CAMPUR ADUK

Monday, October 5, 2020

ADAPTASI

Kasino lagi asik baca buku di ruang tamu. Indro selesai memasak di dapur, ya ke ruang tamu untuk santai.

"Kasino," Kara Indro.

"Apa?!" saut Kasino sambil menghentikan baca bukunya.

"Kasino, ya masih omongan tentang Covid - 19," kata Indro.

"Covid - 19......lagi Covid - 19 lagi," kata Kasino.

"Setiap manusia itu beda berdasarkan rasnya, ya warna kulit dan juga asal kelahirannya," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Berarti....tingkat kekebalan pada manusia itu beda-beda berdasarkan dari rasnya," kata Indro.

"Mungkin juga," kata Kasino.

"Kalau itu benar sih. Berarti....virus yang masuk ke dalam tubuh manusia, ya beradaptasi dengan keadaan tubuh manusia tersebut," kata Indro.

"Iya. Kan seperti benda asing yang masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernafasan dan pada akhirnya menyebabkan kita sakit," kata Kasino.

"Kalau tubuh kita kuat, ya tidak akan sakit di masukkin benda asing tersebut. Antibodynya kuat bisa mengatasi itu penyakit," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Jadi itu virus Covid - 19 banyak tipenya dong di sesuaikan berdasarkan ras dong," kata Indro.

"Maksudnya?!" kata Kasino.

"Contohnya dari yang terkena orang China yang terjangkit virus Covid - 19. Di obatikan agar sebuah, tapi ada juga yang mati. Virus yang di sebarkan orang terjangkit itu kan beradaptasi dengan lingkungan juga. Jadi di anggap tipe virus nya orang China kan, sama halnya dengan virus yang mengenai orang Amerika kan, jadi di sebut tipe virus nya orang Amerika" kata Indro.

"Maksudnya itu toh?! Ya masuk akal sih. Sama halnya yang kena adalah orang Indonesia dan juga banyak sukunya lebih tepatnya itu juga di sebut ras juga. Virus ya di sesuaikan keadaan orang yang kena, ya sukunya. Virusnya beradaptasi dengan keadaan, jadi jika tidak bisa di atasi...sampai dokternya mati yang menanganinya berarti itu virus benar-benar menyesuaikan diri pada orang yang di jangkitnya. Ketika pindah ke orang lain, ya ia beradaptasi lagi dengan lingkungan baru. Jika yang kena punya kekebalan kuat, jadi itu virus bisa di kalahkan," kata Kasino.

"Jadi itu virus bisa menyesuaikan keadaan toh, orang di masukinnya lewat pernapasan," kata Indro.

"Makin lama makin....ngacok pembicaraan," kata Kasino.

"Kok gitu Kasino ngomongnya!" kata Indro.

"Aku ini bukan dokter dan Indro juga bukan. Obrolan ini hanya sekedar obrolan ngaur ngidul," kata Kasino.

"Iya sih, cuma obrolan saja!" kata Indro.

"Yang faktanya itu. Dari data di ambil dari Jawa Timur sampai Batam....langsung nanya keluarganya Dono. Ya semua orang beradaptasi dengan keadaan untuk mengatasi virus Covid - 19, dengan cara pake masker, jaga jarak dan mencuci tangan pake sabun dan air yang mengalir....itu yang taat dan yang tidak taat ya masih banyak lah. Namanya juga manusia," kata Kasino.

"Faktanya memang bener sih. Ya sudah Kasino...tidak di bahas lagi. Aku mau nonton Tv!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino, ya melanjutkan baca bukunya. Indro di ruang tengah, ya nonton Tv dengan penuh keasikkan karena acaranya bagus gitu. 

KEMUNGKINAN BENAR DONG


Kasino lagi asik nonton Tv, ya perlombaan Pop Academy bersama Indro. Dono, ya lagi asik mengetik di leptop di kamarnya.

"Kasino apa pendapat acara Tv yang kita nonton ini?!" kata Indro.

"Baguskarena di buatnya bagus....untuk menghibur penonton yang suka musik pop gitu," kata Kasino.

"Oooo bagus gitu. Aku akui sih, memang bagus sih," kata Indro.

Indro, ya kembali asik nonton Tv begitu Kasino. Ketika Indro teringat dengan artikel yang di bacanya di Hp, ya Indro berkata "Kasino....masalah Covid - 19, ada yang sembuh dari Covid - 19 tersebut kan?!"

"Iya.....ada yang sebuah tuh. Datanya pernah di publikasikan juga," kata Kasino.

"Berarti, vaksin bekerja dengan baik menolong manusia dong," kata Indro.

"Iya benar," kata Kasino.

"Jadi masalah Covid - 19 teratasi dengan baik," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Kasino. Covid - 19 bermutasi atau tidak?!" kata Indro.

"Mana aku tahu, aku bukan dokter," kata Kasino.

"Kalau bermutasi, ya bisa-bisa tidak bisa di atasi Covid - 19. Vaksin gagal dong," kata Indro.

"Kan ada yang berhasil sembuh sih dari Covid - 19," kata Kasino.

"Iya sih. Oooo iya. Data orang-orang yang sembuh, ya di ambil DNA untuk mengecek seberapa parah mutasinya jadi bisa di selamat kan orang yang terkena Covid - 19 tersebut. Ya vaksinnya tercipta yang paling ampuh mengatai Covid - 19," kata Indro.

"Omongan mu Indro....kaya film  X-MAN saja," kata Kasino.

"Iya juga ya aku tidak sadar," kata Indro.

"Khayalan jadi kenyataan. Kenyataan jadi khayalan. Mungkin bisa sih. Jadinya mutasi tuh Covid - 19," kata Kasino.

"Berarti kemungkinan benar dong!" kata Indro.

"Mungkin saja. Tapi lama-lama omongan ini makin lantur," kata Kasino.

"Iya juga. Aku juga bukan dokter. Ya sudahlah fokus nonton Tv!" kata Indro.

"Acara Pop Academy nya habis, ya di ganti acara Tukul Arwana," kata Kasino.

"Tetap acara....bagus sih," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus sih. Dono selesai mengetik dan segera mematikan leptopnya. Dono pun segera rebaan di kasur, ya tidur karena hari sudah terlalu larut malem. 

IKUT PERMAINAN SAJA

Dono sedang asik di ruang tamu, ya sambil minum teh. Indro nonton Tv di ruang tengah. Kasino masih ada urusan Selfi di rumahnya Selfi, ya sekedar ngobrol saja. Saat iklan di Tv, ya Indro pun pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?!" kata Dono sambil menaruh cangkir teh di meja.

"Hari....beritanya seputar pengesahan RUU Cipta Kerja, ya menjadi UU. Apa pendapatmu?!" kata Indro.

"Bagus," kata Dono.

"Cuma bagus aja, ya lebih menarik Don! " kata Indro.

"Semuanya kan berjalan dengan baik. Ya walau ada intrik ini dan itu, jadinya terlihat ganjil gitu," kata Dono. 

"Memang ia sih. Ada intrik ini dan itu. Memang biasa sih hal itu," kata Indro. 

"RUU Cipta Kerja kan sudah di sahkan jadi UU. Ya aku masuk pihak yang dukung saja, lagi males di pihak....kontranya. Pihak yang dukung, ikut permainan saja..toh menjalankan juga mudah," kata Dono. 

"Iya juga ya. Aku ikut yang dukung pengesahan UU. Tujuannya aku tidak mau ikut-ikutan kontra," kata Indro. 

"Berarti itu semua adalah keberhasilan di masa Pemerintahan Joko Widodo," kata Dono. 

"Iya juga ya. Tapi Don, kalau masih ada yang kontra Don, penolakan gitu?!" kata Indro. 

"Biarin aja. Beda pendapat boleh. Kan di UUD 1945 di boleh kan mengeluarkan pendapat apa pun, ya tetap ada Etikanya ketika mengemukan pendapat," kata Dono. 

"Ada jaminan UUD 1945, ya aman gitu. Ya sudah lah Don aku nonton Tv lagi!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono, ya mengambil cangkir teh di meja dan segera meminumnya. 

"Santai," kata Dono. 

Indro, ya ke ruang tengah dan kembali asik nonton Tv. Kasino pun selesai urusan dengan Selfi, ya segera pulang ke rumah. Sebelum pulang, ya Kasino beli martabak. Sampai di rumah. 

"Assalamualaikum," kata Kasino. 

"Waalaikumsalam," jawab Dono. 

Kasino, ya duduk di ruang tamu dan menaruh martabak di meja dan di tawaran ke Dono. Indro, ya tahu kebiasaan Kasino pulang bawa makan, ya meninggalkan tontonan Tv untuk mengambil martabak dan kembali ke ruang tengah untuk nonton Tv yang acaranya bagus aja. Dono dan Kasino, ya menikmati makan martabak. 

"Don, RUU Cipta Kerja sudah di sahkan jadi UU!" kata Kasino. 

"Iya, aku sudah tahu. Jadi ikutin saja permainannya saja," kata Dono. 

"Oooo begitu. OK!" kata Kasino. 

Kasino, ya baca buku sambil menikmati makan martabak. Dono, ya makan martabak dengan penuh ke santai gitu. 

Sunday, October 4, 2020

PINTER MEMBACA KEADAAN

Kasino yang asik main game di Hp-nya, ya di ruang tamu. Indro membawa kopi ya yang di buat di dapur ke ruang tamu. Indro pun duduk di ruang tamu sambil menikmati minum kopi. Kasino pun berhenti main game di Hp-nya dan melihat Indro minum kopi dan berkata "Indro tumben minum kopi?"

"Ya karena aku ngobain kopi yang aku jual," kata Indro.

"Jadi....Indro jualan kopi sekarang," kata Kasino.

"Iya sih. Ngambil produksi daerah sini, lokal gitu. Hasilnya lumayan gitu. Kerjaannya nyantai, tidak perlu ngoyo gitu. Ada yang beli, biasa sih teman-teman ku yang suka kopi," kata Indro.

"Pinter nyari rezeki di kondisi ekonomi yang katanya sih yang ini dan itu," kata Kasino.

"Ya termasuk pinter juga aku mencari kesempatan sih. Awalnya sih aku nyobain kopi teman ku, ya sekedar saja....jualan produksi punya dia. Karena aku menyukai kopi tersebut, dan aku punya banyak jaringan....ya aku pasarin aja sih. Kalau lancar....ya aku tingkat kan permintaan kopi ku ke temanku. Biasa yang lagi digalakkan pemerintahan...saat UMKM," kata Indro.

"Oooo begitu. Kopinya masih ada Indro?!" kata Kasino.

"Ada di dapur," kata Indro sambil minum kopinya. 

Kasino pun ke dapur, ya membuat kopi. Dono, ya selesai mengerjakan kerjaannya di kamarnya, ya keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv. Indro, ya asik menikmati minum kopinya.

"Kopinya enak. Permintaan pasar banyak. Aku bisa jadi kaya sih, ya kalau di hitung dengan baik....ya lumayan hasilnya perbulannya sih. Ternyata aku ini pinter ya. Benar omongan Kasino," celoteh Indro. 

Kasino pun selesai membuat kopi dan di minumnya. 

"Kopinya enak. Kayanya....usaha yang di jalanin Indro berjalan lancar. Memang pinter Indro, kalau kerja swasta itu....ya harus pinter-pinter membaca keadaan. Modal Indro punya, ya mencari barang yang di butuhkan pasar," celoteh Kasino. 

Kasino pun membawa kopinya. Saat di ruang tengah, ya Dono pun melihat Kasino bawa kopi dan berkata Dono "Kasino, ngopi ya?!" 

"Iya, ngobain kopi jualan Indro. Enak kopinya," kata Kasino. 

"Oooo begitu," kata Dono. 

Kasino pun ke ruang tamu, ya duduk di ruang tamu sambil minum kopi. Dono, ya asik nonton Tv. 

"Indro....kopinya enak," kata Kasino. 

"Sipp," kata Indro. 

"Aku doain usaha Indro lancar," kata Kasino. 

"Amin," kata Indro. 

Indro pun menaruh gelas kopinya di meja dan segera main game di Hp-nya. Kasino asik minum kopi, ya sambil baca buku sih. 

Saturday, October 3, 2020

RAMALAN ZODIAK

Indro duduk di halaman belakang, ya lagi asik baca artikel di Hp-nya.

"Artikel Ramalan Zodiak ini," kata Indro. 

Indro terus membaca artikel tersebut. Kasino yang sibuk merawat tanaman di potnya. 

"Beberapa tanaman, yang di beritakan....aku punya. Aku rawat dengan baik," kata Kasino. 

Kasino terus merawat tanaman di potnya dengan baik. Dono, ya menyelesaikan urusan mengetik di leptopnya, ya leptop pun di matiin Dono dan segeralah Dono keluar dari kamarnya dan nonton Tv di ruang tengah. 

"Berita hari ini, ya masih seputar ini dan itu," kata Dono. 

Dono, ya menggantikan chenel Tv ke TVRI. 

"Ooo....acara gereja toh. Oooo iya hari Minggu. Kalau di kumpulan data umat Kristen sana sini, ya tentang bagaimana mereka menerapkan ilmu agamanya. Hasilnya relatif lah, ada yang menjalankan agama dengan baik, untuk hidup berdampingan menciptakan keharmonisan dari perbedaan ini dan itu, dan yang paling utama yang harus cermatin dan perlu di tangan benar-benar....ya golongan penentang yang menciptakan kehancuran di mana-mana. Padahal setiap agama berkembang di Indonesia, ya tidak jauh beda sih...pokok persoalaannya. Memang harus terus di bimbinglah...jadi orang baik," kata Dono. 

Dono pun mengganti chenel Tv ke chenel TRANS. Dono pun asik nonton Tv yang acara bagus. Indro, ya berhenti baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro mengambil cangkir berisi teh dan meminumnya. Kasino, ya selesai merawat tanaman di potnya dan segera mencuci tangan pake sabun dan air yang mengalir. Kasino pun duduk bersama Indro, ya segera menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya. 

"Enak teh ini," kata Kasino. 

Indro menaruh cangkir teh di meja. 

"Ramalan Zodiak...hari ini bagus loe, kalau urusan cinta," kata Indro. 

"Ramalan itu bisa benar bisa salah," kata Kasino. 

"Emang iya...iya," kata Indro. 

"Ramalan itu seperti keadaan sekarang ini cerah, selang berapa saat tahu-tahu hujan," kata Kasino sambil menaruh cangkir teh di meja. 

"Bener Kasino. Itu sih namanya perubahan keadaan. Kalau di kait dan di urusan cinta sih. Aku di posisi cowok, ya keadaannya sih baik-baik saja, eeeee ketika di posisi cewek....jadi kacau. Biasanya...sih urusan cewek sensitif ini dan itu, kaya dateng bulan. Apalagi kalau urusan keuangan? Ditelnya lebih dari cowok kalau menanganinya," kata Indro. 

"Makanya, Joko Widodo milih....menteri keuangannya cewek kan. Berarti sesuai Ramalan Zodiak dong!" kata Kasino. 

"Ya ada bener juga sih," kata Indro. 

"Sudalah jangan di bahas lebih jauh lagi tentang Ramalan!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

Kasino, ya main game di Hp-nya. 

"Ramalan Zodiak...hari ini, ya memang ada bener sih. Aku suka," kata Indro. 

Kasino, ya diam aja mendengar omongan Indro. Ya Indro segera mengambil Hp-nya di meja dan segera nonton Youtobe, ya biasa One Piece yang baru gitu. 

KELAYAKAN HIDUP

Dono duduk di ruang tamu setelah nonton Tv. Indro sedang asik main game di Hp-nya. 

"Indro, katanya aku merasa badan ku tidak enak," kata Dono.

Sontak....Indro menghentikan main game di Hp-nya.

"Don, jangan-jangan terkena Covid-19," kata Indro.

"Masa..aku terkena Covid - 19," kata Dono.

"Berita di sana sini.....tentang Covid - 19, Sampai-sampai katanya Presiden juga kena Covid - 19," kata Indro.

"Mungkin karena faktor aku lelah bekerja dan juga keadaan cuaca memang mempengaruhi keadaan tubuh ku," kata Dono.

"Bisa....jadi, Don. Mau di bawa ke rumah sakit atau tidak, Don?!" kata Indro.

"Aku coba makan obat warung dulu, jika tidak ada perkembangan, ya ke rumah sakit," kata Dono.

"Kalau keputusan seperti itu, ya aku ikut saja," kata Indro.

Indro, kembali main game di Hp-nya. Dono mengambil kotak obat di ruang makan, tepatnya di lemari.

"Obat....tablet atau cair...ya. Kaya sih bukan Covid - 19 cuma masuk angin. Ini saja obat cair," kata Dono.

Dono meminum obat. Setelah itu Dono, ya duduk lagi di ruang tengah untuk nonton Tv yang acara bagus banget karena malam minggu sih. Kasino selesai urusannya, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino, ya mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," saut Indro sambil main game di Hp-nya. 

Kasino pun duduk di ruang tamu sambil menaruh makan di meja dan berkata untuk menawarkan makan "Burger...Indro."

Sontak Indro berhenti main game di Hp-nya dan berkata "Asik makan orang bule." 

Indro pun menaruh Hp di meja dan mengambil burger dan segera di makannya. 

"Eeemmmm....enak," kata Indro. 

Kasino pun membawakan bagian Dono, ke ruang tengah di mana Dono lagi asik nonton Tv. 

"Don....burger," kata Kasino. 

"Iya," kata Dono sambil mengambil burger di tangan Kasino. 

"Don, kaya....kamu lagi sakit ya?!" kata Kasino. 

"Iya, aku udah makan obat kok. Rasa mendingan," kata Dono. 

"Kalau sudah makan obat, ya pertolongan pertama sudah di jalanan dengan baik," kata Kasino. 

"Bener omongan Kasino," kata Dono menegaskan omongan Kasino. 

"Di makan burgernya Don!" kata Kasino. 

"Iya," kata Dono. 

Kasino pun ke ruang tamu, ya segera makan burger juga. Indro terus menikmati makan burger. 

"Sekedar omongan saja ya," kata Indro. 

"Sekedar aja. Benar juga tidak apa-apa kok?!" kata Kasino. 

"Topik obrolannya. Aku mau minta pendapat mu Kasino. Ya tentang cewek sih. Apa paling diinginkan cewek zaman sekarang ini?!" kata Indro. 

"Kelayakan hidup," kata Kasino. 

"Kelayakan hidup toh, yang diinginkan cewek zaman sekarang ini," kata Indro sambil makan burgernya. 

Kasino, ya makan burgernya sih. 

"Iya juga ya. Ekonomi di pengaruhi Pandemi Covid - 19, dan juga banyak bantuan Pemerintahan yang di salurkan dengan bentuk program apa pun?! Bener....sih kelayakan hidup yang diinginkan cewek zaman sekarang ini, ya bukan cinta doang," kata Indro. 

Indro dan Kasino, ya makan burger sampai kenyang dan minum air aqua gelas. Setelah itu Indro dan Kasino, ya main game di Hp-nya, ya menikmati malam minggu di rumah. Dono yang duduk ruang tengah, ya sambil nonton Tv dan juga makan burger. 

"Rasanya aku mulai enak banget. Kaya aku sembuh nie," kata Dono. 

Dono terus menikmati makan burger sampai kenyang dan minum aqua gelas. Acara Tv pun yang di tonton Dono, ya sangat bagus banget acaranya sih....biasa lawak gitu.

Friday, October 2, 2020

DIAM DIAM CINTA

Dono lagi asik nonton Tv, ya berita seputar ini dan itu. Indro keluar dari kamar, ya sambil menonton Youtobe di Hp-nya....ya musik gitu. Indro di ruang tengah, ya menghentikan nonton Youtobe di Hp dan menonton Tv dengan keadaan berdiri.

"Berita masih....pergolakan kehidupan toh," kata Indro.

Dono, ya diam mendengar omongan Indro. Ya Indro pun berjalan lagi ke ruang tamu dan duduklah Indro di sofa. 

"Diam Diam Cinta," kata Indro.

Indro pun menaruh Hp-nya di meja. Kasino, ya asik main game di Hp-nya, di ruang tamu. 

"Kasino," kata Indro. 

"Apa?!" kata Kasino sambil menghentikan main game di Hp-nya. 

"Kasino, pernah merasakan....Diam Diam Cinta?!" kata Indro. 

"Diam Diam Cinta. Pernah sih aku merasakan sih. Hubungan itu memang manis sih," kata Kasino. 

"Kasino aku mau pendapat mu!" kata Indro. 

"Tentang apa?" tanya Kasino. 

"Sesuatu tentang perasaan sih. Cinta," kata Indro. 

"Cinta toh. Silakan bicara!" kata Kasino. 

"Jika aku menyukai cewek yang aku anggap adik, memang aku cintai sih dan mencintainya itu dengan cara Diam Diam Cinta, ya aku memang mengakui aku punya kekasih hati. Cewek yang aku anggap adik itu....memang punya kekasih juga. Gimana pendapat mu Kasino?!" kata Indro. 

"Hubungan itu sebentar sih tidak masalah. Jika saling menjaga satu sama lain tidak menyakiti perasaan orang yang Indro cintai," kata Kasino. 

"Aku termasuk tidak jujur pada hubungan," kata Indro. 

"Ya kalau merasa, ya di perbaikilah," saran Kasino. 

"Sulit juga ya," kata Indro. 

"Memang yang ingin Indro jadikan istri siapa, itu keputusan yang finalnya untuk menyelesaikan masalah?!" kata Kasino. 

"Kok istri, jadi menikah doh. Kan masih pacaran," kata Indro. 

"Pacaran itu....hubungan yang berlarut-larut begitu saja tidak ada keputusan pastinya. Bisa saja putus di tengah jalan dan berganti pasangan lain," kata Kasino yang tegas. 

"Iya deh aku putusin finalnya yang aku mau nikahin....yang aku anggap adik, karena menjalani hubungan lebih santai gitu. Kaya tidak ada beban," kata Indro. 

"Ya kalau keputusan Indro seperti itu, ya aku sebagai teman sih dukung saja. Masalahnya dengan pacar Indro gimana?!" kata Kasino. 

"Putus baik-baik saja. Hubungan sekedar pacaran cuma memahami karakter masing-masing, kalau klop. Ada gesekan sih. Ya konflik kecil sampai besar, maksudnya bertengkar....lebih cenderung salah paham saja," kata Indro. 

"Sama-sama keras, tidak berjalan langgeng. Salah paham sedikit....konflik, ya tidak baik itu namanya. Gimana dengan kekasihnya cewek itu yang di anggap Indro itu adik," kata Kasino?!" kata Kasino. 

"Itu masalahnya. Aku merasa mengkhianatin teman. Jadi bingung sih. Cewek yang di anggap adik itu, ya ingin tetap hubungan seperti biasa sih, ya tidak beralih cinta. Maka itu cinta tidak harus di miliki," kata Indro. 

"Cewek bijak. Paham artinya cinta. Memang cinta terkadang tidak harus di miliki, ya biarkan dia bersama cowok yang is pilih jadi pacarnya. Ya Indro kembali ke posisi. Padahal ya Indro, jika Indro tidak punya kekasih dan cewek yang di anggap adik itu...tidak punya kekasih. Hubungan Indro dengan cewek yang di anggap adik itu lebih mudah di jalanan dan pernikahan pun terjadi. Ya aku dan Dono, ya bantu-bantulah urusan biaya resepsinya. Kebahagian Indro, ya kebahagian aku dan Dono juga!" kata Kasino. 

"Saudara, ya bisa di bilang keluarga...maksudnya Kasino?!" kata Indro. 

"Tepat sekali," kata Kasino. 

Indro pun memetik jarinya. 

"Kembali realitanya Kasino. Obrolan itu hanya sekedar saja. Yang aslinya aku mengambil data dari lagu yang di nyanyian Salsa...anaknya Iis Dahlia penyanyi dangdut itu loh," kata Indro. 

"Diambil dari data lagu yang di nyanyikan Salsa toh. Beneran juga tidak apa-apa kok?! Kan Saskia, ya kamu panggil adik juga. Hubungan Indro dan Saskia tidak jauh beda gitu, Diam Diam Cinta," kata Kasino. 

"Memang aku...Akui. Hubungan ku dengan Saskia, kaya Kakak dan adik. Jadi hubungan di jalanin pun, ya santai gitu. Maksudnya....saling pengertian. Ya sudahlah aku mau main game aja!" kata Indro. 

"Ya," saut Kasino. 

Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya dan Indro, ya langsung asik main game di Hp-nya. 

ADA NIAT

Dono lagi asik baca buku di halaman belakang. Indro, ya selesai masak bakwan goreng dan satu piring bakwan goreng di bawa Indro ke halaman belakang. 

"Don, gorengan!" kata Indro sambil duduk. 

"Iya," saut Dono. 

Dono menghentikan baca bukunya dan buku di taruh di meja. Dono mengambil goreng di piring dan segera di makannya. Indro, ya asik makan bakwan goreng begitu juga Dono. 

"Indro, bakwan gorengnya enak," kata Dono. 

"Bakwan gorengnya....emang enak. Aku pake tepung terigu yang berkualitas, jadi hasilnya renyah," kata Indro. 

"Indro pinter," pujian Dono. 

"Terima kasih....terima kasih...Don," kata Indro. 

Indro dan Dono menikmati makan bakwan goreng yang enak. 

"Don...aku mau membicarakan tentang cewek sih," kata Indro. 

"Cewek lagi. Tidak ada topik lain," kata Indro. 

"Kalau ngomongin cowok...kan. Kita ini cowok, jadi apa yang harus di bicarakan. Baik ada. Bandel juga ada," kata Indro. 

"Ok...kita bicarakan. Apa pokok masalahnya?!" kata Dono. 

"Aku ingin pendapat mu, Don. Aku jadian sama cewek, lalu aku putus dengan cara baik-baik. Aku ingin menjalin hubungan sama cewek yang aku sukai, yang lain maksudnya. Sebaiknya aku jadian atau tidak, karena satu daerah sih?!" kata Indro. 

"Sebenarnya sih kamu jadian tidak ada masalah. Kalau masih satu daerah sih, yang di khawatirkan Indro, ya kamu masih bertemu dengan mantanmu dan terjadi perselisihan gitu. Saran ku sih Indro....lebih baik cari cewek yang jauh dari daerah sih. Mantan mu orang Jakarta, jadi Indro dapetin orang Jawa  apa ya?! Barat aja deh. Itu lebih baik. Pindah rumah tidak ada masalah. Masa depan pun jauh lebih baik," kata Dono.

Dono pun mengambil cangkir berisi teh dan meminumnya. 

"Bener sih Don. Yang aku takutin itu perselisihannya. Rasa itu pun masih ada walau putus. Memang lebih baik cari cewek yang lebih jauh lagi dari tempat tinggalnya. Masa depan lebih baik," kata Indro. 

Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya. 

"Emangnya Indro. Ada niat putus dengan Saskia?" tanya Dono sambil menaruh cangkir di meja. 

"Gimana ya. Cowok itu sifatnya ada yang setia dan juga cari alasan ini dan itu sampai terjadi perselingkuhan sana sini kan....karena bosen sih," kata Indro yang berpikir. 

"Jadi ada niat toh," kata Dono. 

"Niat sih ada. Tapi, ya enggaklah Don tetap setia saja," kata Indro yang tegas. 

"Jadi cuma minta pendapat aku saja?!" kata Dono. 

"Iya....Don," kata Indro. 

"Kalau begitu aku mau masuk ke dalam rumah, ya nonton Tv," kata Dono sambil mengambil bukunya di meja. 

"Aku ikut Don, ke dalam rumah," kata Indro. 

"Eeem," kata Dono. 

Dono bergerak masuk ke dalam rumah, ya Indro juga dengan membawa sepiring bakwan goreng. Di ruang tengah, ya nonton Tv-lah....Dono dan Indro dengan acara Tv yang bagus banget. 

Thursday, October 1, 2020

BISA SIH

Kasino, ya ada urusan kerjaan jadi pergi ke tempat kerjaan. Dono lagi asik baca buku di ruang tamu. Indro selesai masak di dapur, ya makan sudah tersaji dengan rapih di meja makan. Indro pun berkata dengan suara keras, ya memanggil Dono "Makan Don!" 

Dono pun nyaut "Iya!", Dono segera menghentikan baca bukunya dan segera ke ruang makan. Dono duduk sambil melihat makan yang di sajikan Indro. 

"Makan enak nieee," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro menikmati makanannya. Dono pun segera makan lah. 

"Emmmm....enak kaya makan di restoran, ayam ini di goreng krispi. Sambel trasinya....hot rasanya. Sayur sawinya, di masak tumis, emmm rasanya enak banget gitu," kata Dono. 

"Siapa dulu yang masak?!" kata Indro. 

"Indro.....ahli memasak kan!" kata Dono. 

"Sippp!!!!" kata Indro. 

Indro dan Dono, ya terus menikmati makannya sampai kenyang. Setelah itu. Ya Dono, ya giliran nyuci piring dan gelas yang di gunakan untuk makan dan minum. Indro, ya segera ke ruang tengah untuk nonton Tv. Setelah mencuci piring dan gelas, ya Dono segera ke ruang tamu untuk melanjutkan baca bukunya. Indro, yang asik nonton acara Tv, ya berita gitu. 

"Berita hari masih seputar ini dan itu," kata Indro. 

Saat iklan di Tv. Indro pun pindah duduknya ke ruang tamu. Indro duduk di sebelah Dono. Indro melihat Buku-buku di meja, ya buku kesenian gitu. 

"Don, baca buku kesenian ini semua?!" kata Indro. 

Dono berhenti baca bukunya. 

"Iya. Aku baca buku kesenian itu semuanya," kata Dono. 

"Aneh banget ya?!" kata Indro. 

"Aneh saja...Don, kamu baca semua buku kesenian ini semuanya. Kaya orang ingin menyusun karya ilmiah di bidang kesenian saja?!" kata Indro. 

"Aku cuma nambah ilmu saja. Kalau di anggap seperti itu sih tidak apa-apa sih. Nanti juga aku buat yang apa kamu bilang itu Indro?!" kata Dono. 

"Benerkan. Buat karya ilmiah lagi," kata Indro yang tegas. 

"Aku hanya sekedar saja," kata Dono. 

"Oooo iya Don. Data perlombaan menyanyi di Tv itu kalau di susun rapih bisa jadi karya ilmiah....untuk kelulusan sarjana kan?!" kata Indro. 

"Iya bisa sih," kata Dono. 

"Bisa toh. Ya sudahlah lanjutin aja baca bukunya Don, aku mau nonton Tv lagi!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono segera baca buku lagi. Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Indro pun asik nonton Tv yang acaranya bagus banget. Selang berapa saat. Dono selesai baca bukunya dan buku di taruh di meja. 

"Nonton Tv ah!!!" kata Dono. 

Dono pun ke ruang tengah, ya nonton Tv. Duduk lah Dono bersama Indro. 

"Don. AIDS / HIV itu penyakit bahaya kan?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Berarti....selama pandemi Covid - 19 di tegaskan untuk menciptakan keselamatan umat manusia, berarti penyakit berbahaya seperti AIDS / HIV....jauh bisa di tanggulangi dong?!" kata Indro. 

"Ya....bisa sih," kata Dono. 

"Memang bisa sih. Karena.....penyebab virus berkembang lebih cepat dari perkiraan manusia karena dari persilangan yang tidak di sadar manusia," kata Indro. 

"Pola omongannya di perhalus banget," kata Dono. 

"Jadi sama aja prosesnya ya Don?!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Kebiasaan manusia yang gila persilangan tidak resmi itu, kalau di cari datanya di berbagai artikel.....sih. Nanti menyinggung orang-orang di daerah tersebut, padahal di survei di lapangan....ya bener juga sih di lihat faktor ini dan itu sih," kata Indro. 

"Maksudnya....agama," kata Dono. 

"Iya. Agama. Yang kurang pemaham agama kan, ya menciptakan kerusakan pada diri dan orang lain....jadi seperti sekarang ini penyakit banyak berkembang pesat," kata Indro. 

"Kalau kenyataannya seperti itu. Lebih baik ikut aturan pemerintahan, demi keselamtan semua orang," kata Dono. 

"Ikut....aturan pemerintahan untuk keselamtan semua orang," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

"Ya...sudahlah jangan di bahas lagi, fokus nonton Tv!" kata Dono. 

"Iya, Don," kata Indro. 

Indro dan Dono, ya asik nonton Tv yang acara Tv yang bagus banget.

Wednesday, September 30, 2020

KELUH KESAH

Indro selesai belanja di pasar, ya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Hujan turun. Indro segera masuk rumah, sambil mengucap salam "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Kasino.

Indro pun segera ke belakang, ya beresin semua belanjaannya di cuci bersih dan di masukkan ke kulkas. 

"Masaknya nanti aja. Istirahat dulu ahhh!!!" kata Indro.

Indro pun ke ruang tamu di mana Kasino lagi asik baca artikel ini dan itu di Hp-nya. Terdengar suara mobil berhenti dan ada suara obrolan orang-orang, ya sedikit gaduh tapi niat serius dan juga Becanda. Indro melihat apa yang terjadi di luar?!. 

"Oooo tetangga depan rumah beli lemari yang mahal sih kelihatannya. Katanya ekonomi tidak menentu sana sini. Ternyata tetangga depan rumah beli lemari mahal. Pekerjaannya yang laki, tentara sedangkan yang cewek, ya perawat," kata Indro. 

Indro pun segera duduk di ruang tamu dan segera menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minumnya.

"Enak....," kata Indro. 

Kasino, ya menghentikan baca artikel ini dan itu di Hp-nya dan menaruh Hp di meja. Kasino pun mengambil cangkir berisi teh dan segera di minumnya. 

"Enak," kata Kasino. 

Indro menaruh cangkir teh di meja. 

"Indro gimana keadaan pasar?" kata Kasino. 

"Ya....rame sih," kata Indro. 

"Cuma itu saja!" kata Kasino. 

"Ada cerita. Biasa sih keluh kesah pedagang ayam, langgananku. Menceritakan anak dan mantunya tentang kebiasaan minta uang terus untuk ini dan itu, padahal sudah kerja. Katanya....gaji dua juta tidak cukup zaman sekarang, yang kerja anak aku dan mantuku yang di ambil saat orang tuanya tidak ada lagi, ya di sayang kaya anak sendiri," cerita Indro. 

"Keluh kesahnya hidup manusia yang mendidik anak toh. Alur ceritanya tidak jauh beda dengan cerita sinetron saja," kata Kasino. 

"Memang kalau di pikir baik-baik kaya sinetron sih, tapi ini cerita kenyataan. Sampai-sampai dia bercerita saat ia motong ayam, ya terkena golok...jadinya ya terluka di jari telunjuknya. Maklum sih sudah tua, sudah pake kaca mata. Katanya sih kaca mata buat baru mahal banget, ya di jalan in yang ada dulu sampai terkumpul uangnya untuk beli kaca mata yang baru," cerita Indro. 

"Ironis banget ya pedagang itu," kata Kasino. 

"Namanya hidup, ya isinya serba serbi. Bantuan pemerintahan untuk menolong orang miskin....ya dapat data dari omongan orang pasar sih, membantu banget sih," kata Indro. 

"Jadi keberhasilan program pemerintahan....sampai ketangan masyarakat yang membutuhkan," kata Kasino. 

"Iya," kata Indro sambil minum tehnya. 

"Bagus semuanya," kata Kasino. 

"Memang bagus sih. Walau keadaan masih masa pandemi Covid - 19, ya pergerakan ekonomi masih di anggap stabillah karena ada yang menjaga kestabilan harga di pasar," kata Indro. 

"Benerlah omongan Indro. Harus di jaga kestabilan harga pasarnya!!!!" kata Kasino yang menegaskan omongan Indro. 

"Sudah ya ngobrolnya, aku mau masak!" kata Indro sambil menaruh cangkir teh di meja. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino, ya mengambil Hp di meja dan segera main game lah di Hp-nya. Indro, ya ke dapur untuk memasak. Dono baru selesai mengetik di leptopnya dan keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tengah dan menyetel Tv untuk nonton acara Tv berita gitu. 

DAMPAKNYA

Dono lagi asik baca buku Komunikasi di ruang tamu. Kasino di kamarnya lagi sibuk membuat pembukuan. Indro, ya nonton Tv yang acaranya menghibur dirinya. Saat iklan tuh acara di Tv, ya Indro pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu. Duduk lah Indro bersama Dono.

"Don," kata Indro.

"Apa?!" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Baca buku apa Don?!" kata Indro.

"Baca buku Komunikasi," kata Dono, sambil menunjukkan buku Komunikasi pada Indro.

"Oooo buku Komunikasi. Tumben Do, baca buku Komunikasi?!" kata Indro.

"Memang tumben sih. Aku baca buku Komunikasi, ya tujuannya bukan sekedar pinter ngoceh saja di depan umum. Untuk menganalisa data-data dari pola pemberitaan yang publikasikan di media apa pun?! Ya dampaknya itu mempengaruhi penonton dan pembaca dan juga di lihat dari umur penonton dan pembaca," kata Dono.

"Contohnya Don....biar aku jauh lebih mengerti gitu?!" kata Indro.

"Contohnya, pemberitaan hari ini di angkat masih kaitan G30SPKI. Maka di analisalah dampak dari pemberitaan tersebut, pada penonton yang menonton Tv dan di perhitungan umur penonton tersebut," kata Dono.

"Kayanya....sih Don. Itumah. Karya Ilmiah di bidang Komunikasi," kata Indro.

"Memang menganalisa itu....jatuhnya Karya Ilmiah," kata Dono.

"Ya....Don. Kaya orang mau mendapatkan gelar sarjana Komunikasi, kalau lulus....ya kerja di jaringan media apapun?!" kata Indro.

"Aku kan cuma nambah ilmu saja," kata Dono.

"Aku mengerti Don. Jadi kesimpulannya Don?!" kata Indro.

"Kesimpulannya, ya relatif....Indro," kata Dono.

"Ooooo relatif. Berdasarkan data lapangan toh. Ada yang terpengaruh ada juga yang tidak pengaruh, alias masa bodo. Aku paham...Don. Kalau begitu aku nonton Tv lagi ah!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono pun melanjutkan baca buku Komunikasi ya. Indro, ya sudah di ruang tengah dan asik nonton acara Tv yang bagus banget. Kasino, ya sibuk di kamarnya mengerjakan pembukuan. 

ODADING

Usai urusan kerjaan, ya Indro segera pulang tapi mampir dulu beli makan yang lagi viral Odading. Setelah itu, ya Indro segera pulanglah. Sampai di rumah, ya Indro mengucap salam masuk rumah "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Kasino.

Indro pun duduk menaruh Odading di meja dan berkata ke Kasino untuk menawarkan makan"Kasino....makan yang viral!"

Kasino pun menghentikan baca artikel di Hp-nya dan berkata "Makan yang viral. Apa itu?" 

"Odading," kata Indro yang asik makan Odading. 

"Oooo.....Odading toh," kata Kasino. 

Kasino mengambil Odading di meja dan segera di makannya. 

"Emmmm enak. Sesuai dengan pemberitaannya. Odading....enak," kata Kasino. 

"Kasino. Dono kemana?" kata Indro. 

"Ada urusan kerjaan," kata Kasino. 

"Nonton Tv ahh, tapi berbenah diri dulu," kata Indro. 

"Sana...berbenah diri. Bau kecut....Indro," kata Kasino. 

"Nama juga kerja. Otomatis bau kecut. Pantas penanganan Covid - 19 itu tujuannya disiplin manusia, agar hidup sehat dan jauh dari penyakit. Tubuh ini bau kecut, harus di bersihkan agar jadinya seger buger," kata Indro. 

"Bener omongan mu Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

Indro pun, ya segera ke belakang untuk berbenah diri. Kasino asik makan Odading sambil baca artikel di Hp. Selang berapa saat, Indro sudah berganti pakaian dan duduk di ruang tengah, ya nonton Tv dan di pilih chenel Tv yang acaranya berita. 

"METRO TV....menayangkan debat Presiden Amerika. Bagus!!!" kata Indro. 

Indro terus menonton acara Tv yang bagus itu. Kasino, ya menghentikan baca artikel di Hp-nya dan pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. 

"Indro...acara Tvnya. Debat Presiden Amerika, ya!" kata Kasino. 

"Iya. Menarik!!!" kata Indro. 

"Ini hari apa?" tanya Kasino. 

"Rabu," kata Indro. 

"Biasanya nanti malam ada acara MATA NAJWA di TRANS7....kan?!" kata Kasino. 

"Iya," kata Indro. 

"Tema yang di angkat apa ya?!" kata Kasino. 

"Tema ya. Paling yang lagi heboh gitu di bahas," kata Indro. 

"Bener juga...Indro. Yang di bahas itu, ya cenderung yang lagi heboh gitu," kata Kasino. 

"Ya sudahlah jangan di bahas lagi. Aku mau serius nie nonton Tv-nya!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino, ya nonton Tv mengikuti mau ya Indro dengan acara Tv yang bagus gitu. 

Tuesday, September 29, 2020

BAGUS TEMA YANG DI ANGKAT

Dono, lagi asik nonton Tv di ruang tengah. Kasino, ya lagi sibuk di kamar sedang mengerjakan pembukuan. Indro, ya di ruang tamu sedang main game di Hp-nya. Rasa ngantuk pun datang pada diri Indro, jadi Indro menghentikan main game di Hp-nya.

"Tidur ah," kata Indro.

Indro bergerak menuju kamarnya melewati ruang tengah, ya melihat Dono masih asik nonton Tv. Indro pun duduk di sebelah Dono. 

"Don...masih asik nonton," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Acara TV ONE, mengangkat tema tentang Ideologi PKI Masih Hidup?. Apa pendapat mu dengan acara Tv yang kamu tonton menarik?!" kata Indro.

"Menarik aja. Aku suka. Seperti DOSEN ku mengajarkanku sejarah ini dan itu. Ya pada akhirnya.....aku mengerti proses pergerakan di sana sini dengan cara  aku memeriksa di sana sini dengan cara meminta bekas data  kepolisi sampai anggota DPR," kata Dono.

"Menarik toh, kaya kembali ke masa kuliah. Padahal Don, kamu kan tidak duduk di pemerintahan. Bergerak di politik tidak. Organisasi ini dan itu pun kamu biasa saja," kata Indro.

"Aku tidak tertarik jadi orang pemerintahan. Aku suka jadi SWASTA, karena aku bosen me mempelajari Ilmu Pemerintahan....sampai selesai," kata Dono.

"Terang saja kamu Don bosenlah. Orang tahu seluk beluk sistem kerja di pemerintahan. Isinya tidak cuma itu....itu doang. Buah pikiran manusia di analisa sesuai keadaan yang ada," kata Indro.

"Maksudnya? Undang-Undang," kata Dono.

"Iya. Semua sepakat menjalankan pemerintahan ini karena dasar Undang Undang," kata Indro.

"Namanya hidup bernegara, berbangsa, dan beragama sesuai agama masing-masing," kata Dono

"Bener Don, omongan mu," kata Indro menegaskan omongan Dono.

"Sudah ngobrolnya. Aku lagi asik. Nonton para DOSEN....yang bahas tentang tema Komunis ini dan itu," kata Dono.

"Iya. Aku juga ngantuk. Jadi aku tinggal ya Don. Mau bobok cantik," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono pun fokus nonton Tv. Indro pun, ya ke kamarnya untuk istirahat.

Monday, September 28, 2020

PKI (PARTAI KEMERDEKAAN INDONESIA) I

Dono di ruang tamu sedang baca buku. Kasino, ya main game di Hp-nya. Indro baru pulang dari pasar. Saat masuk rumah, ya Indro mengucap salam "Assalamualaikum."

Dono dan Kasino, ya menjawab "Waalaikumsalam."

Indro pun langsung bergerak ke dapur, ya membereskan semua barang belanjaannya dan setelah itu di masukkan ke dalam kulkas. Sedangkan sekeranjang kecil buah apel, ya di bawa Indro ke ruang tamu.

"Don, Kasino....buah apel," kata Indro, ya sambil makan apel. 

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan. 

Dono menghentikan baca bukunya segera mengambil apel di meja, ya di makannya. Kasino pun menghentikan main game di Hp-nya dan mengambil bush apel di meja dan segera di makannya. 

"Don....sibuk baca apa?" tanya Indro. 

"Baca tentang sejarah komunis berkembang di Dunia, ya termasuk di Indonesia," kata Dono. 

"Ooo begitu. Atau jangan-jangan ada kaitannya dengan bulan September, ya...Don?" kata Indro. 

"Iya. Banyak berita masih mengkaikan tentang PKI sih. Filmnya tentang PKI pun di tanyangkan kembali di Tv," kata Dono. 

"Dimasa kemerdekaan Indonesia yang ke 75 tahun. Masalah PKI ini jadi masalah atau tidak kalau menurut Dono dan Kasino?" kata Indro. 

"Aku tidak ada masalah sama sekali. Sarjana banyak yang pinter-pinter yang dapat mencari data yang benar dan menganalisanya dengan baik untuk menyelesaikan semua masalah ini dan itu," kata Kasino. 

"Omongan Kasino itu ada benarnya. Masa lalu sebagai pembelajaran saja. Masa depan kita harus terus menjaga dari lapisan bawah sampai atas. Tujuanya terciptanya keharmonisan di sana sini, walau beda pendapatlah. Hal yang wajar," kata Dono. 

"Sikap berdemokratis dong sesuai amanah UUD 1945. Komunis, ya dulu di terima baik....ya sekarang di terima baik. Walau di masa lalu ceritanya pemberotakan ini dan itu," kata Indro. 

"Sejarah terukir seperti itu. Aku saja yang masih ada kaitannya, ya sejarah dari cerita orang tua.....kakek ku terkait PKI. Aku harus membuat sejarah yang berbeda demi kebaikan semua orang. PKI kepanjangannya PARTAI KEMERDEKAAN INDONESIA," kata Dono. 

"Merdeka. Ya bener sih Don. Nilai buruk di ganti dengan kebaikannya," kata Indro. 

"Komunis itu bentuk idiologi saja. Yang bermasalahkan bukan idiologinya tapi orang-orang menjalankannya," kata Kasino. 

"Kasino bener. Semua ini karena orang-orangnya. Pola pikir yang pendek pada masa itu. Sekarang banyak himpunan mahasiswa yang sudah jadi Sarjana semua di seluruh Indonesia, ya sudah duduk di berbagai lapisan masyarakat. Jadi pergerakan pun bisa menciptakan nilai kebaikan di mana-mana," kata Indro menegaskan omongan Kasino. 

"Jadi hidup sekarang ini lebih baik dari zaman dulu. Saling menjaga dengan baik karena ada orang-orang pinter di segala bidang kan," kata Dono menegaskan. 

"Setuju," kata Indro. 

"Setuju juga. Tambahan.... Merdeka," kata Kasino yang tegas. 

"Merdeka," kata Dono yang tegas juga. 

"Aku juga Merdeka. Ya sudah Don, Kasino...ngobrolnya. Aku mau nonton Tv. Biasa LIDA dan juga KDI," kata Indro. 

"Iya," saut Dono dan Kasino. 

Dono mengambil cangkir berisi teh, ya segera di minum begitu juga Kasino. Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono menaruh cangkir di meja dan melanjutkan baca bukunya. Kasino pun menaruh cangkirnya di meja dan segera melanjutkan main game di Hp-nya. 

Sunday, September 27, 2020

PENJIWAANNYA

Dono sedang asik main game di Hp-nya di ruang tamu. Indro sedang nonton Tv di ruang tengah bersama Kasino.

"Kasino....musik India itu bagaimana menurut mu?" kata Indro.

"Musik India terkadang di kaitkan dengan musik dangdut. Menurut ku si bagus sih. Kalau orang Indonesia menyanyikan lagu India terkadang kurang....sesuatu gitu," kata Kasino.

"Sesuatu itu apa Kasino?" kata Indro.

"Ya....tata bahasanya," kata Kasino.

"Logatnya toh. Kaya....Jarayut menyanyikan lagu Thailand...?!" kata Indro.

"Iya. Kadang tidak tahu artinya lagu India dan Thailand yang terpenting penyanyinya itu benar-benar menjiwai dari lirik lagu tersebut jadinya hidup gitu," kata Kasino.

"Berarti sama aja dengan penyanyi yang menyanyikan musik pop Bahasa Inggris, ya?!" kata Indro.

"Iya sama sih. Jika bagus yang menyanyikan maka yang mendengarkan itu terhanyut dengan lirik lagu yang di nyanyian, walau terkadang tidak tahu artinya," kata Kasino.

"Berarti sama halnya dengan penyanyi yang menyanyikan lirik lagu Arab?!" kata Indro.

"Iya sama aja. Aku pun terhanyut dengan penyanyi yang benar-benar menghidupkan lirik lagu tersebut. Sampai aku bisa meneteskan air mata. Karena terbawa suasana dari musiknya dan penyanyinya yang menyanyikan lirik lagu tersebut," kata Kasino.

"Berarti penyanyi yang hebat bisa menggerakkan hati pendengar toh," kata Indro.

"Benar sekali Indro. Yang bagus itu adalah penyanyi yang dapat menggerakkan hati pendengar," kata Kasino yang menegaskan omongan Indro. 

Indro dan Kasino, pun fokus nonton Tv lagi. Dono menghentikan main game di Hp-nya dan pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro.

"Acara kontes menyanyi belum selesai toh!" kata Dono.

"Iya," saut Kasino dan Indro secara bersamaan.

"Acara yang menarik. Meli masuk tiga besar. Pemain kita, yang menang Indro," kata Dono.

"Iya juga....yang menang Indro, aku sampai lupa tuh permainan," kata Kasino.

"Aku yang menang toh. Iya juga. Dari anak LIDA yang di jagoin....sesuai pilihan masing-masing. Ya memang Meli masuk poin paling tinggi sih. Masuk tiga besar. Benar aku yang menang," kata Indro.

"Ya sudah fokus lagi nonton Tv-nya?!" kata Dono.

"Iya," saut Indro dan Kasino.

Ketiganya  pun fokus nonton Tv, yang acara Tv bagus banget gitu. 

Saturday, September 26, 2020

RAHASIA ILMU VOKAL

Hari sedang asik berjalan-jalan. Saat melewati sebuah rumah tua, terdengar suara merdu banget. Hari pun mencari suara tersebut sampai masuk pekarangan rumah orang dengan lewat pager. Sampai terlihat seorang gadis yang bernyanyi di ruangan.

"Cantiknya," kata Hari.

Hari terus menonton gadis yang sedang berlatih bernyanyi tersebut. Meli merasa ada seseorang yang mengawasi dirinya sedang berlatih bernyanyi, jadi Meli menghentikan latihan menyanyinya. Meli pun menghampiri orang yang menonton dirinya berlatih dari balik jendela kaca dan berkata "Siapa di balik jendela kaca itu?!" 

Hari pun merasa dirinya bersalah masuk pekarangan orang tanpa permisi, jadi segera keluar dari situ dengan memanjat pager dan setelah itu berlari dengan sekencang-kencangnya. Meli memang melihat pemuda itu kabur, ya membiarkan saja. Meli pun berlatih menyanyi untuk tujuannya menang di pertandingan kontes menyanyi di festival pertanian. Hari sampai di tempat yang aman, ya mengatur nafasnya dengan baik. Paul ada di belakangnya Hari dan menepuk pundaknya dan berkata "Hari kenapa kamu, ngos-ngosan gitu?" 

"Aku menyelamatkan diri," kata Hari. 

"Dari apa? Jangan-jangan kamu mencuri Hari!" kata Paul. 

"Siapa yang mencuri? Aku cuma nonton gadis cantik sedang berlatih bernyanyi saja. Memang sih aku salah masuk pekarangan orang tanpa permisi. Kaya pencuri," kata Hari. 

"Kelakuan masih kecil masih di bawa sampai dewasa. Masalahnya tidak terlalu berat. Ayo latihan menyanyi!" kata Paul. 

"Latihan nyanyi. Aku kan tidak ikutan lomba menyanyi di festival pertanian," kata Hari. 

"Aku yang mendaftarkan lomba menyanyi bersama ku. Kalau menang lumayan bisa mencukupi kebutuhan kita sehari-harinya," kata Paul. 

"Baiklah, aku ikutin mau Paul," kata Hari. 

Hari dan Paul meninggal tempat tersebut. Saat melewati gereja terdengar suara orang menyanyi di dalam gereja. Hari dan Paul tertarik jadi melihat dengan baik siapa orang bernyanyi di dalam gereja. Gunawan sedang berlatih menyanyi dengan serius di dalam gereja di bombing Pak Robert. 

Hari dan Paul menontonnya di pintu masuk gereja. 

"Gunawan....serius berlatih," kata Paul. 

"Lawan yang tangguh," kata Hari. 

"Memang ia. Gunawan orang Kristen, ya biasa bernyanyi di gereja. Jadi olah vokalnya pun terlatih banget," kata Paul. 

"Dari pembentukan vokalnya. Aku merasa kalah sih," kata Hari pesimis. 

"Belum bertanding sudah menyerah duluan karena melihat lawan yang vokalnya sudah jadi," kata Paul. 

"Maklum. Aku merasa minder aja. Aku Islam. Belajar menyanyi tidak pernah, cuma belajar mengaji saja. Beda banget dengan Gunawan, yang jelas-jelas vokalnya mateng banget gitu," kata Hari. 

"Bener juga omongan mu Hari. Aku cuma belajar mengaji, ya tidak pernah belajar bernyanyi kaya orang gereja gitu. Kebanyakan artis dunia yang suaranya bagus....orang-orang Kristen," kata Paul. 

"Pulang saja yuk!" kata Hari. 

"Ayuk!" kata Paul. 

Paul dan Hari pun meninggalkan tempat tersebut. Gunawan di dalam gereja, ya terus berlatih menyanyi dengan bimbingan Pak Robert. 

Sampai di rumah. Paul dan Hari, ya mulai berlatih bernyanyi. Seminggu kemudian. Paul dan Hari dateng festival pertanian untuk mengikuti lomba menyanyi. Pertandingan di jalan dengan baik. Juri pun menyeleksinya dengan baik. Hari pun bertemu dengan gadis bersuara merdu. Hari pun berkenalan dengan gadis bersuara merdu, sekaligus meminta maaf karena masuk pekarangan rumahnya. Meli pun pemuda yang nyelonong masuk pekarangan rumah tanpa permisi. Hari dan Meli jadi teman baik dan juga rival yang baik. Paul, ya tahu ulah ya Hari yang suka dengan Meli, jadi di biarkan saja. Perlombaan pun masuk babak empat besar. Ternyata Paul, asmanya kambuh...jadi tidak melanjutkan Perlombaan menyanyi. Juri pun memutuskan yang masuk grand final adalah Hari, Meli dan Gunawan. 

Hari mengetahui kenapa Meli ikut lomba menyanyi? Tujuannya demi hadiahnya juara satu untuk pengobatan orang tuanya yang sakit. Hari ingin mengalah demi Meli, tapi Paul terus memberikan masukkan yang baik....ya tujuannya Hari menang. Gunawan dan Meli pesaing yang berat buat Hari. Maka itu Hari meneguhkan pendiriannya untuk menang. 

Perlombaan bernyanyi berjalan dengan baik banget dan di putuskanlah pemenangnya oleh Juri. Gunawan juara satu, Meli juara dua dan Hari juara tiga. Hari puas dengan kemenangannya karena diri tidak pernah belajar menyanyi seperti Gunawan dan Meli. Paul senang kemenangan Hari walau juara tiga. Padahal harapan Hari yang memang adalah Paul, karena banyak potensi di dalam diri Paul. Hari sadar sekali Paul sakit asma kambuh, ya tidak bisa melanjutkan perlombaan menyanyi tersebut. 

Usai penyerahan hadiah perlombaan menyanyi. Ya di lanjutkan dengan pesta yang meriah, memeriahkan festival pertanian. Hari dan Meli pun jadian pacaran, ya Paul pun setuju. Gunawan langsung berpelukkan dengan Pak Robert. 

"Terima kasih guru telah membimbingku dengan baik...jadi juara satu," kata Gunawan. 

"Aku bangga dengan mu nak," kata Pak Robert. 

Pak Robert dan Gunawan melepaskan pelukan, ya ikut kemeriahan festival pertanian. 

PURA-PURA

Dono sedang asik di halaman belakang sambil minum teh dan juga menikmati keadaan.

"Pagi yang cerah," kata Dono.

Kasino, ya ke halaman belakang untuk merawat tanaman di potnya. Kupu-kupu pun terbang ke sana ke sini dan mencelok di bunga yang mekar bagus-bagusnya.

"Kupu-kupu yang cantik mencelok di bunga," kata Dono sambil menaruh cangkir di meja.

"Kupu-kupu....yang cantik," saut Kasino.

"Kasino...mau mulai merawat tanaman di pot?!" kata Dono.

"Iya. Seperti biasanya...Don!" kata Kasino.

Kasino pun merawat tanaman di pot dengan baik. Dono, ya nontonin aktivitasnya Kasino. Indro sedang sibuk masak di dapur. Dono mengambil Hp-nya di meja dan segera menonton Youtobe, ya di pilih vidio menarik. Dengan seksama Dono menonton vidio di Youtobe sampai selesai. 

"Lagu baru artis Rara, ya menarik juga," kata Dono.

Dono pun menghentikan nonton Youtobe, ya main game di Hp-nya. Masakan Indro pun jadi, ya segera di bawa satu piring ke halaman belakang.

"Don, Kasino......pisang goreng!" kata Indro sambil menaruh sepiring pisang goreng di meja dan Indro pun duduk.

"Iya," saut Dono dan Kasino bersamaan.

Dono menghentikan main game di Hp dan Hp pun di taruh di meja. Dono, ya segera mengambil pisang goreng di piring dan memakannya. Indro makan pisang goreng juga. Kasino masih sibuk merawat tanaman di potnya. Indro pun teringat tentang kematian saat membaca artikel ini dan itu di Hp-nya, jadi berkatalah ke Dono "Don...hidup manusia cenderung berpura-pura ya?!" 

"Maksudnya Indro?!" 

"Maksudnya?! Ketika orang itu hidup, orang terdekatnya selalu mengikuti orang tersebut. Ketika orang tersebut mati, ya orang mengikutinya....bergembira ria. Jadi orang yang mengikuti itu, ya berpura-pura," kata Indro. 

"Kebanyakan orang memang sih cenderung berpura-pura untuk menutupi kebenaran dirinya. Ya nama juga manusia, salah satu sifatnya....ya berpura-pura," Dono menegaskan omongan Indro. 

"Jadi banyak orang di sekitar aku yang berpura-pura menyukai aku, kalau aku menilai dari perilakunya," kata Indro. 

"Tidak perlu di perhitungan sejauh itu. Biasa aja," saran Dono. 

"Iya juga ya Don. Di bawa santai saja," kata Indro. 

Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminum teh tersebut. 

"Enaknya teh ini," kata Indro. 

Indro pun menaruh cangkir di meja. 

"Oooo iya Don. Jika kamu menanggapi sesuatu, contohnya kamu Don memuji penampilan penyanyi yang kamu sukai....ya menggunakan sifat ke pura-puraan atau tidak?!" kata Indro. 

"Aku ya tidak berpura-puralah. Benaran menyukai penyanyi tersebut," kata Dono. 

"Jadi tidak berpura-pura toh. Benar-benar menyukainya," kata Indro. 

Kasino pun selesai juga merawat tanamannya, ya mencuci tangannya pake sabun dan air mengalir. Setelah itu duduk bersama Dono dan Indro. 

"Don, Indro....sedang ngobrolin tentang apa?!" kata Kasino. 

Kasino mengambil pisang goreng di piring, ya memakannya. 

"Tentang pura-pura," kata Indro. 

"Oooo pura-pura. Menyembunyikan kebenaran dengan cara berpura-pura. Sifat manusia," kata Kasino. 

"Memang sifat manusia," kata Indro menegaskan omongan Kasino. 

"Aku ke dalam Indro, Kasino...ya biasa...mengetik!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera meminumnya. Indro, ya main game lah di Hp-nya. Dono masuk ke dalam rumah langsung ke kamar, ya mengetik di leptopnya. Kasino pun menaruh cangkir di meja dan segera membaca artikel di Hp. 

"Berita hari ini masih seputar ini dan itu toh," kata Kasino. 

Kasino menghentikan baca artikel dan segera main game di Hp-nya. 

Friday, September 25, 2020

TERKESAN

Indro sedang menonton di jaringan internet di Hp-nya. Dono baru selesai mengerjakan kerjaannya, ya leptop di matikan dan segera keluar dari kamar menuju ruang tamu. Dono pun duduk, ya memperhatikan Indro yang sedang asik nonton sesuatu di Hp-nya.

"Indro lagi asik nonton apa?!" kata Dono.

"Lagi nonton Tiara Andini," kata Indro sambil menghentikan tontonan di Hp-nya.

"Tumben?!" kata Dono.

"Terkesan saja....dengan penampilannya," kata Indro.

"Terkesan. Berarti sudut pandang cowok menilai sesuatu. Ya tegasnya.....suka," kata Dono. 

"Ya begitu adanya. Tiara Andini itu memang cantik setiap penampilan dan suara bagus," pujian Indro. 

"Memuji....toh. Kebiasaan Indro," kata Dono menegaskan omongan Indro. 

"Hal yang biasa kan Don," kata Indro. 

"Iya. Ya sudahlah jangan di bahas lagi, aku mau baca buku!" kata Dono. 

Dono pun mengambil buku di meja dan mau di baca. 

"Don....lagi-lagi baca buku tentang Kesehatan?!" kata Indro. 

"Ada yang aku cari?!" kata Dono. 

"Jangan-jangan lagi menyusul sesuatu. Kalau jadi di susun bisa saja jadi makalah, sekripsi dan tesis," kata Indro mencoba menebak.

"Mungkin juga. Dari data-data di kumpulan dari pemberitaan dan tinjau di lapangan tentang Rapit test, Sweb dan PCR....untuk mengatai pandemi covid-19 sampai menemukan vaksin yang tepat untuk menyelamatkan manusia dari gejala penyakit genetik bawaan sampai kerusakan tubuh, ya fungsi sistem tubuh rusak jika terkena virus, bakteri atau kuman yang masuk salam tubuh.....ya antibodi tubuh terlambat mengatai ya, timbul ya sakit. Maka ada masa umur yang renta yang tidak bisa di tolong lagi. Dengan teknik pengobatan modern dan tradisional untuk menolong orang yang sakit di lihat dari jenis penyakit yang menyerang orang sakit....tingkat keberhasilannya bisa di hitung persentase keberhasilannya dan kegagalannya," penjelasan Dono. 

"Wah.....benar-benar Don....lagi proses pembuatan karya ilmiah," kata Indro. 

"Cuma sekedar menyimpulkan apa yang aku baca aja. Buku Kesehatan," kata Dono yang tegas. 

"Iya deh aku paham. Sekedar baca buku untuk menambah ilmu saja. Lama-lama kamu Don kaya Dokter, kalau omongan MU terlalu ilmiah," kata Indro. 

"Perasaan ku biasa aja omongan ku," kata Dono. 

"Bagi mu Don, ya biasa. Bagi ku yang memahami, ya ilmiah gitu," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

"Kalau ngobrol terus kapan aku baca buku ya?!" kata Dono. 

"Silakan baca buku ya Don. Aku melanjutkan tontonan ku di Hp-ku!" kata Indro. 

"Iya," saut Dono. 

Dono pun baca bukunya dengan penuh keseriusan. Indro pun melanjutkan tontonannya di Hp-nya. 

"Memang cantik pembawaannya Tiara Andini," pujian Indro. 

Indro menonton itu vidio sampai selesai, ya ganti dengan main game di Hp-nya. Kasino di halaman belakang, ya selesai juga merawat tanaman di potnya. Mencuci tangan dengan sabun dan juga air mengalir, baru deh Kasino duduk sambil baca artikel di Hp-nya dan juga minum teh. 

"Oooo ada tentang tanaman hias, menarik. Lagi naik daun toh harga tanaman ini," kata Kasino. 

Kasino pun terus membaca artikel ini dan itu. Setelah itu....baru deh main game di Hp-nya.

SESUAI RENCANA

Malam yang tenang sekali. Dono asik baca buku di halaman belakang. Indro nonton Tv sih.

"Acara Tv-nya di konsep dengan baik agar agar sesuai dengan rencana. Pantes di Youtobe di gunakan sebagai promosi ini dan itu para artis," kata Indro.

Indro mematikan TV pake remot. Indro beranjak duduknya dari ruang tengah ke halaman belakang. Dono menaruh bukunya di meja dan segera mengambil cangkir berisi teh, ya di minumlah. Indro pun duduk sambil mengambil gorengan di piring dan memakannya. 

"Sesuai rencana," kata Indro sambil menuang tekok berisi teh ke cangkir. 

"Maksud omongan mu apa?!" kata Dono. 

Indro minum tehnya. 

"Enak teh ini. Oh iya. Omongan ku tadi ya. Maksudku?! Acara Tv.....sesuai dengan rencana," kata Indro. 

Indro menaruh cangkirnya di meja. 

"Oooo acara Tv toh. Ya memang sesuai rencana lah....nama juga orang nyari makan di Tv," kata Dono sambil menaruh cangkirnya di meja. 

"Iya aku mengerti Don. Terlihat boring aja tontonan di Tv!" kata Indro. 

"Wajarlah...kamu boring Indro. Kebiasaan nonton acara baru terus di jaringan internet. Jadi tontonan di Tv kan nunggu kontrak tayangkan saja," kata Dono. 

"Jadinya lawas sih!!!. Oiya Don. Kasino belum pulang kemana ya?" kata Indro. 

"Biasalah Kasino....sibuk urusan yang ini dan itu," kata Dono. 

"Iya juga. Ya sudahlah aku mau main game di Hp...aku!" kata Indro. 

"Iya," saut Dono. 

Dono pun mengambil buku di meja dan segera di baca. Indro asik main game di Hp-nya. 

"Struktur dari sistem kerja bidang Kesehatan seperti ini," celoteh Dono. 

Dono terus membaca bukunya. Indro mendengarin omongan Dono, ya berkata "Bidang Kesehatan di pelajarin Dono. Lama-lama Dono jadi Dokter deh." 

Indro, ya asik main game di Hp-nya. Dono yang mendengarin omongan Indro, ya seneng saja dan berkata "Namanya juga baca buku untuk nambah ilmu." 

Dono pun terus asik baca bukunya, begitu juga dengan Indro asik main game di Hpnya. 

Thursday, September 24, 2020

PENJELASAN

Dono lagi asik baca buku di ruang tamu, ya Kasino....pun lagi asik main game di Hp-nya. Indro sedang asik nonton Tv.

"Bagus....," kata Indro.

Saat iklan di Tv, ya Indro pun pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu dan duduk di sebelah Dono. 

"Don," kata Indro.

"Apa?" saut Dono sambil menghentikan baca buku.

"Aku punya pendapat tentang ya minta tanggapan mu?!" kata Indro.

"Apa itu?" kata Dono.

"Pendapatnya seperti ini. Kata berita ya, Resesi ekonomi akan terjadi gara-gara ini dan itu.....maka tidak kemampuan pemerintahan menanggulangi masalah ekonomi. Jadi ganti aja menteri ekonomi beserta jajarannya atau ganti Presiden. Kalau ganti Presiden harus di demo besar-besaran.....jadinya pemerintahan kacau lagi?!" kata Indro.

"Ooooo cuma itu saja. Ya tidak jadi masalah sih," kata Dono.

"Kok cuma gitu tanggapannya Don!" kata Indro.

Kasino pun menghentikan main game di Hp-nya.

"Indro....itu cuma pendapat kamu saja, jadi tidak ada masalah kok," kata Kasino.

"Masalah itu, besar di kecilin dan kecil pun hilang. Berarti masalah selesai. Ya....anggap saja keritikan saja...yang sifatnya kontra," kata Dono.

"Bener omongan Dono. Cuma keritikan saja. Ya kalau merasa di keritik, berarti berusaha untuk berubah jadi lebih baik," kata Kasino.

"Iya aku mengerti. Kena pelanggaran Undang Undang nggak Don, kalau itu di publikasikan?!" kata Indro.

"Undang Undang tidak usah di omongin!" kata Dono.

"Kok gitu!" kata Indro.

"Indro. Jelas saja Dono males bahas Undang Undang karena Dono itu belajar pembuatan Undang Undang sampai di jalankan Undang Undang," kata Kasino.

"Bener Don!" kata Indro.

"Iya. Undang Undang di buat karena ada alasannya. Masalah kamu sih Indro, kan cuma pendapat saja, walau pun di publikasikan tetap tidak ada masalah....jadi cuma keritik saja. Tidak melanggar Undang Undang," kata Dono menjelaskan.

"Aman toh!" kata Indro.

"Jelas amanlah Indro. Kan Dono memang mempelajari tentang pemerintahan. Kadang Dono itu lebih senang kalau sikap PKI!" kata Kasino.

"Kalau PKI....kan. Dono masih ada kaitan pada masa lampau.......bener atau tidaknya cuma cerita dari orang tua ke Dono saja....ya kan Don?!" kata Indro.

"Iya. Sikap PKI....tujuannya tegas saja. Jenderal-Jenderal harus mati. Cuma gitu saja!" kata Dono.

"Ooooooo....tegas saja toh," kata Indro.

"Jadi...masalah selesai kan Indro?!" kata Kasino.

"Iya. Jadi tidak perlu di bahas lagi. Aku mau nonton Tv aja!" kata Indro.

"Iya," saut Kasino. 

"Iya," saut Dono. 

Indro pun pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Dono, ya melanjutkan baca bukunya dan Kasino, ya main game di Hp-nya. 

"Acara lomba nyanyi...ya menarik sih," kata Indro. 

Indro terus nonton Tv yang acara menarik itu. Hari makin larut malam banget. Dono selesai baca bukunya, ya ke kamarnya untuk istirahat. Kasino pun menghentikan main game di Hp-nya dan segera ke kamarnya untuk istirahat. Indro tetap asik nonton Tv karena acara Tv....belum selesai gitu.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK