CAMPUR ADUK

Thursday, June 10, 2021

GHOSTING

Kasino dan Indro di ruang tengah sedang nonton Tv dengan asik banget. Acara Tv memberitakan artis yang ini dan itu. 

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Kata Ghosting...ini populer banget...kan Kasino?!" kata Indro.

"Ya...begitu sih. Sampai-sampai. Kata Ghosting di bahas di obrolan artis sih. Acara Tv yang sedang kita tonton," kata Kasino.

"Di sinetron saja di masukin pokok masalah tentang hubungan percintaan, ya di sebut Ghosting gitu," kata Indro.

"Istilah hubungan percintaan....generasi sekarang ini aneh tapi unik. Kadang orang tua saja bingung juga dengan istilah yang baru yang ini dan itu," kata Kasino.

"Masalah harusnya di hadapi dengan baik dan harus segera di selesaikan dengan baik. Agar tidak berlarut-larut. Eeeeee ternyata menghindar dan menghilang, ya tidak ada kabarnya. Jadi Ghosting deh," kata Indro.

"Mungkin dengan cara menghindar dan menghilang, ya tidak ada kabarnya. Maka urusan masalah telah selesai gitu. Komunikasi di matikan dengan baik," kata Kasino.

"Kalau di pikir dengan baik. Ya masalah di anggap sudah selesai," kata Indro.

Indro dan Kasino terus menonton acara Tv yang bangus itu.

"Kalau Dono di tinggal Wulan pergi selama-lamanya. Lagi sayang-sayangnya di tinggal. Jadi Wulan  itu Ghost," kata Indro.

"Ya.....ceritanya memang begitu. Wulan bisa di bilang Ghost," kata Kasino.

"Kemarin-kemarin Dono ngobrol dengan aku. Jika Dono meninggal dunia, ya di usia muda.....jadi Dono meninggalkan Rara selamanya. Ya Dono bisa di bilang Ghost...deh. Rara lagi sayang-sayang sama Dono di tinggal selamanya. Sedih banget itu mah," kata Indro.

"Dono ngomong tentang dirinya meninggal dunia di usia muda?!" kata Kasino.

"Iya. Sekedar obrolan saja sih Kasino," kata Indro.

"Oooooo begitu. Tapi kebanyakan orang sih kalau ngobrol tentang mati muda banyak yang takut. Karena.....masih banyak impian yang belum tercapai dan juga kemungkinan besar sih dosanya banyak gitu....takut masuk neraka gitu," kata Kasino.

"Kalau di pikir dengan baik. Ya omongan Kasino ada benernya sih. Takut mati muda karena banyak dosanya. Ya takut masuk neraka gitu," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Ya Dono bisa bilang Ghost, tapi tidak bilang Ghosting. Karena Dono menghadapi semua masalahnya sampai selesai agar hidupnya tenang," kata Indro.

"Dono bisa di bilang Ghost, tapi tidak bilang Ghosting. Jadi Rara pun kalau di tinggal Dono pun harus menerima kehilangan dengan baik. Rasa sedih berlarut itu tidak baik. Hidup harus di jalankan dengan baik. Sama seperti Dono yang di tinggal Wulan. Ya Dono tidak berlarut-larut dengan kesedihan, ya harus terus maju dan bertemu dengan  Rara, ya pengganti Wulan," kata Kasino.

"Berarti. Dono telah pergi meninggal dunia ini. Rara harus bergerak maju dan bisa mendapatkan penggantinya Dono, ya lebih baik dari Dono.....memberikan cinta segalanya dengan baik jadi hidup Rara bahagia," kata Indro.

"Sudah lah tidak perlu di bahas lebih jauh lagi!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv dengan baik karena acara Tv bagus banget. Sedangkan Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik. Walau pun Dono jadi bahan obrolan sama Kasino dan Indro, ya kedengaran samar gitu.....tetap Dono jojong baca buku dengan baik.

CINDERELLA PUTRI YANG CANTIK

Dono duduk di ruang tamu, ya mengambil buku di atas meja. 

"Buku cerita tentang Cinderella Putri Yang Cantik," kata Dono.

Dono segera membaca buku tersebut dengan baik banget.

Isi buku yang di baca Dono :

Di sebuah kerajaan, tinggalah seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati. Ia tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya, karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Di rumah tersebut ia selalu di suruh mengerjakan seluruh perkerjaan rumah. Ia selalu di bentak dan hanya di beri makan satu kali sehari oleh ibu tirinya. Kakak-kakaknya yang jahat memanggilnya “Cinderella”. Cinderella artinya gadis yang kotor dan penuh dengan debu. “Nama yang cocok buatmu!” kata mereka.

Setelah beberapa lama, pada suatu hari datang pengawal kerajaan yang menyebarkan surat undangan pesta dari Istana.

“Asyik… kita akan pergi dan berdandan secantik-cantiknya. Kalau aku jadi putri raja, ibu pasti akan gembira”, kata mereka. 

Hari yang dinanti tiba, kedua kakak tiri Cinderella mulai berdandan dengan gembira. Cinderella sangat sedih sebab ia tidak diperbolehkan ikut oleh kedua kakaknya ke pesta di Istana. “Baju pun kau tak punya, apa mau pergi ke pesta dengan baju sepert itu?”, kata kakak Cinderella.

Setelah semua berangkat ke pesta, Cinderella kembali ke kamarnya. Ia menangis sekeras-kerasnya karena hatinya sangat kesal. 

“Aku tidak bisa pergi ke istana dengan baju kotor seperti ini, tapi aku ingin pergi.”

Tidak berapa lama terdengar sebuah suara. “Cinderella, berhentilah menangis.” 

Ketika Cinderella berbalik, ia melihat seorang peri. Peri tersenyum dengan ramah. “Cinderella bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal.” Setelah semuanya dikumpulkan Cinderella, peri membawa tikus dan kadal tersebut ke kebun labu di halaman belakang. 

“Sim salabim!” sambil menebar sihirnya, terjadilah suatu keajaiban. Tikus-tikus berubah menjadi empat ekor kuda, serta kadal-kadal berubah menjadi dua orang sais. Yang terakhir, Cinderella berubah menjadi Putri yang cantik, dengan memakai gaun yang sangat indah.

Karena gembiranya, Cinderella mulai menari berputar-putar dengan sepatu kacanya seperti kupu-kupu. Peri berkata,”Cinderella, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam. 

“Ya Nek. Terimakasih,” jawab Cinderella. 

Kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderella menuju istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderella. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderella. “Cantiknya putrid itu! Putri dari negara mana ya ?” Tanya mereka. 

Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri Cinderella. “Putri yang cantik, maukah Anda menari dengan saya ?” katanya. 

“Ya…,” kata Cinderella sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderella yang berada di situ tidak menyangka kalau putri yang cantik itu adalah Cinderella.

Pangeran terus berdansa dengan Cinderella. 

“Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini,” kata sang Pangeran. 

Karena bahagianya, Cinderella lupa akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali. 

“Maaf Pangeran saya harus segera pulang..,”. Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar Istana. 

Di tengah jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderella tidak memperdulikannya, ia terus berlari. Pangeran mengejar Cinderella, tetapi ia kehilangan jejak Cinderella. Di tengah anak tangga, ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderella. Pangeran mengambil sepatu itu. 

“Aku akan mencarimu,” katanya bertekad dalam hati. 

Meskipun Cinderella kembali menjadi gadis yang penuh debu, ia amat bahagia karena bisa pergi ke pesta. Esok harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderella. 

“Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini,” kata para pengawal. 

Kedua kakak Cinderella mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai lecet. Pada saat itu, pengawal melihat Cinderella. 

“Hai kamu, cobalah sepatu ini,” katanya. Ibu tiri Cinderella menjadi marah,” tidak akan cocok dengan anak ini!”. 

Kemudian Cinderella menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu tersebut sangat cocok. 

“Ah! Andalah Putri itu,” seru pengawal gembira. “Cinderella, selamat..,” Cinderella menoleh ke belakang, peri sudah berdiri di belakangnya. “Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran. Sim salabim!.,” katanya.

Begitu peri membaca mantranya, Cinderella berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun pengantin. 

“Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali”, kata sang peri. Cinderella diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya. Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderella menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia.

***

Dono selesai baca buku dengan baik banget. 

"Cerita Cinderella ini memang bagus dari masa ke masa. Pinter yang buat ceritanya. Sampai-sampai cerita Cinderella ini di angkat ke dalam film, ya jadinya luar biasa bagus banget. Ketegaran dari tokoh cewek menjalankan hidupnya dan pada akhirnya mendapatkan cinta sejati yang membuat diri bahagia," kata Dono.

Dono menaruh buku di meja dengan baik banget dan segera main game di Hp-nya. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang asik nonton film di Tv, ya film tentang Cinderella karena memang ceritanya bagus banget gitu.....sepanjang masa.

Wednesday, June 9, 2021

REALITA

Dono duduk di taman, ya bersama Indro.

"Keadaan lingkungan sama aja dengan berita di Tv ya," kata Dono.

"Iya. Don. Sama aja keadaan lingkungan dengan berita di Tv," kata Indro.

"Sampai kapan pokok masalah tentang covid-19 ini berlangsung?!" kata Dono.

"Sampai semua manusia di dunia ini telah di vakinasi dengan baik. Jadi program kerja pemerintahan untuk menanggulangi kesehatan di kata kan berhasil," kata Indro.

"Berarti positif lama dong," kata Dono.

"Aku tidak positif, aku negatif Don!" kata Indro yang niatnya becanda.

"Iya aku tahu. Indro negatif......covid-19!" kata Dono, ya ikut becanda gitu.

"Yo, i...," kata Indro.

Indro dan Kasino pun beranjak dari duduknya di taman. Keduanya berjalan dengan penuh kesantaian sambil melihat lingkungan dengan baik banget.

"Oooo iya Don. Apa tanggapan dengan berita pembatalan Haji?!" kata Indro.

"Ya, Kasihan aja dengan orang-orang yang tidak jadi melaksanakan Haji. Tapi mau di omongin apa. Pemerintahan memutuskan...bahwa pembatalan Haji?!" kata Dono.

"Iya juga ya. Kasihan juga. Tapi sudah keputusan dari Pemerintahan," kata Indro.

"Aku saja yang dapat mendengar dan melihat Roh saja....sudah tidak ingin ke Haji. Jika aku mati di usia muda dan tidak menikah pun. Aku telah menyempurnakan jalan hidupku. Karena aku telah berhasil mengetahui kebenaran yang sebenarnya," kata Dono.

"Ilmu yang menghantarkan Dono pada kebenaran. Rasa penasaran tentang dunia ini sudah hilang. Di bimbing dengan baik sama Roh," kata Indro.

"Kalau Indro gimana?!" kata Dono.

"Aku belum bisa melihat dan mendengar Roh, ya masih penasaran dengan dunia ini Don. Jadi ingin hidup lebih lama lagi. Ya menikah dengan Saskia Don!" kata Indro.

"Senang Saskia. Bahwa Indro mencintai Saskia dengan baik," kata Dono.

"Yo,....i," kata Indro.

Indro dan Dono melihat keadaan lingkungan dengan baik. Keduanya melihat kerumunan orang-orang yang heboh melihat sesuatu dengan baik. Indro pun bertanya pada pedagang di toko, ya sambil membeli minuman botol dua buah, ya Dono ikut menemanilah. Pemilik toko memberi tahu tentang kerumunan orang-orang yang heboh melihat sesuatu. Ternyata ada acara Uang Kaget Reborn. Dono dan Kasino meninggalkan toko, ya melanjutkan perjalanan dengan baik.

"Uang Kaget Reborn...Don," kata Indro.

"Heboh juga. Masyarakat menonton acara Tv Uang Kaget Reborn," kata Dono.

"Orang yang mendapatkan Uang danri acara Tv Uang Kaget Reborn. Pasti bahagianya luar biasa. Karena yang dapet orang miskin. Jadi tertolong dari kesusahan gitu," kata Indro.

"Masih banyak orang baik," kata Dono.

"Iya, masih banyak orang baik," kata Indro.

Indro dan Dono terus berjalan dengan baik banget, ya sambil minum minuman botol gitu.

"Acara Baim Wong...yang Rumah Teka-Teki....ternyata bagus juga ya Don," kata Indro.

"Iya. Bagus untuk di tonton. Realita kehidupan dari sudut orang-orang di lingkungan yang begini dan begitu," kata Dono.

"Pinter yang buat acara," pujian dari Indro.

"Emmmm," kata Dono.

Kasino yang membawa motor berhenti di samping Dono dan Indro.

"Naik Don, Indro!" kata Kasino.

"Ya......," kata Dono dan Indro bersamaan.

Dono dan Indro naik motornya Kasino. Segera Kasino membawa motor dengan baik sampai ke rumah. Memang jarak sampai ke rumah sudah dekat sih. Jadi cepat sampai di rumah dengan motor gitu. Di rumah. Dono duduk di ruang tamu, ya baca buku dengan baik. Indro di ruang tamu, ya main game di Hp-nya dengan baik. Kasino, ya duduk santai di ruang tengah dan sedang mengerjakan kerjaannya di leptopnya dengan baik banget.

ALUTSISTA

Indro sebagai panglima tertinggi negara Hitam, ya memerintahkan tentaranya untuk menyerang negara Putih. Tentara Hitam bergerak dengan persenjataan yang luar biasa. Kasino yang tahu kabar bahwa tentara negara Hitam telah bergerak untuk menyerang. Kasino sebagai panglima tertinggi negara Putih, ya memerintahkan tentaranya untuk melawan tentara Hitam. Pertemuan terjadi di medan perang. Teng-teng menembak ke arah tujuan serangan dengan baik dari kedua belah pihak yang bertikai. Tentara yang membawa senjata terus menembakan senjata dengan baik, ya dari kedua belah pihak bertikai.

Pesawat tempur menembakan roket dengan baik. Keadaan jadi hancur berantakan. Banyak tentara yang tumbang di medan perang. Perang di darat penuh dengan ke hancuran. Perang di udara pun penuh dengan kehancuran. Perang di laut di jalankan kedua belah pihak. Kapal perang menembakan roket dengan baik. Kapal selam menembakan torpedo dengan baik juga. Perang di lautan....luar biasa berkecamuk sampai hancur kedua belah pihak. Indro sebagai panglima perang makin menggila dengan strategi perang dengan tujuan menang mengalahkan negara Putih. Kasino terus berusaha melawan serangan negara Hitam, ya mempertahankan negara Putih dengan baik agar tidak di runtuhkan oleh negara Hitam.

Dono selesai mengetik di leptopnya, ya segera di matikan leptop dengan baik. Dono keluar dari kamarnya. Saat di ruang tengah, ya Dono tidak melihat Kasino dan Indro .

"Tumben. Kasino dan Indro tidak menonton Tv. Kemana keduanya ya?" kata Dono.

Dono mendengar kehebohan Kasino dan Indro di ruang tamu. Dono ke ruang tamu untuk mengeceknya. Di ruang tamu. Ternyata Kasino dan Indro sedang main perang-perangan dengan tentara mainan, teng mainan, pesawat tempur, kapal perang dan kapal selam. Dono duduk dengan baik.

"Duh....kelakuan anak kecil," kata Dono.

Kasino dan Indro berhenti main perang-perangannya. 

"Memang kaya anak kecil. Cuma mainan Don!" kata Kasino.

"Cuma main perang-perangan," kata Indro.

"Jangan-jangan karena berita di Tv....tentang Alutsista?!" kata Dono.

"Beritanya heboh tentang Alutsista," kata Kasino.

"Mainan ini sudah lama aku simpan dengan baik. Karena ada berita kehebohan Alutsista. Jadi aku keluarkan mainan ku. Ya perang-perangan gitu. Pokoknya seru deh!" kata Indro.

"Aku mengerti. Kenapa aku dengerin......pake negara Hitam dan Putih?!" kata Dono.

"Ya karena. Kita berdua sering main catur Don. Jadi sepakat. Main negara Hitam dan Putih," kata Indro.

"Aku Putih dan Indro....Hitam," kata Kasino.

"Ooooo begitu toh!" kata Dono.

"Negara di katakan kuat. Berarti militernya kuat kan!" kata Indro.

"Idem," kata Kasino.

Dono berpikir dengan baik dan berkata "Iya. Negara di katakan kuat. Berarti militernya kuat."

"Berarti penting dong. Alutsista itu," kata Indro.

"Idem," kata Kasino dan Dono bersamaan.

"Kalau begitu. Sudah ah main perang-perangannya Kasino!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Emmmm," kata Dono.

Dono, ya mengambil buku di meja dan segera di bacanya dengan baik. Kasino dan Indro membereskan mainan dengan baik, ya di taruh di kotak kardus. Kasino dan Indro, ya main game di Hp-nya dengan baik. Tetap saja yang di mainkan di Hp-nya Kasino dan Indro, ya perang-perangan gitu.

BODY CANTIK

Rara bersama teman-teman ceweknya berolahraga di Gym Fitnes dengan instrukur yang baik gitu....artis Maria Vania. Tujuan Rara dan teman-teman berolahraga dengan baik untuk membentuk body yang cantik. 

Ya, beberapa bulan kemudian. 

Terbentuklah body Rara dan teman-teman yang cantik kaya artis Maria Vania yang luar biasa gitu. Rara mengirimkan foto-foto dirinya ke Hp-nya Dono. Ya Dono ruang tamu sedang asik baca buku. Tahu-tahu Hp-nya berbunyi. Dono menghentikan baca bukunya dan mengambil Hp di meja. Dono membuka kiriman foto dari Rara. Dono melihat satu persatu foto Rara yang cantik banget bodynya dan juga pakaian yang di kenakannya. Indro yang selesai memasak di dapur, ya ke ruang tamu untuk istirahat gitu. Indro duduk di sebelah Dono..

"Dono asik amat lihat Hp?!' kata Indro.

"Lagi asik. Lihat foto Rara yang body cantik banget," kata Dono.

"Mana aku lihat," kata Indro yang antusias banget.

"Niii!!!" kata Dono sambil menyerahkan Hp ke Indro.

Indro mengambil Hp-nya Dono dan segera melihat foto Rara. Satu persatu Indro melihat foto Rara yang bodynya cantik banget.

"Cantik banget Rara Don. Kaya artis Maria Vania, ya body cantiknya itu," kata Indro.

"Rara. Olahraga dengan teman-temannya untuk membentuk body cantik kaya artis Maria Vania. Intrukturnya Artis Maria Vania," kata Dono.

"Cewek. Kalau ingin cantik. Ya dengan usaha yang bener. Pasti hasilnya memuaskan," kata Indro.

"Haaaaa!!!!," kata Dono menghelakan nafas.

"Don. Kenapa berkata 'Haaaaa!!!' dan juga menghelakan nafas gitu?!" kata Indro.

"Jadi repot jagain Rara dengan body yang cantik gitu," kata Dono.

"Repot," kata Indro sambil berpikir panjang, "Iya juga...repot. Jagain Rara yang bodynya cantik. Banyak pandangan cowok tertuju pada Rara yang bodynya cantik. Dan juga cowok-cowok berkata'"Hai cewek cantik', ya tanda menggoda gitu," kata Indro.

"Cowok yang menggoda itu kan termasuk Indro. Yang antusias lihat foto Rara yang body cantik," kata Dono.

"Oooooo iya aku termasuk, ya Don. Maaf Don. Tapi kan jadi konsumsi publik.....jika Rara jadi artis dengan body cantik kaya artis Maria Vania," kata Indro.

"Kalau jadi artis," kata Dono.

"Artis dengan body yang bagus kan kaya Model atau Putri Kecantikan Indonesia. Jadi sasaran sponsor yang mau mengiklankan produknya. Masyarakat tahu dengan produk yang di iklan dengan baik. Ekonomi berjalan dengan baik juga kan," kata Indro.

"Kaya dan terkenal," kata Dono.

"Kalau Rara jadi artis gimana Don?!" kata Indro.

"Ya aku legowo dengan baik. Bodynya Rara yang cantik itu jadi konsumsi publik. Aku menggunakan jaringan informan ku dengan baik, ya tujuannya jagain Rara dengan baik. Agar mencegah dari hal-hal tidak inginkan gitu," kata Dono.

"Kekasih yang sabar dan juga waspada dengan keadaan demi keselamatan orang yang di cintai," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Niiii...Hp-nya," kata Indro sambil menyerahkan Hp ke Dono.

Dono mengambil Hp dari tangan Indro dan berkata Dono "Terima kasih".

"Iya," kata Indro.

Indro pindah duduknya, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono menaruh Hp-nya di meja dan melanjutkan baca bukunya dengan baik. Indro menonton Tv dengan baik, ya dengan acara yang bagus gitu. Acara yang di tonton Indro adalah berita yang memberitakan seputar ini dan itu....tetap menarik di tonton dengan baik. Kasino di halaman belakang, ya sedang latihan bela diri dengan baik....silat gitu.

Tuesday, June 8, 2021

MEMBENTUK OTOT

Dono sedang duduk di ruang tamu, ya sedang baca buku. Kasino di ruang tamu juga, ya sedang asik main game di Hp-nya. Indro berhenti nonton Tv di ruang tengah, ya jadinya Tv di matikan pake remot gitu. Indro pindah duduknya ke ruang tamu. Di ruang tamu, ya Indro duduk di sebelah Kasino yang sedang asik main game di Hp-nya.

"Kasino, Dono!" kata Indro.

"Apa?" saut Kasino, ya tetap asik main game di Hp-nya.

"Apa?" saut Dono juga, ya tetap asik baca bukunya.

"Lagi asik main dan lagi asik baca buku. Kasino, Dono.....!" kata Indro.

"Apa?" kata Kasino dan Dono bersamaan.

Kasino menghentikan main game di Hp-nya. Dono menghentikan baca bukunya.

"Sebenarnya....Indro Mau ngomongin tentang apa?" kata Kasino.

"Olahraga," kata Indro.

"Olahraga. Capek ah!" kata Kasino.

"Olahraga. Membuat tubuh jadi bugar dan juga sehat," kata Dono.

"Olahraga menarik Kasino," kata Indro.

"Memangnya olahraga apa?" kata Kasino.

"Membentuk otot gitu. Di Gym Fitnes gitu," kata Indro.

"Oooooo Gym. Membentuk otot...jadinya kaya artis Deddy.......dong," kata Kasino.

"Artis Deddy itu tubuhnya....berotot. Gagah banget gitu. Padahal udah berumur gitu...ya," kata Dono.

"Mau nggak Kasino....?!" kata Indro.

"Ok. Gym Fitnes," kata Kasino.

"Gimana dengan Dono?!" kata Indro.

"Idemlah," kata Dono.

Dono, Kasino sepakat dengan Indro untuk olahraga di Gym Fitnes. Ketiga berbenah diri dengan baik banget di kamar masing-masing. Setelah itu, ya berangkatlah dengan mobilnya Kasino ke Gym Fitnes terdekat gitu. Singkat waktu. Sampai di Gym Fitnes. Dono, Kasino dan Indro masuk ke Gym Fitnes untuk olahraga. Di dalam ruangan Gym Fitnes Dono, Kasino dan Indro melihat artis Deddy dengan artis Ivan sedang ngobrol gitu, ya pokoknya sama dengan apa yang di beritakan di Tv. Dari hal kecil bertengkar...omongan saja. Dari hal besar juga bertengkar...omongan saja. Artis Deddy dan artis Ivan.....jadinya kaya Tom dan Jerry deh keadaannya.

Dono, Kasino dan Indro.....mau foto sih bareng tapi keadaan tidak memungkinkan. Artis Deddy dan artis Ivan...masih heboh dengan obrolan keduanya. Dono, Kasino dan Indro memutuskan untuk olahraga saja. Mulai ketiganya olahraga dengan baik. Sekitar satu jamlah Dono, Kasino dan Indro....olahraga dengan baik. Artis Maria Vania masuk ruangan Gym Fitnes. Kosentrasi Kasino dan Indro buyar karena melihat bodynya artis Maria Vania yang luar biasa. Pokoknya pikiran fantasi cowok gitu...tidak perlu di jelaskan dengan baik.

Dono mengambil papan catur di tas ranselnya dan di berikan pada Kasino dan Indro, ya berkata "Untuk konsentrasi".

Kasino dan Indro mengerti di berikan papan catur sama Dono dan juga omongan Dono, ya berhenti berolahraga dan segera main catur dengan baik. Kasino dan Indro jadinya kembali konsentrasi keduanya, ya main catur itu. Dono mendekati artis Maria Vania dengan baik banget, ya tujuannya ngajak makan dan minum di kafe terdekat gitu. Artis Maria Vania, ya mau di ajak Dono untuk ke kafe. Kasino dan Indro mencari Dono. Tahu-tahu sudah jalan bareng dengan artis Maria Vania, ya keluar ruangan.

"Dono...dasar playboy," kata Indro.

"Aturan jangan main catur. Lebih baik ajak jalan artis Maria Vania kaya Dono gitu!" kata Kasino.

"Iya juga ya. Kalah sama Dono dalam pendekatan dengan cewek gitu," kata Indro.

Indro dan Kasino berhenti main caturnnya dan berhenti olahraganya, ya keluar dari ruangan Gym Fitnes. Tahu-tahu di depan Gym Fitnes, ya Dono duduk diam saja.

"Dono...kenapa duduk diam di sini. Kan tadi jalan sama artis Maria Vania?!' kata Indro.

"Memang aku jalan sama artis Maria Vania. Ingin aku ajak makan dan minum di kafe gitu. Eeeeee ketemu Rara saat keluar Gym Fitnes. Kacau jadinya," kata Dono.

"Jadi ketahuan Rara toh," kata Indro.

"Emangnya di hukum Rara apaan Don?!" kata Kasino.

"Hukumannya. Cuma uang ku di dompet di ambil semua, ya di tinggal kan sepuluh ribu untuk pulang kata Rara. Ya Raranya ke kafe sama artis Maria Vania, ya pastinya makan, minum dan sekalian ngobrol biasa urusan cewek apalagi yang di ajak ngobrol artis gitu," kata Dono.

"Sudahlah Don. Hal sudah terjadi. Mau di kata apa ya?!" kata Indro.

"Pulang aja yuk!" kata Kasino.

"Ayo," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro naik mobilnya Kasino dan segera pulang ke rumah. Singkat waktu. Di rumah, ya Dono baca buku di ruang tamu. Kasino, ya main game di Hp-nya di ruang tamu. Indro nonton Tv di ruang tengah dengan asik banget karena memang acaranya bagus banget.

Monday, June 7, 2021

PUTUS CINTA

Kasino dan Indro duduk di ruang tengah sedang nonton Tv dengan baik banget. Acara Tv yang di tonton dengan baik, ya acara berita seputar ini dan itu......memang menarik sih di chenel CNN Indonesia. 

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Patah hati itu......rasanya sakit ya?!" kata Indro.

"Patah hati. Memang rasa sakit. Kaya serangan jantung ringan. Keadaan pada diri penuh dengan kecewa. Harapan tidak sesuai dengan kenyataan," kata Kasino.

"Kasihan juga dengan orang-orang yang putus cinta itu," kata Indro.

"Memang kasihan sih. Orang-orang putus cinta. Tapi mau di kata apa? Terjadi juga tuh putus cinta....timbul patah hati," kata Kasino.

"Butuh waktu untuk mengobati luka di dalam hati," kata Indro.

"Memang butuh waktu untuk mengobati luka di dalam hati. Maka itu kalau sudah tahu sakitnya karena patah hati....jadi jangan main-main cinta!" kata Kasino.

"Emmmm," kata Indro.

Berita di Tv terus menayangkan tentang berita yang menarik banget........seperti musik, makan yang enak, pemerintahan, kesehatan dan lain-lain.

"Artis putus cinta. Cerita menarik juga ya?!" kata Indro.

"Ya....sebagai pembelajaran saja bagi yang menonton acara Tv yang menayangkan artis putus cinta," kata Kasino.

"Kenapa menikah dan akhirnya bercerai?" kata Indro.

"Mana aku tahu kalau itu. Aku belum menikah," kata Kasino.

"Kan...Kasino. Bisa di ambil dari proses pacaran kan bisa. Untuk menanggapi omongan ku!" kata Indro.

"Memang bisa di ambil dari proses pacaran. Kalau masuk ranah aturan agama sih. Pacaran itu tidak boleh karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak baik gitu. Lebih baik segera menikah," kata Kasino.

"Sekedar obrolan saja. Serius amat. Kalau salah memutuskan jadinya...cerai gimana?!" kata Indro.

"Istri satu....cerai. Istri dua kaya cerita artis....poligami, ya cerai juga. Sebenarnya....dasarnya menikah itu cinta apa keadaan ya?" kata Kasino.

"Dasarnya menikah itu.....cinta atau keadaan. Maka itu timbul cerai?" kata Indro.

"Cinta, iya. Keadaan...juga iya," kata Kasino.

"Lebih baik jomlo," kata Indro.

"Jomlo. Meratap...mikirin dapet cinta," kata Kasino.

"Realitanya memang begitu sih. Jomlo, ya meratap mikirin dapet cinta. Pusing ah. Cuma muter-muter saja!" kata Indro.

"Yang baik itu. Cukup satu cinta di jaga dengan baik, maka urusan putus cinta atau patah hati...sampai cerai itu tidak ada!" kata Kasino.

"Pola berpikir dengan penuh kedewasaan banget. Aku suka pendapat Kasino. Cukup satu cinta di jaga dengan baik. Saskia yang aku cintai!" kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv dengan baik banget. Acara Tv, ya terus memberitakan tentang hal yang menarik untuk di tonton dengan baik gitu. Dono ada urusan kerjaan di tempat kerjanya.

TUHAN SATU

Dono duduk di halaman belakang sambil menikmati minum teh dan makan keripik pisang. Kasino dan Indro di ruang tengah nonton Tv. Acara yang di tonton, ya memang acara musik gitu. 

"Dunia ini cuma begini saja," kata Dono.

Dono menaruh cangkir teh di meja.

Roh muncul di atas kepala Dono, ya wujudnya kecil.

"Dunia memang begini aja. Yang berubah itu manusia. Mengubah dunia ini sesuai dengan maunya manusia," kata Roh.

"Manusia yang mengubah dunia. Waktu silih berganti. Tua berganti muda. Demi berjalan di muka bumi ini dengan tujuan yang sama. Masa depan lebih baik dari hari ini," kata Dono.

"Masa depan lebih baik dari hari ini. Kata-kata yang sering di omongin para ulama yang membimbing mu dan menetapkan agama yang kamu yakini," kata Roh.

"Dengan ilmu itu menuntunku pada jalan kebaikan dunia ini. Ya walau sebenar ujiannya berat juga sih," kata Dono.

"Kamu sadar di uji dengan segala bentuk ujian untuk sampai....tahap terakhir...ingin di bimbing Roh. Pada akhirnya kamu berhasil di bimbing aku. Aku jelaskan kebenarannya dengan baik," kata Roh.

"Maka itu. Roh lebih baik dari pada ulama karena kematian telah datang pada ku. Aku berhasil dari ujiannya dan di jelaskan semua yang ingin aku tahu. Ternyata Roh utusan Tuhan Penguasa Alam Semesta," kata Dono.

"Tuhan Satu. Manusia mencari kebenaran tentang masa lalu dan masa depan. Tuhan tetap satu. Semua ilmu yang di gunakan dari dulu dan sekarang....sampai masa depan tetap Tuhan memberikan ilmu itu pada manusia untuk di manfaatkan dengan baik banget," kata Roh.

"Ya....aku paham," kata Dono.

"Kamu telah paham dengan baik. Aku pergi dulu," kata Roh.

Roh pun menghilang dengan baik. Dono mengambil cangkir di meja dan meminumnya dengan baik banget. Dono menikmati keadaan dengan baik banget. Kasino dan Indro di ruang tengah tetap menonton Tv dengan baik, ya karena memang acaranya bagus banget.

"Rising Star Indonesia.....bagus ya Kasino," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus menikmati acara musik yang bagus banget gitu.

"Artis Ayu Ting Ting......canttik ya?!" kata Indro.

"Ya...artis Ayu Ting Ting cantiklah. Nama juga cewek dan juga artis ternama gitu," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv dengan baik banget gitu. Dono tetap santai di halaman belakang.

Sunday, June 6, 2021

BISA DI BILANG JUJUR DAN BOHONG

Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik banget. Kasino dan Indro sedang nonton Tv di ruang tengah, ya biasa nonton berita. Acara berita di Tv, ya memberitakan keadaan kehidupan sehari-hari yang ini dan itu dengan baik banget gitu. Saat iklan di Tv. Indro pindah duduknya ke ruang tamu, ya ingin ngobrol dengan Dono gitu. Kasino tetap asik nonton Tv. Indro duduk di ruang tamu, ya di sebelah Dono.

"Dono," kata Indro.

Dono menghentikan baca bukunya dan berkata "Apa?" 

"Dono telah menulis cerita di Blog tentang Rimar dan Mark, ya juara Indonesian Idol 2021...kan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Berarti Dono telah memasukkan nama Rimar dan Mark masuk dalam permainan di dalam cerita Blog...ya kan?!" kata Indro.

"Seperti biasanya sih. Cuma sekedar cerita saja!" kata Dono.

"Jadi Dono jujur dalam bercerita dong!" kata Indro.

"Bisa di bilang jujur sih dalam bercerita. Tetap saja aku bisa di bilang berbohong....karena cerita ku cuma rekayasa saja!" kata Dono.

"Omongan Dono bener juga sih. Di tulis jujur bisa di bilang bohong. Di tulis kebohongan bisa di bilang kejujuran. Kaya cerita kenyataan kejadian kriminalias di lingkungan....contohnya pencurian : bunga atau buah nangka di pohon gitu di tulisnya dengan penuh kejujuran, ya bisa di bilang kebohongan. Bisa juga seperti ini, ya memuji seorang cewek cantik yang kerjaannya artis....contoh salah satunya adalah Rimar....cantik, suara merdu dan penampilan di panggung pertunjukkan cantik gitu......jadinya di tulis dengan penuh rekayasa dalam bentuk cerita yang begini dan begitu, ya bisa di bilang kebohongan kan," kata Indro menjelaskan panjang lebar gitu.

"Penilaian, ya seperti itu adanya. Jadi penulis itu bisa membaca dari dua sudut baik dan buruk," kata Dono.

"Tetap saja jujur dalam tulisan itu. Ketika cerita di tulis bentuk apa-apa pun dan di publikasikan dengan baik!" kata Indro dengan tegasnya.

"Emmm," kata Dono.

"Pendapat Dono...gimana penampilan Rimar...pokoknya jujur aja deh!" kata Indro.

"Sama dengan omongan Indro yang tadi!" kata Dono.

"Ooooooo. Rimar itu...cantik, suara merdu dan juga penampilannya cantik di panggung pertunjukkan!" kata Indro yang tegas.

"Emmmm,"kata Dono.

"Gimana dengan Mark?" kata Indro.

"Mark bagus juga sih. Ganteng, suara merdu dan juga penampilan di panggung pertunjukkan keren!" kata Dono.

"Pendapat Dono seperti itu, ya jadinya samain aja deh. Idem," kata Indro.

"Obrolan ini sebatas penonton saja di Tv. Kan masih banyak orang lebih baik dari aku dalam menilai ini dan itu," kata Dono.

"Itu sih omongan merendah Don. Tapi memang lebih baik gitu. Padi itu makin berisi makin menunduk," kata Indro.

"Ilmu yang di pelajari di pendidikan!" kata Dono.

"Iya. Memang guru mengajarkan dengan baik di pendidikan. Setinggi apa dan sehebat apa? Tetap harus menundukkan kepala agar menjadi orang yang rendah diri. Jangan menjadi orang yang sombong," kata Indro.

"Emmm," kata Dono.

"Kalau begitu aku nonton Tv lagi!" kata Indro.

"Emmm," kata Dono.

Dono kembali membaca buku dengan baik. Indro pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah......untuk nonton Tv bersama Kasino. Acara berita di Tv berganti ke acara lain gitu. Kasino dan Indro tetap asik nonton Tv yang acara bagus banget gitu.

D'CAFE

Setelah membeli di buku di toko buku, ya Dono langsung pulang lah. Ziva selesai beli es krim di toko, ya segera ingin ke D'Cafe. Di jalan....Ziva makan es krim dengan asik banget gitu. Ziva bertemu dengan Dono di jalan. 

"Mas Dono," kata Ziva.

Dono mengenali cewek yang memanggilnya, Ziva....teman dan dianggap adiknya Dono karena memang umurnya di bawah Dono sih.

"Ziva," kata Dono.

Ziva melihat bawaan Dono, ya buku di dalam plastik gitu.

"Mas Dono abis beli buku ya?!' kata Ziva.

"Iya," kata Dono.

"Mas Dono tidak ada kerjaan kan?!" kata Ziva.

"Memang tidak ada kerjaan," kata Dono.

"Kalau begitu. Mas Dono nemenin Ziva nonton penyanyi yang keren banget di D'Cafe," kata Ziva.

"Bisa apa enggak ya?" kata Dono berpikir panjang.

"Ayolah Mas Dono!" kata Ziva membujuk dengan halus banget untuk meluluhkan Dono.

"Baiklah," kata Dono.

Dono dan Ziva telah sepakat untuk nonton penyanyi yang keren banget di D'Cafe. Sambil berjalan, ya Ziva menghabiskan es krimnya. Singkat waktu sampai di D'Cafe. Dono dan Ziva duduk tempat yang terbaik. Ziva segera memesan makan dan minuman pada pelayan kafe, ya Dono mengikuti maunya Ziva. D'Cafe rame sih. Tempat makan dan minum pemiliknya seorang artis terkenal gitu....Raffi Ahmad. Rimar dan Mark pemenang Indonesian Idol 2021 menyanyikan lagu yang bagus dengan baik banget untuk menghibur pengunjung D'Cafe.

Semua senang banget dengan Rimar dan Mark karena suaranya bangus gitu. Ziva pun senang menonton Rimar dan Mark bernyanyi...live gitu di D'Cafe. 

"Bagus ya Mas Dono penampilan Rimar dan Mark?!" kata Ziva.

"Iya," kata Dono.

Dono mengikuti maunya Ziva saja dengan baik banget. Raffi Ahmad pemilik D'Cafe, ya ngobrol dengan Rimar dan Mark dengan baik banget seputar ini dan itu sampai singgel terbarunya Rimar. Ziva pun ingin foto bareng dengan Rimar dan Mark gitu. Ziva foto bareng deh dengan juara Indonesian Idol 2021. Rasa senang di diri Ziva. Dono senang melihat Ziva senang.

Ziva pun ingin bernyanyi dengan Rimar dan Mark. Jadinya sih Ziva dan Rimar dan Mark bernyanyi bersama gitu. Suasana D'Cafe penuh dengan kegembiraan banget gitu. Raffi Ahmad, ya senang suasana D'Cafe yang meriah dan juga rame.

"Kaya aku. Kalau D'Cafe...rame terus," kata Raffi Ahmad.

"Hebat. Boss. Mengundang Rimar dan Mark. D'Cafe jadi rame," kata Rigen.

Ziva telah selesai menyanyi dengan Rimar dan Mark, ya duduk lagi bersama Dono.

"Ziva seneng," kata Dono.

"Senang banget," kata Ziva.

Ziva dan Dono menghabiskan makan dan minumnya dengan baik banget. Setelah itu, ya Dono yang bayarlah. Dono dan Ziva pulang. Di tengah jalan. Ziva dan Dono pisah karena Dono bertemu dengan Rara. Ziva pulang sendiri deh, ya tetap dengan perasaan senang telah bertemu dengan penyanyi yang keren abis Rimar dan Mark.

Saturday, June 5, 2021

ADA RASA

Dono ada urusan, ya keluar rumah sih biasa di bilang ada kerjaan sama teman-temannya pengurus mesjid gitu. Kasino dan Indro nonton Tv di ruang tengah dengan baik banget. Acara yang di tonton Tv, ya acara musiklah...tujuannya menghibur gitu.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Nonton acara musik....gaya anak muda kan?!" kata Indro.

"Iya. Gaya anak muda," kata Kasino.

"Kalau nonton acara ceramah. Kaya gaya orang tua ya?!" kata Indro.

"Kalau aku inget dengan baik sih. Memang sih. Ibu ku sering nonton ceramah gitu. Bisa di bilang gaya orang tua gitu," kata Kasino.

"Ternyata bener. Gaya orang tua. Tujuannya...meningkatkan pemahaman agama dengan baik banget. Jadi bisa di terapkan ke anaknya tuh ilmu di dapatkan. Untuk mendidik anak dengan baik. Bergaul dengan masyarakat dengan lebih baiklah," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Ooooo iya. Kasino. Dono sering membuat cerita tentang...tokoh cewek di Blognya, ya nama artis....contohnya saja : Rara. Jadi bisa di bilang Dono menyayangi tuh artis bernama Rara. Jika Dono pindah ke tokoh cewek yang lainnya, namanya artis...contohnya : Tiara. Jadi bisa di bilang Dono menyanyangi tuh artis bernama Tiara. Apakah ada rasa iri dan cemburu berkaitan dengan pindah rasa sayang gitu, ya Kasino?" kata Indro.

"Dono sekedar bercerita dalam Blognya. Memang nama tokoh cewek di ambil dari nama artis. Dunia cerita sih di anggap tidak ada sih. Tapi kalau di buat kenyataan sih. Ada sih iri dan cemburu tentang berkaitan dengan rasa sayang itu," kata Kasino.

"Berarti. Jika nonton Tv yang di tulis chenel Tv-nya di dalam tulisan cerita di Blognya Dono...contohnya : iNews. Padahal bisanya di tulis chenelnya Tv...contohnya : Tv One Jadi bisa saja ada rasa iri dan cemburu...ya berkaitan rasa sayang itu atau di sebut menyukai tontonan di chenel sedang di tonton," kata Indro.

"Kalau saling di kaitan tujuannya ada kesamaan sih. Bisa di bilang omongan Indro ada benernya juga," kata Kasino.

"Sekedar omongan saja. Bahan obrolan gitu," kata Indro.

Acara musik yang di tonton Indro dan Kasino di Tv memang berlangsung bagus banget, ya gaya anak muda gitu.

"Banyak bener bintang muda ya Kasino?!" kata Indro.

"Dimana ada kesempatan. Ya anak muda sih maju untuk menunjukkan kebolehannya. Tujuannya....kaya dan terkenal," kata Kasino.

"Kalau begitu. Jika Dono menulis cerita di Blognya terus menerus. Bisa saja jadi terkenal ya....?!" kata Indro.

"Jawaban...relatif itu mah," kata Kasino.

"Ooooo relatif toh. Karena masih banyak yang lebih baik dari cerita yang di buat Dono di Blognya. Sedangkan Dono, ya sekedar bercerita saja gitu. Hoby saja!" kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv karena memang acara musik bagus banget. Dono masih sibuk urusan dengan teman-temannya.

BAGUS

Kasino di halaman belakang sedang merawat tanaman di pot, ya hal biasa di hari minggu apa yang di kerjaan Kasino. Dono di ruang tamu sedang mengetik di leptopnya dengan baik banget. Indro memang sedang nonton Tv di ruang tengah. Acara yang di tonton di Tv, ya berita seputar ini dan itu sih, ya chenel iNEWS.

"Berita kriminal ini dan itu," kata Indro.

Indro terus menonton Tv dengan baik banget. Sampai Indro teringat dengan kejadian di lingkungan gitu, yang di obrolin di masyarakat gitu.

"Tukang rumput itu yang sering mengambil rumput untuk kambing di mana saja di lahan yang di penuhi rumput gitu, ya bisa saja jadi pencuri dengan cara menyembunyikan curiannya di dalam rumput yang di ambil," kata Indro berpikir panjang.

Indro memang memahami omongannya itu.

"Ya menipu keadaan. Sama aja dengan orang yang berpura-pura baik mau membeli di toko. Ketika pemilik toko lengah, ya mencurilah. Cerita di masyarakat memang bener terjadi sih......realita banget. Jadi harus waspada dengan keadaan gitu," kata Indro.

Indro terus menonton Tv dengan baik. Sampai acara Tv berganti dengan baik. Saat iklan Indro pindah duduknya ke ruang tamu. Ya Indro duduk di sebelah Dono.

"Dono," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan mengetiknya di leptopnya.

"Gimana pendapat Dono dengan perlombaan menyanyi sekarang.....di berbagai acara Tv gitu. Pokoknya bentuknya, ya tetap sama maksudnya...menyanyi gitu?" kata Indro.

"Bagus aja sih. Kita yang nontonkan bisa belajar dari kesalahan dan kelebihan dari orang yang ikut lomba menyanyi itu. Jadi bisa memperbaiki diri untuk lebih pandai menyanyi," kata Dono.

"Ooooo pendapat Dono......bagus seperti biasanya.Ya memang omongan Dono bener sih. Berarti sama aja dengan perlombaan memasak dong. Kita menonton dengan baik perlombaan memasak di Tv. Kita bisa tahu kelebihan dan kekurangan orang yang ikut perlombaan memasak. Jadi kita bisa menerapkan apa yang kita tonton dengan baik dan akhirnya pandai memasak, ya membuat masakan yang enak gitu," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Emmmmm," kata Dono.

"Jadi menonton acara perlombaan ini dan itu di Tv, ya banyak manfaat toh," kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

"Ya sudahlah Don ngobrolnya. Aku nonton Tv aja!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya dengan baik banget. Indro kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv dengan baik. Kasino tetap asik merawat tanaman di potnya.

AKU BUKAN BANG TOYIB

Indro melakukan perjalanan dengan menggunakan kudanya. Sampai di sebuah gunung dan juga ada goa, ya berdasarkan informasi di dapatkan Indro......bahwa di dalam ada kelompok monster hijau di kenal dengan nama ogre. Ya keberadaan ogre menggangu manusia karena memang ogre menyerang manusia. Indro turun dari kudanya dan tali di ikatkan di pohon dengan baik, ya agar kuda tidak lari gitu. Indro mengeluarkan pedang dari sarungnya dan berjalan menuju goa. Ternyata goa gelap gitu, ya Indro membuat obor gitu untuk penerangan gitu.

Dengan pelan-pelan Indro masuk goa. Memang terdengar suara monster di dalam goa. Indro terus berjalan dengan baik dan bertemu dengan ogre, ya dengan memegang senjata berupa gada kecil.

"Prajurit," kata Indro.

Segera Indro bertarung dengan ogre. Dengan pedangnya Indro menjatuhkan satu persatu ogre, ya di buat matilah. Sampai bertemu dengan pemimpin ogre yang tubuhnya besar banget gitu dan membawa senjata gada besar. Pertarungan Indro dengan ogre makin sengit banget. Sampai-sampai Indro terdesak dengan serangan ogre yang menggunakan senjata gada besar. Indro mengeluarkan sihirnya elemen apinya dan di lemparkan ke ogre. Ternyata ogre bisa menahan serangan Indro.

"Tipe pemimpin susah untuk di kalahkan," kata Indro.

Indro terus menembakkan sihir elemen api ke ogre. Ya ogre merasakan dampak serangan Indro dengan baik. Indro menggunakan teknik pedangnya, ya memenggal kepala ogre. Jatuhlah kepala ogre ke tanah. 

"Pertarungan selesai juga," kata Indro.

Indro pun menemukan sebuah batu yang cantik banget. 

"Berlian....besar banget. Sebesar kepalan tangan ku. Pasti Saskia senang jika di berikan berlian ini," kata Indro.

Indro menyimpan berlian itu di tasnya. Indro keluar dari goa. Baru deh pedangnya di sarungin setelah berada di luar goa. Indro ke tempat kuda yang di ikat di pohon. Ternyata kuda hilang. Indro memeriksa keadaan, ya ternyata ada jejak kaki manusia.

"Pencuri yang mencuri kuda ku," kata Indro.

Indro terpaksa berjalan kaki menuju kota terdekat, jadinya bisa berhari-hari begitu. Saskia di tinggal Indro merasa kesepian. Selesai mengerjakan pekerjaannya, ya istirahat di kamar bersama Zahra.

"Mas Indro belum pulang ke rumah ya?" kata hati Saskia.

"Ibu. Ayah belum pulang ya?" kata Zahra.

"Belum. Ayah mu belum pulang. Mungkin kerjaannya belum selesai," kata Indro.

"Ayah masih kerja," kata Zahra.

"Zahra tidur ya!" kata Saskia.

"Iya ibu," kata Zahra.

Zahra memeluk ibunya dengan baik dan memejamkan mata. 

"Anak baik," kata Saskia.

Saskia dan Zahra tidur tenang di kamarnya. Indro tidur di bawah pohon rindang, ya tetap berjaga-jaga siapa tahu monster menyerang?. Sampai esok harinya. Indro melanjutkan perjalannya dengan baik ke kota terdekat. Saskia menjalankan usahanya dengan baik, ya penginapan dan juga kafe. Zahra sekedar bantu ibunya dengan baik, nama juga anak-anak. Indro terus berjalan kaki. Ternyata di jalan bertemu dengan petani yang membawa gerobak gitu dan tarik dengan kerbau. Indro numpang gitu ke petani sampai ke kota. Tujuan petani dengan Indro sama ke kota terdekat untuk menjual hasil panennya.

Perjalan pun berlanjut menuju kota. Di tengah jalan. Tiba-tiba muncul sekelompok perampok yang ingin merampok petani. Indro segera bertarung dengan perampok. Terjadi adu pedang dan juga sihir. Indro mengalahkan satu persatu perampok. Perjalan pun di lanjutkan dengan baik. Singkat waktu saja. Sampai juga di kota. Indro berterima kasih pada petani karena telah di berikan tumpangan dengan baik.

Indro ke tempat penjualan kuda. Sampai di tempat penjualan kuda. Indro memang ingin membeli kuda. Tapi ternyata Indro ciren dengan kuda yang ingin ia beli adalah kuda miliknya. Indro segera mencurigai penjual kuda. Setelah di usut dengan baik ternyata penjual kuda, hanya penampung dari hasil curian. Jadi Indro mengambil kudanya dengan baik dan menghajar penjual kuda dan juga pencuri kuda....sampai babak belur karena Indro kesal kudanya di curi dan harus berjalan kaki.

Indro pun meninggalkan tempat tersebut dengan naik kudanya, ya di bawa dengan secepat mungkin sampai menuju tujuan. Singkat waktu. Indro sampai di penginapan Saskia. Ya Zahra senang ayahnya pulang.....termasuk Saskia.

"Bang Toyib sudah pulang...," kata Saskia  niatnya becanda.

"Bang Toyib. Aku kan bukan Bang Toyib yang tidak pulang-pulang demi mencari rezeki," kata Indro.

"Iya. Mas Indro...bukan Bang Toyib. Saskia cuma becanda kok," kata Saskia.

"Aku punya sesuatu untuk Saskia," kata Indro sambil mengeluarkan benda di tasnya.

"Apa itu ya?" kata Saskia.

Indro memberikan berlian sebesar sekepel tangan kepada Saskia. Langsung Saskia seneng banget menerima hadiah dari Indro berupa berlian itu. 

"Terima kasih hadiahnya Mas Indro," kata Saskia. 

Saskia mencium pipi Indro.

"Hadiah Saskia aku suka," kata Indro.

Indro pun istirahat dengan baik di penginapan. Saskia melanjutkan kerjaanya. Zahra membantu ibunya dengan baik. Setelah itu. Indro ngumpul dengan Dono dan Kasino di kafe untuk sekedar ngobrol saja ini dan itu, ya sambil makan dan minumlah.

Friday, June 4, 2021

MAIN SEPEDAH

Kasino sedang duduk di ruang tengah, ya main game di Hp-nya. Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik banget. Indro selesai urusan memasaknya di dapur, ya ke ruang tengah. Indro duduk di sebelah Kasino yang lagi asik main game di Hp-nya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino sambil menghentikan main game di Hp-nya.

"Main sepedah yuk!" kata Kasino.

"Main sepedah. Berita di Tv....sering banget tentang main sepedah. Dari orang biasa, artis....sampai pejabat main sepedah. Ok lah main sepedah," kata Kasino.

"Sip. Kasino setuju main sepedah," kata Indro.

Indro menemui Dono di ruang tamu. Kasino berhenti main game di Hpnya dan bersiap-siap untuk main sepeda. Indro duduk di sebelah Dono yang sedang asik baca buku dengan baik.

"Dono," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Main sepedah yuk!"kata Indro.

"Main sepedah. Trennya sekarang ini, ya berita di Tv....tentang main sepedah. Ada pokok masalah tentang sepedah, ya salah satunya tentang jalur sepedah di jalan raya. Ok. Main sepedah," kata Dono.

"Dono setuju main sepedah," kata Indro.

Indro bersiap-siap untuk main sepedah. Dono berhenti benaran baca bukunya dan menaruh buku di meja. Dono bersiap-siap untuk main sepedah. Kasino dan Indro menunggu Dono di depan rumah, ya Kasino dan Indro sudah menaikin sepedahnya. Dono pun keluar dari rumah dan membawa sepedah. Kasino dan Indro terkejut dengan Dono yang mengendarai sepedah roda tiga.

"Dono kok sepedah roda tiga yang di kendarai," kata Indro.

"Dasar anak kecil," kata Kasino.

"Salah ya. Aku ku kirain main sepedah roda tiga," kata Dono.

"Becandakan!" kata Indro.

"Biasa...tuh becandaan," kata Kasino.

"Ya becanda lebih baikkan. Lawak gitu," kata Dono.

"Ya becanda lebih baik!" kata Indro.

"Idem," kata Kasino.

"Tunggu sebentar aku ganti sepedah dulu!" kata Dono.

"Iya," kata Indro dan Kasino bersamaan.

Dono kembali masuk rumah, ya sepedah roda tiga di geletakin di ruang tamu dan membawa sepedah yang sebenarnya gitu keluar dari rumah.

"Sepedah yang bener itu Dono!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Main sepedahnya...muter komplek perumahan daerah sini!' kata Kasino.

"Tidak perlu main di jalan raya kan?!" kata Indro.

"Tidak perlu main di jalan raya kaya berita di Tv lah. Cuma sekedar olahraga saja dengan tujuan sehat gitu," kata Kasino.

"Setujulah....main sepedahnya muter komplek perumahan!" kata Dono

"Emmmm," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino, Indro dan Dono mulai mengayuh sepedahnya dengan baik. Ketiganya menikmati main sepedahnya sambil melihat keadaan di lingkunagan dengan baik, ya berkeliling komplek rumah dengan baik banget.

MAIN CATUR

Dono kamarnya sedang main game di leptopnya, ya game catur gitu. Kasino dan Indro sedang asik nonton Tv di ruang tengah. Acara yang di tonton di Tv, ya memang berita sih.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Acara beritanya membahas tentang PON (Pekan Olahraga Nasional)," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Waktu ajang menunjukkan kebolehan. Setelah berlatih demi pencapaian yang luar biasa. Tujuannya menjadi nomor satu di bidang olahraga yang di gelutin dengan baik banget," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Berita tentang olahraga selalu di kaitkan dengan artis terkenal...ya kan Kasino?" kata Indro.

"Memang di kaitkan dengan artis terkenal berita tentang olahraganya. Jadi beritanya heboh gitu," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus fokus nonton Tv. Berita di Tv terus memberitakan macam-macam berita pokoknya menarik di tonton dengan baik gitu. Dono tetap main game catur di leptopnya.

"Melatih otak. Main game catur itu baik," kata Dono.

Dono terus game catur dengan baik banget. Acara berita di Tv selesai, ya berganti ke acara lain gitu.

"Kasino main catur aja!" kata Indro.

"Main catur. Boleh juga," kata Kasino.

Kasino dan Indro sepakat main catur. Jadi Tv di matikan sama Indro, ya pake remot lah. Indro mengambil papan catur di bawah meja. Kasino dan Indro menyusun pion catur dengan baik di atas papan catur. Indro menjalankan pion putihnya dengan baik. Kasino menjalankan pion hitam dengan baik juga.

"Kasino," kata Indro.

Indro menjalankan pion putihnya.

"Apa?" kata Kasino.

Kasino menjalankan pion hitamnya.

"Catur termasuk dalam olahraga kan?" kata Indro.

Indro menjalankan kuda putihnya.

"Catur termasuk dalam olahraga. Tujuannya melatih otak," kata Kasino.

Kasino menjalankan peluncur hitamnya.

"Hebat...ya. Orang-orang yang juara di bidang catur," kata Indro memuji.

Indro memainkan memajukan pion putihnya.

"Memang hebat. Orang-orang yang juara di bidang catur," kata Kasino memuji.

Kasino memajukan kuda hitamnya.

"Kalau kita sekedar main catur saja," kata Indro.

Indro dengan kuda putihnya memakan pionnya hitamnya Kasino.

"Iya," kata Kasino.

Kasino memakan pion putihnya Indro dengan peluncurnya. Permainan catur makin serius, ya sudah makan memakan gitu. Kasino dan Indro serius banget main catur. Dono di kamarnya, ya masih asik main game catur.

Thursday, June 3, 2021

MAIN SEPAK BOLA

Seusai sholat jum'at. Dono dan Indro ngobrol di teras mesjid.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Main bola," kata Indro.

"Main sepak bola di lapangan atau di ruangan khusus main sepak bola gitu.... futsal?!" kata Kasino.

"Futsal aja deh," kata Indro.

"Ok setuju," kata Kasino.

"Kalau begitu ngumpulin teman-teman," kata Indro.

"Biasakan remaja mesjid aja...diajak main futsal gitu!" kata Kasino.

"Emmm," kata Indro.

Indro dan Kasino segera melaksanakan rencananya untuk ngumpulin remaja di mesjid untuk main futsal. Jumlah orang main futsal telah cukup. Jadi Kasino dengan kawan-kawan pergi ke tempat futsal. Sampai di tempat segera menyewa tempat futsal. Kasino dan Indro membagi dua tim dalam permainan sepak bola. Permainan berlangsung dengan baik banget. Main bolanya realitalah. Sebenarnya inginnya kaya cerita Capten Tsubasa. Permainan sepak bolanya mengeluarkan tendangan yang luar biasa hebat gitu.

Kasino dan Indro terus bermain bersama kawan-kawan dengan penuh kegembiraan.....tetap tujuannya sih sehat karena berolah raga dengan baik gitu. Saat istirahat. Indro dan Kasino duduk bersama sambil minum air mineral di botol.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Dono tidak ikut main bola sama kita," kata Indro.

"Dono....main bulu tangkis di rumah Rara, ya di halaman depan rumah Rara," kata Kasino.

"Bentuk apa olah raganya tetap tujuannya kesehatan kan?!" kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Artis Raffi Ahmad....kata beritanya punya punya klub bola gitu," kata Indro.

"Hebat punya klub bola!" pujian Kasino.

"Sultan," kata Indro.

"Kata di beritanya sih begitu tentang Raffi Ahmad. Sultan!" kata Kasino.

"Main lagi yuk!' kata Indro.

"Ayok!!!" kata Kasino.

Kasino dan Indro melanjutkan main bolanya bersama kawan-kawan. Pokoknya permainan bola di mainkan dengan penuh kegembiraan dengan baik banget. Sampai waktunya juga, ya permainan pun berakhir. Kasino dan kawan-kawan pulang ke rumah masing-masing. Di rumah. Kasino dan Indro duduk di ruang tamu, ya asik nonton Tv dengan acara sepak bola yang menayangkan, ya chenel khusus bolalah. Dono memang telah selesai main bulu tangkisnya dengan Rara, ya di rumahlah. Dono duduk santai di ruang tamu, ya biasa sedang asik baca buku dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK