CAMPUR ADUK

Friday, May 28, 2021

GELANG PENAKLUK CEWEK

Kasino dengan mengendarai kudanya menuju ke kota untuk pulang gitu, ya selesai menjalankan misi. Saat melewati sebuah daerah, ya bisa di bilang sebuah desa yang tidak berpenghuni lagi. Penduduk desa mati karena wabah penyakit. Memang terlihat tengkorak manusia yang tidak terkubur. 

"Desa hantu," kata Kasino.

Kasino tetap melewati daerah tersebut dengan baik banget. Sampai di pegunungan, ada jalan di tengah tengah tengah gunung gitu. Kasino tetap membawa kudanya dengan baik, ya melewati jalan tersebut dengan baik. Sampai di ujung. Terjadi pertarungan. Seorang kesatria wanita bertarung dengan monster Ular yang besar banget. Memang kesatria wanita itu kewalahan menghadapi monster Ular. Kasino menolong kesatria wanita tersebut. Kasino mengeluarkan pedang dari sarungnya untuk bertarung menghadapi monster Ular. Pertarungan sengit banget sampai mengeluarkan sihirlah.

Kasino dan kesatria wanita pun berhasil mengalahkan monster Ular. Setelah itu Kasino berkenalan dengan kesatria wanita. Kasino tahu namanya kesatria wanita tersebut...Putri, ya begitu juga Putri tahu dengan kesatria yang menolongnya itu. Keduanya pun sepakat untuk jalan bersama, ya naik kuda masing-masing. Keduanya bercerita tentang kerjaan masing-masing dan jadilah perteman yang baik. Sampai akhirnya keduanya pisah karena tujuannya berbeda. 

Kasino menunggani kudanya dengan penuh kesantaian sambil memikirkan teman barunya itu dan juga "Putri.....kesatria wanita yang cantik," kata Kasino.

Kasino mengerti omongan itu, kesan pertama pada wanita....pada akhirnya suka bisa saja cinta. Kasino sampai di kota, ya segera kepenginapannya Saskia. Kasino istirahat dengan baik. Esok harinya. Rasa capeknya hilang, ya Kasino berjalan-jalan di kota. Tak di sangka dan tak di duga. Kasino bertemu dengan Putri di jalan, ya tepatnya di pasar sih. 

Kasino mengajak Putri untuk ngobrol di kafe, ya langganannya Kasino. Di kafe. Kasino dan Putri, ya ngobrol bisa layaknya teman dan sambil makan dan minum. Selfi ke kafe untuk makan dan minum, ya melihat Kasino akrab dengan cewek yang tidak di kenal Selfi. Rasa cemburu itu ada di dalam hati Selfi karena Kasino terlalu akrab dengan cewek yang di ajak ngobrol dengan baik. Selfi menghampiri Kasino yang asik bersama Putri.

Kasino dengan baiknya memperkenalkan Putri ke Selfi. Ya Selfi pun menghilangkan rasa keresahannya itu dengan baik karena ternyata Kasino dan Putri hanya teman saja. Ketiganya pun ngobrol banyak hal di kafe. Sampai waktu juga memisahkan ketiganya. Kasino kembali kepenginapan. Di dalam kamar, di tempat tidur...Kasino memikirkan Putri dan berkata "Putri.....kesatria wanita yang cantik."

Kasino mengerti apa yang ia omongin itu? Kesan kedua Kasino bertemu dengan Putri...ya tanda-tanda ketertarikan suka jadinya tanda mendekati cinta. Kasino pun istirahat dengan baik. Esok harinya. Kasino memutuskan ingin bertemu dengan Selfi di rumahnya. Di jalan Kasino menemukan sebuah kotak di bawah pohon. Kasino membuka kotak tersebut, ya ternyata isinya gelang dan ada surat mengenai gelang tersebut.

"Gelang penakluk cewek toh!" kata Kasino.

Kasino pun memakai gelang tersebut untuk membuktikan kebenaran gelang tersebut. Kasino pun berjalan lagi menuju rumah Selfi dengan baik. Tahu-tahu bertemu dengan Putri di jalan. Niat Kasino bertemu dengan Selfi, ya berubah karena ada Putri. Kasino memutuskan jalan dengan Putri. Memang Kasino merasakan keanehan setelah memakai gelang. Kasino lebih dekat banget dengan Putri. Sampai-sampai Kasino ingin mencium Putri, ya Putrinya mau gitu. 

"Gelang ini benar-benar menundukkan cewek," kata Kasino.

Kasino pun duduk di taman bersama Putri, ya mersa banget gitu kaya orang pacaran. 

"Aku memang menginginkan bersama Putri seperti ini. Keinginan ku tercapai karena gelang yang aku pakai ini," kata Kasino.

Kasino dan Putri mersa banget hubungan keduanya. Selfi memang berjalan-jalan ke taman, ya ternyata melihat Kasino dan Putri yang duduk bersama dengan mersa banget. Rasa cemburu itu ada dalam diri Selfi. Ya Selfi memang akhirnya timbul rasa marah dirinya melihat Kasino dan Putri yang mesra banget. Selfi menghampiri Kasino untuk marah. Selfi di hadapan Kasino dan Putri, ya Selfi ingin marah gitu.

Selfi tidak jadi marah pada Kasino. Selfi baik banget pada Kasino. Ya Kasino memang takut Selfi marah karena selingkuh gitu. Ternyata Selfi menerima Putri dengan baik gitu. 

"Karena gelang penakluk cewek ini. Selfi jadi tidak marah pada ku. Padahal aku memang selingkuh dengan Putri," kata Kasino.

Kasino jadi senang banget karena bisa bersama dengan cewek yang ia sukai, ya akur gitu. Kasino pun berjalan-jalan lagi bersama Putri dan Selfi. Seharian Kasino bersama dengan cewek yang ia sukai. Sampai akhirnya Kasino melepaskan gelang yang di pakainya karena telah cukup membuktikan kebenaran gelang yang ia temukan itu gelang penakluk cewek. Selfi dan Putri kembali normal kembali.

Kasino pergi meninggalkan Selfi dan Putri ke penginapan. Selfi pun pulang ke rumahnya karena tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya?. Putri pun kembali ke penginapannya dan juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya?. Kasino di penginapan, ya istirahat di kamarnya tepatnya di tempat tidur.

"Hari aku senang bertemu dengan Putri," kata Kasino.

Kasino pun memahami omongannya, ya ketiga kalinya bertemu dengan Putri kesannya benar-benar jatuh cinta. Kasino pun tidur. Esok harinya. Kasino menemui Indro dan Dono di kafe. Dono dan Indro telah pulang dari misi keduanya. Jadi Kasino bisa ngumpul lagi dengan Dono dan Indro. Ketiganya ngobrol banyak hal sambil makan dan minum.

Thursday, May 27, 2021

BERHENTI

Dono di kamarnya ingin mengetik di leptopnya. Tiba muncul Roh di atas kepala Dono, ya kecil banget gitu. 

"Berhentilah membuat cerita itu!" kata Roh. 

Dono mendengarkan omongan Roh dengan baik banget. 

"Berhenti. Haaaaaa," kata Dono sambil menghelakan nafas. 

"Yang kamu cerita telah banyak. Jadi berhenti lah!" kata Roh. 

"Emmmm," kata Dono. 

Roh pun menghilang, ya tandanya pergi. Dono mematikan leptopnya dengan baik. 

"Nonton Tv saja!" kata Dono. 

Dono pun keluar dari kamar ke ruang tengah. Kasino dan Indro sedang asik nonton Tv, ya biasalah acara berita yang ini dan itu. Dono sudah di ruang tengah, ya menonton Tv sambil berdiri. 

"Acaranya berita," kata Dono. 

"Acara di Tv....berita. Biasa urusan pemerintahan yang ini dan itu," kata Indro. 

"Emmmm," kata Kasino. 

"Ooooo...iya Don. Abis dari buat cerita di Blog kan, seperti biasanya?" kata Indro. 

"Tidak jadi buat cerita!" kata Dono. 

"Kok tumben tidak jadi buat cerita, kenapa?" kata Indro. 

"Aneh tidak buat cerita, Iya Don Kenapa?" kata Kasino. 

"Roh yang menyuruh berhenti!" kata Dono. 

"Roh yang menyuruh berhenti. Maksudnya...sih baik. Istirahat buat cerita," kata Indro. 

"Mungkin," kata Dono. 

"Istirahat buat cerita kata Indro ada baiknya juga!" kata Indro. 

"Memang istirahat itu ada baiknya. Ya sudahlah....aku ke ruang tamu untuk baca buku saja!" kata Dono. 

"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan. 

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv. Dono ke ruang tamu. Duduk di sofa dengan baik di ruang tamu, ya Dono mengambil buku di meja dan segera di baca dengan baik banget. 

"Kasino," kata Indro. 

"Apa?" kata Kasino. 

"Cerita tentang Roh....apa pembacanya akan percaya dengan cerita di buat penulis. Padahal cerita Roh adalah cerita kenyataan penulis?" kata Indro. 

"Relatiflah jawabannya," kata Kasino. 

"Padahal tentang Roh itu kan sudah ada di tulis di kitab Al-Qur'an," kata Indro. 

"Cerita di buat penulis itu sekedar cerita saja. Jika di jelaskan referensi untuk membuat cerita tentang Roh adalah kitab Al-Qur'an tanda menunjukkan kebenaran....jadi fakta," kata Dono. 

"Kenyataannya memang begitu!" kata Indro. 

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh!" kata Kasino. 

"Roh menyuruh berhenti, ya ada baiknya sih. Istirahatlah!" kata Indro. 

"Ada baiknya....istirahat," kata Kasino. 

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv. Acara berita berganti dengan acara lain....tetap menarik dan menghibur. Dono tetap baca buku dengan baik banget. 

Wednesday, May 26, 2021

BULAN PURNAMA

Dono ke rumah Rara, ya memang keadaan malam hari gitu. Sampai di rumah Rara. Dono di ajak Rara ngobrol di halaman belakang yang ada taman. Lestiana melihat Rara dan Dono, ya dari kamarnya Lestiana di lantai dua lah.

"Kisah cinta Rara dan Dono," kata Lestiana.

Lestiana menyentuh dada tepatnya di jantung dengan tangan kanannya.

"Aku tidak merasakan detak yang berbeda pada jantungku. Aku tidak punya rasa cemburu....hubungan Dono dengan Rara," kata Lestiana.

Lestiana pun melihat bulan purnama yang cantik banget yang bersinar di malam gelap. Rara dan Dono melihat bulan purnama yang bersinar terang di malam yang gelap.

"Cantiknya bulan purnama," kata Dono.

"Cantiknya bulan purnama," kata Rara.

"Cantiknya bulan purnama," kata Lestiana.

Lestiana memandang keindahan bulan purnama sambil minum teh dan makan kue. Pelayan mengantarkan minuman dan makan pada Rara dan Dono. Ya Dono dan Rara memandang keindahan bulan purnama dengan minum teh dan makan kue. Sedangkan Kasino di taman kota, ya bersama Selfi.....melihat bulan purnama yang indah di malam gelap.

"Cantiknya bulan purnama," kata Selfi.

"Bulan purnama memang cantik," kata Kasino.

Kasino dan Selfi terus melihat bulan purnama yang cantik itu. Sedangkan Indro dan Saskia, ya Zahra juga di pinggir sungai karena memang Indro ngajak Saskia dan Zahra kemping gitu. Indro, Saskia dan Zahra memandang bulan purnama yang cantik di malam yang gelap gitu.

"Cantik bulan purnama," kata Saskia.

"Cantik," kata Zahra.

"Bulan purnama memang cantik di lihat dengan baik," kata Indro.

Indro, Saskia dan Zahra menikmati keadaan dengan minum kopi dan makan jagung bakar. Sampai bulan purnama berubah menjadi berwarna merah seperti darah.

"Fenomena yang langka," kata Dono dan Rara, ya Lestiana juga.

"Fenomena langka," kata Kasino dan Selfi.

"Benar-benar fenomena langka," kata Indro dan dan Saskia.

"Fenomena," kata Zahra.

Semua benar-benar melihat bulan purnama menjadi merah. Tiba-tiba muncul beberapa Kelinci yang manis dan berubah menjadi monster di taman....dimana Kasino dan Selfi berada. Kasino dan Selfi mengeluarkan pedangnya dari sarungnya dan segera bertarung untuk mengalahkan monster Kelinci. Satu persatu monster di habisi sama Kasino dan Selfi.

Kodok keluar dari air dan berubah menjadi monster. Zahra ketakutan melihat monster Kodok. Saskia melindungi Zahra dari ketakutannya pada monster Kodok. Indro mencabut pedangnya dari sarungnya dan segera bertarung menghadapi monster Kodok. Ya Monster Kodok banyak gitu.....jadi di habisi Indro satu persatu dengan pedangnya.

Dono dan Rara makin romantis hubungan cinta keduanya....walau keadaan bulan purnama berwarna merah. Lestiana melihat hubungan Dono dan Rara makin romantis banget. Lestiana menyentuh dadanya tepatnya di jatung dengan tangan kanannya.

"Detak jantung ku berubah. Aku merasakan rasa sesuatu," kata Lestiana.

Lestiana terus merasakan detak jatungnya dengan baik.

"Melepaskan cinta masa kecil," kata Lestiana.

Lestiana keluar dari kamarnya karena perasaannya sudah berubah. Dono dan Rara tetap menikmati keadaan dengan baik, romantislah. Kasino dan Selfi telah mengalahkan semua monster dan kembali menikmati keadaan melihat bulan purnama. Indro mengalahkan semua monster Kodok. Saskia dan Zahra jadi tenang. Indro kembali menikmati keadaan dengan baik bersama Saskia dan Zahra. Bulan purnama yang berubah jadi merah seperti darah....ya berakhir.

Tuesday, May 25, 2021

TANGGAL MERAH

Indro melihat kalender di dinding.

"Hari tanggal merah. Hari Waisak.....agama Budha. Umat Budha merayakannya," kata Indro.

Indro bergerak ke dapur. Ya di dapur membuka kulkas. 

"Masak apa ya?" kata Indro.

Di kulkas ada seplastik bakso yang di beli Indro dari pasar. 

"Bakso saja!" kata Indro.

Indro mengambil seplastik bakso di kulkas dan di masak dengan baik. 

"Aku itu suka makan daging, ya daging sapi. Ya beda dengan orang-orang yang vegetarian....tujuannya mengikuti ajaran yang di yakininya," kata Indro. 

Indro memasak bakso dengan baik, ya sampai matang gitu. Bakso yang matang di panci di taruh di mangkok, ya Indro mencobain masakannya dengan baik dan berkata "Enak bakso ini".

Indro membawa bakso ke ruang makan. Memang di ruang makan ada Dono yang sedang mengetik di leptopnya. Mangkok di taruh di meja dan segera bakso di makan Indro dengan baik.

"Enak bakso ini," kata Indro.

Dono mencium bau harum bakso yang di makan Indro, ya Dono jadi ngiler gitu. Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan berkata "Bagi dong baksonya!!!!" 

"Dono mau makan bakso. Ambil di dapur!" kata Indro.

"Di dapur toh," kata Dono

Dono menyimpan hasil ketikannya dengan baik di leptopnya dan leptop di matikan gitu. Dono bergerak ke dapur. Indro terus menikmati makan bakso yang enak. Kasino di halamana belakang, ya merawat tanaman di potnya dengan baik....karena hari ini tanggal merah hari Waisak gitu. Dono mengambil bakso di panci dengan baik dan di taruh di mangkok, ya mencoba memakannya dengan baik.

"Baksonya enak," kata Dono.

Dono membawa mangkok ke ruang makan. Di ruang makan, ya mangkok di taruh meja dan Dono duduk dengan baik, ya segera makan bakso.

"Emmmm....enak bakso ini," kata Dono.

Dono dan Indro terus menikmati makan bakso tersebut sampai kenyang.

"Aku puas makan bakso," kata Dono.

"Aku puas makan bakso yang enak banget," kata Indro.

Dono dan Indro, ya membereskan mangkok dan gelas yang di pakai.....di cuci masing-masing di belakang. Setelah mangkok dan gelas bersih dan di taruh di rak. Dono dan Indro memutuskan main catur di ruang tamu. Kasino selesai juga merawat tanaman di pot dengan baik. 

"Istirahat," kata Kasino.

Saat Kasino duduk. Kasino mencium bau enak di dapur.

"Bau ini kayanya....bau bakso. Indro masak bakso," kata Kasino.

Kasino bergerak ke dapur untuk memastikan di dapur. Ternyata penciuman Kasino, ya benar....bakso. Segera Kasino mengambil bakso di panci dan di taruh di mangkok. Ya Kasino mencoba makan bakso tersebut.

"Enak bakso ini," kata Kasino.

Kasino pun membawa mangkok ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya di ruang tengah Kasino menghidupkan Tv dengan baik pake remot dan di pilih chenel Tv yang acaranya menarik gitu....seputar berita artis ini dan itu. Kasino menikmati makan bakso sambil nonton Tv dengan baik banget. Dono dan Indro main catur dengan baik banget.

Keadaan lingkungan terdengar anak-anak yang berlari di lingkungan. Biasa hari tanggal merah hari Waisak, ya anak-anak pasti bermainlah. 

"Hari ini Waisak....umat Budha merayakannya," kata Indro.

Indro menjalankan pion caturnya dengan baik.

"Menghormati agama lain. Maka agama kita di hormati juga," kata Dono.

Dono menjalankan kuda caturnya dengan baik.

"Toleransi....selalu di gaung dengan baik. Agar menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan," kata Indro. 

Indro menjalankan peluncur caturnya dengan baik.

"Omongan Indro bagus banget. Semoga Budha memberkati mu!" kata Dono, ya niatnya serius tetap saja bisa di bilang becanda dalam obrolan. 

Dono menjalankan pion caturnya dengan baik.

"Don.....mainan dari kecil. Don...aku paham," kata Indro.

"Ya....biasalah zaman masih kecil. Nonton film Monkey King. Ceritanya ada tentang biksu Tong ke barat untuk mengambil kitab suci. Ada Budha juga. Kata-kata yang aku selalu inget 'Budha selalu memberkati'....," kata Dono.

Dono menjalankan ster catur dengan baik.

"Aku juga inget itu kata-kata 'Budha selalu memberkati'. Sekarang film Monkey King ada tuh Don di tanyangkan di Tv!" kata Indro.

Indro menjalankan kuda catur dengan baik.

"Film Monkay King, ya film yang bagus," kata Dono.

Dono memakan pion catur Indro dengan kuda catur.

"Aku setuju Don. Monkey King....film yang bagus," kata Indro.

Indro memakan pion catur Dono dengan peluncur.

Dono dan Indro jadi lebih serius main caturnya. Kasino selesai makan bakso, ya mangko di taruh di meja begitu saja...entaran cuci mangkok dan gelas habis makan. Kasino masih asik nonton Tv yang acaranya bagus banget gitu. Sampai acara berganti......dengan acara berita yang memberitakan keadaan yang ini dan itu dengan baik baget.

HAWK EYE

Sebuah kota hancur karena peperangan. Rakyat di kota tersebut menyalami penderitaan. Kasino mendapatkan memeriksa kota yang hancur karena perang dan di kota tersebut ada musuh yang hebat di kenal dengan julukan Hawk Eye. Saat mau berangkat Selfi ingin ikut dalam misinya Kasino. Ya sebenarnya Kasino ingin menolaknya...agar Selfi tidak ikut dalam misi. Selfi terus meminta ikut dengan gaya baik banget meminta...seperti kucing manis gitu. Hati cowok mana yang tidak mengabulkan permintaan cewek. Selfi boleh ikut dalam misinya Kasino. Ya Kasino dan Selfi pun naik kuda masing-masing. Perjalanan di jalankan dengan baik banget. 

Sampai masuk hutan, ya Kasino dan Selfi berhati-hati karena ada rumor tentang manusia serigala yang buas banget. Ternyata rumor itu benar sekali. Manusia serigala menyerang dan ingin menjatuhkan Selfi dari kuda. Kasino yang sigap, ya menyelamatkan Selfi dengan menghajar tuh manusia serigala di hempaskan oleh Kasino dengan ilmu sihir elemen angin sampai terpental menabrak pohon. Manusia serigala menyerang kembali, ya tidak sendiri tapi banyak...kira-kira ada 10 manusia serigala.

Kasino dan Selfi bertarung menggunakan pedang dan sihir untuk mengalahkan manusia serigala yang menyerang. Pertarungan sengit banget pokoknya. Sampai muncul monstes batu yang besar banget, ya merobohkan pohon-pohon. Manusia serigala ada yang tertimpa pohon dan juga mati di bunuh monster serigala. Kasino dan Selfi berusaha menghindari serangan monster batu dengan cara naik kudalah. Kuda di bawa dengan dengan baik, ya di perintahkan untuk berlari dengan cepat banget. 

Pohon banyak yang tumbang. Sampai keluar dari hutan. Kasino dan Selfi selamat dari monster batu dan manusia serigala. Selfi dan Kasino terus melanjutkan perjalannya dengan baik menuju kota yang hancur karena peperangan. Moment perjalan di bawa dengan baik sama Kasino dan Selfi.....bisa di bilang cerita cinta yang penuh cerita gombalannya Kasino untuk Selfi. Jadi Kasino dan Selfi penuh kebahagian gitu.

Sampai akhirnya, ya sampai juga di kota yang hancur karena peperangan. Kasino dan Selfi melihat keadaan kota.

"Hancur," kata Kasino.

Kasino dan Indro melihat rakyat yang menderita. Anak-anak dateng ke Kasino dan Selfi, ya meminta makanan. Rasa kasihan pada anak-anak, ya jadinya Kasino dan Selfi memberikan bekal makannya ke anak-anak yang kelaparan. Anak-anak jadi senang banget dapet makan. Ya makan itu di bawa kepada orang tua anak-anak tersebut. 

Kasino dan Selfi berjalan lagi untuk menemui temannya Kasino, ya bisa di bilang mata-mata gitu. Jack memberikan seluruh informasi pada Kasino. Tiba-tiba ada sekelompok pasukan dateng ke kota tersebut dengan pemimpinnya yang terkenal dengan julukan Hawk Eye. Kasino, Jack dan Selfi berusaha bersembunyi dengan baik.

Jumlah orang di pasukan di hitung dengan baik sama Kasino. Setelah itu. Kasino menyusun rencana dengan baik sama Jack dan Selfi. Ternyata jumlah anggota Kasino cuma seperempat dari pasukan lawan. Maka itu rencana di jalankan pada malam hari untuk menyerang musuh yang sedang istirahat di sebuah gedung yang masih layak untuk tinggal gitu.

Satu persatu. Prajurit di bunuh sama Jack dan juga temannya. Kasino dan Selfi masuk ke dalam gedung. Tangan kanannya Hawk Eye, yang di kenal julukan Kucing Liar...menyerang Kasino dan Selfi. Karena musuh seorang cewek jadi yang melawan Selfi. Pertarungan sengit antara Selfi dan Kucing Liar, ya pertarungan pedang dan juga sihir. Kasino masuk ke dalam ruangan. 

"Kasino," kata Hawk Eye yang sedang duduk santai dan minum anggur.

"Hawk Eye," kata Kasino.

Hawk Eye menaruh gelas minumnya di meja. Kasino mulai mencabut pedangnya dan menyerang. Hawk Eye segera mengambil busur dan panah, ya segera anak panah di hempaskan ke arah Kasino. Ya Kasino menangkis serangan Hawk Eye dengan pedangnya.

"Ternyata julukan Hawk Eye itu ternyata sesuai dengan kehebatan mu memanah," kata Kasino.

"Begitulah nama besar ku," kata Hawk Eye.

Kasino menyerang lagi dengan teknik pedangnya. Hawk Eye menembakan anak panah ke arah Kasino. Memang bisa di tanggis sama Kasino. Tapi masalahnya pergerakan Kasino tidak bisa mendekati Hawk Eye. Kasino tetap berusaha menyerang Hawk Eye. Tetap Hawk Eye menembakan anak panah ke Kasino. Sampai anak panah habis. Kasino bisa mendekati Hawk Eye. Pertarungan pun sengit banget. Terjadi adu pedang antara Kasino dan Hawk Eye....sampai menggunakan sihir andalan masing-masing.

Selfi berhasil mengalahkan Kucing Liar, ya di buat mati gitu. Selfi bergerak menuju tempat Kasino sedang bertarung dengan Hawk Eye. Ya Kasino hampir kalah dengan Hawk Eye karena pandangan matanya Hawk Eye tajem banget jadi bisa melihat pergerakan teknik pedang Kasino. Karena Kasino tidak ingin kalah memang telah menyiapkan strategi untuk mengalahkan Hawk Eye. Kasino melempatkan pisau ke arah Hawk Eye. Dengan cepat Hawk Eye bisa menangkis serangan Kasino. Tahu tahu Kasino di belakang dan menyerang dengan pedangnya ke Hawk Eye.

Hawk Eye bisa mengetahui pergerakan Kasino, ya terjadi adu pedang gitu. Kasino menggunakan sihir elemen air tingkat tinggi yang ia pelajari dari Dono, ya mengubah keadaan menjadi beku semuanya sampai Hawk Eye membeku. Selfi bergerak cepat dan memengal Hawk Eye yang membeku dengan pedangnya. Kepala Hawk Eye terpisah dari badannya, ya Hawk Eye mati lah.

"Pertarungan selesai juga," kata Kasino.

"Musuh yang kuat," kata Selfi.

"Iya," kata Kasino. 

Kasino dan Selfi meninggalkan tempat tersebut. Jack dan teman-teman berhasil menghabisi semua musuh. Perang di menangkan kelompok Kasino. Esok harinya. Kasino dan Selfi meninggalkan kota tersebut  untuk kembali pulang ke rumah. Jack masih di kota tersebut, ya tetap menghimpun kekuatan dengan baik....siapa tahu musuh mengirimkan lagi pasukan untuk hancurkan kota dan membuat sengsara rakyat?. Kasino dan Selfi dengan berkuda, ya menikmati perjalanan dengan baik sampai ke kota tujuan.

Singkat waktu. Sampai di kota. Selfi kembali ke rumahnya. Kasino ke penginapan Saskia untuk istirahat. Setelah rasa capek hilang, ya Kasino ngobrol dengan Indro dan Dono di kafe. Kasino pun bercerita tentang lawan yang hebat yang pernah ia hadapi dengan julukan Hawk Eye. Obrolan makin seru banget, ya sambil ngopi-ngopi dengan baiklah.

Monday, May 24, 2021

BAHAS-BAHAS

 

Kasino dan Indro sedang di ruang tengah, ya biasa menonton Tv. Acara Tv yang di tonton seputar artis sih. Karena memang banyak stasiun Tv memberitakan tentang artis yang begini dan begitu...trennya sih.

"Keadaan lingkungan masih sama kan ....Kasino?" kata Indro.

"Berita di Tv kan terus memberitakan keadaan lingkungan. Ya masih samalah," kata Indro.

"Artis sekarang ini muncul banyak yang baru dari ajang lomba menyanyi. Tujuannya menunjukkan diri.....agar di kenal masyarakat," kata Indro.

"Ya kenyataan begitu. Ada tempatnya menyalurkan bakat menyanyi...agar jadi terkenal dan kaya," kata Kasino.

"Aku membaca artikel di jaringan internet tentang artis Dewi Persik. Ada berita yang heboh gitu," kata Indro.

"Artis Dewi Persik. Perasaan kalau aku inget perjalanan karirnya artis Dewi Persik, ya banyak banget kehebohan ini dan itu. Hal biasa itu mah," kata Kasino.

"Memang heboh artis Dewi Persik itu. Tujuannya menaikkan namanya terus. Dunia hiburan hal biasa dengan kehebohan. Paling tanggapannya di masyarakat ada yang positif dan negatif," kata Indro.

"Di teliti ya Indro?" kata Kasino.

"Kok...ngomongnya begitu. Di teliti. Memang aku berpendidikan. Hal meneliti hal biasa. Tapi kan urusan tentang artis, ya sekedar saja. Bahan obrolan saja!" kata Indro.

"Aku paham omongan Indro. Bahas-bahas kan!" kata Kasino.

"Bahas ini bahas itu. Yang penting ada bahan yang di obrolkan," kata Indro.

"Biasanya bahan obrolan adalah artisnya masih perawan gitu?" kata Kasino.

"Artis Dewi Persik...itu kan dulunya perawan!" kata Indro.

"Sekarang gimana?" kata Kasino.

"Ya memang sih. Artis Dewi Persik itu....tidak perawan lagi, maksudnya sudah menikah gitu. Ada pasangannya gitu," kata Indro.

"Kalau proses perjalan karir artis Dewi Persik, ya mantannya termasuk orang terkenal juga di sebut artis juga sih. Memang beritanya heboh banget. Gairah masa mudanya artis Dewi Persik gimana gitu dalam petualangan cinta? Hot!" kata Kasino.

"Memang artis Dewi Persik masih muda, ya masih hot," kata Indro.

"Pesaingnya banyak sekarang ini. Muda-muda yang waaw cantiknya dan juga hotlah. Artis Dewi Persik tetap di jalurnya untuk menghibur di dunia hiburan, ya tetap hot gitu," kata Kasino.

"Perlunya berpikir positif dari pada pikiran negatif untuk menanggapi sesuatu," kata Indro.

"Omongan Indro itu. Berarti Indro menelitinya!" kata Kasino.

"Meneliti lagi. Hal biasa omongan aku itu. Di lihat dari bidang ilmu ini dan ilmu itu, ya tingkatannya pendidikannya tinggilah. Ya di teliti dengan baik," kata Indro.

"Jadi poin untuk artis Dewi Persik...berapa?" kata Kasino.

"Kok jadi penilaian. Obrolan biasa?!" kata Indro.

"Menilai cewek kan hal biasa dalam obrolan kita Indro!" kata Kasino.

"Ok...lah. Aku beri nilai berapa, ya yang baik? 10 itu terlalu sempurna! Artis Dewi Persik itu sudah tidak perawan lagi maksudnya sudah punya pasangan. Biasa nilai 10 untuk masih perawan....ya hot gitu jadi...aku pikir yang baik berapa ya?" kata Indro.

"Perawan dan sudah punya pasangan sama aja. Yang terpenting penilaian kita dari pandangan cowok saja. Nilai sempurna lebih baik. Toh kalau artis tahukan seneng banget. Ada yang memperhatikan keadaan tuh artis yang di nilai sempurna gitu. Jadinya waaaw cantik dan hot gitu!" kata Kasino.

"Kalau begitu. Ok lah. Nilai untuk artis Dewi Persik....sempurna. Hot banget!" kata Indro.

"Eeemm," kata Kasino.

"Sudah ah bahas-bahas artisnya. Kan kita cuma bahan obrolan saja. Biasa obrolan cowok gitu. Segala hal di obrolin...biar keadaan tidak boring gitu!" kata Indro.

"Emmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv. Memang acara Tv masih seputar memberitakan artis ini dan itu. Sedangkan Dono sedang di ruang tamu, ya asik baca bukulah dengan baik banget gitu.

SENANG-SENANG

Dono berjalan menuju ke kafe. Di jalan bertemu dengan Anwar yang turun dari kereta kuda.

"Teman lama," kata Dono.

"Teman lama," Anwar.

Anwar dan Dono berpelukan. Setelah itu di lepaskan pelukan tersebut.

"Anwar masih kerjaan mu menghibur orang-orang?" kata dono.

"Masih kerjaan ku menghibur orang-orang. Artis. Aku akan mengadakan pertunjukkan di kota lain. Dono mampir ke sana, ya!" kata Anwar.

"Aku pasti mampir di tempat kerjanya Anwar. Kalau aku ada kerjaan di kota tersebut," kata Dono.

"Seperti biasanya kerjaan Dono sibuk. Jadi kesatria," kata Anwar.

"Ya begitu adanya," kata Dono.

"Aku ada urusan. Kita sambung lain waktu obrolan kita!" kata Anwar.

"Iya," kata Dono.

Dono, ya bergerak menuju kafe dengan berjalan santai. Anwar menuju sebuah gedung untuk menyelesaikan urusannya. Baru setelah itu Anwar pergi ke kota lain dengan menggunakan kereta kuda. Indro yang mendapatkan selebaran berupa pertunjukkan di kota lain beruapa nyanyi dan tarian....yang terpenting mengisi acara cewek-cewek cantik gitu. Indro, ya menemui Kasino. Memang Indro bertemu Kasino di jalan dan ngobrolin tentang pertunjukkan yang bagus di kota lain. Kasino mau nonton pertunjukkan di kota lain. Dono melihat Kasino dan Indro, ya asik ngobrol di pinggir jalan....jadi Dono menghampiri Kasino dan Indro.

Indro dan Kasino mengajak Dono untuk nonton pertunjukkan di kota lain. Dono, ya ikut deh untuk menonton pertunjukkan di kota lain bersama teman-temannya. Dono, Kasino dan Indro tidak jadi ngobrol di kafe karena takut ketahuan Saskia, ya bisa berabe gitu. Setelah di putuskan dengan baik. Dono, Kasino dan Indro berangkat ke kota lain dengan menggunakan kuda masing-masing. Memang perjalan memakan waktu, ya jauh gitu.

D jalan, daerah padang rumput gitu. Dono, Kasino dan Indro bertemu dengan monster Belalang yang besar banget. Monster Belalang menyerang. Ketiganya bertarung melawan Monster Belalang, ya dengan menggunakan pedang dan juga sihir. Pada akhirnya menanglah Dono, Kasino dan Indro. Perut Indro berbunyi setelah bertarung mengalahkan monster Belalang, ya Indro kehabisan energi setelah bertarung. Ketiganya memutuskan untuk menyantap monster Belalang. Segeralah monster di masak dengan di panggang saja pake ilmu sihir elemen api sama Indro. Setelah monster Belalang matang, ya segera di santap sama Dono, Kasino dan Indro.

Sampai perut ketiganya kenyang. Dono, Kasino dan Indro melanjutkan perjalan lagi. Memang perjalan di bawa santai sama ketiganya. Sampai-sampai salah arah tujuan, ya gara-gara Indro salah membaca lokasi yang di tuju dari kayu yang di pasang untuk menunjukkan arah. Ketiganya melewati daerah gurun pasir gitu. Keadaan memang panas dan membuat haus gitu. Muncul monster Kalajengking yang besar banget, yang keluar dari bawah pasir.

Dono, Kasino dan Indro bertarunglah menghadapi monster Kalajengking. Pertarungan sengit banget. Ya menang adalah Dono, Kasino dan Indro. Ketiganya kehabisan energi setelah mengalahkan monster Kalajengking. Jadinya monster Kalajengking di jadikan makanan sama Dono, Kasino dan Indro. Monster Kalajengking matang, ya di santap dengan baik. Sampai perut ketiganya kenyang dan melanjukan perjalan. 

Sampai di kota yang di tuju. Dono, Kasino dan Indro, ya langsung istirahatlah di penginapan untuk menghilangkan rasa capek. Beberapa saat kemudian, ya hilang rasa capek. Ketiganya bergerak ke sebuah gedung pertunjukkan. Di dalam gedung penuh dengan para kesatria yang ingin menonton pertunjukkan. Saat tirai di buka, tanda pertunjukkan di mulai. Terlihat cowok-cowok yang berpakaian cewek, ya menari dan menyanyi.

Para kesatria pada menunduk kepala tanda kecewa karena jauh-jauh dari kota lain untuk nonton pertunjukkan cewek cantik, ya termasuk Kasino dan Indro. Sedangkan Dono senang menonton pertunjukkan tersebut karena ada temannya, ya Anwar yang mengisi acara tersebut. Dono di panggil Anwar untuk naik ke panggung untuk ikut bernyanyi dan menari. Dono bernyanyi dan menari....riang gembira. Kasino dan Indro pun di panggil Dono untuk naik ke panggung untuk bernyanyi dan menari.

Keadaan penonton yang murung, ya akhirnya mencair dengan suasana riang gembira. Semuanya bersenang-senang menghibur diri. Dono pun di beritahu sama Anwar puncak pertunjukkan adalah cewek-cewek cantik. Ketika waktunya setelah pertunjukkan Anwar dan kawan-kawan. Mulailah pertunjukan yang sebenarnya.

Cewek-cewek cantik menari dan bernyanyi di atas panggung. Pokoknya ceritanya seperti girlband gitu. Dono, Kasino dan Indro senang banget nonton cewek-cewek cantik yang menari dan bernyanyi di atas panggung. Para kesatria yang lain pun senang juga menonton kebolehan dari cewek-cewek cantik yang menari dan bernyanyi. Suasana tambah meriah banget. 

Monster Kadal yang besar banget dan juga menyemburkan api dari mulutnya. Monster Kadal tidak lah satu, ya ada lima gitu. Monster Kadal bergerak menuju kota dan menghancurkan apa yang di depannya. Keadaan di luar kacau gitu. Pertunjukkan di dalam gedung masih berlangsung dengan baik banget. Monster Kadal meruntuhkan atap gedung dengan ekornya. Jadi terlihatlah monster Kadal sama para kesatria yang lagi asik menonton pertunjukkan yang bagus.

"Monster pengganggu," kata Indro yang kesal.

"Serang," kata Kasino.

Para kesatria mengeluarkan pedangnya dari sarungnya dan menyerang para monster yang menyerang kota. Pertarungan sengit banget. Ilmu sihir di gunakan dengan baik untuk mengalahkan monster Kadal. Pada akhirnya monster Kadal di kalahkan sama para kesatria. Daging monster Kadal di buat makan sama para kesatria karena kehabisan energi setelah bertarung habis-habisan. Pertunjukkan cewek-cewek cantik yang tadinya terhenti di lanjutkan lagi dengan baik. Suasana kembali penuh riang gembira gitu. Sampai waktu acara kemeriahan itu selesai. Para kesatria meninggalkan kota tersebut. Dono menemui Anwar.

"Terima kasih telah menonton pertunjukkan ku," kata Anwar.

"Iya. Nama juga kita teman," kata Dono.

"Kalau begitu aku permisi. Mau ke kota lain!" kata Anwar.

"Iya," kata Dono.

Dono melihat Anwar naik kereta kuda di dalam kereta kuda ada cewek-cewek cantik lah. Indro dan Kasino, ya iri banget dengan Anwar yang bisa bersama cewek cantik di dalam kereta kuda. 

"Ayo kita pulang!" kata Dono.

"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan.

Ketiganya naik kuda dan di bawa dengan baik menuju arah pulang. Agar tidak tersesat lagi, ya Dono memandu perjalanan dengan baik sampai menuju kota. Esok harinya. Sampai juga di kota, tepatnya di penginapan Saskia. Sebenarnya Dono, Kasino dan Indro mau istirahat gitu karena dari perjalan jauh. Saskia tidak  sendiri, ya ada Rara dan juga Selfi.  

"Dari mana kalian bertiga?" kata Saskia yang berwajah serem banget.

Rara dan Selfi, ya berwajah serem juga gitu. Dono, Kasino dan Indro ketakutan banget. 

"Anu...anu," kata Indro.

Dono diam dan begitu juga Kasino.

"Dari mana?" kata Saskia.

"Kayanya ketahuan ini mah," kata hati Indro.

Dono dan Kasino diam dan menunduk.

Saskia menjatuhkan selebaran di lantai. Indro pun mengerti....kenapa Saskia menjatuhkan selebaran di lantai?!. 

"Maaf aku dan teman-teman menonton pertunjukkan tersebut," kata Indro.

"Kalau begitu di hukum membereskan kafe sampai bersih," kata Saskia yang tegas.

"Iya," kata Indro.

Dono dan Kasino, ya ikut saja.....takut sama Rara dan Selfi. Jadi Dono, Kasino dan Indro membereskan kafe dengan baik banget. Saskia, Selfi dan Rara meninggalkan tempat tersebut.

"Kalau punya pacar begini jadinya. Tidak bisa melihat cewek yang lain," kata Indro.

"Bener omongan Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro.

"Kalau tahu jadinya begini. Lebih baik tidak punya pacar, ya tidak ada yang marahin kalau melirik cewek sana sini. Sendiri!" kata Kasino.

"Sendiri. Setuju!" kata Indro.

"Sama aku juga setuju. Sendiri lebih baik!" kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro melanjutkan bersih-bersih kafe dengan baik banget dari pada di marahin lagi sama Saskia, Rara dan Selfi.

Sunday, May 23, 2021

MAIN BONEKA

Indro keluar dari kamarnya menuju ruang tamu, ya membawa kardus berisi boneka. Di ruang tamu. Indro memainkan boneka tersebut dengan baik. 

Cerita yang di mainkan Indro :

Boneka kelinci berada di rumahnya, ya ingin menjalankan aktivitas seperti biasanya. Boneka kelinci merasakan sesuatu tidak enak pada dirinya. 

"Aku kayanya sakit," kata boneka kelinci. 

Boneka kelinci pun bersin-bersin. 

"Jangan-jangan aku terkena covid-19. Berita di Tv sampai kenyataan kehidupan sehari-hari tentang penyakit covid-19....heboh banget membuat kaum boneka pada takut," kata boneka kelinci. 

Boneka kelinci berusaha untuk menyembuhkan dirinya dengan minum obat warung gitu. Setelah minum obat warung, eee ternyata tidak sembuh. Ternyata boneka kelinci salah minum obat. Yang di minum obat batuk. 

"Salah minum obat. Keadaan ku tidak membaik jadinya," kata boneka kelinci. 

Boneka kelinci pun memikirkan kenapa dirinya bisa sampai sakit? Ternyata boneka kelinci inget banget....bahwa diri bersentuhan dengan temannya, ya boneka babi yang sakit. Memang berdasarkan data dokter yang memeriksa, boneka kucing....bahwa boneka babi terkena penyakit covid-19.

Ya boneka babi di rawat dengan baik di rumahnya dengan menjalankan prosedur kesehatan yang bener gitu....sampai boneka babi sembuh. Boneka kelinci menelepon boneka kucing untuk memeriksa dirinya sakit apa?. Setelah perbincangan singkat di telepon. Boneka kucing keluar dari kantornya di rumah sakit, ya membawa mobil ambulan dengan baik menuju rumah boneka kelinci. 

Sampai di rumah boneka kelinci. Ya di periksa dengan baik boneka kelinci ternyata positif terkena penyakit covid-19. Boneka kelinci menjalankan prosedur kesehatan pada dirinya sampai sembuh total. Boneka kucing, ya kembali ke tempat kerja di rumah sakit. 

Boneka kelinci sakit sampai 14 hari sama dengan boneka babi. Dengan prosedur yang tepat boneka kelinci sembuh dari penyakit. Boneka kucing yang sering dateng untuk memeriksa keadaan boneka kelinci. Seperti biasa memberikan saran "Jaga diri dengan baik....jangan sampai kambuh terkena penyakit yang sama, mungkin kondisi kamu jadinya lebih parah karena tidak bisa mengatasi penyakit yang ada di dalam tubuh". 

Boneka kelinci mengerti apa yang di omongin boneka kucing. Boneka kelinci menjaga dirinya dengan baik, ya mengikuti protokol kesehatan demi dirinya sendiri dan orang lain. 

***

Kasino selesai urusan kerjaannya di kamar, ya keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Di ruang tamu, ya Kasino melihat Indro yang main boneka gitu. 

"Indro main bonekaan?!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

"Dasar kelakuan anak kecil," kata Kasino. 

"Biarin kelakuan anak kecil. Yang penting aku suka!" kata Indro. 

Kasino memutuskan ke ruang tengah untuk nonton Tv saja. Indro sebenarnya ingin melanjutkan main bonekanya. Ternyata Indro berhenti bermain boneka. Ya boneka kelinci di taruh begitu saja di meja. Indro segera main game di Hp-nya dengan baik. Sedangkan Dono sedang asik mengetik di leptop di kamarnya, ya seperti biasa membuat cerita yang baik gitu. 

TRAGEDI

 

Saskia bersama Zahra anak angkatnya Saskia, ya jalan-jalan menuju taman. Sampai taman yang penuh dengan bunga yang cantik, ya ada kupu-kupu gitu. Zahra senang melihat taman yang penuh dengan bunga yang cantik itu. Saskia bahagia melihat Zahra bahagia. Keduanya duduk di taman sambil menikmati makan dan minum, ya bisa di bilang piknik sih. Tiba-tiba muncul 6 orang di hadapan Saskia dan Zahra. 6 penjahat tersebut berjubah hitam dan salah satu bertopeng hitam.

"Tuan Putri," kata orang yang bertopeng.

"Dari mana orang itu tahu aku...Putri kerajaan," kata hati Saskia.

Orang yang bertopeng itu menyuruh menangkap Tuan Putri dengan putri angkatnya itu. Saskia dan Zahra berlari sekuat tenaga untuk tidak di tangkap. Sampai Saskia terpojok sambil memeluk Zahra. Saskia berteriak Zack. 

"Penjaga Tuan Putri tidak akan datang kesini," kata salah satu orang berjubah hitam.

Saskia berharap Zack dateng karena pengawal pribadinya untuk melindungi dirinya. Saskia menggunakan sihir untuk memberitahukan keberadaannya dengan melepaskan bola energi ke langit dan meledak gitu berbentuk kembang api gitu. Orang-orang berjubah hitam pun menangkap Saskia dan Zahra dan di bawa paksa menuju sebuah rumah di tengah hutan. Zack yang mengetahui ledakan bola energi di langit tujuannya memberitahukan keberadaan Tuan Putri Saskia, ya dalam keadaan bahaya. Zack bergerak dengan cepat banget dengan mengendarai kudanya menuju taman bunga.

Sampai sampai taman bunga. Zack tidak menemukan Tuan Putri Saskia dan juga Zahra. Zack membaca keadaan lingkungan dengan baik. Ternyata ada jejak langkah langkah kaki dan juga benda-benda yang sengaja di jatuhkan Tuan Putri Saskia berbentuk asesoris penjepit rambut. Zack bergerak lagi dengan naik kudanya menuju arah keberadaan Tuan Putri Saskia dan Zahra.

Hampir sampai di rumah yang reok di tengah hutan. 6 orang berjubah hitam ingin menghabisi Tuan Putri Saskia dan Zahra. Zack sampai tepat waktu. 

"Lepaskan Tuan Putri!" kata Zack di atas kuda.

"Pengawal pribadi Tuan Putri," kata salah satu orang berjubah hitam.

6 orang yang berjubah hitam tidak ingin melepaskan Tuan Putri. Zack pun turun dari kuda dan menghadapi lawannya dengan kampaknya yang besar banget. 6 orang yang berjubah hitam, ya menggunakan pedang untuk menghadapi pengawal pribadi Tuan Putri. Pertarungan sengit banget, ya sampai mengunakan sihir lah. Zack mengalahkan satu persatu lawannya dengan baik banget.

Zack berhasil menyelamatkan Tuan Putri Saskia dan juga Zahra. Ketiganya meninggalkan tempat tersebut. Di pohon ada seekor burung gagak yang mengawasi semuanya dari tadi. Black yang mengedalikan burung gagak dari istana kerajaan, ya sangat marah sekali karena rencananya gagal untuk menghabisi Tuan Putri Saskia. Burung gagak terbang menuju istana kerajaan. Sampai di rumah. Saskia dan Zahra menjadi tenang banget. Zack tetap menjadi pengawal pribadi Tuan Putri Saskia yang setia dengan menjadi pelayan di penginapan...usaha yang di bangun Saskia dengan baik gitu.

Dono, Kasino dan Indro seperti biasa setelah menyelesaikan kerjaannya, ya ngumpul di kafe untuk ngopi-ngopi dan juga ngobrol hal-hal yang menarik ini dan itu. Zahra menemui Indro, ya ayah angkatnya Zahra. Senanglah Indro bertemu dengan Zahra. Begitu juga dengan Dono dan Kasino senang bertemu dengan Zahra. Keadan jadi bahagia banget. Zahra telah melupakan tradegi menimpa dirinya, ya begitu juga dengan Saskia. Zack tetap mengawasi keadaan dengan baik demi Tuan Putri Saskia, ya menjadi pelayan yang baik lah.

Saturday, May 22, 2021

CINTA KAKAK ADIK

Dono ke rumah Rara untuk mengajak kencan gitu. Sampai di rumah Rara. Dono memang bertemu dengan Rara. Saat mau pergi bersama Rara dan Dono, ya Lestiana....Mbaknya Rara menghampiri Dono dan Rara yang mau keluar rumah. Lestiana ingin jalan-jalan di temanin sama Dono gitu. Ya Dono tidak ada masalah sih jalan dengan Lestiana. Rara memang kesel dengan Mbaknya. Seperti biasa Lestiana memperintahkan Rara untuk mengalah karena adik yang baik harus mengalah. Sebenarnya Rara tidak mau mengalah tapi ada Ayah dan Ibu,ya jadinya Rara mengalah sih....pacarnya Rara di bawa sama Mbaknya.

Dono dan Lestiana pun meninggalkan rumah setelah pamit sama Ayah dan Ibu. Dono dan Lestiana, ya naik kereta kuda, ya keliling kota gitu. Rara yang tidak jadi kencan, ya murunglah di taman gitu. Saskia melihat Rara yang murung gitu, ya menghampirinya.

"Kenapa Rara....bete banget?" kata Saskia.

"Lagi kesel Saskia. Mau kencan dengan Mas Dono. Eeeee di serobot Mbak Lestiana. Jadinya Mbak Lestiana pergi sama Mas Dono. Kencan!" kata Rara.

"Emangnya Rara sudah baikkan dengan Mas Dono?" kata Saskia.

"Sudahlah baikkan. Saling memaafkan," kata Rara.

"Jangan-jangan Rara....cemburu dengan Mbak Lestiana. Karena Mas Dono jalan dengan Mbak Lestiana," kata Saskia.

"Aku cemburu. Mana mungkin. Aku cemburu dengan Mbak sendiri?!" kata Rara.

Rara langsung menunduk setelah bicara.

"Lain di mulut lain di hati," kata Saskia.

"Ketara...ya?!" kata Rara.

"Iyalah," kata Saskia.

"Rasa ketakutan kehilangan itu terasa," kata Rara.

"Rara berarti mencintai Mas Dono. Walau pesaingnya adalah Mbak Lestiana," kata Saskia.

"Banyak cowok yang menyukai Mbak Lestiana. Kenapa Mas Dono di pilih?" kata Rara.

"Kalau aku tidak salah denger obrolan Mas Dono dengan teman-temannya. Mbak Lestiana di anggap adiknya Mas Dono. Karena alasan tertentu. Hubungan keduanya tidak bisa di jalankan hubungan cinta. Tetap sebatas Kakak dan adik dari dulu sampai sekarang," kata Saskia.

"Mbak Lestina pernah cerita juga sih. Mas Dono dan Mbak Lestiana sebatas teman saja dan status pun kakak berardik karena janji masa kecil gitu," kata Rara.

"Waktu bisa mengubah keadaan," kata Saskia.

"Itulah yang Rara takutin. Mbak Lestiana cinta sejatinya Mas Dono," kata Rara.

"Sudah Rara. Tidak perlu berlarut dengan keadaan. Berpikir baik saja dengan Mbak Lestiana. Bahwa hubungan Mas Dono dan Mbak Lestiana sebatas kakak adik dari dulu sampai sekarang. Apalagi Mbak Lestiana sudah bertunangan dengan seorang bangsawan, Rizky," kata Saskia.

"Ya...aku akan berpikir baik saja pada Mbak ku lah!" kata Rara.

Rara pun baikkan dengan keadaanya. 

"Rara main ke tempat aku saja. Biasa buat kue dan main sama Zahra," kata Saskia.

"Iya," kata Rara.

Rara dan Saskia meninggalkan taman, ya bergerak menuju tempatnya Saskia. Sampai di rumah Saskia. Rara membuat kue dengan Saskia dan juga Zahra ikutan juga. Zahra yang masih kecil ternyata pinter buat kue, ya di bimbing dengan baik sama Saskia, ya Ibu angkatnya Zahra lah.

***

Dono dan Lestiana setelah berkeliling kota dengan kereta kuda. Ya keduanya memutuskan mampir ke sebuah toko baju untuk membelikan baju. Dono yang pengertian dengan Rara, ya membelikan baju yang bagus gitu dan di bantu Lestiana untuk memilih baju yang bagus itu. Setelah itu. Dono dan Lestiana berjalan-jalan lagi dengan penuh kebahagiaan, ya seperti kenangan masa lalu saat masa kecil gitu. Kasino dan Indro mau ke kafe, ya melihat Dono sedang jalan dengan Lestiana.

"Dono jalan lagi dengan Lestiana," kata Indro.

"Hubungan keduanya dari dulu sampai sekarang tidak berubah," kata Kasino.

"Kalau bukan karena janji masa kecil. Mungkin yang di pilih Dono adalah Lestiana," kata Indro.

"Sebuah janji harus di jalan dengan baik. Maka itu Dono memilih Rara karena cinta pada Rara," kata Kasino.

"Di cintai kakak beradik. Hebat juga Dono," kata Indro.

"Padahal bebannya berat banget Dono. Membagi cinta antara Lestiana dan Rara," kata Kasino.

"Cerita ini sebenarnya cerita kerajaan. Fantasi. Sebenarnya penulis bisa saja di buat cerita poligami. Kan cerita kerajaan, ya hal biasa punya istri dua. Bahwa Dono mendapatkan Lestiana dan Rara. Kenapa ceritanya di buat jadi realita kenyataan bahwa susah mencintai dua cewek apalagi ada hubungan kakak beradik lagi?" kata Indro.

"Keputusan penulisnya yang membuat cerita," kata Kasino.

"Alur ceritanya memang begitu," kata Indro.

"Emmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro sampai juga di kafe. Seperti biasa ngopi-ngopi di kafe sambil ngobrol bercerita banyak hal, ya menarik untuk jadi topik pembicaraan. 

***

Setelah membuat kue di tempat Saskia, ya Rara pulang ke rumahnya. Dono dan Lestiana sudah selesai jalan-jalannya, ya pulang ke rumah. Sampai di rumah Lestiana. Dono memberikan hadiah baju yang ia beli di toko baju untuk Rara. Ya Rara senang sekali di beliin baju sama Dono. Seperti biasa Rara mencoba memakainya baju tersebut dan di tunjukkan pada Dono. Lestiana senang melihat Rara bahagia. Lestiana meninggalkan Dono bersama Rara. Ya Lestiana pun bersantai di halaman belakang yang ada tamannya. Ternyata Risky ada taman sudah lama menunggu Lestiana. Jadinya Lestiana ngobrol asik dengan Risky, biasa obrolan cinta. 

Cukup lama Dono dan Rara ngonrol, ya urusan cinta. Sampai akhirnya Dono pamit pulang. Dono pun meninggalkan rumah Rara, ya menuju kafe. Sampai di kafe. Dono seperti biasa ngobrol dengan Kasino dan Indro sambil ngopi-ngopi gitu. Saskia menyuguhkan kue buatan Rara seperti biasanya. Dono, Kasino dan Indro menikmati kue buatan Rara yang enak banget.

DUKUN HEBAT

Dono di dalam kamar, ya sedang mengetik di leptopnya seperti biasa membuat cerita yang baik gitu. Kasino masik sibuk dengan kerjaannya di kamarnya. Indro di ruang tengah sedang asik nonton Tv, ya biasa acara berita tentang seputar kehidupan ini dan ini dengan pokok permasalahan yang ini dan itu. Indro sampai terkejut dengan berita tentang kantor polisi yang di bakar sama penjahat gitu.

"Kacau. Daerah yang kantor polisinya di bakar penjahat. Berarti kejahatan di daerah tersebut merajalela banget. Takut ah banget," kata Indro.

Indro terus menonton Tv dengan baik banget. Kasino akhirnya menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, ya jadinya keluar dari kamarnya menuju ruang tengah untuk menonton Tv. Duduklah Kasino di sebelah Indro.

"Acaranya berita, ya Indro?" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Kasino santai nonton Tv yang acaranya berita gitu.

"Ooooo iya Kasino. Ilmu-ilmu kesesatan itu masih di pelajari manusia.....apa tidak?" kata Indro.

"Ilmu-ilmu kesesatan. Ya masih sih. Contohnya : untuk lancarkan jalan kehidupan, ya agar tidak di usir dari tempat ia menumpang di tanah orang. Maka dengan menanam pohon yang di suruh sama dukun," kata Kasino.

"Berarti masih toh," kata Indro.

"Ada cerita lagi sih. Batu yang memiliki kemagisan di taruh di dompet. Dengan tujuan usaha yang di jalankan laris gitu. Kenyataan sih memang laris gitu," kata Kasino.

"Hebat juga tuh batu yang memiliki kemagisan itu. Dukunnya hebat juga tuh ngasih penarik rezeki. Agar usaha lancar gitu," kata Indro.

"Ada juga cerita ilmu gendam dan pelet di gunakan untuk menggaet cewek. Tapi ternyata niat yang aslinya, ya mencuri perhiasan ceweklah. Kalau zaman sekarang lebih cenderung Hp yang mahal di pegang cewek lah," kata Kasino.

"Hebat juga ilmu gendam dan pelet itu dapat menggaet cewek. Sebenarnya ilmu gendam dan pelet kaya ilmu hipnotis sih. Dukunnya hebat. Kalau aku sih tidak perlu mencuri harta cewek. Aku inginnya istri dua. Poligami gitu," kata Indro.

"Maunya Indro...poligami," kata Kasino.

"Nama juga cowok. Mencintai satu cinta kan kurang. Kalau dua bolehlah...cukup gitu," kata Indro.

"Aku paham sih. Cowok...Indro itu!" kata Kasino yang tegas.

"Ilmu sirep itu masih ada apa enggak?" kata Indro.

"Ilmu sirep mungkin masih ada. Tujuannya membuat orang tidur dan segera melancarkan kejahatan. Mencuri atau merampok, ya rumah orang kaya jadi sasarannya," kata Kasino.

"Berarti. Polisinya di sirep agar tidur dan di laksanakannya kejahatan untuk membakar kantor polisi," kata Indro.

"Ya bisa jadi sih. Kalau di kaitkan dengan cerita ilmu-ilmu kesesatan gitu," kata Kasino.

"Kacau. Daerah tersebut. Kantor polisi di bakar. Kejahatan makin merajalela itu mah," kata Indro.

"Kantor polisi di bakar. Ya memang kacau lah. Kejahatan makin berani melawan penegak hukum," kata Kasino.

"Takut ah ke daerah itu," kata Indro.

"Kalau takut ke daerah situ, ya di daerah sini aja!" kata Kasino yang tegas.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Kasino fokus nonton Tv. Acara berita berganti menjadi acara film yang bagus gitu. Kasino dan Indro, ya terus asik nonton Tv. Sampai Indro teringat sesuatu dan berkata "Kasino."

"Apa?" kata Kasino.

"Ilmu kesesatan tidak di punyai. Biasanya yang melakukan kejahatan dengan menipu salah satunya, uang palsu kan," kata Indro.

"Kalau uang palsu sih. Aku pernah kejadian gitu sih. Kenyataan dalam hidup sih. Memang menipu sih...orang-orang yang berbuat kejahatan itu," kata Kasino.

"Bisa saja dengan cara seperti ini. Saat orang menyewa ojek. Penumpangnya itu membawa alat suntik yang mengandung obat bius di suntikkan di bagian leher tukang ojek tersebut. Tukang ojek yang pingsan itu di buang di tempat sampah. Ya motornya di bawa kabur gitu sama penjahat," kata Indro.

"Nama kejahatan. Ya bisa terjadi seperti di ceritakan Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Padahal ide cerita itu aku ambil dari terkenal di Tv tentang jarum suntik vaksin covid-19," kata Indro.

"Oooo begitu," kata Kasino.

"Jika kejahatan itu di jalankan sama cewek yang ingin mengambil mobilnya orang-orang kaya dengan cara menyuntikan obat bius. Ya orang-orang kaya yang hidung belang. Cowok yang suka main cewek gitu," kata Indro.

"Membuat kapok cowok hidung belang. Kehilangan mobilnya," kata Kasino.

"Maksudnya begitulah," kata Indro.

"Nama juga kejahatan bisa terjadi sih. Kita kan cuma cerita saja," kata Kasino.

"Memang cuma cerita saja!" kata Indro yang tegas.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv lagi. Dono masih asik mengetik di leptopnya dengan baik banget.

Friday, May 21, 2021

LUPA TEPAT WAKTU

Dono mengendarai kudanya dengan santai banget, ya sambil baca buku. Sebuah desa di serang sama segerombolan serigala liar yang haus ingin memangsa manusia, ya bisa di bilang sih monster sih. Para  serigala terus menyerang manusia. Para manusia ada yang melawan serigala dan ada yang melarikan diri. Dono mendengar suara teriakan minta tolong, ya manusia yang di kejar-kejar sama serigala. Segera Dono menghentikan baca bukunya, ya di taruh di dalam tasnya dan di pacu kudanya berlari kencang banget. Orang yang di kejar serigala terjatuh karena terselandung akar. Serigala melompat dan membuka mulutnya dan cakar yang tajam ingin mencabik-cabik manusia. Dono melompat dari kudanya dan menebas serigala dengan pedang, ya menjadi dua. 

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Dono.

"Tidak apa-apa?" kata orang itu.

Dono dan orang itu naik kuda, ya bergerak menuju desa yang di serang oleh gerombolan serigala. Sampai di desa. Keadaan desa, ya hancur berantakan gitu. Dono turun dari kudanya, ya segera menyerang serigala dengan menggunakan pedangnya. Satu persatu serigala di kalahkan Dono. Sampai serigala ketakutan, ya melarikan diri dari situ. Sampai di tengah hutan. Serigala yang melarikan diri di bunuh sama manusia yang mengendalikan para serigala tersebut. Ya manusia yang mengendalikan serigala bisa di bilang Setan lah. 

Setan pun bergerak menuju desa. Dono menolong para warga desa yang terluka dengan sihir penyembuhan. Kepala desa pun bercerita tentang warga desa yang di tolak jadi pemimpin di desa dan membuat perjanjian dengan Setan untuk menjadi kepala desa, eeee malah di kendalikan Setan untuk menghancurkan desa. Dono paham cerita kepala desa. Setan sampai di desa. 

Dono menghadapi Setan yang ingin menghancurkan desa. Pertarungan pun sengit banget. Adu pedang pun terjadi. Dono mengerahkan teknik pedangnya dengan baik demi mengalahkan Setan. Memang Dono berhasil memotong tangan kanannya Setan, ya sampai jatuh ke tanah tangan kanannya Setan yang memegang pedang. Setan pun menyatukan tangannya kembali.

"Musuh yang sulit," kata Dono.

Dono harus bekerja keras lagi untuk mengalahkan Setan. Pertarungan pun jadi lebih sengit lagi. Dono pun berkali-kali memotong tubuh Setan, ya tetap kembali bersatu kembali. Setan pun berubah menjadi sosok yang besar banget, ya bisa di bilang monster Setan gitu. Dono tidak gentar menghadapi musuhnya. Pertarungan di lanjutkan dengan baik banget. Setan mengerahkan kemampuannya yang sangat hebat banget. Dono kewalahan dih. Demi menyelamatkan warga desa. Ya Dono mengerahkan kemampuannya dan menggunakan teknik sihir dengan elemen air yang level nya tinggi, yaitu es yang dapat membekukan Setan. 

Ya Setan tidak bisa bergerak di dalam bongkahan es. Dono pun menggunakan teknik pedangnya, ya membelah Setan menjadi dua bagian. Inti kekuatan yang ada di kepala manusia yang di kendalikan Setan, ya terbelah jadi dua. Monster Setan pun musnah. 

"Aku berhasil," kata Dono.

Dono kelelahan menghabisi musuhnya. Para warga desa senang karena Setan telah di kalahkan. Ya akhirnya Dono duduk untuk istirahat. Tiba-tiba kehilangan kesadaran Dono alias pingsan gitu. Kepala desa beserta warga, ya membawa Dono ke kediamana kepala desa. Sampai waktu esok hari. Dono terbangun dari pingsannya. Tahu-tahu ada cewek cantik di sebelahnya. 

"Siapa kamu?" tanya Dono.

"Aku anak kepala desa. Rani. Aku yang merawatmu dari keadaan pingsan," katanya.

"Rani. Terima kasih," kata Dono.

"Iya," kata Rani.

Rani pun keluar dari ruangan tersebut. Dono yang sudah baikkan, ya keluar dari rumahnya kepala desa. Di luar Dono di sambut baik dan di ajak makan sama kepala desa dan juga warga. Dono pun, ya segera menikmati makan dan minuman yang enak. Dono memang tertarik dengan anak kepala desa yang cantik. Setelah di pandang dengan baik, ya wajahnya Rani mirip dengan Rara.

"Kenapa aku tertarik dengan cewek yang parasnya mirip Rara?" kata hati Dono.

Dono males berpikir lebih jauh memikirkan cewek, ya jadinya Dono terus menikmati makan dan minuman yang enak yang di sajikan dengan baik sama kepala desa dan warga desa. Setelah itu. Dono pun pamitan dengan kepala desa dan warga desa untuk melanjutkan perjalanan. Rani memang suka dengan Dono, ya namanya cewek di sembunyikan dengan baik rasa suka itu bisa di bilang malunya cewek deh. Dono pun naik kudanya dan melanjutkan perjalan dengan baik. Seperti biasa kuda di bawa Dono dengan keadaan berjalan santai saja, ya Dono bisa baca buku dengan santai gitu. Sampai di kota. Dono bertemu dengan Rara. Tahu-tahu Rara marah dengan Dono. Rara menyerang Dono dengan pedangnya. Dono menangkisnya dengan pedangnya. Terjadi pertarung pedang antara Dono dan Rara, ya sengit banget. Sampai pedang yang di pegang Rara terlepas dari tangannya, ya jadinya Rara kalah.

"Kenapa Rara menyerang?" kata Dono.

"Kesal," kata Rara.

Rara mengeluarkan sihir elemen airnya yang di arahkan ke Dono. Ya Dono menghindari serangan Rara dengan baik. Cuma gara-gara kulit pisang yang di buang sama anak kecil di jalan. Dono menginjak kulit pisang tersebut. Dono terpeleset dan jatuh ke jalan. Sihir Rara yang elemen air di jatuhkan di atas kepala Dono. Jadi Dono basah deh. Rara yang telah meluapkan kekesalannya, ya pergi gitu. Indro dan Kasino menghampiri Dono yang basah kuyup.

"Lagi-lagi bertengkar dengan Rara," kata Indro.

"Jangan-jangan masalah sepele," kata Kasino.

"Aku baru sampai di sini sudah di serang Rara. Aku sendiri tidak tidak tahu masalahnya," kata Dono.

"Inget-inget Dono. Hari kemarin itu. Hari apa?" kata Indro.

"Hari kemarin. Hari apa?" kata Kasino.

"Hari kemarin. Hari ulang tahun Rara. Aku berjanji untuk merayakan ulang tahunnya. Aku pingsan di desa setelah bertarung dengan Setan. Jadi aku lupa untuk kembali tepat waktu," kata Dono.

"Pantes. Salah paham. Karena keadaan," kata Indro.

"Nama juga janji di buat sama cewek. Raranya menungu janji itu dengan baik. Sampai malu karena Dono sendiri yang salah menggemborkannya mau mengadakan pesta gitu untuk merayakan ulang tahun Rara," kata Kasino.

"Ya aku yang salah. Panteslah Rara marah sama aku," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro meninggalkan tempat tersebut. Dono sampai di peninapan tempatnya Saskia, ya untuk istirahat dan juga membersihkan diri. Dono meminta Saskia untuk membujuk Rara, ya meminta maaf gitu...kalau Dono bertemu dengan Rara yang sedang marah tambah kacau. Rara dan Saskia bicara dengan baik. Ya pada akhirnya api kemarahan Rara padam karena di jelaskan kenapa Dono tidak mengadakan pesta ulang tahun Rara tepat waktu. Rara memaafkan Dono. 

Ya Dono yang telah membersihkan dirinya, ya ke kafe untuk ngobrol dengan Indro dan Kasino.....ngopi-ngopi seperti biasanya. Dono pun bercerita tentang dirinya yang berhasil menyelamatkan desa dari serangan gerombolan serigala dan juga Setan. Kasino dan Indro senang mendengar cerita Dono dengan baik. Dono menceritakan tentang Rani anak kepala desa yang cantik banget yang merawat Dono dari pingsan dan juga Dono tertarik dengan Rani karena parasnya mirip dengan Rara. Rara mendengar cerita Dono yang dekat dengan cewek. Rara yang tadi telah memaafkan Dono, ya sontak api kemarahannya naik lagi. 

Kasino dan Indro melihat Rara jadi ketakutan banget. Dono tidak bisa berkata apa-apa melihat Rara yang marah banget. Rara pun menggunakan sihir elemen airnya ke Dono, ya di buat Dono basah kuyup gitu.

"Dasar cowok. Melihat yang bening dikit belok," kata Saskia.

Saskia dan Rara pun meninggalkan tempat tersebut. Dono pun kapok karena membuat Rara marah lagi. Kasino dan Indro, ya tidak bisa berkata apa-apa melihat keadaan Dono yang basah kuyup gitu. Dono kembali membersihkan dirinya lagi. Kasino dan Indro membersihkan ruangan kafe dengan baik dari pada di marahin sama Saskia, ya berabe deh. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro kembali ngumpul di kafe untuk ngopi-ngopi dan bercerita ini dan itu pokoknya menarik gitu.

MISI RAHASIA

Keadaan memang malam. Kasino menjalankan misi rahasia untuk mengawasi seseorang. Dengan baik Kasino pun sedang mengawasi seorang yang bergerak di malam yang tenang. Sampai di sebuah rumah tua. Kasino melihat orang yang ia awasi masuk rumah tua. Kasino tetap memperhitungkan semuanya dengan baik, agar tidak ketahuan. Orang tersebut berbicara dengan temannya, ya membicarakan tentang rencana merampok. Kasino tak sengaja menjatuhkan kendi tua, ya jadinya terdengar deh suara kendi jatuh.....pada orang-orang yang sedang ngobrol yang menyusun rencana perampokan. Kasino harus bertarung dengan orang yang ia buntutin tersebut bersama dengan teman-temannya.

Pertarungan sengit banget. Adu pedang. Sampai menggunakan teknik sihir gitu. Kasino mengalahkan satu persatu dengan baik. Semuanya di tangkap Kasino dengan cara di ikat dengan tali. Salah satu kabur gitu. Kasino membawa semua penjahat untuk di penjara gitu. Di tempat intrograsi. Kasino memang ingin mencari tahu tentang rencana perampokan tersebut. 

"Rencana pengiriman barang ke kota lain yang akan di rampok. Selfi mendapatkan pekerjaan tersebut," kata Kasino.

Karena sudah tahu tentang kebenaran rencana dari penjahat, ya Kasino segera membawa kudanya dengan cepat menuju tujuan. 

Di kota. Selfi seorang kesatria wanita, ya mendapatkan pekerjaan dari bangsawan untuk mengantarkan barang ke kota lain. Selfi berangkat bersama anak buahnya dengan baik. Kereta kuda di kawal dengan baik sama Selfi dan anak buahnya. Kasino sampai di kediaman Selfi. Ternyata Kasino tidak menjumpai Selfi karena Selfi sudah menjalankan tugasnya mengantarkan barang ke kota lain. Segera Kasino mengendarai kudanya dengan baik menuju arah keberadaan Selfi.

Sampai di tengah hutan. Selfi dan anak buahnya waspada dengan baik. Satu anak panah mengenai anak buah Selfi, ya jatuh dari kuda. Selfi dan anak buahnya lebih waspada lagi. Serangan panah terus di tembakkan dengan baik. Selfi menggunakan pedangnya menangkis panah yang ke arah dirinya.Ya begitu juga anak buahnya. Musuh pun muncul dengan menyerang dengan pedang. Pertarungan sengit. Ya adu pedang dan juga teknik sihir.

Anak buah Selfi pada kalah, ya ada yang mati dan juga terlukan parah. Selfi bertarung habis-habisan dengan baik banget melawan para musuhnya. Selfi pun terpojok di sebuah pohon. Kasino sampai dan segera melompat dari kuda, ya menyerang para penjahat. Pertarungan sengit banget. Adu pedang dan teknik sihir. Kasino mengalahkan satu persatu lawannya dengan baik, ya demi menyelamatkan Selfi. Sampai Kasino berhadapan dengan pemimpin penjahat yang kemampuan pedangnya hebat dan juga teknik sihirnya tinggi.

Kasino mengerahkan seluruh kemampuannya demi orang yang ia cintai. Jadi pertarungan lebih sengit banget. Akhir pertarungan musuh di habisi Kasino dengan teknik sihir elemen angin. Musuh telah kalah semuanya. 

"Selfi tidak apa-apa?" kata Kasino.

"Tidak apa-apa? Terima kasih atas bantuannya!" kata Selfi.

Kasino menolong anak buah Selfi yang bisa di selamatkan dengan sihir penyembuhan, ya begitu juga dengan Selfi. Setelah keadaan baik. Kasino, Selfi dan anak buah Selfi bergerak lagi membawa kereta barang menuju kota yang di tuju. Sampai di kota tujuan. Selfi menyerahkan barang tersebut dengan baik pada pemiliknya, ya bangsawanlah. Selfi, Kasino dan anak buah Selfi, ya berangkat lagi untuk kembali pulang ke rumah.

Perjalanan di jalan dengan baik, ya di buat moment baik sama Kasino dan Selfi. Sampai di rumah Selfi, ya Selfi istirahat. Kasino ke kafe lah untuk ngumpul dengan Dono dan Indro, ya ngopi-ngopi gitu. Kasino bercerita kepada Dono dan Indro, ya tentang dirinya berhasil menggagalkan perampokan dan menolong Selfi.......cewek yang Kasino cintai. Dono dan Indro senang mendengar cerita Kasino yang berhasil menggagalkan rencana perampokan.

Thursday, May 20, 2021

PUTRIKU

Indro bertualang dengan mengendarai kudanya dengan baik. Saat masuk ke hutan yang angker. Kuda bertingkah aneh gitu, ya tanda merasakan ketakutan pada hutan tersebut. Indro pun turun dari kudanya dan mengikatkan tali ke pohon agar kuda tidak kabur. Indro masuk ke dalam hutan dengan perlahan-lahan. Memang berdasarkan rumor masyarakat ada seekor monster di dalam hutan, ya bisa di bilang penguasa hutan gitu. Indro memberanikan diri untuk bertualangan, tujuannya ke hutan yang angker gitu untuk membuktikan kebenaran omongan masyarakat.

Indro tetap berani melangkah masuk lebih dalam ke hutang. Terdengar suara langkah yang cepat banget menuju arah Indro. Dengan sigap Indro merasakan keberadaan musuh yang menyerang. Monster muncul mau menabrak Indro dengan taring yang tajem. Indro melompat dengan tinggi banget sampai naik ke pohon. Monster terus menabrak apa saja di depannya. Biasalah monster Babi, liarnya bukan main.

"Ternyata monster Babi," kata Indro.

Indro pun turun dari pohon dan menghadapi monster Babi. Ya monster Babi balik arahlah dan segera menyerang Indro. Mulai Indro menarik pedangnya dari sarungnya.

"Kau akan kalah monster Babi," kata Indro.

Monster Babi menyerang Indro, ya di tabrak beneran gitu. Indro mengehindari serangan monster Babi dan segera Indro menebas monster Babi dengan pedang, ya menjadi dua bagian gitu. Monster Babi mati deh.

"Monster Babi ini enak di makan dagingnya. Jual lebih untung lagi," kata Indro.

Indro pun memang ingin menjalankan niatnya itu. Tahu-tahu monster bertubuh besar berwarna hijau dan membawa gada, ya menyerang Indro. Untung Indro sigap, jadi menghindari monster hijau nama lainnya monster Ogrer. Ya Monster Ogrer menyerang Indro dengan gadanya terus menerus. Indro pun melawannya dengan pedangnya juga. Pertarungan sangat sengit banget. Indro menggunakan teknik pedangnya dengan baik dan berhasil memotong lengan monster Orger.

Tampa pikir dua kali lagi, ya Indro menebas lehernya monster Orger dengan pedang...sampai terpish kepala dengan badannya. Mati tuh monster Orger. Terdengar suara anak kecil di rimbunnya semak. Indro bergegas ke tempat suara tersebut untuk menolong anak kecil. Ternyata anak kecil itu lagi di serang sama monster Orger. Indro bergerak cepat menyelamatkan anak tersebut. Sampai pedangnya terlepas dari tangannya. Monster Orger menyerang dengan gadanya ke Indro dan juga anak tersebut. Indro tanpa senjata di tangannya, jadi mengeluarkan sihir dari tangannya. Keluarlan sihir elemen api dari tangan Indro, ya menyerang ke monster Orger sampai kena tuh monster. Ya Monster Orger pun hancur lebur dengan api yang membara.

Anak kecil yang di tolong Indro, ya ternyata ayahnya tuh anak kecil mati di bunuh oleh monster. Ya Indro menguburkan dengan baik mayatnya ayahnya anak kecil tersebut. Indro pun membawa anak kecil tersebut pulang ke kota, ya dengan mengendarai kuda lah. Beberapa saat sampai di sebuah penginapan gitu, ya tempat tinggal Indro di situ sih karena Indro kerja di kota. Saskia pemilik penginapan, ya menghampiri Indro.

"Indro anak siapa yang kamu bawa, jangan-jangan Indro selingkuh ya?" kata Saskia yang menyudutkan.

"Saskia ini anak aku tolong di hutan. Ayahnya meninggal di bunuh monster," kata Indro menjelaskan.

"Anak yang kasihan. Badannya kotor. Tante mandiin ya," kata Saskia.

Indro menyerahkan anak kecil yang di gendongnya ke Saskia. Ya Saskia membawa anak kecil ke kamar mandi untuk di mandikan dengan baik, ya setelah itu di berikan pakaian yang layak dan juga makan dan minum. Indro bersantai sambil minum kopi di kafe masih bagian dari penginapan gitu. Kasino  masuk kafe dan menghampiri Indro yang sedang santai.

"Kaya aku punya putri kecil," kata Indro.

"Putri kecil. Indro belum nikah dengan Saskia," kata Kasino.

"Aku hari ini menolong anak kecil dari serangan monster. Ya orang tuanya meninggal di bunuh monster. Tuh anak kecil yatim piatu. Aku angkat jadi anak ku. Ya putri kecil ku," kata Indro.

"Begitu toh ceritanya. Keputusan Indro. Apakah Saskia suka dengan keputusan Indro?" kata Kasino.

"Kenyataan Saskia suka dengan anak kecil. Tuh anak kecil di rawat dengan baik dengan Saskia dengan baik," kata Indro.

"Saskia suka dengan anak kecil. Berarti tidak ada masalahlah," kata Kasino.

Dono baru selesai urusan kerjaanya masuk ke kafe dan menghampiri Kasino dan Indro yang sedang bersantai ngopi gitu.

"Hari melelahkan," kata Dono.

"Don, Indro sudah punya putri kecil," kata Kasino.

"Kan...Indro belum menikah dengan Saskia. Gimana ceritanya sudah dapet anak gitu. Cerita Indro!" kata Dono.

"Aku hari menolong anak kecil dari serangan monster. Ayahnya meninggal di bunuh monster. Ya jadinya aku angkat jadi anak aku saja. Saskia suka dengan anak itu,"kata Indro.

"Begitu toh ceritanya," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro bersantai dengan baik banget gitu, ya ngopi-ngopi gitu untuk menghilangkan rasa lelah kerja seharian gitu. Saskia dan anak kecil yang di berinama dengan baik sama Saskia, nama Zahra. Ya Saskia dan Zahra, ya tidur bareng di kamar gitu.

Tuesday, May 18, 2021

CERITA FANTASI

Dono duduk santai di ruangan di sebuah gedung, ya bisa di sebut kantor. Dono pun melihat keadaan lingkungan dari balik kaca gitu.

"Ramai. Sibuk. Rencana manusia masing-masing," kata Dono. 

Dono masih asik melihat keadaan lingkungan dari balik kaca. Indro masuk ruangan kantornya Dono dan melihat Dono yang sedang duduk santai melihat keadaan lingkungan dari balik kaca. Indro mengambil kursi di bawa ke tempat Dono, ya jadinya duduk di sebelah Dono gitu. 

"Asik bener melihat keadaan," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Keadaan di lingkungan tetap sesuai rencana manusia," kata Indro. 

"Realitanya begitu," kata Dono. 

"Sedikit perubahan. Apa ya?" kata Indro berpikir panjang. 

"Fantasi saja!" kata Dono. 

"Fantasi ya? Ok boleh. Jadi dunia ini jadi dunia kerajaan dan juga ada sihir. Aku jadi seorang kesatria," kata Indro. 

"Kesatria yang menunggang kuda gitu," kata Dono. 

"Seru juga sih nunggang kuda," kata Indro. 

"Naga turun dari langit. Menghancurkan lingkungan dengan semburan apinya yang dasyat banget. Indro yang menjadi kesatria langsung bergerak untuk mengalahkan Naga, ya dengan pedang dan juga sihir," kata Dono. 

"Dono dan Kasino, ya jadi kesatria juga untuk membantu Indro untuk mengalahkan Naga. Dengan penggabungan tiga kekuatan kesatria, ya Naga di kalahkan," kata Indro. 

"Masyarakat senang di tolong sama kesatria karena terselamatkan dari kehancuran total dari amukan Naga," kata Dono. 

"Setelah pertarungan. Ya Indro kencan dengan putri raja yang cantik banget.....Saskia," kata Indro. 

"Kasino masih ada urusan lain, ya pergi ke kota lain dengan berkudalah. Sampai kota tujuan. Kasino mengalahkan para penjahat, ya di bantu oleh kesatria wanita di kota tersebut. Penjahat yang telah di kalahkan, ya di penjara gitu. Kasino pun kencan dengan kesatria wanita, ya Selfi," kata Dono. 

"Sedangkan Dono. Seperti biasa bertengkar dengan Rara. Dari urusan kecil sampai urusan besar. Memang terjadi pertarungan pedang dan juga sihir. Ya pada akhirnya itu cuma ungkapan perasaan Dono dan Rara saja. Ya Dono dan Rara baikkan lagi. Cerita ending cerita yang bagus apa?" kata Indro berpikir panjang. 

"Cerita dewasa apa anak-anak?" kata Dono. 

"Dewasa sih maunya," kata Indro. 

"Kalau cerita dewasa. Ya ending ceritanya. Ciumam saja dengan pasangan masing-masing," kata Dono. 

"Kalau cerita dewasa memang ciuman yang bagus endingnya. Kadang lebih baik ceritanya di buat anak-anak atau sifat segala umur gitu pantes. Ya pegangan tangan saja. Ending deh ceritanya," kata Indro. 

"Emmmm," kata Dono. 

"Ooooo iya Don. Perlombaan menyanyi di Tv, ya peserta menyanyi sudah di ambil namanya apa belum untuk di jadikan tokoh dalam cerita gitu....seperti biasanya?" kata Indro. 

"Belumlah," kata Dono. 

"Belum toh. Jadi Dono masih sibuk lain gitu?!" kata Indro. 

"Ya begitu adanya. Toh itu juga cuma permainan di dalam cerita juga," kata Dono. 

"Memang sih cuma permainan dalam cerita," kata Indro. 

Indro dan Dono terus memandang lingkungan dari balik kaca. Kasino masuk ruangan kantor dan berkata "Don, Indro....waktunya makan siang ini!" 

"Iya," kata Dono dan Indro bersamaan. 

Dono dan Indro, ya keluar dari ruang kantor bersama Kasino. Ketiga pun ke kafe terdekat untuk ngopi-ngopi gitu sekaligus makan siang. Di kafe Dono, Kasino dan Indro bertemu dengan Saskia, Selfi dan Rara. Keadaan jadi penuh kebahagiaan gitu. 

Monday, May 17, 2021

MENGUBAH NASIF

Kasino dan Indro sedang memancing di pinggir sungai. 

"Kasino," kata Indro. 

"Apa?" kata Kasino. 

"Kerjaan masyarakat miskin keluh kesah keadaannya?!" kata Indro. 

"Masyarakat miskin yang berpikir miskin terus, ya keluh kesah sih. Padahal tidak perlu seperti itu. Harus berpikir pinter. Contoh : Jika hidup di pinggir sungai, ya harus melihat lingkungan dengan baik.....apa yang harus di kerjakan untuk mendapatkan rezeki dengan baik. Menangkap ikan di sungai. Hasil menangkap Ikan tersebut di makan sendiri dan di jual," kata Kasino. 

"Kalau hidup di pinggir sungai maka berpikir sama seperti yang di omongin Kasino. Kalau hidup di kota. Tanah punya orang, ya ngontrak. Kerjaan buruh pasar. Gaji pas-pasan untuk hidup satu orang saja. Keluh kesah deh masyarakat miskin," kata Indro. 

"Kalau keadaan seperti itu. Ya mau di kata apa? Hidup di kota harus bekerja keras dengan memanfaatkan ilmu pendidikan. Ya mengikuti perubahan zaman. Maka hidup akan kaya," kata Kasino. 

"Pendidikanlah yang mengubah nasif manusia dari miskin jadi kaya, ya mengikuti perubahan zaman," kata Indro. 

"Contoh : pesawat saja. Di bangun dengan baik. Baik pemerintahan atau swasta. Membuka lapangan pekerjaan. Bidang pendidikan di atur dengan baik. Maka ketika masyarakat miskin yang telah mempunyai pendidikan di bidang urusan pesawat, jadinya kerja di transportasi udara tersebut. Masyarakat miskin kerja jadinya kaya. Berhasil mengubah nasif," kata Kasino. 

"Transportasi udara tidak akan macet kan Kasino?" kata Indro. 

"Transportasi udara, ya tidak akan macetlah. Memangnya transportasi darat...macet. Gara-gara si Komo lewat. Gara-gara jumlah kendaraan mobil dan motor jadi macet. Ya di tanggulangi dengan baiklah agar tidak macet. Jalan ini jalan itu. Alternatif ini dan itu," kata Kasino. 

"Manusia yang mengembangkan kemajuan teknologi. Manusia juga yang harus menanggulangi masalah dari kemajuan itu. Jadi hidup seperti sekarang ini. Yang miskin bisa mengubah nasifnya dari pendidikan jadi kaya dan bisa membeli mobil," kata Indro. 

"Realitanya begitulah," kata Kasino. 

Umpan di makan ikan, ya pancingan segera di tarik sama Kasino. Ya Kasino dapet ikan dan ikan di taruh di ember. Indro lebih bersabar lagi untuk umpan di pancingan ya di makan ikan. Kasino memasang umpan di kail dan segera di lempar lagi ke sungai. Ya mancing lagi Kasino dengan baik. 

"Kasino," kata Indro. 

"Apa?" kata Kasino. 

"Enak ya kerja di bidang industri pertelevisian," kata Indro. 

"Ya enak sih. Karena kerja menghasil uang. Dengan punya uang menjalankan kehidupan ini, ya bisa membeli apa pun yang di inginkan.....sampai mobil di beli," kata Kasino. 

"Pendidikanlah yang mengubah nasif manusia menjadi orang berguna dan kaya, yang kerja di bidang industri pertelevisian itu," kata Indro. 

"Kenyataan begitu. Ada contoh seperti ini : orang miskin yang sering nonton Tv di rumah tetangganya. Dalam hati orang miskin itu. Aku ingin kerja di Tv itu demi masa depan ku lebih baik. Orang miskin itu memegang teguh janji di hatinya untuk bisa kerja di Tv. Orang miskin berusaha mengubah nasifnya dengan jalan pendidikan. Memang ujiannya berat banget. Kendala biaya pendidikan. Orang miskin ingin cita-cita tercapai dengan baik....jadi berusaha mendapatkan beasiswa pendidikan. Sampai akhirnya orang miskin selesai pendidikannya dan kerja di Tv. Cita-citanya tercapai dan mengubah nasifnya jadi orang kaya," kata Kasino. 

"Contoh Kasino....bener banget," kata Indro menegaskan omongan Kasino. 

Umpan di makan ikan, ya Indro segera menarik pancingan dengan baik. Indro dapet ikan dan ikan di taruh di ember. Indro ingin memancing lagi. Keadaan berubah, ya mau hujan. Jadi Indro dan Kasino, ya memutuskan untuk pulang ke rumah. Sampai di jalan raya. Bertemulah Dono yang membawa motor dan menghentikan motornya dekat Kasino dan Indro. 

"Kasino, Indro...naik!" kata Dono. 

"Ok," kata Kasino dan Indro bersamaan. 

Kasino dan Indro naik motor Dono. Jadi bertiga di motor deh. Dono membawa motor dengan baik sampai ke rumah.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK