CAMPUR ADUK

Thursday, September 9, 2021

ANAK SD MAU KE SURGA

Sulis duduk di teras depan rumahnya, ya sedang membaca buku dengan baik. Ratna main ke rumah Sulis. Sampai di rumah Sulis, ya Ratna berkata "Assalamualaikum."

Sulis berhenti baca bukunya dan berkata "Waalaikumsalam."

"Sedang ngapain Sulis?" tanya Ratna sambil duduk dengan baik.

"Lagi baca buku!" kata Sulis.

"Sulis aku punya cerita yang menarik. Bisa di bilang cerita komedi sih. Apa tanggapan Sulis dengan cerita yang aku ceritakan?!" kata Ratna.

"Ceritakan cerita komedi itu!" kata Sulis.

"Baiklah aku ceritakan," kata Ratna.

Ratna menceritakan cerita komedi dengan baik, ya Sulis mendengarkan cerita Ratna dengan baik.

Isi cerita komedi yang di ceritakan Ratna :

Suatu ketika, sejumlah murid salah satu kelas di SD sedang menjalani pelajaran agama. Dengan penuh semangat, seorang guru bernama Pak Udin sedang memberikan pelajaran yang membahas mengenai surga. Usai memberikan penjelasan mengenai surga, sang guru lantas memberikan pertanyaan kepada seluruh muridnya. 

"Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?" tanya Pak Udin.

"Saya Pak, saya," teriak seluruh murid.

Dari seluruh anak yang mengajukan diri, rupanya ada satu murid bernama Ucok tidak ikut berteriak. Hal itu membuat sang guru kembali bertanya.

"Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya," tanya Pak Udin lagi.

"Sayaa," teriak para murid berlomba-lomba mengangkat tangannya.

Lagi-lagi, Ucok tetap diam tak bergeming. Demi memacu semangat muridnya, Pak Udin pun kembali bertanya.

"Yang mau masuk surga ayo berdiri!"

Mendengar itu, seluruh murid berdiri, kecuali Ucok yang tetap diam dan malah disibukkan dengan bukunya sendiri.

Merasa ada murid yang tak bersemangat, Pak Udin pun menghampiri Ucok dan bertanya, "Cok, kamu mau masuk surga enggak?"

"Mau dong Pak!" jawab Ucok.

"Terus kenapa kamu enggak berdiri?" lanjut Pak Udin penasaran.

"Lha, memangnya mau berangkat sekarang Pak?"

Pak Udin terdiam dan berkata di dalam hatinya "Iya juga ya. Emangnya mau berangkat sekarang. Aku cuma memotivasi anak-anak untuk masuk surga saja!"

***

"Gimana dengan cerita komedi yang aku ceritakan?!" kata Ratna.

"Cerita yang bagus. Ada sih komedinya!" kata Sulis.

"Jadi ceritanya lucu dong!" kata Ratna.

"Iya sih." kata Sulis.

"Padahal. Ada orang tidak ingin masuk surga loe," kata Ratna.

"Masa ada orang yang tidak mau masuk surga. Kan masuk surga enak dari pada masuk neraka," kata Sulis.

"Memang masuk surga enak. Kata orang itu "Masuk surga memang enak. Tapi mati dulu baru deh masuk surga. Siapa yang ingin mati?"..." kata Ratna.

"Iya juga ya. Masuk surga itu. Mati dulu baru deh masuk surga. Siapa yang ingin mati? Kan ingin hidup lebih lama menikmati hidup!" kata Sulis.

"Sulis sudah ngobrol tentang cerita komedinya. Lebih baik kita main congklak saja!" kata Ratna.

"Baiklah main congklak," kata Sulis.

Sulis dan Ratna masuk ke dalam rumah Sulis. Ya Sulis dan Ratna main congklak di ruang tengah.

Wednesday, September 8, 2021

DULU DAN SEKARANG

Kasino dan Indro duduk bawah pohon rindang di atas bukit. Indro menggunakan teropong untuk melihat keadaan dengan baik. Kasino juga menggunakan teropong juga untuk melihat keadaan. Indro mulai rencana permainannnya dan berkata "Kasino ada cewek cantik."

"Dimana?" kata Kasino.

"Di sana!" kata Indro sambil meneropong dan salah satu tangan menujuk ke arah yang di teropong.

Kasino melihat ulahnya Indro tersebut untuk memastikan baru meneropong ke arah yang di tunjukkan Indro. Kasino meneropong dengan baik.

"Tidak ada cewek Indro. Cuma anak-anak yang bermain," kata Kasino.

"Kasino lihat lebih baik!" kata Indro.

"Aku melihat dengan lebih baik lagi!" kata Kasino.

Kasino melihat dengan teropong, ya tetap tidak ada cewek cantik yang di lihat cuma anak-anak yang sedang bermain.

"Kaya ada yang aneh," kata Kasino.

Kasino menghentikan meneropongnya dengan alat teropongnya. Indro tetap melihat dengan teropong dengan baik.

"Kayanya aku di kerjakan sama Indro," kata hati Kasino.

Indro di dalam hatinya, ya senang mengerjai Kasino gitu. 

"Indro pinjem teropong mu!" kata Kasino.

Indro menghentikan melihat keadaan dengan teropong.

"Kan Kasino bawa teropong sendiri untuk melihat keadaan. Kenapa masih ingin pake teropong aku?!" kata Indro.

"Aku ingin membuktikan sesuatu. Jangan-jangan aku di kerjain sama Indro," kata Kasino.

Kasino sambil mengambil teropong di tangan Indro. Dalam hatinya Indro berkata "Ya permainan aku ketahuan Kasino."

Kasino menggunakan teropong Indro dengan baik. Ternyata ada foto cewek cantik yang di tempelkan di depan teropong.

"Aku di kerjain Indro," kata Kasino.

Kasino memberikan teropong pada Indro.

"Kelakuan anak cilik!" kata Kasino.

"Aduh Kasino cuma becanda gitu," kata Indro.

"Aku paham Indro. Permainan mu," kata Kasino.

Kasino dan Indro pun membuka botol minum, ya rasa tehlah. Keduanya minum minuman botol dengan baik banget.

"Keadaan lingkungan tetap seperti biasanya. Sesuai dengan rencana manusia," kata Indro.

"Nama juga manusia menjalankan kehidupan ini. Untuk menggerakkan ekonomi dari segala sektor ini dan itu. Agar hidup berjalan dengan baik. Menikmati hidup dengan usaha yang baik," kata Kasino.

"Dulu cerita keadaan lingkungan di berita yang ini dan itu. Sekarang ada perubahan dalam menjalankan hidup. Yang begini dan begitu lah," kata Indro.

"Nama juga proses perjalanan hidup dari dulu, ya sampai dengan sekarang. Dulu miskin dan yang sekarang dengan usaha kerja keras dan memahami ilmu, ya bisa kaya," kata Kasino.

"Banyak contohnya kan Kasino?!" kata Indro.

"Iya. Banyak contohnya!" kata Kasino.

"Dono pernah cerita. Kantor kelurahan saja, ya banyak nganggurnya. Maksudnya tidak ada kerjaan. Pegawai negerinya main ini dan itu untuk menghilangkan kejenuhan karena tidak ada kerjaan," kata Indro.

"Oooo cerita itu. Memang sih. Pegawai negeri di kelurahaan banyak nganggurnya kerjaannya bentuk pelayanan masyarakat. Gaji, ya tetap sih. Cuma yang di pikirkan selalu mencari rezeki tambahan sih, ya tujuannya menanggulangi kebutuhan keluarga. Karena menikah dan punya anak jadi banyak tuntutan ini dan itu," kata Kasino.

"Menikah memang banyak tuntutan. Istri dan anak," kata Indro.

"Sekarang ini. Program kerja pemerintahan menanggulangi covid-19 di jalankan dengan baik. Semua pegawai negeri di kantor kelurahan saja sibuk apalagi di kantor lainnya, ya menangulangi covid-19. Aturan telah di bentuk dan di jalankan dengan baik," kata Kasino.

"Sekolah saja. Dulu banyak kekerasan yang di lakukan guru ke anak. Piskologis guru mendidik anak gitu," kata Indro.

"Sekarang kalau ada kekerasan seperti itu di sekolah, ya segera di tangani dengan baik. Gurunya bisa di kenakan sangsi hukuman agar guru yang melakukan kekerasan pada anak, ya kapok dan tidak mau melakukan lagi," kata Kasino.

"Dengan ada covid-19. Kaya berita tentang kekerasan pada anak di sekolah tidak ada gitu. Semua orang sibuk dengan menanggulangi covid-19. Ternyata dengan adanya covid-19 ada baiknya juga ya," kata Indro.

"Kalau di pahami dengan baik. Ya ada nilai baiknya dengan ada covid-19. Manusia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dengan baik, ya berusaha untuk sabar dengan keadaan dan juga disiplin dalam menjalankan hidup," kata Kasino.

Kasino dan Indro minum minuman botolnya dengan baik.

"Kasino. Kalau Selfi ketahuan tidak setia, ya selingkuh gimana?!" kata Indro.

"Main seandainya ya?!" kata Kasino.

"Iyalah. Main seandainya!" kata Indro.

"Cewek banyak Indro. Selfi tidak setia, bisa di bilang selingkuh. Aku cari cewek lain lah!" kata Kasino.

"Berarti. Jika cowoknya selingkuh. Maka cewek juga mencari cowok yang lain lah!" kata Indro.

"Iya ilah. Untuk apa mempertahankan cowok yang kerjaannya selingkuh. Cewek lebih baik mencari cowok lain lah yang bisa setia," kata Kasino.

"Mengganti yang lebih baik. Ya sudahlah ngobrol di sini udahan Kasino. Kita pulang yuk!" kata Indro.

"Ok kita pulang!" kata Kasino.

Kasino dan Indro beranjak dari duduknya di bawah pohon yang rindang di atas bukit. Keduanya berjalan dengan penuh hati-hatian menuju arah rumah.

MAIN JADI POLISI

Kasino baru keluar dari kamar, ya selesai urusan kerjaan. Indro menghampiri Kasino, ya Indro membawa borgol dan pistol mainan layaknya seorang polisi gitu. Indro berhadapan Kasino.

"Indro," kata Kasino.

"Kasino. Tolongkan dua tangan mu di tunjukkan!" kata Indro.

Kasino mendengarkan omongan Indro aneh gitu jadi berkata "Untuk apa Indro?" 

"Tunjukkan dua tangan Kasino!" kata Indro.

"Iya deh!" kata Kasino sambil menunjukkan dua tanganya ke Indro

Indro menggunakan borgol mainan dan di pakaikan ke dua tangan Kasino.

"Kasino. Aku tangkap. Karena melakukan kejahatan," kata Indro.

"Jadi ini mainan, ya Indro?!" kata Kasino.

"Ya iyalah mainan. Serius dong Kasino!" kata Indro.

"Kalau cuma mainan tidak perlu seriuslah. Kaya acara komedi yang gayanya seperti petugas polisi atau di sebut detektif gitu," kata Kasino.

"Polisi menangkap pejahat dengan sikap serius Kasino. Kaya acara Tv yang menangkap penjahat seperti pencuri, perampok, narkoba sampai anak jalan yang berkeliaran sana sini tidak menentu hidupnya dan bikin ulah lagi," kata Indro.

"Ok. Aku ikutin mainan Indro," kata Kasino.

"Kalau begitu jalan kita ke kantor untuk mengintrograsi Kasino," kata Indro.

"Ya Pak!" kata Kasino 

Kasino berjalan, ya menundukkan kepala seperti orang-orang yang di tangkap polisi gitu. Indro membawa Kasino ke kantor sih. Kantor yang di maksud, ya ruang tamu yang di buat Indro seperti ruangan intrograsi. Kasino pun duduk dengan baik di ruangan Indrograsi, ya masih di borgol sih. Indro duduk dengan baik. 

"Saudara Kasino. Apakah benar anda telah melakukan kejahatan?!" kata Indro.

"Kan Bapak yang menangkap saya dan menuduh saya melakukan kejahatan. Sekarang saya tanya. Apa kejahatan saya sampai saya di tangkap?!" kata Kasino.

"Kasino kenapa balik nanya?!" kata Indro.

"Lagian main polisi-polisian tapi tidak di beri tahu duduk permasalahannya. Apa kejahatan yang aku buat?!" kata Kasino.

"Baiklah Kasino. Kejahatan Kasino, ya selingkuh. Jadi membuat hatinya Selfi jadinya sakit hati," kata Indro.

"La. Selingkuh. Kan hubungan aku dengan Selfi, ya baik-baik saja!" kata Kasino.

"Memang Kasino. Hubungan Kasino dengan Selfi, ya baik-baik saja. Tidak ada orang ketiga yang membuat hubungan Kasino dan Selfi jadi masalah. Ya tapi Kasino. Inikan cuma main polisi-polisian kaya acara Tv gitu!" kata Indro.

"Ok lah. Aku ada masalah dengan Selfi, ya aku selingkuh dengan teman kerja ku yang bernama siapa ya?!" kata Kasino masih memikirkan nama tokoh cewek yang jadi selingkuhan Kasino dalam permainan.

"Gimana kalau Sulis saja!" kata Indro.

"Sulis yang mana?!" kata Kasino.

"Sulis. Peserta menyanyi yang jadi pemenang dalam lomba menyanyi, ya temannya artis Rara?!" kata Indro.

"Ooooo Sulis yang sekarang kedudukannya sama dengan artis Rara, ya jadi artis juga karena acara perlombaan menyanyi sudah selesai. Ok Sulis saja. Selingkuhan aku!" kata Kasino.

"Jadi saudara mengakui bahwa Sulis itu adalah selingkuhan saudara Kasino. Saudara Kasino telah bertindak jauh untuk menyingkirkan Selfi karena ingin merampas harta Selfi, karena bukti mengarah ke arah pembunuh terencana!" kata Indro.

"Entar. Kenapa urusannya jadi serius banget. Merampas harta Selfi dan juga ingin membunuh? Padahal awalnya cuma urusan sepele, ya selingkuh. Masih pacaran kok jadinya sudah kaya orang menikah!" kata Kasino.

"Kasino. Urusannya memang di buat serius. Jadi Kasino memang sudah menikah dengan Selfi. Pacarnya Kasino adalah Sulis. Jadi Kasino bekerja sama dengan Sulis, ya untuk merampas harta Selfi dengan cara menyingkirkan Selfi dengan cara merencanakan pembunuhan pada Selfi kaya acara di Tv, biasa sinetron gitu Kasino," kata Indro.

"Bener-bener serius. Padahal lebih baik. Aku di putusin Selfi karena Selfi yang selingkuh dan pergi meninggalkan aku. Jadi aku merana dengan minum-minuman keras untuk melupakan Selfi di warung pinggir jalan, ya minumnya bersama teman-teman. Polisi dateng, ya aku dan teman-teman di tangkap polisi dan di bawa ke kantor kaya acara Tv gitu. Lebih sepele urusan ceritanya," kata Kasino.

"Merubah cerita lagi. Kebiasaan Kasino. Ayolah Kasino mainan buat serius seperti alur cerita yang aku buat!" kata Indro.

"Oklah. Aku serius. Sesuai dengan alur cerita Indro buat," kata Kasino.

"Karena telah tebukti semuanya saudara Kasino di penjara untuk mempertanggungjawabkan semua kesalahan saudara!" kata Indro.

"Ok aku terima," kata Kasino.

Dono yang ikut mainannya Indro, ya nelpon Indro dan memberikan informasi lewat telepon bahwa Kasino tidak terbukti bersalah karena salah tangkap orang. Dono dan Indro selesai teleponan gitu.

"Maaf saudara Kasino. Saya mendapatkan info terbaru dari anggota kepolisian bahwa saudara tidak bersalah. Salah prosedur penangkapan, ya salah nangkap orang. Tersangkanya masih di proses dengan baik," kata Indro sambil melepaskan mainan borgol di tangan Kasino.

"Tadi itu yang nelpon Dono kan Indro?!" kata Kasino.

"Iya Dono ikutan main. Permainan polisian," kata Indro.

"Ok. Jadi uruannya salah tangkap orang jadi aneh urusannya?!" kata Kasino.

"Nama juga mainan. Jadi buat ranculah urusannya. Ngacok lah!" kata Indro.

"Jadi salah tangkap orang toh. Jadi saya tidak bersalah, ya Pak!" kata Kasino.

"Iya saudara tidak bersalah!" kata Indro.

"Maian polisian sudah selesai kan Indro?!" kata Kasino.

"Udahan mainan polisiannya!" kata Indro.

"Kalau begitu aku main game saja!" kata Kasino.

Kasino pun main game dengan baik. Ruang tamu di kembalikan seperti keadaan semula sama Indro. 

"Main game ah!" kata Indro. 

Indro menaruh mainan pistol dan borgol di meja, ya Indro duduk dengan baik di sofa dan segera main game di Hp-nya dengan baik.

Tuesday, September 7, 2021

ILMU HITAM DAN PUTIH

Indro keluar dari kamarnya, ya ke dapur untuk membuat kopi di dapur. Kopi jadi, ya kopi di bawa Indro ke ruang tamu. Indro di ruang tamu, ya santai sambil menikmati minum kopi. Kasino selesai urusan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya langsung ke ruang tamu. Kasino duduk santai di ruang tamu. Indro menaruh gelas berisi kopi di meja dan berkata "Kasino."

"Apa?" kata Kasino.

"Apakah manusia zaman sekarang masih percaya dengan ilmu-ilmu ritual ini dan itu untuk menyelesaikan persoalan masalah ini dan itu," kata Indro.

"Ilmu-ilmu ritual untuk menanggulangi masalah manusia ini dan itu. Bilang saja ilmu hitam!" kata Kasino.

"Ilmu hitam kan ilmu tersesat, ya menyesatkan ilmu itu membuat manusia sengsaralah. Tapi ilmu ritual kan ada yang tidak tersesat," kata Indro.

"Memang sih ilmu ritual ada yang tidak tersesat, ya bisa di bilang ilmunya golongan putih. Ilmu putihlah, ya tujuannya menolong permasalahan manusia sih," kata Kasino.

"Jadi apakah manusia zaman sekarang masih percaya ilmu ritual yang ini dan itu untuk menyelesaikan persoalan masalah ini dan itu, ya Kasino. Aku mengulang lagi?!" kata Indro.

"Mungkin sih masih percaya. Karena di media di naikin tuh berita tentang ilmu-ilmu ritual ini dan itu sampai terjadinya penyimpangan dalam menjalankan ilmu itu dan di sebut ilmu hitam, ya golongan ilmu hitam," kata Kasino.

"Masih percaya toh," kata Indro.

"Kalau aku ingat sih. Dono pernah ikut teman-temannya yang main ilmu-ilmu ritual ini dan itu, ya tujuannya menyelesaikan permasalahan ini dan itu. Dono mempelajari dengan baik asal usul ilmu itu. Setelah di susun rapih strukturnya ilmunya ternyata Dono sendiri kecewa, ya ternyata ilmu yang di pelajari teman-teman Dono demi tujuannya nolong orang dengan permasalahan ini dan itu. Ilmunya ilmu bualan saja jadi tidak terbukti kebenarannya," kata Kasino.

"Dono kan masuk ke dalam lapisan apa pun untuk memeriksa ilmu ini dan itu. Apakah ilmu itu tersesat atau tidak. Ya kebanyakan sih ilmu sekedar saja dengan tujuannya uang juga. Tipu muslihatnya manusia untuk mendapatkan keuntungan dari manusia yang sedang mengalami kesusahan dalam menjalankan hidup ini," kata Indro.

"Nama juga manusia," kata Kasino.

"Kalau ilmunya tersesat di sebut Dukun sama di sebut juga golongan hitam, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Iyalah. Kalau ilmunya tersesat di sebut Dukun. Tapi kalau ilmunya, ya tidak tersesat di sebut Orang Pinter....golongan putih," kata Kasino.

"Pada akhirnya ilmu itu berbenturan dengan ilmu agama kan," kata Indro.

"Ya iyalah. Karena di agama tidak di ajarkan," kata Kasino.

"Kata Dono. Ilmu itu malahan di campur adukkan dengan ilmu agama," kata Indro.

"Maka itulah. Ilmu itu hanya ingin menunjukkan ilmu itu tidak tersesat, ya ilmu itu benar jadi golongan putih. Tetap saja jadinya penyimpangan dalam menjalankan agama," kata Kasino.

"Jadinya orang-orang yang menjalankan bisa di sebut tersesat," kata Indro.

"Ya iyalah. Kata Dono. Kalau tidak di campur adukkan itu ilmu dengan ilmu agama lain dan ada stuktur ilmu dengan benar maka bisa di sebut aliran kepercayaan, ya agama sih. Ilmu itu di anggap benar dan tidak tersesat atau tidak menyimpang. Golongan putih yang asli," kata Kasino.

"Jadi banyak manusia tidak memahami ilmu itu, ya Kasino?!" kata Indro.

"Ya iyalah. Banyak orang tidak memahami ilmu itu. Lagian kebanyakan mencari keuntungan di dalam masalah orang lain yang terkena masalah dalam menjalankan hidup," kata Kasino.

"Benar kata omongan Dono. Manusia menyembah patung Setan pun belum tentu itu patung Setan itu menjelma menjadi Setan dan menolong manusia," kata Indro.

"Nama juga manusia yang ilmu sedikit pastinya berpikir pendek dan tersesatlah dalam menjalankan hidup ini," kata Kasino.

"Ujiannya manusia yang menjalankan hidup di muka bumi ini," kata Indro.

"Memang ujian," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Ya sudah ah. Tidak perlu di bahas lebih jauh. Lebih baik aku main game di Hp ku," kata Indro.

"Ok. Aku nonton Youtobe di Hp-ku!" kata Kasino.

Kasino nonton Youtobe di Hp-nya dengan baik. Indro main game di Hp-nya dengan baik.

DAG DIG DUG

Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Indro duduk di halaman belakang, ya lagi minum teh yang enak banget. Kasino juga di halaman belakang, ya lagi minum teh yang enak banget. Lalu keduanya menaruh cangkir yang masih ada tehnya di meja. 

"Indro kita nyanyi saja. Yang main gitar aku!" kata Kasino sambil mengambil gitar di samping kursi.

"Ok bernyanyi," kata Indro.

Indro dan Kasino bernyanyi dengan baik, ya Kasino main gitar dengan baik.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro yang berjudul 'Dag Dig Dug' :

La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la
La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la
Awan hitam telah berlalu
Terbitlah kini cahaya harapan
Kabut duka telah sirna
Nampaklah kini pantai bahagia
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Lama sudah khayal cinta
Sanding berdua di biduk cinta
Besar gunung tak sebesar harapanku
'Tuk menyuntingmu, bunga pujaanku
Luas laut tak seluas nuraniku
'Tuk menyambutmu, kumbang impianku
Satu hari bak sewindu
Menanti tiba saat bermadu
Seribu kata takkan bisa
Mengungkap rindu untuk berpadu
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Lama sudah khayal cinta
Sanding berdua di biduk cinta

***

Kasino dan Indro selesai menyanyi, ya Kasino selesai main gitarnya lah.

"Bertemu dengan cewek yang di sukai, ya rasanya Dag Dig Dug, ya kan Kasino," kata Indro.

"Ya iyalah. Bertemu dengan cewek yang di sukai, ya rasanya Dag Dig Dug. Apalagi kalau menyatakan perasaan kepada cewek yang kita sukai pertama kali. Rasa detak jantung di dada tidak karuan banget pokoknya. Dag Dig Dug," kata Kasino.

"Gimana kalau cewek yang di sukai itu artis terkenal. Main seandainya gitu Kasino?!" kata Indro.

"Permainan Indro, ya seandainya. Kalau aku sih keringet dingin berhadapan cewek yang aku sukai yang kerjaannya jadi artis terkenal. Apalagi menyatakan cinta, ya bisa-bisa aku serangan jatung duluan dan akhirnya pingsan deh," kata Kasino.

"Kasino pinter menghiperbolakan keadaan. Permainan seandainya. Sedangkan aku, ya biasa saja sih layaknya cowok menyukai cewek yang biasa-biasa saja. Yang harus di pikirkan dengan baik, ya apakah cinta sejenak atau cinta benaran. Kalau cinta beneran, ya aku harus berusaha sebaik mungkin membuat dia bahagia dengan cara menjamin kehidupannya dengan baik, ya layak banget sesuai keadaan dia, ya cewek yang klasnya artis kerjaanya," kata Indro.

"Aku acungin jempol dua. Karena Indro bijak dalam memutuskan sesuatu, ya urusan cinta. Padahal permainan seandainya saja," kata Kasino sambil dua tangannya mengacungkan jempol dua. 

"Kembali ke realita sih. Aku jadiannya sama cewek yang biasa-biasa saja!" kata Indro.

"Kenyataan tetap kenyataan. Indro dan aku juga sama. Menyukai cewek yang biasa-biasa saja!" kata Kasino.

"Kehidupan di jalankan dengan biasa-biasa dengan cewek yang di sukai," kata Indro.

"Iyalah. Menyesuaikan dengan kantong kita. Kalau jalannya langgeng, ya menikah. Kalau jalannya tidak langgeng, ya sudah ujiannya putus karena pihak ketiga atau takdirnya Tuhan, ya kematian kaya cerita Dono dengan Wulan. Memang kalau urusan cinta karena pihak ketiga, ya tetap salah di cowok sih karena cowok kan pemimpin dalam menjalankan suatu hubungan dengan cewek sampai pernikahan," kata Kasino.

"Lika likunya urusan cinta, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Iya. Lika liku dalam menjalankan hubungan cinta dengan cewek yang di sukai. Tujuannya untuk pendewasaan dalam menjalankan hidup ini yang penuh perubahan dengan gejala apa pun yang berkembang saat ini," kata Kasino.

"Ya sudahlah Kasino. Nyanyi lagi Kasino!" kata Indro.

"Ok nyanyi lagi!" kata Kasino.

Kasino main gitar dengan baik dan juga bernyanyilah. Indro menyanyi juga lah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro yang berjudul 'Harus Bagaimana' :

Hu-hu-hu-hu-hu
Ye-yeay
Sayang ingatkah dulu, dulu kita hanya
Teman biasa saja, teman untuk bercanda
Bermain penuh tawa siang, sore dan malam
Masih jelas di kepala, masa indah kecil kita
Sepuluh tahun sudah (kita s'lalu bersama) senang sedih apa saja
Masih jelas di kepala, tak akan pernah ku lupa
Kecil sampai dewasa kau sahabat setia
Tapi bisa bilang apa jika hati berbicara, aw
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana, ey-ey, yeah-ey-ey
Do you feel the same way too?
Setiap kali kau tanya bagaimana hariku
Sekedar memastikan (Sekedar memastikan) Sekedar memastikan
Tak ada siapa-siapa jika itu maksudmu
Sesungguhnya aku pun, aku pun ingin bertanya, aw
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana, uh-yeay
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana
Mungkin sudah seharusnya
Dirimu dan diriku bersama
Mungkin sudah takdir kita berdua, o-uwo
Wo-uwo-ow
Atau keadaan memaksaku merasakan
(Tak pernah ku menyangka) Ye-iye-e-hey
Tapi harus bagaimana, ow-yeay
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana, a-a-a-a-a-aw
Wo-uwo-o-o, wo-o-o-o
(Tak pernah ku menyangka)
Tapi harus bagaimana, a-a-wo-ye-ye
Wo-uwo-o-ow, yeah, hu

***

Indro dan Kasino selesai menyanyikan lagu, ya Kasino berhenti bermain gitar lah.

"Dalam urusan cinta pasti ada persoalan kecil dan besar. Harus bagaimana menyelesaikannya dengan baik. Gimana tanggapan Kasino?!" kata Indro.

"Gimana ya? Dengan cara pinter bersikap bijak dalam menyelesaikan masalah urusan cinta, ya kecil dan besar sih. Omongan tepat sih. Omongan Dono. Yang tua lebih baik mengalah sama yang muda. Yang pemimpin harus mengalah sama makmumnya. Walau pun benar, ya tetap harus mengalah untuk urusan cepat selesai dan jauh dari kata egois," kata Kasino.

"Mengalah. Iya juga ya. Omongan Dono benarlah," kata Indro.

"Udahan ah main gitar dan menyanyi!" kata Kasino sambil menaruh gitar di samping kursi.

"Kalau begitu kita main apa Kasino?!" kata Indro.

"Main Jumanji!" kata Kasino.

"Bilang saja main Ular Tangga!" kata Indro.

"Ya sudahlah seperti biasanya saja. Main catur!" kata Kasino.

Kasino mengambil cangkir berisi teh di meja, ya di minum dengan baik.

"Itu lebih baik. Main catur!" kata Indro.

Indro mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh di meja. Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja. Indro dan Kasino main catur dengan baik banget.

Monday, September 6, 2021

DAR DER DOR

Indro di halaman belakang sedang main pistol yang baru ia beli toko mainan. 

"Dar Der Dor," suara pistol mainan yang di mainkan Indro.

Kasino sedang sedang kerja di kamarnya, ya kaget mendengarkan suara yang Dar Der Dor.

"Suara dari senjata pistol apakah suara dari petasan ya?!" kata Indro.

Terdengar lagi suara Dar Der Dor. Kasino menghentikan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya. Terdengar suara lagi Dar Der Dor.

"Suara Dar Der Dor-nya dari halaman belakang," kata Kasino.

Kasino pun ke halaman belakang. Di halaman belakang, ya Kasino melihat Indro sedang main senjata pisto dan tekan pelatuknya dengan baik dan bunyilah suara Dar Der Dor. Kasino pun duduk dengan baik.

"Indor bikin kaget saja mainan kamu itu. Tak kirain suara petasan," kata Kasino.

Indro yang main pistol gaya seperti koboi atau seperti polisi, ya sama aja sih karena Indro memegang pistol mainan. Indro duduk dengan baik.

"Maaf Kasino. Kalau kaget dengan suara pistol mainan ku ini," kata Indro.

"Iya aku maafkan," kata Kasino. 

"Aku lagi tertarik dengan mainan pistol, ya jadinya aku belilah pistol mainan ini. Segera aku mainkan pistol mainan ini," kata Indro.

"Kelakuan mu Indro kaya anak cilik saja," kata Kasino.

"Yang penting aku Happy kan!" kata Indro.

"Happy.....artis cantik dan populer kan?!" kata Kasino.

"Lah kok di kaitkan dengan artis Happy?!" kata Indro.

"Maksud dan tujuan dari kata Happy, ya senang jadi dikaitkan saja kan!" kata Kasino.

"Kebiasaan di kaitkan ini dan itu," kata Kasino.

"Lah Indro kan sama aja. Main pistol, ya Dar Der Dor dari tadi kan ada kaitan dengan lagu dan tarian trio kwek kwek Dar Der Dor di acara Tv," kata Indro.

"Iya juga ya. Aku tidak sadar sih. Aku cuma niat main saja sih," kata Indro.

Indro menaruh pistol mainan di meja dan mengambil gitar di samping kursi. 

"Nyanyi Kasino yang berkaitan dengan Dar Der Dor," kata Indro.

"Ok," kata Kasino.

Kasino dan Indro menyanyikan lagu, ya Indro memainkan gitar dengan baik.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro yang berjudul 'Sugali' :

Sua-sua-sua-suara berita
Tertulis dalam koran
Tentang seorang lelaki
Yang sering keluar-masuk bui
Jadi buronan polisi
Dar-der-dor suara senapan
Sugali anggap petasan
Tiada rasa ketakutan
Punya ilmu kebal senapan
Semakin lupa daratan
Lihat Sugali menari
Di lokasi WTS kelas teri
Asyik lembur sampai pagi
Usai garong hambur uang
Peduli setan
Di-di-du di-du-da-di-du
Di-di-du di-du-du
Di-di-du di-du-da-di-du
Di-du-da-di-du-di-da-di-du-di-da-du
Ramai gunjing tentang dirimu
Yang tak juga hinggap rasa jemu
Suram hari depanmu
Rasa was-was, mata beringas
Menunggu datang peluru yang panas
Di waktu hari naas
Oh, bisik jangkrik di tengah malam
Tenggelam dalam suara letusan
Kata berita di mana-mana
Tentang Sugali tak tenang lagi
Dan lari sembunyi
Tar-ter-tor suara senapan
Sugali anggap petasan
Tiada rasa ketakutan
Punya ilmu kebal senapan
Sugali makin keranjingan
Lihat Sugali menari
Di lokasi WTS kelas teri
Asyik joget sampai lecet
Genit kitik cewek binal paling busyet
Di-di-du di-du-da-di-du
Di-di-du di-du-du
Di-di-du di-du-da-di-du
Di-du-da-di-du-di-da-di-du-di-da-du
Ramai gunjing tentang dirimu
Yang tak juga hinggap rasa jemu
Suram hari depanmu
Rasa was-was, mata beringas
Menunggu datang peluru yang panas
Di waktu hari naas
Oh bisik jangkrik di tengah malam
Tenggelam dalam suara letusan
Kata berita di mana-mana
Tentang Sugali tak tenang lagi
Dan lari sembunyi

***

Kasino dan Indro, ya selesai menyanyi. Indro berhenti main gitarnya.

"Ada kaitannya dengan Dar Der Dor...lagu yang kita nyanyikan Kasino," kata Indro.

"Iyalah. Populer di eranya," kata Kasino.

"Ada beberapa lagu yang berkaitan dengan Dar Der Dor, ya Kasino?!" kata Indro.

"Kalau aku inget sih. Ada beberapa lagu yang kaitannya dengan Dar Der Dor. Salah satunya Reza yang menyanyikan lagu Dar Der Dor," kata Kasino.

"Reza yang mana?!" kata Indro.

"Reza yang artis lah," kata Kasino.

"Reza yang artis yang cewek apa cowok?!" kata Indro.

"Cowoklah!" kata Kasino.

"Ooooo. Reza temannya artisnya Rara," kata Indro.

"Kok kaitkan Rara. Kan banyak artis yang lain?!" kata Kasino.

"Kan paling populer dan muncul di acara Tv terus meneruskan....artis Rara," kata Indro.

"Ooooo begitu toh," kata Kasino.

"Sudah ah Kasino ngomongin Dar Der Dor. Lebih baik kita main catur saja!" kata Indro.

"Catur apa main kartu remi?!" kata Kasino.

"Caturlah!" kata Indro.

"Ok catur," kata Kasino.

Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh di atas meja. Indro menaruh gitar di samping tempat duduk. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget.

TAK SANGGUP LAGI

Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Indro dan Kasino di halaman belakang. Indro bermain gitar dan bernyanyi, ya Kasino bernyanyi juga. 

Lirik lagu yang di nyanyikan Indro dan Kasino yang berjudul 'Tak Sanggup Lagi' :

Setelah sekian lama
Baru ku menyadari
Mengapa ku selalu
Menahan rasa sakitku
Ingin kuhapus saja
Semua dendam ini
Tapi rasa tak mungkin lagi
Biarkan kupergi
Karena aku tak sanggup lagi
Mengingat semua kenangan dulu
Di saat engkau menyakitiku
Mengapa semua terjadi
Di saat kau mulai menyadari
Semua kesalahanmu padaku
Tapi ku tak sanggup lagi
Kuakui sekarang
Engkau mulai berubah
Namun rasa sakitku
Terlalu dalam tuk terobati
Ingin kuhapus saja semua
Semua dendam ini
Tapi rasa tak mungkin lagi
Biarkan kupergi
Karena aku tak sanggup lagi
Mengingat semua kenangan dulu
Di saat engkau menyakitiku
Mengapa semua terjadi
Di saat kau mulai menyadari
Semua kesalahanmu padaku
Tapi ku tak sanggup lagi
Biarkan diriku yang pergi
Karena ku tak sanggup lagi
Mengapa semua terjadi
Di saat kau mulai menyadari
Semua kesalahanmu padaku
Tapi ku tak sanggup
Tapi ku tak sanggup lagi

***

Indro dan Kasino berhenti bernyanyi, ya Indro berhenti main gitarnya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?!" kata Kasino.

"Kalau cowok tidak sanggup lagi menjalankan hubungan dengan cewek lebih baik putus apa enggak, ya masalahnya ceweknya selingkuh?!" kata Indro.

"Ini obrolan serius apa sekedar obrolan saja karena ada kaitannya dengan lagu yang baru kita nyanyikan, ya Indro?!" kata Kasino.

"Sekedar obrolan saja sih Kasino. Urusan hubungan percintaan ku dengan Saskia, ya baik-baik saja," kata Indro.

"Sekedar obrolan saja. Ya aku mana tahu. Kan aku tidak ada masalah dengan urusan cewek, ya sampai hubungan cinta jadinya tidak sanggup lagi menjalankannya karena ceweknya selingkuh," kata Kasino.

"Kasino seperti biasanya," kata Indro.

"Ok. Ya sebenarnya. Masalah kecil dan besar dalam hubungan cinta harus di bicarakan dengan baik-baik. Kalau realitanya cowok tidak sanggup lagi menjalankan hubungan dengan cewek karena ceweknya ketahuan berselingkuh. Ya mau di kata apa lagi. Putus saja!" kata Kasino.

"Jadi putus toh. Tanggapan Kasino. Kebanyakkan sih cowok yang selingkuhin cewek sih," kata Indro.

"Cowok. Keren dan ganteng, ya bisa dapetin satu dan ingin mendapatkan cewek lain yang lebih baik dari cewek yang pertama," kata Kasino.

"Kadang setia itu cuma ucapan saja. Sedangkan tingkah laku, ya tidak bisa setia," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Oooooiya Kasino. Dono masih mengumpulkan data pemerintahan untuk di pelajari gitu?!" kata Indro.

"Kok nanya tentang kerjaanya Dono mengumpulkan data pemerintahan untuk di pelajari ke Aku. Ya nanya ke Dono lah!" kata Kasino.

"Sekedar obrolan saja Kasino," kata Indro.

"Aku paham Indro. Dono melanjutkan kuliahnya, ya kemungkinan Dono mengumpulkan data pemerintahan untuk di pelajari lagi lah. Menunjang pendidikan Dono," kata Kasino.

"Repot kan kerjaannya Dono," kata Indro.

"Ya gak juga repot lah. Di buat mudah saja. Dono tinggal minta saja sama teman-temannya yang duduk di pemerintahan," kata Kasino.

"Teman-teman Dono membantu Dono toh!" kata Indro.

"Indro main catur saja!" kata Kasino.

"Catur lagi. Main lain saja Kasino," kata Indro.

"Main apa?!" kata Kasino.

"Main kartu remi!" kata Indro.

"Ok main kartu remi!" kata Kasino.

Kasino mengambil kartu remi di bawah meja dan segera di kocok dengan baik kartu remi. Indro menaruh gitar di samping kursi. Kartu di bagikan dengan baik sama Kasino, ya main cankulan gitu. Kasino dan Indro main kartu remi dengan baik banget.

Sunday, September 5, 2021

MENGAWASI ANAK

Ratna keluar dari rumahnya ke rumah tetangga, ya bermain bersama Sulis dan Diana. Ayah sedang duduk di ruang tamu, ya sedang baca koran dengan baik. Ibu selesai memasak di dapur, ya ke ruang tamu dan duduk di kursi.

"Ayah," kata Ibu.

"Apa?" kata Ayah jojong saja baca koran karena berita hari ini ada yang menarik.

"Ayah," kata Ibu.

"Apa?" kata Ayah tetap jojong saja baca koran.

"Ratna mana?" kata Ibu.

"Ratna ada. Sedang main seperti biasanya. Ayah mengawasinya dari tadi Ratna main di ruang tamu," kata Ayah.

"Ratna tidak ada Ayah. Lihat dengan baik!" kata Ibu.

"Ratna tidak ada," kata Ayah menurunkan koran yang menutupi keadaan diri Ayah. 

Dilihat dengan baik, ya Ratna tidak ada. 

"Ratna kemana perginya?" kata Ayah.

"Kalau ngawasin anak itu yang baik. Jangan baca koran dengan di jembereng menutupi diri. Jadinya anak pergi tidak tahu. Sekarang Ayah cari Ratna!" kata Ibu.

"Ayah yang salah. Ayah cari Ratna. Ibu bantu juga cari Ratna!" kata Ayah.

"Iya," kata Ibu.

Ibu dan Ayah mencari Ratna, ya keluar dari rumah. Ayah dan Ibu melihat Ratna main dengan teman-temanya. Sebenarnya Ayah dan Ibu khawatir dengan Ratna karena masih umur 3 tahun sedangkan Sulis dan Diana sudah 5 tahun.

"Ratna. Main di rumah tetangga depan," kata Ibu.

"Ayah lihat dengan baik Ratna main di rumah tetangga depan rumah bersama teman-temannya," kata Ayah.

Ayah menghampiri Ratna dan sambil memanggil Ratna. Ratna yang masih ingin main dengan teman-temannya tidak menggubris panggilan Ayah. Ayah pun benar-benar mendekati Ratna. 

"Ratna pulang. Di cari Ibu," kata Ayah.

Ratna mendengar omongan Ayah kalau dirinya di cari Ibu, ya berhenti main dengan Sulis dan Diana. Ratna pulang sama Ayah.

"Ibu ini anak kesayangan Ibu," kata Ratna.

"Ratna," kata Ibu.

Ratna diam saja.

"Ratna makan dulu. Ibu sudah selesai masak untuk Ratna," kata Ibu.

"Iya Ibu," kata Ratna.

Ratna di bawa Ibu ke ruang makan untuk makanlah. 

"Ayah tidak di tawarin Ibu untuk makan. Ayah di abaikan. Ibu lebih perhatian sama Ratna. Ya sudah Ayah ikut makan juga," kata Ayah.

Ayah ke ruang makan untuk makan bersama Ibu dan Ratna. Setelah itu. Ratna pun duduk ruang tengah, ya sedang asik nonton Tv dengan acara Tv yang di sukai Ratna adalah kartun tema anak-anaklah. Ayah duduk santailah di ruang tengah sambil mengawasi Ratna dengan baik. Ratna senang dengan tontonan Tv yang bagus itu.

"Ratna. Suka acara Tv yang tema anak-anak. Terlihat senang banget," kata Ayah.

Ayah terus mengawasi Ratna dengan baik. Ibu masih ada kerjaan, ya mencuci pakaian di belakang. Ratna pun mengambil Hp Ayah di meja dan menonton acara anak-anak di Hp, ya Youtobe gitu. Ayah memang memang mengatur dengan baik Hp-nya dengan tontonan anak-anak karena Ratna mulai tertarik dengan tontonan acara anak-anak dari umur 2 tahun.

"Tv iya di tonton. Di Hp juga di tonton," kata Ayah.

Ayah terus mengawasi Ratna dengan baik. Ratna melakukan apa saja yang ia sukai. 

"Dunia anak-anak," kata Ayah melihat Ratna nonton Tv ia dan di Hp juga ia.

Ratna senang banget dengan tontonan acara di Hp, ya Youtobe. Ayah sebenarnya ingin mengganti acara Tv karena Ratna sudah mulai serius dengan nonton acara anak-anak di Youtobe di Hp. Ayah tidak mengganti acara Tv, ya di biarkan saja acara anak-anak di Tv. Ayah menonton dengan baik acara Tv, ya acara anak-anak lah. Sampai urusan Ibu mencuci pakaian selesai. Ibu pun ke ruang tengah.

"Ratna," kata Ibu.

"Iya Ibu," kata Ratna.

"Mandi ya nak!" kata Ibu.

"Iya Ibu," kata Ratna.

Ratna pun mengikuti Ibu ke belakang untuk mandi, ya di mandiin sama Ibu lah. Ayah duduk santai di ruang tengahlah sambil nonton Tv tetap acaranya masih acara anak-anak. Setelah selesai mandi dan juga Ratna sudah pake baju yang bagus juga harum gitu. Ratna duduk bersama Ibu di ruang tengah sambil nonton Tv. 

"Anak kesayangan Ibu," kata Ibu.

Ratna senang mendengar omongan Ibu. Ayah meninggalkan Ratna dan Ibu di ruang tengah karena Ayah selesai mengawasi Ratna. Aya kebelakang, ya mandilah. Ibu dan Ratna terus menonton acara Tv dengan baik. Ibu menjaga Ratna dengan baik banget.

CERITA CINTA

Malam yang gelap bertabur bintang. Kasino dan Indro duduk di halaman belakang. Kasino lagi nonton Youtobe di Hp-nya. Indro berhenti main game di Hp-nya.

"Kasino," kata Indro.

Kasino menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan berkata "Apa?"

"Kasino. Gimana tanggapan mu tentang cerita yang aku cerita kan ini. Rara menikah dengan Ady. Hiduplah bahagia rumah tanggan Rara dengan Ady sampai buah hati lahir ke dunia. Sampai suatu ketika. Rara dan Ady mengalami kecelakaan mobi. Ady meninggal dan Rara selamat. Rara membesarkan anak dengan baik. Lesti mbaknya Rara, ya selalu membimbing Rara dengan baik untuk tegar dengan ujiannya kehilangan suami dan membesarkan anak dengan baik. Sampai bertemulah Rara dengan cinta masa lalunya, ya Dono sajalah. Dono putus dengan Rara karena Rara lebih memilih jodoh yang di pilihkan orang tuannya. Dono melepaskan Rara dengan baik dan berusaha melupakan Rara dengan melanjutkan kuliahnya sampai mendapatkan gelas S2. Dono memang sedang pacaran dengan Ratna teman kuliah, ya gelarnya S2 juga sih. Cinta masa lalu itu tidak bisa di lupakan sama Dono dengan baik setelah bertemu lagi dengan Rara. Dono dalam dilema banget urusan cintanya antara Ratna dan Rara. Ratna tahu hubungan Dono dengan Rara karena dari mulut Dono sendiri bercerita pada Ratna. Ratna melepaskan Dono untuk bersama Rara. Ratna memilih bersama Iqbal karena Iqbal mantannya Ratna dan segera menikah keduanya. Dono dan Rara benar-benar menjalin cinta lagi dengan baik dan menerima anaknya Rara dengan baik. Dono dan Rara menikah deh......?!" kata Indro bercerita dengan baik

"Cerita cinta versi Indro toh," kata Kasino.

"Iya. Cerita cinta versi aku," kata Indro.

"Tapi kenapa pake tokohnya Dono dan Rara?!" kata Kasino.

"Kepikirannya itu. Aku ceritakan dengan baik lah. Hak aku lah Kasino. Memutuskan tokohnya Dono dan Rara," kata Indro.

"Ok. Tidak masalah tokohnya Dono dan Rara," kata Kasino.

"Jadi gimana Kasino?!" kata Indro.

"Memang sih cinta pertama itu susah untuk di lupakan karena ada kenangan manis. Ceritanya kan suami Rara meninggal dunia karena kecelakaan. Kalau suami Rara tidak meninggal, ya Dono pasti bersama Ratna...ya kan Indro?!" kata Kasino.

"Jangan mengubah cerita dong Kasino. Harus sesuai dengan alur cerita yang aku buat!" kata Indro.

"Ok. Sesuai dengan cerita Indro. Dono mendapatkan cinta kembali, ya Rara di saat Rara sudah janda dan punya anak. Ratna memutuskan hubungan dengan Dono karena hubungan Dono dengan Rara. Ratna memilih Iqbal. Cerita yang menarik!" kata Kasino.

"Cuma menarik saja Kasino?!" kata Indro.

"Omongan Dono tentang seorang yang baik memberikan kemulian pada cewek yan di sukai untuk menjelaskan cerita Indro," kata Kasino.

"Omongan Dono menjelaskan cerita aku dengan baik. Kalau aku ingat. Iya sih. Pria yang baik bisa menerima orang yang di sukainya dari keadaan cewek itu, perawan, janda sampai pelacur dengan tujuan kemulian seorang pria menerima cewek apa adanya," kata Indro.

"Menerima cewek apa adanya," kata Kasino.

"Emmm," kata Indro.

"Oooo iya. Lesti mbaknya Rara, ya pasangannya siapa namanya?!" kata Kasino.

"Gimana kalau namanya Rian saja!" kata Indro.

"Rian. Boleh juga," kata Kasino.

"Atau Risky saja!" kata Indro.

"Risky dan Lesti. Pasangan yang lagi populer di acara Tv. Lebih baik ada sedikit beda gitu. Lesti dengan Rian," kata Kasino.

"Ok memang sih. Lebih baik Lesti dengan Rian!" kata Indro.

"Ceritanya Lesti gimana?!" kata Kasino.

"Harus di ceritakan?!" kata Indro.

"Ya ilah!" kata Kasino.

"Ok. Ceritanya seperti ini saja. Lesti seorang biduan yang cantik sekali. Ada seorang cowok yang menyukai Lesti, ya Rian. Lesti ternyata jadian sama Risky karena orang tuanya Lesti punya hutang sama Risky. Untuk membayar hutang orang tua, ya Lesti harus menikah dengan Risky. Rian yang menyukai Lesti, memang dekat sih sebagai teman saja. Rian pun menculik Lesti saat pernikahannya dengan Risky. Lesti di bawa Rian sampai ke suatu pulau tidak berpenghuni. Risky mencari Lesti dengan bantuan anak buahnya. Rian dan Lesti menjalin hubungan lebih baik lagi, ya cintanya Rian di terima Lesti. Keberuntungan datang pada Rian ketika dirinya menemukan sekotak emas di pulau tak berpenghuni itu. Rian dan Lesti pulang ke rumah. Rian menjual emas dan mendapatkan uang yang banyak banget dan bisa membayar utangnya orang tua Lesti ke Risky beserta bunganya. Awalnya Risky tidak mau melepaskan Lesti karena cinta sama Lesti. Karena Lesti menolak Risky, ya melepaskan Lesti dengan baik. Rian dan Lesti menikah dan hidup bahagia," Indro bercerita.

"Kenapa tokoh Risky di masukan ke dalam cerita kaya tidak ada lain?!" kata Kasino.

"Ya kepikirannya itu. Ya aku masukin saja tokoh Risky dalam cerita. Keputusan aku!" kata Indro.

"Jadi Risky lagi Risky lagi itu mah," kata Kasino.

"Emmmm," kata Indro.

"Ceritanya bagus sih. Penculikan Lesti saat Lesti menikah dengan Risky. Ya Risky di jadikan tokoh antagonis untuk mendapatkan Lesti dengan cara Lesti sebagai bayar utangnya orang tua pada Risky," kata Kasino.

"Karena aku dapetin idenya dari acara Tv. Utang dan acara pernikahan," kata Indro.

"Ooooo gitu. Idenya dari acara Tv yang berkaitan dengan utang dan acara pernikahan yang lagi populer banget saat ini toh. Ok. Kalau urusan cinta kadang memang cowok nekat bertindak demi cewek yang di sukai. Untung aja ceritanya di buat Rian mendapatkan Lesti. Kalau cerita Rian tidak dapet Lesti karena mati di bunuh Risky. Maka Risky pun di tangkap polisi dan di penjara karena perbuatannya. Rian dan Risky tidak dapet Lesti," kata Kasino.

"Lagi-lagi Kasino mengubah cerita yang aku buat," kata Indro.

"Mengubah cerita boleh lah," kata Kasino.

"Boleh sih. Tapi harus sesuai dengan cerita aku buat dulu!" kata Indro.

"Ok Indro. Tapi kenapa harus menemukan kotak berisi emas di pulau tak berpenghuni?!" kata Kasino.

"Aku pikir dengan baik sih Kasino. Dengan cara apa untuk menyelesaikan bayar utang dengan cepat? Maka itu aku buat sedikit keberuntungan saja. Rian menemukan sekotak emas di pulau tak berpenghuni!" kata Indro.

"Memang susah bayar hutang dengan cepat. Dengan keberuntungan. Ok lah. menemukan sekotak emas di pulau tak berpenghuni. Rian dan Lesti endingnya bahagia. Ok bagus," kata Kasino.

"Kalau begitu lebih baik kita main catur saja Kasino!" kata Indro.

"Ok main catur!" kata Kasino.

Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di atas meja papan catur. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget.

Saturday, September 4, 2021

RUMPIIN DATA YANG ADA DI MEDIA

Kasino selesai merawat tanaman di potnya di halaman belakang. Kasino duduk santai, ya setelah mencuci tangan pake sabun dan air mengalir.

"Keadaan yang tenang," kata Kasino.

Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan di minum lah teh.

"Emmmm enaknya teh ini," kata Kasino.

Kasino menaruh cangkir teh di meja dan mengambil keripik singkong di plastik, ya di meja dan segera di makan keripik singkong sama Kasino. Ya Kasino menikmati makan singkong dengan baik. Indro selesai urusan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya dengan membawa gitar. Indro langsung ke halaman belakang. Sampai halaman belakang, ya Indro duduk dengan baik sambil menggenjreng gitarnya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

Kasino mengambil cangkir berisi teh, ya di minumlah teh

"Apa tanggapan mu tentang orang yang membenci produk asing demi menaikan produk lokal. Tujuannya daya beli pada produk lokal naik dan menolong perekonomian di dalam negeri karena banyak terdampak karena alasannya pandemi covid-19?" kata Indro.

Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja.

"Yang ngomong itu berpikir dua kali apa enggak ya. Membenci produk asing?" kata Kasino.

"Kalau itu mana aku tahu. Kan aku dapetin dari jaringan media ini dan itu," kata Indro.

"Membenci produk asing kan fatal akibatnya. Karena ada orang yang menikah sama orang asing, ya bule dan punya anak lagi," kata Kasino.

"Iya juga ya. Ada orang yang menikah sama orang asing, ya bule dan punya anak lagi. Sama aja orang itu mencintai produk asing. Yang ngomong di media ini berpikir dua kali apa enggak ya?" kata Indro.

"Belum lagi investor, ya orang asing yang menamkan modalnya ke negeri ini. Jadinya bisa saja orang asing sakit hati, ya mencabut penaman modalnya," kata Kasino.

"Bisa juga sih jadi sakit hati dan menarik modalnya pada jenis usaha yang ada di negeri ini. Ya lebih baik menamkan modalnya di negerinya sendiri atau di negeri tidak membenci produk asing," kata Indro.

"Gimana dengan target pariwisata, ya orang asing yang dateng di negeri ini kalau produk asing di benci. Lebih baik tidak datenglah ke negeri ini hanya sekedar melihat keindahan negeri ini dan juga lebih baik menikmati keindahan negeri sendiri atau negeri lain yang tidak membenci produk asing," kata Kasino.

"Jadinya merambah kemana-mana karena benci produk asing. Kacau kacau," kata Indro.

"Produk asing juga di contoh dan di jual di negeri ini dengan nilai produk lokal. Itu pun menggerakkan ekonomi di dalam negeri jadi lebih baik. Jadi yang ngomong benci produk asing ini kaya orang aneh," kata Kasino.

"Mau gimana lagi. Omongan benci produk asing itu ada di jaringan media ini dan itu," kata Indro.

"Sudahlah tidak perlu di bahas panjang lebar!" kata Kasino.

"Iya. Aku tidak akan membahas lagi. Lebih baik main gitar dan menyanyikan lagu yang aku sukai dengan judul Widodari," kata Indro.

"Widodari," kata Kasino.

Kasino dan Indro menyanyi dengan baik, ya diiringi dengan main gitarnya Indro lah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro dengan judul 'Widodari' :

Tembangan sepele ku Tondo seneng marangmu
Karna ku terpuruk sendiri dalam hampa
Dan kau datang merubah cerita
Aku nemu widodari
Motomu kebak pelangi
Hadirmu dalam hidupku beriku warna
Dari kisah masa lalu yang pernah terluka
Ku pernah terjatuh
Ku pernah ditinggalkan
Pupus cerita tinggallah impian
Maha sempurna Tuhan
Kirimkan kau untukku kekasih yang tulus
Dan kisah kelam ku kini hilang terhapus
Sayang gondelono atiku
Yen takdire gandeng yo bakale gandeng
Tuhan terima kasih hadirkan penjaga hatiku
Yang selalu setia menemaniku
Ku pernah terjatuh
Ku pernah ditinggalkan
Pupus cerita tinggallah impian
Maha sempurna Tuhan
Kirimkan kau untukku kekasih yang tulus
Dan kisah kelam ku kini hilang terhapus
Sayang gondelono atiku
Yen takdire gandeng yo bakale gandeng
Tuhan terima kasih hadirkan penjaga hatiku
Yang selalu setia menemaniku
Sayang gondelono atiku
Yen takdire gandeng yo bakale gandeng
Tuhan terima kasih hadirkan penjaga hatiku
Yang selalu setia menemaniku

***

Kasino dan Indro berhenti bernyanyi dan Indro berhenti main gitarnya lah.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Pendidikan di jalankan dengan online dan tatap muka sama saja menggerakkan sektor ekonomi kan, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Kalau di pikirkan dengan baik. Semua pergerakan bidang pendidikan dengan bentuk apa pun, ya menggerakkan sektor ekomoni dengan baiklah," kata Kasino.

"Berarti sesuai dengan rencana," kata Indro.

"Iya ilah. Sesuai dengan rencana. Manusia yang hidup di muka bumi ini kan menggerakkan ekonomi dengan bidang apa pun. Tujuannya kelangsungan hidup di muka bumi ini," kata Kasino.

"Nyanyi lagi dan main gitar lagi ah!" kata Indro.

"Lagu apa yang di nyanyikan?!" kata Kasino.

"Lagu Los Dol!" kata Indro.

"Ooooo lagu Los Dol," kata Kasino.

Kasino dan Indro menyanyikan lagu dengan baik dengan diiringi main gitarnya Indrolah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro yang berjudul 'Los Dos' :

Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Tak gawe los dol, blas aku ra rewel
Nyanding sliramu sing angel disetel
Tutuk-tutukno chattingan karo wong liyo
Rapopo, aku ra gelo
Kok tutup-tutupi? Nomere mbok ganti
Firasat ati angel diapusi
Senajan mbok ganti tukang las
Bakul sayur lan tukang gas
Titeni, bakale ngerti (oh-ah-oh-eh)
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Kok tutup-tutupi? Nomere mbok ganti
Firasat ati angel diapusi
Senajan mbok ganti tukang las
Bakul sayur lan tukang gas
Titeni, bakale ngerti (oh-ah-oh-eh)
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu

***

Kasino dan Indro selesai menyanyikan lagu, ya Indro berhenti main gitarnya lah.

"Lagu yang kita nyanyikan memang benar bagus dan juga populer kan Kasino?!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Pinter yang buat lagu dan yang menyanyikan lagu yang baru kita nyanyikan sampai populer di masyarakat," kata pujian Indro.

"Memang pinter yang buat lagu dan juga yang menyanyikan lagu yang baru kita nyanyikan sampai populer di masyarakat," kata Kasino menegaskan omongannya Indro.

"Oooo iya Kasino. Kalau urusan politik gimana?!" kata Indro.

"Waduh urusan politik aku malas membahasnya. Aku bukan bidangnya. Lebih baik Indro nonton saja di Tv tentang politik. Nanti ada yang menjelaskan politik sama halnya dengan Dosen Universitas Ternama menjelaskan tentang politik sesuai dengan pendidikanlah!" kata Kasino.

"Ya sudahlah lah kalau begitu. Nanti aku nonton Tv-nya urusan politik. Urusan nyanyi dan main gitar udahan Kasino. Lebih baik main catur!" kata Indro.

"Main catur. Ok!!!" kata Kasino.

Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di ataslah papan catur. Indro menaruh gitar di samping tempat duduk. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget.

PEMIKIRAN EXTRIM

Indro duduk di halama belakang, ya sedang main gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Indro dengan judul 'Kehidupan' :

Ku kejar prestasi itu
Seribu langkah ku pacu
(Cepat lari) Ya, aku lari
(Cepat lari)
Tunggu ku tarik nafasku
Ku basuh dulu wajah ini
(Ayo lari) Hei, hei tunggu dulu
(Ayo lari)
Tak dapatkah sejenak
Hentikan ambisimu
Lihatlah peluhku
Tengoklah hatiku
1001 problema
Menyesak di dalam dada
(Apa itu?) Susu anakku
(Apa-pa itu?)
Tak kau hiraukan mereka
Walau mereka walau, walau, walau
(Walau apa?) Walaupun lapar
(Walau apa?)
Tak dapatkah sejenak
Hentikan ambisimu
Lihatlah peluhku
Tengoklah hatiku
Masih aku bertahan
Walau ku paksakan
Sampai batas waktu
Keadilan datang
Oo-oh
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Bilakah mereka semua
Kau pikirkan
Tak kau hiraukan mereka
Walau mereka walau, walau, walau
(Walau apa?) Walaupun lapar
(Walau apa?)
Tak dapatkah sejenak
Hentikan ambisimu
Lihatlah peluhku
Tengoklah hatiku
Masih aku bertahan
Walau ku paksakan
Sampai batas waktu
Keadilan datang
Oo-oh- hu-wo
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Pikirkan
Ooh
Renungkan (Renungkan)
Pikirkan (Pikirkan)
Renungkan (Ooh)
Pikirkan (Ooh)
Bilakah mereka semua
Kau pikirkan

***

Indro selesai main gitar dan bernyanyi. Kasino duduk dengan baik.

"Lagu yang bagus yang baru di nyanyikan Indro," kata Kasino.

"Memang yang membuat lagu dan mempopulerkan lagu, ya orang-orang yang pintar di bidangnya," kata Indro memuji.

"Aku pinjem gitarnya Indro. Aku ingin main dan juga bernyanyi!" kata Kasino.

Indro memberikan gitar pada Kasino sambil berkata "Nieee."

Kasino mengambil gitar dari tangan Indro dan mulai di genjreng gitar sama Kasino. Indro inget sesuatu dan  berkata "Kasino."

"Apa?" kata Indro.

"Aku telah bicara dengan Dono lewat vidio call. Tentang yang kemarin kita obrolin sih," kata Indro.

"Yang mana yang kita obrolin. Kan banyak yang kita obrolin?!" kata Kasino.

"Dono yang di angkat jadi Nabi sama Roh, ya di anggap ajaran tersesat, menyimpang dan juga penistaan agama karena kan tidak ada Nabi lagi. Kan Nabi terakhir Nabi Muhammad," kata Indro.

"Oooo masalah itu. Pasti kenanya keranah hukum berdasarkan Undang Undang yang telah di tetapkan dan di jalankan," kata Kasino.

"Dono langsung menggunakan Pemikiran Extrim-nya jika sampai dirinya masuk penjara karena persoalan seperti itu. Dono keluar dari ajaran Islam," kata Indro.

"Benar-benar Pemikiran Extrim. Keluar dari ajaran Islam. Jadi langsung menundukkan para Ulama," kata Kasino.

"Skak Mat!" kata Indro.

"Dalam permain catur, ya Skak Mat. Keputusan Dono yang menjalankan agama yang di yakininya," kata Kasino.

"Dono pun tidak akan masuk agama mana pun karena Dono telah mempelajari 6 agama yang berkembang di Indonesia. Bisa di bilang kecewa banget," kata Indro.

"Wau benar-benar Pemikiran Extrim," kata Kasino.

"Ya Dono tidak akan pernah menulis dan menyebarkan ilmunya pada siapa pun. Jadi rahasia ilmu awal dan akhir yang terkubur selama-lamanya," kata Indro.

"Jadi Dono. Menghilangkan data orang terpilih yang dapat menunjukkan kebenaran pada agama yang di yakini," kata Kasino.

"Mau gimana lagi. Dono telah memutuskan dengan Pemikiran Extrim," kata Indro.

"Ya sudahlah. Lebih baik aku nyanyi dan main gitar ah!' kata Kasino.

"Iya!" kata Indro.

Indro dan Kasino bernyanyi bersama dengan diiringi main gitar yang main Kasino lah.

Lirik yang di nyanyikan Indro dan Kasino yang berjudul 'Rumah Kita' :

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini milik kita sendiri
Hanya alang-alang pagar rumah kita
Tanpa anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita sendiri
Haruskah kita beranjak ke kota
Yang penuh dengan tanya?
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Rumah kita
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Rumah kita

***

Kasino dan Indro selesai menyanyi, ya Kasino selesai main gitarnya lah.

"Main catur saja Kasino!" kata Indro.

"Ok main catur!" kata Kasino.

Kasino menaruh gitar di samping tempat duduk. Indro mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh meja. Indro dan Kasino main catur dengan baik banget.

Friday, September 3, 2021

CEWEK HAMIL

Kasino duduk di ruang tamu, ya sambil minum kopi, makan gorengan dan nonton Youtobe di Hp. Indro selesai urusan kerjaanya, ya keluar dari kamarnya.

"Buat kopi ah!" kata Indro.

Indro ke dapur untuk membuat kopi. Singkat saja. Kopi telah jadi. Indro meminum kopinya.

"Enak kopi ini," kata Indro.

Indro membawa gelas yang berisi kopi ke ruang tamu. Sampai di ruang mau, ya gelas berisi kopi di taruh di meja dan Indro duduk. Ada gorengan di piring di meja, ya segera di ambil gorengan sama Indro di makan dengan baik.

"Enak bakwan goreng ini," kata Indro.

Indro menikmati makan gorengan dan setelah itu mengambil gelas berisi kopi, ya di minum dengan baik. 

"Enak kopi," kata Indro.

Indro menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?!" kata Kasino menghentikan nonton Youtobe di Hp-nya.

"Tentang cewek Kasino," kata Indro.

"Cewek lagi. Kaya tidak ada obrolan lagi," kata Kasino.

"Aku ingin tanggapan Kasino. Tentang cewek yang hamil. Ya kehamilannya di sembunyikan dengan baik dan menikah," kata Indro.

"Cewek itu telah menikah. Awalnya hamil. Ya sudah urusan selesai," kata Kasino.

"Tanggapannya begitu amat Kasino?!" kata Indro.

"Cewek kan ada yang susah didik. Maka jatuh pada pergaulan. Hamil duluan. Minta tanggung jawab sama yang menghamili. Ya di nikahi dengan baik. Kadang cowoknya mengelak menghamili tuh cewek. Jadinya cewek yang hamil mendekati cowok yang polos untuk menikahinya," kata Kasino.

"Memang sih Kasino. Cewek ada yang susah didik. Cowok malah banyak yang susah di didik, ya berbuat ulah dari mencuri sampai menghamili anak orang dan juga ada yang main sama pelacur," kata Indro.

"Semuanya karena pergaulan yang bebas tanpa aturan," kata Kasino.

"Jauh dari agama kan Kasino," kata Indro.

"Agama. Atau sebenarnya alasan saja untuk menutupi kedok orang berbaut maksiat ini dan itu," kata Kasino.

"Iya juga ya. Banyak orang yang pacaran dan bertemu sembunyi-sembunyi untuk urusan pacaran pada akhirnya berbuat ini dan itu," kata Indro.

"Orang tua kan tahu. Mana cowok baik dan betanggung jawab. Cewek kan banyak yang lugu dan polos, ya jatuh pada cowok berengsek. Sampai-sampai tuh cewek berani membela cowok berengsek demi cinta yang membutakan segalanya tanpa ada logika dalam pikiran tuh cewek," kata Kasino.

"Kalau sudah hamil. Frustasi tuh cewek. Jalan buruk di jalanin atau jalan baik yang di jalanin. Maka bisa di bilang cewek itu pelacur," kata Indro.

"Hidup kan pilihan. Mau jalan baik silakan. Mau jalan buruk juga silakan," kata Kasino.

"Ada hukum di buat untuk menanggulangi masalah tentang ini dan itu. Ya sudahlah. Hidup ini pilihan. Mau jalan baik silakan. Mau jalan buruk juga silakan. Karena agama bisa saja di gunakan untuk kedok menyembunyikan kemaksiatan," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Kita ini pacaran kan Kasino?!" kata Indro.

"Iya pacaran," kata Kasino,

"Apa kita ini kena dosa juga juga?!" kata Indro.

"Dosa sih. Hubungan dengan lawan jenis tanpa status yang resmi, ya pacaran itu. Harusnya menikah statusnya," kata Kasino.

"Dosa. Dosa. Dosa," kata Indro.

"Kan memang ceritanya di buat begitu kaya orang pacaran. Aku punya pasangan, ya Selfi. Sedangkan Indro pasangannya Saskia," kata Kasino.

"Memang keputusannya di buat ceritanya aku dan Kasino menjalankan pacaran," kata Indro.

"Kalau urusan menikah, ya gampang di atur dengan baik. Di buat seperti ini saja. Aku telah menikah dengan Selfi. Ya aku tetap di rumah ini bersama Indro. Sedangkan Selfi di rumahnya bersama orang tuanya," kata Kasino.

"Pisah ranjang dong Kasino?!" kata Indro.

"Memang pisah ranjang. Bukan maksudnya cerai," kata Kasino.

"Ya aku paham Kasino. Cuma tinggal di rumah masing-masing. Omongan orang yang begini dan begitu tidak lah penting. Yang jalankan hidupkan Kasino dan Selfi. Aku juga pun bisa menjalankan seperti Kasino lah. Aku menikah dengan Saskia. Aku tetap tinggal di rumah ini dan Saskia, ya tinggal bersama orang tuanya," kata Indro.

"Jadi kita ini cowok yang baik dan bertanggungjawabkan, ya Indro?!" kata Kasino.

"Ya iyalah kita cowok yang baik dan bertanggung jawab dan tetap memberikan nafkah pada cewek yang kita nikahi, ya walau tidur di rumah masing-masing di sebut pisah ranjang. Beda dengan cowok yang jatuh pada pergaulan sampai menghamili cewek di luar nikah," kata Indro.

"Sudah ah membahas tentang cewek yang hamil duluan baru di nikahi sama cowoknya. Aku nonton Youtobe lagi!" kata Kasino.

"Iya Kasino. Aku main game saja di Hp ku!" kata Indro.

Indro main game di Hp-nya. Kasino nonton Youtobe dengan baik.

UANG ADALAH DEWA

Malam yang tenang dan gelap bertabur bintang di langit. Kasino dan Indro duduk di halaman belakang, ya sambil minum kopi dan makan keripik singkong yang enak banget.

"Kasino. Gak ada Dono kurang meriah ya?!" kata Indro.

Indro mengambil keripik singkong di plastik, ya di makan dengan baik.

"Iya lah. Biasa bertiga jadinya cuma berdua," kata Kasino.

Kasino mengambil keripik singkong di plastik, ya di makan dengan baik.

"Dono di Batam. Kadang aku ingin bertanya langsung tentang banyak hal sama Dono," kata Indro.

"Kan bisa vidio call. Sama aja bisa bertanya langsung dengan Dono," kata Kasino.

"Ya rasanya beda sih. Enakan ngobrol asik kaya kita ginilah.....Kasino," kata Indro.

Indro mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minum dengan baik.

"Keputusan Dono di Batam. Sedangkan kita di Jakarta," kata Kasino.

Kasino mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minum dengan baik. Indro menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Kalau negeri ini tidak di bangun dalam bentuk pemerintahan. Gimana ceritanya ya Kasino?!" kata Indro.

Kasino menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Waduh. Urusan pemerintahan. Malas bahasnya. Aku bukan bidangnya," kata Kasino.

"Kan gitu Kasino. Kalau ada Dono. Pasti di pertanyaan ku di jawab dengan baik sama Dono tentang pemerintahan," kata Indro.

"Saran ku sih Indro. Nonton saja di Tv tentang urusan pemerintahan. Pasti ada yang menjelaskan dengan baik urusan pemerintahan dengan baik," kata Kasino.

"Memang sih di Tv banyak orang pemerintahan menjelaskan ini dan itu tentang pemerintahan ini dan itu. Masalahnya pertanyaannya kalau negeri ini tidak di bangun dalam bentuk pemerintahan, ya gimana?!" kata Indro.

"Ya Indro kalau negeri ini tidak di bangun dengan bentuk pemerintahan, ya keterbelakangan semuanya ya miskin lah," kata Kasino.

"Miskin ini dan itu. Maka itu negeri ini di bangun dengan baik dalam bentuk pemerintahan," kata Indro.

"Segala hal butuh proses sampai pencapaian di sebut Good Government," kata Kasino.

Kasino mengambil keripik singkong di plastik, ya di makan dengan baik.

"Good Governmant. Apa sistem kerja pemerintahan era Presiden Joko Widodo sudah sampai pada Good Governmant?!" kata Indro.

Indro mengambil keripik singkong di plastik, ya di makan dengan baik.

"Rakyat kecil seperti aku sih. Aku anggap sih Good Governmant. Ya beda dengan penilaian orang lain dengan sudut penilaian ini dan itu, ya berdasarkan data yang valid gitu," kata Kasino.

"Penilaian Kasino, ya baik sih. Nama juga rakyat kecil. Beda dengan orang-orang artis yang ngomong seenak udelnya berkata ini dan itu dengan urusaan uang ini dan itu sampai urusan agama ini dan itu, ya berkaitan dengan seni ini dan itu.... menyindir pemerintahan berdasarkan cerita masa lalu yang banyak kontrafersinya dan sampai sekarang mungkin masih ada," kata Indro.

"Reting berita ini dan itu. Uang segalanya," kata Kasino.

"Uang adalah Dewa di ajaran agama lain," kata Indro.

"Maka itu banyak urat malunya hilang demi...uang," kata Kasino.

"Sudah ah Kasino ngobrolnya main game saja!" kata Indro.

"Ok. Aku main game saja!" kata Kasino.

Kasino main game di Hp-nya dengan baik. Indro main game dengan baik di Hp-nya.

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK