CAMPUR ADUK

Wednesday, December 4, 2019

DI BALIK RAHASIA NAMA MARIA

Dono lagi santai di rumah sambil nonton film dari Hpnya. Indro baru selesai urusannya dengan Saskia, alias pacar Indro, langsung balik ke rumah. Di tengah jalan melihat pedagang es dugan. Ya seperti biasa Indro beli es dugan tiga bungkus ke Mamang penjual es dugan dan di bayar dengan uang pas.

Sampai di rumah. Seperti biasa Indro mengucap salam "Assalamualaikum".

Dono yang asik nonton film dari Hpnya dan mendengar salam Indro, langsung menjawab "Waalaikumsalam".

Indro masuk rumah langsung duduk di sofa di ruang tamu.

"Don, es dugan," kata Indro dan memberikan sebungkus es dugan.

"Terima kasih... Indro, kebetulan aku haus," kata Dono.

Dono menghentikan nonton film di Hpnya segera menikmati es dugan. Satu bungkus sama Indro di taruh di kulkas, karena Kasino belum pulang dari kerja. Indro menikmati es dugan dan berkata "Segernya, minum es dugan di hari yang panas".

Indro pun teringat sesuatu, saat ia membaca Blog-nya Dono menulis cerita cinta berkenaan nama Maria jadi tokoh wanita. Indro bertanya ke Dono "Don...kenapa kamu mengangkat nama Maria di tulisannya kamu dan jadi tokoh wanitanya, ya utama gitu?"

"Maria, karena eeee karena. Di masa lalu ku. Aku pernah bermain permainan cinta dengan meluluhkan hati gadis cantik bernama Maria dengan sebuah puisi yang aku kirimkan padanya," penjelasan Dono.

"Jadi bener-bener nyata dong, kisah cintanya....ya..Don," kata Indro.

"Yo...i," kata Dono.

"Jangan ada kaitannya dengan penyanyi yang namanya Maria juga kan?" tanya Indro.

"Ya, iya lah ada kaitannya. Kalau kenyataan nama Maria itu urusan perjalan cinta menemukan seseorang baik untuk aku. Kalau penyanyi nama Maria, ya terkesan aku menyukai pembawaannya ketika ia menyanyi dan juga mengenang kisah kenyataan ku yang baik dengan Maria," penjelasan Dono.

"Kisah tentang Maria ini, sebelum bertemu dengan Rara...kan...Don!" kata Indro.

"Ya, iyalah. Nama juga masa lalu dalam menemukan seseorang yang baik untuk ku," tegas Dono.

"Jangan-jangan ini kisah...nyatanya penulis lagi," kata Indro.

"Ya, memang kisah nyata penulis. Dari awal ceritakan di bagi dua dalam tulisan. Maria itu kenyataannya di lingkungan penulis, sedang Maria yang di Tv, yang sedang bertanding perlombaan menyanyikan, mayanya dalam permain tulisan. Di jadi satu dalam ikatan cerita 'Terkenang dan Terkesan'," penjelasan Dono.

"Oh...jadi Terkenang dan Terkesan, toh," kata Indro.

Indro pun beranjak dari duduknya bersama Dono, ke ruang tengah dan langsung menyetel Tv untuk menonton acara kesukaan Indro. Dono yang selesai minum es dugan, maka itu kembali nonton film dari Hpnya yang benar-benar menghibur diri Dono.

Azan magrib pun di kumandangkan. Dono dan Indro menghentikan aktivitasnya dan pergi ke mesjid untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang baik, sholat magrib.

Sampai di mesjid. Dono dan Indro bertemu dengan Kasino, ya segera deh melaksanakan sholat berjamah bersama warga yang telah dateng ke mesjid. Sholat magrib berjalan khusuk banget sampai selesai. Setelah sholat magrib. Dono, Kasino, dan Indro langsung balik pulang ke rumah.

Monday, December 2, 2019

AIR MATA REZA TANDA CINTA KE MARIA

Di suatu daerah kawasan penggalian di temukan sebuah patung gadis cantik. Pak Agus, yang menemukannya patung gadis cantik tersebut menjualnya ke Pak Teguh, seorang penjual barang antik. Pak Agus berusaha menyakini ke Pak Teguh, agar membeli patung gadis cantik tersebut.

Awalnya di tolak oleh Pak Teguh, ketika Pak Agus mengirim fotonya patung gadis cantik yang ia temukan lewat jaringan di Hp. Pak Teguh setuju membeli patung gadis cantik dari Pak Agus. Segeralah patung gadis cantik yang di temukan itu di antarkan ke tempat Pak Teguh.

Kesepakatan yang menguntungkan buat Pak Agus dari barang temuaannya. Pak Teguh meloby Bos Robert yang keberadaannya luar negeri yang suka dengan barang antik dan di segera mengirim fotonya patung gadis cantik tersebut. Bos Robert, suka dengan patung gadis cantik dan akhirnya membelinya dengan mentranfer uangnya ke rekeningnya Pak Teguh.

Bahagialah Pak Teguh dengan hasil penjualan patung gadis cantik tersebut. Lalu di telponlah Reza untuk mengantarkan barang ke tempat Bos Robert. Reza bersama Irfan segera dateng ke tempat Pak Teguh. Sampai di tempat. Segera Reza dan Irfan membawa patung gadis cantik ke rumahnya Bos Robert dengan mobil.

Di perjalan. Reza dan Irfan mengalami kecelakaan dan mobil menabrak pohon, gara-gara ban mobil pecah. Reza dan Irfan memutuskan untuk bermalam di tempat tersebut sambil memperbaiki mobil. Setelah urusan ganti ban dan memperbaiki mesin mobil selesai, Reza dan Irfan santai dengan makan dan minuman yang mereka berdua bawa. Malam terlalu larut jadinya Reza dan Irfan tidur dengan tenang.

Langit cerah sekali. Sinar rembulan terang benderang. Patung gadis cantik berubah menjadi manusia dan keluar dari mobil. Esok paginya. Reza bangun dari tidur. Irfan yang sudah bangun duluan, langsung memeriksa mobil. Kagetnya bukan mainnya Irfan patung hilang. Reza pun mengetahui juga patung hilang, jadi kacau. Pak Teguh pun sudah menelpon Reza untuk menanyakan patung gadis cantik tersebut. Ya Reza berbohonglah kepada Pak Teguh, tentang patung tersebut dan bilang laporannya sih "Ada, Aman dan masih perjalan ke tempat Bos Robert".

Pak Teguh, merasa senang di dalam hatinya karena patung yang di kirimkan ke tempat Robert aman banget. Reza dan Irfan masih panik dengan keadaan patung gadis cantik yang hilang. Jadinya Reza punya rencana membeli patung yang mirip dengan patung yang hilang. Reza dan Irfan masuk mobil dan segera berangkat ke tempat penjualan patung. Eee di tengah jalan bertemu gadis cantik dan ingin numpang di mobil Reza. Ya di bolehkan gadis cantik itu numpang di mobil karena hanya ke depan oleh Reza dan Irfan.

Sampai di depan jalan, tepatnya pengkolan gitu. Reza menghentikan laju mobilnya dan ingin menurunkan si gadis cantik. Tapi ternyata gadis cantik malah mau ikut Reza. Kaget Reza dan Irfan. Kalau di tanya alasannya, gadis cantik berkata "Abang itu kekasihku", sambi jari tangan gadis cantik menujuk ke Reza.

Reza dan Irfan membiarkan gadis cantik ikut bersama mereka berdua. Sampai di tempat pembelian patung. Reza dan Irfan mencari patung yang mirip dan akhirnya dapet semuanya. Reza dan Irfan segera membawa patung ke dalam mobil dan segera di bawa ke tempat Bos Robert.

Sampai di rumah Bos Robert. Patung langsung di taruh di dalam rumah oleh Reza dan Irfan. Memang dapet pembayaran mengantat barang Reza dan Irfan, tapi di robek oleh Reza, kertas cek tersebut. Reza dan Irfan langsung segera pergi dari tempat tersebut.

Bos Robert memeriksa patung, ternyata palsu. Bos Robert minta pertanggung jawaban sama Pak Teguh, maka itu Pak Teguh tahu patung di antar palsu segera mengirim anak buahnya untuk mencari Reza dan Irfan.

Reza dan Irfan sudan sampai di rumah memang sudah malem banget dan ingin tidur gitu. Gadis cantik memang menginap di rumah Reza dan Irfan, ya di berikan tempat tidur terbaiknya Reza dan Irfan.

Esok paginya. Reza dan Irfan bertanya siapa gadis cantik tersebut. Sang gadis cantik berkata "Aku Maria, datang dari kayangan".

Reza dan Irfan memang terkejut dengan perkataan Maria yang asalnya dari kayangan.

"Jangan bidadari kamu ya Maria," kata Reza dan Irfan bersamaan.

"Ya begitulah adanya," kata Maria.

Reza dan Irfan pun bingung dengan keberadaan Maria, karena sebenarnya Reza dan Irfan tidak percaya omongan Maria kalau asalnya dari kayangan. Reza ada urusan jadi membiarkan Maria di rumah saja. Irfan yang gak punya uang, bingung dengan keadaannya. Saat benah-benah rumah menemukan perhiasannya Maria, jadi jual Irfan. Eeee hasil penjual perhiasan punya Maria di beli dengan harga yang fantastis. Irfan yang senang membawa Reza dan Maria bersenang-senang, makan dan minum di restoran gitu. Maria yang punya perhiasan, tidak peduli perhiasannya hilang alias di ikhlasin saja.

Di restoran. Maria makan-makan yang enak-enak sampai kenyang. Reza dan Irfan bingung dengan nafsu makan Maria, kaya orang kelaparan gak makan satu minggu. Usai makan di restoran. Reza melihat anak buahnya Pak Teguh, jadi kabur. Bersama Maria, Reza numpang mobil sana sini sampai di kampung.

Memang pengejaran anak buah Pak Teguh sampai di kampung juga dan hendak menangkap Reza. Sedangkan Irfan sudah di tangkap oleh anak buah Pak Teguh dan bawa ke tempat Pak Teguh, ya untuk di intrograsi mengenai patung gadis cantik. 

Irfan pun berkata mengenai patung gadis cantik dengan jujur banget "Hilang".

Pak Teguh marah, jadi Irfan di gebukin. Emang sih Irfan melawan, tapi kalah lagi karena main keroyokan. Irfan jadinya diam aja di gebukin anak buahnya Pak Teguh.  

Reza berkelahi dengan anak buahnya Pak Teguh di pasar. Emang kalah sih Reza dalam perkelahian itu. Tapi untungnya di tolong oleh warga yang kenal dengan Maria. Reza selamet dari anak buahnya Pak Teguh.

Warga yang menolong Reza dan Maria membawa mereka berdua ke rumahnya Mariam. Sampai di rumah orang tua Mariam. Baru tahu kalau Maria mirip dengan Mariam. Reza sebenarnya bingung dengan keadaan pada dirinya dan Maria, maka itu Reza bicara berdua dengan Maria.

Di ceritakanlah kebenaran tentang Mariam. Maria bertemu dengan Mariam di kayangan, karena memang Mariam sudah meninggal. Karena kebaikan Mariam menolong warganya dari keburukan tuan tanah, jadi di angkat ke kayangan. Memang Mariam meninggal karena kecelakan mobil yang di kendarainya, setelah mengumpulkan dana amal untuk membantu warganya yang kesusahan karena gadai surat tanah sama rentenir dengan bunga yang menyekek leher. 

Mariam di anggap pahlawan desa oleh para warga. Tetapi tuan tanah terus berusaha mencari cara untuk mengusir para warga dengan memainkan sertifikat tanah. Mariam murung di kayangan karena tidak bisa lagi menolong warga yang mengalami kesusahan. Maria pun bicara dengan Raja kayangan, tapi niat mau menolong tapi tidak di bolehkan karena melanggar larangan kayangan. Jadinya Maria di hukum menjadi patung dan turun di bumi. Reza tidak percaya dengan cerita Maria. Seketika Maria jadi patung lagi.

Reza pun menangis, sampai bertekuk lutut di hadapan patungnya gadis cantik. Reza menyesal dan tidak percaya cerita Maria. Pada akhirnya Reza menyatakan kebenarannya bahwa dirinya cinta sama Maria.

Air mata Reza, jatuh di kaki patung gadis cantik, maksudnya si Maria. Seketika patung kembali menjadi Maria lagi. Reza dan Maria berpelukan karena saling mencintai. Raja kayangan pun berkata "Jika ada seorang mencintai mu dengan sungguh-sungguh maka kau, Maria kembali ke wujudmu semula".

Orang tua Mariam yang menganggap Maria anaknya jadi di nikahin ke Reza. Maria senang menikah dengan Reza. Tapi sebelum acara pernikahan di adakan. Reza dan Maria harus menyelesaikan masalah dengan tuan tanah dengan mencuri surat tanah.

Rencana Reza dan Maria berhasil dengan mencuri surat tanah di rumah tuan tanah, lalu surat tanah di bakat oleh Reza dan Maria, jadi urusan masalah warga selesai juga karena tuan tanah gak punya bukti mengenai surat tanah yang di gadaikan oleh warga dengan perjanjian ini dan itu, yang pembayarannya bener-bener mencekek leher gitu.

Di saat pernikahan Reza dan Maria, ada masalah yaitu Pak Teguh dateng bersama anak buahnya dan Irfan juga. Maria pun meminta bantuan ke kayangan. Raja kayangan menurunkan panglima terkuatnya di kayangan untuk membantu Maria.

Sebenarnya sih panglima terkuat kayangan dateng ke Maria untuk di berikan kalung kekuatan yang akan menolong Maria. Kalung kekuatan itu malah di pake Irfan. Jadilah Irfan superhiro gitu dengan kekuatan supernya. Irfan menghajar Pak Teguh dan anak buahnya sampai tidak bisa bangun lagi. Kalung kekuatan di ambil oleh panglima terkuat kayangan dari Irfan dan setelah itu panglima terkuat kayangan segera kembali ke kayangan.

Ya pernikahan Reza dan Maria di lanjutkan karena masalah sudah selesai semuanya karena kehebatan dari Irfan si superhiro.

Saturday, November 30, 2019

HANYA KEBOHONGAN

Dono sedang asik menonton film lewat Hpnya. Dengan seksama Dono memang serius memperhatikan alur cerita dari film yang di tontonnya. 

"Apa jangan-jangan semua ini ada rekayasa dari permainan manusia ya," kata Dono yang berpikir sambil menonton film.

Dono terus menonton film tersebut, ya memang masih berkaitan dengan terorisme dan kepahlawanan. Indro yang membaca buku dengan serius, akhrinya menyelesaikan baca bukunya. Lalu Indro menaruh bukunya di rak buku, dan bergerak menuju Dono berada di ruang tamu.

"Don lagi, asik nonton apa Don?" tanya Indro.

"Lagi nonton film yang kaitannya dengan terorisme," jawab Dono.

"Coba lihat," kata Indro.

"Coba lihat aja, sendiri nie," kata Dono.

Dono memberikan Hpnya ke Indro untuk menonton film yang di tontonannya. Indro dengan seksama nonton film tersebut dengan baik. 

"Bener-bener kehancuran terjadi. Pembunuhan manusia dan vidio pembunuhan di sebarkan ke seluruh dunia lewat jaringan apa pun?. Pengeboman terencana untuk menghancurkan, untuk membunuh warga, tujuannya menciptakan teror. Wartawan yang meliput secara diam-diam untuk mencari kebenaran tentang kelompok bersenjata, jadi target pembunuhan dari kelompok tersebut dan di bakar hidup-hidup di mana-mana, tujuan menciptakan lebih banyak ketakutan," kata Indro sambil nonton film.

"Ya..begitulah alur cerita filmnya," saut Dono.

"Tapi, kenapa terorime, selalu di kaitan dengan Islam gitu ya?" kata Indro yang memperhatikan tontonan film dengan seksama.

"Mungkin saja film tersebut di angkat dari isu yang berkembang di saat ini. Maka di angkatlah filmnya untuk menunjukkan kekejaman dari para kelompok bersenjata tersebut," tanggapan Dono.

"Tapi kalau selalu di kaitan dengan Islam, jadinya sih mencemarkan nama baik Islam kan?" kata Indro.

"Ya begitulah adanya. Karena yang punya istilah 'Jihat' adalah kebiasaan dari umat Islam," kata Dono.

"Padahal. Kejahatan di masyarakat sih lebih banyak dari agama lain. Tetapi selalu Islam yang jadi sorotan untuk di angkat filmnya, berdasarkan isu sana dan sini," kata Indro.

"Namanya juga orang nyari keuntungan dari isu terjadi di masyarakat. Kadang isu di buat kan untuk menaikan suatu produk yang akan di tayangkan lewat film gitu," penjelasan Dono.

"Kalau begitu Don, banyak berita tentang terorisme itu Hanya Kebohongan...saja," kata Indro.

"Ya...bisa jadi," kata Dono.

Indro pun memberikan Hp ke Dono.

"Don lanjutin aja nonton film di Hpnya, aku ada urusan main ke rumah Saskia," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro pun keluar rumah dan mengucap salam "Assalamualaikum".

Dono pun menjawab "Waalaikumsalam".

Indro pun berjalan menuju rumah Saskia. Sedang Dono asik menonton film di Hpnya sampai selesai. Waktu pun cukup sore. Dono selesai juga menonton film di Hpnya.

"Alur cerita filmnya bagus," pujian Dono.

Dono pun menaruh Hpnya di kamar, lalu ke kebelakang untuk mandi. Selang berapa saat Dono sudah rapih, lalu Dono keluar rumah untuk main ke rumah Budi, ya...cukup jauh sih. Di tengah jalan Dono mampir ke mesjid untuk sholat ashar. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan menuju rumah Budi.

Sampai di rumah Budi. Ternyata di samping rumahnya Budi, ada hajatan nikahan gitu. Niat awal cuma main ke rumah Budi di lanjutkan.

"Assalamualaikum," salam Dono.

Budi menunjukkan dirinya dan menjawab salam Dono "Waalaikumsalam, teman lama ayo masuk".

"Iya," saut Dono.

Dono pun masuk rumah Budi. Ya seperti biasa Dono dan Budi ngobrol banyak hal gitu sampai main catur. Waktu begitu cepat sekali menjelang malam. Azan magrib di kumandangkan. Ya Dono dan Budi keluar dari rumah ke mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah. Setelah sholat. Dono pun memutuskan untuk pulang. 

Sampai di rumah. Ternyata sudah waktunya sholat Isya karena memang azan di kumandangkan. Maka itu Dono yang baru sampai di rumah, melaksanakan sholat Isya di rumah. Baru setelah itu nonton Tv yang acara menghibur banget. 

Thursday, November 28, 2019

INGGIN KAYA

Seusai urusan kerjaannya, Awin pun hendak langsung pulang ke rumah. Saat pengkolan samping sekolahan SD ada penjual bakso, Pak Udin namanya. Awin mampirlah ke jualan baksonya Pak Udin.

"Pak biasa, tiga bungkus baksonya!" kata Awin.

"Iya, nak. Bapak siapkan," kata Pak Udin.

Awin menunggu dengan sabar di dalam kedai bakso Pak Udin.Ya Pak Udin sibuk membungkus baksonya. Satu persatu pelanggan dateng membeli baksonya Pak Udin yang terkenal.

"Udah malem gini, masih laris aja baksonya Pak Udin. Padahal sudah berjalan cukup lama jualan bakso Pak Udin. Saat itu aku masih SD kelas 2," kata Awin tapi di dalam hati.

Pak Udin selesai membungkus bakso pesan Awin dan segera Awin membayar pesanan baksonya ke Pak Udin dengan uang pas dan tak lupa mengucapkan "Terima kasih" sama Pak Udin.

Ya Pak Udin pun menjawabnya "Sama-sama".

Awin pun segera bergerak ke rumahnya. Sampai di rumah memang tidak ada orang, ya cuma Awin sendiri.

"Belum pada pulang orang rumah," kata Awin.

Awin pun segera makan baksonya sambil menonton Tv. Sedang kan dua bungkus di taruh di meja begitu saja.

"Bakso ini memang enak. Tapi memang kalah kenak baksonya Pak Sony. Padahal cuma perbedaan dari rasa bakso aja," kata Awin.

Awin terus menikmati baksonya.

"Apa aku jualan bakso aja ya? Tapi sudah banyak yang jualan bakso. Agak susah juga ya kalau lulusan SMP nyari kerjaan. Untung saja aku dapet kerjaan jadi kuli bangunan. Ya lumayan nyambung hidup," kata Awin.

Awin terus menikmati makan baksonya sambil nonton Tv. Saat acara Tv menayangkan megahnya istana dengan makan yang enak-enak. Awin terpukau pada tontonan yang di tontonnya.

"Kaya. Aku ingin kaya seperti raja. Hidup mewah dan makan yang enak-enak. Tapi kenyataannya aku cuma kuli bangunan. Ya untung bisa hidup dan terbebas dari kemiskinan. Nanti dulu. Kalau aku tidak kerja lagi. Ya miskin lagi. Nasif di garis kemiskinan. Mau jadi orang kaya tapi gak ada jalan. Hidup pas-pas banget," kata Awin.

Awin terus menikmati makan baksonya sampai kenyang dan setelah itu minum air putih yang menyegarkan tenggorokannya. Awin mencuci mangkok baksonya di belakang sekalian mandi karena gerah gitu pulang kerja.   Maman dan Iwan pulang dari kerja dan saat masuk rumah tidak lupa mengucap salam " Assalamualaikum".

Awin selesai mencuci mangkok dan menaruh di rak piring dan juga mandi gitu biar seger, mendengar salam Maman  dan Iwan dan segera menjawabnya "Waalaikumsalam".

"Ada bakso untuk kalian berdua!" kata Awin.

"Iya," kata Maman dan Iwan bersamaan.

Awin asik nonton Tv lagi. Maman dan Iwan, asik makan bakso, ya agak dingin saja karena Maman dan Iwan baru pulang dari kerjaan. Saat acara Tv berganti jadi sinetron percintaan yang biasa di tayangkan, Awin tetap menontonya tapi dalam diri berkata "Entah kapan aku bertemu jodoh ku? Ya kalau di pikir baik-baik sih, aku terlalu sibuk dengan kerja dan kerja untuk menyambung hidup. Tak pernah berpikir untuk pacaran atau mencari pasangan hidup. Ya sudahlah jalanin nasif orang miskin".

Maman asik makan bakso bersama Iwan sambil bercerita tentang kerjaan keduanya, ya nama juga nasif orang miskin....jadinya kerjaannya gak jauh dari Awin, ya kuli bangunan tetap di jalankan untuk menyambung hidup dan tidak pernah menyerah walau hidup pas pasan.

Awin terbawa suasana tontonan Tv, agak mengkhayal gitu.

"Pemain senetron itu, tokoh utama wanitanya cantik. Aku kepengen sih punya pasangan seperti itu. Kalau di hayalkan dapetlah. Kalau kenyataan mana mungkin. Aku miskin, tetap usaha ingin jadi kaya," kata Awin dengan samar agar tidak di dengar Maman dan Iwan.

Maman dan Iwan selesai makan bakso, ya biasa bukan orang kaya ada yang mencuci piring dan gelas kotor abis makan dan minum, alias pembantu gitu....jadinya, ya Maman dan Iwan mencuci mangkok di belakang gitu sekalian mandi karena gerah seharian bekerja jadi kuli bangunan demi menyambung hidup.

Awin pun melihat tokoh prianya membawa mobil mewah jemput tokoh wanitanya dan kepingin juga seperti adegan sinetron di tontonnya.

"Wiiii. Asik juga jadi orang kaya. Mobil mewah dan punya pacar cantik banget lagi dan kaya juga. Enak jadi orang kaya. Andai jadi orang kaya. Orang miskin cuma mengkhayal aja, kalau kenyataan ya mana mungkin. Gaji kuli pas pasan cukup nyambung hidup. Walau sudah berganti pemimpin di Indonesia untuk nilai reformasi ini dan itu. Ya tetap jalan nasif orang susah di ubah untuk jadi orang kaya, tetap miskin. Kalau di pikir baik-baik, kalah dengan orang-orang yang duluan sudah kaya dan peluang untuk jadi kayanya pun banyak gitu dari kerjasama sana dan sini," kata Awin dengan suara samar agar tidak kedengaran Maman dan Iwan.

Ketika azan terdengar dari mesjid. Awin menghentikan tontonan Tv dan segera pergi bergerak ke mesjid untuk sholat isya. Sedangkan Maman dan Iwan sholat isya berjamaah di rumah. Sampai di mesjid. Awin khusus menjalankan tugasnya sebagai muslim yang baik. Seusai sholat isya. Awin pun main ke rumah Joni, ya biasa sekedar ngobrol dan main catur aja.

Monday, November 25, 2019

GOSIP

Malam yang tenang banget di kediaman Dono. Seperti biasa Dono asik mengetik di leptopnya, tapi kali ini di mengetiknya di halaman belakang sambil menikmati suasana saja. Indro yang sibuk main game petualangan sendirian di ruang tengah, akhirnya merasa jenuh juga dan memutuskan untuk menghentikan bermain game. Indro mulai mencari chenel Tv untuk ia tonton acaranya. 

"Aku nonton acara Tv  seperti biasanya aja," celoteh Indro.

Indro memutuskan chenel Tv yang di pilihnya dengan menekan nomor di di remot. Acara Tv, mulai menampilkan penampilan artis-artis yang terkenal saat pembukaan acara. Indro terpaku dengan pembawaan dari pembawa acara TV yang ganteng dan cantik. Terus Indro menonton acara Tv yang menghibur tersebut, karena memang acaranya memang musik sih tapi di kemas sebagus mungkin ada nilai pendidikannya dan juga paling penting ada lawaknya jadi tidak boring untuk di tonton.

***

Kasino pun mengantarkan Selfi pulang ke rumahnya setelah berkencan. Saat di depan rumah.

"Abang terima kasih ya. Hari ini sudah memberikan hari bermakna untuk Selfi," kata Sefli dengan lembut.

"Iya. Kalau begitu Abang pulang ya dek Selfi," kata Kasino.

"Iya. Hati-hati di jalan-jalan.....Abang," kata Selfi.

"Iya. Assalamualaikum," kata Kasino sekaligus mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam," jawab Selfi.

Selfi masuk ke dalam rumahnya. Kasino masuk mobilnya dan segera membawa mobil dengan baik menuju rumah. Selang berapa saat Kasino sampai di rumah dan segera memarkirkan mobilnya dengan baik banget. Kasino keluar dari mobil dengan membawa sebuah kresek putih yang di dalamnya ada  kotak gitu, Kasino pun langsung ke dalam rumah. Saat masuk rumah Kasino mengucapkan salam "Assalamualaikum".

Sontak Indro menjawabnya "Waalaikumsalam".

Kasino memberikan kresek putih ke Indro yang sedang duduk santai menonton Tv.

"Apaan ini Kasino?" tanya Indro.

"Biasa...makan. Beli di mall. Kue tar," jawab Kasino.

"Kue tar, sip...sip...sip....makan enak nih," kata Indro yang antusias.

Kasino pun segera berbenah dirinya. Indro langsung menikmati kue tar tersebut. Lalu Indro teringat Dono saat makan kue tar, ya jadinya langsung bergerak ke tempat Dono yang sedang asik mengetik di halaman belakang.

"Dono....makan dari Kasino," kata Indro sambil duduk.

"Iya," kata Dono.

Dono menghentikan ketikannya, lalu mengambil kue tar dan segera memakannya.

"Emmm, enak nih kuenya," kata Dono.

"Emang enak kue ini," saut Indro.

Dono dan Indro menikmati kue tar tersebut.

Indro teringat dengan tontonannya di Tv, lalu berkata "Don.. tadi aku nonton Rara dan Jerayut akrab banget, kaya ada sesuatu gitu".

"Maksud kamu Indro. Cinlok (Cinta lokasi)," kata Dono.

"Kayanya sih gitu. Jebret Cinta gitu, jadi klepek-klepek gitu," kata Indro.

"Ah....mungkin juga gosip aja antara Rara dan Jerayut, paling juga temanan aja," kata Dono.

"Tapi Don. Temen itu bisa jadi Demen loe, alias jadinya Pacaran," kata Indro.

"Kalau di pikirkan masak-masak sih. Aku sering nulis cerita cinta sih berdasarkan survei di lapangan sih. Ya bener sih. Temen itu bisa jadi Demen, jadinya pacaran gitu," penjelasan Dono.

"Jadi bukan gosip antara Rara dan Jerayut,"  kata Indro.

"Masih gosip. Kalau urusannya dengan artis. Antara iya atau tidak. Makin lama di perbincangkan makin menarik, jadinya penasaran gitu. Bener gak hubungan Rara dan Jerayut, ada hubungan spesial gitu atau engak. Kalau beneran ada hubungan spesial, ya lumrah saja..nama juga hubungan antara gadis dan bujang," kata Dono.

"Kalau di pikir baik-baik dari sudut sana sini sih, bener kamu Don......'Gosip'," kata Indro.

Dono pun beranjak dari duduknya sambil membawa leptopnya.

"Don mau kemana?" tanya Indro.

"Minum, seret nie," jawab Dono.

"Aku juga mau minum," kata Indro

Dono pun langsung menuju masuk rumah bersama Indro. Leptop di taruh di meja, baru Dono mengambil minuman di kulkas. Indro pun mengambil minuman di kulkas juga.

"Segernya," kata Dono.

"Segernya," kata Indro.

Setelah minum Dono, bergerak menuju ruang tamu dengan membawa leptopnya untuk mengetik di ruang tamu. Sedangkan Indro kembali duduk santai di ruang tengah untuk menonton Tv. Ternyata Kasino sedang asik nonton acara Tv yang acaranya lawak gitu, jadinya tertawa karena melihat ulah para pelawak yang menampilkan kelucuan dari tingkah mereka. Indro ya akhir ikutan saja nonton bareng Kasino, nonton lawak dan akhirnya tertawa juga. Dono yang mendengar Kasino dan Indro tertawa karena acara Tv yang di tonton, tetap saja Dono konsentrasi tidak berpengaruh karena ingin menyelesaikan ketikannya.

Saturday, November 23, 2019

KEADAAN LINGKUNGAN

Malam hari yang lumayan tenang. Beni sedang asik belajar di kamarnya karena esok hari ada ujian. Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Beni masih serius belajar. Terdengar suara berisik dari pos kambling. Beni merasa tergangu dengan suara obrolan orang-orang yang bergiliran jaga malam. Beni yang kesal menghentikan belajarnya, keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah. Suara orang yang ngobrol pun makin nyaring banget, membuat Beni lebih kesal lagi karena orang yang ngobrol lewat depan rumah Beni.

"Berisik," kata Beni yang benar kesal banget.

Beni pun berusaha menenangkan dirinya dengan santai dan membaca bukunya di ruang tengah. Toto keluar dari kamarnya dan langsung mengambil minuman di kulkas setelah itu duduk bersama Beni di ruang tengah.

"Beni, tumben belajar di ruang tengah biasanya di kamar?" tanya Toto.

"Gara-gara terdengar suara ocehan dari orang-orang yang jaga malam hari ini," jawab Beni.

Toto pun memastikan omongan Beni, untuk mendengarkan suara berisik di luar rumah. Toto mendengar suara obrolan penjaga malam yang benar-benar berisik dan tak ada gunanya apa yang di bicarakan orang-orang penjaga malam.

"Benar juga Beni, suara berisik orang-orang yang ngobrol. Ya penjaga malam untuk keamanan daerah sini," kata Toto.

"Kayanya dulu lebih tenang. Gak berisik seperti ini tiap malam. Semua ini gara kemalingan sih. Maka digalakkan lagi siskamblingnya," kata Beni.

"Ya namanya juga hidup di masyarakat ada yang baik dan buruknya. Semua itu ada beberapa faktor terjadi kemalingan sih, seperti kemiskinan dan pengangguran," penjelasan Toto.

"Bener kamu Toto analisa kamu tentang kemalingan, penyebabnya yaitu kemiskinan dan penganguran. Pada akhirnya yang maling di daerah sini, gak jauh-jauh warga sekitar sini... kan," tegas Beni.

Toto teringat dengan makan di simpan di lemari makan, jadi segera ke dapur untuk mengambil makan tersebut. Toto asik makan di dapur, sampai kenyang gitu. Baru Toto  kembali duduk bersama Beni di ruang tengah.

"Oh iya. Beni kenapa kamu tidak jaga malam juga dan ngumpul dengan mereka di poskambling dan pada akhirnya ngobrol gak penting bersama mereka dari malam sampai pagi?" tanya Toto.

"Aku tidak ikutan jaga malam. Cuma bayar iuran saja ke petugas penjaga malam yang di tunjuk sama Pak RT berdasarkan kesepakatan warga saja. Alasannya aku, tidak mau ngumpul dengan mereka. Setelah data aku kumpulkan sih penyebab kemalingan sih gak jauh apa analisa kamu Toto yaitu kemiskinan dan pengangguran di daerah ini," jawab Beni dengan tegas banget.

"Kalau begitu sih, kamu tahu penyebab kemalingan di daerah sini. Gak jauh-jauh warga sekitar sini. Pantes kamu tidak tertarik bergaul di daerah sini. Sibuk belajar demi meraih masa depan lebih baik, agar tidak jadi miskin dan pengangguran. Kaya warga di sekitar sini. Tapi memang sih tingkat kemiskinan daerah sini fatal banget sih, apa lagi pengangurannya!? Sampai-sampai ada yang tinggal di mesjid, satu keluarga lagi dan juga di hitung waktunya lama banget. Pada hal kalau tinggal di mesjid di beri waktu cuma beberapa hari agar tidak jadi beban orang yang mengurus di mesjid," kata Toto menceritakan keadaan lingkungan.

"Ya...kemiskinan merajalela di daerah sini," tegas Beni.

"Beni. Teruskan belajar kamu, agar jadi orang yang sukses di masa depan! Jangan kaya orang-orang sini, miskin dan pengangguran lagi. Kerjaannya cuma ngobrol yang gak penting, tiap malam. Hanya sekedar berbaur dengan masyarakat untuk menjaga keamanan," kata Tono.

"Iya..iya," kata Beni.

Toto pun merasa mengantuk, jadi bergerak masuk ke kamar untuk tidur di kamar. Beni pun terus belajar sampai di ruang tengah dan akhirnya ketiduran sampai pagi. 

Esok paginya Beni di bangunkan Toto. Segera Beni bergegas untuk berbenah diri untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya, ke kampus. Toto pun seperti biasanya menjalankan aktivitasnya untuk bekerja.

JOGET YANG HEBOH

Acara lawak pun di mulai. Parto sebagai dalang mulai mengarahkan para wayangnya berdasarkan tema yang tetapkan hari ini untuk di mainkan dengan judul tema 'Ketangkap basah, ya sudahlah mandi sekalian', mulai lah Nunung menjalankan perannya cewek cantik dan seksi gitu loe. Sule pun mendapingi Nunung yang ingin pede kate gitu. 

Saat Sule meninggalkan Nunung sendirian di taman untuk beli es krim yang jauh banget gitu. Nunu pun menunggu di taman sendirian menunggu Sule. Andre sudah mengintai Nunung dari tadi untuk mencopet. Saat Nunung lengah, langsung Andre merampas dompet Nunung. Andre berlari meninggalkan Nunung. Sedangkan Nunung berteriak "Copet".

Nunung pun bersedih dirinya kecopetan. Andre pun akhirnya di tangkap polisi Ajis. Dompet  yang telah di curi Andre pun di kembalikan ke Nunung oleh polisi Ajis. Nunung pun seneng dompet yang di curi telah kembali ke pada dirinya dan berterima kasih ke pada polisi Ajis. Nunung pun melanjutkan kencannya bersama Sule yang membawa es krim gitu.

Saat set di penjara. Andre mulai menyanyikan lagu dangdut kesukaannya sesuai keadaan dirinya. Sule muncul dengan goyangnya yang heboh. Andre berhenti menyanyikan lagu dangdut. Sule meninggalkan Andre begitu aja.

Parto bingung dengan ulah Sule yang heboh sendiri. Andre mulai nyanyi lagu dangdut lagi. Sule langsung joget dangdut heboh banget. Parto ketawa melihat ulah Sule dan juga para penonton yang menonton di studio. Andre pun berhenti bernyanyi dangdut. Sule... ya langsung meninggalkan Andre begitu saja.

Parto gak abis pikir ulah Sule yang tingkahnya heboh ketika Andre menyanyikan lagu dangdut. Parto menyuruh Andre menyanyikan lagu dangdut lagi. Ya Andre langsung menyanyikan lagu dangdut ke sukaannya. Sule langsung joget yang heboh lagi  dan di juga Ajis juga ikutan joget yang heboh lagi.

Parto tertawa melihat ke hebohan jogetnya Sule dan Ajis dan juga para penonton di studio. Andre kembali menghentikan nyanyi lagu dangdutnya. Sule dan Ajis meninggal tempat begitu saja. Parto bingung dengan ulah dari Sule dan Ajis. Parto pun menyuruh Andre menyanyikan lagu dangdut lagi. Ya Andre nyanyi aja lagu dangdut lagi. 

Keluar lagi Sule untuk menunjukkan joget yang heboh, begitu juga dengan Ajis juga goyang heboh. Nunung pun dateng ke tempat tersebut. Andre pun berhenti menyanyi. Sule dan  Ajis berhenti berjoget.

Nunung pun berkata "Andre terusin nyanyi lagi..cepatan!"

Andre pun menyanyi lagu dangdut lagi. Nunung pun berjoget yang heboh gitu. Parto pun berjoget heboh juga. Sule dan Ajis pun berjoget yang heboh. Semua penonton di studio pun tertawa karena kelucuan dari tingkah laku joget Nunung, Parto, Sule dan Ajis.

Dono, Kasino dan Indro pun yang menonton acara lawak di rumah lewat Tv pun tertawa dengan acara yang di tontonnya, benar-benar lucu banget banget. 

KEINGINAN SI BISU

Hanna terlahir tidak sempurna  karena ia bisu. Kebiasaannya mendengarkan musiklah membuat dirinya lebih hidup. Kadang Hanna ingin mengeluarkan suara dari mulutnya sendiri saat mendengarkan musik dan ingin bernyanyi.

Hanna pun menangis karena tidak bisa bernyanyi karena kebisuannya. Dalam hati Hanna berkata "Oh Tuhan berat banget ujian kau berikan pada ku."

Ibu melihat Hanna yang bersedih dan menghampirinya. Ibu pun memberikan banyak pengertian pada Hanna lewat bahasa isarat yang di gerakkan tangannya. Hanna pun mengerti maksud dari Ibunya yang selalu menyayanginya. Hanna menghapus air matanya dan harus tegar menghadapi keadaan dirinya.

Hanna menghentikan mendengarkan musik dan lebih baik memasak di dapur.Ibu membimbing Hanna belajar memasak, sampai masakan Hanna seenak masakan Ibu tercinta.

Ayah pulang dari kerja. Hanna langsung berlari memeluk Ayahnya tercinta. Sang Ayah bahagia di peluk anak tersayangnya. Hanna pun menggunakan bahasa isarat dari tangannya untuk menyatakan "Aku cinta Ayah".

Ayah pun menjawabnya "Ayah juga."

Sang Ibu tersenyum bahagia melihat Hanna bersama Ayahnya. Hanna pun mengajak Ayah makan malam dan juga Hanna memberitahu Ayah dengan bahasa isarat lewat tangannya di gerakkan "Ayah....yang masak makan malam hari ini Hanna."

"Hanna sekarang udah pintar memasak ya, belajar dari siapa?"

"Ibu yang mengajarkan Hanna sampai bisa," Hanna dengan bahasa isarat lewat tangannya di gerakkan.

"Ibu," kata Ayah.

Hanna pun duduk bersama dengan Ayah, ya Ibu juga sih. Ayah pun mulai menikmati makan malam yang ada di meja makan dan memang buatan Hanna yang enak banget. Selang berapa saat urusan makan malam selesai juga. Hanna di kamarnya sedang belajar dengan serius banget.

Ibu pun membicarakan keadaan Hanna yang bersedih hati pada Ayah. Tetap seperti biasa Ayah mengerti keadaan Hanna menjalankan hidupnya berat dengan keadaan dirinya. Rasa kantuk datang. Ibu dan Ayah tidur di kamarnya. Hanna pun tidur di kamarnya setelah belajar.

Esok harinya. Seperti biasa Hanna menjalankan aktivitas dirinya seperti biasa ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang baik untuk masa depan baik pula, walau di dalam dirinya ingin bisa bicara apalagi bisa menyanyi seperti penyanyi yang lagunya sering di dengerin oleh Hanna setiap hari.

KEADAAN RUMAH

Malam tenang banget di kediaman Dono. Seekor Laba-Laba sedang berjalan di lantai dengan cepat dan hati-hati. Saat melewati bawah tempat duduk Dono yang sedang menonton Tv, Laba-Laba memperhatikan kotak yang bercahaya menurutnya.
Semut sedang asik menikmati remah roti yang jatuh di lantai. Indro baru selesai urusannya untuk mengetik di komputer tuanya dan keluar dari kamarnya dan duduk bersama Dono di ruang tengah untuk nonton Tv.
Kaki Indro mau menginjak si Semut yang menikmati remah roti.

"Kabur," teriak Semut.

Semut berlari dari tapak Indro sampai menabrak Laba-Laba yang sedang asik melihat kotak bercahaya.

"Bruuuk," bunyi tabrakan antara Semut dan Laba-Laba.

Semut pun minta maaf ke Laba-Laba karena telah menabraknya. Laba-Laba sebenarnya ingin marah, tapi Semut meminta maaf banyak banget jadi di maafin oleh Laba-Laba. Semut pun kembali menikmati remah roti yang berceceran di lantai dan untuk aman makannya di bawah kursi yang di dudukin Dono. Laba-Laba masih asik melihat kotak bercahaya.

Indro pun menikmati makan roti sambil nonton Tv. Nyamuk terbang ke sana ke sini dan siap untuk menyerang manusia. Terdengar bunyi Nyamuk yang ke sana ke sini, Indro mulai ingin menabok Nyamuk tersebut dengan ke dua telapak tanggannya dan berhasil.

Nyamuk mati di tabok tangan Indro dan di jatuhkan ke lantai. Laba-Laba melihat mayat Nyamuk segera mendekatinya untuk ia santap. Semut terkejut dengan ulah Laba-Laba yang bahagia dapat mayat Nyamuk untuk di santapnya.

"Dasar predator," kata Semut.

Indro asik nonton acara Tv dan mulai berkata "Don apa pendapat kamu acara musik yang kamu tonton itu?"

"Pendapat aku tentang acara musik yang aku tonton. Bagus," pujian Dono.

"Bagus toh," kata Indro juga.

Indro menikmati nonton Tv sambil makan roti. Semut yang kenyang makan remah roti membawa remah roti ke sarangnya. Laba-Laba pun menikmati santapan mayat Nyamuk dan setelah kenyang langsung berjalan dan naik ke diding menuju jaringnya di langit-langit rumah.

Kasino pun selesai juga menyelesaikan pekerjaannya di kamar dan segera ke dapur untuk membuat mie rebus. Dono pun beranjak dari duduknya langsung ke dapur untuk membuat mie rebus, karena ada Kasino sedang masak mie rebus, maka itu bergantian masaknya.

Selang berapa saat jadi juga mie rebus buatan Kasino dan segera menyantapnya di meja makan. Dono mulai memasak mie rebusnya. Indro mengganti acara Tv ke chanel yang lain yang acaranya menghibur Indro yaitu lawak. Dono telah selesai memasak mie rebusnya dan segera menyantapnya di meja makan.

Kucing seperti mengelus-ngelus kakinya Dono untuk minta makan, maka itu Dono memberikan mie rebus dua sendok secukupnya ke Kucing dan di taruh mie rebus di lantai. Kucing memakan mie rebus tersebut.

Kasino menyelesaikan makan mie rebusnya seperti biasa mencuci mangkoknya sampai bersih dan setelah itu di taruh di rak piring. Dono masik menikmati makan mie rebusnya. Kasino pun langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro.

Indro beranjak dari duduknya untuk mengambil minuman di kulkas. Kasino mengganti chanel Tv ke acara perlombaan menyanyi dan setelah itu menikmati tontonan yang bagus tersebut. Dono selesai makam mie rebusnya dan seperti biasa mencuci mangkonya sampai bersih, lalu di taruh rak piring.
Dono pun mengambil minuman di kulkas setelah Indro mengambil minuman di kulkas. Indro pun kembali ke ruang tengah untuk Tv.

"Kasino, kenapa di ganti tontonannya?" tanya Indro.

"Aku lagi ingin nonton acara ini," jawab Kasino.

"Ya...sudahlah...nonton acara Tv ini aja," kata Indro.

Dono masuk ke kamar dan menghidupkan leptopnya untuk mengetik seperti biasanya. Kasino terbawa suasana tontonan Tv yang acara perlombaan menyanyi begitu dan Indro pun menikmatinya juga. Kucing pun berleha-leha di sofa ruang tamu. Semut sampai di sarangnya memberikan remah roti ke teman-temannya. Laba-Laba sangat bahagia karena banyak Nyamuk yang terjebak jaring yang lengket dan pada akhirnya persediaan makan Laba-Laba banyak banget.

Sunday, November 17, 2019

PERUBAHAN PERMAINAN

Langit yang cerah sekali. Burung Kutilang terbang ke sana ke sini. Saat melihat Burung Merpati, Burung Kutilang yang sedang terbang di langit langsung menuju ke Burung Merpati yang sedang bertanger di pohon yang rindang.

"Hay Burung Merpati," sapa Burung Kutilang.

"Oooo Burung Kutilang. Ada gerangan apa kamu menghampiri aku?" kata Burung Merpati.

"Hanya ingin ngobrol saja," kata Burung Kutilang.

"Oh..begitu," kata Burung Merpati sambil nganguk-nganguk.

Burung Merpati melihat para manusia yang sedang bermain ke sana ke sini. Burung Kutilang melihat apa yang di lihat Burung Merpati, berkenaan dengan ulah manusia.

"Burung Merpati ini hari apa?" tanya Burung Kutilang.

"Kalau gak salah sih hari senin sih," jawab Burung Merpati.

"Pantes hari ini hari yang sibuk banget. Setelah manusia menjalankan aktivitasnya ini dan itu, mereka menikmati hidup dengan bermain permainan modern ya....," kata Burung Kutilang.

"Iya, padahal zaman dulu, anak-anak manusia banyak bermain-mainan tradisonal di buatnya sendiri. Kalau sekarang sih...lebih banyak mainan modern, salah satu contoh yang di mainkan Otopet yang menggunakan tenaga listrik gitu untuk menjalankannya," kata Burung Merpati.

"Namanya juga kemajuan zaman. Lebih praktis lagi di mainkannya," kata Burung Kutilang.

Burung Merpati teringat dengan urusanya dan berkata ke Burung Kutilang "Burung Kutilang, aku pergi dulu ada urusan." 

"Iya, aku juga," saut Burung Kutilang.

Burung Merpati mengepakan sayap dan terpang ke langit. Burung Kutilang pun mengepakan sayapnya terbang ke langit sambil melihat semua ulah manusia di bawah yang menjalankan aktivitas mereka semuanya. Burung Kutilang terus mengepakan sayapnya dengan baik sampai di tujuan yang ia inginkan. Turunlah Kutilang dari langit di lantai, tepatnya di sebuah taman. Burung Kutilang melihat makan di lantai berupa roti gitu. Rasa senang melihat makanan si Burung Kutilang lagsung menghampirinya untuk memakan roti tersebut. 

Saat ingin makan roti tersebut si Burung Kutilang. Turun dari langit Burung Kutilang yang banyak banget untuk ikut makan roti tersebut. Burung Kutilang senang teman-temannya dateng untuk menikmati roti tersebut. Burung Kutilang pun puas menikmati roti tersebut, lalu terbang lagi untuk menjalankan kegiatan mereka semua seperti biasanya, ada satu Burung Kutilang tidak terbang yang dari awal di situ. Burung Kutilang masih menikmati keadaan lingkungan sekitar terutama ulah manusia yaitu banyak anak-anak sampai remaja dan juga orang tua bermain-mainan modern seperti salah satunya Otopet dan ada juga manusia berjualan gitu untuk menjajakan jualannya untuk mendapatkan rezeki yang di usahakan hari ini.

"Bener-bener zaman ini sudah maju," kata Burung Kutilang.

Burung Kutilang memutuskan terbang ke langit dengan cepat mengepakan sayapnya. Di langit luas Burung Kutilang melihat bangunan yang bangun manusia bagus-bangus banget gitu. Sampai di daerah yang rimbun pepohonan, tepatnya hutan segeralah Burung Kutilang turun dari langit dan bertengger di atas pohon rindang untuk istirahat karena seharian sudah menjalankan aktivitasnya seperti biasanya menikmati lingkungan sekitar yang indah dengan kemajuan di bangun oleh manausia.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK