CAMPUR ADUK

Sunday, October 11, 2020

PINTU BERKAH

Indro setiap hari tekun dengan usahanya jualan kopi yang di ambil dari temannya UMKM. Hasil dari penjualan di hitung harian lumayan bisa mencukupi kebutuhan sehari Indro apalagi sebulan, maka itu Indro menyisihkannya dan di infakin di mesjid. Dono dan Kasino, ya tahu kebiasaan Indro, yang selalu infak ke mesjid, ya Dono dan Kasino...kalau rezeki lebih pun di infakin ke mesjid. Pengurus mesjid menyaksikan tiga pemuda yang selalu menitipkan rezekinya di jalan Tuhan.

Suatu ketika. Indro pusing banget, karena modal untuk order barang hilang karena ada orang jahat yang mencurinya. Indro di beri masukan yang baik sama Dono dan Kasino, ya mengikhlaskan modal yang hilang itu. Dono dan Kasino, ya patungan modal dan di berikan ke Indro dengan tujuan usaha Indro berjalan dengan baik lagi.

Indro pun senang bantuan dari Dono dan Kasino, padahal Indro....mau ikutan bantuan dari dana pemerintahan untuk usaha kecil yang mengalami kesulitan modal. Karena telah di bantu Dono dan Kasino, ya tidak lagi ikutan meminta dana bantuan dari pemerintahan untuk usaha kecil.

Indro terus giat usahanya, ya menjajakkan kopi yang enak tersebut karena pelanggannya sudah banyak. Saskia terkadang membantu Indro, kalau diri Saskia tidak sibuk bekerja. Selfi memang sering melihat Indro dan Saskia yang akrab banget. Selfi merasa resah di salam dirinya. 

"Aku ikhlas melepaskan cinta sesaat ini," kata Selfi.

Selfi sadar yang tidak bisa menang mendapatkan cinta Indro, ya Selfi terus menjauh dan menjauh dan menjalin hubungan dengan baik, ya teman kerja...Joni namanya. Indro tahu benar bahwa Saskia benar-benar mencintai Indro, walau sebenarnya Indro punya rasa salah sama Saskia karena berani bermain cinta lagi dengan cewek yang di sukai Indro, ya Selfi. Indro yang salah dengan kesalahan itu membuat ia sadar menyakiti orang paling baik dan paling di cintanya, jadi Indro melepaskan Selfi secara baik-baik dan juga Indro tahu Selfi sudah dekat dengan Joni.....jadi benar-benar Indro ikhlasin Selfi untuk selamanya.

Indro bahagia hubungannya dengan Saskia, ya sudah merencanakan pernikahan. Dono dan Kasino, ya bahagia dengan hubungan baiknya Indro dan Saskia. Kasino dan Dono, yang pernah berjanji akan membantu biaya pernikahan Indro, ya di jalankan dengan baik. 

Usaha Indro berjalan dengan baik walau banyak ujian kecil sampai besar. Urusan cinta Indro pun ada ujian kesetiaan tersebut, pada waktunya mendewasakan diri Indro untuk bersikap yang harus cintai tetap satu. Semua itu berkat bantuan Dono dan Kasino, yang selalu memberi masukan yang baik dan juga modal usaha di saat Indro dalam ujian paling sulit untuk bangkit lagi.

Indro mengerti semua perjalanan hidupnya ini banyak bantuan ini dan itu, alias di mudah kan jalan kebaikan kan karena Indro selalu membagi rezekinya di rumah Tuhan.

"Pintu Berkah...yang selalu aku masukin setiap hari tujuan kebaikan itu pula yang akan datang pada ku, amin," kata Indro setiap doanya setelah sholat di rumah Tuhan, yang selalu Indro titipin rezekinya.

Saturday, October 10, 2020

AKHIR KEPUTUSAN

Dono lagi santai di halaman belakang sambil minum teh. Indro, ya menemani Dono di halaman belakang, ya asik main game. Kasino sedang ada urusan dengan kekasih hatinya, ya ngobrol di ruang tamu. Musik terdengar keras, bukan acara kondangan karena masih belum di boleh kan berkumpul ini dan itu di masa pandemi covid-19....ya cuma tetangga yang hobynya menyetel musik tempo dulu, nostalgia gitu. Indro menghentikan main game di Hp-nya dan Hp di taruh di meja.

Dono menaruh cangkir teh di meja dan mengambil buku di meja dan di bacanya Indro mengambil kue bolu di piring dan segera di makannya.

"Nyaam...nyammm...enak," kata Indro.

Indro menikmati kue bolu itu sampai habis dan segera mengambil cangkir teh di meja, ya di minumlah.

"Don, apa pendapat mu tentang acara Tv....nyonya Bos...Nia Ramadhani?" kata Indro sambil menaruh cangkir teh di meja. 

Dono menghentikan baca bukunya. 

"Oooo....acara di TRANS TV toh. Ya bagus saja. Namanya acara Tv di buat dan di sajikan untuk para penonton yang menyukai....cerita kehidupan seorang artis," kata Dono. 

"Bagus toh, pendapat Dono," kata Indro. 

"Nia Ramadhani....ya karakter di sinetron sampai dunia kenyataan tidak jauh beda. 11, 12 sama saja," kata Dono. 

"Iya juga ya. Namanya kehidupan artis....semua jadi sorotan publik. Ada yang menilai baik ada yang menilai miring....itu biasa kan Don?!" kata Indro. 

"Biasa itu mah. Namanya juga penilaian manusia, ya jadi objek pembicaraan manusia. Contohnya buku yang aku baca, kalau di bahas jadi bahan pembicaraan. Pastinya ada yang menilai buku ini bagus dan juga ada yang menilai buku ini tidak bagus," kata Dono. 

"Penilaian manusia di lihat selalu sisi bagus dan tidak bagus saja," kata Indro. 

Dono melanjutkan baca bukunya. Indro pun mengambil Hp di mejanya dan segera main game di Hp-nya. Kasino yang ngobrol dengan kekasih hatinya di ruang tengah selesai juga. Kasino mau mengantarnya pulang gitu tapi Selfi, ya bawa motor kan jadi Selfi pulang ke rumah mengendarai motornya sendiri. Kasino pun menutup pintu. 

"Seharusnya cowok yang ngapel ke rumah cewek....saat minggu begini. Kenyataannya, kalau ceweknya yang kangen....yang ngapelin cowoknya. Hal biasa itu mah," kata Kasino. 

Kasino pun ke ruang tengah, ya nonton Tv dengan acara berita ini dan itu, ya tapi terpenting berita lokal gitu. Agar tahu keadaan perkembangan daerah tempat tinggal. Apa kerjanya, Walikota, Bupati, sampai Gubernur yang di pilih rakyat demi kemajuan daerah?. Kasino, ya nonton berita dengan serius banget, walau keadaan lingkungan terdengar suara musik kaya orang kondangan saja. 

Indro menghentikan main game di Hp-nya. 

"Don....jalan cerita cinta ku kata film India," kata Indro. 

Dono menghentikan baca buku. 

"Kalau merasa seperti film India....bagus dong. Pasti endingnya bahagia....ada alunan musik India gitu," kata Dono. 

"Memang bisa aja endingnya bahagia, tapi ada juga endingnya tidak bahagia. Kalau kenyataannya aku bisa di tinggal pergi sama cewek. Karena kecewa gitu, karena aku mencintai dua gadis sekaligus," kata Indro. 

"Resiko....mencintai dua cewek. Tapi kan bisa pilih satu yang benar-benar Indro cintai," kata Dono. 

"Iya sih yang benar aku cintai....ya Saskia. Cinta pertama ku. Tapi Cinta kedua ku ini, aku belum siap melepaskannya. Saat Cinta kedua ku bersama cowok lain, aku malah bersikap cemburu banget. Aku meminta kejelasan pada Cinta kedua ku, ya ternyata aku tidak bisa kehilangan Cinta kedua ku," kata Indro. 

"Hidup di zaman sekarang ini, lebih banyak orang...itu istrinya satu. Istri dua, ya ribetlah. Kalau Indro.....raja sih, itu mudah di jalanin istri dua itu. Cuma di berikan kebahagian dunia ini dan itu, ya cewek sudah diam," kata Dono. 

"Iya juga ya. Urusan paling repot sih, bukan ceweknya yang aku cintai saja tapi keluarganya. Pusing banget. Walau aku mampu pun....tetap pusing juga. Cinta ini bikin pusing," kata Indro. 

"Jadi akhir keputusan satu apa dua?!" kata Dono. 

"Satu Don. Yang pertama yang aku pilih. Yang kedua, ya aku ikhlas kan untuk aku lepaskan dan dia pun bisa berbahagia dengan cowok yang baik yang sedang dekat dengannya," kata Indro. 

"Keputusan yang baik. Jadi tetap bahagia, walau ada juga rasa sakit di hati dan tetesan air mata karena....jalan yang penuh resiko. Cinta kedua," kata Dono. 

"Iya Don. Ya sudahlah Don jangan di bahas lagi....aku mau main game di Hp ku!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono segera baca bukunya kembali. Indro, ya asik main game. Kasino tetap nonton Tv dengan acaranya bagus banget. 

PERSELINGKUHAN

Pagi-pagi hujan turun dengan deras. Kasino, duduk di ruang tengah, ya nonton Tv. Indro selesai urusannya di kamar, ya keluar dari kamar dan duduk bersama Kasino untuk nonton Tv.

"Kasino....biasanya ngurus tanaman di pot, pagi-pagi gini?!" kata Indro.

"Hujan. Nunggu hujan berhenti, jadi aku asik nonton Tv," kata Kasino.

"Ooooo begitu," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya asik nonton Tv. Ketika adegan antara Jesen mendekati Paulina begitu penuh hasrat. Paulina terus mundur dan mundur sampai menyentuh meja di belakangnya. Tatapan yang hangat dari Jesen ke Paulina membuat Paulina benar-benar takluk di hadapan Jesen.

"Adegan dua sepasang kekasih ini....bener-bener hot," kata Indro.

"Memang bener-bener panas banget, ceweknya sampai luluh di hadapan cowok," kata Kasino.

"Temanya film yang kita tonton ini...tentang Cinta apa Kasino? Masalahnya aku tidak nonton dari awal!" kata Indro.

"Tema Cinta perselingkuhan," kata Kasino.

"Selingkuh toh," kata Indro.

"Cewek itu....telah menikah dengan cowok yang telah berumur, ya bisa di bilang sih kaya Bapaknya kalau di lihat dari selisih umur gitu. Cewek sebelum menikah punya pacar. Ya pacarnya itu selingkuhannya sekarang. Biasalah urusan materi tujuannya cewek itu mau menikah," cerita Kasino.

"Ooooo begitu. Cinta yang kandas di tengah jalan karena urusan materi toh. Lalu berlanjut lagi, jadi perselingkuhan toh," kata Indro.

"Ceweknya sebenarnya tidak mau hubungan perselingkuhan itu, tapi pacarnya itu terus mengganggu.....ya menghidupkan suasana hasrat Cinta yang kansas itu. Ceweknya luluh di hadapan Cinta pertamanya," cerita Kasino.

"Cewek, ya paling susah melupakan Cinta pertamanya," kata Indro.

"Kenyataan...sampai dunia cerita di film, kan tidak jauh beda. Cuma di dunia film itu....paling menarik itu, ya bumbu-bumbunya itu yang membuat penonton tertarik dengan tontonan yang di tonton," kata Kasino.

"Bener sih omongan mu Kasino. Film Cinta  yang menarik itu bumbu-bumbunya itu. Contoh ya adegan yang kita tonton ini, benar-benar hot banget," kata Indro.

Hujan pun berhenti. 

"Nonton film di Tv...nanti lagi di lanjutin, aku mau ngurusin tanaman ku di halaman belakang. Hujan telah berhenti," kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro terus menonton Tv dengan penuh keasikan karena film ya bagus banget. Kasino yang ke halaman belakang, ya segera merawat tanamannya di potnya. Dono masih sibuk di kamarnya, ya mengetik di leptopnya. Selang berapa saat, ya film pun berakhir. 

"Filmnya bagus banget intriknya," kata Indro. 

Indro pun mengganti chenel Tv untuk nonton berita tentang seputar selebritis. 

"Artis....yang di berita kan masih berlanjut urusan yang kemarin toh," kata Indro. 

Indro terus nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget gitu. 

MAYA DAN KENYATAAN JADI SATU

Kasino selesai urusan kerja, ya segera pulang ke rumahnya. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Dono.

Kasino segera berbenah diri. Indro asik nonton Tv di ruang tengah. Dono di ruang tamu, ya masih mengumpulkan data-data ini dan itu yang akan di buat tulisan. Selesai berbenah diri, Kasino....ya nonton Tv.

"Aku istirahat juga. Santai di rumah...sambil nonton Tv," kata Kasino.

"Emangnya Kasino....pekerjaannya banyak hari ini?!" kata Indro.

"Ya lumayan sih. Nama kerjaan ya banyak atau sedikit di jalanin dengan ikhlas....demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya," kata Kasino.

"Syukur ada pekerjaan dari pada tidak ada kerjaan...jadinya nganggur gitu," kata Indro.

"Alhamdulillah," Kasino menyebut.

"Kasino. Kenapa Dono sering berpikir extrim?!" kata Indro.

"Kaya tidak tahu Dono saja. Masih mending cuma ide extrim dan publikasikan dari pada  manusia yang lain....menjalankan segala kehancuran ini dan itu demi satu tujuan menurut mereka benar. Pada akhirnya yang terlihat cuma ego," kata Kasino.

"Cuma sekedar pemikiran yang extrim saja tidak ada masalah kok," kata Indro.

"Ngomong....hubungan percintaan Indro. Berjalan mulus atau tidak?!" kata Kasino.

"Ya mulus sih. Nama cinta penuh resiko," kata Indro.

"Kok resiko?!" kata Kasino.

"Resikolah. Aku jatuh cinta lagi sama cewek lain, ya saat urusan kerjaan gitu. Namanya tidak jauh dengan nama pacar Kasino. Cuma nama panjangnya beda," kata Indro.

"Namanya sama...Selfi juga, beda orang dan beda nama panjangnya. Ya menurut ku tidak ada masalah. Gimana hubungan mu dengan Saskia?!" kata Kasino.

"Aku juga yang salah sebenarnya. Jatuh cinta lagi. Diam-diam menjalin kasih dengan Selfi. Saskia untungnya tidak tahu hubungan ku dengan Selfi. Kalau tahu perang besar," kata Indro.

"Jadi....Indro pilih siapa yang akan di nikahi....itu final ya?!" kata Kasino.

"Saskia....boleh. Selfi pun boleh lah. Atau kedua-duanya. Kaya cerita sinetron, film....sampai artikel yang aku baca gitu. Menikahi dua cewek yang di cintai," kata Indro.

"Maunya cowok, ya semuanya....sama aja. Inginnya lebih dari satu mencintai cewek. Pada akhirnya bingung sendiri. Oiya sudah Indro...sudah berapa lama hubungan Selfi?!" kata Kasino.

"Sudah....tiga bulan ini," kata Indro.

"Saskia di sakiti dengan halus. Selfi tahu...Indro sudah punya pacar, ya Selfi di sakiti dengan halus. Kaya cerita sinetron.... Suara Hati Istri....saja. Istrinya di khiatin sama Suaminya, yang jatuh cinta lagi dengan teman kerjanya. Ribet amat ini mah. Pertengkarannya," kata Kasino.

"Padahal ini cerita idenya di ambil dari cerita teman penulis, ya tidak jauh beda," kata Indro.

"Itu aku tahu. Ending ceritanya di dunia kenyataan sih. Temannya penulis menikah dengan Cinta pertamanya, sedangkan Cinta kedua....ya meratap gagal bersama teman penulis. Ironis Cinta dunia kenyataan itu," kata Kasino.

"Ya sudahlah jangan di bahas lagi Kasino. Aku akan menjalankan sebaik mungkin hubungan ku dengan Saskia dan Selfi," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Ooo iya Kasino. Kenapa orang takut virus Corona, harus nya takutnya sama Tuhan?!" kata Indro.

"Ini omongan di ambil dari Tv, ya kan Indro?!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

"Penyakit itu, atas izin Tuhan.....jadi malaikat mautnya manusia. Di beberapa ajaran agama pun di jelas kan Tuhan itu, ya wujudnya manusia. Jadinya...ya begitu adanya perselisihan dari satu agama ke agama lain...untuk menunjukkan siapa agama yang benar?!" kata Kasino.

"Pasti.....karena telalu banyak manusia. Contohnya kejadian kenyataan gitu. Flu burung dan Flu babi, ya burung dan babi mati semuanya....sampai terkena manusia juga," kata Indro. 

"Seperti itu contohnya juga udah bener. Jadi untuk mencegah penyakit agar tidak berkembang dengan pesat dan agar semua selamat semuanya....jadi ikutin semua protokol Kesehatan demi kebaikan semua orang," kata Kasino. 

"Demi semua orang ya, aku ikutin protokol Kesehatan ini dan itu dengan baik. Ya sudahlah Kasino, tidak perlu di bahas lagi. Fokus nonton Tv!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget. Dono, ya masih asik mengumpulkan data ini dan itu di leptopnya yang di jadikan tulisan. 

Friday, October 9, 2020

IDE EXTRIM

Indro lagi asik baca artikel di Hp-nya.

"Beritanya....masih Demo penolakan UU Cipta Kerja, katanya sampai....ke MK," kata  Indro. 

Indro pun menghentikan baca artikel di HP-nya dan Hp di taruh di meja. 

"Don," kata Indro. 

Dono menghentikan baca bukunya. 

"Apa?" kata Dono. 

"Demo tentang penolakan UU Cipta Kerja itu, ada yang kordinator pergerakan mahasiswa siapa Don?!" kata Indro. 

"Biasa lah. Apa yang di tulis di media ini dan itu.....tentang siapa yang menggerak mahasiswa, itu pun benerlah," kata Dono. 

"Berarti....Dosen bisa, mahasiswa bisa, jaringan media juga bisa.....sampai pejabat yang punya kepentingan politik," kata Indro. 

"Wah....wah......bener-bener kacau itu mah," kata Indro. 

"Kacau...memang sudah kacau lah," kata Dono. 

"Hidup di zaman kemajuan teknologi....tetap saja tuntunannya kesejahteraan pekerja yang ini dan itu," kata Indro. 

"Sebenarnya....aku berpikir extrim sih. Saat di demo besar-besaran di jatuhin bom. Jadi mati semuanya. Jadi urusan beres. Di hitung dari jumlah pendemo...itu. Kehilangan mereka semua itu tidak masalah karena hidup lebih tenang kalau manusia itu sedikit. Ini semua karena manusia banyak....jadi menuntut ini dan itu. Yang menciptakan masalah, ya manusia itu sendiri. Contoh mahasiswa....kata idiealis berjuang demi kepentingan banyak orang. Ketika sampai tujuannya jadi pejabat, lupa......ya mentingin dirinya sendiri dan keluarga," kata Dono. 

"Dono bisa ngomong gitu, karena mengumpulkan data ini dan itu. Padahal sekedar omongan extrim saja...kan Don?!" kata Indro. 

"Cuma ide extrim saja," kata Dono yang tegas. 

"Itu sih tidak masalah cuma omongan saja, kan tidak di jalankan. Ya sudah Don, tidak perlu di bahas itu lagi. Aku mau apa ya? Oooo iya telepon selfi aja!" kata Indro. 

"Kelakuan yang kangen sama pujaan hati," kata Dono. 

Dono pun melanjutkan baca bukunya. Indro, ya nelpon Selfi tapi ternyata tidak ada jawaban. 

"Kenapa ya?" kata Indro. 

Indro pun terus menelepon selfi. Tetap Selfi tidak menjawab telepon Indro. 

"Selfi....jangan-jangan lagi sibuk kerja kalau berpikir baik. Kalau berpikir....yang lain, apa ia bersama cowok lain ya?!" kata Indro. 

Indro pun tidak peduli telponnya tidak di jawab Selfi, ya segera Indro main game di Hp-nya. Selfi pun selesai urusannya kerjaannya dan segera mengirimi pesan singkat ke Indro yang isinya "Abang maaf Selfi lagi sibuk kerja." 

Indro yang asik main game di Hp-nya, ya dapet pesan singkat di Hp-nya....ya di baca dengan baik. 

"Ooooo Selfi lagi sibuk kerja toh," kata Indro. 

Indro pun mulai mengirimi pesan singkat juga yang isinya "Iya, Abang mengerti keadaan adik yang sibuk kerja. Abang Cinta adik Selfi seorang." 

Selfi pun menerima pesan singkat itu dan membaca dengan baik. 

"Abang kebiasaan," kata Selfi. 

Selfi pun mengirimi pesan singkat ke Indro dengan isinya "Adek Cinta... Abang Indro seorang." 

Indro pun mendapat pesan singkat dari Selfi dan segera membacanya dengan baik. 

"Selfi tetap Cinta aku," kata Indro. 

Indro yang senang karena rasa kangennya sudah terbayar ya main game lagi di Hp-nya. Selfi pun, ya melanjutkan urusan kerjaannya yang ini dan itu, ya namanya kerjaan...satu selesai...ada kerja yang satu lagi yang harus di selesaikan. Sedangkan Kasino, ya sibuk di tempat kerjaannya. 

Thursday, October 8, 2020

HEBOH BANGET

Kasino usai kerjaan, ya pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino ngucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab salam Indro sambil main game di Hp-nya. 

Kasino duduk di ruang tamu.

"Hari yang melelahkan," kata Kasino.

Indro menghentikan main game di Hp-nya.

"Kasino, nonton berita hari ini tentang demo penolakan UU Cipta Kerja?" kata Indro.

"Nonton itu demo, pake Hp aku," kata Kasino.

"Heboh banget demonya penolakan UU Cipta Kerja," kata Indro.

"Bener-bener...Heboh. Sesuai dengan perkiraan orang-orang...tentang aksi demo penolakan UU Cipta Kerja," kata Kasino.

"Padahal aku nyari vidio...amatir ada kaitan tentan penolakan UU Cipta Kerja yang sifatnya becandaan gitu, ya mengubah suasana serius gitu," kata Indro.

"Kalau itu sih lebih baik kamu Indro nonton acara lawak aja!" kata Kasino.

"Iya aku mengerti!" kata Indro. 

"Aku mau benah diri!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro, ya melanjutkan main game di Hp-nya. Kasino, ya berbenah diri di belakang. Dono, ya selesai mengetik di leptopnya keluar dari kamarnya dan nonton Tv di ruang tengah. 

"Aku mulai jenuh," kata Indro. 

Indro pun menghentikan main game di Hp-nya dan segera bergerak pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro. 

"Dono...masih nonton berita tentang demo penolakan UU Cipta Kerja?!" kata Indro. 

"Iya, abisnya heboh banget sih," kata Dono. 

"Kenyataannya....benar-benar heboh sih," kata Indro. 

"Padahal yang aku harapin anak-anak nakal yang kreatif gitu," kata Dono. 

"Maksudnya, Don?!" kata Indro. 

"Maksudnya? Tuh anak-anak kreatif membuat alat yang dapat penyebaran Covid - 19, jadi tuh demo bubar. Esok ya tuh demo pada sakit semua. Kalau tidak bisa di tolong, ya pada mati semuanya," kata Dono. 

"Serius Don....inginnya itu?!" kata Indro. 

"Serius banget. Memang Covid - 19 itu bisa di rekayasa semuanya," kata Dono. 

"Wah tambah parah itu penyebaran Covid - 19. Berita pun tambah heboh lagi!" kata Indro. 

"Hebohnya luar biasa lagi," kata Dono. 

"Padahal kenyataannya di lapangan. Ya aksi demo penolakan UU Cipta Kerja itu tidak ada...anak-anak seperti itu yang menyebarkan Covid - 19, cuma ide Dono saja yang luar biasa extrim gitu," kata Indro. 

"Cuma bahan omongan saja. Kenyataan tetap kenyataan lah," kata Dono. 

"Ya aku paham," kata Indro. 

Indro dan Dono, ya fokus nonton Tv lagi. Kasino, sudah selesai berbenah diri. Karena perut Kasino berbunyi, ya tanda laper. Maka itu Kasino pun masak di dapur, ya goreng telor dan tumis sayur kol dan wartel. Singkat waktu, masakan jadi. Kasino menyantap masakannya dengan santai. Acara Tv pun di ganti Indro, ya biasa acara seputar artis ini dan itu. 

"Don, artis itu...hidupnya bahagia setelah menikah," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Aku....kepengen seperti itu," kata Indro. 

"Menikah dan menjalankan hubungan dengan baik, jadi bahagia selalu," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

"Iri itu mah. Tapi iriinya, ya baik sih," kata Dono. 

"Iri aku baikkan," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono dan Indro pun fokus nonton Tv. Kasino selesai makannya dan segera ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Dono dan Indro dengan acara Tv yang bagus banget gitu. 

Wednesday, October 7, 2020

CINTA PENYESALAN

Dono membaca artikel di Hp-nya.

"UU Cipta Kerja di sah kan. Berita ini dan itu muncul semuanya. Haaaaaa!!!!!" kata Dono. 

Dono terus membaca dari satu artikel ke artikel selanjutnya. 

"Hukum itu awalnya tidak ada, pada akhirnya ada dan di paksa kan untuk di terapkan dengan baik," kata Dono. 

Dono pun terus membaca artikel selanjutnya. 

"Cinta para artis ini tetap jalan ceritanya tetap seperti ini kaya sinetron saja. Ide apa yang aku ingin ambil, ya?!" kata Dono. 

Dono pun membaca artikel selanjutnya. 

"Sepak bola, ya bergulir seperti bola yang menggelinding di lapangan. Menang dan kalah, ya seperti biasa menunjukkan kwalitas dari para pemain sepak bola yang latihan dengan baik untuk jadi juara," kata Dono. 

Dono terus membaca artikel selanjutnya. 

"Vaksin, dokter, pasien, kotak mati, masker, jaga jarak, hands sanitizer dan masih banyak lagi kaitan dengan pandemi Covid - 19. Ada yang mengikuti aturan dan tidak. Terlalu komplek....banget!!!!" kata Dono. 

Dono menghentikan baca artikel di Hp-nya. Hp di taruh di meja dan mengambil cangkir teh, ya segera di minum Dono. Indro pun berhenti main game di Hp-nya. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?!" kata Dono menaruh cangkir teh di meja. 

"Cinta itu kadang penyesalan kan?!" kata Indro. 

"Kadang memang seperti itu," kata Dono. 

"Cewek jatuh hati pada cowok kadang terpaksa dengan keadaan umurnya," kata Indro. 

"Memang kenyataan gitu," kata Dono. 

"Ketika tahu belangnya cowoknya buruk, ya pada akhirnya menyesal dong jatuh hati pada cowok itu," kata Indro. 

"Kadang cewek juga sudah tahu buruknya cowok pun di terima. Menyesal atau tidak tetap di jalankan. Cewek buruk pun banyak. Cowok pun dapat menerimanya keburukan cewek tersebut. Menyesal atau tidak, ya di jalankan juga. Tidak ada yang sempurna," kata Dono. 

"Bener omongan mu Don. Tidak ada yang sempurna," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

Indro pun mengambil cangkir teh, ya segera me minum teh tersebut begitu juga Dono. Setelah itu cangkir teh di taruh di meja kembali oleh Indro dan Dono. 

"Apa aku salah pilih pasangan ya?!" kata Indro. 

"Memang Indro...salah milih pasangan gitu?!" kata Dono. 

"Merasa sih. Tapi aku berpikir dua kali dalam proses hubungan sih. Ya kalau menikah dan pada akhirnya cerai....kan lebih baik dari awal belum nikah aja, putusnya. Maksudnya dalam proses memahami karakter, ya pacaran gitu," kata Indro. 

"Kalau paham menjalani hubungan yang baik, ya tidak akan putus....baik pacaran atau nikah. Dasar utama sih, menerima seluruh kekurangan dan kelebihan orang yang di pilih jadi pasangan hidup," kata Dono. 

"Itu sih aku mengerti Don. Kayanya.....aku ingin mencari cewek lain yang lebih klop dengan ku," kata Indro. 

"Ya....Indro, tidak ada yang sempurna," kata Dono mengingatkanku Indro. 

"Tetap tidak ada yang sempurna. Cinta pastinya penyesalan juga," kata Indro. 

"Jangan-jangan yang di obrolin ini bukan masalah Indro. Iya....artikel yang di baca Indro. Biasa....artis yang proses perceraian kan!" kata Dono. 

"Iya Don. Katanya cinta, tapi putus. Ironis banget," kata Indro. 

"Namanya....Artis. Bahagia jadi sorotan publik. Duka juga jadi sorotan publik," kata Dono. 

"Memang kenyataan kehidupan artis itu....penuh dengan rencana ini dan itu tetap mencari keuntungan ini dan itu. Beda dengan aku, ya sesuai alur kehidupan," kata Indro. 

"Itulah hidup Indro. Nikmati saja hidup itu," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro pun kembali main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil buku di meja dan segera di bacanya. Kasino, ya sibuk kerja di tempat kerjaannya. 

CINTA DAN PERMAINAN

Dono, yang lagi asik nonton Tv.

"Jejak Petualangan Gundul...tetap bagus. Cerita ya sesuai dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia," kata Dono.

Dono terus menyaksikan acara Tv yang bagus itu. Indro, ya menghentikan main game di Hp-nya dan segera pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah. Indro, ya duduk di sebelah Dono.

"Don....aku ingin pendapat mu?!" kata Indro.

"Ya ngomong aja. Tentang apa?!" kata Kasino.

"Menyukai cewek terkenal itu termasuk Cinta yang obsesi...ya?!" kata Indro.

"Tergantung dari mana menilainya," kata Dono.

"Dari apa nilainya?!" kata Indro.

"Positif dan negatifnya. Kalau aku analisa sesuai ilmu pisikologis, ya cenderung negatiflah," kata Dono.

"Berarti bener dong omongan Kasino. Aku termasuk Cinta obsesi!" kata Indro.

"Ya kalau merasa sih tidak ada masalah sih. Kan kebiasan Indro dan Kasino....tidak jauh beda permainan saja," kata Dono.

"Memang iya sih," kata Indro.

"Aku sendiri termasuk Cinta obsesi saja dalam tulisan ku, ya biasa menggunakan nama-nama artis di dalam tulisan ku. Sekedar permainan saja," kata Dono.

"Memang iya sih....Don. Tetap saja nilai positifnya banyak. Cuma tulisan saja, ya tidak ada tindakan. Beda dengan orang-orang yang menjalankan," kata Indro.

"Itu tahu, jadi tidak perlu aku berikan masukan lebih jauh lagi!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro.

Indro dan Dono, ya asik nonton Tv acara Jejak Petualangan Gundul. Indro pun teringat dengan artikel yang ia baca, ya tentang Pilkada. 

"Don....apa pendapat mu dengan Anak Joko Widodo, ikut Pilkada dan juga lawannya kalau tidak salah pekerjaan tukang jait gitu?!" kata Indro.

"Pendapat ku sih. Kalau mampu, ya silakan ikut Pilkada saja. Semua berhak ikut permainan tersebut. Dasarnya ilmu," kata Dono.

"Ilmu yang mengangkat derajat manusia. Maka itu jika berhasil...ya jauh lebih di hargai orang karena punya Ilmu. Paling utama jadi kebanggaan orang tua," kata Indro.

"Itu tahu," kata Dono menegaskan omongan Indro.

Tahu-tahu acara Tv, ya Jejak Petualangan Gundul di ganti acara Makan Receh.

"Acara Tv sudah berubah jadi makan yang bikin aku laper," kata Dono.

"Acara makan. Aku jadi ngiler gitu," kata Indro.

Dono dan Indro terus nonton Tv yang acara bagus itu. Indro teringat dengan permainannya seperti biasanya "Don, permainan?!" 

"Permainan apa?!" kata Dono. 

"Lesti apa Rara yang paling kamu suka?!" kata Indro. 

"Cinta obsesi...ini mah," kata Dono. 

"Iya, Jan sering di tulis....untuk sekedar permainan saja. Nilai positif gitu," kata Indro. 

"Aku pilih dengan baik. Lesti sudah dengan Risky Billar dan Rara...dikaitkan dengan Gunawan. Jadi aku tidak milih kedua-duanya," kata Dono. 

"Kok tidak di pilih. Kenapa Don?!" kata Indro. 

"Karena aku memilih dengan baik, ya ada kaitan dengan penulis. Nama Meli," kata Dono. 

"Meli toh. Temannya penulis, ya jelas aja di pilih. Kenyataan dan khayalan dijadikan satu seperti biasanya," kata Indro. 

"Sudahlah jangan di bahas lagi. Aku ingin fokus nonton Tv!" kata Dono yang tegas. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Dono pun fokus nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Kasino di ruang tamu, ya asik main game di Hp-nya. 

Tuesday, October 6, 2020

CINTA OBSESI

Indro lagi asik baca artikel di Hp-nya di ruang tamu bersama Kasino yang lagi asik main game di Hp-nya. 

"Cinta kok begini ya. Cerita kehidupan dunia artis....selalu saja akhirnya di pengadilan," kata Indro.

Indro pun berhenti membaca artikel di Hp-nya, ya Hp di taruh di meja.

"Kasino, cinta artis itu selalu saja cerainya...di siang di pengadilan, sebenarnya....mereka itu cinta atau tidak sih?!" kata Indro.

Kasino yang asik main game di Hp-nya berhenti dan berkata "Mana aku tahu!"

"Jangan-jangan setingan, ya?!" kata Indro.

"Ya....kebanyakan setingan sih. Untuk naikin nama dan program acara. Benaran juga tidak ada masalah. Masyarakat pun ada yang terpengaruh juga, ya dampak yang mereka tonton," kata Kasino.

"Walau setingan memang tidak masalah sih. Tetap saja yang ironisnya cerainya di pengadilan gitu," kata Indro.

"Namanya menjalani hubungan. Manis ada, ya pahitnya juga ada," kata Kasino.

"Manis ada, ya pahitnya....ada. Cinta tetap lah cinta," kata Indro.

"Ooooo iya, Indro, ingin pendapat mu!" kata Kasino.

"Apa itu?!" kata Indro.

"Masih urusan cinta," kata Kasino.

"Ok," kata Indro.

"Jika Indro di berikan pilihan antara cewek artis yang Indro sukai, ya cerai  gitu dengan cewek yang Indro sukai juga, ya cerai juga sih tapi tidak artis. Mana yang Indro pilih?!" kata Kasino.

"Janda terkenal dan tidak terkenal. Aku pilih Janda terkenal," kata Kasino.

"Indro siap dengan kegelamorannya, yang pastinya menuntut lebih dari Janda yang tidak terkenal. Pikirkan dengan baik!" kata Kasino. 

"Siap nggak siap, ya harus siap jika keputusan telah di putus kan sanggup mengambil Janda yang terkenal," kata Indro. 

"Keputusan Indro...itu cinta ataukah obsesi Indro yang mendapatkan cewek artis yang Indro sukai," kata Kasino. 

"Ternyata aku tidak sadar, bahwa aku cinta yang obsesi ingin mendapatkan cewek artis yang aku sukai. Janda pun aku terima. Harusnya aku milih Janda yang tidak terkenal," kata Indro. 

"Sadarkan. Sebenarnya Indro. Cewek terkenal atau tidak terkenal itu tidak masalah. Yang penting cinta tidak memandang diri cewek itu terkenal atau tidak," kata Kasino yang tegas. 

"Cewek yang terkenal kan awalnya tidak terkenal. Bener kamu Kasino, aku terobsesi dengan cinta cewek terkenal," kata Indro. 

"Kebanyakan orang terobsesi menyukai artis yang sudah terkenal," kata Kasino menegaskan. 

"Iya, aku akui," kata Indro. 

"Aku main game di Hp ku lagi!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Indro, ya mengambil Hp di meja dan segera main game di Hp-nya. Kasino, ya sudah asik main game di Hp-nya. Dono, ya sedang asik nonton Tv di ruang tengah. 

TIDAK PUNYA ALASAN

Indro selesai memasak di dapur, ya ke ruang tamu sambil baca artikel di Hp-nya.

"Beritanya...seputar UU Cipta Kerja. Penolakannya, waaw tambah heboh saja," kata Indro.

Indro pun terus membaca artikel dari satu artikel satu ke artikel yang lain dengan topik pembahasan yang sama. 

"Terus main kan," kata Indro sambil duduk di sofa ruang tamu.

Kasino mendengar omongan Indro, ya berhenti main game di Hp-nya dan berkata ke Indro "Indro apa yang di teruskan main ya?!"

Indro berhenti baca artikel di Hp-nya dan berkata "Ini loe Kasino artikel yang aku baca. Banyak tentang penolakan dari UU Cipta Kerja."

"Heboh toh....jaringan media sana sini," kata Kasino.

"Heboh banget. Pada hal, beberapa chanel Tv juga membahasnya. Yang ini lah yang itu lah," kata Indro.

"Aku nontonnya. Pokok yang bahas. Ya menarik sih," kata Kasino.

"Ikutan seperti mereka, Kasino....ya heboh penolakan gitu," kata Indro.

"Ikutan...aja. Tapi di rumah aja. Tolak mantan ku!" kata Kasino yang niat bercanda. 

"Kok tolak mantan ku. Emangnya Kasino putus gitu dengan Selfi?!" kata Indro. 

"Ya...aku belum putus sih. Jadi aku cuma ikutan saja, penolakannya saja. Tapi aku tidak punya alasan untuk nolak UU Cipta Kerja. Maka aku milih tolak mantan ku," kata Kasino. 

"Jadinya tidak ngambung," kata Indro. 

"Kalau mau nyambung itu di colokin alat listriknya ke tempat colokan listriknya, jadinya nyambung deh!" kata Kasino. 

"Emang nyambung sih. Ya aku ikutan saja. Tolak  yang menolak yang ngoceh tentang penolakan UU Cipta Kerja!" kata Indro. 

Kasino kaget mendengar omongan Indro "Kok Tolak yang menolak yang ngoceh tentang penolakan UU Cipta Kerja?!" 

"Abisnya aku tidak punya alasan untuk menolak itu UU Cipta Kerja. Aku kan bukan buruh yang meminta haknya demi kesejahteraan dirinya dan keluarganya. Apa lagi di masa pandemi Covid - 19 ini?!" 

"Indro sama aja dengan aku. Tidak punya alasan toh. Bener kata Dono, ya ikutin saja permainannya karena kita tidak punya kepentingan....orang kita bukan buruh!" kata Kasino. 

"Jadi cuma sebagai penonton yang baik toh," kata Indro. 

"Iya, penonton yang baik. Biarkan orang yang punya kepentingan...yang membahasnya," kata Kasino. 

"Ok," kata Indro. 

Indro mengakhiri baca artikelnya dan segera main game di Hp-nya. Kasino pun melanjutkan main game di Hp-nya. 

Monday, October 5, 2020

ADAPTASI

Kasino lagi asik baca buku di ruang tamu. Indro selesai memasak di dapur, ya ke ruang tamu untuk santai.

"Kasino," Kara Indro.

"Apa?!" saut Kasino sambil menghentikan baca bukunya.

"Kasino, ya masih omongan tentang Covid - 19," kata Indro.

"Covid - 19......lagi Covid - 19 lagi," kata Kasino.

"Setiap manusia itu beda berdasarkan rasnya, ya warna kulit dan juga asal kelahirannya," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Berarti....tingkat kekebalan pada manusia itu beda-beda berdasarkan dari rasnya," kata Indro.

"Mungkin juga," kata Kasino.

"Kalau itu benar sih. Berarti....virus yang masuk ke dalam tubuh manusia, ya beradaptasi dengan keadaan tubuh manusia tersebut," kata Indro.

"Iya. Kan seperti benda asing yang masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernafasan dan pada akhirnya menyebabkan kita sakit," kata Kasino.

"Kalau tubuh kita kuat, ya tidak akan sakit di masukkin benda asing tersebut. Antibodynya kuat bisa mengatasi itu penyakit," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Jadi itu virus Covid - 19 banyak tipenya dong di sesuaikan berdasarkan ras dong," kata Indro.

"Maksudnya?!" kata Kasino.

"Contohnya dari yang terkena orang China yang terjangkit virus Covid - 19. Di obatikan agar sebuah, tapi ada juga yang mati. Virus yang di sebarkan orang terjangkit itu kan beradaptasi dengan lingkungan juga. Jadi di anggap tipe virus nya orang China kan, sama halnya dengan virus yang mengenai orang Amerika kan, jadi di sebut tipe virus nya orang Amerika" kata Indro.

"Maksudnya itu toh?! Ya masuk akal sih. Sama halnya yang kena adalah orang Indonesia dan juga banyak sukunya lebih tepatnya itu juga di sebut ras juga. Virus ya di sesuaikan keadaan orang yang kena, ya sukunya. Virusnya beradaptasi dengan keadaan, jadi jika tidak bisa di atasi...sampai dokternya mati yang menanganinya berarti itu virus benar-benar menyesuaikan diri pada orang yang di jangkitnya. Ketika pindah ke orang lain, ya ia beradaptasi lagi dengan lingkungan baru. Jika yang kena punya kekebalan kuat, jadi itu virus bisa di kalahkan," kata Kasino.

"Jadi itu virus bisa menyesuaikan keadaan toh, orang di masukinnya lewat pernapasan," kata Indro.

"Makin lama makin....ngacok pembicaraan," kata Kasino.

"Kok gitu Kasino ngomongnya!" kata Indro.

"Aku ini bukan dokter dan Indro juga bukan. Obrolan ini hanya sekedar obrolan ngaur ngidul," kata Kasino.

"Iya sih, cuma obrolan saja!" kata Indro.

"Yang faktanya itu. Dari data di ambil dari Jawa Timur sampai Batam....langsung nanya keluarganya Dono. Ya semua orang beradaptasi dengan keadaan untuk mengatasi virus Covid - 19, dengan cara pake masker, jaga jarak dan mencuci tangan pake sabun dan air yang mengalir....itu yang taat dan yang tidak taat ya masih banyak lah. Namanya juga manusia," kata Kasino.

"Faktanya memang bener sih. Ya sudah Kasino...tidak di bahas lagi. Aku mau nonton Tv!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino, ya melanjutkan baca bukunya. Indro di ruang tengah, ya nonton Tv dengan penuh keasikkan karena acaranya bagus gitu. 

KEMUNGKINAN BENAR DONG


Kasino lagi asik nonton Tv, ya perlombaan Pop Academy bersama Indro. Dono, ya lagi asik mengetik di leptop di kamarnya.

"Kasino apa pendapat acara Tv yang kita nonton ini?!" kata Indro.

"Baguskarena di buatnya bagus....untuk menghibur penonton yang suka musik pop gitu," kata Kasino.

"Oooo bagus gitu. Aku akui sih, memang bagus sih," kata Indro.

Indro, ya kembali asik nonton Tv begitu Kasino. Ketika Indro teringat dengan artikel yang di bacanya di Hp, ya Indro berkata "Kasino....masalah Covid - 19, ada yang sembuh dari Covid - 19 tersebut kan?!"

"Iya.....ada yang sebuah tuh. Datanya pernah di publikasikan juga," kata Kasino.

"Berarti, vaksin bekerja dengan baik menolong manusia dong," kata Indro.

"Iya benar," kata Kasino.

"Jadi masalah Covid - 19 teratasi dengan baik," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Kasino. Covid - 19 bermutasi atau tidak?!" kata Indro.

"Mana aku tahu, aku bukan dokter," kata Kasino.

"Kalau bermutasi, ya bisa-bisa tidak bisa di atasi Covid - 19. Vaksin gagal dong," kata Indro.

"Kan ada yang berhasil sembuh sih dari Covid - 19," kata Kasino.

"Iya sih. Oooo iya. Data orang-orang yang sembuh, ya di ambil DNA untuk mengecek seberapa parah mutasinya jadi bisa di selamat kan orang yang terkena Covid - 19 tersebut. Ya vaksinnya tercipta yang paling ampuh mengatai Covid - 19," kata Indro.

"Omongan mu Indro....kaya film  X-MAN saja," kata Kasino.

"Iya juga ya aku tidak sadar," kata Indro.

"Khayalan jadi kenyataan. Kenyataan jadi khayalan. Mungkin bisa sih. Jadinya mutasi tuh Covid - 19," kata Kasino.

"Berarti kemungkinan benar dong!" kata Indro.

"Mungkin saja. Tapi lama-lama omongan ini makin lantur," kata Kasino.

"Iya juga. Aku juga bukan dokter. Ya sudahlah fokus nonton Tv!" kata Indro.

"Acara Pop Academy nya habis, ya di ganti acara Tukul Arwana," kata Kasino.

"Tetap acara....bagus sih," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus sih. Dono selesai mengetik dan segera mematikan leptopnya. Dono pun segera rebaan di kasur, ya tidur karena hari sudah terlalu larut malem. 

IKUT PERMAINAN SAJA

Dono sedang asik di ruang tamu, ya sambil minum teh. Indro nonton Tv di ruang tengah. Kasino masih ada urusan Selfi di rumahnya Selfi, ya sekedar ngobrol saja. Saat iklan di Tv, ya Indro pun pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?!" kata Dono sambil menaruh cangkir teh di meja.

"Hari....beritanya seputar pengesahan RUU Cipta Kerja, ya menjadi UU. Apa pendapatmu?!" kata Indro.

"Bagus," kata Dono.

"Cuma bagus aja, ya lebih menarik Don! " kata Indro.

"Semuanya kan berjalan dengan baik. Ya walau ada intrik ini dan itu, jadinya terlihat ganjil gitu," kata Dono. 

"Memang ia sih. Ada intrik ini dan itu. Memang biasa sih hal itu," kata Indro. 

"RUU Cipta Kerja kan sudah di sahkan jadi UU. Ya aku masuk pihak yang dukung saja, lagi males di pihak....kontranya. Pihak yang dukung, ikut permainan saja..toh menjalankan juga mudah," kata Dono. 

"Iya juga ya. Aku ikut yang dukung pengesahan UU. Tujuannya aku tidak mau ikut-ikutan kontra," kata Indro. 

"Berarti itu semua adalah keberhasilan di masa Pemerintahan Joko Widodo," kata Dono. 

"Iya juga ya. Tapi Don, kalau masih ada yang kontra Don, penolakan gitu?!" kata Indro. 

"Biarin aja. Beda pendapat boleh. Kan di UUD 1945 di boleh kan mengeluarkan pendapat apa pun, ya tetap ada Etikanya ketika mengemukan pendapat," kata Dono. 

"Ada jaminan UUD 1945, ya aman gitu. Ya sudah lah Don aku nonton Tv lagi!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono, ya mengambil cangkir teh di meja dan segera meminumnya. 

"Santai," kata Dono. 

Indro, ya ke ruang tengah dan kembali asik nonton Tv. Kasino pun selesai urusan dengan Selfi, ya segera pulang ke rumah. Sebelum pulang, ya Kasino beli martabak. Sampai di rumah. 

"Assalamualaikum," kata Kasino. 

"Waalaikumsalam," jawab Dono. 

Kasino, ya duduk di ruang tamu dan menaruh martabak di meja dan di tawaran ke Dono. Indro, ya tahu kebiasaan Kasino pulang bawa makan, ya meninggalkan tontonan Tv untuk mengambil martabak dan kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv yang acaranya bagus aja. Dono dan Kasino, ya menikmati makan martabak. 

"Don, RUU Cipta Kerja sudah di sahkan jadi UU!" kata Kasino. 

"Iya, aku sudah tahu. Jadi ikutin saja permainannya saja," kata Dono. 

"Oooo begitu. OK!" kata Kasino. 

Kasino, ya baca buku sambil menikmati makan martabak. Dono, ya makan martabak dengan penuh ke santai gitu. 

Sunday, October 4, 2020

PINTER MEMBACA KEADAAN

Kasino yang asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Indro membawa kopi ya yang di buat di dapur ke ruang tamu. Indro pun duduk di ruang tamu sambil menikmati minum kopi. Kasino pun berhenti main game di Hp-nya dan melihat Indro minum kopi dan berkata "Indro tumben minum kopi?"

"Ya karena aku ngobain kopi yang aku jual," kata Indro.

"Jadi....Indro jualan kopi sekarang," kata Kasino.

"Iya sih. Ngambil produksi daerah sini, lokal gitu. Hasilnya lumayan gitu. Kerjaannya nyantai, tidak perlu ngoyo gitu. Ada yang beli, biasa sih teman-teman ku yang suka kopi," kata Indro.

"Pinter nyari rezeki di kondisi ekonomi yang katanya sih yang ini dan itu," kata Kasino.

"Ya termasuk pinter juga aku mencari kesempatan sih. Awalnya sih aku nyobain kopi teman ku, ya sekedar saja....jualan produksi punya dia. Karena aku menyukai kopi tersebut, dan aku punya banyak jaringan....ya aku pasarin aja sih. Kalau lancar....ya aku tingkat kan permintaan kopi ku ke temanku. Biasa yang lagi digalakkan pemerintahan...saat UMKM," kata Indro.

"Oooo begitu. Kopinya masih ada Indro?!" kata Kasino.

"Ada di dapur," kata Indro sambil minum kopinya. 

Kasino pun ke dapur, ya membuat kopi. Dono, ya selesai mengerjakan kerjaannya di kamarnya, ya keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv. Indro, ya asik menikmati minum kopinya.

"Kopinya enak. Permintaan pasar banyak. Aku bisa jadi kaya sih, ya kalau di hitung dengan baik....ya lumayan hasilnya perbulannya sih. Ternyata aku ini pinter ya. Benar omongan Kasino," celoteh Indro. 

Kasino pun selesai membuat kopi dan di minumnya. 

"Kopinya enak. Kayanya....usaha yang di jalanin Indro berjalan lancar. Memang pinter Indro, kalau kerja swasta itu....ya harus pinter-pinter membaca keadaan. Modal Indro punya, ya mencari barang yang di butuhkan pasar," celoteh Kasino. 

Kasino pun membawa kopinya. Saat di ruang tengah, ya Dono pun melihat Kasino bawa kopi dan berkata Dono "Kasino, ngopi ya?!" 

"Iya, ngobain kopi jualan Indro. Enak kopinya," kata Kasino. 

"Oooo begitu," kata Dono. 

Kasino pun ke ruang tamu, ya duduk di ruang tamu sambil minum kopi. Dono, ya asik nonton Tv. 

"Indro....kopinya enak," kata Kasino. 

"Sipp," kata Indro. 

"Aku doain usaha Indro lancar," kata Kasino. 

"Amin," kata Indro. 

Indro pun menaruh gelas kopinya di meja dan segera main game di Hp-nya. Kasino asik minum kopi, ya sambil baca buku sih. 

Saturday, October 3, 2020

RAMALAN ZODIAK

Indro duduk di halaman belakang, ya lagi asik baca artikel di Hp-nya.

"Artikel Ramalan Zodiak ini," kata Indro. 

Indro terus membaca artikel tersebut. Kasino yang sibuk merawat tanaman di potnya. 

"Beberapa tanaman, yang di beritakan....aku punya. Aku rawat dengan baik," kata Kasino. 

Kasino terus merawat tanaman di potnya dengan baik. Dono, ya menyelesaikan urusan mengetik di leptopnya, ya leptop pun di matiin Dono dan segeralah Dono keluar dari kamarnya dan nonton Tv di ruang tengah. 

"Berita hari ini, ya masih seputar ini dan itu," kata Dono. 

Dono, ya menggantikan chenel Tv ke TVRI. 

"Ooo....acara gereja toh. Oooo iya hari Minggu. Kalau di kumpulan data umat Kristen sana sini, ya tentang bagaimana mereka menerapkan ilmu agamanya. Hasilnya relatif lah, ada yang menjalankan agama dengan baik, untuk hidup berdampingan menciptakan keharmonisan dari perbedaan ini dan itu, dan yang paling utama yang harus cermatin dan perlu di tangan benar-benar....ya golongan penentang yang menciptakan kehancuran di mana-mana. Padahal setiap agama berkembang di Indonesia, ya tidak jauh beda sih...pokok persoalaannya. Memang harus terus di bimbinglah...jadi orang baik," kata Dono. 

Dono pun mengganti chenel Tv ke chenel TRANS. Dono pun asik nonton Tv yang acara bagus. Indro, ya berhenti baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro mengambil cangkir berisi teh dan meminumnya. Kasino, ya selesai merawat tanaman di potnya dan segera mencuci tangan pake sabun dan air yang mengalir. Kasino pun duduk bersama Indro, ya segera menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya. 

"Enak teh ini," kata Kasino. 

Indro menaruh cangkir teh di meja. 

"Ramalan Zodiak...hari ini bagus loe, kalau urusan cinta," kata Indro. 

"Ramalan itu bisa benar bisa salah," kata Kasino. 

"Emang iya...iya," kata Indro. 

"Ramalan itu seperti keadaan sekarang ini cerah, selang berapa saat tahu-tahu hujan," kata Kasino sambil menaruh cangkir teh di meja. 

"Bener Kasino. Itu sih namanya perubahan keadaan. Kalau di kait dan di urusan cinta sih. Aku di posisi cowok, ya keadaannya sih baik-baik saja, eeeee ketika di posisi cewek....jadi kacau. Biasanya...sih urusan cewek sensitif ini dan itu, kaya dateng bulan. Apalagi kalau urusan keuangan? Ditelnya lebih dari cowok kalau menanganinya," kata Indro. 

"Makanya, Joko Widodo milih....menteri keuangannya cewek kan. Berarti sesuai Ramalan Zodiak dong!" kata Kasino. 

"Ya ada bener juga sih," kata Indro. 

"Sudalah jangan di bahas lebih jauh lagi tentang Ramalan!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Kasino, ya main game di Hp-nya. 

"Ramalan Zodiak...hari ini, ya memang ada bener sih. Aku suka," kata Indro. 

Kasino, ya diam aja mendengar omongan Indro. Ya Indro segera mengambil Hp-nya di meja dan segera nonton Youtobe, ya biasa One Piece yang baru gitu. 

KELAYAKAN HIDUP

Dono duduk di ruang tamu setelah nonton Tv. Indro sedang asik main game di Hp-nya. 

"Indro, katanya aku merasa badan ku tidak enak," kata Dono.

Sontak....Indro menghentikan main game di Hp-nya.

"Don, jangan-jangan terkena Covid-19," kata Indro.

"Masa..aku terkena Covid - 19," kata Dono.

"Berita di sana sini.....tentang Covid - 19, Sampai-sampai katanya Presiden juga kena Covid - 19," kata Indro.

"Mungkin karena faktor aku lelah bekerja dan juga keadaan cuaca memang mempengaruhi keadaan tubuh ku," kata Dono.

"Bisa....jadi, Don. Mau di bawa ke rumah sakit atau tidak, Don?!" kata Indro.

"Aku coba makan obat warung dulu, jika tidak ada perkembangan, ya ke rumah sakit," kata Dono.

"Kalau keputusan seperti itu, ya aku ikut saja," kata Indro.

Indro, kembali main game di Hp-nya. Dono mengambil kotak obat di ruang makan, tepatnya di lemari.

"Obat....tablet atau cair...ya. Kaya sih bukan Covid - 19 cuma masuk angin. Ini saja obat cair," kata Dono.

Dono meminum obat. Setelah itu Dono, ya duduk lagi di ruang tengah untuk nonton Tv yang acara bagus banget karena malam minggu sih. Kasino selesai urusannya, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," saut Indro sambil main game di Hp-nya. 

Kasino pun duduk di ruang tamu sambil menaruh makan di meja dan berkata untuk menawarkan makan "Burger...Indro."

Sontak Indro berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Asik makan orang bule." 

Indro pun menaruh Hp di meja dan mengambil burger dan segera di makannya. 

"Eeemmmm....enak," kata Indro. 

Kasino pun membawakan bagian Dono, ke ruang tengah di mana Dono lagi asik nonton Tv. 

"Don....burger," kata Kasino. 

"Iya," kata Dono sambil mengambil burger di tangan Kasino. 

"Don, kaya....kamu lagi sakit ya?!" kata Kasino. 

"Iya, aku udah makan obat kok. Rasa mendingan," kata Dono. 

"Kalau sudah makan obat, ya pertolongan pertama sudah di jalanan dengan baik," kata Kasino. 

"Bener omongan Kasino," kata Dono menegaskan omongan Kasino. 

"Di makan burgernya Don!" kata Kasino. 

"Iya," kata Dono. 

Kasino pun ke ruang tamu, ya segera makan burger juga. Indro terus menikmati makan burger. 

"Sekedar omongan saja ya," kata Indro. 

"Sekedar aja. Benar juga tidak apa-apa kok?!" kata Kasino. 

"Topik obrolannya. Aku mau minta pendapat mu Kasino. Ya tentang cewek sih. Apa paling diinginkan cewek zaman sekarang ini?!" kata Indro. 

"Kelayakan hidup," kata Kasino. 

"Kelayakan hidup toh, yang diinginkan cewek zaman sekarang ini," kata Indro sambil makan burgernya. 

Kasino, ya makan burgernya sih. 

"Iya juga ya. Ekonomi di pengaruhi Pandemi Covid - 19, dan juga banyak bantuan Pemerintahan yang di salurkan dengan bentuk program apa pun?! Bener....sih kelayakan hidup yang diinginkan cewek zaman sekarang ini, ya bukan cinta doang," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya makan burger sampai kenyang dan minum air aqua gelas. Setelah itu Indro dan Kasino, ya main game di Hp-nya, ya menikmati malam minggu di rumah. Dono yang duduk ruang tengah, ya sambil nonton Tv dan juga makan burger. 

"Rasanya aku mulai enak banget. Kaya aku sembuh nie," kata Dono. 

Dono terus menikmati makan burger sampai kenyang dan minum aqua gelas. Acara Tv pun yang di tonton Dono, ya sangat bagus banget acaranya sih....biasa lawak gitu.

Friday, October 2, 2020

DIAM DIAM CINTA

Dono lagi asik nonton Tv, ya berita seputar ini dan itu. Indro keluar dari kamar, ya sambil menonton Youtobe di Hp-nya....ya musik gitu. Indro di ruang tengah, ya menghentikan nonton Youtobe di Hp dan menonton Tv dengan keadaan berdiri.

"Berita masih....pergolakan kehidupan toh," kata Indro.

Dono, ya diam mendengar omongan Indro. Ya Indro pun berjalan lagi ke ruang tamu dan duduklah Indro di sofa. 

"Diam Diam Cinta," kata Indro.

Indro pun menaruh Hp-nya di meja. Kasino, ya asik main game di Hp-nya, di ruang tamu. 

"Kasino," kata Indro. 

"Apa?!" kata Kasino sambil menghentikan main game di Hp-nya. 

"Kasino, pernah merasakan....Diam Diam Cinta?!" kata Indro. 

"Diam Diam Cinta. Pernah sih aku merasakan sih. Hubungan itu memang manis sih," kata Kasino. 

"Kasino aku mau pendapat mu!" kata Indro. 

"Tentang apa?" tanya Kasino. 

"Sesuatu tentang perasaan sih. Cinta," kata Indro. 

"Cinta toh. Silakan bicara!" kata Kasino. 

"Jika aku menyukai cewek yang aku anggap adik, memang aku cintai sih dan mencintainya itu dengan cara Diam Diam Cinta, ya aku memang mengakui aku punya kekasih hati. Cewek yang aku anggap adik itu....memang punya kekasih juga. Gimana pendapat mu Kasino?!" kata Indro. 

"Hubungan itu sebentar sih tidak masalah. Jika saling menjaga satu sama lain tidak menyakiti perasaan orang yang Indro cintai," kata Kasino. 

"Aku termasuk tidak jujur pada hubungan," kata Indro. 

"Ya kalau merasa, ya di perbaikilah," saran Kasino. 

"Sulit juga ya," kata Indro. 

"Memang yang ingin Indro jadikan istri siapa, itu keputusan yang finalnya untuk menyelesaikan masalah?!" kata Kasino. 

"Kok istri, jadi menikah doh. Kan masih pacaran," kata Indro. 

"Pacaran itu....hubungan yang berlarut-larut begitu saja tidak ada keputusan pastinya. Bisa saja putus di tengah jalan dan berganti pasangan lain," kata Kasino yang tegas. 

"Iya deh aku putusin finalnya yang aku mau nikahin....yang aku anggap adik, karena menjalani hubungan lebih santai gitu. Kaya tidak ada beban," kata Indro. 

"Ya kalau keputusan Indro seperti itu, ya aku sebagai teman sih dukung saja. Masalahnya dengan pacar Indro gimana?!" kata Kasino. 

"Putus baik-baik saja. Hubungan sekedar pacaran cuma memahami karakter masing-masing, kalau klop. Ada gesekan sih. Ya konflik kecil sampai besar, maksudnya bertengkar....lebih cenderung salah paham saja," kata Indro. 

"Sama-sama keras, tidak berjalan langgeng. Salah paham sedikit....konflik, ya tidak baik itu namanya. Gimana dengan kekasihnya cewek itu yang di anggap Indro itu adik," kata Kasino?!" kata Kasino. 

"Itu masalahnya. Aku merasa mengkhianatin teman. Jadi bingung sih. Cewek yang di anggap adik itu, ya ingin tetap hubungan seperti biasa sih, ya tidak beralih cinta. Maka itu cinta tidak harus di miliki," kata Indro. 

"Cewek bijak. Paham artinya cinta. Memang cinta terkadang tidak harus di miliki, ya biarkan dia bersama cowok yang is pilih jadi pacarnya. Ya Indro kembali ke posisi. Padahal ya Indro, jika Indro tidak punya kekasih dan cewek yang di anggap adik itu...tidak punya kekasih. Hubungan Indro dengan cewek yang di anggap adik itu lebih mudah di jalanan dan pernikahan pun terjadi. Ya aku dan Dono, ya bantu-bantulah urusan biaya resepsinya. Kebahagian Indro, ya kebahagian aku dan Dono juga!" kata Kasino. 

"Saudara, ya bisa di bilang keluarga...maksudnya Kasino?!" kata Indro. 

"Tepat sekali," kata Kasino. 

Indro pun memetik jarinya. 

"Kembali realitanya Kasino. Obrolan itu hanya sekedar saja. Yang aslinya aku mengambil data dari lagu yang di nyanyian Salsa...anaknya Iis Dahlia penyanyi dangdut itu loh," kata Indro. 

"Diambil dari data lagu yang di nyanyikan Salsa toh. Beneran juga tidak apa-apa kok?! Kan Saskia, ya kamu panggil adik juga. Hubungan Indro dan Saskia tidak jauh beda gitu, Diam Diam Cinta," kata Kasino. 

"Memang aku...Akui. Hubungan ku dengan Saskia, kaya Kakak dan adik. Jadi hubungan di jalanin pun, ya santai gitu. Maksudnya....saling pengertian. Ya sudahlah aku mau main game aja!" kata Indro. 

"Ya," saut Kasino. 

Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya dan Indro, ya langsung asik main game di Hp-nya. 

ADA NIAT

Dono lagi asik baca buku di halaman belakang. Indro, ya selesai masak bakwan goreng dan satu piring bakwan goreng di bawa Indro ke halaman belakang. 

"Don, gorengan!" kata Indro sambil duduk. 

"Iya," saut Dono. 

Dono menghentikan baca bukunya dan buku di taruh di meja. Dono mengambil goreng di piring dan segera di makannya. Indro, ya asik makan bakwan goreng begitu juga Dono. 

"Indro, bakwan gorengnya enak," kata Dono. 

"Bakwan gorengnya....emang enak. Aku pake tepung terigu yang berkualitas, jadi hasilnya renyah," kata Indro. 

"Indro pinter," pujian Dono. 

"Terima kasih....terima kasih...Don," kata Indro. 

Indro dan Dono menikmati makan bakwan goreng yang enak. 

"Don...aku mau membicarakan tentang cewek sih," kata Indro. 

"Cewek lagi. Tidak ada topik lain," kata Indro. 

"Kalau ngomongin cowok...kan. Kita ini cowok, jadi apa yang harus di bicarakan. Baik ada. Bandel juga ada," kata Indro. 

"Ok...kita bicarakan. Apa pokok masalahnya?!" kata Dono. 

"Aku ingin pendapat mu, Don. Aku jadian sama cewek, lalu aku putus dengan cara baik-baik. Aku ingin menjalin hubungan sama cewek yang aku sukai, yang lain maksudnya. Sebaiknya aku jadian atau tidak, karena satu daerah sih?!" kata Indro. 

"Sebenarnya sih kamu jadian tidak ada masalah. Kalau masih satu daerah sih, yang di khawatirkan Indro, ya kamu masih bertemu dengan mantanmu dan terjadi perselisihan gitu. Saran ku sih Indro....lebih baik cari cewek yang jauh dari daerah sih. Mantan mu orang Jakarta, jadi Indro dapetin orang Jawa  apa ya?! Barat aja deh. Itu lebih baik. Pindah rumah tidak ada masalah. Masa depan pun jauh lebih baik," kata Dono.

Dono pun mengambil cangkir berisi teh dan meminumnya. 

"Bener sih Don. Yang aku takutin itu perselisihannya. Rasa itu pun masih ada walau putus. Memang lebih baik cari cewek yang lebih jauh lagi dari tempat tinggalnya. Masa depan lebih baik," kata Indro. 

Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya. 

"Emangnya Indro. Ada niat putus dengan Saskia?" tanya Dono sambil menaruh cangkir di meja. 

"Gimana ya. Cowok itu sifatnya ada yang setia dan juga cari alasan ini dan itu sampai terjadi perselingkuhan sana sini kan....karena bosen sih," kata Indro yang berpikir. 

"Jadi ada niat toh," kata Dono. 

"Niat sih ada. Tapi, ya enggaklah Don tetap setia saja," kata Indro yang tegas. 

"Jadi cuma minta pendapat aku saja?!" kata Dono. 

"Iya....Don," kata Indro. 

"Kalau begitu aku mau masuk ke dalam rumah, ya nonton Tv," kata Dono sambil mengambil bukunya di meja. 

"Aku ikut Don, ke dalam rumah," kata Indro. 

"Eeem," kata Dono. 

Dono bergerak masuk ke dalam rumah, ya Indro juga dengan membawa sepiring bakwan goreng. Di ruang tengah, ya nonton Tv-lah....Dono dan Indro dengan acara Tv yang bagus banget. 

Thursday, October 1, 2020

BISA SIH

Kasino, ya ada urusan kerjaan jadi pergi ke tempat kerjaan. Dono lagi asik baca buku di ruang tamu. Indro selesai masak di dapur, ya makan sudah tersaji dengan rapih di meja makan. Indro pun berkata dengan suara keras, ya memanggil Dono "Makan Don!" 

Dono pun nyaut "Iya!", Dono segera menghentikan baca bukunya dan segera ke ruang makan. Dono duduk sambil melihat makan yang di sajikan Indro. 

"Makan enak nieee," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro menikmati makanannya. Dono pun segera makan lah. 

"Emmmm....enak kaya makan di restoran, ayam ini di goreng krispi. Sambel trasinya....hot rasanya. Sayur sawinya, di masak tumis, emmm rasanya enak banget gitu," kata Dono. 

"Siapa dulu yang masak?!" kata Indro. 

"Indro.....ahli memasak kan!" kata Dono. 

"Sippp!!!!" kata Indro. 

Indro dan Dono, ya terus menikmati makannya sampai kenyang. Setelah itu. Ya Dono, ya giliran nyuci piring dan gelas yang di gunakan untuk makan dan minum. Indro, ya segera ke ruang tengah untuk nonton Tv. Setelah mencuci piring dan gelas, ya Dono segera ke ruang tamu untuk melanjutkan baca bukunya. Indro, yang asik nonton acara Tv, ya berita gitu. 

"Berita hari masih seputar ini dan itu," kata Indro. 

Saat iklan di Tv. Indro pun pindah duduknya ke ruang tamu. Indro duduk di sebelah Dono. Indro melihat Buku-buku di meja, ya buku kesenian gitu. 

"Don, baca buku kesenian ini semua?!" kata Indro. 

Dono berhenti baca bukunya. 

"Iya. Aku baca buku kesenian itu semuanya," kata Dono. 

"Aneh banget ya?!" kata Indro. 

"Aneh saja...Don, kamu baca semua buku kesenian ini semuanya. Kaya orang ingin menyusun karya ilmiah di bidang kesenian saja?!" kata Indro. 

"Aku cuma nambah ilmu saja. Kalau di anggap seperti itu sih tidak apa-apa sih. Nanti juga aku buat yang apa kamu bilang itu Indro?!" kata Dono. 

"Benerkan. Buat karya ilmiah lagi," kata Indro yang tegas. 

"Aku hanya sekedar saja," kata Dono. 

"Oooo iya Don. Data perlombaan menyanyi di Tv itu kalau di susun rapih bisa jadi karya ilmiah....untuk kelulusan sarjana kan?!" kata Indro. 

"Iya bisa sih," kata Dono. 

"Bisa toh. Ya sudahlah lanjutin aja baca bukunya Don, aku mau nonton Tv lagi!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono segera baca buku lagi. Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Indro pun asik nonton Tv yang acaranya bagus banget. Selang berapa saat. Dono selesai baca bukunya dan buku di taruh di meja. 

"Nonton Tv ah!!!" kata Dono. 

Dono pun ke ruang tengah, ya nonton Tv. Duduk lah Dono bersama Indro. 

"Don. AIDS / HIV itu penyakit bahaya kan?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Berarti....selama pandemi Covid - 19 di tegaskan untuk menciptakan keselamatan umat manusia, berarti penyakit berbahaya seperti AIDS / HIV....jauh bisa di tanggulangi dong?!" kata Indro. 

"Ya....bisa sih," kata Dono. 

"Memang bisa sih. Karena.....penyebab virus berkembang lebih cepat dari perkiraan manusia karena dari persilangan yang tidak di sadar manusia," kata Indro. 

"Pola omongannya di perhalus banget," kata Dono. 

"Jadi sama aja prosesnya ya Don?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Kebiasaan manusia yang gila persilangan tidak resmi itu, kalau di cari datanya di berbagai artikel.....sih. Nanti menyinggung orang-orang di daerah tersebut, padahal di survei di lapangan....ya bener juga sih di lihat faktor ini dan itu sih," kata Indro. 

"Maksudnya....agama," kata Dono. 

"Iya. Agama. Yang kurang pemaham agama kan, ya menciptakan kerusakan pada diri dan orang lain....jadi seperti sekarang ini penyakit banyak berkembang pesat," kata Indro. 

"Kalau kenyataannya seperti itu. Lebih baik ikut aturan pemerintahan, demi keselamtan semua orang," kata Dono. 

"Ikut....aturan pemerintahan untuk keselamtan semua orang," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

"Ya...sudahlah jangan di bahas lagi, fokus nonton Tv!" kata Dono. 

"Iya, Don," kata Indro. 

Indro dan Dono, ya asik nonton Tv yang acara Tv yang bagus banget.

Wednesday, September 30, 2020

KELUH KESAH

Indro selesai belanja di pasar, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Hujan turun. Indro segera masuk rumah, sambil mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Kasino.

Indro pun segera ke belakang, ya beresin semua belanjaannya di cuci bersih dan di masukkan ke kulkas. 

"Masaknya nanti aja. Istirahat dulu ahhh!!!" kata Indro.

Indro pun ke ruang tamu di mana Kasino lagi asik baca artikel ini dan itu di Hp-nya. Terdengar suara mobil berhenti dan ada suara obrolan orang-orang, ya sedikit gaduh tapi niat serius dan juga Becanda. Indro melihat apa yang terjadi di luar?!. 

"Oooo tetangga depan rumah beli lemari yang mahal sih kelihatannya. Katanya ekonomi tidak menentu sana sini. Ternyata tetangga depan rumah beli lemari mahal. Pekerjaannya yang laki, tentara sedangkan yang cewek, ya perawat," kata Indro. 

Indro pun segera duduk di ruang tamu dan segera menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya.

"Enak....," kata Indro. 

Kasino, ya menghentikan baca artikel ini dan itu di Hp-nya dan menaruh Hp di meja. Kasino pun mengambil cangkir berisi teh dan segera di minumnya. 

"Enak," kata Kasino. 

Indro menaruh cangkir teh di meja. 

"Indro gimana keadaan pasar?" kata Kasino. 

"Ya....rame sih," kata Indro. 

"Cuma itu saja!" kata Kasino. 

"Ada cerita. Biasa sih keluh kesah pedagang ayam, langgananku. Menceritakan anak dan mantunya tentang kebiasaan minta uang terus untuk ini dan itu, padahal sudah kerja. Katanya....gaji dua juta tidak cukup zaman sekarang, yang kerja anak aku dan mantuku yang di ambil saat orang tuanya tidak ada lagi, ya di sayang kaya anak sendiri," cerita Indro. 

"Keluh kesahnya hidup manusia yang mendidik anak toh. Alur ceritanya tidak jauh beda dengan cerita sinetron saja," kata Kasino. 

"Memang kalau di pikir baik-baik kaya sinetron sih, tapi ini cerita kenyataan. Sampai-sampai dia bercerita saat ia motong ayam, ya terkena golok...jadinya ya terluka di jari telunjuknya. Maklum sih sudah tua, sudah pake kaca mata. Katanya sih kaca mata buat baru mahal banget, ya di jalan in yang ada dulu sampai terkumpul uangnya untuk beli kaca mata yang baru," cerita Indro. 

"Ironis banget ya pedagang itu," kata Kasino. 

"Namanya hidup, ya isinya serba serbi. Bantuan pemerintahan untuk menolong orang miskin....ya dapat data dari omongan orang pasar sih, membantu banget sih," kata Indro. 

"Jadi keberhasilan program pemerintahan....sampai ketangan masyarakat yang membutuhkan," kata Kasino. 

"Iya," kata Indro sambil minum tehnya. 

"Bagus semuanya," kata Kasino. 

"Memang bagus sih. Walau keadaan masih masa pandemi Covid - 19, ya pergerakan ekonomi masih di anggap stabillah karena ada yang menjaga kestabilan harga di pasar," kata Indro. 

"Benerlah omongan Indro. Harus di jaga kestabilan harga pasarnya!!!!" kata Kasino yang menegaskan omongan Indro. 

"Sudah ya ngobrolnya, aku mau masak!" kata Indro sambil menaruh cangkir teh di meja. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino, ya mengambil Hp di meja dan segera main game lah di Hp-nya. Indro, ya ke dapur untuk memasak. Dono baru selesai mengetik di leptopnya dan keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tengah dan menyetel Tv untuk nonton acara Tv berita gitu. 

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK