tapi di berita di Tv...katanya lebih baik sholat di rumah aja!" kata Indro.
"Sebenarnya kalau di rumah sih...tidak ada masalah di jalankan, karena kita bisa jadi imam sholat semua...jadi menjalankan sholat Idul Fitri di rumah mudah di jalankan dengan baik. Beda dengan orang-orang tidak bisa...kan," kata Dono.
"Iya, bener omongan Dono. Kita mampu menjalankan sholat Idul Fitri di rumah, tapi masalahnya...rasanya kurang gitu..ibarat masakan tidak di kasih bumbu jadinya hambar suasana Idul Fitri tidak sholat di mesjid atau di lapangan.....alias kebiasaan sih," kata Kasino.
"Iya, juga ya...rasanya aneh gitu. Lebih baik sholat Idul Fitrinya di mesjid aja!" kata Indro.
"Sepakat," saut Dono dan Kasino bersamaan.
"Masalahnya, ya tentang virus corona ini yang bikin momok di masyarakat yang pertama. Yang kedua, jika sholat Idul Fitri di mesjid dan lapangan pasti masalahnya tidak berubah yaitu kemacetan," kata Indro.
"Iya, juga ya. Tapi kita tidak ada masalah ke dua-duanya. Jadi aman. Sholat ke mesjid kan...jalan kaki. Mesjid dekat dari rumah," kata Dono.
"Bener omongan Dono lah. Kita tidak ada masalah," kata Kasino menegaskan omongan Dono.
"Ya, sudah lah sholat Idul Fitrinya di mesjid aja. Aku pengurus mesjid. Tidak ada masalah," kata Indro yang tegas.
"Sip!!!" kata Dono dan Kasino sambil mengacungkan jempol masing-masing ke Indro.
Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Kasino, ya baca buku lagi. Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya nonton berita.
Wednesday, May 20, 2020
BECANDAAN
Dono sedang asik duduk di ruang tamu sedang asik mengetik di leptopnya. Kasino, ya sibuk ngurus tanaman di pot di halaman belakang. Indro, asik nonton Tv...ya Berita. Saat iklan di Tv. Indro pun pindah duduk di ruang tengah ke ruang tamu, ya duduk bersama Dono.
"Don, ke gereja yuk," kata Indro.
Dono, ya terkejut dengan omongan Indro jadi berhenti mengetik dan berkata "Apa aku tidak salah dengar Indro, kamu ngajak aku ke gereja?".
"Engak. Beneran," kata Indro yang tegas banget.
"Ayo!" kata Dono menantang.
Dono, ya langsung menyimpan hasil ketikannya lalu di matikan leptopnya. Dono bangun dari duduknya.
"Ayo...kita ke gereja," kata Dono menantang lagi.
"Don, enggak jadi. Cuma becandaan!" kata Indro.
"Ayo lah kita ke gereja. Kebetulan hari libur....kenaikan Isa Almasih," kata Dono.
"Becanda Don. Jangan serius gitu ah!!" kata Indro.
Dono pun duduk kembali dan berkata "Sebenarnya aku tahu...Indro. Kamu becanda!" kata Dono.
"Di ajak becanda, kamu Don...selalu sikapnya serius. Kaya Beneran aja!" kata Indro.
"Padahal kalau beneran tidak masalah. Aku tinggal telepon aja teman aku yang agama Kristen untuk menemani aku masuk gereja...bersamamu Indro," kata Dono.
"Jadi, Don kamu udah pernah masuk gereja?" tanya Indro yang tegas.
"Sudah. Ya bukan gereja sih. Tapi rumah ibadah yang lain juga pernah. Niatnya ingin tahu saja, berteman dan menghormati agama lain. Tetap aja aku Islam," kata Dono.
"Kalau aku. Cuma ke mesjid. Takut pindah agama gitu alias pindah agama," kata Indro.
"Kalau itu sih pikirkan penuh rasa takut ini dan itu, jadinya ilmunya tidak berkembang. Ya aku mendatangi rumah ibadah agama lain tujuanya untuk penelitian saja. Untuk mengetahui konsep hidup yang jalani agama lain," penjelasan Dono.
"Oh, begitu," kata Indro.
"Sudahlah ngobrolnya aku mau nonton Tv," kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Dono membawa leptopnya ke kamarnya, ya di taruh di meja belajar setelah itu ya nonton Tv di ruang tengah. Kasino, ya selesai ngurusin tanaman di pot di halaman belakang jadi masuk rumah dan langsung ke ruang tamu...duduk di sofa. Indro masih duduk di ruang tamu.
"Kasino, apa kamu percaya Dono pernah masuk gereja?" tanya Indro.
"Percaya...Dono masuk gereja. Kan Dono itu bidangnya pemerintahan, ya otomatis tujuanya untuk mengambil data-data orang Kristen untuk bahan tulisannya," kata Kasino.
"Orang Kristen itu tahu kalau di teliti Dono?" kata Indro.
"Ada yang tahu, ada juga yang tidak," kata Kasino.
"Berarti, Dono pernah baca kitab Injil?" tanya Kasino.
"Iya," kata Kasino.
"Berarti, beneran Dono mempelajari semua agama tujuan ilmunya ingin ia kembangkan," kata Indro.
"Nama juga haus ilmu," kata Kasino.
"Sudahlah, tidak bahas lagi. Aku mau nonton Tv," kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
Indro, ya pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono...acaranya berita. Kasino, ya mulai main game di Hp-nya. Ketiganya tetap ada berada di rumah saja.
"Don, ke gereja yuk," kata Indro.
Dono, ya terkejut dengan omongan Indro jadi berhenti mengetik dan berkata "Apa aku tidak salah dengar Indro, kamu ngajak aku ke gereja?".
"Engak. Beneran," kata Indro yang tegas banget.
"Ayo!" kata Dono menantang.
Dono, ya langsung menyimpan hasil ketikannya lalu di matikan leptopnya. Dono bangun dari duduknya.
"Ayo...kita ke gereja," kata Dono menantang lagi.
"Don, enggak jadi. Cuma becandaan!" kata Indro.
"Ayo lah kita ke gereja. Kebetulan hari libur....kenaikan Isa Almasih," kata Dono.
"Becanda Don. Jangan serius gitu ah!!" kata Indro.
Dono pun duduk kembali dan berkata "Sebenarnya aku tahu...Indro. Kamu becanda!" kata Dono.
"Di ajak becanda, kamu Don...selalu sikapnya serius. Kaya Beneran aja!" kata Indro.
"Padahal kalau beneran tidak masalah. Aku tinggal telepon aja teman aku yang agama Kristen untuk menemani aku masuk gereja...bersamamu Indro," kata Dono.
"Jadi, Don kamu udah pernah masuk gereja?" tanya Indro yang tegas.
"Sudah. Ya bukan gereja sih. Tapi rumah ibadah yang lain juga pernah. Niatnya ingin tahu saja, berteman dan menghormati agama lain. Tetap aja aku Islam," kata Dono.
"Kalau aku. Cuma ke mesjid. Takut pindah agama gitu alias pindah agama," kata Indro.
"Kalau itu sih pikirkan penuh rasa takut ini dan itu, jadinya ilmunya tidak berkembang. Ya aku mendatangi rumah ibadah agama lain tujuanya untuk penelitian saja. Untuk mengetahui konsep hidup yang jalani agama lain," penjelasan Dono.
"Oh, begitu," kata Indro.
"Sudahlah ngobrolnya aku mau nonton Tv," kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Dono membawa leptopnya ke kamarnya, ya di taruh di meja belajar setelah itu ya nonton Tv di ruang tengah. Kasino, ya selesai ngurusin tanaman di pot di halaman belakang jadi masuk rumah dan langsung ke ruang tamu...duduk di sofa. Indro masih duduk di ruang tamu.
"Kasino, apa kamu percaya Dono pernah masuk gereja?" tanya Indro.
"Percaya...Dono masuk gereja. Kan Dono itu bidangnya pemerintahan, ya otomatis tujuanya untuk mengambil data-data orang Kristen untuk bahan tulisannya," kata Kasino.
"Orang Kristen itu tahu kalau di teliti Dono?" kata Indro.
"Ada yang tahu, ada juga yang tidak," kata Kasino.
"Berarti, Dono pernah baca kitab Injil?" tanya Kasino.
"Iya," kata Kasino.
"Berarti, beneran Dono mempelajari semua agama tujuan ilmunya ingin ia kembangkan," kata Indro.
"Nama juga haus ilmu," kata Kasino.
"Sudahlah, tidak bahas lagi. Aku mau nonton Tv," kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
Indro, ya pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono...acaranya berita. Kasino, ya mulai main game di Hp-nya. Ketiganya tetap ada berada di rumah saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
JEFF, WHO LIVES AT HOME
Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...