CAMPUR ADUK

Tuesday, October 20, 2020

KATA 'A' DI JALANINNYA 'A'

Indro sedang asik baca artikel di Hp-nya tentang pemerintahan. 

"Ooooo.....sudah satu tahun Joko Widodo dan Ma'ruf Amin...masa pemerintahannya toh," kata Indro. 

Indro baca artikel berikutnya, ya tentang olah raga. 

"Sepak bola juga....Ok. Menarik untuk di baca," kata Indro. 

Indro terus baca artikel lainnya tentang seputar berita artis. 

"Berita artis...masih seputar ini dan itu, ya menarik di baca lah," kata Indro. 

Indro, ya menghentikan baca artikel di Hp-nya. Indro berjalan menuju halaman belakang di mana Dono lagi santai duduk di halaman belakang sambil baca buku. 

Indro pun duduk dan berkata "Don." 

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya. 

"Apa pendapat mu....tentang satu tahun Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, yang katanya.....terwariskan hutang yang luar biasa sih ke tiap penduduk Indonesia," kata Indro. 

"Ooooo berita itu. Aku baca sih. Tidak masalah sih. Di pemerintahan banyak orang pinter. Tanganin aja dengan baik. Contohnya seperti ini. Teman aku minjem uang pada ku. Ketika waktunya di tagih tidak bayar, walau cara pembayarannya dengan kredit. Aku sabarin aja sampe teman ku itu bayar. Pada waktunya, ya teman ku punya uang karena kerja sih. Di bayar hutang tersebut. Tapi memang ada yang tidak bayar utang dengan kondisi, ya tidak punya kerjaan dan juga miskin...jadi aku ikhlas kan saja tuh hutang," kata Dono. 

"Kalau itu sih Don, itu cerita kenyataan penulis. Sampe ada yang meninggal yang hutangnya sama penulis, ya jadinya di ikhlas kan," kata Indro. 

"Kenyataan tetap kenyataan kan. Hidup itu tidak jauh dari hutang piutang yang ini dan itu dengan alasan ini dan itu. Urusan pemerintahan....biarkan saja orang yang menjalankan pemerintahan sesuai struktur yang telah di buat dengan baik. Kata pimpinan A..., ya A lah anak buah mengikuti perintah pimpinan itu," kata Dono. 

"Seharusnya begitu. Tapi ada yang menyalahkan aturan itu, ya kurang disiplin lah....namanya," kata Indro. 

"Apa lagi mau Pilkada serentak katanya? Ya serahkan saja itu pada orang-orang yang ingin duduk di pemerintahan. Sebagai orang biasa, ya rakyat kecil....ikutin aja permainan tersebut," kata Dono. 

"Ya...aku mengerti. Ikutin aturan yang di buat....namanya rakyat kecil, ya tidak punya keinginan untuk duduk di pemerintahan. Beda dengan orang-orang yang punya harapan lebih seperti ini 'Siapa tahu pemimpin yang aku dukung bisa mengubah nasif ku....yang sulit ini'," kata Indro. 

"Seperti itulah.....keadaan orang yang punya kepentingan pada pemimpin yang di pilih, berharap perubahan ini dan itu," kata Dono. 

"Yaaaa....semua perubahan itu kebanyakan sih pemimpin itu benar-benar mendengar suara hati rakyat kecil. Maka jalan pemerintahan jadi bagus," kata Indro. 

"Suara rakyat kan, kata orang tua bilang adalah suara Tuhan. Untuk mengetuk pintu hatinya pemimpin yang di pilih rakyat," kata Dono. 

"Orang tua itu banyak benernya....kalau memberi petunjuk ya," kata Indro. 

"Ya...begitulah ada nya," kata Dono. 

"Kalau begitu aku mau main game...ah!" kata Indro. 

"Ya," kata Dono. 

Dono kembali baca bukunya. Indro, ya asik main game di Hp-nya. Kasino, ya masih sibuk kerja di tempat kerjanya. 

NAKAL

Ujang remaja cupu yang hobynya baca buku. Ujang menyukai Milea, ya tetangga samping rumah. Setiap hari Milea main ke rumah Ujang sekedar bermain gitar, ya kesenangan Milea. Ketika Milea berkenalan dengan Joe, ya sampai jadian pacaran. Hubungan Ujang dan Milea jadi makin jauh. Ya Sebenarnya Ujang, jadi patah hati.

Ujang seperti biasa dengan kebiasaannya baca buku. Milea makin liar bersama Joe....sering ke Klub Malam demi menikmati musik yang di mainkan DJ. Joe mulai ingin mengambil keperawanan Milea alias mau memperkosanya dengan rencana Joe yang licik di tempat yang sepi.

Untungnya Milea bisa melawan Joe ya jadi selamat. Milea bersedih hatinya di kamarnya. Sampai-sampai orang tua ya bingung dengan ulah Milea. Joe tidak mendapatkan Milea, ya mulai memakai narkoba....yang di dapatkan dari Alex si pengedar narkoba.

Ujang mencari tahu apa yang membuat Milea bersedih hati. Info pun di dapet kan dari Ibu Milea, ya tentang keburukan Joe mau memerkosa Milea, tapi untungnya Joe gagal memerkosa Milea karena Milea melawan dan melarikan diri dari Joe. 

Ujang merasa marah karena Milea di buat bersedih karena ulah Joe. Ujang kebiasaannya anak baik-baik, ya kutu buku, ya menjadi remaja nakal. Mulai rencana Ujang, ya membuat bahan peledak yang menciptakan kebakaran. Satu hari penuh Ujang membuatnya.

"Sudah jadi. Waktunya....penghancuran," kata Ujang.

Ujang pun pergi Klub Malam di mana Joe biasa ngumpul dengan teman-temannya....menikmati musik yang di mainkan DJ. UJang sudah masuk di dalam Klub Malam, ya lewat belakang.

"Penghancuran di mulai," kata Ujang.

Ujang memasang di beberapa tempat peledak yang di atur pake jam. Ya Ujang ketahuan petugas yang menjaga Klub Malam agar aman, tapi Ujang langsung berpura-pura kaya orang mabuk untuk mengelabui petugas Klub Malam. Ya petugas Klub Malam pun membiarkan Ujang. 

Ujang bertemu dengan Joe, ya sedang main cewek dan juga make narkoba. Ujang, ya menghindari Joe agar rencana mulus. Tapi Joe mengenali Ujang dan hampir ketahuan petugas Klub Malam. Ujang yang membawa obat bius, jadi menyuntikan saat berpelukan untuk mengelabui petugas Klub Malam. 

Ya Joe yang pingsan di taruh di sofa. Ujang pun pergi dari Klub Malam. Ujang sudah ada di luar sambil melihat jam di tangannya dengan menghitung mundur "3,2,1,0." 

"Booom......," suara ledakan. 

"Rencana ku berhasil," kata Ujang. 

Ujang pun meninggalkan tempat tersebut, ya pulang ke rumah. 

Klub Malam, ya mengalami kehancuran dan juga kebakaran. Seorang yang ada di Klub Malam keluar dari semua, ya menyelamatkan diri. Polisi dateng untuk menyusut, ya terjadinya ledakan dan kebakaran di Klub Malam. Pemadam kebakaran, ya berusaha mematikan api yang membakar Klub Malam. Ambulan membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit. Ya termasuk Joe di bawa ke rumah sakit pake ambulan. Reporter TV segera memberitakan langsung kejadian ledakan dan kebakaran di Klub Malam. 

Ujang yang di rumah, ya menonton berita di Tv tentang Klub Malam yang di ledakan dan juga kebakaran. 

Milea menonton berita tentang Klub Malam diledakan dan kebakaran, yang sering ia datengin untuk menikmati musik yang di mainkan DJ. Ujang tidak mematikan Tv, ya tidak ingin nonton berita lagi. 

"Klub Malam kumpulan orang-orang berengsek," kata Ujang. 

Setelah kejadian Klub Malam yang hancur. Hubungan Ujang dan Melia makin sekat banget. Ujang pun menyatakan cinta ke Milea, ya di terima. Sedangkan Joe di penjara karena terbukti pemakai narkoba. 

Sunday, October 18, 2020

SEKEDAR SAJA

Dono di ruang tamu sedang baca artikel di Hp-nya. Indro selesai makan mie goreng, ya ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.

"Don....lagi baca apa?" kata Indro.

"Ini...lagi baca tentang berita Raja Thailand yang ini dan itu," kata Dono sambil menghentikan baca artikel di Hp-nya.

"Masalah...ujuk rasa ini dan itu di Thailand, gimana tanggapan mu Don?!" kata Indro. 

"Sebenarnya sih. Sekedar ingin tahu aja. Kalau mau menanggapi urusan negara lain yang ini dan itu, rasanya males saja. Takutnya menyinggung orang-orang Thailand saja," kata Dono. 

"Berarti....lebih baik membahas masalah yang ada di Negara sendiri?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Gimana dengan...Timor Leste, ya katanya beritanya mau bersatu lagi dengan Indonesia, karena gejala pemerintahan ini dan itu?!" kata Indro. 

"Kalau itu sih aku sudah males membahas Timor Leste. Sekedar tahu....sih aku cukup membaca artikel ini dan itu," kata Dono. 

"Oooo iya...ya...ya. Aku inget. Pernah di tulis, tentang Timor Leste....tapi itu pun hanya sekedar seperti obrolan saja. Bisa benar bisa salah. Gimana dengan Amerika, Don. Kan pernah menulis....ini dan itu tentang demo di Amerika dan juga memuji debat Calon Presiden Amerika?!" kata Indro. 

"Itu juga sekedar saja. Tidak lebih gitu!" kata Dono. 

"Sekedar saja toh, ya sudahlah aku mau baca buku!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono

Dono mulai main game di Hp-nya. Indro, ya mengambil buku di meja dan segera di bacanya. Hari memang sangat panas banget, tapi untungnya tidak tinggal di gurun pasir....masih enak hidup di Indonesia. Walau di Indonesia hanya dua musim saja, yaitu hujan dan kemarau. 

Keadaan yang panas, ya kemungkinan sih....musim kemarau. Kasino, ya beli es dugan di persimpangan jalan. Ya pulang Kasino telah membeli es dugan. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam "Assalamualaikum." 

"Waalaikumsalam," jawab salam Indro dan Dono bersamaan. 

"Indro, Dono....es dugan!" kata Kasino sambil duduk. 

"Asik....es dugan," kata Indro yang antusias. 

"Iya....," kata Dono. 

Dono dan Indro mengambil es dugan yang di taruh Kasino, ya di meja. Ya ketiga ya menikmati minum es dugan tersebut. 

"Segernya," kata Indro. 

"Iya, seger," kata Dono. 

"Memang seger," kata Kasino. 

Ketiga menikmati minum es dugan, ya sambil melakukan kegiatan masing-masing. Terdengar suara adzan ashar. Dono, Kasino dan Indro, ya segera melaksanakan sholat ashar di rumah. Sholat berjalan dengan khusuk banget, ya sampe selesai. Setelah sholat. Indro, ya nonton Tv di ruang tengah. Dono baca buku di ruang tamu. Kasino, ya nonton Tv bersama Indro.

"Kasino....jalan kehidupan ini seperti ini saja?!" kata Indro.

"Memang iya.....cuma begini saja," kata Kasino.

"Berusaha semampu kita, ya memenuhi kehidupan sehari-hari dan mengikuti ujian ini dan itu," kata Indro.

"Ya sekedar saja. Dapat rezeki, ya di nikmati. Dapet pasangan hidup, ya di jaga baik-baik agar hubungan langgeng sampai kakek nenek," kata Kasino.

"Sekedar saja. Tidak perlu di oyo," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acaranya vagus banget. Dono, yang baca buku di ruang tamu. 

"Oooooo....tiori ini dan itu bisa di bantah toh, apalagi hukum....jika mampu membatah itu hukum." kata Dono.

Dono terus membaca bukunya dengan penuh serius banget. 

Saturday, October 17, 2020

TIDAK ADA MASALAH

Dono lagi asik nonton Tv di ruang tengah, ya berita gitu. Indro selesai main game di Hp-nya, ya beranjak dari duduknya di halaman belakang ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Kasino. Ngomong sesuatu, ya datanya di ambil di artikel sih. Omongan itu seperti ini 'Vaksin, bahannya tidak halal, jika darurat boleh di gunakan. Bahan yang tidak halal itu tidak ada di publikasikan, aneh kan. Jadi itu berita hanya membuat heboh saja'," kata Indro.

"Oooo berita di Tv, ya ada penambahan toh. Hal biasa toh," kata Dono.

"Jika orang yang ngomong di Tv tersinggung gimana Don, gara-gara omongan tadi. Maksudnya di publikasikan?!" kata Indro.

"Kalau tersinggung sih tandanya orang itu punya sikap yang kekanak-kanakan," kata Dono.

"Tapi...kan yang ngomong orang besar gitu. Paham agama," kata Indro.

"Latar belakang penulis itu. Orang apa?!" kata Dono.

"Iya juga ya. Penulis itu...paham agama. Semua rumah Tuhan....bukan rumah Tuhan agama Islam saja tapi di masukin semuanya dan di pelajarin dari pemimpinnya sampai umatnya," kata Indro.

"Itu tahu kan," kata Dono.

"Yang ngomong tentang masalah halal dan haram, biasanya sih MUI. Dilihat data organisasi agama sih. Penulis telah mengumpulkan data permainan dari orang-orang di organisasi agama Islam yang berkembang di Indonesia sampai pokok masalah ini dan itu. Yang kata orang terbesar organisasi agama Islam yang dapat mempengaruhi keadaan pemerintahan," kata Indro.

"Itu tahu. Yang mempengaruhi keadaan di pemerintahan itu...Agama Islam. Dilihat dari organisasi agamanya kan, terbesar," kata Dono. 

"Mereka bilang generasi mahasiswa sekarang ini...hanya bisa orasi ini dan itu untuk mengemukan pendapat ini dan itu di lapangan. Padahal ada yang bergerak memeriksa sepak terjang dari orang pemerintahan tersebut. Pro dan Kontra terjadi di mahasiswa, jika bersatu jadi kekuatan paling besar. Pinter tapi licik, yaitu membodohin teman sementara waktu....data di dapatkan semua. Setelah itu kembali ke posisi....seperti biasanya," kata Indro. 

"Cara itu lah di gunakan mengetahui permainan pemerintahan. Sederhana, tapi tidak melukai siapa pun?! Karena mengumpulkan data sana sini," kata Dono. 

"Iya juga ya. Sekedar obrolan saja. Benar boleh salah boleh," kata Indro. 

"Undang-Undang di buat manusia dengan alasan ini dan itu, kan Indro?!" kata Dono. 

"Iya Don," kata Indro. 

Indro dan Dono pun fokus nonton Tv. Kasino masih santai di halaman belakang, ya main game di Hp-nya. 

GELISAH

Dono di halaman belakang sedang asik baca buku. Indro duduk bersama Dono di halaman belakang, ya berhenti main game di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro mengambil cangkir berisi teh, ya meminumnya.

"Aku teringat sesuatu," celoteh Indro dengan samar.

Indro pun menaruh cangkir di meja. 

"Don," kata Indro.

"Apa?" saut Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Cewek itu pandai menyembunyikan perasaan hatinya....yang sebenarnya, ya Don?" kata Indro.

"Iya. Cinta masa lalunya yang ia sembunyikan, atau juga ia kecewa dengan pasangannya dan ingin pindah kelain hati dengan diam-diam," kata Dono.

"Berarti sama dengan cowok Don," kata Indro. 

"Sebelas dua belas sih dari tingkat sensitifnya," kata Dono. 

 "Oooo begitu. Kadang aku melihat....Saskia jalan dengan cowok lain. Aku gelisah gitu," kata Indro. 

"Perasaan mu Indro, ya merasa Saskia itu milik mu. Maka ketika Saskia....jalan dengan cowok lain, yaaa Indro....gelisah gitu," kata Dono. 

"Seharusnya aku tidak punya rasa gelisah itu," kata Indro. 

"Memang seharusnya tidak punya rasa itu. Takut kehilangan dia. Cinta memang cinta. Rasa gelisah itu pada akhirnya jadi cemburu....tandanya aku cinta. Kalau terlalu cemburu, ya buta pikiran dan hati, jika terpengaruh keadaan," kata Indro. 

"Ikhlasin aja....rasa itu. Maka hilang deh. Tidak resah," saran Dono. 

"Iya Don. Ikhlas saja. Agar tidak gelisah. Kalau jodoh tidak kemana kan?!" kata Indro. 

"Ya," kata Dono. 

"Kalau jodoh....meninggal dunia, ya paling sakit banget tapi tidak bisa ngapa-ngapain itu mah," kata Indro. 

"Berdoa kepada Tuhan. Agar orang kita sukai itu umur ya panjang, ya berjodoh benaran," saran Dono. 

"Iya juga Don. Mendoakan dia agar selalu di beri umur panjang dan bisa bersama aku," kata Indro. 

Indro pun mengambil Hp-nya di meja dan main game di Hp-nya. Dono yang teringat dengan kerjaannya, ya bergerak masuk rumah dan segera ke kamarnya. Buku di taruh di meja sama Dono, ya segera Dono mengetik di leptopnya. Kasino yang dari tadi sibuk ngurus tanaman di pot, ya berhenti juga. 

Kasino pun mencuci tangannya pake sabun dan di air mengalir. Setelah itu duduk bersama Indro. Kasino menjulangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya. 

"Eeeemmmm...enak teh ini," kata Kasino. 

Kasino menaruh cangkir teh di meja. Kasino membuka jaringan internet di Hp....untuk membaca artikel. 

"Berita tentang tanaman hias..tetap toh," kata Kasino. 

Kasino pun terus membaca artikel yang lain. 

"Ada yang heboh tentang pernikahan seorang cowok menikahi dua gadis toh," kata Kasino. 

Kasino terus membaca artikel selanjutnya. 

"Oooo....vaksinnya, katanya bahannya bisa juga tidak halal.....jika darurat di boleh di pakai. Tapi....data bahan pembuatan vaksin tidak ada di publikasikan, aneh. Heboh saja....seperti biasanya," kata Kasino. 

Kasino pun menghentikan baca artikel ya dan segera main game di Hp-nya. Dono yang sibuk mengetik di leptop di kamarnya, tiba-tiba teringat obrolan dengan Indro. 

"Aku merasa gelisah banget. Pernah satu kejadian. Rara pernah jalan dengan cowok lain yang tidak aku kenal. Rasa gelisah itu....benar-benar membutakan pikiran dan hati ku. Jadi aku pilih....mengikhlasin saja perasaan itu, ya hilang rasa gelisah itu," kata Dono. 

Dono pun kembali serius mengetik di leptopnya. 

MENGEJAR CINTA ITU MENYENANGKAN

Indro berhenti main game di Hp-nya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" saut Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya.

"Walikota yang sekarang ini baik Kasino. Dana bantuan orang miskin nyape ke orang miskin. Kaya acara artis....bagi-bagi rezeki ke orang miskin," kata Indro.

"Kebaikan orang selalu di bicarakan terus menerus, ya di ulang-ulang. Baik itu," kata Indro.

"Emang baik. Kan program kerjanya pemerintahan berjalan dengan baik. RT-nya sendiri yang nganter ke rumah orang miskin. Tinggalnya orang miskin itu, ya tanah ya numpang sih," kata Indro.

"Kalau tinggalnya di tanah orang sih, ya miskin lah. Namanya bertahan hidup dari keadaan. Gimana ya, hidup sekarang ini.....tanah di kuasai orang kaya. Lahir dari kemiskinan, ya berusaha untuk bisa mengubah nasif. Ada yang berhasil ada juga yang gagal. Namanya berlomba-lomba dengan kepintaran," kata Kasino.

"Hanya kepintaranlah dapet mengubah nasif. Contoh sederhana. Awalnya tidak punya motor, ya orang miskin. Berusaha keras kerja di perusahaan....lulusan SMA. Sungguh-sungguh kerja, ya bisa beli motor," kata Indro. 

"Memang banyak sih data seperti itu. Malahan yang lulus SMA itu, ya terus tekun berusaha bekerja di perusahaan. Karena telah cukup tabungannya, ya kredit rumah," kata Kasino. 

"Mampu kredit rumah kan. Dilihat ekonomi keluarga mulai baik, ya makan dan minumnya. Baru tempat tinggalnya. Itu semua kan karena gajinya....itu di perusahaan itu gede," kata Indro. 

"Gaji gede itulah yang cepat mengubah nasif seseorang," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Itu kalau di lihat data keberhasilan. Kalau data kegagalan sih, ya lulusan SMA, ya cukup makan dan minum....walau tinggal di kontrakan ya masih bersyukur dari pada gelandangan," kata Kasino. 

"Yang lulusan Sarjana pun, ya ada data keberhasilannya dan juga ada data kegagalannya. Ya.....tidak jauh beda dengan lulusan SMA. Semua itu, karena keadaan. Banyak manusia. Ya berlomba-lomba ke satu tujuan, ya kaya. Pemerintahan membuat program ini dan itu, ya menanggulangi masalah manusia yang banyak itu, yang terjebak keadaan yang miskin," kata Kasino. 

"Memang benar sih terjebak keadaan yang miskin. Kaya itu enak banget. Orang tua ya kaya, punya harta tanah....di usaha kan ini dan itu, jadinya tetap kaya," kata Indro. 

"Itu sih datanya banyak. Sekeling kita ini tetangganya orang kaya. Dari pekerjaannya di pemerintahan sampai di swasta," kata Kasino. 

"Sudahlah Kasino....ngobrolnya aku ingin nonton Tv!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya....ya di ruang tamu. Indro, ya pindah duduknya ke ruang tengah di mana Dono sedang asik nonton Tv. 

"Don...lagi asik nonton acara Tv....Rezeki Anak Sholeh?!" kata Indro. 

"Iya. Acaranya Tv-nya bagus. Bagi-bagi rezeki," kata Dono. 

"Acara Raffi Ahmad, ya bagus deh," kata Indro. 

Indro dan Dono menonton acara Tv sampai selesai. Tiba-tiba adzan isya terdengar, ya Dono, Kasino dan Indro meninggalkan kegiatannya untuk sholat isya berjamaah di rumah saja. Sholat isya berjalan dengan baik. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro nonton Tv lagi. Ya acara Tv di ganti gitu ke chenel yang lain yang acara Tv yang bagus gitu. 

"Cinta itu kadang harus di lepaskan, kalau tidak bisa bersama....ya kan Don, Kasino?!" kata Indro. 

"Kadang memang harus dilepaskan, kadang harus di pegang erat itu cinta agar tidak lepas," kata Dono. 

"Cinta itu harus di pegang erat, karena memang sungguh mencintai....tidak ingin terlepas dari cinta itu," kata Kasino. 

"Mengejar cinta itu menyenangkan. Yang tidak menyenangkan, ya gagal mendapatkan cinta. Sakitnya di dalam hati itu....bukan main sakitnya," kata Indro. 

"Namanya...juga patah, gimana lagi. Obat ya ya cari penggantinya yang bisa menerima apa adanya," kata Dono. 

"Mengejar cinta lagi itu mah. Kalau gagal lagi, ya patah hati lagi. Sakit lagi deh," kata Kasino. 

"Capek...ngejar cinta. Lebih baik menunggu cinta itu datang," kata Indro. 

"Kalau dateng, kalau enggak. Jomlo abadi," kata Dono. 

"Cinta itu di kejar tapi mengejarnya biasa-biasa aja. Seperti teman saja. Kan ada acara Tv....yang memberikan arahan tentang cinta. Teman Tapi Cinta," kata Kasino. 

"Iya juga ya. Itu acara memang bagus sih. Program acaranya Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar," kata Indro. 

"Itu acara, gaya anak muda sekarang. Anak muda melenial," kata Dono. 

"Sudah...bahas cinta tidak ada habis-habisnya. Fokus nonton Tv!" kata Indro. 

"Oke," kata Dono. 

"Idem," kata Kasino. 

Ketiganya, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget gitu. Saat iklan di Tv. 

"Don, Kasino apa tanggapanmu...tentang acara Tv, ya 'Ku Lepas Dengan Ikhlas'?!" kata Indro. 

"Bagus. Drama musikalnya," pujian Dono. 

"Aku juga sama. Bagus saja!" kata Kasino. 

"Cuma itu saja Don, Kasino...tidak ada kritikan gitu?!" kata Indro. 

"Gimana ya. Sudah usahain sebaik mungkin, jadi hasilnya bagus," kata Dono. 

"Sama aja aku....juga," kata Kasino. 

"Ya sudahlah....aku akui juga bagus. Karena di bintangi oleh artis Lesti dan Risky Billar," kata Indro. 

"Sipp," kata Dono. 

"Idem," kata Kasino. 

Ketiganya pun fokus kembali nonton Tv yang acara Tv yang bagus banget. 

Friday, October 16, 2020

BIDANG KEDOKTERAN

Dono sedang asik baca buku karya ilmiah di ruang tamu. Indro yang selesai masak di dapur, ya pisang goreng. Ya satu piring pisang goreng di bawa ke ruang tamu sama Indro.

"Pisang goreng Don!" kata Indro sambil menaruh satu piring pisang goreng di meja.

"Iya," saut Dono.

Dono menaruh buku karya ilmiah di meja. Dono mengambil pisang goreng di piring, ya segera di makannya. 

"Emmm enak," kata Dono. 

Indro yang sedang makan gorengan, ya memperhatikan buku yang di baca Dono. 

"Ini kan....karya ilmiah tentang kedokteran," kata Indro. 

Indro membuka buku tersebut. 

"Beneran ini buku karya ilmiah di bidang kedokteran," kata Indro. 

Indro pun bertanya ke Dono "Don, kenapa kamu membaca karya ilmiah...yang bukan bidang kamu Don?!" 

"Ya lagi tertarik sesuatu saja," kata Dono. 

"Tertarik sesuatu. Masalah yang di angkat di karya ilmiah ini kan, 'Bagaimana menanggulangi virus Covid-19?'," kata Indro. 

"Memang yang pokok masalah yang di angkat itu. Metode pengumpulan datanya juga Kualitatif dan Kuantitatif," kata Dono. 

"Ya...aku sih mengerti Don. Dapet dari mana ini karya ilmiah?!" kata Indro. 

"Dari anak mahasiswa yang kuliah kedokteran, ya mengangkat karya ilmiah untuk kelulusannya," kata Dono. 

"Ooo temannya Dono toh. Jadi hasil pengumpulan data gimana Don?!" kata Indro. 

"Ya sesuai lah. Contohnya bisa di lihat di Tv, ya tentang penangan virus Covid - 19 . Itu saja sudah cukup," kata Dono. 

"Berarti ada data orang terserang virus Covid - 19 itu, ya mati ya Don?!" kata Indro. 

"Ada. Dilihat dari umur manusia. Di mana manusia tidak mampu mengatai virus itu masuk ke dalam tubuh," kata Dono. 

"Imunitas tubuhnya....ya," kata Indro. 

"Untuk menyelamatkan manusia yang terserang virus, ya data vaksin pun jelas di tulis. Tingkat keberhasilan dan kegagalannya juga jelas," kata Dono. 

"Berarti bisa selamat toh. Jadi masa pandemi ini bisa cepat selesai toh," kata Indro. 

"Ya bisa cepat selesai. Caranya cari aja tuh orang pinter yang buat karya ilmiah di bidang kedokteran yang mengangkat tentang virus Covid - 19," kata Dono. 

"Maksud mu Don? Dokter ya!" kata Indro. 

"Iya. Zaman sekarang bidang kedokteran berkembang pesat untuk mengatasi masalah penyakit ini dan itu," kata Dono. 

"Bidang kedokteran...telah berkembang pesat. Banyak yang pintar-pintar di bidang kedokteran untuk menolong manusia," kata Indro. 

"Sudahlah Indro, jangan di bahas lagi. Tambah panjang. Kalau ingin bener-benar memahaminya, ya baca saja buku karya ilmiah itu!" kata Dono. 

"Iya aku mengerti Don!" kata Indro. 

Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya. Dono pun mengambil cangkir di meja dan segera di minumnya. Indro menaruh cangkir di meja, ya segera main game di Hp-nya. Dono, ya pindah duduknya ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono memilih chenel TV pake remot untuk memilih acara Tv yang menarik. Akhirnya Dono memutuskan nonton acara Tv, ya tentang Kesehatan yang ada dokternya menjelaskan ini dan itu. 

"Acara Tv tentang Kesehatan ini bagus....nambah wawasan ini dan itu," kata Dono.

Dono pun terus asik menonton acara Tv yang bagus banget. 

LUPAKAN CINTA

Dono sedang asik baca buku di ruang tamu. Ketika membuka lembaran kertas yang telah di baca, tahu-tahu ada selembar kertas putih bertuliskan sebuah puisi. Dono membaca puisi dengan baik, dan teringatlah tentang puisi itu.

"Puisi ini yang aku buat untuk seseorang. Aaaah Lupakan Cinta," kata Dono.

Dono menutup bukunya dan selembar kertas putih bertuliskan puisi di buang Dono ke tong sampah. 

"Aku harus melupakan Cinta. Kenangan itu tak ku inginkan lagi," kata Dono. 

Dono pun ke kamar dan buku di taruh di meja belajar. Mulai Dono mengetik di leptopnya. Indro yang beres-beres rumah. Saat ingin membuang sampah menemukan selembar kertas puisi berisi puisi. Indro membaca puisi tersebut dengan baik. 

"Bagus ini puisi. Ada nama penulisnya, kaya ini sialnya Dono," kata Indro. 

Indro pun ke kamar Dono. 

"Don.....ini puisi kamu, kenapa di buang ke tempat sampah?!" kata Indro. 

Dono menghentikan mengetik di leptopnya. 

"Oooo itu. Karena tidak penting lagi. Puisi itu di buat untuk orang yang masih hidup, tapi orangnya sudah meninggal. Untuk apa menyimpan kenangan tersebut. Lebih baik aku melupakan itu Cinta selamanya," kata Dono. 

"Oooooo begitu. Menutup lembaran lama untuk selamanya karena orangnya tidak ada dan membuka lembaran baru yang baik untuk Dono," kata Indro. 

"Iya, bisa di bilang begitu," kata Dono. 

"Ya sudah Don. Aku mau melanjutkan pekerjaan ku!" kata Indro. 

"Ya," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Indro pun melanjutkan kerjaannya dan ingin membuang tuh kertas putih bertuliskan puisi. 

"Di buang atau tidak ya," kata Indro. 

Kasino melihat ulah ya Indro di halaman belakang di tempat pembuangan sampah, ya ingin membakar sampah. Kasino menghampiri Indro dan berkata "Apa yang di pikirkan Indro?!" 

"Ini kertas putih berisi kan puisi ini. Mau aku bakar sama sampah yang lain, tapi....ini kenangannya Dono. Malahan Dono, ingin melupakan puisi untuk selamanya. Tidak mengingat orang telah lama meninggal," kata Indro. 

"Kalau di buang Dono. Ya sudah di buang aja. Di bakar juga tidak ada masalah," kata Kasino. 

"Kenangan Cinta itu harus di lupakan selamanya," kata Indro. 

"Kalau itu yang terbaik. Lupakan!" kata Kasino. 

"Lupakan...saja berarti. Kertas putih bertuliskan puisi aku buang ah...ketumpukan sampah," kata Indro. 

Indro pun membakar tumpukan sampah tersebut. Kasino, ya melanjutkan pekerjaannya mengurus tanaman di potnya. 

"Kenangan Cinta sekarang sirna telah habis di makan api. Cinta harus di lupakan," kata Indro. 

Sampah pun telah habis terbakar dan menjadi abu. Indro pun masuk rumah untuk istirahat. 

"Sampah rumah tangga itu di olah bisa jadi pupuk atau di musnahkan saja. Tapi kebanyakan di zaman sekarang ini seperti tetangga sekitar sini. Ya di buang ke tukang sampah yang tiap hari ngambil sampah dan akan di buang ke tempat pembuangan sampah. Karena hidup ini banyak manusia, ya masalah sampah itu polemik banget," celoteh Indro yang panjang lebar. 

Indro pun duduk di ruang tamu dan membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel. 

"Berita tentang pemerintahan hari ini cuma seputar ini dan itu," kata Indro. 

Indro membaca artikel zodiak hari ini. 

"Zodiak hari ini tentang Cinta, ya bagus sih. Tapi di sisi lain. Dono....ya melupakan Cinta selamanya. Tidak ingin mengingat kenangan itu," kata Indro. 

Indro terus membaca artikel game. 

"Bagus....ini artikel pembahasan tentang game. Aku sukai," kata Indro. 

Indro menghentikan baca artikel di Hp-nya. Ya segera main game di Hp-nya. Kasino masih mengurus tanaman di potnya. Ada batang tanaman di pot patah. 

"Bonsai ku patah. Di potong apa enggak ya? Potong saja ah!" kata Kasino. 

Kasino, ya memotong tuh batang yang patah. 

"Masih terlihat bagus, setelah di potong," kata Kasino. 

Kasino pun telah merawat semua tanaman di potnya, ya segera mencuci tangan pake sabun dan air mengalir. Setelah itu istirahat. Kasino menikmati minum teh sambil melihat keadaan di halaman belakang yang menyenangkan gitu. 

"Cinta itu memang manis, terkadang pahit jika terluka karena kecewa. Dono memilih melupakan Cinta, karena orang telah lama pergi. Pilihan yang tepat," kata Kasino. 

Kasino menaruh cangkir teh di meja dan segera main game di Hp-nya. Dono yang masih mengetik di leptopnya, ya tiba-tiba berhenti. 

"Kenangan manis itu mengganggu pikiran ku saja. Pahit kehilangan itu...membuat ku menderita. Aku lupakan saja," kata Dono. 

Dono menarik nafasnya dan melanjutkan mengetik di leptopnya. Dengan penuh ke seriusan Dono mengerjakan pekerjaannya dan melupakan Cinta masa lalunya. 

KIYUT

Dono sedang asik mengetik di leptop di kamarnya. Indro sedang asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Kasino di ruang tengah, ya nonton Tv. 

"Acara Tv ini bagus. Ya di konsep semenarik mungkin....menumbuhkan moment percintaan," kata Kasino. 

Kasino terus menonton acara Tv yang bagus itu. 

"Aku mulai jenuh main game. Berhenti ah!" kata Indro. 

Indro mulai menghentikan main game di Hp-nya. Segeralah Indro pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino. 

"Oooo nonton lomba nyanyi. Pop Academy toh," kata Indro. 

"Hari ini tidak Raffy," kata Kasino. 

"Oooo begitu. Lesti dukung kariernya Risky Billar dan Billar dukung....kariernya Lesti toh. Pantes banyak promosinya di Youtobe," kata Indro. 

"Mitra kerja...temanya Cinta," kata Kasino. 

"Ya seperti biasanya," kata Indro. 

"Kiyuuttttt banget...kisah cintanya Risky Billar dengan Lesti," kata Kasino. 

"Kok....ikutan, kaya Gilang........ Kasino?!" kata Indro. 

"Yang lagi trending kata-kata, ya... Kiyut!!!" kata Kasino. 

"Oooo begitu," kata Indro. 

Indro dan Kasino terus nonton acara Tv yang bagus itu. Indro teringat sesuatu jadi berkata ke Kasino "Kasino, cewek itu....tipe sensitif kan, jika di kasih tahu hal tentang aneh pada dirinya?!" 

"Emang bener sih. Kalau di kasih tahu. Ya kadang di perbaiki dengan cepat gitu," kata Kasino. 

"Kalau di omongin tentang bentuk tubuh cewek. Ya biasa sih dari kurus atau gemuk sampai tinggi atau pendek. Selalu sensitif kan?!" kata Indro. 

"Kalau bentuk tubuh yang ini dan itu sampai tinggi atau pendek. Ya bener sih. Tapi terkadang ada yang cewek yang cuwek. Itulah cewek yang paling menarik dari pada cewek sensitif," kata Kasino. 

"Asalkan cuweknya cewek tidak keterlaluan cuweknya. Jadi boring menghadapinya," kata Indro. 

"Itu sih di kembali kan kepribadian masing-masing. Mau menjalankan dengan cewek seperti apa? Selera gitu!" kata Kasino. 

"Iya Selera," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv lagi. Ketika iklan di Tv. Kasino pun berkata "Indro....terkadang cerita Cinta itu jenuh ya?!

"Memang sih. Terkadang cerita Cinta itu jenuh. Yang di bahas itu....itu saja," kata Indro. 

"Supaya tidak jenuh. Biasanya....di berikan bumbu yang menarik. Agar cerita Cinta....jadinya Kiyut gitu," kata Kasino. 

"Becandaan gitu. Menghilangkan suasana serius gitu?!" kata Indro. 

"Iya. Becandaan," kata Kasino. 

"Cinta itu kadang....menyenangkan. Jika bumbu itu pas, ya kan Indro?!" kata Kasino. 

"Iya. Jadinya....Kiyut banget gitu," kata Indro. 

"Bumbunya itu.....rasa itu timbul bisa iya dan tidak dan saling tarik menarik seperti magnet," kata Kasino. 

"Iya, Kasino....sesuai perumpaan kamu deh," kata Indro. 

"Benar...bener.....bener. Rasanya Kiyut banget," kata Kasino. 

"Kiyut," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acara bagus itu. Dono masih sibuk mengetik di leptopnya di kamarnya. 

DI PAHAMI DARI TIGA ILMU

Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Indro di ruang tamu sedang membaca artikel di Hp-nya.

"Artis Nikita Willy resmi menikah dengan pasangannya. Ucapkan selamat berbahagia saja," kata Indro.

Indro terus membaca artikel berikutnya. 

"Oooo gejolak ini dan itu pemerintahan....masih muter di situ saja," kata Indro.

Indro membaca artikel berikutnya. 

"Ekonomi, beritanya masih ini dan itu. Pasar saham. Emas....masih toh ini dan itunya. Ok lah," kata Indro.

Indro pun berhenti baca artikel di Hp-nya dan pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono. 

"Tumben nonton sinetron Suara Hati Istri?" kata Indro. 

"Aku lagi ingin kan boleh Indro," kata Dono. 

"Ada yang aneh. Jangan-jangan....ada kesamaan cerita antara dunia kenyataan dengan dunia maya....maksudnya tuh sinetron...Don?!" kata Indro. 

"Ya kemungkinannya sih benar sih. Kalau di pahami dari tiga Ilmu yaitu Antropologi, Sosiologi dan Psikologis," kata Dono. 

"Contoh bisa seperti ini kan Don. Cowok ya, maksudnya suami deh. Setelah ia menikah, pasti kebiasaan di masa belum nikah masih di jalankan. Ya biasalah. Main cewek ini sana itu. Padahal istrinya tahu pun, ya selalu menutupi kebejatan dari suaminya itu. Sampai anaknya tumbuh dewasa," kata Indro. 

"Data Indro, ya....hampir banyak data kebiasaan suami bertingkah, ya semua begitu. Sampai akhirnya....terjadi hal fatal, ya bisa saja kekerasaan di dalam rumah tangga. Cerai pasti itu," kata Dono. 

"Kalau cerai, berarti...kawin lagi. Kaya ada data di masyarakat dengan kebiasaan suku yang kerjaannya kawin cerai kawin," kata Indro. 

"Memang ada itu mah kerjaan dari suku seperti itu. Kawin cerai kawin. Ya kalau bisa menjauh dari seperti itu, maka itu aku dengerin nasehat orang tua ku menjalankan kehidupan ini dengan baik seperti ini nasehatnya 'Cari cewek yang kamu sukai, dan jadikan ia istri terbaik mu. Ingat pernikahan itu lebih baik satu kali seumur hidup mu. Agar menjaga tatanan nilai dari nama baik keturunan'," kata Dono. 

"Wah...Don, itu mah. Orang tua bijak. Mengajarkan tentang kesetiaan pada pasangan itu penting," kata Indro. 

"Ya memang mengajarkan kesetiaan sih, tetap ada ujiannya. Walau ujian paling berat, kata orang-orang, ekonomi. Ternyata tidak juga sih. Banyak ekonominya rendah banget. Miskin banget. Tempat tinggal saja numpang tanahnya. Anaknya di sekolahin sesuai kemampuan orang tua. Ya jalan rumah tangganya, tetap setia gitu," kata Dono. 

"Iya juga ya. Padahal ada juga. Punya harta banyak, ya pada akhirnya cerai juga. Contohnya sih para artis aja deh," kata Indro. 

"Itu kan kebanyakan sih, ya bisa salah di cowoknya. Bisa juga salah ke ceweknya," kata Dono. 

"Itu aku mengerti. Kebiasaan di masa belum nikah itulah yang tidak bisa di buang," kata Indro. 

"Tepat sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudahlah, di bahas terus tambah panjang obrolannya. Fokus nonton aja ah!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono dan Indro, ya fokus nonton sinetron Suara Hati Istri. 

Thursday, October 15, 2020

TERPESONA

Indro selesai urusannya belanja di pasar, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Indro mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

Dono yang duduk di ruang tamu menjawab salamnya Indro "Waalaikumsalam."

Indro pun segera ke belakang beres-beres belanjaannya. Setelah itu Indro, ya ke ruang tamu. Dono menyelesaikan kerjaannya mengetik di leptopnya, ya hasilnya di simpan dan leptop di matikan. Dono segera ke kamarnya untuk menaruh leptop di kamarnya. Leptop di taruh di meja belajar dan sekalian mengambil buku di meja belajar yang ingin di baca Dono. Ya Dono ke luar dari kamar menuju ruang tamu. Indro yang duduk di ruang tamu lagi asik baca artikel di Hp-nya.

Dono duduk di ruang tamu, ya mulai baca buku. Indro pun menghentikan baca artikel di Hp-nya dan berkata pada Dono "Don."

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Aku di pasar....melihat sosok cewek cantik banget deh, kaya.....cerita di media apa pun yang menceritakan ini dan itu?!" kata Indro.

"Jadi....Indro Terpesona...melihat cewek cantik itu toh," kata Dono.

"Terpesona, ya. Jadi pandangan terpana ke satu cewek cantik itu," kata Indro.

"Kalau cowok Terpesona....melihat cantik cewek, biasanya mulai jatuh hati pada pandangan pertama. Di Film-Film tuh banyak cerita seperti itu," kata Dono.

"Iya juga ya. Berkenalan dengan cewek cantik itu, ya jadi teman dulu. Jika cewek itu tidak punya pacar, alias jomlo....ya mulai strategi untuk meluluhkan hatinya sampai jadian gitu. Hubungan terus baik dengan cewek itu, ya pacaranya jalannya mulus. Ya menikah deh," kata Indro.

"Kayanya alur cerita di omongin Indro.....seperti Film yang aku tonton, kemarin malam. Kisah cintanya....menarik banget sih. Memang Terpesona melihat cewek cantik," kata Dono.

"Aku merasa Don. Ada....suara lagu tentang Terpesona itu...terus mengalun di telinga ku. Seneng rasanya gitu," kata Indro.

"Waaah....Indro......beneran jatuh hati lagi. Mulai mendua lagi," kata Dono.

"Aaaaa...Don. Hal ini kan hal biasa. Cewek aja sering Terpesona dengan kegantengan cowok, padahal sudah punya pacar atau punya suami gitu," kata Indro.

"Data ke cenderungan seperti itu ada sih di dunia kenyataan. Di dunia cerita Film pun di angkat juga. Konfliknya ceritanya...ya menarik gitu," kata Dono.

"Aku pernah nonton tuh Film, yang ceritanya....sedang kita obrolin ini. Terpesona dengan kegantengan cowok. Menarik ceritanya!" kata Indro.

"Oooo iya, Indro...siapa tuh nama cewek?" kata Dono.

"Ya...aku belanja sih di tempat jualannya, ya berkenalan gitu....siapa tahu jadi langganan tetap gitu?! Namanya...Gita, Don," kata Indro.

"Gita...toh. Nama yang bagus," kata Dono.

"Ya kalau berpikir panjang sih. Lebih baik jadi teman saja kan, ya Don!" kata Indro.

"Sebaiknya seperti itu. Teman saja. Tapi bisa saja....suatu hari berubah. Teman Jadi Demen. Temen Tapi Menikah," kata Dono.

"Iya.....ya. Suatu hari bisa berubah. Biarkan semua mengalir sampai tujuan, kalau itu bener," kata Indro.

"Gimana dengan Saskia?!" kata Dono.

"Ya....Don. Itu sih sudah pasti. Saskia yang di pilih. Inikan obrolan saja, ya alternatif keadaan gitu. Kalau saja berubah gitu," kata Indro.

"Ok.....aku memahaminya," kata Dono.

"Sudahlah ngobrolnya. Aku mau masak dulu!" kata Indro.

"Ya...ya..ya," kata Dono.

Dono melanjutkan baca bukunya. Indro, ya ke dapur untuk memasak semua bahan yang ia beli di pasar untuk di buat makan yang enak gitu. 

"Waktunya....Master Chef," celoteh Indro.

Indro pun mulai mengolah bahan-bagan yang akan di jadikan makan yang enak. Singkat waktu. Masakan telah matang semuanya dan di sajikan di meja makan. Indro pun memanggil Dono dengan suara lantang "Makan...Don!"

Dono menghentikan baca bukunya, ya ke ruang makan untuk menyantap makananyang di buat Indro. Ya Indro dan Dono menikmati makan tersebut. Sedangkan Kasino, ya pagi-pagi sekali susah ke tempat kerja karena ada kerjaan yang harus cepat di selesaikan. 

TETAP SETIA

Kasino selesai urusan kerjaannya, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam untuk masuk rumah "Assamualaikum."

Indro yang duduk di ruang tamu dan juga lagi asik main game di Hp-nya, ya menjawab salamnya Kasino "Waalaikumsalam."

Kasino, ya duduk sambil berkata "Capek hati ini ada hasilnya.....lumayan."

Indro yang mendengarkan omongan Kasino, jadi berhenti main game di Hp-nya.

"Kasino....dapet rezeki lebih bagi-bagi dong!" kata Indro.

"Itu gampang. Tapi rezeki yang bikin aku seneng. Ya biasa gitu. Dapet kenakan baru," kata Kasino.

"Kenalan baru pasti cewek," kata Indro.

"Yo,...i," kata Kasino.

"Kasino....mulai nie. Kelain hati," kata Indro.

"Siapa bilang kelain hati?!" kata Kasino.

"Aku. Indro yang ngomong," kata Indro.

"Teman kerja. Cantik orangnya dan enak di ajak ngobrol. Urusan kerjaan....beres semuanya," kata Indro.

"Ooooo....sebatas teman kerja toh. Tapi bisa juga....Kasino, ya jatuh cinta gitu. Kaya cerita Film Tema Cinta ini dan itu," kata Indro. 

"Iya....juga sih. Tapi tidak. Laki-laki itu di pegang adalah sikapnya. Sekali di ucapkan setia, maka harus di jalankan dengan baik dan pantang di ubah lagi apa yang telah di di ucapkan," kata Kasino. 

"Ya...deh. Konsisten pada pendirian," kata Indro. 

"Sudah ngobrolnya aku mau berbenah diri!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro, ya melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino, ya kebelakang berbenah diri. Terdengar suara adzan magrib. Indro, ya berhenti main game di Hp-nya.....untuk melaksanakan sholat magrib bersama Kasino. Sholat pun berjalan dengan khusuk. Setelah itu, ya Kasino...nonton Tv di ruang tengah. Indro di ruang tamu, ya main game di Hp-nya. 

Dono selesai urusannya dengan Rara, ya pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono, ya mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum." 

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Indro sambil main game di Hp-nya. 

Dono menaruh kotak di dalam plastik, ya di meja dan berkata "Indro...kue,!"

Indro menghentikan main game di Hp-nya. 

"Kue....," kata Indro. 

Indro segera makan kue yang enak itu. Kasino yang mendengar omongan keras Indro 'Kue', jadi Kasino ke ruang tamu untuk menikmati makan kue yang enak. Dono segera kebelakang, ya berbenah diri. Setelah berbenah diri, ya Dono melaksanakan sholat magrib di kamarnya. 

"Kasino....adakan film di angkat ceritanya tentang kue?!" kata Indro. 

"Banyak film yang mengangkat film tentang tema kue sih. Yang paling menarik sih memang cerita cintanya. Menarik banget!" kata Kasino. 

"Kasino. Mengangkat suatu hal, contoh ya acara Tv dibilang bagus, berarti pujian kan?!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Dono, telah sholat magrib, ya nonton Tv di ruang tengah. 

"Jadi....jika di bilang acara Tv itu jelek....berarti menjatuhkan?!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

"Bagus atau jelek suatu tanggapan untuk sebuah acara Tv. Ya....sama aja. Naikin reting juga," kata Indro. 

"Ya....karena di tanggepin dengan baik dan buruk, ya di terima. Jadi renting Tv, ya naik juga," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

"Segala hal di buat manusia tujuanya uang dan uang. Keuntungan di cari," kata Indro. 

"Namanya juga hidup," kata Kasino. 

Kasino, ya udahan makan kue dan pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono. Indro, ya selesai makan kue juga dan sisa kue di taruh Indro di kulkas. Indro pun...ya nonton Tv bersama Dono dan Kasino, ya nonton sinetron.

SATU SAMA KEDUDUKANNYA

Dono sedang asik di ruang tengah, ya nonton Tv. Indro selesai masak di dapur. Semua masakan sudah matang di taruh di meja makan dan di tutup tudung saji.

"Istirahat," kata Indro.

Indro pun ke ruang tengah dan duduk bersama Dono untuk nonton Tv. Terdengar dari hujan rintik-rintik.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Cewek....itu cenderung mengidolakan artis ganteng ya?!" kata Indro.

"Kebanyakan gitu sih. Namanya juga cewek. Kaya cerita Nabi Yusuf tuh. Ganteng banget ceritanya," kata Dono.

"Maka kadang aku dapet celetukan cewek seperti ini 'Cowok ku tidak ganteng loe'," kata Indro.

"Hal itu biasa sih. Berdasarkan data yang aku kumpulan sih, ya memang sih cewek ingin dapet pacar ganteng gitu....kaya artis cowok yang di idolakannya. Kenyataan yang dateng, ya biasa-biasa saja di terima saja," kata Dono.

"Berarti....kedudukan sama dong. Cowok juga nyari....cewek yang cantik kan!" kata Indro.

"Iya. Tetap saja. Jika di usaha kan tidak dapet yang cantik, ya dapetin yang biasa....aja. Data di kumpulan di masyarakat seperti itu adanya," kata Dono.

"Jadi....satu sama dong," kata Indro.

"Iya, satu sama," kata Dono.

"Di...zaman ini. Bukan sekedar ganteng dan cantik....aja. Yang paling penting....adalah akhlaknya. Tujuanya menjalin hubungan.....bisa berjalan harmonis. Jadi tidak ada kata putus atau cerai...kan Don!" kata Indro.

"Benar sekali omongan Indro, kaya Pak Ustad," kata Dono yang menegaskan omongan Indro.

"Oooo iya Don. Cinta yang paling menarik menurut mu apa Don?!" kata Indro.

"Cinta yang paling menarik ya. Sederhana sih. Membiarkan orang yang ku sukai bersama orang lain," kata Dono.

"Jadi....melepaskan orang yang di sukai Dono, ya di miliki orang lain," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Alasannya Don?!" kata Indro.

"Alasannya...sih. Orang tuanya. Kalau tidak serek dengan orang tuanya....ya untuk apa aku mengambil anaknya jadi pasangan ku. Walau aku cinta pun, ya aku lepaskan lah. Aku tidak ingin...masalah di kemudian hari," kata Dono.

"Penuh dengan pertimbangan banget," kata Indro.

"Sikap itu biasa. Aku punya sikap ikhlas," kata Dono yang tegas.

"Iya...aku mengerti," kata Indro.

"Ya sudah jangan di bahas lagi. Fokus nonton Tv!" kata Dono.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Dono, ya fokus nonton Tv yang acaranya sinetron tema cinta. 

Wednesday, October 14, 2020

KUTUKAN

Indro duduk di ruang tamu sedang baca artikel Misteri di Hp-nya.

"Kutukan itu di berikan pada orang yang telah melanggar aturan. Kalau cerita Malin Kundang, ya anak durhaka pada Ibunya di kutuk jadi batu," kata Indro. 

Indro pun berhenti baca artikel di Hp-nya. 

"Don," kata Indro. 

Dono yang sedang baca buku, ya berhenti baca buku. 

"Apa?" kata Dono. 

"Kutukan itu......di zaman sekarang itu masih ada, ya berjalan gitu?" kata Indro. 

"Masih...ada tuh," kata Dono. 

"Kutukan...seperti apa Don?!" kata Indro. 

"Kutukan.....yang turun menurun pada kaum, ya suku gitu. Kutukan kesombongan. Kalau salah, ya tidak mau mengakui salah," kata Dono. 

"Oooo kutukan kesombongan. Ada yang lain lagi nggak Don?" kata Indro. 

"Ada ya....nggak ya. Ooooo ini. Ketika orang itu benci sesuatu, ya mengukutuk sesuatu....pada jenis usaha, ya usaha itu tidak akan lancar dan lama-lama hancur," kata Dono. 

"Don....itu lebih berbahaya itu Don," kata Indro. 

"Iya....memang berbahaya. Orang mengucap kutukan yang menderita, ya tidak berdaya sama sekali. Maka itu....banyak orang tua menjelaskan dengan baik. Ucapan itu doa," kata Dono. 

"Harus bisa menjaga ucapan ya. Jangan sampe mengucapkan kutukan pada sesuatu," kata Indro. 

"Harus lah. Berbahaya. Lebih baik diam. Tapi kadang sudah diam saja. Masih banyak orang yang mengganggu sih, ujian seperti itu," kata Dono. 

"Memang keadaannya seperti itu. Benar omongan mu tadi Don. Ada suku yang di kutuk, ya kesombongan turun menurun.....jadi menciptakan ke kacauan di sana sini, jika salah ya tidak mau ngaku salah," kata Indro. 

"Itulah sulitnya hidup di lingkungan banyak suku. Kita tidak tahu banyak kutukan pada setiap suku terlahir di muka bumi ini," kata Dono. 

"Iya, kita tidak tahu banyak...ya Don tentang kutukan yang ada setiap suku yang terlahir di muka bumi ini," kata Indro. 

"Maka itu. Banyak orang baik yang mengajarkan kebaikan untuk memperbaiki keburukan yang ada di setiap suku terlahir di muka bumi," kata Dono. 

"Oooo orang baik itu, ya Nabi kan Don....maksudnya?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Para utusan Tuhan itu...ya di utus untuk memperbaiki akhlak manusia, ya tujuannya tidak menciptakan kehancuran di muka bumi ini," kata Indro. 

"Benar sekali," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudahlah Don, tidak bahas lagi. Cuma sekedar obrolan saja!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono pun kembali baca bukunya. Indro, ya main game di Hp-nya. Kasino, ya sibuk di tempat kerjanya. 

REBUTAN CINTA

Kasino dan Indro, ya masih asik nonton Tv. Urusan Dono dengan Rara selesai, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab bersamaan Kasino dan Indro dari ruang tengah dengan suara keras.

Dono, ya segera mau ke kamarnya. Indro pun berkata "Don....kok buru-buru masuk kamar?"

"Aku....pengajian online dari pondok pesantren, nanti aja ngobrolnya. Oooo iya. Ini kue dari Rara," kata Dono memberikan kotak kue di dalam plastik.

Indro mengambilnya dan berkata "Makan."

"Kue buatan Rara....pasti enak," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Dono masuk kamarnya dan segera menghidupkan leptopnya, ya di mulai pengajiannya.

"Hari ini pengajian.....makna hadist," kata Dono.

Dono mengambil hadistnya dan juga penanya. Pengajian online berjalan dengan baik. Kasino, ya mengurangi suara Tv....agar tidak mengganggu Dono yang mengaji online. Indro, ya asik makan kue yang enak sambil nonton Tv begitu juga dengan Kasino.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Cewek...itu kalau di rebutin cowok, suka enggak ya?" kata Indro.

"Kaya suka. Kalau di ambil data FTV. Cewek ya di rebutin tiga cowok yang menyukainya....ya bersikap baik-baik saja," kata Kasino.

"Aku pernah nonton tuh FTV. Ceweknya sikapnya ya biasa aja sih," kata Indro.

"Cewek itu. Artis yang cantik dan seksi kan," kata Kasino.

"Iya. Namanya Ariel Tatum," kata Indro.

"Pada akhirnya cerita FTV, ya cewek yang menentukan siapa cowok yang paling ia sukai...ya kan?!" kata Kasino.

"Cewek itu sendiri yang memutuskan jika di rebutin sama cowok yang di sukai. Satu yang di pilih dan cowok yang di pilih, ya bener-benar menyukai tuh cewek," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus lagi nonton Tv sambil makan kue yang enak. Sekitar satu jam berlalu. Dono pun selesai mengaji online, jadi leptop di matikan. Hadist dan pena di taruh di tempat yang baik. Dono pun keluar dari kamar, ya duduk bersama Kasino dan Indro untuk nonton Tv. 

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Permainan," kata Indro.

"Permainan...apa?" kata Dono.

"Melanjutkan permainan di saat kamu mau pergi ke rumah Rara!" kata Indro.

"Oooo. Permainan itu. Ok," kata Dono.

"Kasino...ikutan juga!" kata Indro.

"Baiklah," kata Kasino.

"Lesti.....itu artis kan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono dan Kasino, ya bersamaan. 

"Permainannya...sederhana, ya rebutin Lesti!" kata Indro. 

"Maksudnya....mengutarakan rasa suka atau Cinta gitu?!" kata Kasino. 

"Iya...tidak ada masalah sih," kata Dono. 

"Jadi....aku duluan. Aku cinta sama Lesti, ya mau ngasih bunga aja deh," kata Indro. 

"Bunga.....biasa itu mah. Aku cinta Lesti kasih motor," kata Dono. 

"Wah...naik harga tuh," kata Indro. 

"Aku cinta Lesti....ngasih mobil," kata Kasino. 

"Waduh tambah mahal lagi," kata Indro. 

"Tunggu dulu. Ini kaya cerita tentang Ibuku yang di lamar cowok, ya di kasih motor di zaman itu motor....sudah harga tinggi bagi cewek yang di lamar," kata Dono. 

"Ibu mu....Don, menerima lantaran itu yang ngasih motor?!" kata Indro. 

"Di tolak, karena tidak Cinta," kata Dono. 

"Berarti Dono salah ngasih motor...harusnya Cinta tok," kata Indro. 

"Berarti...aku yang menang dong yang ngasih mobil," kata Kasino. 

"Belum tentu," kata Indro. 

"Bener omongan Indro...belum tentu," kata Dono. 

"Jadi...memutuskan siapa pemenang dalam permainan merebut kan Cinta Lesti dengan cara apa?!" kata Kasino. 

"Ini....cuma permainan saja. Jadi hompimpa aja deh!" kata Indro. 

"Ok...hompimpa saja!" kata Dono. 

"Ok lah.... hompimpa untuk menyelesaikan permainan Cinta ini!" kata Kasino. 

Kasino, Dono dan Indro....mulai hompimpa. Tiba-tiba lampu mati. 

"Kebiasaan ini lampu mati," kata Dono. 

"Ya....sudah permainan bubar. Tidak ada yang menang. Draw. Mati lampu ya sayang....ya mati lampu!" kata Indro. 

"Ok....tidak ada masalah. Cuma permainan saja kok," kata Kasino. 

"Iya tidak ada masalah," kata Dono. 

Eeee tahu-tahu lampu hidup lagi. Dono, Kasino dan Indro....ya mengucap "Alhamdulillah", tanda syukur gitu. Ketiga ya pun tidak melanjutkan pemain, ya fokus nonton Tv....yang acaranya bagus banget. 

CINTA KELAIN HATI

Kasino usai kerjaan, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," kata Indro yang duduk di ruang tamu sambil main game di Hp-nya.

Kasino, ya duduk di ruang tamu. 

"Lelah bekerja hari ini," kata Kasino.

Kasino pun segera beranjak dari duduknya, ya ke belakang untuk berbenah diri. Indro pun berhenti main game di Hp-nya. Dono yang rapuh, ya berkata ke Indro "Indro....aku keluar dulu!"

"Kemana Don?" kata Indro.

"Biasa ada urusan dengan Rara," kata Dono.

"Rara.....apa Lesti," kata Indro becandaan sama Dono.

"Rara lah. Pemain dalam cerita tetap sama. Rara....kekasih hati ku dan Lesti.....?" kata Dono.

"Adik kan. Padahal cuma cerita yang terus di Campur Adukkan....seperti ini dan itu," kata Indro.

"Namanya juga cerita Indro. Penuh dengan rahasia permainan di dalamnya. Antara Iya atau tidak," kata Dono.

"Kalau....Lesti di jadikan kekasih gimana Don?!" kata Indro.

"Tidak ada masalah sih. Sudahlah.....Indro jangan di bahas. Ceritanya jadi ngacok sana sini. Alur ceritanya. Aku mau ke rumah Rara. Jadi....Assalamualaikum," kata Dono.

"Waalaikumsalam," kata Indro.

Indro pun beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya bergerak ke rumah....Rara pake motor sih. Kasino telah beres berbenah diri, ke ruang makan untuk makan masakan Indro yang telah tersaji di meja makan. Kasino dengan asik makan masakan Indro yang enak banget gitu. 

Iklan di Tv. Indro membuka jaringan internet di Hp-nya, ya untuk memastikan artikel yang ia baca tadi.

"Ooooo. Billy Syahputra dengan Amanda Manopo...foto bareng gitu. Kalau di lihat baik sih. Latar belakang dan konsep pakaian....jelas banget tujuannya kaya orang yang menjalankan pernikahan. Bagus konsepnya, ya hidup gitu suasananya. Pinter juru fotonya," kata Indro.

Iklan di Tv selesai, ya Indro menghentikan baca artikel di Hp-nya dan fokus nonton Tv. Kasino selesai makan, ya piring dan gelas di cuci bersih dan di taruh di rak piring. Baru deh Kasino ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Cinta Kelain Hati, pingin enggak?!" kata Indro.

"Tumben....omongannya tentang Cinta Kelain Hati?!" kata Kasino.

"Sekedar bahan obrolan saja!" kata Indro. 

"Oooo begitu. Cuma obrolan saja! Ya aku tanggapin...tidak terlalu serius, jadi permainan seperti biasanya. Boleh juga. Cari suasana baru gitu," kata Kasino. 

"Rasanya...gimana Kasino?!" kata Indro. 

"Rasanya ya enak saja sih. Perhatiannya beda di sesuaikan karakter ceweknya," kata Kasino. 

"Oooo jadi karakter ceweknya yang menarik gitu," kata Indro. 

"Kalau yang lama....ada pedesnya gitu sikapnya. Dapet yang baru, eeee....yang sikapnya baik-baik saja," kata Kasino. 

"Jadi...Cinta Kelain Hati, ya bisa dibilang selingkuhkan!" kata Indro. 

"Iya sih. Tapi kan kalau putus dari yang lama dan dapet yang baru....ya tidak di bilang selingkuh. Malahan bisa di bilang, aku mendapat Cinta yang lebih baik dari Cinta yang lama, karena kurang pengertian," kata Kasino. 

"Iya juga ya," kata Indro. 

"Sudah ah. Permainannya. Aku fokus nonton Tv!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya serius nonton Tv. Tiba-tiba adzan magrib, jadi Indro dan Kasino....berhenti nonton Tv untuk menjalankan kewajiban sholat magrib di rumah saja. Selang berapa saat, ya selesai sholat magrib. Indro dan Kasino...ya duduk di ruang tengah untuk melanjutkan nonton acara Tv yang bagus gitu, ya sinetron. 

Tuesday, October 13, 2020

RAHASIA LAGI

Dono sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Indro selesai juga urusannya dengan temannya, ya ngobrol kerjaan gitu. Indro masuk rumah dan pintu depan di tutup. Bergerak Indro ke ruang tengah dan duduk di sebelah Dono yang asik nonton Tv. 

"Don, tumben...nonton chenel JTV?!" kata Indro. 

Dono sedang minum teh, ya menaruh cangkir teh di meja....baru berkata "Suasana hati aja nonton musik dangdut." 

"Suasana hati toh. Memang sih akui....bagus sih acaranya," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Oooo iya Don. Kemarin malem acara OVJ....misteri gitu. Iiiiii itu lawak jadi serem deh," kata Indro. 

"Aku biasa aja tuh," kata Dono. 

"Wajar aja kamu....Don menanggapinya biasa aja. Dono sendiri.....kan di tunggu makluk halus, ya bisa di bilang malaikat maut sih," kata Indro. 

"Kok tahu lah," kata Dono. 

"Kan....pernah cerita. Kilas balik...dulu ini dan itu," kata Indro yang menceritakan semuanya dari awal sampai akhir sama Dono. 

"Iya....cerita tidak jauh beda," kata Indro. 

"Capek...deh aku cerita kilas balik ini dan itu," kata Indro. 

"Maka cerita itu singkat aja. Jangan panjang-panjang. Jadinya capek deh," kata Dono. 

"Iya...aku yang salah. Oooo iya Don. Ada nggak orang seperti kamu Don?!" kata Indro. 

"Maksudnya?!" kata Dono. 

"Yang punya kemampuan seperti kamu Don?!" kata Indro. 

"Ada," kata Dono dengan tegas. 

"Cowok apa cewek Don?!" kata Indro. 

"Cowok....apa cewek...ya? Rahasia!" kata Dono. 

"Rahasia lagi. Main tembakan lagi. Serius Don. Jangan main misteri ini dan itu!" kata Indro. 

"Baiklah. Aku beritahu. Bayi," kata Dono. 

"Bayi...Don. Cowok apa cewek Don?!" kata Indro. 

"Ceweklah," kata Dono yang tegas. 

"Bayi cewek toh. Orang tua nya beruntung dong!" kata Indro. 

"Iya, orang tua ya beruntung. Sudah lah jangan di bahas lagi!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro pun ke dapur untuk membuat mie goreng gitu. Dono, ya fokus nonton Tv....yang acaranya bagus itu sambil minum teh. Kasino, ya masih sibuk dengan urusan kerjaannya. Mie goreng sudah masak, ya segera di santap Indro di ruang makan....sambil membaca artikel ini dan itu di Hp-nya. Indro terkejut dengan satu artikel tentang Misteri. 

"Ada dukun atau bisa di sebut paranormal...yang bisa melihat roh halus ilmu kebatinannya luar biasa nie. Jangan-jangan ini dukun atau bisa di sebut paranormal bisa melihat keberadaan orang punya ilmu seperti Dono...ya!" Kata Indro. 

Indro memasukkan mienya ke mulutnya. 

"Berita yang menarik," kata Indro. 

Indro pun menghentikan baca artikel di Hp-nya. Makan mie pun terus sampai selesai gitu. Perut Indro kenyang. Piring dan gelas pun di cucu di belakang dan setelah bersih di taruh di rak piring. Indro pun duduk bersama Dono di ruang tengah untuk nonton Tv....ya chenel JTV....dengan acara dandutan gitu.

NONTON YANG MENARIK

Dono selesai mengetik di leptopnya. Ya leptop pun di matikan setelah hasil tulisan di simpan. Dono pun beranjak duduknya dari ruang tamu ke kamarnya, ya bawa leptopnya. Saat di ruang tengah. Indro yang asik nonton Tv, acara berita. Dono pun berhenti untuk nonton berita.

"Berita di  I NEWS TV ....tentang penolakan UU Omnibus Law," kata Dono.

Indro yang mendengarkan omongan Dono, ya berkata "Iya....Don, Beritanya masih seputar penolakan UU Omnibus Law. Sampai....banyak plesetannya, ya niatnya bercanda. Lucu jadinya. Dimana suasana serius, ada yang lucu gitu, jadi menghilangkan keadaan....yang kacau balau gitu, gara-gara unjuk rasa yang ini dan itu," kata Indro.

"Oooo ada yang niatnya becandaan juga toh," kata Dono.

"Gejolak unjuk rasa....masih katanya, ya di turun personil ini dan itu untuk menjaga keamanan gitu. Siapa tahu, kejadian kaya kemarin lagi? Anarkis demonya," kata Indro.

"Oooo begitu. Menurut ku biasa aja," kata Dono.

Dono segera ke kamarnya, ya menaruh leptop di meja belajar. Dono pun keluar dari kamar, ya ke dapur untuk masak mie goreng. Sebenarnya Indro susah masak enak sih. Dono lagi seleranya makan mie goreng, jadi masak mie goreng di dapur. 

"UU....Omnibus Law ini dan itu Beritanya, tetap penolakan terus. Perasaan Dono pernah bilang tentang UU itu di buat di sesuaikan dengan keadaan lingkungan, ya bentuk pemerintahan dan juga ekonomi yang akan di bangun di dalam negeri dan luar negeri....tujuannya keseimbangan, kesejahteraan, pemerataan pembangunan dan banyak lagi," kata Indro.

Indro pun, ya tidak peduli urusan dengan berita penolakan UU Omnibus Law, karena tidak ada kaitan sih....cuma penonton yang baik. Berita pun berganti dari satu berita ke berita lain. Dono selesai masak mie goreng di dapur, ya menyantapnya di ruang makan. 

Acara berita di Tv, ya habis gitu. Indro mengganti ke chenel yang menarik gitu.

"JEJAK SI GUNDUL, ini saja acara bagus," kata Indro.

Indro ya nonton acara Tv yang bagus itu. Dono, ya selesai makan. Gelas dan Piring, ya habis makan....sudah di cuci bersih dan segera menaruhnya di rak piring.

"Aku ingin main ke rumah Rara," kata Dono.

Dono pun segera berbenah diri. Saat iklan di Tv, ya Indro membuka jaringan internet, ya nonton Youtobe. 

"Oooo ada viral yang baru toh," kata Indro.

Indro, ya mengkliknya untuk nonton vidio yang viral itu, ya sampai selesai. 

"Vidio viral ini bagus, ya plesetan dari lagu 'Pergilah Kasih', di liriknya keinginan menjadi selingkuh...jadi 'Pergilah kasih mengejar selingkuhanmu'. Gokil ini cewek. Dilihat dari keadaan sih bercanda sih. Kata Dono, cewek di lihat dari dua kemungkinan psikologisnya....jika menyebutkan sesuatu yang sebenarnya biasa tapi mempengaruhi keadaan kejiwaannya. Kata....'Selingkuh', berarti tuh cewek pernah merasakan atau tidak pernah merasakan, tapi mengerti rasa sakit....di dapat datanya dari teman atau tontonan di media apapun?!" kata Indro. 

Indro pun menghentikan nonton Youtobe-nya di Hp-nya. Indro pun kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono yang sudah keren abis gitu dan berkata ke Indro "Indro, aku main dulu!" 

"Main kemana Don?" kata Indro. 

"Biasa, ke rumah Rara," kata Dono

"Oooo, ke rumah Rara....toh," kata Indro. 

"Assalamualaikum," salamnya Dono. 

"Waalaikumsalam," jawab salamnya Indro. 

Indro, ya fokus nonton Tv. Dono, ya ke rumah Rara....pake motorlah, menuju rumah Rara. 

Monday, October 12, 2020

TERKESAN

Dono duduk di ruang tamu sedang nonton Youtobe di Hp-nya.

"KDI....menarik. Permain Cinta antara Danang dengan peserta KDI, ya menarik gitu. Cantik orang yang di kaitkan dengan Danang itu," kata Dono.

Dono terus menonton Youtobe itu sampai selesai. Setelah itu Dono menghentikan nonton Youtobe-nya, ya Hp di taruh di meja.

"Tipe cewek seperti apa yang membuat cowok berkesan ya?!" kata Dono yang berpikir.

Dono pun mengambil cangkir teh di meja, ya me minum tehnya. Indro selesai masak di dapur, ya ke ruang tamu. Indro duduk sambil melihat Dono yang santai minum teh dan terlihat juga memikirkan sesuatu. 

"Don, mikirin apa?" kata Indro. 

"Memikirin cewek," kata Dono sambil menaruh cangkir teh di meja. 

"Tumben mikirin...cewek. Ada apa?!" kata Indro. 

"Memikirin ide cerita, karakter cewek yang akan di tulis gitu," kata Dono. 

"Ooooo karakter cewek toh," kata Indro. 

"Tinggi, body tubuhnya bagus banget, rambut panjang, kalau berjalan bak model yang menunjukkan pesona kecantikannya, pinter dan juga pandai menyanyi," kata Dono. 

"Data cewek yang membuat Dono terkesan banget. Pasti dari tontonan di Tv. Siapa lagi Don, tokoh cewek yang ingin kamu angkat cerita?" kata Indro. 

"Rahasia lah," kata Dono. 

"Kalau rahasia, aku tidak mau main tebak-tebakan," kata Indro. 

"Indro...Indro siapa yang mau mengajakmu main tebak-tebakan?! Hal wajar jika cowok terkesan pada cewek cantik," kata Dono. 

"Wajar sih jika cowok terkesan dengan cewek. Tapi apa mungkin Dono jatuh cinta lagi?!" kata Indro. 

"Ya....mungkin juga ia, ya mungkin juga tidak. Sebenarnya ada pertanyaan sih yang harus aku cari jawabannya. Kenapa tuh cewek yang membuat terkesan aku, ya menunjukkan sesuatu yang membuat ku tertarik?" kata Dono berpikir. 

"Biasanya ada yang sengaja menunjukkan itu, ya di konsep dengan baik. Ada juga yang tidak sengaja," kata Indro. 

"Bener omongan mu Indro. Sengaja menunjukkan pesona kecantikannya, jadi aku terkesan. Konsep yang di buat di acara Tv....agar tuh cewek menunjukkan seluruh aura kecantikannya. Beriak semuanya," kata Dono yang menegaskan omongan Indro. 

"Tuh kan cewek di Tv. Ya padahal yang paling baik itu, ya cewek yang menunjukkan cantiknya alami gitu....tidak di buat-buat. Tidak sengaja menunjukkan kecantikannya di hadapan cowok, jadinya membuat cowok itu jauh lebih berkesan lagi," kata Indro. 

"Penilaian bagus banget. Indro yang pernah menjalani cinta dengan dua gadis yang di cintai, jadi lebih baik menilai cewek...yang paling berkesan untuk cowok," kata Dono. 

"Namanya cowok. Tidak bisa mencintai satu cewek, pada akhirnya untuk menjalankan kehidupan....cuma butuh satu cewek yang baik yang membuat ku selalu mencintainya," kata Indro. 

"Dewasa...pemikiranmu Indro," kata Dono. 

"Amin," kata Indro. 

"Kok di aminin?!" kata Dono. 

"Doa itu Don!" kata Indro. 

"Ya, aku tahu. Amin juga. Sudahlah ngobrolnya, aku ingin mengerjakan kerjaan ku!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro beranjak duduknya ke ruang tengah dan segera menyetel Tv untuk menonton Tv yang acaranya bagus. Dono, ya mengetik di leptopnya dengan bahan-bahan telah di kumpulan dengan baik. Kasino, ya lagi sibuk kerja di tempat kerjanya. 

MAIN AMAN

Dono di ruang tamu, ya sambil baca artikel di Hp-nya.

"Berita artis ini dan itu, ya masih saja topiknya kontrafersi. Nanti juga di bahas, ya beberapa acara Tv," kata Dono.

Dono menghentikan baca artikelnya dan buka Youtobe untuk menonton sesuatu yang menarik. Salah satu vidio pun klik Dono, karena menarik gitu. Dono menonton dengan seksama vidio Youtobe sampai selesai. 

"Sinetron Pintu Berkah....yang ada bintangnya Jerayut dan Nia LIDA, ya menarik juga alur cerita yang di angkat. Penilaian ku bagus. Mungkin idenya bisa aku ambil. Oiya sudah ku ambil. Judul ya Pintu Berkah....yang mengangkat cerita Indro yang di fokuskan," kata Dono. 

Dono yang ada kerjaan ya menghentikan nonton Youtube di Hp-nya. Ya Hp pun di taruh di meja. Dono mulai mengetik di leptopnya, ya sambil membaca data-data yang telah di kumpulkan dengan baik untuk di jadikan satu tulisan yang menarik. Indro selesai urusan kerjaannya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Indro mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum." 

"Waalaikumsalam," jawab Dono sambil mengetik di leptopnya. 

Indro duduk di ruang tamu dan berkata "Hari ini lumayan hasilnya," kata Indro.

Dono yang mendengarkan omongan Indro, ya berkata "Alhamdulillah, Indro." 

"Iya Don, Alhamdulihah," kata Indro. 

Indro pun membuka jaringan internet di. Hp-nya, yang di buka blog Dono yang Campur Aduk dan kaget melihat Blog Dono yang tidak ada cerita baru gitu. Jadi Indro pun bertanya ke Dono "Dono, cerita yang baru....tidak pernah di publikasikan ya?" 

Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan berkata "Aku isi yang terbaru...itu Blog. Setelah di publikasikan, ya aku simpen lagi di draf. Ada beberapa yang extrim sih, tapi memang sengaja aku buat. Untuk kebaikkan...ya aku pikir simpen aja di draf saja," kata Dono. 

"Oooo di simpen draf toh. Ada yang extrim toh ceritanya, ya di simpen demi kebaikkan toh. Main aman toh," kata Indro. 

"Kalau mau di bilang main aman sih, ya tidak masalah. Padahal di jaringan internet....banyak yang lebih extrim dari aku lebih cenderung di pertunjukan pake vidio. Dampaknya cukup riskan banget dari pisikologis yang menontonnya," kata Dono. 

"Iya juga ya. Vidio lebih riskan. Kalau tulisan....lebih bahayakan artikel yang ini dan itu. Punya Dono kan, ya aman banget. Cerpen Campur Aduk. Di terima baik, ya Alhamdulillah. Tidak di terima baik pun, ya tidak jadi masalah," kata Indro. 

"Benar sekali omongan Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Ya sudah Don, tidak bahas lagi!" kata Indro. 

"OK," kata Dono. 

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Indro, ya menghentikan baca Blog di jaringan internet di Hp-nya. Indro pun ke belakang, ya berbenah-benah diri. Selang berapa saat, ya Indro sudah berganti pakaian. Indro pun duduk di ruang tengah untuk nonton Tv yang acaranya yang bagus gitu. 

Dono selesai mengetik di leptopnya dan segera di simpan hasil ketika dan leptop pun di matikan. Dono membawa leptop ke kamar dan di taruh di meja belajar. 

"Aku lapar," kata Dono. 

Dono pun ke dapur untuk memasak mie goreng. Selang berapa saat mie goreng jadi, ya Dono segera menyantap mie goreng di ruang makan. Indro tetap asik nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Kasino masih sibuk urusan kerjaannya. Saat waktu istirahat, ya Kasino pun makan bareng sama Selfi di ruang kerja Kasino. 

Moment romantis itu yang merasakan cuma Kasino dan Selfi yang tahu rasanya. Padahal sama aja alur ceritanya seperti tontonan di Tv tentang hubungan romantis, ya suap-suapan makan gitu. Dono pun telah selesai makan mie goreng, ya nonton Tv bersama Indro di ruang tengah karena memang acara Tv bagus di buat untuk membuat penonton tertarik menonton acara Tv tersebut. 

CAMPUR ADUK

POOR THINGS

Malam hari, ya bulan bersinar dengan baik. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus...FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti biasa sih ...

CAMPUR ADUK