CAMPUR ADUK

Monday, April 20, 2020

SEANDAINYA DIA JADI PACAR KU

"Ka...me...ha..me...ha...," kata Goku.

Goku langsung meluncurkan energi ke tenaga dalamnya ke Brolly.

***

Dono menekan tombol berhenti di remot. Film Dragon Ball berhenti.

"Don kenapa kamu berhentikan Filmnya? Lagi seru... Goku menyerang Brolly dengan ilmunya kame hame," kata Indro.

"Memang Filmnya lagi seru. Tapi kan, Indro...sudah nonton satu kali. Ini yang kedua kan," kata Dono.

"Nama juga suka. Pastinya di tonton lebih dari satu kali hal yang biasa," kata Indro.

"Ok, aku tekan lagi di remot ini untuk melanjutkan Filmnya," kata Dono.

"Tunggu dulu Don. Kayanya besok aja aku nonton Filmnya, lebih baik nonton Tv! " kata Indro.

"Oh, begitu," kata Dono.

Dono, ya mematikan sistem DVD pake remot dan langsung di ganti Tv...untuk menonton acara di Tv.

"Oh, iya Don...aku punya permainan," kata Indro.

"Permainan apa?" tanya Dono.

"Seandainya dia jadi pacar aku," kata Indro.

"Kaya...judul sinetron. Gimana permainannya?" kata Dono.

"Aku punya tiga foto cewek, kartu Don nanti aku kocok dan kamu pilih salah satu dan aku minta tanggapan foto cewek yang kamu pilih itu kalau kamu jadi in pacar kamu," penjelasan Indro.

"Gadis atau janda?" kata Dono.

"Gadis ada, janda..ada," kata Indro.

"Kalau gadis sih tidak apa-apa?! Tapi...kalau janda...aku pikir dua kali. Kalau istri orang ada ngak?" kata Dono.

"Ada," jawab Indro.

"Bener-bener permainan jebakan. Ah engak jadi main ah," kata Dono.

"Dono main..ya!" Indro membujuk.

"Iya deh," kata Dono.

"Ok, aku mulai," kata Indro.

Indro pun mulai mengocok kartu, lalu di suruh memilih kartu tersebut Dono. Dono, ya mulai memilih kartu di tangan Indro. Kasino, ya selesai main game di Hp-nya beranjak dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Kasino melihat ulah Dono dan Indro, ya sedang main kartu sih. Saat Dono mau mengambil kartu di tangan Indro, ya di ambil duluan sama Kasino kartu di tengah dan di lihat dengan baik oleh Kasino.

"Foto Aurel," kata Kasino.

Kasino menaruh kartu di tangan Indro.

"Kasino...malah kamu yang milih kartu, aku mainnya sama Dono," kata Indro.

"Emangnya permainan apa?" tanya Kasino.

"Seandainya dia jadi pacar ku," kata Indro.

"Kaya judul sinetron aja," kata Kasino.

"Itulah permainannya," kata Dono.

"Ya sudahlah. Aku yang memilih. Jadi bagaimana mainnya?" tanya Kasino.

"Tanggapan kamu Kasino. Seandainya Aurel jadi pacar mu?" kata Indro.

"Seandainya Aurel jadi pacar ku? Anaknya baik. Bapak Ibunya artis terkenal, cuma ada hal yang tidak di sukai aku aja. Kedua orang tua Aurel tipe tidak setia karena pisah dan nikah lagi demi membangun keluarga masing-masing. Aurel lagi dekat dengan Atta Halilintar dari segi kekayaan sih aku kalah, tapi kalau berani bisa di coba. Tapi ini cuma permainan. Jadi...kesimpulannya...ya tembak langsung aja melamar itu Aurel dengan mobil aku maharnya. Gak mahal sih nama juga mobil tua," kata Kasino.

"Gila, Kasino...langsung sistem mahar untuk melamar gadis," kata Dono.

"Kalau suka, ya lebih baik memberikan kepastian...yang terbaik. Lamar aja," kata Indro.

"Kalau di tolak gimana? Aurel...anak orang kaya dan Kasino....anak yang sederhana," kata Dono.

"Kenapa sederhana? Lebih ironis Don. Miskin, tapi ada usaha keras untuk maju...jadinya mampu. Ya ke beli mobil, walau tidak mahal sih..bekas," kata Kasino.

"Itu sih namanya proses Kasino," kata Dono yang tegas.

"Aku, simpulkan permainan ini. Cuma permainan aja. Jangan di perdebat lagi," kata Indro.

"Ok, cuma permainan!" kata Dono.

"Ya sudahlah cuma permainan. Nonton Tv aja!" kata Kasino.

"Iya," kata Dono dan Indro bersamaan.

Dono, Kasino dan Indro..ya asik nonton Tv yang a caranya menarik dan tidak membalas lagi permainan "Seandainya dia jadi pacar ku".

Friday, April 17, 2020

SEKEDAR PENDAPAT

Indro, ya sedang asik nonton Tv di ruang tamu. Dono sibuk mengetik di leptopnya di ruang tamu. Kasino sedang asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Pintu pun di ketuk dan ada orang yang menguap salam "Asalamualaikum".

Kasino dan Dono mendengar suara Salam dari balik pintu dan berkata "Waalaikumsalam".

Kasino, ya menghentikan main game di Hp-nya...dan segera membuka pintu. Agung teman Kasino membawa barang pesan Kasino dan segera di bayar dengan uang pas. Agung ya meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan pekerjaan. Kasino, ya menutup pintu dan berkata dengan suara keras untuk memanggil Indro "Indro!".

"Iya!" jawab Indro.

Indro pun meninggalkan nonton Tv-nya dan mendatengi Kasino yang memanggil dirinya.

"Apa Kasino?" tanya Indro.

"Ini...bahan makan yang kamu pinta Indro," kata Kasino sambil menyerahkan sekresek plastik putih berisi bahan makan.

Indro, ya mengambil kresek putih dari tangan Kasino dan di periksa bahan makan tersebut dan berkata "Barangnya ada semuanya siap untuk di jadikan makanan".

Indro pun bergerak ke belakang untuk mencucinya dan segera di olah menjadi makanan. Kasino pun duduk di sebelah Dono. Ya Dono pun menyelesaikan ketikannya di leptopnya. Kasino pun melihat ketikan Dono dan tertarik ya membaca semuanya. Baru setelah itu Kasino pun berkata "Bagus. Don tulisan kamu yang baru ini...di publikasikan di Blog atau tidak?".

"Tidaklah di publikasikan. Di simpen," kata Dono.

"Don, tulisan sudah jadi banyak loe. Kenapa tidak di publikasikan di Blog?" kata Kasino.

"Lagi males aja mempublikasikan. Biarlah tulisan ini di simpen dengan baik di leptop," kata Kasino.

"Oh, begitu," kata Dono.

Dono pun mematikan leptopnya dan menaruh leptop di kamarnya, setelah itu nonton Tv. Kasino pun, ya nonton Tv juga di ruang tengah. Kedua menonton berita hari ini.

"Oh.....beritanya masih seputar ini dan itu Covid - 19. Oh...iya Kasino apa pendapat kamu tentang penyakit Covid - 19 berkembang di beberapa propinsi yang ada di Indonesia?" kata Dono.

"Ya, kalau pendapat aku sih...pandai-pandai menjaga dirilah agar tidak terkena Covid - 19. Walau Sebenarnya berdasarkan berita, ada penangan ini dan itu dari pemerintahan untuk mencegah penyebaran Covid - 19, ya hanya program kerja yang telah di atur, tetap saja yang punya tubuh harus ngawain untuk menjaga kesehatan agar tidak terkena Covid - 19....dan jika kita terkena Covid - 19....ya usahakan untuk sembuh dengan cara pengobatan tradisional dan moderen," kata Kasino.

"Usaha dan usaha sampai menyelesaikan masalah yang di hadapi," kata Dono.

"Tepat sekali, omongan kamu Don!" kata Kasino menegaskan omongan Dono.

Dono dan Kasino, ya kembali asik lagi nonton Tv. Indro di dapur, ya sibuk memasak. Ketika berita memberitakan tentang fatwah yang di kemukakan oleh beberapa ulama berkenaan ibadah ini dan itu di larang agar tidak berkumpul dulu karena ingin memutus mata rantai Covid - 19 , jenazah yang terkena Covid - 19 dan juga sodakoh orang-orang ke pada warga masyarakat baik uang, makan dan masker. Dono pun berkata "Kasino apa pendapatmu...tentang berita yang kita tonton?"

"Pendapatku. Fatwah yang omongin ulama tentang ibadah ini dan itu dan berkaitan orang terkena Covid - 19 kalau mati dan jenazahnya di kuburkan dengan cara yang telah di sesuaikan. Sebenarnya sih tidak ada masalah di buat santai aja, malahan yang paling bagus sih...ya nilai kebaikan tercermin di sini saling tolong menolong dengan orang bener-bener membutuhkan bantuan, jadinya sodakoh baik makanan, masker dan terakhir ya uang sih, " kata Kasino.

"Jadi masalah fatwah ini dan itu tidak ada masalah. Yang bagus saling tolong menolong, jadi memang bagus mencerminkan nilai kebaikan antara manusia yang butuh pertolongan," kata Dono.

Dono dan Kasino...ya kembali asik nonton Tv dan acara berita selesai dan chenel di ganti Kasino untuk menonton sinetron 'SI DOEL'. Keduanya senang menonton acara Tv yang bagus banget... Sampai Indro selesai memasak dan memanggil Dono dan Kasino untuk makan. Tv pun di matiin pake remot dan  segera Dono dan Kasino, ya ke meja makan untuk makan. Ketiganya asik makan di rumah dengan suasana yang tenang banget.

Wednesday, April 15, 2020

PERMAINAN

Dono sedang serius mengetik di leptopnya, ya di ruang tamu. Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Sedangkan Kasino, ya sedang asik main game di Hp-nya. Saat iklan di acara Tv yang di tonton Indro, ya Indro pun ke ruang tamu dan duduk bersama Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono.

"Don...main yuk!" kata Indro.

Dono pun berhenti mengetik di leptopnya.

"Main apa?" tanya Dono.

"Main...jadi sesuatu," kata Indro.

"Jadi...sesuatu. Jadi apa?" kata Dono.

"Jadi....Nabi," kata Indro.

"Jadi...Nabi, ya gak masalah sih jadi Nabi, cuma permainan. Malahan kenyataan banyak sudah jadi Nabi dengan menggunakan namanya Nabi, ya contohnya nama Muhammad," kata Dono.

Kasino pun berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Benar omongan Dono itu. Kalau cuma mainan sih gak ada masalah dan juga banyak nama Nabi di gunakan para manusia".

"Iya, juga ya...omongan kalian berdua benar. Nama Nabi sudah di gunakan semua manusia yang ingin memakai namanya. Jadi permainan ini tidak seru..ah jadi Nabi," kata Indro.

"Kalau, tidak seru lebih baik cari mainan yang lain," saran Dono.

"Main apa ya? Sudahlah lebih baik aku nonton Tv lagi," kata Indro.

"Sana...nonton Tv lagi!" kata Dono.

Indro pun kembali ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono kembali mengetik di leptopnya dan Kasino, ya kembali asik main game di Hp-nya. Indro terus santai nonton Tv yang acaranya bagus banget. Selang berapa saat Dono pun selesai mengetik ya dan di simpan dengan baik.

"Don, tulisan mu yang baru selesai kamu ketik...di publikasikan ke Blog atau tidak?" tanya Kasino, ya sambil main game di Hp-nya.

"Tidak aku publikasikan, aku simpen," kata Dono.

"Tidak di publikasikan toh," kata Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.

Dono pun, ya mematikan leptopnya dan di bawa di kamar dan di taruh di meja belajar, baru deh duduk bersama Indro...ya nonton Tv di ruang tengah.

"Indro, ganti chenel Tv-nya!" kata Dono.

"Ganti chenel Tv. Acara Tv-nya lagi bagus-bagus ya Don," kata Indro.

"Aku...ingin nonton berita!" kata Dono.

"Ya, ampun Don...mau nonton berita. Aku ceritakan berita hari ini yang lagi hits. Ya biasa sih masih kaitannya dengan Covid - 19 yang ini dan itu," kata Indro.

"Masih seputar ini dan itunya Covid - 19. Ya Sudahlah Indro kamu lanjutin nonton Tv. Aku main game aja di Hp ku," kata Dono.

"Ya," saut Indro.

Dono pun langsung main game di Hp-nya. Indro dengan asik nonto Tv, ya sinetron tema cinta, karena suasana hati saja.

Friday, April 10, 2020

KRITIK

Indro, ya sedang asik nonton Tv di Hpnya sambil menikmati keadaan lingkungan sekitar. Kasino, selesai juga merawat tanaman di potnya dan duduk bersama Indro, ya segera menuang tekok berisi teh ke gelas dan segera di minum.

"Asik benar Indro, nonton TV-nya?" kata Kasino, ya menaruh gelas teh yang masih isi sih di meja.

"Ya, menikmati hidup saja," kata Indro.

"Berita hari ini, tentang apa Indro yang lagi hits?" tanya Kasino.

"Berita hari ini, ya masih seputar ini dan itu menangani covid 19," kata Indro.

"Berarti tetap saja dari kemarin," kata Kasino.

"Cuma ada beda ya sih. Hari ini pelaksanaan PSBB-nya di kota Jakarta, kata yang membuat berita. Bukan aku ya bikin berita..nanti di kirain hoax lagi," kata Indro.

"Aku mengerti, Indro. Jangan di dramatisir kaya Film Cinta," kata Kasino.

"Film Cinta, yang dramatisir....malah lebih menarik untuk di tonton," kata Indro.

"Iya sih, Film Cinta yang di dramatisir lebih menarik di tonton gitu karena memang mempengaruhi perasaan orang yang menonton. Sudahlah Jangan di bahas," kata Kasino.

"Oh, ya Kasino...dunia aneh tapi nyata...ya," kata Indro.

"Maksudnya?" tanya Kasino.

"Acara Tv. Katanya 'DI RUMAH AjA', tapi orang yang bekerja di Tv dan Radio, ada di tempat kerjaan. Gak sesuai dengan slogan yang di omongin mereka itu 'DI RUMAH AJA'...," kata Indro.

"Omongan kamu, Indro bener juga. Ya nama juga tuntutan dari pekerjaan mereka di Tv dan Radio. Kalau mereka tidak bekerja, ya mereka tidak bisa makan untuk memenuhi ekonomi keluarga," kata Kasino.

"Tuntutan hidup, apa boleh buat di jalanan dengan baik. Tapi memang sih, aku akui kehebatan mereka bekerja di TV dan Radio...demi menunjukkan kualitas dan kuantitas diri sendiri dan kelompok demi kemajuan acara yang di bangun dari nol menjadi nilai yang luar biasa," pujian Indro.

"Kualitas dan kuantitas, kaya orang-orang mau menyelesaikan sekripsinya saja. Indro," kata Kasino.

"Oh, ya aku tidak sadar dengan omongan aku," kata Indro.

Terdengar suara adzan magrib, ya Kasino dan Indro ya mengerikan pembicaraan keduanya dan segera beres-beres gitu untuk melaksanakan sholat magrib do rumah, ya berjamaah. Dono, yang sibuk ngetik di kamar ya menghentikan pekerjaannya dan di simpen gitu baru tuh leptop dimatikan. Dono, ya keluar dari kamar dan segera ke belakang untuk mengambil wudu. Kasino dan Indro, ya telah mengambil wudu sih dan sudah bersiap sholat di kamar, yang di khususin untuk sholat gitu.

Dono, ya selesai wudu dan segera masuk menuju ruang sholat. Indro sudah siap jadi imam sholat, ya karena giliran sih jadi imam. Sholat magrib pun di jalan in Dono, Kasino dan Indro dengan penuh khusuk sampai selesai.

Baru setelah itu, ya Dono keluar dari ruangan sholat ke dapur untuk masak makan malam. Kasino dan Indro, ya keluar dari ruangan sholat dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv.

"Kok nonton ya berita lagi Kasino?" tanya Indro.

"Aku dari tadi kan belum nonton Tv, ya otomatis ingin lihat berita hari ini baru nonton apa gitu yang menarik hari ini?!" kata Kasino.

"Ya Sudahlah aku ikut saja," kata Indro.

"Gitu dong, teman yang baik," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya asik nonton Tv...berita gitu. Dono dengan cekatan sih masak di dapur ya jadi deh makan malem sudah di taruh di meja makan. Dono, ya berkata dengan suara keras untuk memanggil ke dua temannya "Kasino, Indro...makan!".

"Iya," jawab Kasino dan Indro bersamaan.

Kasino dan Indro pun bergerak dari ruang tengah menuju ruang makan, ya makan malam gitu. Dono, ya dulu an sih. Kasino dan Indro langsung lihat mengisi piring dengan nasi, sayur, sambel dan lauknya ikan emas goreng gitu. Ketiga ya menikmati makan malem dengan penuh ke santai gitu sampai perut kenyang. Selesai makan, ya Kasino dan Indro...suit gitu untuk cuci piring dan gelas gitu. Ternyata, ya Kasino kalah...jadi ya nyuci piring dan gelas gitu. Dono, ya segera melanjutkan ngetiknya di kamarnya. Indro, ya nonton TV di ruang tengah dengan asiknya.

KEGILAAN

Langit terlihat mendung di mata Dono.

"Kayanya hari akan hujan," kata Dono.

Dono berjalan sambil melihat sekeliling ya dan berhenti di pinggir jalan untuk melihat sekeliling dengan jelas.

"Sama aja keadaan lingkungan, Walau beritanya ini dan itu," kata Dono.

Dono pun berjalan lagi sampai ke sebuah mesjid, ya tidak besar dan sederhana bentuknya.

"Aku..sering ibadah di mesjid di sini, karena umat di sini baik-baik. Walau yang ibadah ya gak banyak sih. Kebanyakan umat yang lain ingin ibadah di tempat yang besar gitu, agar leluasa aja menikmati keadaan," kata Dono.

Dono mau masuk mesjid, ya ke tempat wudu untuk cuci tangan pake sabun dan baru wudu, karena di siapkan sama pengurus mesjid. Dono pun mengerti ajaran yang diajarkan pada dirinya "Kebersihan adalah bagian Iman". Dono pun berada di antara umat yang ingin melaksanakan sholat Jumat. Ya hujan turun sih tidak lebat sih. Ya untungnya Dono sudah di dalem mesjid.

Imam pun mulai berkhotbah dengan baik, ya sampai akhirnya imam pun mengimami sholat Jumat dengan baik. Dono yang telah melaksanakan sholat Jumat, ya meninggalkan mesjid bersama umat yang lainnya.

Dono berjalan dan berjalan menuju rumah. Tapi di tengah jalan bertemu dengan Joni, ya silsilahnya sih suku Batak dan Agamanya Kristen. Dono pun berkata "Hay, Joni apa kabar mu?"

"Don, kabar ku baik. Baru pulang dari sholat Jumat, ya," kata Joni.

"Iya, Gimana kerjaan mu ya kerja di rumah makan?" kata Dono.

"Puji Tuhan. Jalan ku masih baik kerja di rumah makan," kata Joni.

"Berarti betah dong kerja di situ," kata Dono.

"Ya, Begitulah," kata Joni.

"Udah dulu ngobrolnya aku ada urusan," kata Dono yang alasan untuk menghentikan perbincangan keduanya.

"Iya, aku juga ada urusan," kata Joni.

Joni pun berjalan menuju tujuanya, ya begitu juga dengan Dono, ya menuju tujuanya. Kadang Dono, ya teringat masa lalunya dan berkata "Anak suku Batak ada yang baik ada yang buruk. Kalau baik...enak di jadikan teman. Tapi kalau buruk, ya sama aja dengan cerita di Film-Film, kalau suku Batak di jadikan toko jahatnya contonya....ya copet, penipu dan jadi preman".

Dono terus berjalan menuju rumahnya... eee, ketemu dengan temannya keturunan China ya Agamanya Kristen sih, Toni namanya.

"Hey, Toni...apa kabarmu?" tanya Dono.

"Hey, Don...kabar ku baik. Dari mana mau ke mana?" tanya Toni.

"Dari mesjid, ya mau balik ke rumah. Oh, Iya bagaimana usaha Toko mu, Toni?" kata Dono.

"Ya baik sih. Maaf Don, ya obrolan ya kita sambung lain waktu karena aku ada urusan gitu, penting banget," kata Toni.

"Oh, ya.. Ton," kata Dono.

Toni, ya berjalan ya menuju tujuannya...ya begitu dengan Dono ya berjalan menuju tujuannya. Dono pun teringat perjalanan hidupnya dan berkata "Keturunan China, ya ada yang baik dan buruk. Kalau baik, ya enak di jadikan teman, kalau buruk ya sama dengan Film-Film yang mengangkat tokoh jahatnya suku China...contohnya lebih banyak jadi  penipu baik kaumnya sendiri di tipu mau pun orang lain".

Sampai di pengkolan, ya Dono bertemu dengan Steven, ya suku Flores..Agamanya Kristen.

"Hay, Steven apa kabarmu?" tanya Dono.

"Baik...Don. Abis melaksanakan sholat Jumat ya?" kata Steven.

"Kok, tahu...aku Abis melaksanakan sholat Jumat?" kata Dono.

"Ya..tahulah, kamu....itu orang Islam dan hari ini hari Jumat," kata Steven.

"Ya, bener omongan kamu, Steven. Gimana kerjaan kamu, ya narik angkot...gitu?" kata Dono.

"Ya....lumayan sih hasilnya," kata Steven.

"Oh, begitu. Maaf, ya obrolan kita lanjutkan lain kali karena aku ada urusan lain," kata Dono, ya alasan saja.

"Iya," kata Steven.

Steven pun berjalan menuju tujuannya. Dono, ya berjalan menuju tujuannya pula. Ya Dono pun teringat dengan perjalanan hidupnya dan berkata "Anak suku Flores, ya ada yang baik ada yang buruk. Kalau baik enak di jadikan teman. Kalau buruk, ya..gak jauh sih kebiasaan anak-anak nakal yang susah di atur...contohnya ya nyuri sih".

Sampai di rumah, ya Dono segera istirahat di rumah sambil nonton Tv.

"Berita, kota Batam, cuma begini aja!" kata Dono.

Dono, ya tetap nonton Tv dengan santai sampai akhirnya ketiduran.

***

Dono, ya mengelesaikan menulis di buku tulisnya dan buku di geletakkan di meja dan juga pena.

"Aku telah selesai nulis karangan. Di rumah aja, terkadang jenuh juga...ya!!!" kata Dono.

Indro pun duduk bersama Dono di ruang tamu, ya meninggalkan tontonan di Tv.

"Don, apa kata suara gaib hari ini?" tanya Indro.

"Hari ini...cuma 'Kegilaan'...," kata Dono.

"Kegilaan apa maksudnya apa Don?" tanya Indro.

"Maksudnya...ya manusia tetap menggilain isi dunia ini dengan rencana apa pun demi tujuan mereka masing-masing, ya sesuai dengan suku dan agama," penjelasan Dono.

"Memang benarlah. Kegilaan," kata Indro.

"Nonton Tv...aja yuk!!!" kata Dono.

"Yuk!!!" kata Indro.

Dono dan Indro ya beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Kasino memang asik nonton Tv sih ruang tengah. Jadi ya ketiga ya asik nonton Tv, ya Film Misteri.

Wednesday, April 8, 2020

GAIB

Dono sedang asik duduk di ruang tamu, ya sedang mengetik di leptopnya. Kadang Dono berhenti mengetik dan terdiam cukup lama. Indro baru selesai memasak dan ke ruang tamu, ya melihat Dono yang terdiam saja tapi ksya mendengarkannya sesuatu. Di tunggu cukup lama oleh Indro tetap Dono, ya terdiam saja.

Indro pun duduk bersama Dono dan sambil berkata "Kok diam aja dari tadi. Ada yang kamu pikirkan atau ada masalah ya?".

"Sebenarnya aku tidak mikir apa-apa? Dan juga tidak ada masalah juga. Aku diam, lagi mendengarkannya suara-suara gaib yang bicara dengan aku," kata Dono.

"Suara gaib. Aku tidak bisa mendengar ya dan juga tidak ada apa-apa kalau aku lihat tuh Don," kata Indro.

"Terang aja Indro, kamu tidak bisa mendengar ya dan tidak bisa makluk gaib tersebut karena kami ya tidak punya ilmu ya," kata Dono.

"Harus punya ilmu untuk melihat gaib toh," kata Indro.

"Yo,..i," kata Dono.

Indro pun terus berusaha untuk bisa melihat makluk gaib dan juga bisa mendengar suara gaib dengan baca ayat-ayat Al Qur'an. Ternyata tetap tidak bisa juga Indro melihat dan mendengarkannya suara gaib tersebut dan bertanya pada Dono "Kenapa aku tidak bisa melihat dan mendengarkannya suara gaib?"

"Indro, terang aja kamu tidak bisa. Percuma. Karena makluk gaib itu tahu ayat-ayat Al Qur'an," kata Dono.

"Tahu, ayat-ayat Al Qur'an. Kalau ajaran agama yang lain Don?" kata Indro.

"Iya, tahu semua ajaran agama lain. Aku sering di ceritakan asal usul ajaran agama berkembang dari negeri awalnya sampai ke sini," kata Dono.

"Berarti, kamu tahu ajaran yang benar Don?" tanya Indro.

"Ya tahulah. Inikan cerita asli penulis yang mampu mendengarkan suara gaib, ya sampai wujud makluk gaib tersebut. Ya kalau di tulis dan di publikasikan. Boleh saja yang baca ini tulisan bohongan atau jujur," kata Dono.

"Bener, kamu Dono. Mana ada yang percaya kalau penulis bisa mendengarkan suara gaib sampai melihat wujudnya. Bisa aja di bilang bohong. Karena kebanyakan manusia ingin melihat dan mendengarkan suara gaib tersebut seperti aku ini," kata Indro.

"Kalau saran aku sih. Lebih baik kamu tidak bisa melihat dan mendengar suara gaib tersebut. Agar jalan hidupmu jadi misteri. Itu lebih baik," kata Dono.

"Bener omongan Don. Lebih baik jalan hidup misteri. Kalau sudah tahu, ya tidak menarik lagi untuk di jalankan. Ya sudahlah Jangan di bahas lagi lebih baik kamu ngetik lagi Don. Lanjutin pekerjaan kamu!" kata Indro.

"Ok," saut Dono.

Indro, ya beranjak dari duduknya bersama Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya melanjutkan pekerjaannya mengetik di leptopnya. Kasino yang selesai mengatur program kerjanya di leptopnya, ya di simpan dan leptop di matikan. Kasino pun keluar dari kamarnya, ya duduk di ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro yang sedang asik nonton Film Misteri. Dono pun menyelesaikan pekerjaannya dan lanjut main game catur di leptopnya.

Tuesday, April 7, 2020

CUMA ISENG

Indro, ya selesai urusan kerjaan dengan Toing segera pulang ke rumah pake motor. Indro pun teringat dengan Beno, ya penjual ikan sih....maksudnya beli ikan yang masih seger alias hidup untuk di masak rumah. Ya tancap gas Indro menuju tempat Beno dipasar ikan. Sampai di toko ikan milik Beno.

"Beno, beli ikan lele dan ikan emas....yang masih hidup!" kata Indro.

"Ok," kata Beno.

Beno, ya menyiapkan pesanan Indro dengan baik dan segera di berikan ke Indro. Ya Indro pun segera membayar dua ikan tersebut dengan uang pad sana Beno. Segera Indro pun pulang ke rumah dengan motor. Singkat waktu sampai di rumah. Indro menaruh ikan lele dan ikan emas di dua akuarium. Lalu Indro pun berbenah diri.

Kasino dan Dono baru pulang dari urusan kerjaannya...ya istirahat di rumah. Melihat ikan lele dan ikan emas di akuarium jadinya keduanya ya mancing gitu di dalam rumah. Indro, langsung terkejut dengan dua ulah temannya tersebut dan berkata "Don, Kasino...ini ikan di akuarium bukan untuk di pancing tapi mau masak".

"Indro. Aku dan Kasino, ya lagi iseng aja menghilangkan kejenuhan saja...abis pulang kerjaan gitu," kata Dono.

"Bener omongan Dono. Cuma iseng. Nah dapetkan aku ikan lelenya. Nii ikan lelenya kamu masak untuk makan malam!" kata Kasino.

Indro mengambil ikan lele dari Kasino dan taruh dibaskom. Dono pun mancing di akuarium dapet ikan emas, ya di Kasihan ke Indro. Ya Indro pun mengambil ikan emas dari Dono dan di taruh di baskom. Setelah urusan memancingnya Dono dan Kasino di akuarium, ya Indro segera mengolah dua jenis ikan untuk makan malam.

Kasino dan Dono, ya berbenah diri. Indro pun sibuk masak dua jenis ikan di dapur sampai jadi makan yang enak. Selesai berbenah diri, ya Dono dan Kasino...nonton TV, ya di chanel TV One....yang menayangkan berita tentang penanggulan virus korona dengan cara PSBB.

Indro pun selesai memasak dua jenid ikan, ya beserta sayur, sambel dan terakhir ya nasi. Semua masakan di taruh di meja makan oleh Indro dan berkata dengan suara cukup keras, ya tujuanya manggil temannya "Don, Kasino.....makan!"

Dono dan Kasino pun beranjak dari ruang tengah ke ruang makan untuk makan malam. Ketiganya pun menyantap makan malam tersebut dengan santai banget sampai perut kenyang banget. Ya yang mencuci piring dan gelas adalah Dono, karena Dono kalah suit dengan Kasino.

Dono, ya menerima kekalahannya main sama Kasino, ya nyuci pairing dan gelas di belakang gitu. Kasino dan Indro, ya santai nonton Tv di ruang tengah.

"Kasino, kalau rumah pake masker enggak?" tanya Indro.

"Pakelah," kata Kasino.

"Aku juga. Tujuanya ikut aja apa kata berita agar tidak terkena virus korona?!" kata Indro.

"Yo,...i," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya diam lagi dan serius nonton TV. Dono, ya selesai sih cuci piring dan gelas. Segera Dono pun duduk bersama Kasino dan Indro di ruang tengah.

"Kasino, Indro...ya ganti chenel Tvnya. Dari tadi nonton berita terus. Acara yang lain gitu!" kata Dono.

"Acara lain! Apa itu?" kata Indro.

"Lawak," kata Dono.

"Lawak. Boleh juga," kata Indro.

"Lawak...aja!" kata Kasino.

"Ok, lawak," kata Indro yang menyepakatin pergantian chenel Tv dengan Dono dan Kasino.

Indro pun mengganti chenel TV One ke chenel Tv....TRANS7 dengan remot. Acara Tv, ya lawaknya OVJ di tonton Dono, Kasino dan Indro...dengan santai sampai akhirnya tertawa karena kelucuan dari tingkah laku para wayang OVJ.

Saturday, April 4, 2020

MUDIK, APA IYA APA TIDAK?

Indro sedang asik duduk di ruang tengah, ya nonton Tv.....berita di METRO TV. Dono, ya nonton TV juga sih. Kasino, ya asik main game sih di Hp-nya. Saat berita memberitakan larangan mudik, ya Indro berkata ke Dono "Don, apa tanggapanmu tentang larangan mudik masih di kaitkan virus corona sih...agar tidak menyebarkan wabah virus conona?"

"Niat baik sih untuk keselamatan umat manusia kalau di larangnya mudik sih, ya mencegah bencana seperti kecelakaan kendaraan itu yang paling utama...ada pun karena wabah corona ya harus di maklumilah memang keadaanya memang begitu adanya. Tapi mudik atau tidak kan tergantung pribadi manusia. Contohnya...satu, aku mudik pulang kampung halaman karena aku punya uang sih, ya beda dengan orang-orang tidak bisa pulang kampung karena tidak ada biaya gitu... sebab ya gagal di perantauan dan alasan keduanya sih, ya mempung masih ada umur bisa bertemu dengan keluarga," penjelasan Dono.

"Betul itu omongan Dono," saut Kasino yang sedang asik main game di Hp-nya.

"Ya, aku mengerti omongan kamu Don. Tapi kalau semua orang mudik, ya alias pulang kampung semuanya berarti pertumbuhan ekonomi di sini menurun dong...karena memang yang meningkat pertumbuhan ekonomi kan warga pendatang gitu," kata Indro.

"Memang sih. Yang meningkat kan pertumbuhan ekonomi di daerah sini warga pendatang. Karena daya tarik kenapa orang-orang datang ke Jakarta? Karena ada usaha yang menyerap tenaga manusia sebagai penggerak usaha. Lalu manusia itu bekerja dan bisa membeli jenis barang apa pun....jadinya pertumbuhan ekonomi di daerah sini pesat, " menegaskan omongan Indro.

"Tapi, kalau gagal alias tidak bekerja, ya jadi masalah...kan. Kemiskinan dan kemiskinan yang terlihat terpampang jelas," kata Indro.

"Ya, harapan mereka yang datang ke kota Jakarta...tujuannya berhasil tapi keadaan persaingan untuk mencapai keberhasilan ya bergulat dengan kepintaran manusia untuk mendapatkan kelayakan hidup. Tapi gagal sih lebih baik pulang kampung, ya berusaha di kampung halaman saja..toh hasilnya juga bisa hidup dan memajukan pertumbuhan ekonomi di kampung halaman, " kata Dono.

"Iya, bener omongan Dono. Sebenarnya sih gak perlu merantau sih, cukup di kampung halaman...ya biasalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kampung...kalau di lihat dari sektor sana sini," kata Kasino yang menegaskan omongan Dono, ya sambil main game di Hp-nya.

"Memang aku akui omongan kalian bener sih. Kebanyakan orang merantau, ya ingin cepat kaya....tetapi kenyataan tetap kenyataan bersaing dengan segala kepintaran demi untuk menjadi sukses. Ya sudah...di bahas lagi," kata Indro.

"Emm," kata Dono.

"Emm," kata Kasino, ya sambil main game di Hp-nya.

Indro, ya asik nonton berita di Tv, ya begitu juga dengan Dono. Kasino, ya asik main game di Hp-nya.

Indro pun, ya kembali bertanya lagi ke Dono "Don, mudik ke kampung halaman?".

"Ya...di lihat dari perkembangan berita sekarang sih, ya gak mudik lah. Demi keselamatan diri. Kalau suasana keadaan sudah baik, ya mudik...tapi mudiknya bukan di bulan Ramadan di ganti di bulan yang lain," kata Dono.

"Gimana dengan kamu Kasino?" tanya Indro.

"Ya, lihat kondisi keadaan saja. Kalau mudik waktu bulan Ramadan, ya tidak masalah atau sama seperti Dono...ya di bulan yang lain. Tujuannya sih...bener omongan Dono, ya mempung ada umur bertemu dengan keluarga gitu. Nama juga perantauan jauh dari keluarga, rasa kagen itu ada sih...walau bisa di obtain dengan cara nelpon gitu dan juga bisa melihat keluarga dengan vidio langsung lewat Hp, ya tetap saja sih hanya sedikit rasa kangen itu di obati karena peluk dan cium kagak bisa di lakukan," penjelasan Kasino, ya
menghentikan main game di Hp-nya.

"Berarti, di lihat kondisi aja toh. Tapi kalau kalian berdua tidak mudik, ya kalian berdua adalah termasuk orang-orang yang tetap meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah sini!" kata Indro.

"Yo,...i," kata Dono dan Kasino, ya bersamaan.

Indro pun kembali nonton Tv, ya serous lagi begitu juga dengan Dono. Kasino ya sibuk main game di Hp-nya. Eeee tiba-tiba pintu pun di ketuk gitu dan ada suara salam "Asalamualaikum". Ya Dono beranjak dari tempat duduk di ruang tengah, ya sambil menjawab salam "Waalaikumsalam".

Pintu, ya terbuka oleh Dono sih dan ada orang yang mengantarkan pesanan Dono, ya segera di bayar Dono dengan uang pas. Orang yang mengantarkan barang pun pergi dan pintu di tutup Dono. Segera Dono duduk di ruang tengah lagi.

"Beli barang lewat jaringan internet ya. Cukup dari rumah aja pesannya, ya barang di antara di rumah dan bayar dengan uang pas," kata Indro.

"Iya, begitu aja adanya," kata Dono.

"Berarti. Iklan di Tv-nya, ya bener dong sesuai kenyataan," kata Indro.

"Ya iya lah iklannya benar. Iklan yang di tayangkan di Tv, maupun di jaringan media apapun. Tujuannya menarik minat pembeli...supaya barang yang di promosin laku. Jadilah peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kalau daya beli masyarakat meningkat, ya majulah jenis usaha apapun di Indonesia, " penjelasan Dono.

"Bener omongan Dono. Daya beli masyarakatlah...yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekarang ini, mau cara tradisional maupun moderen," kata Indro yang menegaskan omongan Dono.

"Idem," saut Kasino yang asik main game di Hp-nya.

Indro, ya kembali serius nonton berita Tv begitu dengan Dono. Kasino ya asik aja main game di Hp-nya. Ketiga ya tetap santai di rumah, ya sama dengan kata di iklan di Tv "DI RUMAH AJA", di hari minggu yang tenang banget gitu.

CINTA DUA DUNIA

Dono duduk di halaman belakang, ya sambil melihat langit bertabur bintang.

"Indahnya langit malam minggu," kata Dono.

Indro, ya asik nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah. Mulai beranjak dari duduk ya untuk ke tempat Dono yang duduk di halaman belakang.

"Don, duduk sendirian di halaman belakang rumah?" tanya Indro.

"Iya, menikmati hidup," kata Dono.

"Di dalam rumah...bisa menikmati hidup sambil nonton Tv," kata Indro.

"Aku...tahu. Tapi...terkadang aku lebih memilih duduk halaman belakang menikmati hidup...melihat langit bertabur bintang dan suara jangkrik yang merdu," kata Dono.

"Aku...pun menikmati suasana ini juga  sama seperti mu. Jadi tenang. Lupa dengan urusan masalah ini dan itu. Aku tinggal, ya Don. Aku masuk ke dalam rumah," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro bergerak masuk ke dalam rumah San duduk bersama Kasino di ruang tengah, ya nonton Tv. Dono, ya sendirian di halaman belakang, ya menikmati suasana. Muncul sesosok yang di tunggu Dono dan duduk di sebelahnya.

"Rindu terobati hari ini. Kau datang untuk menemani ku," kata Dono.

"Iya," kata Wulan.

Dono dan Wulan, ya menikmat malam minggu yang tenang. Kasino yang asik nonton Tv di ruang tengah, ya mencium bau melati dan berkata "Indro, kayanya ada bau melati".

"Iya, bau melati. Awalnya dari mana ya," kata Indro.

"Ayo...kita cari asal baunya!" kata Kasino.

"Ayo!!!" kata Indro.

Kasino dan Indro, ya mencari asal bau melati tersebut....sampai di halaman belakang di mana Dono duduk bersama Wulan.

"Astagfirullahaladzim," Kasino dan Indro menyebut bersamaan.

Kasino dan Indro pun lebih baik masuk ke dalam rumah, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv dan membiarkan Dono bersama Wulan, ya sebenarnya roh Wulan.

"Aku, harus kembali ke asal ku," kata Wulan.

"Iya," kata Dono.

Wulan menghilang begitu saja. Dono ya beranjak dari duduknya....untuk masuk ke dalam rumah sambil berkata "Rindu ku terbayar hari ini".

Dono pun duduk bersama Kasino dan Indro, ya nonton TV untuk menikmati malam minggu yang tenang.

"Don, bukan menyinggung kamu. Tapi...Wulan dateng ya?" tanya Indro.

"Iya," kata Dono.

"Kamu yang memanggilnya ya Don, agar Wulan dateng," kata Indro.

"Iya, untuk menghilangkan rasa rindu ku saja," kata Dono.

"Aku dan Kasino, ya mengerti dengan keadaan cinta dua dunia ini. Tapi saran ku lebih baik jangan kau panggil lagi. Kalau tetangga tahu dengan kemampuan kamu, ya sama aja di anggap kamu menciptakan teror ketakutan di daerah sini," kata Indro.

"Iya, tidak akan ku panggil lagi Wulan," kata Dono.

"Bagus itu, urusan beres," kata Kasino.

Dono, Kasino dan Indro pun kembali asik nonton Tv yang acaranya menarik di malam minggu yang tenang sekali.

SEPUTAR KEGIATAN HARI INI

Kasino, ya lagi sibuk nonton Tv...berita di TVRI. Indro, ya selesai masak mie goreng dan dibawa piringnya mie goreng ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.

"Kasino, mie goreng ada di dapur kalau mau makan sekarang!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino, ya beranjak dari tempat duduknya menuju dapur dan mengambil pairing dan sendok di rak piring, lalu pake sutil mengambil mie goreng di wajan...dan di taruh di piring. Kasino pun ya kembali duduk bersama Indro, ya nonton Tv.....sambil asik makan mie goreng.

"Enak....mie goreng buatan mu Indro," pujian Kasino.

"Terima kasih, pujiannya...Kasino," kata Indro.

Kasino, ya menikmati makan mie goreng tersebut sambil nonton berita hari di Tv.

"Beritanya hari ini masih membalas ini dan itu tentang covid - 19," kata Indro.

"Iya, masih terus di proses semua penanggulangannya ini dan itu...demi kebaikan umat manusia," kata Kasino.

"Sampai-sampai para ulama ikut ngomong ini dan itu, ya masih berkaitan dengan covid - 19," kata Indro.

"Ya...ada seperti itu. Kenyataan kehidupan," kata Kasino.

"Kenyataan tetap kenyataan," kata Indro.

Indro, ya adik lagi makan mie goreng begitu juga dengan Kasino. Tiba-tiba Indro, ya inget dengan Dono dan berkata "Kasino,....Dono ke mana?".

"Dono....lagi ada urusan dengan Rara," kata Kasino.

"Pacaran toh. Tapi kan...pacarannya jadinya Jaga jarak satu meter gitu. Jadi aneh gitu...ya. Gara-gara.....covid - 19," kata Indro.

"Bener omonganmu...Indro, pacarannya...jaga jarak gitu. Wah...memang aneh juga ya pacaran gitu, kaya lagi ada masalah dalam hubungan pacaran....padahal ya enggaklah," kata Kasino.

"Repot...banget..pacaran di kala masih permasalahan covid - 19...yang ini dan itu," kata Indro.

Indro pun, ya kembali asik makan mie goreng....begitu juga dengan Kasino sambil nonton berita di Tv.

***

Di sisi lain, ya keberadaan Dono yang sedang jalan bareng dengan Rara ke sebuah mall. Ya apa di omongin Indro dan Kasino, ya benar sih. Dono, ya jaga jarak gitu pacarannya sama Rara...gara-gara covid - 19. Tetap saja di bawa santai oleh Dono dan Rara karena memang ada yang di beli di mall. Setelah dapet barang yang di beli Rara dan Dono, ya keluar dari mall menuju parkiran mobil dan segera membawa mobil oleh Dono menuju rumahnya Rara.

Sampai di rumahnya Rara. Terlihat ada...temannya Rara, ya Joshua lagi nunggu di teras rumahnya Rara. Rara pun keluar dari mobilnya Dono, ya Dono tidak keluar dari mobilnya segera pulang ke rumah. Rara pun ya langsung ngobrol dengan Joshua di teras rumah. Ternyata...Joshua hanya sekedar mampir aja dan memberikan Rara hadiah berupa boneka panda, tanda persahabatan saja. Baru deh Joshua pamit pulang ke Rara. Joshua pun masuk mobilnya dan segera di bawa dengan baik...menuju tempat tujuannya. Rara pun masuk rumahnya dan menutup pintu.

Dono pun sampai di rumah. Ya tidak lupa masuk rumah mengucap salam "Asalamualaikum".

"Waalaikumsalam," jawab Kasino dan Indro bersamaan.

Dono, ya duduk di ruang tamu bersama Kasino dan Indro, yang selesai makan mie goreng dan nonton Tv....acaranya berita di TVRI.

"Don, gimana kencan hari ini sama Rara?" tanya Indro.

"Aman," jawab Dono.

"Aman toh!!!" kata Indro.

Indro pun ya main game di Hp-nya. Kasino, ya lagi asik nonton Youtobe di Hp-nya...ya nonton Film gitu. Dono pun segera beranjak duduk dari ruang tamu menuju kamarnya untuk berbenah diri. Baru deh mengetiklah di leptopnya.

"Judul ceritanya apa ya?" celoteh Dono.

Dono terus mengetik di leptopnya, ya mengabaikan judul cerita yang belum di tulis. Sampai ketika selesai, baru deh Dono mendapatkan judul yang tepat dan berkata "Rasa Cinta".

Dono pun mengetik judul 'Rasa Cinta',ya setelah ketika pun di simpan dengan baik dan leptop pun dimatikan. Dono pun keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv dan di pilihlah chenel Kompas..ya untuk menonton berita hari ini.

"Beritanya masih seputar penanganan covid - 19...toh," celoteh Dono.

Dono, ya asik nonton Tv di ruang tengah. Indro, ya asik main game di Hp-nya dan Kasino, ya asik nonton Youtobe di Hp-nya...masih nonton Film gitu.

OBROLAN D.K.I

Indro, ya lagi asik nonton Youtobe di HP-nya di ruang tamu. Dono asik baca buku sih. Kasino, ya lagi nonton Tv di ruang tengah.

"Don!" panggilan Indro, ya menghentikan nonton Youtobe.

"Apa?" saut Dono, ya menghentikan baca bukunya.

"Don, apa pendapat kamu dengan penampilan Rara dengan Eva peserta LIDA 2020...kemarin malam?" kata Indro.

"Bagus!!" kata Dono.

"Oh...bagus toh. Oh iya Don, kenapa kamu tidak mengangkat Eva jadi tokoh utama wanita dalam tulisan mu di Blog?" kata Indro.

"Males," kata Dono dengan tegas dan kembali baca buku.

"Males...aneh omongan Dono," kata Indro.

Indro pun, ya beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino.

"Kasino, kenapa Dono tidak mau mengangkat nama tokoh wanita ya bernama Eva untuk di tulis dalam Blog-nya? Malahan omongan Dono...'Males', gitu!" tanya Indro.

"Iya, terang aja Dono... 'Males', nulis... Eva dijadikan tokoh utama wanita dalam tulisan Blog-nya. Karena...Eva, itu Mbaknya Dono...kalau di tulis...ya mengambil data pribadi Mbak Eva...untuk menghidupkan karakter tokoh yang akan diangkat di jadikan sebuah cerita di Blog-nya, " penjelasan Kasino.

"Pantes, Dono tidak mau nulisnya," kata Indro.

"Bukannya ada berita, tentang pelanggaran hukum tentang copy buku di jual di jaringan internet gitu," kata Kasino.

"Iya, aku menontonnya. Tapi tidak ada masalah tuh. Ya..tetap adem ayem tuh!!" kata Indro.

"Berita di Tv, ya sekedar aja toh. Kirain...luar biasa kaya berita virus korona yang jadi topik pembicaraan media cetak, elektronik dan juga dunia kenyataan di lingkungan kita," kata Kasino.

"Iya," saut Indro.

"Sudahlah ngobrolnya, aku ingin serius nonton TV lagi!" kata Kasino.

"Iya," saut Indro.

Kasino dan Indro, ya asik nonton Tv. Dono pun menghentikan baca bukunya dan buku di taruh di atas meja, ya Dono beranjak dari ruang tamu ke kamarnya untuk mengetik di leptopnya.

Indro pun kepikiran sesuatu, ya berkata " gimana pendapat mu penampilan Lesti dengan Aco, ya peserta Lida 2020....kemarin malem?"

"Sekarang ini, kita nonton apa?" tanya Kasino.

"LIDA 2020," kata Indro.

"Jadi...pendapatnya, ya sama in saja dengan juri yang bicara menilai penampilan Lesti dan Aco peserta LIDA 2020 kemarin malem, kalau sekarang...ya sama in..saja penampilan Aco-nya," kata Kasino.

"Ya...kalau begitu sih bagus, sekaligus netral...kamu ya, Kasino," kata Indro.

"Yo,i..," kata Kasino.

Kasino dan Indro, serious lagi nonton Tv. Dono, ya sibuk mengetik di kamarnya sampai tulisan jadi juga di ketik dengan baik. Ya Dono menyimpan hasil kerjaannya baru deh nonton TV di ruang tamu bersama teman-temannya. Hujan pun turun dengan deras....Dono, Kasino dan Indro mendengar suara hujan dari dalam rumah.

"Kasino, Indro...ganti acara Tvnya!" kata Dono.

"Don, lagi bagus acaranya," kata Indro.

"Bagus Don," kata Kasino.

"Sebenarnya sih bagus, tapi aku ingin nonton acara Tv lain," kata Dono.

"Acara Tv yang lain...apa itu Don?" tanya Indro.

"Ya....Film gitu!" kata Dono.

"Kalau Film, ya nonton di Hp aja," saran Indro.

"Iya..sudahlah aku nonton di HP aja...Film," kata Dono.

Dono pun menonton Film di HP-nya, ya tidak duduk bersama Kasino dan Indro di ruang tengah.....tapi Dono duduk di ruang tamu. Santailah Dono, ya nonton Youtobe...ya Film yang di sukailah.

Thursday, April 2, 2020

ASIK DI RUANG TAMU

Hujan turun deras sekali. Indro di dalam rumah, ya lagi asik masak di dapur buat pempek goreng beserta cukanya. Kasino, ya sibuk mengetik di leptopnya....buat sistem kerja gitu. Dono, ya sedang asik baca buku di ruang tamu. Indro pun selesai buat pempek goreng dan segera di bawa sepiring pempek goreng dan cuka di mangkok....ke ruang tamu, ya di taruh di meja tuh sepiring pempek goreng dan cuka di mangkok.

"Don. Pempek goreng!" kata Indro.

"Iya," saut Dono, ya sambil menghentikan baca bukunya.

Indro menikmati pempek goreng buat dirinya. Dono, ya menikmati pempek goreng buatan Indro dan berkata "Enak...buatan pempek kamu Indro".

"Terima kasih...Don pujiannya," kata Indro.

Dono, ya terus menikmati pempek goreng tersebut. Indro berhenti makan pempek goreng dan segera main game di HP-nya. Kasino pun selesai juga dengan kerjaannya mengetik di leptopnya....jadi keluar dari kamar dan segera ke ruang tamu untuk ngobrol dengan teman-teman.

"Pempek goreng...buatanmu Indro udah mateng toh!" kata Kasino.

"Yo,...i," saut Indro sambil main game di Hp-nya.

Kasino pun memakan pempek goreng buatan Indro.

"Emmm. Enak...Indro, pempek goreng buatanmu...Indro," pujian Kasino.

"Terima kasih, Kasino pujiannya," saut Indro sambil main game di Hp-nya.

Kasino pun menikmati makan pempek goreng. Dono, menghentikan makan pempek gorengnya dan segera membuka jaringan internet di Hp-nya.....untuk membaca berita hari ini.

"Aisyah istri Rasululloh," celoteh Dono.

Kasino dan Indro pun mendengar celetukan Dono tersebut "Aisyah istri Rasululloh". Dono tetap sibuk membaca artikel dan juga nonton vidio lirik lagu tersebut dengan seksama dan akhirnya berkata "Bagus".

Dono pun, ya menghentikan baca artikel dan nonton vidio di Hp-nya, ya langsung baca bukunya. Kasino pun selesai makan pempek goreng buatan Indro, lalu Kasino membuka Hp-nya siapa ada kabar yang menarik? Eeee tidak ada, jadinya lebih baik nonton Youtobe...ya Film Dragon Ball. Kasino, ya asik nonton Film Dragon Ball di Hp-nya. Indro pun menghentikan main game di Hp-nya.

"Don!" panggilan Indro.

"Apa?" saut Dono yang sibuk baca buku.

"Apa kabarnya temanmu, Don. Kalau gak salah namanya Meli," tanya Indro.

Dono menghentikan baca bukunya.

"Meli, tumben kamu nanya Meli. Apa gerangan kamu bertanya seperti itu?" kata Dono.

"Ya...iseng aja!!!" kata Indro.

"Oh begitu. Meli...ya baik-baik di rumahnya," kata Dono.

"Kenapa...nama Meli tidak di gunakan jadi tokoh utama wanita di dalam tulisanmu Don?" tanya Indro.

"Kenapa, ya? Ah...itumah tergantung suasana hati aja," kata Dono.

"Berarti sama aja dengan Jannah yang jadikan tokoh wanita di dalam tulisanmu di Blog," kata Indro.

"Yo,...i," kata Dono.

Indro pun kembali main game di Hp-nya. Dono, ya kembali baca bukunya. Kasino tetap asik nonton Youtobe....Film Dragon Ball di Hp-nya.

KARAKTER TOKOH

Duduk terdiam Dono sambil membaca berita di Hpnya. Indro mendekati Dono dan duduk di sebelahnya.
"Asik...baca apa Don?" tanya Indro.

"Biasa....berita hari ini," kata Dono.

"Ada...berita yang menarik gak hari ini?" tanya Indro.

"Ya...lumayan lah menarik," kata Dono.

"Kalau...lumayan sih....berarti tidak ada menarik..itu mah," kata Indro.

"Sudah..lah jangan di bahas. Pulang yuk!" kata Dono.

"Ayok!" saut Indro.

Dono dan Indro pun keluar dari mesjid setelah sholat jumat. Keduanya berjalan menuju rumahnya dengan santai banget. Sampai di rumah. Dono dan Indro mengucap salam "Asalamualaikum".

"Waalaikumsalam," jawab Kasino yang sedang asik duduk di ruang tamu sambil makan somay.

"Kasino...makan somay sendirian bagi....dong!" kata Indro.

"Ambil...aja di meja makan. Aku beliin...kalian berdua dengan porsi yang sama," kata Kasino.

"Asik.....somay," kata Indro.

"Somay...somay!!!" kata Dono.

Dono dan Indro ke tempat somay berada. Saat di buka tudung saji di meja makan, ya ada dua piring somay. Dono dan Indro ya mengambil piring masing-masing dan segera memakan somay.

"Enak...somay ini," kata Indro.

"Iya...enak somay..ini," kata Dono.

Kasino, ya selesai makan somay dan bergerak ke belakang untuk mencuci piring dan gelas...abis makan gitu. Gelas dan bersih, ya Kasino menaruhnya di rak piring. Baru deh Kasino, ya duduk di ruang tengah untuk menonton Tv.

Indro, ya kepikiran sesuatu jadi berkata "Oh..iya...Don. Jannah...teman kamu masih kecil, sekarang kabarnya berada di mana?".

"Jannah, sekarang ia...ada di Jambi bersama Mbaknya," kata Dono.

"Jauh...juga ke Jambi," saut Indro.

"Rezekinya di sana!!!" kata Dono.

"Iya juga, kalau sudah rezeki sana mau di bilang apa?!" kata Indro.

Indro pun kembali asik makan somay begitu juga Dono. Somay pun habis di makan keduanya, ya segera di cuci dengan bersih gelas dan piring sudah di pakai...baru deh di taruh di rak piring. Dono dan Indro, ya bergerak ke ruang tamu....ya untuk santai gitu.

Mulailah Dono, ya mengambil buku di meja untuk di baca. Indro ikutan baca buku tapi komik, ya sambil menyetel musik di Hp....agar suasana tidak boring saja.

Kasino, ya teringat ada urusan penting....jadi mematikan Tv dan bergerak mau keluar rumah.

"Don, Indro...aku keluar ada kerjaan. Jadi...mungkin aku pulangnya larut malam. Asalamualaikum," kata Kasino.

"Iya, waalaikumsalam," kata Dono dan Indro bersamaan.

Kasino, keluar dari rumah dan segera naik motornya menuju tempat yang di tuju. Dono dan Indro, ya asik baca buku sih. Sampai Indro berpikir sesuatu dan berkata "Oh...iya kenapa kamu tidak menulis ceritah tentang Jannah di Blog kamu?".

"Jannah...di angkat ceritanya untuk di tulis di Blog," kata Dono.

"Iya, Jannah...!!!" kata Indro yang menegaskan.

"Boleh...juga. Tapi...mungkin di atur dulu alur cerita dengan baik dan mau di ceritakan tema apa?!" kata Dono.

"Kalau....saran aku sih. Cerita Cinta...aja Don!!!" kata Indro yang antusias banget.

"Cerita Cinta. Suasana hati aku lagi tenang. Sendiri lagi, tidak punya pasangan. Aku harus berpikir pola pikir untuk memasukkan karakter apa pada tokoh wanita yang di angkat, ya Jannah!!!" kata Dono yang berpikir panjang.

"Karakter toh. Penting memang. Kalau...di lihat kondisi kamu yang nulis Don, pasti memasukkan gejala cewek yang pernah bersama kamu...jadi untuk menghidupkan karakter yang akan di tulis. Kalau...saran...aku sih, lebih baik kamu memasukkan karakter teman kamu itu dalam tulisan, ya apa adanya saja?!" kata Indro.

"Apa....adanya karakter Jannah. Baik, pinter, pandai bergaul dan Sholeha...lagi!!!" kata Dono.

"Itu....aja...Don. Karakter, Jannah yang biasa saja!!!" kata Indro yang menegaskan.

"Kalau...karakter seperti itu. Maka..cerita yang mungkin di tuliskan Cerita Islami," kata Dono.

"Kok...Cerita Islami bukannya Cerita Cinta?" tanya Indro.

"Kehidupan..sehari-hari, kan. Memang...adanya Jannah menjalankan menjadi cewek yang sholeha. Nyata banget," kata Dono.

"Kenyataannya seperti itu. Digabungin aja Don semuanya....jadikan alur ceritanya lebih menarik banget!!!" saran Indro.

"Ok....tidak ada masalah. Aku nulis Jannah di Blog ku. Tapi...kayanya sih ada peserta LIDA 2020, yang namanya juga....Jannah apa Janna?!," kata Dono.

"Oh...iya, ada...peserta LIDA 2020 yang namanya sama. Ya....gak ada masalahkan..namanya sama yang penting, kan nulis," kata Indro.

"Bener kamu Indro. Yang penting.....nulis di Blog!!!" kata Dono yang menegaskan omongan Indro.

Indro pun kembali diam lagi dan asik baca komik sambil mendengarkan musik di Hp-nya. Dono, ya asik baca buku...walau buku yang di bacanya cukup berat untuk di pahami berkaitan dengan Hukum. 

Wednesday, April 1, 2020

JANJI DIRI SENDIRI

Dono, ya lagi asik duduk di ruang tamu sambil baca buku. Terdengar suara geluduk gitu, ya Dono berkata "Hari mau hujan". Hujan pun turun dengan deras sekali. Dono, ya melihat hujan dari balik kaca rumah saja. Indro baru selesai memasak dan di bawa dua piring bakwan goreng ke ruang tengah dan di taruh di meja salah satunya dan berkata "Kasino...gorengan!".

"Iya," saut Kasino.

Kasino, sambil makan gorengan sambil asik nonton Tv...berita hari ini. Indro pun bawa satu pairing gorengan lagi ke ruang tamu di taruh di meja dan berkata dengan Dono "Gorengan...Don!".

"Iya," saut Dono.

Dono pun menghentikan baca bukunya dan segera makan bakwan goreng. Indro, ya biasa sih membuka jaringan di HP-nya untuk membaca Blog-nya Dono. Dengan seksama Indro membaca Blog-nya Dono.

"Don...tulisan yang baru, kamu beneran menggunakan nama Jannah dalam tokoh wanitanya?" kata Indro yang menghentikan baca di Blog-nya Dono.

"Iya," jawab Dono.

"Berarti...Don, kamu menempati janji pada diri mu sendiri untuk menggangkat nama Jannah...jadi tokoh wanitanya," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro pun menyelesaikan baca Blog-nya dan segera main game di Hp-nya. Dono, ya mau baca lagi tapi gak jadi dan buku di taruh di meja. Dono pun bergerak ke ruang tengah untuk nonton Tv.

"Kasino, gak kerja?" tanya Dono.

"Maunya...kerja. Tapi berita di Tv, ya di suruh di rumah...gara-gara virus corona," kata Kasino.

"Oh...begitu," saut Dono.

Dono dan Kasino, ya asik nonton Tv.....ya berita hari ini. Indro pun menghentikan main game ya karena teringat acara LIDA 2020, jadi di tonton Youtube. Dengan seksama Indro menontonnya dan berkata "Bagus penampilan Lesti kemarin malem duet dengan Hari".

Indro pun terus santai nonton Youtobe sampai selesai. Baru deh Indro beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah dan melihat Dono dan Kasino, ya asik nonton berita.

"Beritanya...tentang virus corona lagi?" tanya Indro.

"Iya, adanya beritanya ini," kata Kasino.

"Dari kemarin kan beritanya masih berlanjut....," kata Dono.

"Oh...beritanya berlanjut toh," kata Indro.

"Emmm," kata Dono dan Kasino bersamaan.

Ya Indro pun, ya kembali duduk di ruang tamu lagi.....main game di Hp-nya. Dono pun terpikir untuk mengerjakan tulisannya lagi, jadi ke kamarnya untuk mengetik di leptopnya. Kasino pun, ya tetap nonton TV....berita hari ini masih seputar penanganan virus corona. Indro pun tetap asik main game di Hp-nya. Hujan pun terus deras membasahi lingkungan sekitar.

WANITA PILIHAN

Toto pun pamitan dengan sang Ibunya, karena keinginan Toto sendiri meninggalkan kampung halamannya demi mengadu nasif ke kota Jakarta. Toto pun naik kereta menuju Jakarta. Sampainya di Jakarta, ya Toto di jemput temannya Eko dengan menggunakan motor. Eko pun membawa motor dengan baik dengan Toto duduk di belakang, ya biasalah baru mengenal kota Jakarta...Toto celinguk sama ke sini.

Sampai di tempat kontrakan. Eko istirahat di kamar, sedangkan Toto ya duduk di depan kontrakan untuk melihat keadaan lingkungan sekitar. Ketika waktunya tiba, ya Eko berbenah diri untuk pergi kerja sih. Toto yang baru sampai di Jakarta, ya sudah berinisiatif untuk mencari pekerjaan. Saat Toto membeli koran...siapa tahu ada lowongan? Eeee ternyata lowongan kerjaannya yang di cari gelar S1 semuanya. Toto yang hanya lulusan SMA aja, ya jadi bingung gitu. Tapi rasa ingin bekerja ada di dalam diri Toto, intinya tidak punya rasa menyerah dengan keadaan. Maka itu Toto pun ya berbau dengan lingkungan sekitar dengan baik, ya di jalankan dengan baik sampai satu minggu ternyata ada yang butuh tenaganya di sebuah toko Makmur dan pemilik ya orang keturunan Cina, ya Koko Acung. Toto pun bekerja dengan baik di toko ya Koko Acung. Ya terkadang Eko, ya mampir ke toko tempat Toto bekerja, tujuanya ya sekedar saja.

Toto pun rajin bekerja di tokonya Koko Acung, Sampai-sampai sudah berjalan 5 bulan. Koko Acung senang dengan kerja Toto, karena prinsip orang keturunan Cina, jika baik pada diri keturunan Cina maka di anggap keluarga...jadi Toto masuk bagian keluarga Koko Acung.

Sarwendah, ponakan Koko Acung....sering bantu di toko. Toto memang sering bertemu dan bekerja sama dengan Sarwendah dalam melayanin pelanggan yang dateng ke toko. Rasa itu timbul di hati Toto sampai berkata dalam hati "Apa aku ini menyukai Sarwendah? ".

Toto pun menyabaikan perasaannya, jadi terus bekerja. Sampai suatu ketika Toto di tawaran kerjaan oleh Eko, ya sebagai OB di perusahaan gitu. Toto pun menerima tawaran Eko, jadi Toto pun ngomong baik-baik gitu sama Koko Acung, ya keluar dari tempat ia bekerja. Koko Acung, ya membiarkan Toto keluar dari kerjaan di tokonya. Tetapi Sarwendah merasa kehilangan gitu, ya terlihat di wajahnya Sarwendah saat Toto melihat dengan baik. Sampai-sampai dalam hati Toto pun berkata "Apa aku bicara cinta sekarang ya?".

Toto pun menyabaikan kata hatinya dan juga menyabaikan Sarwendah, ya demi kemajuan diri Toto sendiri. Hari pertama Toto bekerja jadi OB di perusahaan yang bonafit sih, ya berjalan dengan baik dan juga bosnya juga baik seorang cewek yang berani namanya Jannah.

Ya Jannah pun banyak yang menyukai ya sih dari teman kerjanya Teguh dan John yang selalu bersaing untuk mendapatkan hati Jannah. Suatu ketika saat di kafe John Teguh cekcok gitu untuk mengantarkan Jannah pulang kerumahnya saat usai rapat urusan kerja gitu. Untung saja Jannah punya inisiatif sih pulang sendiri dengan mesen taxi on line, karena mobil pribadi Jannah masih di bengkel.

Teguh dan John bergulat di kafe, ya Jannah pulang gitu. Esoknya di kantor, ya masih sih John dan Teguh bersaing untuk mendapatkan hati Jannah. Karena pusing di perebutkan jadi Jannah pun mengumumkan pacarnya yaitu Toto, ya kerjaannya OB sih. Teguh dan John, ya terkena serangan jantung karena Jannah punya pacar yang status kerjaan OB. Teguh dan John dilarikan ke rumah sakit supaya di tolong gitu.

Jannah sebenarnya dengan Toto, ya cuma pacar bohong-bohongan saja. Hubungan cinta kebohongan itu di jalanin sampai tiga bulan untuk menyakini Teguh dan John agar tidak mengejar Jannah. Ya Toto sih tidak bermasalah, ya pacaran bohongan dengan bosnya yang penting pekerjaannya aman.

Jannah pun punya rasa gitu sama Toto, tetapi diabaikan, ya begitu juga Toto diabaikan juga. Sampai suatu ketika saat Toto dan Jannah jalan bersama di taman demi mengelabui John dan Teguh yang tidak percaya hubungan Jannah dan Toto. Ya Toto bertemu dengan Sarwendah, ya ada Jannah. Toto pun akrab banget ngobrol dengan Sarwendah....sampai membuat Jannah cemburu gitu. Padahal di dalam hati Toto pun berkata "Apa aku nyatain cinta sama Sarwendah?".

Lagi-lagi kata hati itu diabaikan Toto. Padahal Sarwendah sudah berharap Toto mengatakan cinta, karena Sarwendah punya masalah karena di jodohkan sama orang yang tidak ia sukai...ya Ruben namanya. Obrolan Sarwendah dan Toto pun berakhir, ya biasa-biasa aja. Jannah pun merasakan keresahan hatinya hilang juga melihat Sarwendah pergi gitu.

Toto dan Jannah, ya melanjutkan pacaran bohong-bohongnya demi mengelabui John dan Teguh. Hubungan Toto dan Jannah pun akhirnya ketahuan di saat awal bulan Ramadhan, dimana Toto memilih tidak ingin melanjutkan permainan kebohongan cinta. Jadi Toto pun keluar dari kerjaan sebagai OB dan pulang kampung. Jannah, ya kecewa dengan keputusan Toto. John dan Teguh, ya terus bersaing mendapatkan hati Jannah.

Sampai akhirnya Jannah memutuskan untuk bertunangan dengan Teguh, ya John kalah mendapatkan hati Jannah. Saat Teguh ingin memasukan cincin di tangan Jannah, lagi-lagi Teguh melihat keadaan Jannah tidak bahagia sampai Teguh pun berkata "Jannah apa kamu bahagia bersama ku?"

Jannah pun menjawab "Iya aku bahagia".

Teguh merasa di bohongin oleh Jannah, maka itu dihentikan acara pertunangan tersebut. John pun kecewa juga melihat Jannah tidak jujur. Jannah pun menangis sedih, orang dicintainya lebih memilih pergi meninggalkan dirinya, padahal Jannah menerima Toto apa adanya.

***

Dua tahun pun berlalu. Toto membimbing dirinya di kampung halaman, ya menjadi seorang yang mengembangkan usaha keluarga, ya pertanian dan perternakan. Toto pun pergi ke Jakarta dengan membawa mobil untuk main ke tempat Eko. Ya Eko pun terkejut perubahan Toto yang keren abis. Toto pun bicara baik-baik dengan Eko untuk menemaninya bertemu dengan Jannah, ya di jalanin dengan baik. Toto dan Eko bertemu dengan Jannah, ya di rumahnya. Jannah menerima Toto dan Eko di rumahnya. Sampai akhirnya Toto pun meminta maaf ke Jannah, ya tidak jujur bahwa dirinya benar menyukai Jannah. Ya Jannah pun menerima permintaan maafnya Toto. Niat Toto ke Jakarta bukan sekedar meminta maaf, tapi meminang Jannah. Sekian lama menunggu cinta sejati, ya Jannah pun menerima Toto. Eko pun senang Toto dan Jannah bersatu.

Tidak memakan waktu lama sih diadakan pesta pernikahan sih. Toto pun mengundang Sarwendah ke pernikahanya, eee ternyata Sarwendah sudah menikah dengan Ruben. Rasa di dalam diri Sarwendah tentang Toto hilang, ya begitu juga Toto. Ya Toto pun mengerti setelah bertemu dengan Jannah dan kata hatinya berkata "Jannah, wanita idaman pria mana pun yang bisa menerima kekurangan dan kelebihan dari pasangannya".

Jannah pun senang bersatu dengan Toto dan kata hatinya berkata "Aku nyaman dengan pasangan ku".

Acara pernikahan pun berjalan dengan baik, ya Eko pun menemukan pasangan juga di pesta pernikahan yang selama ini Eko idaman cewek tersebut....ya Meli, teman kerja Eko.

Tuesday, March 31, 2020

DIARY JANNAH

Jannah menulis rahasia hatinya pada buku diarynya tentang cowok yang di sukainya Hery. Hp pun berdering dan segera di jawab oleh Jannah "Halo, Lisa ada apa malam-malam gini nelpon aku?"

"Aku mau pendapat mu Jannah, ya tentang Hery. Aku ingin mengatakan perasaan ku pada ya," kata Lisa.

"Lisa, Beneran kamu menyukai Hery?" tanya Jannah tujuan kepastian Lisa menyukai Hery, ya agar dapat menghapus Jannah rasa penasarannya.

"Iya. Aku benaran menyukai Hery. Jadi pendapat mu gimana Jannah, kalau cewek nembak duluan. Memang sih tidak pantas dari pada keburu di ambil cewek yang lain," kata Lisa.

"Kalau pendapat aku sih. Lisa tahu risiko yang paling fatal di tolak Hery, timbul sakit hati dan air mata yang mengalir di pipi," kata Jannah.

"Aku mengerti, Jannah. Aku tahu resiko itu, jadi berjiwa besar untuk menerimanya," kata Lisa.

"Baguslah kalau Lisa mengerti," kata Jannah.

"Terima kasih atas sarannnya. Selamat malam Jannah," kata Lisa mengakhiri pembicaraan lewat telepon.

"Selamat malam juga Lisa," kata Jannah.

Jannah mematikan Hpnya dan menaruh Hpnya di meja belajar. Ya menulis kembali keresahan di hatinya di buku diarynya.

"Aku, kayanya mengikhlaskan orang yang aku sukai," kata Jannah.

Jannah pun menulis kata 'Ikhlas' di buku diarynya untuk mengakhiri cowok yang di sukainya, ya Hery yang di sukai Lisa. Jannah menutup buku diarynya dan pena di taruh di kotaknya dan segera tidur di kasurnya dan ditemanin boneka kesukaannya, ya boneka kelinci.

Esok paginya. Jannah berbenah diri dengan baik. Saat di kaca Jannah berkata "Aku sudah cantik".

Jannah ke luar dari rumahnya untuk main ke rumah Lisa, karena memang libur sekolah. Sampai di rumah Lisa, ya biasa Jannah ngobrol segala hal tentang urusan cewek. Lisa dan Jannah pun memutuskan untuk berjalan-jalan di lingkungan komplek perumahan. Saat di lapangan basket, ya bertemulah dengan Hery sedang main basket bersama Tony. Lisa yang memantapkan niatnya untuk mengatakan cintanya pada Hery, ya di laksanakan. Jannah pun ngobrol dengan Tony dengan asik gitu. Lisa, ya ngobrol dengan asik bersama Hery sampai Lisa mengatakan perasaannya ke Hery. Sebenarnya Hery tidak mau menerima Lisa, karena melihat Jannah yang akrab banget dengan Tony, kaya ada hubungan spesial Tony dan Jannah maka itu Hery menerima Lisa.

Jannah yang tahu bahwa Lisa nembak duluan mengatakan perasaan Hery, ya tetap tenang agar tidak terbawa perasaan walau kelihatannya Lisa di terima cinta oleh Hery dengan memberikan kode tangan. Dalam hati Jannah berkata "Ikhlas".

Jannah tetap asik ngobrol dengan Tony, ya sampai akhirnya Tony mengajak Jannah jalan bareng sih untuk menikmati malam yang indah di sebuah kafe langganan Tony. Jannah dan Lisa pun, ya kembali ke rumah sedangkan Tony dan Hery ya menyelesaikan permainan basketnya sampai Tony pun berkata pada Hery "Aku ngajak jalan Jannah malam ini. Untuk senang-senang aja!".

Hery mendukung hubungan Tony dengan Jannah dan berkata "Bagus itu", pada hal dalam hati Hery berkata "Andai aku yang jalan bareng sama Jannah. Ada Lisa, sudahlah!!".

Hery pun memberitahuku bahwa dirinya jadian dengan Lisa. Reaksi Tony, ya memberi selamat pada Hery atas hubungan resmi berpacaran dengan Lisa. Hery dan Tony meninggalkan lapangan basket, ya pulang ke rumah.

Waktu berganti malam. Tony menjemput Jannah di rumahnya untuk di ajak jalan gitu. Sedangkan Hery, ya ngobrol asik dengan Lisa di rumahnya. Tony dan Jannah menjalankan hubungan itu dengan baik sampai dua bulan, ya pada akhirnya Tony mengatakan cinta pada Jannah di kafe. Jannah mulai benar-benar melupakan Hery, dan menerima Tony dengan baik.

Hery pun tetap menjalin hubungan dengan baik dengan Lisa dengan baik. Sampai suatu ketika pertemuan Jannah dan Hery di pesta ulang tahunnya Ria. Jannah dan Hery ngobrol bareng, rasa itu timbul kembali karena reaksi Hery yang bosen hubungannya dengan Lisa dan ingin bersama Jannah. Karena pendirian Jannah mantap bahwa dirinya telah Ikhlas melupakan Hery dan menerima cintanya Tony, maka itu Jannah meninggalkan Hery begitu saja dengan penuh kecewa dan kembali ngobrol dengan Tony.

Usai acara ulang tahun Ria. Tony mengantarkan Jannah pulang ke rumah, sebelum Jannah masuk ke rumahnya... Tony memberikan ciuman pertama ke Jannah di keningnya. Padahal awal ya di kirain di bibir oleh Jannah. Ternyata Tony benar-benar menghargai cinta Jannah dengan baik.

Jannah pun masuk rumahnya, ya Tony pun bergerak pulang ke rumahnya dengan perasaan senang. Jannah setelah berbenah diri, ya menulis di buku diarynya seperti biasanya dengan perasaan senang, sampai di buat tulisan yang spesial oleh Jannah dengan judul 'Ciuman Pertama'.

Setelah selesai menulis cerita di buku diary, ya Jannah segera tidur di kasur dan ditemanin oleh boneka kelinci kesayangannya.

Monday, March 30, 2020

MISTERI CERITA

Bobo di rumah, ya sedang asik membaca buku komik. Tiba-tiba Hpnya Bobo pun berdering dan di lihat nomor siapa orang yang calling dirinya di jaringan WA? EEE ternyata Heru dan segera di geser layar di Hpnya dan tersambunglah dengan Heru dan terlihat wajahnya.

"Asalamualaikum, Heru ada apa...calling aku, malem-malem?" tanya Bobo.

"Waalaikumsalam. Aku lagi bosen di rumah," kata Heru.

"Bosen toh, kaya aku kemarin aja," kata Bobo.

"Main..yuk!!!" kata Heru.

"Main apa? Aku lagi sibuk baca komik Naruto," kata Bobo.

"Main game on line," kata Heru.

"Game...on line apa?" tanya Bobo.

"Yugi oh," kata Heru.

"OK," kata Bobo.

Heru dan Bobo pun sepakat, ya memutuskan telponan gitu dan membuka sistem game on line di Hp keduanya. Permian Bobo dan Heru, ya seru banget di jaringan game yang di mainkan, ya sampai waktunya tidur. Keduanya menghentikan permainan game di Hpnya dan tidur di rumahnya masing-masing.

***

Dono pun menghentikan nulisnya di buku tulisnya.

"Kayanya aku menulis dari sisi senang-senang ya permain game. Harus ya aku menceritakan awalnya dulu yang lebih menarik gitu," kata Dono.

Dono pun kembali menulis di bukunya, ya menceritakan awalnya gitu.

Heru yang selesai makan malam bersama Ayah dan Ibu, ya segera ke kamar gitu untuk main robot-robotan. Heboh sih..Heru main robot-robot sendirian di dalam kamar sambil di rekam di kamera Hp. Ketika teringat dengan film kartun yang di tayangkan chanel Tv...segera Heru ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ternyata Ayah sedang asik nonton berita hari ini, biasa tentang perkembangan virus corona yang ini dan itu. Heru pun langsung duduk bersama Ayah dan berkata "Ayah...ganti tontonan di Tv. Heru ingin nonton film kartun".

"Heru, mau nonton film kartun. Heru ganti sendiri. Ayah ada kerjaan," kata Ayah.

"Iya...Ayah," kata Heru.

Heru pun mengganti chenel Tv dari berita ke Chanel Tv yang mendatangkan kartun. Ayah beranjak dari duduk bersama Heru, ya masuk ke kamar tepatnya ruang kerjanya dan segera mulai mengerjakan pekerjaannya di leptopnya...ya buat program kerja gitu. Heru pun asik nonton film kartun. Saat iklan, ya Heru main robotan. Film kartun tayang lagi, ya Heru nonton film kartun sampai acara film kartun selesai. Ibu sudah beres dengan urusannya, jadi nonton TV, ya di ganti dengan acara kesukaan Ibu...sinetron gitu. Heru, ya ke kamarnya sih dan menaruh robotan di taruh di meja. Lalu Heru pun nelpon Bobo untuk di ajak main game on line gitu. Ya kesepakan terjadi antara Bobo dan Heru, jadi asik main game on line sampai waktu tidur keduanya.

***


Dono pun menghentikan nulisnya di buku tulisnya.

"Jadi deh tulisan aku. Tinggal aku atur ulang saja di ketik di leptop. Tapi nanti ajalah....ngetiknya," kata Dono.

Dono pun menggeletakkan buku tulisnya di meja ruang tamu dan bergerak menuju ruang tengah untuk menonton TV, ya di mana Kasino dan Indro...lagi asik nonton TV acara lawak gitu.

"Tema...lawaknya asik-asik di rumah toh!!!" kata Dono.

Dono pun asik nonton acara lawak gitu, sampai tertawa begitu juga Indro dan Kasino pun tertawa pula.

***

Bobo pun selesai menulis karangannya di buku tulisnya.

"Jadi judul cerita karangan aku...apa ya? Oh ini saja...'Misteri Cerita'," kata Bobo.

Bobo pun menulis judul ceritanya tersebut, ya 'Misteri Cerita'. Bobo pun menutup buku tulisnya dan menggeletakkan penanya dekat buku di atas meja belajar dan segera ke tempat tidur untuk tidur, karena hari sudah malam. Saat Bobo ingin memejamkan matanya, ya teringat dengan tulisannya dan berkata "Judulnya lebih baik di tulis 'Cerita dalam Cerita', tapi katanya tetap misteri. Jadi Judulnya tetap 'Misteri Cerita'. Bagus itu saja!!!".

Bobo pun memejamkan matanya dan tidur dengan tenang.

LOCKDOWN

Langit berubah menjadi gelap dan akhirnya turun hujan. Dono sedang asik baca buku di ruang tamu. Kasino, ya sibuk main game. Indro, ya asik baca berita di jaringan internet lewat Hpnya untuk mengetahui perkembangan berita hari ini.

"Lockdown," celoteh Indro.

Dono yang asik baca buku, ya denger omongin Indro yang celetuk "Lockdown", tetap santai sih baca buku. Kasino yang sibuk main game di Hpnya, ya denger celetukan Indro "Lockdown", tetap santai main game di Hpnya.

Indro pun, ya selesai baca berita dari jaringan internet di Hpnya, lalu bertanya pada Dono...tentang Lockdwon, ya tujuan sih pendapatnya Dono saja. Dono pun berkata "Kalau suatu wilayah terjadi masalah yang genting banget karena suatu hal yang dapat merenggut nyawa penduduk di wilayah tersebut, ya silakan saja di Lockdown, agar mudah mengatasi permasalahan tersebut...agar cepat selesai".

"Oh...begitu, gimana pendapat kamu tentang Lockdown...Kasino?" tanya Indro.

Kasino pun menghentikan main game di Hpnya dan berkata "Sebenarnya gak jauh beda sih pendapat aku dengan Dono. Untuk keamanan dan cepat mengatasi masalah, ya gak ada masalah sih kalau suatu wilayah di Lockdown".

"Tidak ada masalah, tapi masalahnya perekonomian di daerah tersebut di Lockdown, ya mengalami perlambatan ekonomi. Apa pendapat kalian berdua?" kata Indro.

"Pendapat aku...ya. Memang benar....suatu wilayah di Lockdown...akan mengalami perlambatan ekonomi. Tapi tidak ada masalah di pihak aku..sih...di bawa santai aja. Kan cuma jangka waktu yang singkat aja di Lockdown. Mungkin pendapat aku sedikit beda dengan Kasino, yang kerjaannya lebih dekat dengan pedagang gitu!" kata Dono.

"Gimana Kasino, pendapat kamu!" kata Indro.

"Pendapat aku, tentang perlambatan ekonomi karena suatu wilayah di Lockdown. Harus di lihat dari dua hal dulu. Tradisional dan modern, proses sistem kerja ekonomi....jika suatu wilayah di Lockdown. Tradisional, ya kacau banget karena harus terjadi pertemuan secara langsung dalam prosesnya. Kalau di sisi modern sih, ya gak ada masalah sih prosesnya karena tinggal pesan saja lewat jaringan di internet pake Hp ini contohnya, yang ada aplikasi yang menjual jenis produk apapun?! Jadi masih terus terjadi proses ekonomi kapan pun digunakan, kelebihan modern ini memanjakan semuanya, jadi cukup di rumah saja...proses ekonomi berjalan terus menerus," penjelasan Kasino.

"Berarti tidak ada masalah yang terlalu besar. Cuma perlambatan ekonomi di sektor Tradisional saja selama suatu wilayah di Lockdown...karena wabah penyakit virus korona," kata Indro.

"Kesimpulannya, jadi tidak terlalu besar masalahnya. Di bawa santai," tegas Dono.

"Santai....aja," saut Indro.

"Santai aja di rumah, ada kemajuan teknologi ini. Hp!!!" tegas Kasino.

Indro pun tidak bertanya lagi ke Dono dan Kasino, ya ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv dan mencari acara yang menarik di tonton. Ya Indro pun langsung asik nonton film yang bagus banget. Dono, ya asik baca buku, sedangkan Kasino...ya asik main game di Hpnya.

Sunday, March 29, 2020

DEWI ULAR

Kasino lagi asik duduk ruang tamu, ya mentranselitkan artikel Bahasa Thailand pake kampus Bahasa Thailand ke Bahasa Indonesia. Dono sibuk nulis di buku tulis, ya di ruang tamu mengerjakan kerjaannya. Pintu di ketuk. Dono dan Kasino, ya mendengar suara pintu depan di ketuk. Indro, ya baru selesai masak dan membawa goreng tahu, ya sepi ring dan di taruh di meja di ruang tamu dan segera membuka pintu depan...jadi Dono dan Kasino tidak jadi buka pintu depan karena sudah di buka duluan sama Indro.

Ya Indro tidak melihat orang yang mengetuk pintu, hanya sebuah kotak kayu di lantai dan berkata Indro "Kotak apaan ini ya?".

Indro yang penasaran membawa kotak kayu di bawa ke dalam rumah. Dono dan Kasino pun memang melihat benda di bawa Indro. Ya Indro menaruh kotak kayu di atas meja.

"Benda apaan itu Indro," tanya Dono yang menghentikan kerjaannya menulis di buku.

"Aku tidak tahu. Aku temukan di depan rumah" kata Indro.

Kasino pun menghentikan kerjaannya dan berkata "Kalau gitu coba di buka kotak kayu tersebut!"

"Baiklah," kata Indro.

"Tunggu dulu, apa kalian berdua tidak khawatir. Jika kotak kayu ini di buka...akan terjadi suatu yang gak masuk akal dan kita harus menyelesaikan masalahnya?" kata Dono.

"Khawatir," kata Kasino dan Indro bersama.

"Kalau gitu kita abaikan kotak kayu ini!" kata Dono.

Indro, ya mengabaikan kotak kayu tersebut, tapi rasa penasaran tinggi jadi...ya di buka Indro kotak kayu dan sebuah patung yang berwujud gadis cantik, tapi setengah dari perut ke kakinya ternyata berbentuk seperti ular.

"Patung apaan ini ya?" kata Indro.

Kasino pun memperhatikan patung tersebut dengan benar-benar teliti dan berkata "Dewi Ular, kaya dari Thailand".

"Thailand," kata Dono dan Indro bersama an.

"Jangan-jangan...kita harus menyelesaikan misi untuk memulangkan patung Dewi Ular ini ke Thailand," kata Kasino.

"Kalau ke Thailand untuk memulangkan patung...kacau deh biayanya mahal deh...harus terbang ke Thailand," kata Indro.

Tiba-tiba terjadi fenomena, ya energi melingkari Dono, Kasino dan Indro...berasal dari patung Dewi Ular. Sekejab ketiganya pindah ke sebuah hutan belantara.

"Kita di mana?" tanya Indro.

"Tidak tahu," kata Dono.

"Aku tidak tahu juga," kata Kasino.

Indro pun bekerjasama dengan Dono dan Kasino untuk mencari petunjuk di hutan belantara. Sampai akhirnya ketiganya menemukan sebuah candi di dalam hutan. Kasino pun menelelitinya dengan baik dan menarik kesimpulan dan berkata "Kita di Thailand".

"Thailand, ya berarti kita harus memulangkan patung Dewi Ular ke tempat ya," kata Indro.

"Sudah...di sini, ya harus kita pulangkan patung Dewi Ular tersebut!" kata Dono.

Ketiganya sepakat untuk memulangkan patung Dewi Ular tersebut, ya dengan mencari petunjuk dari tulisan yang terukir di batu candi. Sampai ke sebuah goa, yang ada sebuah tempat pemujaan Dewi Ular. Sebenarnya sih Dono, Kasino dan Indro...ya khawatir masuk goa, karena dari petunjuk terakhir dari batu candi...di dalam goa ada penjaganya yaitu seekor ular besar. Demi menyelesaikan misi, jadi ketiganya berani masuk ke dalam goa, ya tempat pemujaan Dewi Ular.

Di dalam goa, ya ada tempat pemujaan penduduk sekitar sih dan juga ada patung Dewi Ular yang besar banget, ya sama dengan patung Dewi Ular yang di bawa Indro. Dono, Kasino dan Indro pun mencari petunjuk untuk menyelesaikan misinya dan akhirnya menemukan sebuah meja terbuat dari batu untuk menaruh patung Dewi Ular yang di pegang Indro. Tiba-tiba patung Dewi Ular yang besar tersebut berubah menjadi wujud yang hidup. Dono, Kasino dan Indro, ya ketakutan sekali, jadi kocar-kacir di dalam goa. Dewi Ular pun, ya mengejar ketiganya. Sampai Kasino pun menemukan sebuah pedang yang di gunakan melawan Dewi Ular yang mengamuk berdasarkan petunjuk dari tulisan di batu candi.

Dengan beraninya Kasino menghadapi Dewi Ular sampai Dewi Ular pun kalah menghadapi Kasino dengan pedang yang sangat hebat banget. Indro pun mulai menaruh patung Dewi Ular di tangannya ke meja batu.

Terjadilah fenomena pada Dewi Ular, yang berubah menjadi wujud gadis yang cantik banget. Dewi Ular pun berkata "Terima kasih".

Dono, Kasino dan Indro...pun terkejut dengan ucapan terima kasihnya Dewi Ular, dengan Bahasa Indonesia. Kasino pun bertanya "Kenapa anda bisa Bahasa Indonesia?".

"Aku....kan seorang Dewi jadi aku bisa bahasa apapun, ya termasuk Bahasa Indonesia dari tempat tinggal kalian. Sekali lagi terima kasih, telah memulangkan patung Dewi Ular tersebut. Tujuannya mematahkan kutukan  yang di berikan Raja Dewa... yang membuat diri aku menjadi ular karena kesalahan ku di masa lampau mencintai manusia," penjelasan Dewi Ular.

"Oh...begitu," saut Indro.

"Jadi di hukum sama Raja Dewa. Peraturan kayangan toh. Tidak boleh jatuh cinta pada manusia," kata Dono.

"Kalau begitu, ini pedang aku berikan pada Dewi Ular," kata Kasino.

"Iya, aku terima pedang ini," kata Dewi Ular.

Setelah pedang di pegang Dewi Ular, ya Dono, Kasino dan Indro pun di lingkarin oleh energi dan akhirnya menghilang dari tempat tersebut. Dewi Ular membuat patung dirinya yang sempurna dengan memegang pedang dan menghilang dari tempat tersebut kembali ke khayangan.

Penduduk setempat pun masuk ke dalam goa untuk pemujaan dan terkejut dengan patung Dewi Ular yang sempurna dengan memegang pedang.

"Dewi Ular telah terbebas dari kutukannya. Jadi desa ini..telah selesai dari ujiannya," kata pendeta.

"Hore!!!" sorak sorai penduduk desa.

Pemujaan di jalan dengan baik oleh penduduk tersebut. Sedangkan Dono, Kasino dan Indro pun sudah ada di dalam rumah.

"Kita kembali pulang," kata Indro.

"Iya, kita sudah di rumah lagi," kata Kasino.

"Bener kita sudah di rumah. Tapi kenapa Dewi Ular itu...wajahnya mirip dengan Dewi Persik?" kata Dono.

"Iya...juga ya. Aku baru sadar Dewi Ular itu mirip Dewi Persik," kata Kasino.

"Bener, Dewi Ular mirip Dewi Persik," kata Indro.

"Jadi...memang misteri toh," kata Dono.

"Aku sepakat dengan Dono. Misteri," kata Kasino.

"Bener sekali. Misteri," kata Indro.

Indro pun mulai main game di Hpnya. Ya Kasino pun melanjutkan mentranselitkan artikel Bahasa Thailand pake kampus Bahasa Thailand ke Bahasa Indonesia. Dono pun menulis cerita yang baru di buku tulisnya tentang petualangannya bersama teman-teman ke Thailand dengan judul karangannya "Dewi Ular".

Friday, March 27, 2020

KUCING (KU-CINTA-ENGKAU)

Dono lagi asik mancing di empang. Kasino lagi sibuk baca koran. Indro beli gorengan di warung Nabilla, ya segera ke tempat Dono dan Kasino. Sampai di tempat keberadaan Dono dan Kasino, ya Indro pun berkata "Don, Kasino....gorengan nie!".

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.

Dono, ya menghentikan mancingnya sejenak untuk makan gorengan. Kasino pun menghentikan juga baca koran berita hari ini, ya segera makan gorengan. Indro, ya makan gorengan sih sambil nonton You tobe Lida 2020 di Hpnya.

"Indro, asik nonton apa?" tanya Dono.

"Nonton Lida 2020, di You tobe. Abisnya kemarin aku sibuk...ikut kalian berdua ada kerjaan jadinya capek bener dan tidur deh," kata Indro.

"Oh...gitu," saut Dono.

Kasino, ya cuma "Emm", karena mengunyah gorengan.

Indro pun asik nonton Lida 2020 di Hpnya. Saat peserta Lida bernama Gunawan ada permainan cinta dengan Rara gitu. Indro pun agak aneh mendengar panggilan sayangnya Gunawan ke Rara 'Kucing', jadinya Indro menghentikan nonton di You tobe-nya dan berkata pada Dono "Panggilan sayangnya peserta Lida bernama Gunawan ke Rara....'Kucing', artinya apa Don?".

"Kok...nanya ke aku...Indro. Mengenai arti panggilan sayangnya Gunawan ke Rara.... 'Kucing'....?" kata Dono.

"Abisnya...aku tontonin...tidak ada penjelasannya panggilan sayang 'Kucing'. Kalau nanya ke kamu, Don...mungkin bisa memberikan jawaban...karena hoby kamu nulis di blog," kata Indro.

"Ok...aku coba. Tetapi, ya sebenarnya arti panggilan sayang 'Kucing' itu tidak ada. Kucing itu kata singkat saja, kalau di panjangkan maksudnya akan jelas banget untuk pernyataan sayang atau cinta pada seseorang. Kucing (Ku-Cinta-Engkau)," penjelasan Dono.

"Berarti...peserta Lida 2020 bernama Gunawan itu...terang-terangan mengatakan sukanya pada Rara berkali-kali.....'Kucing'..." kata Indro.

"Ya...namanya permain cinta-cintaan di atas panggung pertunjukkan yang nonton ya....rasa gimana gitu...permainan itu..lebih cenderung sih mengelitik perasaan aja," kata Dono.

"Oh...begitu," saut Indro.

Indro pun kembali nonton You tobe di Hpnya. Dono pun kembali mancing lagi, ya di empang gitu. Kasino, ya sibuk baca koran lagi sampai nyeletuk gitu "Beritanya....masih memanjangkan cerita virus conona".

Indro dan Dono, ya mendengarkan omongan Kasino...gitu, tapi diabaikan. Dono dapet ikan juga dan segera di taruh di ember dan kembali mancing lagi. Kucing pun diam-diam bergerak untuk mencari ikan di ember. Untungnya ketahunan Kasino, jadi Kucing pun di usir dari situ. EEE...Dono, ya dapet ikan lagi dan di taruh di ember lagi. Indro, ya menyelesaikan nonton You tobe-nya di Hpnya...jadi ikutan mancing gitu karena tertarik dengan hasil pancingan Dono yang dapet ikan di empang..gede banger gitu.

Kasino selesai baca koran dan segera memancing di empang. Indro pun dapet ikan gitu, ya di taruh di ember. Dono pun dapet ikan lagi dan di taruh ember. Kasino pun dapet ikan juga dan di taruh di ember. Ketiganya pun selesai memancing karena sudah dapet banyak ikan, ya segera di olenin gitu...untuk di jadikan makanan...yaitu ikan bakar. Kucing pun di berikan kepala ikan yang sudah masak. Indro pun berkata pada Kucing sekedar mainan "Kucing (Ku-Cinta-Engkau)".

Dono dan Kasino, ya senang saja mendengarkan omongan Indro, tentang Kucing tersebut. Ketiganya terus menikmati makan ikan bakar.

DI RUMAH AJA

Bobo berjalan menuju rumah Heru, ya pake masker untuk jaga-jaga tidak terkena virus corona. Sampai di rumahnya Heru, ya Bobo mengucap salam "Asalamualaikum".

Heru pun mendengar suara salam dari luar rumah dan segera menjawab dengan suara lantang "Waalaikumsalam", ya Heru pun membuka pintu rumah....dan terlihat teman baiknya Bobo.

"Bobo...kok main ke rumah Aku? Bukannya  di suruh di rumah aja!" kata Heru.

"Bosan...di rumah terus, kaya Ayam Babon angkremin telornya agar netes tuh telor jadi anak," kata Bobo dengan perumpaan.

Heru berusaha memahami omongan Bobo, ya ternyata bener omongan Bobo dan berkata "Kaya Ayam Babon angkrem kalau di rumah terus...gak main ke mana-mana?!".

"Main...yuk!" ajakan Bobo.

"Main...apa...ya?" kata Heru berpikir.

"Lama bener....berpikirnya main kelereng tah atau main PS 4...tah!" kata Bobo.

"Main....PS 4. Ayo...masuk ke dalam rumah! Tetapi...sebelum itu cuci tangan dulu, pake sabun khusus ini yang membasmi...bakteri, fungi, algae, protozoa dan virus gitu!," kata Heru.

"Ok," kata Bobo sambil mencuci tangannya pake sabun khusus pembasmi bakteri, fungi, algae, protozoa dan virus...yang di tuangkan Heru.

Bobo pun masuk rumah dan duduk di ruang tengah. Ya ternyata Heru lagi nonton Tv, ya berita tentang Ibunya Presiden meninggal dunia, Bobo pun berkata "Turut Berduka Cita, yang meninggal Nenek toh".

Heru mendengarkan omongan Bobo "Turut Berdua Cita, yang meninggal Nenek", lalu Heru berkata niatnya sih becanda aja "Emangnya...yang ninggal Nenek kamu... Bobo?"

"Yang meninggalkan Ibunya Presiden, dan aku sih masih anak-anak, jadi aku panggil Nenek, tapi sebenarnya teringat saja dengan Nenek ku yang sudah meninggal. Ayah di beri pesan sebelum Ibu meninggal, ya Nenek ku. Kata-katanya seperti ini 'Anak Ibu yang baik, tetap jadi anak yang baik di kala Ibu tidak bisa membimbing kamu lagi! '. Ayahku pun menjawab seperti ini 'Iya Ibu, Aku berjanji'. Nenek meninggal di tempat tidurnya. Ayah pun menangis kepergian sang Ibunya tercinta, Istrinya..ya Ibu..Aku menemani Ayah. Baru setelah itu Ayah berkata pada ku seperti ini 'Nenek sudah tiada, jadi Bobo yang ikhlas ya!'. Aku diam saja omongan dari Ayah ku, di kirain aku mengerti padahal aku tidak mengerti," cerita Bobo.

"Oh....begitu ceritanya. Nenek ku masih hidup Bobo, mungkin suatu saat ceritanya bisa sama atau...beda ya?" kata Heru.

"Ayo main game PS 4-nya!" kata Bobo.

"Tapi...Bobo...jarak mainnya...satu meter dari aku!" kata Heru.

"Waduh...repot amat mau main game aja jarak satu meter dari kamu, Heru," saut Bobo.

"Supaya tidak terkena virus corona," kata Heru.

"Iya...terserah kamu. Yang punya rumah!" kata Bobo.

Heru dan Bobo, ya sepakat deh jadi ya dengan aturan ini dan itu agar tidak tertular virus corona. Main PS 4 pun di laksanakan dengan baik Heru dan Bobo, ya main balap mobil gitu.

"Kalau...di pikir-pikir enak main di rumah aku!" kata Bobo sambil asik main PS 4.

"Kok...baru ngomong sekarang. Lebih asik main di rumah kamu, Bobo?" saut Heru, ya sambil asik main PS 4.

"Kalau...inget tentang berita sih 'Tetap di rumah aja'. Tetapi, ya bosenlah karena gak ada teman main di rumah. Adek...masih bayi, ya lebih dekat dengan Ibu dan Ayah. Ya main ajalah....yang penting menghibur diri," kata Bobo.

"Ya..sudah kalau kamu sudah memutuskan. terus main PS 4-nya," kata Heru.

Heru dan Bobo, ya terus main PS 4 dengan asik di dalam rumahnya Heru.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK