Boby sedang asik duduk taman kota sambil melihat keadaan masyarakat yang ini dan itu....tujuannya menikmati keadaan...ya namanya juga hari libur, minggu lagi. Mely sedang lari pagi sambil menikmati keadaan. Tahu-tahu Mely melihat Boby sedang duduk santai, ya segera di hampiri Mely.
"Boby," kata Mely sambil duduk di sebelah Boby.
"Mely," kata Boby.
"Kok cuma santai aja. Tidak olah raga," kata Mely.
"Udah nie," kata Boby sambil menggerak badannya ke kiri ke kanan.
"OK boleh juga," kata Bely.
"Oh, Iya ngomong....gimana hubungan Mely dengan Rian, cinta dari SMA sampai kuliah?" tanya Boby.
"Jangan ngomongin dia ah," kata Mely menunduk.
"Jangan-jangan putus ya," kata Boby.
"Iya. Dia yang mengkhianatiku," kata Mely.
"Astaga teman aku paling baik dan cantik begini di khiantin cinta. Rian playboy jatuh juga pada lumpur kehidupan. Singkuh," kata Boby.
"Jadi Boby tahu....tentang kebiasaan Rian secara diam-diam, pada akhirnya...aku di selingkuhin," kata Mely.
"Ya tahu sih Mely. Beberapa kali aku mergokin jalan dengan selingkuhannya," kata Boby.
"Oooo begitu," kata Mely.
"Susah di bahas lagi, nanti kamunya sedih. Lebih baik kita lari pagi aja!" kata Boby.
"Iya," saut Mely.
Mely dan Boby beranjak dari duduknya, ya segera lari pagi dengan santai.
"Gimana dengan kuliah mu...Mely?" tanya Boby.
"Baik," kata Mely.
"Masa kuliah menyenangkan," kata Boby.
"Boby....gimana dengan hubungan mu dengan Rianti?" tanya Mely.
"Ya putus," kata Boby.
"Kok bisa," kata Mely.
"Yang menikah bisa cerai apalagi yang pacaran," kata Boby.
"Tapi penyebab putus mu kenapa Boby?" tanya Mely.
"Dia yang mengkhianatiku," kata Boby dengan tegas.
"Selingkuh toh. Sama aja dengan jalan cerita cinta ku," kata Mely.
"Sudahlah jangan di bahas lagi bikin sakit hati inginnya bunuh diri," kata Boby, ya niat bercanda.
"Jangan bunuh diri karena sakit hati. Kan ada Mely yang menemani Boby....bisa menghilangkan rasa sakit itu di ganti dengan kegembiraan," kata Mely.
"Iya deh teman baik ku," kata Boby.
Boby dan Mely pun terus lari pagi sampai waktunya berpisah, ya kembali ke rumah masing-masing.
CAMPUR ADUK
Saturday, August 22, 2020
NOBAR
Dono baru pulang dari urusannya dan melihat keadaan rumah berantakan gitu, ya lagi di beresin Indro sih dan juga di bantuin Kasino. Dono pun yang baru pulang segera membereskan rumah juga. Setelah itu baru deh Dono istirahat duduk di ruang tamu. Indro, ya menyiapkan sarapan pagi. Kasino pun bersantai juga di ruang tamu.
"Kasino, kenapa rumah berantakan banget?" tanya Dono.
"Ya sebenarnya Indro...ngundang anak-anak mesjid nonton bareng di rumah, ya bola sih...live gitu," kata Kasino.
"Sepak bola. Nobar, Nonton bareng," kata Dono.
"Iya, seru banget Don. Awalnya aku lagi asik tidur, eee terbangun dengan kegaduhan rumah. Mau gak mau ya ikutan nonton sepak bola sedangkan kamu, ya Don lagi ada urusan kerjaan gitu, ya pulang-pulang pagi gitu. Pokoknya heboh banget.....," cerita Kasino.
"Nonton sepak bolanya sampai selesai?" tanya Dono.
"Iya lah. Setelah subuh pada balik ke mesjid semuanya...anak-anak mesjid. Wajar....Don, hoby sepak bola...otomatis suka nonton sepak bola," kata Kasino.
"Oooo begitu," kata Dono.
Indro pun selesai masak sarapan pagi, ya di panggil untuk sarapan, jadi Dono dan Kasino....pun sarapan pagi di ruang makan sampai perut kenyang. Setelah itu Indro pun masih ngantuk jadi tidur di kamar. Dono, ya mengerjakan pekerjaannya di kamarnya, ya mengetik gitu dan Kasino pun membaca buku di ruang tamu.
Selang berapa saat. Dono menyelesaikan ketikannya dan segera di simpan dengan baik. Dono pun membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel sepak bola. Dengan seksama Dono membaca artikel.
"Hasil pertandingan sepak bola. Hasilnya bagus banget. Seri banget," kata Dono.
Dono pun terus membaca artikel tersebut sampai selesai dan menbaca artikel yang lainnya.
"Bagus-bagus," kata Dono.
Dono pun menyelesaikan baca artikel di Hp-nya dan keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv dengan penuh kesantaian. Kasino selesai baca buku, ya main game di Hp-nya. Sedangkan Indro masih tidur karena lelah nonton sepak bola sampai subuh.
"Kasino, kenapa rumah berantakan banget?" tanya Dono.
"Ya sebenarnya Indro...ngundang anak-anak mesjid nonton bareng di rumah, ya bola sih...live gitu," kata Kasino.
"Sepak bola. Nobar, Nonton bareng," kata Dono.
"Iya, seru banget Don. Awalnya aku lagi asik tidur, eee terbangun dengan kegaduhan rumah. Mau gak mau ya ikutan nonton sepak bola sedangkan kamu, ya Don lagi ada urusan kerjaan gitu, ya pulang-pulang pagi gitu. Pokoknya heboh banget.....," cerita Kasino.
"Nonton sepak bolanya sampai selesai?" tanya Dono.
"Iya lah. Setelah subuh pada balik ke mesjid semuanya...anak-anak mesjid. Wajar....Don, hoby sepak bola...otomatis suka nonton sepak bola," kata Kasino.
"Oooo begitu," kata Dono.
Indro pun selesai masak sarapan pagi, ya di panggil untuk sarapan, jadi Dono dan Kasino....pun sarapan pagi di ruang makan sampai perut kenyang. Setelah itu Indro pun masih ngantuk jadi tidur di kamar. Dono, ya mengerjakan pekerjaannya di kamarnya, ya mengetik gitu dan Kasino pun membaca buku di ruang tamu.
Selang berapa saat. Dono menyelesaikan ketikannya dan segera di simpan dengan baik. Dono pun membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel sepak bola. Dengan seksama Dono membaca artikel.
"Hasil pertandingan sepak bola. Hasilnya bagus banget. Seri banget," kata Dono.
Dono pun terus membaca artikel tersebut sampai selesai dan menbaca artikel yang lainnya.
"Bagus-bagus," kata Dono.
Dono pun menyelesaikan baca artikel di Hp-nya dan keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv dengan penuh kesantaian. Kasino selesai baca buku, ya main game di Hp-nya. Sedangkan Indro masih tidur karena lelah nonton sepak bola sampai subuh.
Thursday, August 20, 2020
DI GANTI ATAU TIDAK
Seusai sholat Jum'at. Dono, Kasino dan Indro langsung pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono membuat teh dan segera di bawa ke halaman belakang. Dono santai sambil minum teh. Kasino, ya mengerjakan pekerjaannya di kamarnya mengetik sih di komputernya. Indro pun membuat kopi dan segera di bawa ke halaman belakang, ya duduk bersama Dono.
Indro menikmati minum kopi sambil baca artikel di Hp-nya.
"Berita hari ini....masih banyak ceritanya berlanjut....ini dan itu. Menarik," kata Indro.
Indro terus menikmati minum kopinya sambil baca artikel di Hp-nya. Dono pun mulai membaca komik sambil minum tehnya. Artikel pun banyak yang di baca Indro dan segera berganti untuk membaca Blog-nya Dono.
"Jadi ada cerita yang baru. Menarik," kata Indro.
Indro pun berkata pada Dono "Dono....cerita yang ide lupa sudah di tulis di Blog...ya?!"
Dono menghentikan baca komiknya dan berkata "Sudahlah. Nama tokoh utamanya bernama Vania."
"Vania. Nama panjangnya Maria Vania, ya Don?" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Don, kenapa selalu nama artis yang kamu tulis di Blog, atau dasarnya kamu....suka nama lainnya di idola in gitu?" kata Indro.
"Memang benar omongan kamu...Indro. Aku kan bukan orang munafik seperti orang-orang yang ini dan itu," kata Dono.
"Kaya omongan aku yang kemarin...kemarin. Di copy Dono. Tidak ada masalah sih. Tapi benarlah omongan itu," kata Indro.
"Kadang aku sendiri ingin berhenti mengambil nama artis jadi bahan tulisanku yang sekedar bercerita saja gitu," kata Dono.
"Kenapa kamu berhenti dari pola itu Don?" kata Indro.
"Dengerin kata-kata aku. Jika aku tidak ada berarti hal yang buruk tidak datang pada aku dan juga hal baik tidak datang pada ku, ya menjadi kenangan yang buruk dan baik," kata Dono.
"Oooo begitu. Ya memang sih lebih baik kamu tidak ada jika hal buruk dan baik jadi kenangan buruk dan baik juga. Waktu berhenti di posisi kamu Don," kata Indro.
"Pasti ada orang lain seperti aku kan yang bercerita dan mengambil data nama artis di jadikan cerita. Ya Indro?" kata Dono.
"Ya....bener sih Don. Kalau aku baca banyak data artikel di sana sini. Kalau mau berhenti berhentilah Don!" kata Indro.
"Berhenti mengambil data nama artis di jadikan tulisan sekedar bercerita," kata Dono.
"Berarti pola cerita di berubah semuanya," kata Indro.
"Iyalah berubah semuanya. Seperti petani namem cabe dan berganti tanaman yang lain contohnya tomat. Ladang pertaniannya kan berubah dengan tanaman baru," kata Dono.
"Yang selama ini jadi tokoh utama di tulisan....namanya dari artis, ya tidak di pakai lagi. Bener-bener berubah total itu mah," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Tetap teserah kamu....Don," kata Indro.
"Yo,...i," kata Dono.
"Padahal aku tahulah...tergantung suasana hatinya....Dono," kata Indro.
"Ya...begitulah," kata Dono.
"Ya sudahlah jangan di bahas lagi Don. Aku mau main game!" kata Indro.
"Iya," saut Indro.
Indro segera main game di Hp-nya. Dono, ya asik baca komik sambil minum teh lah. Kasino pun tetap sibuk mengerjakan pekerjaannya.
Indro menikmati minum kopi sambil baca artikel di Hp-nya.
"Berita hari ini....masih banyak ceritanya berlanjut....ini dan itu. Menarik," kata Indro.
Indro terus menikmati minum kopinya sambil baca artikel di Hp-nya. Dono pun mulai membaca komik sambil minum tehnya. Artikel pun banyak yang di baca Indro dan segera berganti untuk membaca Blog-nya Dono.
"Jadi ada cerita yang baru. Menarik," kata Indro.
Indro pun berkata pada Dono "Dono....cerita yang ide lupa sudah di tulis di Blog...ya?!"
Dono menghentikan baca komiknya dan berkata "Sudahlah. Nama tokoh utamanya bernama Vania."
"Vania. Nama panjangnya Maria Vania, ya Don?" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Don, kenapa selalu nama artis yang kamu tulis di Blog, atau dasarnya kamu....suka nama lainnya di idola in gitu?" kata Indro.
"Memang benar omongan kamu...Indro. Aku kan bukan orang munafik seperti orang-orang yang ini dan itu," kata Dono.
"Kaya omongan aku yang kemarin...kemarin. Di copy Dono. Tidak ada masalah sih. Tapi benarlah omongan itu," kata Indro.
"Kadang aku sendiri ingin berhenti mengambil nama artis jadi bahan tulisanku yang sekedar bercerita saja gitu," kata Dono.
"Kenapa kamu berhenti dari pola itu Don?" kata Indro.
"Dengerin kata-kata aku. Jika aku tidak ada berarti hal yang buruk tidak datang pada aku dan juga hal baik tidak datang pada ku, ya menjadi kenangan yang buruk dan baik," kata Dono.
"Oooo begitu. Ya memang sih lebih baik kamu tidak ada jika hal buruk dan baik jadi kenangan buruk dan baik juga. Waktu berhenti di posisi kamu Don," kata Indro.
"Pasti ada orang lain seperti aku kan yang bercerita dan mengambil data nama artis di jadikan cerita. Ya Indro?" kata Dono.
"Ya....bener sih Don. Kalau aku baca banyak data artikel di sana sini. Kalau mau berhenti berhentilah Don!" kata Indro.
"Berhenti mengambil data nama artis di jadikan tulisan sekedar bercerita," kata Dono.
"Berarti pola cerita di berubah semuanya," kata Indro.
"Iyalah berubah semuanya. Seperti petani namem cabe dan berganti tanaman yang lain contohnya tomat. Ladang pertaniannya kan berubah dengan tanaman baru," kata Dono.
"Yang selama ini jadi tokoh utama di tulisan....namanya dari artis, ya tidak di pakai lagi. Bener-bener berubah total itu mah," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Tetap teserah kamu....Don," kata Indro.
"Yo,...i," kata Dono.
"Padahal aku tahulah...tergantung suasana hatinya....Dono," kata Indro.
"Ya...begitulah," kata Dono.
"Ya sudahlah jangan di bahas lagi Don. Aku mau main game!" kata Indro.
"Iya," saut Indro.
Indro segera main game di Hp-nya. Dono, ya asik baca komik sambil minum teh lah. Kasino pun tetap sibuk mengerjakan pekerjaannya.
Wednesday, August 19, 2020
TITIK YANG SIA-SIA
Dono duduk di halaman belakang sambil minum teh. Indro berhenti baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum Indro.
"Don....hari ini liburan...ya!" kata Indro.
"Iya," kata Dono sambil minum tehnya.
"Tahun baru Islam," kata Indro.
"Tetap saja kita ini titik yang sia-sia di dunia ini," kata Dono.
"Kok ngomongnya gitu Don?" kata Indro sambil minum tehnya.
"Ketika aku mati, ya semua di tinggalkan. Orang-orang yang kenal aku....ya mungkin mengingat aku atau sebaliknya lupa dengan urusan masing-masing....yang masih menggapai impian dengan tujuan bisa hidup lebih baik dari hari ini. Pada akhirnya aku....adalah titik yang sia-sia," penjelasan Dono.
"Bener juga....ya Don. Aku adalah titik yang sia-sia. Belajar ilmu ini dan itu tetap saja sama kedudukannya....tetap titik yang sia-sia. Walau hari berganti hari sampai tahun berganti tahun tetap saja titik yang sia-sia," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Dunia ini....benih lama mati berganti benih baru. Begitu terus sampai dunia hancur di hancurkan Tuhan yang mengajarkan ajaran agama ini dan itu," kata Dono sambil minum tehnya.
"Benar Don. Agama yang di junjung manusia dengan keyakinan masing-masing....tetap pada akhirnya terlihat seperti itu. Benih lama berganti benih baru," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Titik yang sia-sia," kata Dono.
"Titik yang sia-sia," kata Indro sambil minum tehnya.
"Nikmati hari libur ini. Entah esok hari....kita bisa melihat dunia lagi atau tidak tergantung suratan takdir kematian masing-masing," kata Dono.
"Aku setuju. Menikmati hari libur ini. Tahun baru Islam. Tetap aku merasa sudah tua banget karena tahun telah berganti dan juga titik yang sia-sia," kata Indro.
Indro pun menaruh cangkir tehnya di meja lalu mengambil Hp-nya dan mulai main game di Hp-nya. Dono, ya menaruh cangkir tehnya di meja dan segera membaca buku komik dengan asik banget. Kasino tetap menikmati keadaan, ya merawat tanaman di potnya walau sebenarnya paham mendengar omongan Dono dan Indro tentang...titik yang sia-sia.
"Don....hari ini liburan...ya!" kata Indro.
"Iya," kata Dono sambil minum tehnya.
"Tahun baru Islam," kata Indro.
"Tetap saja kita ini titik yang sia-sia di dunia ini," kata Dono.
"Kok ngomongnya gitu Don?" kata Indro sambil minum tehnya.
"Ketika aku mati, ya semua di tinggalkan. Orang-orang yang kenal aku....ya mungkin mengingat aku atau sebaliknya lupa dengan urusan masing-masing....yang masih menggapai impian dengan tujuan bisa hidup lebih baik dari hari ini. Pada akhirnya aku....adalah titik yang sia-sia," penjelasan Dono.
"Bener juga....ya Don. Aku adalah titik yang sia-sia. Belajar ilmu ini dan itu tetap saja sama kedudukannya....tetap titik yang sia-sia. Walau hari berganti hari sampai tahun berganti tahun tetap saja titik yang sia-sia," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Dunia ini....benih lama mati berganti benih baru. Begitu terus sampai dunia hancur di hancurkan Tuhan yang mengajarkan ajaran agama ini dan itu," kata Dono sambil minum tehnya.
"Benar Don. Agama yang di junjung manusia dengan keyakinan masing-masing....tetap pada akhirnya terlihat seperti itu. Benih lama berganti benih baru," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Titik yang sia-sia," kata Dono.
"Titik yang sia-sia," kata Indro sambil minum tehnya.
"Nikmati hari libur ini. Entah esok hari....kita bisa melihat dunia lagi atau tidak tergantung suratan takdir kematian masing-masing," kata Dono.
"Aku setuju. Menikmati hari libur ini. Tahun baru Islam. Tetap aku merasa sudah tua banget karena tahun telah berganti dan juga titik yang sia-sia," kata Indro.
Indro pun menaruh cangkir tehnya di meja lalu mengambil Hp-nya dan mulai main game di Hp-nya. Dono, ya menaruh cangkir tehnya di meja dan segera membaca buku komik dengan asik banget. Kasino tetap menikmati keadaan, ya merawat tanaman di potnya walau sebenarnya paham mendengar omongan Dono dan Indro tentang...titik yang sia-sia.
KONSER MUSIK
Kecowa bernama Kiko berjalan menuju ruangan untuk latihan bela diri, ya sudah memakai pakaian karate yang serba putih. Kiko mulai latihan pemanasan. Kecowa bernama Bobo, ya berjalan ke ruang latihan juga dan segera menemui Kiko.
"Pagi Kiko," sapa Bobo.
"Pagi," jawab Kiko.
"Pemanasan dulu ah," kata Bobo.
"Tunggu dulu Bobo. Kenapa kamu masih pake baju tidur?" tanya Kiko.
"Baju tidur," kata Bobo.
Bobo memperhatikan pakaian yang ia kenakan.
"Astaga aku lupa. Aku masih pake baju tidur," kata Bobo.
Bobo pun dengan cepat ke ruang ganti untuk berganti pakaian. Setelah berganti pakaian Bobo kembali ke ruang latihan. Kiko pun kaget melihat pakaian yang kenakan oleh Bobo dan berkata "Bobo, kamu ini pake baju apa?"
"Pakaian...karate," kata Bobo.
"Itu bukan pakaian karate, tapi pakaian silat," kata Kiko.
"Pakaian silat," kata Bobo.
Bobo memperhatikan pakaian yang ia pakai.
"Astaga....aku salah. Harusnya pakaian karate, malah pakaian silat," kata Bobo.
Bobo pun segera berganti pakaian di ruang ganti. Setelah berganti pakaian ke ruang ganti, ya kembali ke ruang latihan. Kiko pun melihat Bobo jadi pusing karena salah pake pakaian dan berkata "Bobo sebenarnya kamu pake pakaian apa sekarang?"
"Jelas pakaian karate lah," kata Bobo yang percaya diri.
"Ya....ampun yang kamu pakai itu pakaian kunfu, bukan karate. Kalau pakaian karate yang aku pakai ini," kata Kiko.
"Haaa salah lagi," kata Bobo melihat pakaian yang ia kenakan.
Bobo pun segera berganti pakaian di ruang ganti. Setelah berganti pakaian, ya ke ruang latihan. Kiko pun melihat pakaian yang di pakai Bobo, ya pakaian karate dan berkata "Ini baru bener pakaian yang kamu kenakan Bobo,"
"Bener pakaian karate. Sip lah. Waktunya pemanasan dulu," kata Bobo.
Bobo pun mulai latihan pemanasan dengan baik. Kiko pun latihan pemanasan juga. Kecowa bernama Yoni sedang asik baca koran sambil bawa tas ransel dan masuk ke dalam ruang latihan.
"Oh...berita yang heboh. Ada pesilat sakti toh. Hebat....hebat pesilat sakti itu," kata Yoni.
Yoni pun menggulung koran, lalu tas ransel di taruh di lantai dan segera di buka. Isi ransel di keluaran Yoni, ya berupa kursi, meja, makan, minuman dan Tv. Yoni pun duduk santai, ya koran di taruh di meja dan segera nonton Tv acara olah raga yang di sukai Yoni adalah sepak bola. Bobo dan Kiko mulai latih tanding karate. Bobo menyerang Kiko. Tapi Kiko terus menghindari serangan Bobo. Sampai kesal Bobo serangannya tidak mengenai Kiko. Ya Kiko langsung menyapu kakinya Bobo dan Bobo pun jatuh ke lantai.
"Sakit," kata Bobo.
Bobo pun bangkit lagi untuk mulai lagi menyerang Kiko. Tiba-tiba ruangan latihan bergetar.
"Apa yang terjadi?" kata Bobo.
"Jangan-jangan gempa," kata Yoni.
"Ini bukan gempa melainkan di atas ada konser musik," kata Kiko.
Bobo pun mendengarkan suara musik yang keras banget, jadi berkata "Iya...di atas ada konser musik."
Yoni pun mendengerin dengan baik juga dan berkata "Iya...di atas ada konser musik."
"Ayo kita keluar dari sini. Lama-lama ruangan ini tambah kacau!" kata Kiko.
"Iya," jawab Bobo dan Yoni bersamaan.
Ketiganya keluar dari ruang latihan menuju ke atas dan menyaksikan konser musik yang meriah banget yang mengadakan Tom si Kucing dengan rekannya......Jerry si Tikus. Yoni membawa makan dan minuman, ya di bagikan ke Kiko dan Bobo. Ketiganya menikmati makan dan minuman, ya sambil menikmati tontonan konser musik dengan penuh kehebohan gitu.
***
Dono berhenti mengetik di leptopnya.
"Selesai juga ceritanya," kata Dono.
Dono pun menyimpan hasil kerjaannya dan segera di matikan leptopnya. Dono keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tamu bersama Indro dan Kasino, ya untuk menonton konser musik yang bagus di Tv. Konser musik yang bertema Hijrah Cinta Rossa dan Lesti, ya berjalan dengan baik banget.
"Don, Kasino apa pendapat kalian dengan tontonan yang kita tonton ini?" tanya Indro.
"Bagus," pujian Dono.
"Bagus," pujian Kasino.
"Bagus toh, ya sudahlah aku sepakat. Bagus banget," kata Indro.
"Sippp," saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro.....ya asik nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget.
"Pagi Kiko," sapa Bobo.
"Pagi," jawab Kiko.
"Pemanasan dulu ah," kata Bobo.
"Tunggu dulu Bobo. Kenapa kamu masih pake baju tidur?" tanya Kiko.
"Baju tidur," kata Bobo.
Bobo memperhatikan pakaian yang ia kenakan.
"Astaga aku lupa. Aku masih pake baju tidur," kata Bobo.
Bobo pun dengan cepat ke ruang ganti untuk berganti pakaian. Setelah berganti pakaian Bobo kembali ke ruang latihan. Kiko pun kaget melihat pakaian yang kenakan oleh Bobo dan berkata "Bobo, kamu ini pake baju apa?"
"Pakaian...karate," kata Bobo.
"Itu bukan pakaian karate, tapi pakaian silat," kata Kiko.
"Pakaian silat," kata Bobo.
Bobo memperhatikan pakaian yang ia pakai.
"Astaga....aku salah. Harusnya pakaian karate, malah pakaian silat," kata Bobo.
Bobo pun segera berganti pakaian di ruang ganti. Setelah berganti pakaian ke ruang ganti, ya kembali ke ruang latihan. Kiko pun melihat Bobo jadi pusing karena salah pake pakaian dan berkata "Bobo sebenarnya kamu pake pakaian apa sekarang?"
"Jelas pakaian karate lah," kata Bobo yang percaya diri.
"Ya....ampun yang kamu pakai itu pakaian kunfu, bukan karate. Kalau pakaian karate yang aku pakai ini," kata Kiko.
"Haaa salah lagi," kata Bobo melihat pakaian yang ia kenakan.
Bobo pun segera berganti pakaian di ruang ganti. Setelah berganti pakaian, ya ke ruang latihan. Kiko pun melihat pakaian yang di pakai Bobo, ya pakaian karate dan berkata "Ini baru bener pakaian yang kamu kenakan Bobo,"
"Bener pakaian karate. Sip lah. Waktunya pemanasan dulu," kata Bobo.
Bobo pun mulai latihan pemanasan dengan baik. Kiko pun latihan pemanasan juga. Kecowa bernama Yoni sedang asik baca koran sambil bawa tas ransel dan masuk ke dalam ruang latihan.
"Oh...berita yang heboh. Ada pesilat sakti toh. Hebat....hebat pesilat sakti itu," kata Yoni.
Yoni pun menggulung koran, lalu tas ransel di taruh di lantai dan segera di buka. Isi ransel di keluaran Yoni, ya berupa kursi, meja, makan, minuman dan Tv. Yoni pun duduk santai, ya koran di taruh di meja dan segera nonton Tv acara olah raga yang di sukai Yoni adalah sepak bola. Bobo dan Kiko mulai latih tanding karate. Bobo menyerang Kiko. Tapi Kiko terus menghindari serangan Bobo. Sampai kesal Bobo serangannya tidak mengenai Kiko. Ya Kiko langsung menyapu kakinya Bobo dan Bobo pun jatuh ke lantai.
"Sakit," kata Bobo.
Bobo pun bangkit lagi untuk mulai lagi menyerang Kiko. Tiba-tiba ruangan latihan bergetar.
"Apa yang terjadi?" kata Bobo.
"Jangan-jangan gempa," kata Yoni.
"Ini bukan gempa melainkan di atas ada konser musik," kata Kiko.
Bobo pun mendengarkan suara musik yang keras banget, jadi berkata "Iya...di atas ada konser musik."
Yoni pun mendengerin dengan baik juga dan berkata "Iya...di atas ada konser musik."
"Ayo kita keluar dari sini. Lama-lama ruangan ini tambah kacau!" kata Kiko.
"Iya," jawab Bobo dan Yoni bersamaan.
Ketiganya keluar dari ruang latihan menuju ke atas dan menyaksikan konser musik yang meriah banget yang mengadakan Tom si Kucing dengan rekannya......Jerry si Tikus. Yoni membawa makan dan minuman, ya di bagikan ke Kiko dan Bobo. Ketiganya menikmati makan dan minuman, ya sambil menikmati tontonan konser musik dengan penuh kehebohan gitu.
***
Dono berhenti mengetik di leptopnya.
"Selesai juga ceritanya," kata Dono.
Dono pun menyimpan hasil kerjaannya dan segera di matikan leptopnya. Dono keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tamu bersama Indro dan Kasino, ya untuk menonton konser musik yang bagus di Tv. Konser musik yang bertema Hijrah Cinta Rossa dan Lesti, ya berjalan dengan baik banget.
"Don, Kasino apa pendapat kalian dengan tontonan yang kita tonton ini?" tanya Indro.
"Bagus," pujian Dono.
"Bagus," pujian Kasino.
"Bagus toh, ya sudahlah aku sepakat. Bagus banget," kata Indro.
"Sippp," saut Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro.....ya asik nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget.
DI JATUHKAN ORANG YANG DI SUKAI
Bony berjalan menuju sebuah tempat yang tidak ia ketahui. Bayangan Rachel menjadi nyata dan segera Bony mengejarnya sampai Rachel terjatuh dan terbaring di tanah. Bony ingin menolong Rachel.
"Bony...sampai jumpa lagi," kata Rachel mengucap perpisahan.
Rachel menghilang. Bony pun berkata "Rachel".
Bony, tersadar dengan keadaannya cuma buaiyan aja karena teringat Rachel yang telah pergi dari kehidupan Bony. Lingkungan pun berubah yang tadinya seperti bukit batu menjadi dinding batu, seakan-akan ada di sebuah kastil. Dateng seorang yang berwujud kelinci dan berkata "Selamat dateng di istana," kata Tony.
"Anda siapa?" tanya Bony.
"Aku penjaga istana, kamu orang terpilih. Jika kamu berhasil dalam ujian...akan aku kabulkan permintaan kamu," kata Tony.
"Baiklah...aku akan mencobanya," kata Bony.
Tony pun mengajak Bony ke suatu tempat di mana ada bola hitam dan di jaga oleh seekor naga. Bony pun segera berlari untuk masuk ke dalam melewati penjara besi yang mengurung naga. Seorang Putri mengahalangi Bony.
"Kamu ini pintar atau bodoh...mau masuk ke dalam situ," kata Putri.
"Tuan Putri, jangan-jangan..ia ini orang yang terpilih," kata Josep, pelayan Putri.
Putri memandangin orang baru ia kenal dan berkata "Aku menyukai kamu, siapa nama mu?".
"Bony," katanya.
Putri memberikan pedang untuk Bony membela dirinya. Bony pun masuk ke dalam penjaga besi yang ada Naga yang menjaga bola hitam. Bony pun sontak berubah menjadi sosok yang kehilangan jati dirinya dan segera bertarung dengan mengalahkan Naga. Pertarungan sengit banget antara Bony dengan Naga.
Bony pun memotong-motong Naga dengan pedangnya. Setelah itu membela bola hitam jadi dua. Bony pun keluar dari penjaga besi tersebut.
"Aku berhasil mengalahkan Naga dan membelah bola hitam jadi dua," kata Bony.
"Putri ternyata ia orang yang terpilih," kata Josep.
"Aku juga tidak menyangkanya," kata Putri.
"Bony kamu telah berhasil dari ujian mu. Aku akan kabulkan permintaan mu," kata Tony.
"Aku ingin bertemu Rachel," permintaan Bony.
Tony meramalkan dulu untuk permintaan yang akan di kabulkan. Tony melihat Bony di jatuh kan oleh Rachel, walau mati matian melindungi Rachel.
"Permintaan penuh dengan penderitaan," kata Tony.
Tony pun bertanya lagi ke Bony "Apa kamu yakin dengan permintaan mu Bony?" tanya Tony.
"Iya," kata Bony.
"Jangan-jangan ada masalah tuh Putri permintaan Bony yang akan di kabulkan," kata Josep.
"Aku juga merasa khawatir juga. Tapi itu terserah Bony saja," kata Putri.
"Sekali lagi Bony aku tanya. Apa kamu yakin dengan permintaan mu?" kata Tony.
"Iya, aku yakin," kata Bony.
Tony pun mengabulkan permintaan Bony. Dengan kekuatan Tony, ya di hilangkan Bony dari situ dan menemui Rachel. Bony bertemu dengan Rachel, ya memeluknya. Ramalan Tony pun terbukti. Bony pun di jatuh kan Rachel sampai jatuh dari jurang.
"Rachel," teriak Bony.
"Kau adalah penghalang ku mencapai puncak keberhasilanku," kata Rachel.
Rachel pun pergi dengan mantap menggapai tujuannya.
Bony pun jatuh dan jebur ke air yang sangat dalam banget. Bony pun pasrah dengan keadaannya sampai memejamkan matanya. Tomtom melihat orang jatuh ke jurang dan tenggelam dalam air, ya segera di selamatkan. Ketika Bony tersadar dari keadaannya.
"Kamu selamat anak muda," kata Tomtom.
"Aku di mana ini?" tanya Bony.
"Kamu berada di bawah jurang," kata Tomtom.
"Aku....ingat aku di jatuhkan Rachel," kata Bony.
"Anak muda, kamu di jatuhkan oleh seorang wanita," kata Tomtom.
"Kenapa dia lakukan pada ku. Aku harus mencari jawabannya?" kata Bony.
Bony pun bangkit dari keadaannya, ya berjalan menuju puncak berdasarkan petunjuk dari Tomtom. Perjalanan memang berat sekali sampai bertarung dengan para monster. Bony berhasil mengalahkan para monster sampai di puncak dan bertemu dengan Rachel.
"Kamu masih hidup Bony," kata Rachel.
"Kenapa....dan...kenapa kamu mendorong ku ke jurang itu?" tanya Bony.
"Karna kamu....Bony penghalang dari tujuan ku," kata Rachel yang jujur.
"Wanita seperti kamu tidak berhak untuk di cintai lagi. Demi tujuan mu, aku kau jatuhkan," kata Bony.
Bony pun marah dan menyerang Rachel. Ya Rachel pun melawan, jadi terjadilah pertarungan yang sengit dengan adu pedang. Bony pun mengalahkan Rachel, tapi Bony tidak tega menusuk Rachel. Ternyata Rachel telah gelap jiwanya demi tujuanya tercapai, ya Rachel menusuk Bony di bagian perut.
"Kamu....Rachel," kata Bony.
"Aku telah mengalahkan mu berkali-kali...Bony," kata Rachel.
Rachel pun berjalan menuju tempat di mana dia mendapatkan impiannya menjadi Ratu dengan duduk di singgahsana yang kosong. Saat Rachel ingin duduk di singgahsana....langsung diserang monster penjaga. Ya Rachel kalah dan di makan monster. Bony berjalan menuju tempat singgahsana dan di serang monster penjaga. Bony berusaha melawan monster....sampai akhirnya Bony membunuh monster dan duduk di singgahsana.
Putri, Josep dan Tony menyaksikan keberhasilannya Bony menjadi Raja, karena selama ini singgahsana kosong....tidak satu pun perwaris yang layak duduk di kursi tersebut...barulah Bony yang terpilih. Bony pun pingsan karena pendarahan di perutnya akibat tusukkan pedang Rachel. Putri pun menolong Bony, ya di rawat dengan baik agar selamat.
Bony pun siuman dari keadaannya di dalam kamarnya Putri. Bony pun sadar dirinya di jatuhkan Rachel. Semenjak itu Bony menutup dirinya untuk tidak membuka hatinya untuk wanita. Bony menjadi Raja yang bijak di bantu oleh Tomtom dan Tony.
"Bony...sampai jumpa lagi," kata Rachel mengucap perpisahan.
Rachel menghilang. Bony pun berkata "Rachel".
Bony, tersadar dengan keadaannya cuma buaiyan aja karena teringat Rachel yang telah pergi dari kehidupan Bony. Lingkungan pun berubah yang tadinya seperti bukit batu menjadi dinding batu, seakan-akan ada di sebuah kastil. Dateng seorang yang berwujud kelinci dan berkata "Selamat dateng di istana," kata Tony.
"Anda siapa?" tanya Bony.
"Aku penjaga istana, kamu orang terpilih. Jika kamu berhasil dalam ujian...akan aku kabulkan permintaan kamu," kata Tony.
"Baiklah...aku akan mencobanya," kata Bony.
Tony pun mengajak Bony ke suatu tempat di mana ada bola hitam dan di jaga oleh seekor naga. Bony pun segera berlari untuk masuk ke dalam melewati penjara besi yang mengurung naga. Seorang Putri mengahalangi Bony.
"Kamu ini pintar atau bodoh...mau masuk ke dalam situ," kata Putri.
"Tuan Putri, jangan-jangan..ia ini orang yang terpilih," kata Josep, pelayan Putri.
Putri memandangin orang baru ia kenal dan berkata "Aku menyukai kamu, siapa nama mu?".
"Bony," katanya.
Putri memberikan pedang untuk Bony membela dirinya. Bony pun masuk ke dalam penjaga besi yang ada Naga yang menjaga bola hitam. Bony pun sontak berubah menjadi sosok yang kehilangan jati dirinya dan segera bertarung dengan mengalahkan Naga. Pertarungan sengit banget antara Bony dengan Naga.
Bony pun memotong-motong Naga dengan pedangnya. Setelah itu membela bola hitam jadi dua. Bony pun keluar dari penjaga besi tersebut.
"Aku berhasil mengalahkan Naga dan membelah bola hitam jadi dua," kata Bony.
"Putri ternyata ia orang yang terpilih," kata Josep.
"Aku juga tidak menyangkanya," kata Putri.
"Bony kamu telah berhasil dari ujian mu. Aku akan kabulkan permintaan mu," kata Tony.
"Aku ingin bertemu Rachel," permintaan Bony.
Tony meramalkan dulu untuk permintaan yang akan di kabulkan. Tony melihat Bony di jatuh kan oleh Rachel, walau mati matian melindungi Rachel.
"Permintaan penuh dengan penderitaan," kata Tony.
Tony pun bertanya lagi ke Bony "Apa kamu yakin dengan permintaan mu Bony?" tanya Tony.
"Iya," kata Bony.
"Jangan-jangan ada masalah tuh Putri permintaan Bony yang akan di kabulkan," kata Josep.
"Aku juga merasa khawatir juga. Tapi itu terserah Bony saja," kata Putri.
"Sekali lagi Bony aku tanya. Apa kamu yakin dengan permintaan mu?" kata Tony.
"Iya, aku yakin," kata Bony.
Tony pun mengabulkan permintaan Bony. Dengan kekuatan Tony, ya di hilangkan Bony dari situ dan menemui Rachel. Bony bertemu dengan Rachel, ya memeluknya. Ramalan Tony pun terbukti. Bony pun di jatuh kan Rachel sampai jatuh dari jurang.
"Rachel," teriak Bony.
"Kau adalah penghalang ku mencapai puncak keberhasilanku," kata Rachel.
Rachel pun pergi dengan mantap menggapai tujuannya.
Bony pun jatuh dan jebur ke air yang sangat dalam banget. Bony pun pasrah dengan keadaannya sampai memejamkan matanya. Tomtom melihat orang jatuh ke jurang dan tenggelam dalam air, ya segera di selamatkan. Ketika Bony tersadar dari keadaannya.
"Kamu selamat anak muda," kata Tomtom.
"Aku di mana ini?" tanya Bony.
"Kamu berada di bawah jurang," kata Tomtom.
"Aku....ingat aku di jatuhkan Rachel," kata Bony.
"Anak muda, kamu di jatuhkan oleh seorang wanita," kata Tomtom.
"Kenapa dia lakukan pada ku. Aku harus mencari jawabannya?" kata Bony.
Bony pun bangkit dari keadaannya, ya berjalan menuju puncak berdasarkan petunjuk dari Tomtom. Perjalanan memang berat sekali sampai bertarung dengan para monster. Bony berhasil mengalahkan para monster sampai di puncak dan bertemu dengan Rachel.
"Kamu masih hidup Bony," kata Rachel.
"Kenapa....dan...kenapa kamu mendorong ku ke jurang itu?" tanya Bony.
"Karna kamu....Bony penghalang dari tujuan ku," kata Rachel yang jujur.
"Wanita seperti kamu tidak berhak untuk di cintai lagi. Demi tujuan mu, aku kau jatuhkan," kata Bony.
Bony pun marah dan menyerang Rachel. Ya Rachel pun melawan, jadi terjadilah pertarungan yang sengit dengan adu pedang. Bony pun mengalahkan Rachel, tapi Bony tidak tega menusuk Rachel. Ternyata Rachel telah gelap jiwanya demi tujuanya tercapai, ya Rachel menusuk Bony di bagian perut.
"Kamu....Rachel," kata Bony.
"Aku telah mengalahkan mu berkali-kali...Bony," kata Rachel.
Rachel pun berjalan menuju tempat di mana dia mendapatkan impiannya menjadi Ratu dengan duduk di singgahsana yang kosong. Saat Rachel ingin duduk di singgahsana....langsung diserang monster penjaga. Ya Rachel kalah dan di makan monster. Bony berjalan menuju tempat singgahsana dan di serang monster penjaga. Bony berusaha melawan monster....sampai akhirnya Bony membunuh monster dan duduk di singgahsana.
Putri, Josep dan Tony menyaksikan keberhasilannya Bony menjadi Raja, karena selama ini singgahsana kosong....tidak satu pun perwaris yang layak duduk di kursi tersebut...barulah Bony yang terpilih. Bony pun pingsan karena pendarahan di perutnya akibat tusukkan pedang Rachel. Putri pun menolong Bony, ya di rawat dengan baik agar selamat.
Bony pun siuman dari keadaannya di dalam kamarnya Putri. Bony pun sadar dirinya di jatuhkan Rachel. Semenjak itu Bony menutup dirinya untuk tidak membuka hatinya untuk wanita. Bony menjadi Raja yang bijak di bantu oleh Tomtom dan Tony.
Tuesday, August 18, 2020
PETUALANGAN BONI
Burung Dara bernama Boni terbang ke langit. Tahu-tahu Burung Elang bernama Jack, ya sudah di belakang Boni. Jack makin dekat ke Boni, ya Boni pun sadar dengan kehadiran Jack. Jadi Boni pun mengepakan sayapnya dengan cepat sekali untuk menjauh dari Jack. Tetap Jack bisa mengejar Boni.
Mau gak mau Boni pun turun menuju hutan yang rimbun. Jack mengikuti Boni. Sampai melewati pohon-pohon yang rindang dan akhirnya bersembunyi di rimbunnya daun-daun.
"Kemana kaburnya...tuh Burung Dara," kata Jack.
Jack ke sana ke sini tidak menemui Boni, jadi memutuskan untuk pergi dari situ mencari buruan yang lain.
"Selamet," kata Boni.
Tiba-tiba ada Ular Piton bernama Tony, ya menyerang Boni untuk melahapnya. Boni menghindari serangan Tony yang ingin menelan hidup-hidup Boni. Ya Boni pun terbang ke luar dari rimbunnya pepohonan.
"Mangsa ku kabur," kata Tony yang kesal.
Boni pun terbang menuju kota terdekat dan mencelok di sebuah atap rumah.
"Aku selamat dari marabahaya," kata Boni.
Boni pun bersantai dan melihat keadaan sekitar, ya ulah manusia yang melakukan kegiatan ini dan itu.
"Aku berada di kota apa ini? Terbang ku terlalu jauh," kata Boni.
Boni pun mulai berancang-ancang terbang. Kucing bernama Roy sedang mengincar Boni. Saat Roy melompat untuk menangkap Boni, eeee Boninya terbang. Roy pun jatuh ke bawah dan menabrak manusia bernama Pak Abah yang sibuk bekerja.
"Dasar Kucing nakal," kata Pak Abah.
Roy pun di kejar Pak Abah untuk di pukul pake rotan gitu. Ya Roy tambah lari cepat agar tidak di pukul Pak Abah. Roy pun Selamet. Pak Abah kecapean mengejar Kucing nakal, jadi kembali ke dalam rumah untuk istirahat.
Boni terbang di langit dan akhirnya turun juga, ya mencelok di pohon rindang untuk istirahat.
"Ke sana ke sini terbang. Tetap aku tidak tahu aku berada di daerah mana?" kata Boni.
Boni pun istirahat dengan baik di pohon rindang sampai waktu hari berganti malam.
Mau gak mau Boni pun turun menuju hutan yang rimbun. Jack mengikuti Boni. Sampai melewati pohon-pohon yang rindang dan akhirnya bersembunyi di rimbunnya daun-daun.
"Kemana kaburnya...tuh Burung Dara," kata Jack.
Jack ke sana ke sini tidak menemui Boni, jadi memutuskan untuk pergi dari situ mencari buruan yang lain.
"Selamet," kata Boni.
Tiba-tiba ada Ular Piton bernama Tony, ya menyerang Boni untuk melahapnya. Boni menghindari serangan Tony yang ingin menelan hidup-hidup Boni. Ya Boni pun terbang ke luar dari rimbunnya pepohonan.
"Mangsa ku kabur," kata Tony yang kesal.
Boni pun terbang menuju kota terdekat dan mencelok di sebuah atap rumah.
"Aku selamat dari marabahaya," kata Boni.
Boni pun bersantai dan melihat keadaan sekitar, ya ulah manusia yang melakukan kegiatan ini dan itu.
"Aku berada di kota apa ini? Terbang ku terlalu jauh," kata Boni.
Boni pun mulai berancang-ancang terbang. Kucing bernama Roy sedang mengincar Boni. Saat Roy melompat untuk menangkap Boni, eeee Boninya terbang. Roy pun jatuh ke bawah dan menabrak manusia bernama Pak Abah yang sibuk bekerja.
"Dasar Kucing nakal," kata Pak Abah.
Roy pun di kejar Pak Abah untuk di pukul pake rotan gitu. Ya Roy tambah lari cepat agar tidak di pukul Pak Abah. Roy pun Selamet. Pak Abah kecapean mengejar Kucing nakal, jadi kembali ke dalam rumah untuk istirahat.
Boni terbang di langit dan akhirnya turun juga, ya mencelok di pohon rindang untuk istirahat.
"Ke sana ke sini terbang. Tetap aku tidak tahu aku berada di daerah mana?" kata Boni.
Boni pun istirahat dengan baik di pohon rindang sampai waktu hari berganti malam.
Monday, August 17, 2020
PUJIAN
Dono sedang duduk santai sambil asik baca artikel di Hp-nya. Indro selesai urusan dengan Kasino, ya kerja dan langsung Indro ke tempat Dono yang sedang duduk santai gitu.
"Lagi baca apa?" tanya Indro.
"Biasa lagi baca MotoGP, Valentino Rossi," kata Dono.
"Ooo itu. Aku udah baca malahan nonton vidio MotoGP....yang ini dan itu, seru banget gitu," kata Indro.
"Aku juga sudah nonton vidio di Youtobe, bagus sih," kata Dono yang ikutan memuji gitu.
"Ngomong-ngomong....beritanya yang aku baca di jaringan internet, ya BI ada uang baru loh demi memperingati Hut RI ke 75," kata Indro.
"Aku....lagi baca. Bagus sih. Ada kontraversinya jadi beritanya jadi menarik," kata Dono.
"Berita kalau di kontraversi kan yang ini dan itu...jadi lebih menarik kan," kata Indro.
"Bener... Indro. Seru untuk di baca atau di tonton gitu. Apalagi kalau di bahas satu masalah kaya benang kusut dan di usahakan jadi lurus gitu. Agar permasalahannya selesai," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Oh, Iya Don. Gimana tanggapan mu tentang Presiden Joko Widodo....memakai pakaian adat gitu di acara ini dan itu masih urusannya kegiatan di pemerintahan?!" kata Indro.
"Berita aku lagi baca. Bagus aja sih, memakai pakaian adat. Nilai dari buaya Indonesia yang beragam gitu, tetap di hargai....agar tidak pudar di makan oleh waktu gitu," pujiannya Dono.
"Cermin dari pemimpin yang baik dan bijak dalam mengambil keputusan," kata Indro.
"Iya," tegas Dono.
"Oooo Iya Don. Bagaimana tanggapan mu Konser 17 Agustusan yang kita tonton kemarin malem?!" kata Indro.
"Bagus dan meriah banget," kata Dono yang memuji.
"Bagus toh. Don aku ada permainan seperti biasa.....nya gitu," kata Indro.
"Apa itu?" kata Dono.
"Di Konser 17 Agustusan. Lesti, Rara, Selfi, Putri dan terakhir Aulia. Mereka ini penyanyi semuanya. Mana yang kamu pilih untuk kamu puji....ya penampilannya gitu," kata Indro.
"Permainan sederhana berarti waktunya gilirannya aku puji penampilannya. Aku pilih Putri aja," kata Dono.
"Kenapa Putri?" Tanya Indro.
"Menarik aja," kata Dono.
"Bener-Bener pilihan yang menarik. Berarti Putri berhak mendapatkan pujian....penampilannya bagus," kata Indro yang menegaskan omongannya Dono.
"Ya...semuanya sih bagus sih," kata Dono bersikap adil sih.
"Don...kenapa jadi semuanya jadi bagus. Kan harusnya satu aja tujuannya permainan kita!" kata Indro.
"Gimana, ya biasa pake perasaan sih. Jadi ada rasa bersalah saja...jika tidak adil," kata Dono.
"Oooo begitu. Ya sudahlah untuk keadilan sih, jadi di puji semuanya. Penampilan yang menyanyi di Konser 17 Agustusan, baik cowok dan cewek....ya bagus banget," kata Indro dengan tegas.
"Udah dulu ngobrolnya aku ada urusan dengan Rara," kata Dono sambil menghentikan baca artikel di Hp-nya dan Hp di masuk kan ke saku.
"Iya," saut Indro.
Dono pun naik motornya dan segera membawa motornya ke rumahnya Rara. Ya Indro duduk santai nonton Tv online TRANSTVuntuk nonton acara Brownis....yang ada bintang tamunya Parto dan Amanda Casea.
"Lagi baca apa?" tanya Indro.
"Biasa lagi baca MotoGP, Valentino Rossi," kata Dono.
"Ooo itu. Aku udah baca malahan nonton vidio MotoGP....yang ini dan itu, seru banget gitu," kata Indro.
"Aku juga sudah nonton vidio di Youtobe, bagus sih," kata Dono yang ikutan memuji gitu.
"Ngomong-ngomong....beritanya yang aku baca di jaringan internet, ya BI ada uang baru loh demi memperingati Hut RI ke 75," kata Indro.
"Aku....lagi baca. Bagus sih. Ada kontraversinya jadi beritanya jadi menarik," kata Dono.
"Berita kalau di kontraversi kan yang ini dan itu...jadi lebih menarik kan," kata Indro.
"Bener... Indro. Seru untuk di baca atau di tonton gitu. Apalagi kalau di bahas satu masalah kaya benang kusut dan di usahakan jadi lurus gitu. Agar permasalahannya selesai," kata Dono menegaskan omongan Indro.
"Oh, Iya Don. Gimana tanggapan mu tentang Presiden Joko Widodo....memakai pakaian adat gitu di acara ini dan itu masih urusannya kegiatan di pemerintahan?!" kata Indro.
"Berita aku lagi baca. Bagus aja sih, memakai pakaian adat. Nilai dari buaya Indonesia yang beragam gitu, tetap di hargai....agar tidak pudar di makan oleh waktu gitu," pujiannya Dono.
"Cermin dari pemimpin yang baik dan bijak dalam mengambil keputusan," kata Indro.
"Iya," tegas Dono.
"Oooo Iya Don. Bagaimana tanggapan mu Konser 17 Agustusan yang kita tonton kemarin malem?!" kata Indro.
"Bagus dan meriah banget," kata Dono yang memuji.
"Bagus toh. Don aku ada permainan seperti biasa.....nya gitu," kata Indro.
"Apa itu?" kata Dono.
"Di Konser 17 Agustusan. Lesti, Rara, Selfi, Putri dan terakhir Aulia. Mereka ini penyanyi semuanya. Mana yang kamu pilih untuk kamu puji....ya penampilannya gitu," kata Indro.
"Permainan sederhana berarti waktunya gilirannya aku puji penampilannya. Aku pilih Putri aja," kata Dono.
"Kenapa Putri?" Tanya Indro.
"Menarik aja," kata Dono.
"Bener-Bener pilihan yang menarik. Berarti Putri berhak mendapatkan pujian....penampilannya bagus," kata Indro yang menegaskan omongannya Dono.
"Ya...semuanya sih bagus sih," kata Dono bersikap adil sih.
"Don...kenapa jadi semuanya jadi bagus. Kan harusnya satu aja tujuannya permainan kita!" kata Indro.
"Gimana, ya biasa pake perasaan sih. Jadi ada rasa bersalah saja...jika tidak adil," kata Dono.
"Oooo begitu. Ya sudahlah untuk keadilan sih, jadi di puji semuanya. Penampilan yang menyanyi di Konser 17 Agustusan, baik cowok dan cewek....ya bagus banget," kata Indro dengan tegas.
"Udah dulu ngobrolnya aku ada urusan dengan Rara," kata Dono sambil menghentikan baca artikel di Hp-nya dan Hp di masuk kan ke saku.
"Iya," saut Indro.
Dono pun naik motornya dan segera membawa motornya ke rumahnya Rara. Ya Indro duduk santai nonton Tv online TRANSTVuntuk nonton acara Brownis....yang ada bintang tamunya Parto dan Amanda Casea.
HARUSNYA AKU TIDAK MELEPASKAN DIA
Hari hujan di sertai suara geluduk. Teguh ingin menemui Vania di rumahnya untuk membicarakan tentang urusan cinta. Keadaan hari yang hujan tidak memungkinkan Teguh ke rumah Vania.
"Aku merasa hujan di sertai geluduk....pertanda buatku hal yang buruk terjadi," kata Teguh.
Teguh pun menelpon Vania. Tapi Vania tidak menggangkat teleponnya Teguh. Ya Teguh kesal gitu.
"Apakah urusan cinta ku harus berakhir di begitu saja?" kata Teguh.
Teguh pun bersabar di kantor sampai hujan reda, ya sambil mengingat awal pertemuannya dengan Vania. Saat itu Vania mengalami kesusahan karena mobilnya mogok di jalan. Kebetulan Teguh lewat situ, ya melihat Vania yang lagi ke bingungan membenarin mobilnya yang mogok. Teguh pun menawarkan diri untuk memperbaiki mobilnya Vania, ya di terima baik oleh Vania. Teguh memperbaiki mobil Vania, ya berhasil hidup lagi tuh mobil. Semenjak pertemuan tidak sengaja di pinggir jalan Teguh dan Vania, jadi teman yang akrap dan akhirnya pacaran.
Hubungan terus berjalan dengan baik banget. Teguh pun sibuk kerja. Vania sibuk kerja juga tetap saja menelpon Teguh untuk hubungan seperti biasa. Berkali-kali Teguh tidak bisa di hubungin, ya Vania kesal gitu. Vania pun ke tempat kerjanya Teguh. Saat Vania mau ke luar dari mobil dan ingin menemui Teguh di kantornya ternyata Teguh bersama dengan cewek.
Vania kesal melihat Teguh bersama cewek yang tidak di kenal Vania. Jadi Vania pun meninggalkan tempat tersebut. Teguh pun sadar setelah mengurus urusannya dengann Laras dengan baik teman kerjanya. Saat memeriksa Hp, ada telepon dari Vania tidak di angkat. Ya Teguh merasa bersalah karena sibuk kerja tidak membalas telepon Vania. Di telponlah Vania oleh Teguh. Ternyata tidak ada respon sama sekali. Berkali-kali di hubungin, ya tetap Vania tidak menjawab teleponnya Teguh.
"Apa yang terjadi ya?" kata Teguh.
Teguh pun ke tempat kerjanya Vania. Sampai di tempat. Teguh pun bicara dengan Vania dan ternyata Vania meminta putus, ya Teguh berusaha untuk tidak putus hubungan gitu. Tetap saja Vania kesal meninggalkan Teguh.
"Hubungan ku hancur karena salah paham," kata Teguh.
Teguh terus meminta maaf sama Vania untuk menjelaskan segalanya, ya di maafkan juga. Hubungan Teguh kembali pulih seperti semula, ya baik seperti biasa. Sampai suatu ketika Teguh melihat Vania jalan bareng dengan cowok ke restoran mewah. Ya Teguh hanya biasa menanggapinya dengan baik hubungan Vania dengan cowok tersebut....sekedar teman kerja saja.
Tahu-tahu hubungan Teguh dan Vania makin lama makin terasa jauh banget kaya mau putus untuk selamanya. Teguh pun berusaha menemui Vania, tapi ternyata Vania tidak bisa di temui karena terlalu sibuk. Teguh bersabar dengan keadaannya.
***
Hujan pun berhenti. Teguh bergerak dengan rencananya, ya menemui Vania di rumahnya. Sampai di rumah Vania. Ya Teguh bicara dengan Vania dari hati ke hati. Akhirnya Vania meminta putus hubungan. Teguh pun terpaksa melepaskan Vania, jadi hubungan putus.
Teguh meninggalkan rumah Vania.
"Firasat ku jadi benar," kata Teguh sambil mengendarai mobilnya.
Teguh pun berusaha mengikhlaskan hubungannya dengan Vania. Sampai di tempat kerja. Teguh santai di ruang kerjanya. Beni teman Teguh, ya biasa main ke tempat Teguh dan menemui Teguh di ruang kerjanya.
"Teman baik kayanya terlihat diri mu kacau," kata Beni.
"Iya, aku lagi kacau. Hubungan ku kandas," kata Teguh.
"Kok bisa. Katanya sudah minta maaf dan di juga di terima maaf. Hubungan jadi baik lagi kan. Kok hubungan jadinya putus?!" kata Beni.
"Bisa lah. Ini semua ada pihak ketiga di sisi Vania, jadinya hubungan putus lah," kata Teguh.
"Aduh....aduh......aduh.....Teguh seharusnya kamu tidak putus dengan Vania. Cewek seperti Vania jangan di lepaskan," kata Beni.
"Gimana ya sudah terjadi gitu," kata Teguh.
"Ya...sudahlah sudah terjadi mau bilang apa. Astaga aku urusan kerjaan dengan Yoyo. Kalau begitu aku ke tempat Yoyo. Teguh aku permisi mau ke tempat Yoyo," kata Beni.
"Iya," kata Teguh.
Beni pun meninggalkan ruangan Teguh. Sedangkan Teguh penasaran dengan hubungan dengan Vania....gara-gara omongan Beni "Seharus jangan melepaskan Vania". Teguh pun mencari informasi tentang Vania lewat teman-temannya. Data informasi terkumpul barulah Teguh sadar bahwa Vania tidak ada hubungan dengan cowok yang di anggap pihak ketiga yang merusak hubungan.
"Harusnya aku tidak melepaskan Vania," kata Teguh.
Teguh pun menyesal mengiyakan permintaan Vania, ya putus hubungan.
ASIK ASIK AJA
Seusai nonton acara pengibaran bendera merah putih yang bagus bagus banget gitu. Dono, Kasino dan Indro....sepakat main catur. Permainan di jalanan dengan baik sekali antara Indro dan Dono. Sedangkan Kasino baca buku karena nunggu permainan caturnya Dono dan Indro selesai.
Pada akhirnya yang menang adalah Dono. Bertandinglah Dono dan Kasino....main catur. Sedangkan Indro, ya main gamelah di Hp-nya....nunggu permainan caturnya Dono dan Kasino selesai gitu. Waktu sholat dhuzur tiba pun tiba. Jadi kegiatan pun berhenti, ya untuk melaksanakan sholat sholat dhuzur.
Seusai sholat dhuzur di lanjutkan main caturnya. Papan catur dan bidaknya jatuh di lantai, yang menjatuhkan kucing. Mau gak mau Dono dan Kasino mulai dari awal main caturnya. Indro pun baca komiklah nungguin mainnya caturnya Dono dan Kasino.....siapa yang menang?. Sampai pada akhirnya pemenangnya....Kasino.
"Aku juara," kata Kasino.
"Biasa aja kali Kasino," kata Indro.
"Suka-suka aku kan. Gimana Don?" kata Kasino.
"Terserah kamu yang menang," kata Dono.
"Jadi yang menang traktir makan bakso kan?" kata Indro.
"Biasanya gimana?" kata Dono.
"Iya...deh aku traktir makan bakso. Siapa yang berangkat mau beli!" kata Kasino.
"Aku aja," kata Indro.
Kasino memberikan uang ke Indro, ya segera membeli bakso di tempat langganan sih. Selang berapa saat. Indro pulang membawa tiga bungkus bakso. Dono, Kasino dan Indro....ya segera menyantap bakso yang enak banget. Setelah perut kenyang dan bakso di mangko juga habis. Seperti biasa main hompimpa untuk memutuskan siapa yang nyuci mangko dan gelas? Ternyata Indro yang kalah. Jadi Indro mencuci mangkok dam gelas di belakang. Dono ke kamar untuk mengetik di leptopnya. Kasino, ya main game di Hp-nya di ruang tengah.
Selesai mencuci mangkok dan gelas dan sudah di taruh tak piring, ya Indro pun duduk di ruang tengah untuk menonton Tv....yang acaranya bagus banget. Waktu sholat asar. Dono, Kasino dan Indro...ya sholat asarlah. Selesai melakukan kewajiban sebagai muslim yang baik, ya Dono, Kasino dan Indro pun kembali kegiatan masing-masing.
Indro yang asik nonton Tv, saat iklan, ya Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu.
"Kasino!" kata Indro.
"Apa?" kata Kasino sambil menghentikan main game di Hp-nya.
"Cinta itu," kata Indro.
"Emangnya ada masalah urusan cinta, Indro?!" kata Kasino memotong pembicaraan Indro.
"Sebenarnya tidak ada sih. Cuma aja, kalau menonton acara Tv dan Youtobe, tentang cinta....jadinya rasa menggelitik gitu," kata Indro.
"Itu hal biasa. Tidak penting untuk di bicarakan," kata Kasino yang tegas.
"Kalau cinta tanpa batasan umur, gimana Kasino?!" kata Indro.
"Cinta tanpa batasan umur. Maksudnya....jika seorang laki-laki berumur 50 tahun menyukai gadis umurnya 17 tahun. Seperti itu ya Indro," kata Kasino.
"Ya bisa jadi sih. Yang aku maksud sih, laki-lakinya di tinggal istrinya, ya melanjutkan hidup menikah dengan gadis gitu," kata Indro.
"Hal itu sih biasa. Asalkan gadis tersebut menerima laki-laki telah berumur dengan ikhlas. Cerita seperti itu sih seperti cerita masa lampau yang ini dan itu bentuk konfik ceritanya," kata Kasino.
"Jadi biasa toh. Jadi lumrah lah cinta seperti itu. Kalau begitu aku nonton Tv lagi," kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
Kasino, ya langsung melanjutkan main game di Hp-nya. Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv lagi. Eeee ternyata acara yang di tonton Indro adalah penurunan bendera merah putih.
Kasino pun berkata sambil main game di Hp-nya "Indro obrolannya cuma basa-basi."
Dono selesai mengerjakan mengetiknya dan keluar dari kamar sambil menonton Youtobe di Hp-nya.
"Parto dan Sule mau besanan toh. Mau jodohin Amanda Casea dengan Rizky Febian. Seru nih. Gimana dengan pasangan mereka masing-masing berdasarkan berita ini dan itu. Konfliknya menarik ini mah," kata Dono.
Dono pun duduk di ruang tamu, ya sambil nonton Youtobe yang lainnya.
"Lesti dan Risky Billar....cerita cintanya masih berlanjut. Seru juga," kata Dono.
Dono terus asik nonton Youtobe. Waktu sholat magrib, ya ketiganya berhentilah untuk melaksanakan sholat magrib. Setelah sholat magrib, ya biasa melakukan kegiatan masing-masing ketiganya.
Dono asik nonton Youtobe. Indro nonton Tv dan Kasino, ya main game lagi di Hp-nya.
Waktu sholat isya, ya ketiganya sholat. Seusai sholat, ya ketiga ya melanjutkan kegiataan masing-masing.
Ketika acara Konser 17 Agustusan mulai, ya Indro berkata dengan suara keras "Don, Kasino.....acara Konser 17 Agustusan di mulai nie."
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Dono menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya. Kasino pun menghentikan main game di Hp-nya. Keduanya pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah, ya duduk bersama Indro untuk menonton Tv dengan acara Konser 17 Agustusan. Ya Dono, Kasino dan Indro menikmati tontonan di Tv yang bagus banget dengan asik asik aja.
Pada akhirnya yang menang adalah Dono. Bertandinglah Dono dan Kasino....main catur. Sedangkan Indro, ya main gamelah di Hp-nya....nunggu permainan caturnya Dono dan Kasino selesai gitu. Waktu sholat dhuzur tiba pun tiba. Jadi kegiatan pun berhenti, ya untuk melaksanakan sholat sholat dhuzur.
Seusai sholat dhuzur di lanjutkan main caturnya. Papan catur dan bidaknya jatuh di lantai, yang menjatuhkan kucing. Mau gak mau Dono dan Kasino mulai dari awal main caturnya. Indro pun baca komiklah nungguin mainnya caturnya Dono dan Kasino.....siapa yang menang?. Sampai pada akhirnya pemenangnya....Kasino.
"Aku juara," kata Kasino.
"Biasa aja kali Kasino," kata Indro.
"Suka-suka aku kan. Gimana Don?" kata Kasino.
"Terserah kamu yang menang," kata Dono.
"Jadi yang menang traktir makan bakso kan?" kata Indro.
"Biasanya gimana?" kata Dono.
"Iya...deh aku traktir makan bakso. Siapa yang berangkat mau beli!" kata Kasino.
"Aku aja," kata Indro.
Kasino memberikan uang ke Indro, ya segera membeli bakso di tempat langganan sih. Selang berapa saat. Indro pulang membawa tiga bungkus bakso. Dono, Kasino dan Indro....ya segera menyantap bakso yang enak banget. Setelah perut kenyang dan bakso di mangko juga habis. Seperti biasa main hompimpa untuk memutuskan siapa yang nyuci mangko dan gelas? Ternyata Indro yang kalah. Jadi Indro mencuci mangkok dam gelas di belakang. Dono ke kamar untuk mengetik di leptopnya. Kasino, ya main game di Hp-nya di ruang tengah.
Selesai mencuci mangkok dan gelas dan sudah di taruh tak piring, ya Indro pun duduk di ruang tengah untuk menonton Tv....yang acaranya bagus banget. Waktu sholat asar. Dono, Kasino dan Indro...ya sholat asarlah. Selesai melakukan kewajiban sebagai muslim yang baik, ya Dono, Kasino dan Indro pun kembali kegiatan masing-masing.
Indro yang asik nonton Tv, saat iklan, ya Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu.
"Kasino!" kata Indro.
"Apa?" kata Kasino sambil menghentikan main game di Hp-nya.
"Cinta itu," kata Indro.
"Emangnya ada masalah urusan cinta, Indro?!" kata Kasino memotong pembicaraan Indro.
"Sebenarnya tidak ada sih. Cuma aja, kalau menonton acara Tv dan Youtobe, tentang cinta....jadinya rasa menggelitik gitu," kata Indro.
"Itu hal biasa. Tidak penting untuk di bicarakan," kata Kasino yang tegas.
"Kalau cinta tanpa batasan umur, gimana Kasino?!" kata Indro.
"Cinta tanpa batasan umur. Maksudnya....jika seorang laki-laki berumur 50 tahun menyukai gadis umurnya 17 tahun. Seperti itu ya Indro," kata Kasino.
"Ya bisa jadi sih. Yang aku maksud sih, laki-lakinya di tinggal istrinya, ya melanjutkan hidup menikah dengan gadis gitu," kata Indro.
"Hal itu sih biasa. Asalkan gadis tersebut menerima laki-laki telah berumur dengan ikhlas. Cerita seperti itu sih seperti cerita masa lampau yang ini dan itu bentuk konfik ceritanya," kata Kasino.
"Jadi biasa toh. Jadi lumrah lah cinta seperti itu. Kalau begitu aku nonton Tv lagi," kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
Kasino, ya langsung melanjutkan main game di Hp-nya. Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv lagi. Eeee ternyata acara yang di tonton Indro adalah penurunan bendera merah putih.
Kasino pun berkata sambil main game di Hp-nya "Indro obrolannya cuma basa-basi."
Dono selesai mengerjakan mengetiknya dan keluar dari kamar sambil menonton Youtobe di Hp-nya.
"Parto dan Sule mau besanan toh. Mau jodohin Amanda Casea dengan Rizky Febian. Seru nih. Gimana dengan pasangan mereka masing-masing berdasarkan berita ini dan itu. Konfliknya menarik ini mah," kata Dono.
Dono pun duduk di ruang tamu, ya sambil nonton Youtobe yang lainnya.
"Lesti dan Risky Billar....cerita cintanya masih berlanjut. Seru juga," kata Dono.
Dono terus asik nonton Youtobe. Waktu sholat magrib, ya ketiganya berhentilah untuk melaksanakan sholat magrib. Setelah sholat magrib, ya biasa melakukan kegiatan masing-masing ketiganya.
Dono asik nonton Youtobe. Indro nonton Tv dan Kasino, ya main game lagi di Hp-nya.
Waktu sholat isya, ya ketiganya sholat. Seusai sholat, ya ketiga ya melanjutkan kegiataan masing-masing.
Ketika acara Konser 17 Agustusan mulai, ya Indro berkata dengan suara keras "Don, Kasino.....acara Konser 17 Agustusan di mulai nie."
"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.
Dono menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya. Kasino pun menghentikan main game di Hp-nya. Keduanya pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah, ya duduk bersama Indro untuk menonton Tv dengan acara Konser 17 Agustusan. Ya Dono, Kasino dan Indro menikmati tontonan di Tv yang bagus banget dengan asik asik aja.
Saturday, August 15, 2020
NYANTAI DI RUMAH
Dono di halaman belakang, ya sambil nonton Youtobe di Hp-nya. Kasino, ya sibuk dengan tanaman di potnya yang di rawat dengan baik. Indro pun lagi main game di Hp-nya, ya berhenti dan membuka berita hari ini. Indro pun membaca artikel dengan seksama di Hp-nya.
"Ooo Beritanya masih seputar ini dan itu. Menarik," kata Indro.
Indro terus membaca artikel di Hp-nya. Dono pun selesai nonton One Piece seri terbaru di Youtobe dan berkata "Bagus lanjutkan ceritanya."
Dono menonton ke acara musik KDI 2020, ya di Youtobe. Kasino selesai urusan merawat tanaman di potnya, ya mencuci tangan dengan air mengalir pake sabun sih....baru deh duduk bersama Dono dan Indro. Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cangkir, ya setelah itu meminum teh.
"Enak teh ini," kata Kasino.
Kasino menikmati minum teh sambil makan kue bolu buatannya Indro yang enak banget. Indro selesai membaca artikel, ya segera membaca Blog-nya Dono dengan seksama.
"Ooo...cerita terbarunya ini toh," kata Indro.
Indro terus membaca sampai selesai.
"Don, cerita yang kamu tulis di Blog. Ceritanya yang ide cerita kamu lupa kan?" kata Indro.
Dono menghentikan nonton Youtobe-nya dan berkata "Ah bukan Indro."
"Jadi bukan ide cerita yang lupa itu Don!" kata Indro.
"Bukan yang ide cerita lupa. Aku sudah berusaha mengingatnya, tapi cuma dapet gambaran sedikit...ya samar gitu. Jadi aku biarkan ide cerita yang lupa itu. Aku menulis cerita yang baru, ketika aku nonton Youtobe seperti sekarang ini!" penjelasan Dono.
"Berarti ide lupa tidak di tulis di Blog, ya masih di usahakan. Malah ide cerita yang lain bermunculan, jadi di tulis Blog," kata Indro yang paham omongan Dono.
"Yang lupa biarkan lupa. Nanti inget sendiri kala waktunya inget," kata Kasino sambil menikmati minum tehnya.
"Bener tuh omongan Kasino," kata Dono menegaskan omongan Kasino.
"Aku mengerti," kata Indro.
Indro pun selesai membaca Blog-nya Dono dan segera main game lagi di Hp-nya. Dono melanjutkan nonton Youtobe-nya.
"Ngomong-ngomong, 17 Agustusan di rumah aja atau jalan-jalan gitu menikmati keadaan?!" kata Kasino.
Dono berhenti nonton Youtobe dan Indro berhenti main game-nya.
"Lihat keadaan yang memungkinkan paling baik," kata Dono.
"Paling baik. Di rumah aja sih baik. Kalau jalan-jalan, ya biasalah cuma makan dan minum di pinggir jalan sambil melihat masyarakat yang heboh sana sini untuk mengisi 17 Agustusan," kata Indro.
"Berarti, ya sama aja dengan kehidupan hari biasanya kan," kata Kasino.
"Ya iya lah seperti biasanya aja," kata Dono.
"Idem," kata Indro.
"Aku juga bukan anak-anak lagi yang sibuk ikut acara 17 Agustusan demi memeriahkan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia kata Kasino.
"Santai aja Kasino. Kalau kita ingin merayakan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia, ya cukup main catur aja kan. Tujuannya juga mengisi hari 17 Agustusan dengan acara yang baik kan. Pada akhirnya menang dan kalah dalam satu permainan kan," kata Dono.
"Bener omongan Dono. Main catur di rumah aja. Sama memeriahkan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia, ya sambil nonton acara Tv...yang bagus....yang ini dan itu nya yang di sajikan dengan baik pembuat acara di Tv kan" kata Indro.
"Ok lah kalau begitu. Seperti biasa aja," kata Kasino.
"Oh...iya. Ngomong-ngomong hari minggu tidak ada acara keluar, ya main kemana gitu Kasino, Dono?" kata Indro.
"Nyantai di rumah aja lebih baik," kata Dono.
"Iya, santai di rumah," kata Kasino.
"Ya...sudah santai di rumah. Oh Iya Don, Kasino apa tanggapan kalian berdua tentang berita tentang Obat Covid-19?!" kata Indro.
"Oooo berita itu. Bagus aja sih," kata Kasino.
"Ya...ya...bagus aja," kata Dono.
"Bagus toh, ya sudahlah....bagus juga," kata Indro.
Indro pun melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino pun membaca buku komik, ya sambil minum teh. Dono, ya melanjutkan nonton Youtobe dengan tontonan yang lain yang di sukai Dono.
"Ooo Beritanya masih seputar ini dan itu. Menarik," kata Indro.
Indro terus membaca artikel di Hp-nya. Dono pun selesai nonton One Piece seri terbaru di Youtobe dan berkata "Bagus lanjutkan ceritanya."
Dono menonton ke acara musik KDI 2020, ya di Youtobe. Kasino selesai urusan merawat tanaman di potnya, ya mencuci tangan dengan air mengalir pake sabun sih....baru deh duduk bersama Dono dan Indro. Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cangkir, ya setelah itu meminum teh.
"Enak teh ini," kata Kasino.
Kasino menikmati minum teh sambil makan kue bolu buatannya Indro yang enak banget. Indro selesai membaca artikel, ya segera membaca Blog-nya Dono dengan seksama.
"Ooo...cerita terbarunya ini toh," kata Indro.
Indro terus membaca sampai selesai.
"Don, cerita yang kamu tulis di Blog. Ceritanya yang ide cerita kamu lupa kan?" kata Indro.
Dono menghentikan nonton Youtobe-nya dan berkata "Ah bukan Indro."
"Jadi bukan ide cerita yang lupa itu Don!" kata Indro.
"Bukan yang ide cerita lupa. Aku sudah berusaha mengingatnya, tapi cuma dapet gambaran sedikit...ya samar gitu. Jadi aku biarkan ide cerita yang lupa itu. Aku menulis cerita yang baru, ketika aku nonton Youtobe seperti sekarang ini!" penjelasan Dono.
"Berarti ide lupa tidak di tulis di Blog, ya masih di usahakan. Malah ide cerita yang lain bermunculan, jadi di tulis Blog," kata Indro yang paham omongan Dono.
"Yang lupa biarkan lupa. Nanti inget sendiri kala waktunya inget," kata Kasino sambil menikmati minum tehnya.
"Bener tuh omongan Kasino," kata Dono menegaskan omongan Kasino.
"Aku mengerti," kata Indro.
Indro pun selesai membaca Blog-nya Dono dan segera main game lagi di Hp-nya. Dono melanjutkan nonton Youtobe-nya.
"Ngomong-ngomong, 17 Agustusan di rumah aja atau jalan-jalan gitu menikmati keadaan?!" kata Kasino.
Dono berhenti nonton Youtobe dan Indro berhenti main game-nya.
"Lihat keadaan yang memungkinkan paling baik," kata Dono.
"Paling baik. Di rumah aja sih baik. Kalau jalan-jalan, ya biasalah cuma makan dan minum di pinggir jalan sambil melihat masyarakat yang heboh sana sini untuk mengisi 17 Agustusan," kata Indro.
"Berarti, ya sama aja dengan kehidupan hari biasanya kan," kata Kasino.
"Ya iya lah seperti biasanya aja," kata Dono.
"Idem," kata Indro.
"Aku juga bukan anak-anak lagi yang sibuk ikut acara 17 Agustusan demi memeriahkan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia kata Kasino.
"Santai aja Kasino. Kalau kita ingin merayakan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia, ya cukup main catur aja kan. Tujuannya juga mengisi hari 17 Agustusan dengan acara yang baik kan. Pada akhirnya menang dan kalah dalam satu permainan kan," kata Dono.
"Bener omongan Dono. Main catur di rumah aja. Sama memeriahkan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia, ya sambil nonton acara Tv...yang bagus....yang ini dan itu nya yang di sajikan dengan baik pembuat acara di Tv kan" kata Indro.
"Ok lah kalau begitu. Seperti biasa aja," kata Kasino.
"Oh...iya. Ngomong-ngomong hari minggu tidak ada acara keluar, ya main kemana gitu Kasino, Dono?" kata Indro.
"Nyantai di rumah aja lebih baik," kata Dono.
"Iya, santai di rumah," kata Kasino.
"Ya...sudah santai di rumah. Oh Iya Don, Kasino apa tanggapan kalian berdua tentang berita tentang Obat Covid-19?!" kata Indro.
"Oooo berita itu. Bagus aja sih," kata Kasino.
"Ya...ya...bagus aja," kata Dono.
"Bagus toh, ya sudahlah....bagus juga," kata Indro.
Indro pun melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino pun membaca buku komik, ya sambil minum teh. Dono, ya melanjutkan nonton Youtobe dengan tontonan yang lain yang di sukai Dono.
MEMBIARKAN YANG TERCINTA BERSAMA ORANG LAIN
Malam hari yang menyenangkan. Anjas dateng ke pestanya Bos Alex yang diadakan di hotel yang mewah. Anjas bertemu dengan Dewi, ya dateng bersama Steve. Ya Sebenarnya Steve suka sama Dewi, jadi di pepet terus agar Dewi mau jadian sama Steve, padahal diam-diam Dewi telah jadian sama Anjas. Dewi pun di ajak berdansa bersama Steve.
Dodo dateng ke pesta juga, ya menemui Anjas setelah menemui Bos Alex yang punya pesta dan Dodo pun langsung membuka omongan gitu ke Anjas "Anjas gimana pendapat melihat Dewi bersama cowok yang ia pilih jadi pendampingnya untuk menghadiri acara Bos Alex dan juga berdansa pula?" tanya Dodo.
"Membiarkan Dewi bersama Steve karena mungkin Dewi menyukai Steve," kata Anjas.
"Jadi ikhlas atau kah cemburu ini mah!" kata Dodo.
"Ikhlas memang benar aku ikhlas. Cemburu juga ada. Tetap saja aku diam menyaksikan Dewi berdansa dengan Steve," kata Anjas.
"Tegas dalam bersikap," kata Dodo.
"Itu lah aku," kata Dodo.
Dodo pun ikut dansa juga karena Tiana meminta untuk berdansa. Anjas, ya tetap diam sambil minum dan menikmati semuanya dengan baik. Acara pun selesai. Anjas membuka pintu mobilnya dan mau masuk mobil. Dewi dateng ke Anjas dan berkata "Anjas aku ikut mobil kamu, ya!"
"Bukannya pulangnya di anterin Steve," kata Anjas.
"Aku mohon aku pulang sama Anjas ya!" kata Dewi.
"Ok, masuk!" kata Anjas.
"Terima kasih Anjas," kata Dewi.
Dewi masuk mobil dan menutup pintu mobil dengan baik. Anjas segera membawa mobil dengan baik. Steve pun hanya melihat mobil Anjas pergi membawa Dewi.
"Anjas ke pantai ya!" permintaan Dewi.
"Malam ini. Kita ini baru selesai menghadiri pesta mewah. Ke pantai apa aku tidak salah?!" kata Anjas.
"Enggak salah Anjas. Aku mohon!" kata Dewi.
"Iya deh!" kata Anjas.
Anjas membawa mobilnya ke pantai. Sampai di pantai. Dewi keluar dari mobil, ya segera bermain di pinggir pantai. Anjas pun keluar dari mobil juga, ya cuma melihat dari jauh gitu tingkah Dewi yang asik main di pinggir pantai...main air laut gitu dengan penuh keceriaan.
"Aku suka Dewi yang ceria seperti ini," kata Anjas dengan suara kecil.
Dewi pun berhenti bermain air laut, ya segera menghampiri Anjas.
"Anjas sayang nggak sama Dewi," tanya Dewi dengan terus terang banget.
"Aku sayang sama Dewi," kata Anjas dengan jujur.
"Kenapa Anjas sayang sama Dewi, tapi membiarkan Dewi dateng ke pesta bersama Steve dan juga berdansa dengan Steve?" tanya Dewi.
"Karena aku percaya dengan Dewi. Membiarkan Dewi bersama dengan Steve dan juga berdansa dengannya," kata Anjas dengan jujur banget.
"Dewi jadi malu," kata Dewi.
Dewi pun memegang tangan Anjas. Udara dingin membuat Dewi kedinginan. Anjas melepas jas dan di berikan pada Dewi agar tidak kedinginan. Anjas dan Dewi menikmati malam bertabur bintang di pinggir pantai.
"Dewi sayang Anjas," kata Dewi yang jujur.
"Iya," saut Anjas.
Anjas dan Dewi menikmati moment berdua itu sampai waktunya, ya Dewi meminta pulang. Anjas pun mengantarkan Dewi pulang. Sampai di rumah.
"Aku langsung pulang, ya Dewi," kata Anjas.
"Iya," saut Dewi.
Dewi pun segera masuk rumahnya. Anjas pun membawa mobil dengan baik menuju rumahnya. Sampai di rumah. Anjas berbenah-benah diri, baru tidur di kamarnya.
Dodo dateng ke pesta juga, ya menemui Anjas setelah menemui Bos Alex yang punya pesta dan Dodo pun langsung membuka omongan gitu ke Anjas "Anjas gimana pendapat melihat Dewi bersama cowok yang ia pilih jadi pendampingnya untuk menghadiri acara Bos Alex dan juga berdansa pula?" tanya Dodo.
"Membiarkan Dewi bersama Steve karena mungkin Dewi menyukai Steve," kata Anjas.
"Jadi ikhlas atau kah cemburu ini mah!" kata Dodo.
"Ikhlas memang benar aku ikhlas. Cemburu juga ada. Tetap saja aku diam menyaksikan Dewi berdansa dengan Steve," kata Anjas.
"Tegas dalam bersikap," kata Dodo.
"Itu lah aku," kata Dodo.
Dodo pun ikut dansa juga karena Tiana meminta untuk berdansa. Anjas, ya tetap diam sambil minum dan menikmati semuanya dengan baik. Acara pun selesai. Anjas membuka pintu mobilnya dan mau masuk mobil. Dewi dateng ke Anjas dan berkata "Anjas aku ikut mobil kamu, ya!"
"Bukannya pulangnya di anterin Steve," kata Anjas.
"Aku mohon aku pulang sama Anjas ya!" kata Dewi.
"Ok, masuk!" kata Anjas.
"Terima kasih Anjas," kata Dewi.
Dewi masuk mobil dan menutup pintu mobil dengan baik. Anjas segera membawa mobil dengan baik. Steve pun hanya melihat mobil Anjas pergi membawa Dewi.
"Anjas ke pantai ya!" permintaan Dewi.
"Malam ini. Kita ini baru selesai menghadiri pesta mewah. Ke pantai apa aku tidak salah?!" kata Anjas.
"Enggak salah Anjas. Aku mohon!" kata Dewi.
"Iya deh!" kata Anjas.
Anjas membawa mobilnya ke pantai. Sampai di pantai. Dewi keluar dari mobil, ya segera bermain di pinggir pantai. Anjas pun keluar dari mobil juga, ya cuma melihat dari jauh gitu tingkah Dewi yang asik main di pinggir pantai...main air laut gitu dengan penuh keceriaan.
"Aku suka Dewi yang ceria seperti ini," kata Anjas dengan suara kecil.
Dewi pun berhenti bermain air laut, ya segera menghampiri Anjas.
"Anjas sayang nggak sama Dewi," tanya Dewi dengan terus terang banget.
"Aku sayang sama Dewi," kata Anjas dengan jujur.
"Kenapa Anjas sayang sama Dewi, tapi membiarkan Dewi dateng ke pesta bersama Steve dan juga berdansa dengan Steve?" tanya Dewi.
"Karena aku percaya dengan Dewi. Membiarkan Dewi bersama dengan Steve dan juga berdansa dengannya," kata Anjas dengan jujur banget.
"Dewi jadi malu," kata Dewi.
Dewi pun memegang tangan Anjas. Udara dingin membuat Dewi kedinginan. Anjas melepas jas dan di berikan pada Dewi agar tidak kedinginan. Anjas dan Dewi menikmati malam bertabur bintang di pinggir pantai.
"Dewi sayang Anjas," kata Dewi yang jujur.
"Iya," saut Anjas.
Anjas dan Dewi menikmati moment berdua itu sampai waktunya, ya Dewi meminta pulang. Anjas pun mengantarkan Dewi pulang. Sampai di rumah.
"Aku langsung pulang, ya Dewi," kata Anjas.
"Iya," saut Dewi.
Dewi pun segera masuk rumahnya. Anjas pun membawa mobil dengan baik menuju rumahnya. Sampai di rumah. Anjas berbenah-benah diri, baru tidur di kamarnya.
Friday, August 14, 2020
KEPENGEN NIKAH
Tatang sedang asik nonton vidio Hp-nya di teras depan. Ajis main ke rumah Tatang, ya niat ngajak main gitu dan berkata "Assalamualikum."
Tatang menghentikan nonton vidio di Hp-nya dan menjawab "Waalaikumsalam."
Ajis langsung duduk di samping Tatang.
"Nonton apa Tatang?" kata Ajis yang ingin tahu.
"Ini nonton vidio pernikahan," kata Tatang sambil memperlihatkan tontonan di vidio di Hp-nya.
"Vidio pernikahan toh. Tatang ke pingin nikah ya!" kata Ajis meledek.
"Kepengen sih ada. Lumrah lah pemuda beranjak matang banget. Tapi aku belum punya kerjaan tetap. Gimana ngasih makannya...orang yang aku nikahin," kata Tatang sambil menghentikan tontonan di Hp-nya.
"Tatang, kamu jual aja tuh motor yang di beliin orang tua mu jadi modal usaha. Ketika usaha udah maju. Ya nikahin orang yang ingin kamu nikahin," saran Ajis.
"Sayang lah tuh motor di jual. Aku aja ngojek pake motor itu. Hasilnya ya pas pas saja alias lumayan gitu," kata Tatang.
"Kalau begitu mah terusin ngojek kamu sampai hasilnya cukup untuk menikahi orang kamu sukai," kata Ajis.
"Kalau saran itu aku terima. Tapi jika aku mentok sih. Ya aku jual aja deh motor untuk modal usaha. Kalau usaha berhasil lancar, ya alhamdulilah. Kalau macet usaha gara ini dan itu, kaya Purnomo hampir bangkrut sih.....tapi untungnya Purnomo dapet sutikan dana kredit gitu. Usaha Purnomo tetap bertahan sih dengan gejala ekonomi yang tidak menentu arah gitu," kata Tatang.
"Kalau begitu sih pinter-pinter mengambil keputusan demi masa depan yang baik. Ya sama aja sih keputusan memilih calon istri. Pilihlah dengan baik....cewek yang bisa di ajak kerja sama membangun segalanya di kala susah dan senang. Tapi kebanyakan cewek zaman sekarang Tatang, ya maunya seneng aja. Susah mana mau, kita di tinggalkan gitu," kata Ajis.
"Aku paham...Ajis," kata Tatang.
"Udah ah ngobrol tentang pernikahan. Aku jadi iri juga, mau nikah juga kaya kamu Tatang. Gara-gara nonton vidio artis nikah di usia muda di Hp kamu Tatang," kata Ajis.
"Iya deh tidak membahas lagi vidio yang aku tonton di Hp. Ayo kita main. Masa muda masih panjang, jadi main aja yuk!" kata Tatang.
"Ayok!" saut Ajis.
Ajis dan Tatang pun sepakat janjian main gitu. Tatang baik motornya, ya Ajis di belakang di bonceng gitu. Tatang membawa motornya dengan baik ke lapangan. Sampai di lapangan. Tatang dan Ajis, ya bergabung dengan teman-teman untuk main sepak bola.
Tatang menghentikan nonton vidio di Hp-nya dan menjawab "Waalaikumsalam."
Ajis langsung duduk di samping Tatang.
"Nonton apa Tatang?" kata Ajis yang ingin tahu.
"Ini nonton vidio pernikahan," kata Tatang sambil memperlihatkan tontonan di vidio di Hp-nya.
"Vidio pernikahan toh. Tatang ke pingin nikah ya!" kata Ajis meledek.
"Kepengen sih ada. Lumrah lah pemuda beranjak matang banget. Tapi aku belum punya kerjaan tetap. Gimana ngasih makannya...orang yang aku nikahin," kata Tatang sambil menghentikan tontonan di Hp-nya.
"Tatang, kamu jual aja tuh motor yang di beliin orang tua mu jadi modal usaha. Ketika usaha udah maju. Ya nikahin orang yang ingin kamu nikahin," saran Ajis.
"Sayang lah tuh motor di jual. Aku aja ngojek pake motor itu. Hasilnya ya pas pas saja alias lumayan gitu," kata Tatang.
"Kalau begitu mah terusin ngojek kamu sampai hasilnya cukup untuk menikahi orang kamu sukai," kata Ajis.
"Kalau saran itu aku terima. Tapi jika aku mentok sih. Ya aku jual aja deh motor untuk modal usaha. Kalau usaha berhasil lancar, ya alhamdulilah. Kalau macet usaha gara ini dan itu, kaya Purnomo hampir bangkrut sih.....tapi untungnya Purnomo dapet sutikan dana kredit gitu. Usaha Purnomo tetap bertahan sih dengan gejala ekonomi yang tidak menentu arah gitu," kata Tatang.
"Kalau begitu sih pinter-pinter mengambil keputusan demi masa depan yang baik. Ya sama aja sih keputusan memilih calon istri. Pilihlah dengan baik....cewek yang bisa di ajak kerja sama membangun segalanya di kala susah dan senang. Tapi kebanyakan cewek zaman sekarang Tatang, ya maunya seneng aja. Susah mana mau, kita di tinggalkan gitu," kata Ajis.
"Aku paham...Ajis," kata Tatang.
"Udah ah ngobrol tentang pernikahan. Aku jadi iri juga, mau nikah juga kaya kamu Tatang. Gara-gara nonton vidio artis nikah di usia muda di Hp kamu Tatang," kata Ajis.
"Iya deh tidak membahas lagi vidio yang aku tonton di Hp. Ayo kita main. Masa muda masih panjang, jadi main aja yuk!" kata Tatang.
"Ayok!" saut Ajis.
Ajis dan Tatang pun sepakat janjian main gitu. Tatang baik motornya, ya Ajis di belakang di bonceng gitu. Tatang membawa motornya dengan baik ke lapangan. Sampai di lapangan. Tatang dan Ajis, ya bergabung dengan teman-teman untuk main sepak bola.
CUWEK
Teguh duduk di teras depan, ya ngelamun gitu karena ada persoalan yang belum bisa di selesaikan. Beni dan Yoyo dateng ke rumah Teguh dan melihat Teguh yang sedang duduk melamun gitu.
"Assalamualaikum," salam Beni dan Yoyo.
Teguh pun langsung menjawab salamnya Beni dan Yoyo "Waalaikumsalam."
Beni dan Yoyo, ya biasa langsung duduk sih.
"Teguh, kelihatannya kamu lagi ngelamun?" tanya Beni.
"Biasanya orang ngelamun itu. Ada masalah yang belum bisa di selesaikan," kata Yoyo.
"Ya sebenarnya, bener sih omongan kalian berdua. Aku lagi ada masalah dan lagi cari solusinya untuk menyelesaikan masalah aku," kata Teguh.
"Sebenarnya masalah mu apa? Mungkin aku dan Yoyo bisa membantu menyelesaikan masalah kamu....Teguh," kata Beni.
"Cerita lah Teguh. Aku dan Beni, ya teman baik kamu...Teguh!" kata Yoyo.
"Iya....iya...iya, kalian berdua memaksanya aku cerita tentang masalah aku. Sebenarnya masalah ku urusan cewek," kata Teguh.
"Cewek lagi, kayanya serius ini mah," kata Beni memotong pembicaraannya Teguh.
"Cewek ini. Memang aku sukai. Ya awalnya sih hubungan baik-baik saja. Mungkin juga salah aku yang kurang perhatian dia, karena aku sibuk kerja. Padahal aku sudah minta maaf, tetap jadi nya di cuek kin," cerita Teguh.
"Ceweknya Teguh, ngambek tuh," kata Beni.
"Cewek kalau sudah ngambek susah tuh untuk mendapatkan pengertian darinya. Nunggu dulu sampai rasa gedeknya hilang. Baru deh....kamu Teguh minta maaf. Salah atau bener, tetap saja cowok minta maaf duluan. Bukan mengajarkan kalah sih Teguh, tapi mengalah tujuannya untuk menang dalam hal meluluhkan hati seorang cewek," kata Yoyo.
"Bukannya kalah tetap kalah gimana menangnya," kata Beni.
"Aduh Beni. Kalah, ya memang tetap kalah. Kalau berurusan dengan cewek lebih baik mengalah. Memang menghadapi sesuatu dengan naik darah....jadi harus bertarung sekuat tenaga dengan tujuan menang. Kepala dingin!" kata Yoyo yang tegas.
"Iya, aku tahu. Mengalah demi orang yang di sukai. Ngomong-ngomong Teguh sudah berapa lama di cuwek kin sama cewek mu? kaya lagunya Rezky Febian yang terbaru, secara tidak sadar sih," kata Beni.
"Memang ia sih lagunya Rizky Febian terbaru 'Cuwek', ah sudahlah jangan di bahas itu! Urusan ku dengan cewek ku sih hampir dua minggu sih. Aku di cuwek kin," kata Teguh.
"Wah cewek mu Teguh lagi datang bulan itu mah," kata Yoyo
"Kalau ceritanya begini mah, ya lebih baik minta maaf aja terus.....sampai luluh tuh hati cewek mu yang keras seperti batu," kata Beni.
"Peribahasa mengatakan, batu sekeras apa pun di tetesin air pasti jebol. Apa lagi hati cewek? Jika sungguh-sungguh meminta maaf maka pintu maaf akan terbuka sendiri. Hati sekeras batu pun pasti lunak lah," kata Yoyo.
"Bener itu omongan Yoyo," kata Beni menegaskan omongan Yoyo.
"Ya, udah aku terima saran kalian berdua. Aku meminta maaf terus sama cewek ku sampai pintu maaf itu terbuka," kata Teguh.
"Urusan kan sudah beres kan Teguh. Ayo kita selesaikan urusan kita. Pekerjaan gitu," kata Beni.
"Aku sampe lupa. Gara-gara masalah tentang cewek ku. Aku ada kerjaan sama kalian berdua. Ayo kita selesaikan secepat mungkin!" kata Teguh.
"Ayo!" kata Beni dan Yoyo bersamaan.
Teguh berbenah diri, ya setelah itu berangkat bersama Beni dan Yoyo ke tempat kerjaan.
"Assalamualaikum," salam Beni dan Yoyo.
Teguh pun langsung menjawab salamnya Beni dan Yoyo "Waalaikumsalam."
Beni dan Yoyo, ya biasa langsung duduk sih.
"Teguh, kelihatannya kamu lagi ngelamun?" tanya Beni.
"Biasanya orang ngelamun itu. Ada masalah yang belum bisa di selesaikan," kata Yoyo.
"Ya sebenarnya, bener sih omongan kalian berdua. Aku lagi ada masalah dan lagi cari solusinya untuk menyelesaikan masalah aku," kata Teguh.
"Sebenarnya masalah mu apa? Mungkin aku dan Yoyo bisa membantu menyelesaikan masalah kamu....Teguh," kata Beni.
"Cerita lah Teguh. Aku dan Beni, ya teman baik kamu...Teguh!" kata Yoyo.
"Iya....iya...iya, kalian berdua memaksanya aku cerita tentang masalah aku. Sebenarnya masalah ku urusan cewek," kata Teguh.
"Cewek lagi, kayanya serius ini mah," kata Beni memotong pembicaraannya Teguh.
"Cewek ini. Memang aku sukai. Ya awalnya sih hubungan baik-baik saja. Mungkin juga salah aku yang kurang perhatian dia, karena aku sibuk kerja. Padahal aku sudah minta maaf, tetap jadi nya di cuek kin," cerita Teguh.
"Ceweknya Teguh, ngambek tuh," kata Beni.
"Cewek kalau sudah ngambek susah tuh untuk mendapatkan pengertian darinya. Nunggu dulu sampai rasa gedeknya hilang. Baru deh....kamu Teguh minta maaf. Salah atau bener, tetap saja cowok minta maaf duluan. Bukan mengajarkan kalah sih Teguh, tapi mengalah tujuannya untuk menang dalam hal meluluhkan hati seorang cewek," kata Yoyo.
"Bukannya kalah tetap kalah gimana menangnya," kata Beni.
"Aduh Beni. Kalah, ya memang tetap kalah. Kalau berurusan dengan cewek lebih baik mengalah. Memang menghadapi sesuatu dengan naik darah....jadi harus bertarung sekuat tenaga dengan tujuan menang. Kepala dingin!" kata Yoyo yang tegas.
"Iya, aku tahu. Mengalah demi orang yang di sukai. Ngomong-ngomong Teguh sudah berapa lama di cuwek kin sama cewek mu? kaya lagunya Rezky Febian yang terbaru, secara tidak sadar sih," kata Beni.
"Memang ia sih lagunya Rizky Febian terbaru 'Cuwek', ah sudahlah jangan di bahas itu! Urusan ku dengan cewek ku sih hampir dua minggu sih. Aku di cuwek kin," kata Teguh.
"Wah cewek mu Teguh lagi datang bulan itu mah," kata Yoyo
"Kalau ceritanya begini mah, ya lebih baik minta maaf aja terus.....sampai luluh tuh hati cewek mu yang keras seperti batu," kata Beni.
"Peribahasa mengatakan, batu sekeras apa pun di tetesin air pasti jebol. Apa lagi hati cewek? Jika sungguh-sungguh meminta maaf maka pintu maaf akan terbuka sendiri. Hati sekeras batu pun pasti lunak lah," kata Yoyo.
"Bener itu omongan Yoyo," kata Beni menegaskan omongan Yoyo.
"Ya, udah aku terima saran kalian berdua. Aku meminta maaf terus sama cewek ku sampai pintu maaf itu terbuka," kata Teguh.
"Urusan kan sudah beres kan Teguh. Ayo kita selesaikan urusan kita. Pekerjaan gitu," kata Beni.
"Aku sampe lupa. Gara-gara masalah tentang cewek ku. Aku ada kerjaan sama kalian berdua. Ayo kita selesaikan secepat mungkin!" kata Teguh.
"Ayo!" kata Beni dan Yoyo bersamaan.
Teguh berbenah diri, ya setelah itu berangkat bersama Beni dan Yoyo ke tempat kerjaan.
Thursday, August 13, 2020
AKU LUPA
Dono duduk di ruang tamu sambil asik nonton Youtobe di Hp-nya. Indro selesai mengerjakan pekerjaannya, jadi ke ruang tamu di mana Dono lagi asik nonton Youtobe di Hp-nya. Indro pun duduk di sebelah Dono dan berkata "Oooooo nonton acara Tukul Arwana toh. Tumben Don?!"
"Tumben aja! Nonton acara TUKUL ARWANA ONE MAN SHOW," kata Dono yang tegas.
"Oooooo begitu. Tumben aja toh. Jangan-jangan karena bintang tamunya Rara dan Tiara?" kata Indro.
"Mungkin?!" kata Dono.
"Mungkin. Berarti bener dong. Don, tapi kan ada Maria Vania juga, jadi gimana Don?!" kata Indro.
"Mungkin!?" kata Dono.
"Mungkin lagi. Jadi bener dong!" kata Indro.
"Kenyataannya gimana?" tanya Dono.
"Kenyataannya sih memang lagi nonton Youtobe acara Tukul Arwana. Benerlah. Oooo iya Don. Aku mau nanya sesuatu boleh enggak, ya lebih rahasia tulisan gitu?!" kata Indro.
"Boleh saja!" kata Dono.
"Baiklah. Dari tokoh yang pernah kamu tulis di Blog, ya cewek gitu sering di ambil dari nama artis....contohnya yang sekarang kamu tonton di Youtobe. Rara, Tiara dan Maria Vania. Mana yang paling kamu sukai. Biasanya seorang penulis selalu suka atau paling mencintai karakter tokoh yang ia tulis?!" kata Indro.
"Pertanyaannya kaya pertanyaan seorang wartawan yang ingin tahu ini dan itu. Aku lupa," kata Dono.
"Kok, jawabnya aku lupa!" kata Indro.
"Aku lupa, tokoh mana yang aku sukai. Terlalu banyak!" kata Dono.
"Gimana gini aja yang sekarang aja. Yang kamu lagi tonton di Youtobe. Rara, Tiara dan Maria Vania?!" kata Indro.
"Jawabannya adalah Tukul Arwana," kata Dono yang tegas.
"Bukan tokoh cowok Don. Memang sih Tukul pernah kamu tulis juga. Yang aku mau cewek gitu!" kata Indro.
"Ok. Aku pilih yang paling aku sukai. Siapa yang mendampingi Dono sekarang?" tanya Dono.
"Rara" kata Indro.
"Udah tahukan jawabannya," kata Dono yang tegas.
"Iya, seperti biasanya mengikuti alur cerita di Blog, konsisten di tulisan. Tumben hari ini tidak nulis di Blog...Don?" tanya Indro.
"Sebenarnya aku ingin nulis. Tapi aku lupa....ide ceritanya. Jadi aku nonton Youtobe aja," kata Dono.
"Lupa sih memang di usahakan mengingat ide cerita dengan pola berpikir yang santai. Agar inget," kata Indro.
"Itu tahu," kata Dono yang menegaskan omongan Indro.
"Kalau begitu....aku main game ah di Hp ku," kata Indro.
"Emmmm," saut Dono.
Indro, ya langsung main game di Hp-nya. Dono pun tetap nonton Youtobe di Hp-nya, ya di ganti ke tontonan berikutnya gitu tujuan ya Dono inget ide cerita yang mau ia tulis.
"Tumben aja! Nonton acara TUKUL ARWANA ONE MAN SHOW," kata Dono yang tegas.
"Oooooo begitu. Tumben aja toh. Jangan-jangan karena bintang tamunya Rara dan Tiara?" kata Indro.
"Mungkin?!" kata Dono.
"Mungkin. Berarti bener dong. Don, tapi kan ada Maria Vania juga, jadi gimana Don?!" kata Indro.
"Mungkin!?" kata Dono.
"Mungkin lagi. Jadi bener dong!" kata Indro.
"Kenyataannya gimana?" tanya Dono.
"Kenyataannya sih memang lagi nonton Youtobe acara Tukul Arwana. Benerlah. Oooo iya Don. Aku mau nanya sesuatu boleh enggak, ya lebih rahasia tulisan gitu?!" kata Indro.
"Boleh saja!" kata Dono.
"Baiklah. Dari tokoh yang pernah kamu tulis di Blog, ya cewek gitu sering di ambil dari nama artis....contohnya yang sekarang kamu tonton di Youtobe. Rara, Tiara dan Maria Vania. Mana yang paling kamu sukai. Biasanya seorang penulis selalu suka atau paling mencintai karakter tokoh yang ia tulis?!" kata Indro.
"Pertanyaannya kaya pertanyaan seorang wartawan yang ingin tahu ini dan itu. Aku lupa," kata Dono.
"Kok, jawabnya aku lupa!" kata Indro.
"Aku lupa, tokoh mana yang aku sukai. Terlalu banyak!" kata Dono.
"Gimana gini aja yang sekarang aja. Yang kamu lagi tonton di Youtobe. Rara, Tiara dan Maria Vania?!" kata Indro.
"Jawabannya adalah Tukul Arwana," kata Dono yang tegas.
"Bukan tokoh cowok Don. Memang sih Tukul pernah kamu tulis juga. Yang aku mau cewek gitu!" kata Indro.
"Ok. Aku pilih yang paling aku sukai. Siapa yang mendampingi Dono sekarang?" tanya Dono.
"Rara" kata Indro.
"Udah tahukan jawabannya," kata Dono yang tegas.
"Iya, seperti biasanya mengikuti alur cerita di Blog, konsisten di tulisan. Tumben hari ini tidak nulis di Blog...Don?" tanya Indro.
"Sebenarnya aku ingin nulis. Tapi aku lupa....ide ceritanya. Jadi aku nonton Youtobe aja," kata Dono.
"Lupa sih memang di usahakan mengingat ide cerita dengan pola berpikir yang santai. Agar inget," kata Indro.
"Itu tahu," kata Dono yang menegaskan omongan Indro.
"Kalau begitu....aku main game ah di Hp ku," kata Indro.
"Emmmm," saut Dono.
Indro, ya langsung main game di Hp-nya. Dono pun tetap nonton Youtobe di Hp-nya, ya di ganti ke tontonan berikutnya gitu tujuan ya Dono inget ide cerita yang mau ia tulis.
MENGUBAH CINTA DEMI KEBAIKAN
Boby dateng ke restoran dengan terlambat. Chef Juno sudah di dapur untuk memasak pesanan pelanggan. Boby langsung ke dapur dan berkata "Maaf Chef, Boby telat."
"Boby....Boby...Boby. Ya sudah aku maaf kan. Sekarang kerjaan tugas mu!" kata Chef Juno.
"Iya, Chef," kata Boby.
Boby pun menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan Chef Juno untuk memasak, ya kerjaan Boby asisten Chef di restoran di tempat ia bekerja. Pelanggan di restoran banyak berkunjung. Pekerjaan masak di dapur...ya sibuk karena menyiapkan masakan yang di pesan. Sampai waktu jam kerja selesai. Chef Juno meninggalkan dapur, ya restoran pun di tutup tidak melayanin pelanggan lagi. Boby pun pulang ke rumahnya dan berkata "Hari ini melelahkan."
Boby pun melihat cewek yang di sukainya,ya Amanda namanya sedang duduk di sebuah kedai makan pinggir jalan bersama teman-temannya. Boby hanya bisa memandang cewek yang ia sukai dari jauh.
"Menyukai tapi tidak berani mengatakan cinta. Besok aku libur kerja. Aku beraniin untuk menyatakan cinta," kata Boby yang optimis.
Boby pun segera berjalan menuju rumahnya. Sampai di rumah. Boby ya berbenah diri dan setelah itu masak mie rebus, karena laper. Pintu di ketuk. Boby segera menyelesai masaknya. Pintu di buka. Ternyata Chika teman kosnya Boby. Chika dengan keadaan mabuk dan tiba-tiba pingsan di hadapan Boby.
"Ini cewek nyusahin aja!" kata Boby.
Boby pun membopong Chika ke kamar kosannya. Di kamarnya, ya Chika segera di tidurkan dengan baik di kasur. Boby pun keluar dari kamar kosannya Chika dan kembali ke kamar kosannya sendiri. Boby pun menyantap mie rebus sambil menonton Tv, ya acaranya berita malam.
Selesai makan. Boby segera tidur. Esok paginya. Boby pun segera merencanakan dirinya ke rumah Amanda untuk menyatakan cinta. Sampai di rumah Amanda, ya Boby mengajak Amanda jalan sekedar ke mall aja gitu. Boby pun dapet moment terbaik tersebut sesuai rencana. Boby menyatakan cinta kepada Amanda dengan santai banget.
"Amanda aku cinta sama kamu," kata Boby yang terus terang berasal dari dalam hati gitu.
Amanda terkejut dengan pernyataan Boby yang menyatakan cinta dan Amanda berkata "Maaf Boby kamu telat."
"Telat apa ini, apa kamu hamil? Aku belum ngapain Amanda!" kata Boby.
"Maksud aku bukan itu? Aku telah menerima cintanya Billy," kata Amanda.
"Aku kalah start dong," kata Boby.
"Sekali lagi maaf ya. Lebih baik kita temanan seperti biasanya," kata Amanda.
"Iya," kata Boby yang pasrah dengan keadaan.
Boby dan Amanda, ya tetap menjadi teman dan melanjutkan urusan di mall sampai waktunya sih pisah juga. Boby sudah di rumah, ya meratapin keadaan cintanya.
"Cinta....cinta....cinta. Tidak bisa mendapat orang aku sukai, rasanya kecewa banget," kata Boby.
Pintu di ketuk. Boby pun membuka pintu. Ternyata Chika. Ya Chika pun mengantarkan makan ke Boby tujuannya untuk berterima kasih menolong dirinya di bawa ke kamar kosnya saat diri Chika tidak sadarkan diri karena mabuk. Boby menerima pemberian Chika. Boby sadar Chika masih jomlo dan pergaulannya terlalu bebas gitu.
Boby memang punya rasa pada Chika, jadi ada kesempatan ya menyakatan cinta.
"Chika mau jadi pacar aku," kata Boby.
Chika langsung memeluk Boby karena memang Chika suka sama Boby dan berkata "Aku mau jadi pacar Boby."
Boby dan Chika sepakat jadian jadi pacar gitu. Mulai. Boby membimbing Chika jadi cewek baik-baik sampai meninggalkan kebiasaan Chika merokok dan minum-minum keras karena Chikanya mau berubah demi kebaikan. Hubungan Boby dan Chika berjalan baik dan juga pekerjaan Boby jadi asisten Chef di restoran tempat Boby bekerja, ya tetap berjalan lancar dengan baik.
"Boby....Boby...Boby. Ya sudah aku maaf kan. Sekarang kerjaan tugas mu!" kata Chef Juno.
"Iya, Chef," kata Boby.
Boby pun menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan Chef Juno untuk memasak, ya kerjaan Boby asisten Chef di restoran di tempat ia bekerja. Pelanggan di restoran banyak berkunjung. Pekerjaan masak di dapur...ya sibuk karena menyiapkan masakan yang di pesan. Sampai waktu jam kerja selesai. Chef Juno meninggalkan dapur, ya restoran pun di tutup tidak melayanin pelanggan lagi. Boby pun pulang ke rumahnya dan berkata "Hari ini melelahkan."
Boby pun melihat cewek yang di sukainya,ya Amanda namanya sedang duduk di sebuah kedai makan pinggir jalan bersama teman-temannya. Boby hanya bisa memandang cewek yang ia sukai dari jauh.
"Menyukai tapi tidak berani mengatakan cinta. Besok aku libur kerja. Aku beraniin untuk menyatakan cinta," kata Boby yang optimis.
Boby pun segera berjalan menuju rumahnya. Sampai di rumah. Boby ya berbenah diri dan setelah itu masak mie rebus, karena laper. Pintu di ketuk. Boby segera menyelesai masaknya. Pintu di buka. Ternyata Chika teman kosnya Boby. Chika dengan keadaan mabuk dan tiba-tiba pingsan di hadapan Boby.
"Ini cewek nyusahin aja!" kata Boby.
Boby pun membopong Chika ke kamar kosannya. Di kamarnya, ya Chika segera di tidurkan dengan baik di kasur. Boby pun keluar dari kamar kosannya Chika dan kembali ke kamar kosannya sendiri. Boby pun menyantap mie rebus sambil menonton Tv, ya acaranya berita malam.
Selesai makan. Boby segera tidur. Esok paginya. Boby pun segera merencanakan dirinya ke rumah Amanda untuk menyatakan cinta. Sampai di rumah Amanda, ya Boby mengajak Amanda jalan sekedar ke mall aja gitu. Boby pun dapet moment terbaik tersebut sesuai rencana. Boby menyatakan cinta kepada Amanda dengan santai banget.
"Amanda aku cinta sama kamu," kata Boby yang terus terang berasal dari dalam hati gitu.
Amanda terkejut dengan pernyataan Boby yang menyatakan cinta dan Amanda berkata "Maaf Boby kamu telat."
"Telat apa ini, apa kamu hamil? Aku belum ngapain Amanda!" kata Boby.
"Maksud aku bukan itu? Aku telah menerima cintanya Billy," kata Amanda.
"Aku kalah start dong," kata Boby.
"Sekali lagi maaf ya. Lebih baik kita temanan seperti biasanya," kata Amanda.
"Iya," kata Boby yang pasrah dengan keadaan.
Boby dan Amanda, ya tetap menjadi teman dan melanjutkan urusan di mall sampai waktunya sih pisah juga. Boby sudah di rumah, ya meratapin keadaan cintanya.
"Cinta....cinta....cinta. Tidak bisa mendapat orang aku sukai, rasanya kecewa banget," kata Boby.
Pintu di ketuk. Boby pun membuka pintu. Ternyata Chika. Ya Chika pun mengantarkan makan ke Boby tujuannya untuk berterima kasih menolong dirinya di bawa ke kamar kosnya saat diri Chika tidak sadarkan diri karena mabuk. Boby menerima pemberian Chika. Boby sadar Chika masih jomlo dan pergaulannya terlalu bebas gitu.
Boby memang punya rasa pada Chika, jadi ada kesempatan ya menyakatan cinta.
"Chika mau jadi pacar aku," kata Boby.
Chika langsung memeluk Boby karena memang Chika suka sama Boby dan berkata "Aku mau jadi pacar Boby."
Boby dan Chika sepakat jadian jadi pacar gitu. Mulai. Boby membimbing Chika jadi cewek baik-baik sampai meninggalkan kebiasaan Chika merokok dan minum-minum keras karena Chikanya mau berubah demi kebaikan. Hubungan Boby dan Chika berjalan baik dan juga pekerjaan Boby jadi asisten Chef di restoran tempat Boby bekerja, ya tetap berjalan lancar dengan baik.
Wednesday, August 12, 2020
MENCOBA MENCINTAI
Boby melewati gang kecil tersebut agar cepat sampai ke tujuanya, maksudnya motong jalan gitu. Ternyata Body di cegat preman pasar, ya mau negek Boby. Ya Boby tidak berdaya gitu. Beni kebetulan lewat situ dan melihat Boby lagi di tegek preman, ya Beni berani in diri melawan preman. Beni bertarung dengan preman dengan sengit banget. Beni pun berhasil mengalahkan preman sampai preman pun lari tunggang langgang.
"Boby, kamu tidak apa-apa?" Kata Beni.
"Iya, terima kasih Beni....atas bantuannya," kata Boby.
"Iya, lain kali lewat jalan besar lebih aman dari pada lewat gang kecil seperti ini, sepi tidak ada orang. Untung ada aku...jadi bisa nolong kamu dari masalah di tegek preman," saran Beni.
"Iya, aku akan lewat jalan besar lebih aman. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih banyak," kata Boby.
"Iya," kata Beni.
Boby pun berjalan meninggalkan tempat tersebut, ya menuju tujuannya. Beni pun berjalan menuju rumah Yoyo. Di tengah jalan bertemu dengan Cita.
"Abang kenapa ada memar di wajah?" tanya Cita.
"Abis berkelahi dengan preman, nolong teman," kata Beni.
"Adik obatain di rumah," kata Cita.
"Ini memar biasa kok. Abang sudah sembuh karena melihat Cita yang perhatian sama Abang," kata Beni.
"Malah gombal. Cita memaksa Abang ikut mau Cita!" kata Cita.
"Iya deh," kata Beni.
Beni dan Cita berjalan menuju rumah. Sampai di rumah, ya Cita mengobati luka Beni di pipi yang memar akibat pukulan. Setelah itu Beni ke rumah Yoyo. Kebetulan Yoyo di rumah sedang asik baca koran di teras rumah.
"Assalamualaikum," salam Beni.
"Waalaikumsalam," jawab salamnya Yoyo.
Beni pun duduk di sebelah Yoyo. Ya Yoyo pun melihat koran dan di taruh di meja. Yoyo pun melihat wajah Beni, ya memer gitu.
"Kenapa wajah mu itu Beni?" tanya Yoyo.
"Ini memer di wajah abis berantem lawan preman, ya nolong Boby. Tapi tidak ada masalah sih udah di obatin sama Cita," cerita Beni.
"Jadi begitu. Cita perhatian juga sama kamu Beni," kata Yoyo.
"Iya iyalah. Oh Iya ngomong-ngomong gimana pendekatan hubunganmu dengan Rosa?" kata Beni.
"Hubungan ku dengan Rosa, ya biasalah teman," kata Yoyo.
"Cuma teman saja!" kata Beni yang tegas.
"Mencoba mencintainya," kata Yoyo.
"Jangan-jangan....belum jadikan ini mah," kata Beni.
"Ya...belum jadian. Emang aku Bucin, tergila-gila pada Rosa karena alasan aku suka sama Rosa dan di segera jadian gitu. Teman dari SD itu menjalankan hubungan cinta yang serius agak sedikit aneh aja gitu. Teman Tapi Menikah," kata Yoyo yang tegas.
"Iya deh Yoyo. Bukan Bucin, budak cinta," kata Beni yang tegas.
"Oh Iya baru inget. Aku ada kerjaan sama Teguh sekalian main jadi lebih baik kita main ke rumah Teguh aja!" kata Yoyo.
"Ayo!" kata Beni.
Beni dan Yoyo pun sepakat ke rumah Teguh, ya main dan urusan kerjaan gitu.
"Hubungan ku dengan Rosa, ya biasalah teman," kata Yoyo.
"Cuma teman saja!" kata Beni yang tegas.
"Mencoba mencintainya," kata Yoyo.
"Jangan-jangan....belum jadikan ini mah," kata Beni.
"Ya...belum jadian. Emang aku Bucin, tergila-gila pada Rosa karena alasan aku suka sama Rosa dan di segera jadian gitu. Teman dari SD itu menjalankan hubungan cinta yang serius agak sedikit aneh aja gitu. Teman Tapi Menikah," kata Yoyo yang tegas.
"Iya deh Yoyo. Bukan Bucin, budak cinta," kata Beni yang tegas.
"Oh Iya baru inget. Aku ada kerjaan sama Teguh sekalian main jadi lebih baik kita main ke rumah Teguh aja!" kata Yoyo.
"Ayo!" kata Beni.
Beni dan Yoyo pun sepakat ke rumah Teguh, ya main dan urusan kerjaan gitu.
Tuesday, August 11, 2020
ARTIS NYAMAR GITU
Yoyo sedang asik duduk di pinggir jalan, ya sambil makan roti sih. Beni selesai beli pulsa, ya segera ke tempat Yoyo dan segera mengambil roti di dalam plastik.
"Rasa coklat atau rasa keju. Ini aja rasa keju," kata Beni memilih roti.
Beni pun membuka plastik dan roti keluar, ya segera di makannya.
"Enak, roti yang kamu beli Yoyo," pujian Beni.
"Emang enak roti yang kita makan ini. Aku beli di langganan aku," kata Yoyo.
"Kaya....jalan cerita hari ini tentang roti kaya iklan di Tv, penjual roti gitu," kata Beni.
"Iya...juga ya," kata Yoyo.
Yoyo dan Beni asik makan rotinya. Yoyo melihat dari kejauhan, ya di seberang jalan...ya tingkah seorang pemuda yang sedang ngobrol dengan penjual roti.
"Beni lihat pemuda di sana bersama penjual roti keliling, kayanya itu pemuda tersebut nyamar....itu kan artis terkenal!" kata Yoyo.
"Mana!" kata Beni.
"Di sana tuh!" kata Yoyo sambil tangannya menunjuk ke arah pemuda dan penjual roti keliling.
Yoyo mengikuti arah tangannya Beni dan melihat ke pemuda dan penjual roti di seberang jalan.
"Iya bener itu kaya artis terkenal lagi nyamar. Kaya mirip Baim Wong," kata Beni.
"Kalau di perhatian bentuk postur dan tingkah lakunya, ya bener Beni. Itu Baim Wong. Berarti ada kamera tersembunyi di daerah sini," kata Yoyo.
"Itu mobil sedikit aneh, mungkin tuh kamera ada di mobil tersebut dan juga ada tingkah yang aneh beberapa orang tidak jauh dari Baim Wong dan penjual roti," kata Beni.
"Megang kamera...tuh. Zaman sekarang banyak kamera kecil gitu. Jadi tidak ketahuan gitu kalau di ambil adegannya realita gitu," kata Yoyo.
"Bener Yoyo. Acara yang dibuatkan untuk mendapatkan simpatik masyarakat karena nilainya kebaikan dengan seksama," kata Beni.
Beni pun minum air aqua begitu juga Yoyo.
"Yoyo udahan yuk nongkrong di sini nya. Aku masih ada kerjaan," kata Beni.
"Aku juga ada kerjaan. Jam istirahat udah selesai," kata Yoyo.
Yoyo dan Beni, beranjak duduknya dari situ dan membuang sampah plastik ke tong sampah. Beni segera pergi ke tempat kerjaannya dan Yoyo juga dengan motor masing-masing. Yoyo melihat Rosa lagi nunggu angkot di pinggir jalan, ya di tawarkan tumpangan gitu. Rosa menerima tawaran baiknya Yoyo. Rosa pun di anter Yoyo ke tujuanya ke rumah Resti, ya temannya Rosa urusan kerjaan. Setelah mengantarkan Rosa ke rumah Resti, ya Yoyo pun kerjalah mengantar barang ke sana ke sini berdasarkan pesan gitu.
Beni lagi sibuk ngurus kerjaannya dengan baik di tempat kerjaannya, ya terkadang Cita mengirimi pesan singkat di Hp-nya tujuannya memberikan semangat kerja sama Beni. Ya Beni seneng perhatian Cita, walau sekedar basa basinya hubungan cinta lewat pesan singkat gitu. Beni pun serius dalam menjalankan kerjaannya dengan baik.
"Rasa coklat atau rasa keju. Ini aja rasa keju," kata Beni memilih roti.
Beni pun membuka plastik dan roti keluar, ya segera di makannya.
"Enak, roti yang kamu beli Yoyo," pujian Beni.
"Emang enak roti yang kita makan ini. Aku beli di langganan aku," kata Yoyo.
"Kaya....jalan cerita hari ini tentang roti kaya iklan di Tv, penjual roti gitu," kata Beni.
"Iya...juga ya," kata Yoyo.
Yoyo dan Beni asik makan rotinya. Yoyo melihat dari kejauhan, ya di seberang jalan...ya tingkah seorang pemuda yang sedang ngobrol dengan penjual roti.
"Beni lihat pemuda di sana bersama penjual roti keliling, kayanya itu pemuda tersebut nyamar....itu kan artis terkenal!" kata Yoyo.
"Mana!" kata Beni.
"Di sana tuh!" kata Yoyo sambil tangannya menunjuk ke arah pemuda dan penjual roti keliling.
Yoyo mengikuti arah tangannya Beni dan melihat ke pemuda dan penjual roti di seberang jalan.
"Iya bener itu kaya artis terkenal lagi nyamar. Kaya mirip Baim Wong," kata Beni.
"Kalau di perhatian bentuk postur dan tingkah lakunya, ya bener Beni. Itu Baim Wong. Berarti ada kamera tersembunyi di daerah sini," kata Yoyo.
"Itu mobil sedikit aneh, mungkin tuh kamera ada di mobil tersebut dan juga ada tingkah yang aneh beberapa orang tidak jauh dari Baim Wong dan penjual roti," kata Beni.
"Megang kamera...tuh. Zaman sekarang banyak kamera kecil gitu. Jadi tidak ketahuan gitu kalau di ambil adegannya realita gitu," kata Yoyo.
"Bener Yoyo. Acara yang dibuatkan untuk mendapatkan simpatik masyarakat karena nilainya kebaikan dengan seksama," kata Beni.
Beni pun minum air aqua begitu juga Yoyo.
"Yoyo udahan yuk nongkrong di sini nya. Aku masih ada kerjaan," kata Beni.
"Aku juga ada kerjaan. Jam istirahat udah selesai," kata Yoyo.
Yoyo dan Beni, beranjak duduknya dari situ dan membuang sampah plastik ke tong sampah. Beni segera pergi ke tempat kerjaannya dan Yoyo juga dengan motor masing-masing. Yoyo melihat Rosa lagi nunggu angkot di pinggir jalan, ya di tawarkan tumpangan gitu. Rosa menerima tawaran baiknya Yoyo. Rosa pun di anter Yoyo ke tujuanya ke rumah Resti, ya temannya Rosa urusan kerjaan. Setelah mengantarkan Rosa ke rumah Resti, ya Yoyo pun kerjalah mengantar barang ke sana ke sini berdasarkan pesan gitu.
Beni lagi sibuk ngurus kerjaannya dengan baik di tempat kerjaannya, ya terkadang Cita mengirimi pesan singkat di Hp-nya tujuannya memberikan semangat kerja sama Beni. Ya Beni seneng perhatian Cita, walau sekedar basa basinya hubungan cinta lewat pesan singkat gitu. Beni pun serius dalam menjalankan kerjaannya dengan baik.
Monday, August 10, 2020
TERBUAI SESUATU YANG CANTIK
Yoyo sibuk nganter bareng pesan pelanggannya. Usai kerjaan itu kerjaan dan juga waktu jam istirahat, ya Yoyo duduk santai sambil minum air mineral.
"Segernya," kata Yoyo.
Terlihat dari kejauhan seorang cewek yang di kenal Yoyo dan terus berjalan mendekatinya.
"Kayanya aku mengenal tuh cewek, tapi siapa ya?" kata Yoyo sambil mengingat siapa tuh cewek.
Cewek itu mendekati Yoyo dan berkata dengan akrab banget "Yoyo...ya!"
Yoyo pun langsung berkata "Iya."
"Inget aku....nggak Yoyo?!" kata Rosa.
"Siapa ya?! kata Yoyo terus ngingat.
"Rosa," katanya.
"Rosa, astaga Rosa...temen ku saat duduk di bangku SD. Sekarang beda banget," kata Yoyo.
"Maksudnya gemuk dan pipi ku tembem ya," kata Rosa yang jengkel.
"Ya Iya lah. SD dulu kan wujud mu ya...apa yang di omongin kamu, Rosa. Kalau sekarang sih. Aku akui sih singset dan cantik," kata Yoyo yang jujur.
"Terima kasih pujiannya," kata Rosa.
"Kebiasaannya sih tidak berubah, kalau di puji sedikit aja!" kata Yoyo.
"Iya Iya lah Yoyo," kata Rosa.
"Ngomong-ngomong dari mana dan mau kemana Rosa?" tanya Yoyo.
"Dari rumah bibi dan mau pulang. Kalau begitu permisi ya...Yoyo. Assalamualaikum," kata Rosa.
"Waalaikumsalam," jawab Yoyo.
Rosa pun berjalan menuju arah rumahnya. Yoyo masih melihat Rosa.
"Cantik memang Rosa," kata Yoyo.
Rokok pun sudah di mulut Yoyo dan ingin di hidup kan pake korek gas.
"Astaga aku lupa, masih ada kerjaan. Kok ngerokok sih. Ini Gara-Gara Rosa," kata Yoyo.
Yoyo pun memasukan rokok ke kotaknya dan kotak rokok di masukkan ke saku begitu juga korek gas. Yoyo pun melanjutkan kerjaannya. Beni, ya dari kejauhan sih memang melihat Yoyo ngobrol dengan cewek cantik, karena ada urusan kerjaannya mengerjakan tugas kerjaannya dengan baik. Yoyo pun terus mengerjakan pekerjaannya sampai selesai. Waktu pulang, ya pulang lah Yoyo.
Yoyo di rumah telah berbenah diri, karena boring ke luar rumah dan berjalan menuju taman dan duduk di taman sambil memandangin reklame yang fotonya artis cantik. Lama-lama itu foto di reklame berubah menjadi Rosa.
"Apa aku tidak salah lihat?!" kata Yoyo sambil mengucek matanya.
Beni menepuk pundak Yoyo dan sontak Yoyo kaget, ya berkata "Setan."
"Mana setannya!" kata Beni sambil duduk di sebelah Yoyo.
"Maaf Beni, aku kirain. Ternyata tidak, abisnya di kagetin sih," kata Beni.
"Yoyo, cuma di tepuk pundak kaget. Yoyo, kamu itu lagi ngelamun tadi," kata Beni.
"Masa. Padahal aku melihat reklame yang fotonya artis cantik itu berubah jadi Rosa," kata Yoyo.
"Itu namanya ngelamun terbuai keadaan. Ya aku akui foto artis cantik di reklame itu...membuai keadaan," kata Beni.
"Memang bener sih. Reklamenya di padang foto artis cantik itu," kata Yoyo menegaskan omongan Beni.
"Ngomong-ngomong Rosa yang kamu sebutin ini Rosa yang artis atau Rosa lainnya?" tanya Beni
"Rosa...teman aku sih saat aku duduk di bangku SD. Tadi aku bertemu dengan Rosa. Pangling dengan wujudnya sekarang, cantik banget," kata Yoyo.
"Jadi...cewek itu Rosa. Aku sih melihat mu Yoyo dari jauh, ya ngobrol dengan cewek," kata Beni.
"Jadi Beni, kamu tahu cewek yang kita obrolin ini," kata Yoyo.
"Iya," kata Beni.
Yoyo pun mengeluarkan kotak rokok dari saku dan batang rokok di keluarkan dari kotaknya tidak lupa menawarkan ke Beni "Rokok...Beni!"
"Terima kasih Yoyo, aku tidak merokok," kata Beni sambil membuka plastik dan mengeluarkan isinya....permen dan permen pun di makanlah.
"Kok tumben," kata Yoyo.
"Ya...sebenarnya aku lagi mengurangi merokok, semua karena permintaan Cita. Awalnya sih berat banget...ketagihan gitu. Pelan-pelan tapi pasti," kata Beni.
"Ooo begitu. Jadi karena Cita membuat perubahan besar padamu Yoyo. Cinta itu lah yang membuat orang berubah dari 100 % buruk menjadi baik," kata Yoyo.
"Begitulah adanya," kata Beni.
"Kalau begitu aku tidak jadi merokok. Ya menghargai teman untuk Kesehatan sih," kata Yoyo sambil masukkan rokok ke kotaknya dan di simpan di saku. "Beni bagi permen ya!"
"Nieee!" kata Beni memberikan permen di tangannya Yoyo.
Yoyo segera makan permen itu sambil lihat reklame. Eeee Yoyo lagi-lagi terbuai dengan reklame dengan fotonya artis cantik yang berubah jadi Rosa.
"Aduh....kayanya aku jatuh cinta sama Rosa," kata Yoyo.
"Sudah...kena racun cinta, Yoyo. Susah melupakan Rosa," kata Beni.
"Lama-lama di sini aku bisa sinting. Ayok pulang aja...Beni. Ngobrolnya di rumah aku saja!" kata Yoyo.
"Ayo!" kata Beni.
Beni dan Yoyo beranjak dari duduknya duduk di taman, ya berjalan menuju rumah Yoyo untuk melanjutkan obrolan.
"Segernya," kata Yoyo.
Terlihat dari kejauhan seorang cewek yang di kenal Yoyo dan terus berjalan mendekatinya.
"Kayanya aku mengenal tuh cewek, tapi siapa ya?" kata Yoyo sambil mengingat siapa tuh cewek.
Cewek itu mendekati Yoyo dan berkata dengan akrab banget "Yoyo...ya!"
Yoyo pun langsung berkata "Iya."
"Inget aku....nggak Yoyo?!" kata Rosa.
"Siapa ya?! kata Yoyo terus ngingat.
"Rosa," katanya.
"Rosa, astaga Rosa...temen ku saat duduk di bangku SD. Sekarang beda banget," kata Yoyo.
"Maksudnya gemuk dan pipi ku tembem ya," kata Rosa yang jengkel.
"Ya Iya lah. SD dulu kan wujud mu ya...apa yang di omongin kamu, Rosa. Kalau sekarang sih. Aku akui sih singset dan cantik," kata Yoyo yang jujur.
"Terima kasih pujiannya," kata Rosa.
"Kebiasaannya sih tidak berubah, kalau di puji sedikit aja!" kata Yoyo.
"Iya Iya lah Yoyo," kata Rosa.
"Ngomong-ngomong dari mana dan mau kemana Rosa?" tanya Yoyo.
"Dari rumah bibi dan mau pulang. Kalau begitu permisi ya...Yoyo. Assalamualaikum," kata Rosa.
"Waalaikumsalam," jawab Yoyo.
Rosa pun berjalan menuju arah rumahnya. Yoyo masih melihat Rosa.
"Cantik memang Rosa," kata Yoyo.
Rokok pun sudah di mulut Yoyo dan ingin di hidup kan pake korek gas.
"Astaga aku lupa, masih ada kerjaan. Kok ngerokok sih. Ini Gara-Gara Rosa," kata Yoyo.
Yoyo pun memasukan rokok ke kotaknya dan kotak rokok di masukkan ke saku begitu juga korek gas. Yoyo pun melanjutkan kerjaannya. Beni, ya dari kejauhan sih memang melihat Yoyo ngobrol dengan cewek cantik, karena ada urusan kerjaannya mengerjakan tugas kerjaannya dengan baik. Yoyo pun terus mengerjakan pekerjaannya sampai selesai. Waktu pulang, ya pulang lah Yoyo.
Yoyo di rumah telah berbenah diri, karena boring ke luar rumah dan berjalan menuju taman dan duduk di taman sambil memandangin reklame yang fotonya artis cantik. Lama-lama itu foto di reklame berubah menjadi Rosa.
"Apa aku tidak salah lihat?!" kata Yoyo sambil mengucek matanya.
Beni menepuk pundak Yoyo dan sontak Yoyo kaget, ya berkata "Setan."
"Mana setannya!" kata Beni sambil duduk di sebelah Yoyo.
"Maaf Beni, aku kirain. Ternyata tidak, abisnya di kagetin sih," kata Beni.
"Yoyo, cuma di tepuk pundak kaget. Yoyo, kamu itu lagi ngelamun tadi," kata Beni.
"Masa. Padahal aku melihat reklame yang fotonya artis cantik itu berubah jadi Rosa," kata Yoyo.
"Itu namanya ngelamun terbuai keadaan. Ya aku akui foto artis cantik di reklame itu...membuai keadaan," kata Beni.
"Memang bener sih. Reklamenya di padang foto artis cantik itu," kata Yoyo menegaskan omongan Beni.
"Ngomong-ngomong Rosa yang kamu sebutin ini Rosa yang artis atau Rosa lainnya?" tanya Beni
"Rosa...teman aku sih saat aku duduk di bangku SD. Tadi aku bertemu dengan Rosa. Pangling dengan wujudnya sekarang, cantik banget," kata Yoyo.
"Jadi...cewek itu Rosa. Aku sih melihat mu Yoyo dari jauh, ya ngobrol dengan cewek," kata Beni.
"Jadi Beni, kamu tahu cewek yang kita obrolin ini," kata Yoyo.
"Iya," kata Beni.
Yoyo pun mengeluarkan kotak rokok dari saku dan batang rokok di keluarkan dari kotaknya tidak lupa menawarkan ke Beni "Rokok...Beni!"
"Terima kasih Yoyo, aku tidak merokok," kata Beni sambil membuka plastik dan mengeluarkan isinya....permen dan permen pun di makanlah.
"Kok tumben," kata Yoyo.
"Ya...sebenarnya aku lagi mengurangi merokok, semua karena permintaan Cita. Awalnya sih berat banget...ketagihan gitu. Pelan-pelan tapi pasti," kata Beni.
"Ooo begitu. Jadi karena Cita membuat perubahan besar padamu Yoyo. Cinta itu lah yang membuat orang berubah dari 100 % buruk menjadi baik," kata Yoyo.
"Begitulah adanya," kata Beni.
"Kalau begitu aku tidak jadi merokok. Ya menghargai teman untuk Kesehatan sih," kata Yoyo sambil masukkan rokok ke kotaknya dan di simpan di saku. "Beni bagi permen ya!"
"Nieee!" kata Beni memberikan permen di tangannya Yoyo.
Yoyo segera makan permen itu sambil lihat reklame. Eeee Yoyo lagi-lagi terbuai dengan reklame dengan fotonya artis cantik yang berubah jadi Rosa.
"Aduh....kayanya aku jatuh cinta sama Rosa," kata Yoyo.
"Sudah...kena racun cinta, Yoyo. Susah melupakan Rosa," kata Beni.
"Lama-lama di sini aku bisa sinting. Ayok pulang aja...Beni. Ngobrolnya di rumah aku saja!" kata Yoyo.
"Ayo!" kata Beni.
Beni dan Yoyo beranjak dari duduknya duduk di taman, ya berjalan menuju rumah Yoyo untuk melanjutkan obrolan.
DI INTROGRASI POLISI
Yoyo main ke rumahnya Beni. Sampai di rumah Beni, ya Beninya lagi asik di depan rumah sambil merokok.
"Assalamualaikum," salam Yoyo.
"Waalaikumsalam," jawab salam Beni.
Yoyo pun duduk di sebelah Beni, ya sambil menghidupkan rokok dengan korek gas.
"Beni kemari kemana. Satu hari menghilang?" tanya Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Kemarin aku menghilang satu hari....lagi ada di kantor polisi," kata Beni.
"Kok bisa?!" kata Yoyo.
"Semua gara-gara Tony. Aku berurusan dengan polisi. Mintanya sama aku dianterin ke rumah temannya. Eeeee ternyata Tony udah di buntutin sama Polisi yang menyamar karena Tony pengedar narkoba. Untung aja cuma intrograsi aja. Tujuannya, aku pengedar atau tidaknya. Karena tidak terbukti aku pengedar narkoba, jadi aku di lepaskan dari segala hal yang berkaitan dengan sepak terjang Tony sebagai pengedar narkoba," cerita Beni sambil menghisap rokoknya.
"Ooooo begitu toh ceritanya....semua gara-gara Tony yang terjun di pekerjaan jadi pengedar narkoba toh. Gimana dengan gengnya Tony, di buru polisi dong?!" kata Yoyo.
"Iya....iya lah di buru polisi. Tony buka mulut.....ya semua gengnya di buru sama polisi berdasarkan data dan info terbaru," kata Beni tegas banget.
"Waduh jadi masuk penjara semuanya dong," kata Yoyo.
"Ya ada juga sih yang kabur ke luar kota, tetap saja masih di buru Polisi," kata Beni sambil menghisap rokoknya.
"Oooo begitu toh. Oh iya...gimana hubungan mu dengan Cita?" kata Yoyo.
"Jalan lancar sih aku menerima semua kekurangan Cita, kalau lebihnya sih bonusnya....cantik gitu. Tapi yaitu, bener omongan kamu yang kemarin-kemarin tentang cewek," kata Beni.
"Yang mana ya....aku lupa," kata Yoyo.
"Cewek itu mengatur. Aku di suruh di berhenti rokok. Memang aku....akui sih baik untuk aku, ya Kesehatan gitu. Tapi sekarang aja aku masih ngerokok. Ini semua karena aku lagi kesal aja....masuk kantor polisi dengan urusan narkoba. Dasar....dasar...semua karena Tony," kata Beni sambil merokok.
"Jadi di suruh berhenti merokok. Baik juga perhatian Cita demi kesehatan," kata Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Ya...begitu lah Cita," kata Beni.
Rokok yang di hisap Beni, jadi pendek langsung di taruh di asbak gitu.
"Karokean yuk!" ajakan Beni.
"Karokean...suara aku kan jelek banget, alias cepreng gitu," kata Yoyo yang jujur, sambil menaruh rokok yang sudah pendek di taruh di asbak.
"Yoyo, aku juga sama dengan mu ya tidak bagus juga suara ku. Tetap aja jojong gitu berani bernyanyi walau suara jelek alias cepreng. Contohnya ada sih artis suara cepreng. Eeeee jadi viral di mana-mana karena terkena dengan suara ceprengnya," kata Beni.
"Iya...juga ya. Kalau begitu aku menyakini diri ku. Aku bisa menyanyi bagus, walau hasilnya suara ku jelek alias cepreng," kata Yoyo yang optimis banget.
Yoyo dan Beni telah sepakat untuk karokean di rumahlah untuk menghibur diri dan menghilangkan rasa kejenuhan ini dan itu karena masalah ini dan itu.
"Assalamualaikum," salam Yoyo.
"Waalaikumsalam," jawab salam Beni.
Yoyo pun duduk di sebelah Beni, ya sambil menghidupkan rokok dengan korek gas.
"Beni kemari kemana. Satu hari menghilang?" tanya Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Kemarin aku menghilang satu hari....lagi ada di kantor polisi," kata Beni.
"Kok bisa?!" kata Yoyo.
"Semua gara-gara Tony. Aku berurusan dengan polisi. Mintanya sama aku dianterin ke rumah temannya. Eeeee ternyata Tony udah di buntutin sama Polisi yang menyamar karena Tony pengedar narkoba. Untung aja cuma intrograsi aja. Tujuannya, aku pengedar atau tidaknya. Karena tidak terbukti aku pengedar narkoba, jadi aku di lepaskan dari segala hal yang berkaitan dengan sepak terjang Tony sebagai pengedar narkoba," cerita Beni sambil menghisap rokoknya.
"Ooooo begitu toh ceritanya....semua gara-gara Tony yang terjun di pekerjaan jadi pengedar narkoba toh. Gimana dengan gengnya Tony, di buru polisi dong?!" kata Yoyo.
"Iya....iya lah di buru polisi. Tony buka mulut.....ya semua gengnya di buru sama polisi berdasarkan data dan info terbaru," kata Beni tegas banget.
"Waduh jadi masuk penjara semuanya dong," kata Yoyo.
"Ya ada juga sih yang kabur ke luar kota, tetap saja masih di buru Polisi," kata Beni sambil menghisap rokoknya.
"Oooo begitu toh. Oh iya...gimana hubungan mu dengan Cita?" kata Yoyo.
"Jalan lancar sih aku menerima semua kekurangan Cita, kalau lebihnya sih bonusnya....cantik gitu. Tapi yaitu, bener omongan kamu yang kemarin-kemarin tentang cewek," kata Beni.
"Yang mana ya....aku lupa," kata Yoyo.
"Cewek itu mengatur. Aku di suruh di berhenti rokok. Memang aku....akui sih baik untuk aku, ya Kesehatan gitu. Tapi sekarang aja aku masih ngerokok. Ini semua karena aku lagi kesal aja....masuk kantor polisi dengan urusan narkoba. Dasar....dasar...semua karena Tony," kata Beni sambil merokok.
"Jadi di suruh berhenti merokok. Baik juga perhatian Cita demi kesehatan," kata Yoyo sambil menghisap rokoknya.
"Ya...begitu lah Cita," kata Beni.
Rokok yang di hisap Beni, jadi pendek langsung di taruh di asbak gitu.
"Karokean yuk!" ajakan Beni.
"Karokean...suara aku kan jelek banget, alias cepreng gitu," kata Yoyo yang jujur, sambil menaruh rokok yang sudah pendek di taruh di asbak.
"Yoyo, aku juga sama dengan mu ya tidak bagus juga suara ku. Tetap aja jojong gitu berani bernyanyi walau suara jelek alias cepreng. Contohnya ada sih artis suara cepreng. Eeeee jadi viral di mana-mana karena terkena dengan suara ceprengnya," kata Beni.
"Iya...juga ya. Kalau begitu aku menyakini diri ku. Aku bisa menyanyi bagus, walau hasilnya suara ku jelek alias cepreng," kata Yoyo yang optimis banget.
Yoyo dan Beni telah sepakat untuk karokean di rumahlah untuk menghibur diri dan menghilangkan rasa kejenuhan ini dan itu karena masalah ini dan itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
JEFF, WHO LIVES AT HOME
Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...