CAMPUR ADUK

Monday, November 16, 2020

RADEN KIAN SANTANG

Dono di halaman belakang sedang membuat pistol mainan dari bambu. Kasino sedang nonton Tv di ruang tengah. Indro sedang asik masak di dapur sambil menyanyikan lagi Caca Handika.

Isi lagu yang di nyanyikan Indro sambil.

"Masak, masak sendiri
Makan, makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidur kusendiri
Cinta aku tak punya
Kekasih pun tiada
Semuanya telah pergi tak tau kemana
Hidup serasa kaku bagaikan angka satu
Meranalah kini merana
Masak, masak sendiri
Makan, makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidur kusendiri
Aduh, duh, duh, duh, duh, duh, duh, duh
Ingin rasanya diriku
Bercinta seperti dulu
Tapi kutakut gagal lagi
Aduh, duh, duh, duh, duh, duh, duh, duh
Kemana harus kemana
Diriku membuang sepi
Yang selalu menyiksa diri
Atau kurelakan begini
Masak, masak sendiri
Makan, makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidur kusendiri
Aduh, duh, duh, duh, duh, duh, duh, duh
Ingin rasanya diriku
Bercinta seperti dulu
Tapi kutakut gagal lagi
Aduh, duh, duh, duh, duh, duh, duh, duh
Kemana harus kemana
Diriku membuang sepi
Yang selalu menyiksa diri
Atau kurelakan begini
Masak, masak sendiri
Makan, makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidur kusendiri
Cinta aku tak punya
Kekasih pun tiada
Semuanya telah pergi
Tak tau kemana
Hidup serasa kaku bagaikan angka satu
Meranalah kini merana
Masak, masak sendiri
Makan, makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidur kusendiri".

Lagu yang di nyanyikan selesai, ya masakan Indro pun mateng semua dan di taruh di lemari makan. Indro pun duduk di ruang makan.

"Istirahat...ah. Main game di Hp ku," kata Indro.

Indro main game di Hp-nya dengan penuh keasikan. Dono selesai membuat pistol maninan dari bambu dan di coba dengan baik.

"Pistol buatan ku bagus juga," kata Dono. 

Dono pun masuk ke dalam rumah. Di ruang makan, ya Dono duduk dan menaruh pistol mainan di meja. Indro memang melihat pistol mainan yang terbuat dari bambu. Indro menghentikan main game di Hp-nya. Dono menuangkan tekok yang berisi teh ke cangkir dan meminumnya.

"Enak teh ini," kata Dono.

Indro memang mengambil pistol mainan di meja dan berkata "Kreatif Don.....pistol mainan ini yang terbuat dari bambu".

"Ya, cuma sekedar iseng-iseng saja," kata Dono.

Dono minum teh lagi.

"Oh begitu cuma iseng aja," kata Indro.

Dono menaruh cangkir di meja. Indro menaruh pistol mainan di meja. Indro main game lagi di Hp-nya. Dono, ya main game di Hp-nya. Pintu depan rumah di ketuk dan juga ada suaranya seperti ini "Paket". Kasino mendengarnya, ya segera membuka pintu depan rumah. Ternyata tidak ada orang, yang ada sebuah kotak di lantai. Kasino mengambil kotak tersebut dan pintu rumah di tutup.

"Kaya aku memang mendengar omongan orang, ya kata paket. Tapi orangnya tidak ada, cuma kotak saja," kata Kasino.

Kasino duduk di ruang tamu dan kotak di taruh di meja.

"Apa isi kotak ini, jadi penasaran?!" katanya Kasino.

Dono dan Indro, ya menghentikan main game di Hp-nya, ya ke ruang tamu. 

"Kasino....kotak apa itu?" kata Dono.

"Iya kotak apa yang di meja itu Kasino?" kata Indro.

"Aku mana tahu," kata Kasino.

Dono dan Indro, ya duduk di ruang tamu sambil mengamati kotak di meja.

"Jangan-jangan ini kotak jebakan," kata Indro.

"Prank, ya," kata Kasino.

"Mungkin juga," kata Dono.

"Aku buka ah," kata Kasino.

Kasino membuka kotak. Ternyata isinya kotak adalah sebuah senjata tradisional dari Jawa Barat, ya Kujang.

"Kujang," kata Kasino.

"Iya....Kujang," kata Indro.

"Kujang," kata Dono.

Dono pun memeriksa kotak lebih teliti lagi dan menemukan lontar yang bertuliskan "Tolong. Pulangkan Kujang ini kepemiliknya!".

"Jadi kita harus memulangkan Kujang ini kepemiliknya, berdasar petunjuk dari lontar ini," kata Dono.

"Kemana harus memulangkannya?" kata Indro.

"Pastinya ke Jawa Barat lah," kata Kasino.

"Jauh juga kita ke Jawa Barat," kata Indro.

"Kalau begitu kita ke Jawa Barat," kata Kasino. 

"Ok...kita ke Jawa Barat," kata Dono.

"Ok," kata Indro.

Dono, Kasino dan Indro bersiap untuk pergi. Dono membawa pistol mainannya yang terbuat dari bambu, ya jaga-jaga saja. Indro pun membawa keris pusaka warisan kakeknya untuk jaga-jaga saja kalau di gunakan  untuk membela diri saja. Kasino membawa ketapel untuk jaga-jaga saja. Ketiganya sudah siap dan di ruang tamu. 

"Ayo berangkat ke Jawa Barat," kata Indro.

"Ayo," kata Dono.

"Ayo," kata Kasino.

Kujang pun di pegang bertiga dengan Dono, Kasino dan Indro. Sontak energi keluar dari Kujang dan melingkari Dono, Kasino dan Indro. Ketiganya menghilang dan terbawa melewati lintasan waktu ke zaman kerajaan di daerah Jawa Barat. Dono, Kasino dan Indro sampai juga. 

"Wah masih hutan, ya...era kerajaan di Jawa Barat," kata Indro.

Kasino menyimpan Kujang dengan baik.

"Iya hutan," kata Dono.

"Benar-benar hutan," kata Kasino.

Dari semak belukar ada yang bergerak. Dono, Kasino dan Indro....ya waspada untuk menghadapi makluk yang bersembunyi di semak belukar sambil mengeluarkan senjata masing-masing. Keluarlah babi hutan yang besar banget. Babi hutan menyerang Dono, Kasino dan Indro. Jadi ketiganya kabur dari situ di kejar-kejar babi hutan. Ketiganya terus berlari dan berlari. Sampai pada akhirnya ketiganya memutuskan dengan
cepat untuk naik pohon. 

Babi hutan masih saja ngamuk sana sini. Dono memastikan pohon yang ia panjat ternyata pohon yang mengandung zat, yang dapat membuat binatang pingsan jika di masukkan ke dalam tubuhnya. Dono menancapkan peluru ke pohon yang ujungnya tajam terbuat dari logam. Setelah itu peluru pun di cabut dan di pasang di pistol mainan yang terbuat dari bambu. Dono mengarahkan pistolnya ke arah babi hutan yang
ngamuk di bawah pohon. 

Dono menembaknya. Peluru melesat dan mengenai babi hutan. Babi hutan pun mulai sempoyongan dan akhirnya jatuh ke tanah, ya pingsan. Dono, Kasino dan Indro, ya turun dari pohon karena keadaan sudah aman.

"Dono.....hebat juga senjata buatan mu itu bisa mengalahkan babi hutan yang besar ini," pujian Indro.

"Iya," kata Dono.

"Jadi ini Babi mau di apakan ya?" kata Kasino.

"Kita sembelih saja. Dan kita masak jadi makan enak," kata Indro.

"Ide yang menarik tuh," kata Kasino.

"Cari makan yang lain aja!" kata Dono.

"Kalau di pikir dengan baik. Ini di hutan kan. Makan yang baik. Buah- buah saja," kata Indro.

"Cari buah-buahan saja," kata Kasino.

"Ayo kita cari makannya buah-buahan saja!" kata Dono.

"Ayo," kata Indro dan Kasino bersamaan.

Ketiganya mencari buah-buahan dan membiarkan babi hutan yang pingsan begitu saja. Sebuah pohon mangga di temukan. Kasino dengan menggunakan ketapelnya menjatuhkan buah mangga. Dono dan Indro mengumpulkan buah mangga yang jatuh di ketapel sama Kasino. Terkumpullah buah mangga yang banyak. Ketiganya memakannya dengan penuh kesantaian.

"Harus kemana kita memulangkan Kujang, petunjuknya tidak ada," kata Indro.

"Mungkin ke Raja Siliwangi, kaya di sinetron 'Kembalinya Raden Kian Santang'...," kata Kasino.

"Mungkin juga ya. Raja Siliwangi kan....senjata pusakanya Kujang kembar, mungkin yang di pegang Kasino itu salah satunya," kata Dono.

"Jadi kita cari Raja Siliwangi," kata Indro.

"Iya," kata Dono dan Kasino bersamaan.

Ketiganya sepakat untuk mencari Raja Siliwangi untuk memulangkan Kujang. Setelah makan buah makan. Dono, Kasino dan Indro bergerak mencari Raja Siliwangi. Sampai bertemu penduduk setempat untuk bertanya keberadaan Raja Siliwangi. Penduduk memberitahukan Raja Siliwangi di istananya. Dono, Kasino dan Indro ke istana kerajaan Pajajaran.

Terjadilah pertengkaran di jalan. Pertarungan itu sangat sengit. Kian Santang bertarung dengan Mahesa. Jurus hebat di keluarkan keduanya sampai ilmu tenaga dalam di keluarkan keduanya. Kian Santang tedesak karena Surawisesa membantu Mahesa dengan mengeluarkan tenaga dalam. Sampai Kian Santang pun terkena serangan tenaga dalamnya Mahesa. 

Surawisesa pun menyerang Kian Santang yang terluka. Indro langsung bergerak menolong orang yang terluka dari pertarungan yang tidak seimbang itu dengan cara menahan serangan tenaga dalamnya Surawisesa dengan keris pusaka. Indro pun membalikan kekuatan tenaga dalamnya Surawisesa sampai Surawisesa terpental.

"Kau...ternyata hebat juga orang asing," kata Surawisesa yang menahan rasa sakit.

"Indro gitu," katanya dengan bangga.

Mahesa pun menyerang Indro dengan jurus-jurusnya yang hebat. Indro menghindari serangan Mahesa. 

"Hebat juga..hay orang asing bisa menghindari serangan serangan ku," kata Mahesa.

"Aku sering berlatih silat. Aku mampu menghindari jurus-jurus seperti itu," kata Indro.

"Jadi kau sering berlatih ilmu bela diri dengan baik juga," kata Mahesa.

"Kalau begitu aku yang menyerang ya. Untuk sedikit pelajaran dari anda," kata Indro. 

Indro pun menyerang Mahesa dengan juru-jurus silatnya. Pertarungan sengit banget. Mehesa mengeluarkan tenaga dalam lagi dan di serang ke Indro. Ya Indro membalikan kekuatan tenaga dalamnya Mahesa dengan keris pusaka. Mahesa pun terpental dan terluka.

"Hebat kau orang asing. Lain kali aku bertarung dengan mu lagi," kata Mahesa.

Mahesa pun meninggalkan tempat tersebut bersama Surawisesa. 

"Hebat Indro mengalahkan keduanya," pujian Dono.

"Jempolan banget," pujian Kasino.

"Semua karena keris pusaka ini. Tampa keris pusaka ini aku kalah. Abisnya aku cuma punya silat saja, tidak punya ilmu tenaga dalam gitu," kata Indro.

"Keris pusaka warisan kakek Indro memang hebat," kata Dono.

"Memang hebat keris pusaka...Indro," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Kian Santang pun berterima kasih ke Indro yang telah menolongnya, sekaligus berkenalan gitu. Ternyata Dono, Kasino dan Indro tidak menyangka yang di tolongnya Raden Kian Santang, anaknya Raja Siliwangi. Kasino meminta ke Kian Santang untuk bertemu dengan Raja Siliwangi untuk memulangkan Kujang, ya kemungkinan milik Raja Siliwangi. 

Kian Santang pun mengambulkan permintaan orang yang telah menolongnya untuk menghadap Raja Siliwangi di istana kerjaan Pejajaran. 

Di dalam istana kerjaan Pajajaran. Dono, Kasino dan Indro bertemu dengan Raja Siliwangi untuk memulangkan Kujang. Ternyata Kujangnya Raja Siliwangi masih sepasang. Jadi Kujang yang di pegang Kasino bukan miliknya Raja Siliwangi. 

Dono, Kasino dan Indro pun meninggalkan istana kerjaan Pajajaran. Kian Santang pun membantu Dono, Kasino dan Indro untuk menemukan pemilik Kujang. 

Di pejalanan. Rara Santang bertarung dengan orang-orang yang bercadar. Kian Santang menolong Rara Santang, ya begitu juga Dono, Kasino dan Indro. Dono menggunakan senjata pistol mainannya yang terbuat dari bambu, ya menembak lawannya sampai kena dan akhirnya pingsan. Kasino, ya menembakkin dengan ketapel sampai lawannya kabur. 

Indro dengan senjata keris pusaka, ya menghempaskan lawannya. Kian Santang mengalahkan lawannya dengan jurus-jurus silat yang hebat banget. Sampai akhirnya Rara Santang mengetahui lawan bertarung karena cadarnya yang menutup mukanya terlepas adalah Yudakara. 

Pertarungan dengan sengit banget. Kian Santang membantu pertarungan tersebut Rara Santang melawan Yudakara. Jadinya Yudakara kalah dan pergi dari situ. Rara Santang berterima kasih pada Kian Santang dan juga Dono, Kasino dan Indro yang membantu mengalahkan Yudakara beserta anak buahnya. Rara Santang kembali ke istana kerajaan Pajajaran

Dono, Kasino dan Indro melanjutkan perjalanan di temanin Kian Santang. Sampai bertemulah seorang pertapa tua yang sedang duduk bersemedi di bawah pohon besar. Kasino pun merasa ada kekuatan yang aneh pada pertapa tua tersebut. Kujang pun menunjukkan reaksinya. Kasino pun memulangkan Kujang tersebut ke pertapa tua tersebut. 

Setelah Kujang di pegang sama pertapa tua, ya pertapa tua pun menghilang dan mengucapkan "Terima Kasih".

"Misi berhasil," kata Kasino.

"Yes, misi berhasil," kata Indro.

"Urusan kita selesai," kata Dono.

Dono pun memberikan pistol mainannya yang terbuat dari bambu ke Kian Santang sebagai kenangan saja dan juga tanda persahabatan. Kasino pun memberikan ketapelnya untuk Kian Santang untuk kenang-kenangan saja  dan juga sebagai tanda persahabatan. Indro, hanya memberikan gelang saja ke Kian Santang sebagai kenang-kenangan saja dan juga sebagai tanda persahabatan.

Setelah itu Indro memegang keris pusaka bersama Dono dan Kasino. Energi pun keluar dari keris pusaka dan melingkari Dono, Kasino dan Indro. Ketiganya menghilang. Kian Santang kembali ke istana kerajaan Pajajaran. 

Melewati lintasan waktu, ya Dono, Kasino dan Indro sampai di rumah. Indro pun menyimpan keris pusaka di kamarnya. Dono, Kasino, ya duduk di ruang makan untuk makan. Indro keluar dari kamar, ya duduk di ruang makan untuk makan juga. Ketiganya kelaparan karena telah bertualang ke masa lampau ke kerajaan Pajajaran dan berteman baik dengan Raden Kian Santang.

Sunday, November 15, 2020

LATAR BELAKANG CERITA

Dono sedang asik duduk ruang makan, membaca artikel di jaringan internet di leptopnya.

"Berita banyak yang menarik-menarik," kata Dono.

Dono pun membaca artikel ini dan itu. Setelah itu Dono mulailah mengerjakan kerjaannya, ya mengetik di leptopnya. Indro selesai masak di dapur dan semua masakan yang telah mateng di taruh di lemari makan. Indro pun duduk di ruang makan.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono berhenti mengetik di leptopnya.

"Cerita kehidupan kita ini, kaya cerita sinetron yang bertemakan makluk gaib, ya jin gitu. Karena Dono bisa mendengerin suara gaib gitu," kata Indro.

"Aku merasa juga sih. Maka bisa di sebut kesamaan cerita dari cerita cinta sampai makluk gaib," kata Indro.

"Bukan ini cerita kenyataan penulis, ya.....tentang mendengar suara gaib," kata Indro.

"Kenyataan begitu. Hampir mati pula dengan ujiannya juga," kata Dono.

"Iya juga," kata Indro.

"Penulisnya sadar...saat ajal mendekat ada yang merusak saraf kehidupannya. Ya bertarung hidup dan mati. Ketika penulis berhasil dalam ujian dan tidak jadi mati, ya mendengarkan suara gaib. Suara gaib pun menjelaskan semua tentang rahasia Al Qur'an," kata Dono.

"Jodohnya penulis pun di terangkan dengan baik. Sayangnya di temukan di mimpi dan kenyataannya terjadi bertemu juga. Penulisnya sadar dengan jodohnya. Tapi ceweknya tidak sadar telah di gerakkan juga untuk bertemu dengan penulis. Ya tetap saja tidak terjadi. Jodoh pertemuan saja," kata Indro.

"Nama jodoh singkat dan ada jodoh sampai berkelanjutan," kata Dono.

"Kalau manusia sakit ini dan itu, ya ternyata bener kata orang tua yang paham agama, ya di hisap segala kesalahannya sampai ajal menjemput. Di obatin tidak sembuh-sembuh, ya harta pun habis untuk biaya pengobatan. Ternyata malaikat maut sudah bangun untuk menguji manusia tersebut sampai mati," kata Indro.

"Kenyataan seperti itu," kata Dono.

"Rahasia adalah jangan melanggar aturan perjanjian di dalam Al Qur'an selama masih hidup," kata Indro.

"Kesalahan penulis pun di terangkan dan pada akhirnya sesuai di dalam Al Qur'an," kata Dono.

"Di bimbing di dunia sampai mati. Seperti....cari ilmu sampai kematian itu datang pada mu, ya pada akhirnya kebenaran telah di tampakkan kepadamu. Siapa yang membimbing manusia dari zaman awal peradaban sampai sekarang," kata Indro.

"Ya...jelaslah. Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Dono.

"Rezeki manusia pun di dunia ini telah di atur dengan baik Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Indro.

"Ya...kenyataannya seperti itu adanya," kata Dono.

"Sudahhlah. Obrolan tentang latar belakang cerita, kenapa di angkat cerita suara gaib ini dan itu?!. Aku mau nonton Tv!" kata Indro.

"Iya," kata Don.

Indro ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton berita ini dan itu. Dono pun mengetik di leptopnya kembali. 

"Cerita sekedar cerita saja......ada kesemaan cerita hal biasa dalam hal bercerita ini dan itu," celoteh Dono.

Dono serius mengetik di leptopnya.

"Hidup kita ini di awasin dengan malaikat kan?!" kata Indro.

"Iyalah. Sampai mati," kata Kasino.

"Manusia itu ingin mencari pembuktikan ini dan itu tentang rahasia kebenaran ini dan itu kan?" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Kebenaran itu adanya di dalam Al Qur'an. Siapa yang dapat membuka rahasia kebenaran di dalam Al Qur'an...adalan keberuntungan dalam hidup," kata Indro.

"Kenyataan seperti itu. Penulis di bimbing dengan suara gaib yang asalnya dari Al Qur'an," kata Kasino.

"Kebenaran telah terbukti dengan baik. Orang tua telah membimbing anak-anaknya di jalan kebenaran dengan baik," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Fokus nonton berita ah!" kata Indro.

"Emmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang beritanya yang ini dan itu.

KESAMAAN CERITA

Dono dan Indro berjalan berdua saja, ingin membeli buah di sebuah toko dekat sekolah SMP. Saat melewati tempat pemakaman umum. Dono berhenti tepat di depan pintu masuk tempat pemakaman.

"Kenapa berhenti di depan pintu masuk tempat pemakaman?" tanya Indro.

"Aku ingin masuk ke dalam, ya ke tempat makamnya Wulan," kata Dono.

"Masih saja mikirin cinta yang telah lama tidur," kata Roh.

Dono memang mendengarkan omongan Roh, ya tetap diam saja. 

"Gimana Don....mampir sebentar saja tidak apa-apa kok!" kata Indro.

"Mampir sebentar saja!" kata Dono.

"Ingat masuk tempat pemakaman ada tata kramanya. Hidup kamu menghormatinya. Mati pun kamu menghormatinya," kata Roh.

Dono mendengar omongan Roh.

"Iya," kata Dono.

"Iya....apa Don? Jangan-jangan dengerin suara gaib. Ya memang Dono sendiri yang mampu mendengarkannya," kata Indro.

"Iya. Aku di ingatkan tata cara menghormati masuk tempat pemakaman. Saat hidup kita harus menghormati orang yang hidup itu. Saat mati, ya harus menghormati yang mati," kata Dono.

"Iya, aku tahu tata cara masuk tempat pemakaman untuk menghormati orang telah mati," kata Indro.

Dono dan Indro masuk ke dalam tempat pemakaman dengan tata cara masuk makam yang baik untuk menghormatinya. Sampai di kuburannya Wulan. 

"Don, kita doain Wulan," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Padahal di dalam kubur itu sudah tenang, tidur untuk selamanya," kata Roh.

Dono mendengar omongan Roh, tetap saja Dono berdoa bersama Indro untuk Wulan. Selang berapa saat Dono dan Indro, ya selesai juga berdoa untuk Wulan, jadi keluar dari tempat pemakaman. Dono dan Indro berjalan menuju toko buah.

"Don, cerita kisah cinta mu kaya ceritanya Sule," kata Indro.

"Maksudnya?!" kata Dono.

"Sule kan...istrinya meninggal tuh di gantikan penggantinya, cewek yang cantik banget. Nathalie Holscher namanya," kata Indro.

"Maksudnya itu toh. Memang sih. Wulan meninggal di gantikan Rara. Tapi yang menyakitkan adalah aku belum mendapatkan kenangan cinta dari Wulan yang paling berharga. Jadi aku kalah banyak dari Sule lah," kata Dono.

"Buah cinta. Anak toh," kata Indro.

"Iya. Anak," kata Dono.

"Beruntung....ya Sule, ya dapet semuanya," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Suratan Takdir Yang Maha Kuasa," kata Roh.

Dono mendengarkan omongan Roh, ya diam saja. Dono dan Indro terus berjalan sampai ke toko buah. Indro pun memilih buah apel dan segera di bayarnya. Setelah itu Dono dan Indro pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono duduk di ruang tamu, ya main game di Hp-nya. Indro membersihkan apel di belakang. Setelah itu. Apel di taruh di piring cuma beberapa sih dan sisanya di taruh di lemari es. Indro membawa sepiring buah apel ke ruang tamu. Indro pun menaruh apel di meja. 

"Apelnya Don," kata Indro.

"Iya," saut Dono, ya menghentikan main game di Hp-nya.

Dono mengambil apel di piring dan segera di makannya. Indro, ya makan apel dan main game di Hp-nya. 

"Manis apel ini," kata Dono.

"Hidup harus di nikmati," kata Roh.

Dono tetap mendengarkan Roh, ya tetap diam saja. Dono pun kembali main game di Hp-nya. Sedangkan Kasino, ya sedang asik ngobrol dengan Selfi di ruang tamu. Biasalah Kasino dan Selfi urusan pacaran gitu. Bapak dan Ibu Selfi, ya tetap mengawasi Kasino dan Selfi di ruang tengah sambil nonton Tv.

Saturday, November 14, 2020

BERTEMAN DAN REZEKI

Kasino sedang merawat tanamannya di potnya di halaman belakang.

"Tanaman ku di rawat dengan baik, maka tumbuhnya akan bagus banget," kata Kasino.

Kasino terus serius merawat tanaman di potnya. Indro yang ke rumah Saskia, ya ngobrol di ruang tamu.

"Dek, Abang cinta adek," kata Indro.

"Ke sepuluh kalinya....Abang ngomong itu terus. Emang tidak ada omongan yang lain?!" kata Saskia.

"Ada...sih," kata Indro.

"Apa itu?!" kata Saskia.

"Tapi...nggak enak ngomongnya," kata Indro.

"Ngomong aja...Abang!" kata Saskia.

"Abang...ingin pinjem uang. Ngutang gitu," kata Indro.

"Pinjem uang," kata Saskia.

"Becanda adek," kata Indro.

"Becanda toh. Adek kirain beneran," kata Saskia.

"Abang...cinta...adek Saskia," kata Indro.

"Kesebelas kalinya....Abang ngomong cinta pada adek," kata Saskia.

"Ya udah deh. Abang ngomong lain. Pamit pulang aja deh. Pacarannya sudah selesai," kata Indro.

"Iiiiiii...Abang gitu. Kangen belum kebayar banget, jadi lamain pacarannya," kata Saskia.

"Iya deh," kata Indro.

Indro dan Saskia ngobrol dengan asik keduanya. Ibunya dan Ayahnya Saskia, ya sedang asik ngobrol di ruang tengah sambil nonton Tv. Dono berada di sebuah gereja di hari minggu untuk menemui teman baiknya Steven yang agamanya Kristen. Dono dan Steven ngobrol dengan asik di luar gereja, ya urusan kerjaan saja. Roh yang mengikuti Dono, ya melihat semuanya ulah para manusia di gereja tersebut. Para manusia tidak bisa melihat Roh, yang bisa cuma Dono...aja. Roh pun menghampiri seorang nenek yang sedang baca injil di gereja, ya ibadah gitu.

"Aku mengerti seluruh isi injil tersebut," kata Roh.

Nenek terus membaca injil dengan baik dan tidak bisa mendengar omongan Roh. Dono selesai urusan dengan Steven. Dono pun meninggalkan tempat tersebut pake motor. 

"Hidup mencari rezeki dengan jalan kebaikan lewat suku apa pun dan juga beda agama ya," kata Roh.

Roh tetap mengikuti Dono. Dono pun menuju tempat pertemuan di sebuah rumah ibadah ajaran Budha, ya orang China. Sampai di tempat pertemuan. Dono ngobrol dengan Cici Leecu, ya ngobrol urusan kerjaan. 

"Urusan rezeki....berteman dengan siapa saja dengan jalan kebaikan," kata Roh.

Dono memang mendengarkan omongan Roh, ya tetap diam saja. Roh menghampiri sorang kakek yang sedang ibadah, kayanya seperti biksu. 

"Aku...juga paham ajaran ini," kata Roh.

Dono selesai urusan dengan Cici Leecu. Segera Dono meninggalkan tempat tersebut dengan motornya. Roh tetap mengikuti Dono. Sampai di rumah. Dono segera ke halaman belakang. Kasino, ya sedang duduk santai di halaman belakang sambil minum teh dan makan gorengan. Dono, ya duduk di halaman belakang dan segera menuangkan tekok teh ke cangkir dan segera meminumnya.

"Enaknya teh ini," kata Dono.

"Don..gimana urusan kerjaan mu?!" kata Kasino sambil menaruh cangkir teh di meja.

"Berjalan dengan baik," kata Dono sambil menaruh cangkir teh di meja.

"Bejalan dengan baik toh. Bagus itu," kata Kasino.

Dono dan Kasino santai di halaman belakang, ya sambil minum teh dan makan gorengan. Indro pun selesai urusan pacaran dengan Saskia, ya balik ke rumah lah. Sampai di rumah. Indro, ya nonton Tv lah di ruang tengah dengan acara FTV yang bertemakan cinta. Dono teringat dengan kerjaan gitu, jadi ke kamarnya untuk mengetik. Roh tetap mengikuti Dono.

"Kerja lagi dan kerja lagi," kata Roh.

Dono mendengarkan omongan Roh, ya tetap diam dan tetap mengetik di leptopnya. Kadang Dono pun menonton Youtobe untuk menonton vidio yang viral ini dan itu untuk menambah ide dalam tulisannya.

"Apa yang di lakukan manusia dari dulu sampai sekarang tidak jauh beda," kata Roh.

Dono memang mendengarkan omongan Roh.

"Ya aku paham," kata Dono.

Dono terus mengerjakan kerjaannya dengan baik. Kasino pun masuk ke dalam rumah dan langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro.

CINTA INI DAN ITU

Dono di dalam kamar sedang asik mengetik di leptopnya. Kasino di dalam kamarnya sedang menonton Stand up comedy di jaringan internet, ya tepatnya si di Youtobe di leptop. Indro di ruang tengah asik nonton Tv.

"Semarak Indosiar di Jakarta, ya bagus juga seperti biasanya," kata Indro.

Indro tetap asik nonton Tv. Dono berhenti mengetik di leptopnya dan berkata "Capek juga, ya ngetik". Dono yang istirahat mengetik. Mengambil buku di meja, ya buku doa untuk di baca Dono. Mulai Dono mau membaca buku doa tersebut. Roh muncul di sebelah kanan dan berkata "Baca apa?"

Dono mendengarkan suara Roh, tetap diam. Roh pun berkata lagi "Baca doa...ya, aku bisa bacanya dengan baik. Ayat-ayat Al-Qur'an".

Dono pun berkata "Aku tidak jadi baca doa, di ganggu".

"Aku mengganggu...ya," kata Roh.

"Iya," kata Dono.

Dono menaruh buku di meja. 

"Lebih baik melanjutkan mengetik di leptop aku," kata Dono.

"Mengetik lagi. Padahal....lebih baik tidak mengetik," kata Roh.

Dono tetap mengetik di leptopnya. Roh tetap nungguin Dono yang sedang mengetik di leptopnya. Indro yang masih nonton Tv di ruang tengah. Perutnya berbunyi dan berkata "Aku laper, masak mie ah!". Indro pun ke dapur untuk masak mie goreng. Singkat waktu mie goreng pun jadi. Indro memakan mie goreng di ruang tengah sambil nonton Tv. Kasino yang nonton Stand up comedy di jaringan internet, ya tertawa ketiwi di dalam kamar karena memang lucu sih. Suara tawa Kasino sampai kedengaran ke ruang tengah dan kamar Dono.

"Ketawanya Kasino sampai kedengaran, pasti yang di tonton Kasino benar-benar lucu banget," kata Indro.

Dono berhenti mengetik karena mendengar ketawanya Kasino di kamarnya "Ketawanya Kasino....benar-benar terdengar. Pasti nonton sesuatu yang membuatnya tertawa sampai kedengaran ke kamar aku".

Dono lebih baik menyimpan hasil ketikannya dan leptop pun di matikan. 

Roh pun berkata "Jadi udahan mengetiknya". 

Dono yang mendengar omongan Roh, ya berkata "Iya, udahan mengetiknya".

Dono keluar dari kamarnya. Roh tetap mengikuti Dono. Ya Dono duduk di ruang tengah untuk nonton Tv. Indro baru selesai makan mie goreng dan piring di taruh di meja. Indro mengambil gelas air putih di meja dan segera di minumnya.

"Segernya," kata Indro.

Indro menaruh gelas di meja. Indro, ya fokus nonton Tv. Dono, ya asik nonton Tv juga dengan acara yang menghibur di malam minggu yang tenang. Kasino pun berhenti nonton Stand up comedy di jaringan internet di leptopnya dan segera membuka musik dangdut di Youtobe, ya sesuai dengan suasana hatinya.

"Lagu dangdutnya.....temanya tentang cinta ini dan itu," kata Kasino.

Kasino terus mendengarkan musik dangdut di dengan penuh kesantaian di malam minggu yang tenang. Dono dan Indro tetap asik nonton Tv di ruang tengah, ya acara dangdut.

Roh pun berkata "Dangdut..sering di dengerin".

Dono yang mendengar omongan Roh, ya diam saja. Dono tetap asik nonton Tv bersama Indro. Saat iklan di Tv.

"Malam minggu....tidak kemana-mana, tetap di rumah saja," kata Indro.

"Memangnya mau kemana?!" Dono.

"Ya biasa sih. Ngapel ke tempat cewek," kata Indro.

"Cinta.....saja," kata Dono.

"Namanya juga punya rasa kangen sama yang di sukai," kata Indro.

"Tetap saja tidak kemana-mana kan!" kata Dono.

"Aku lagi malas keluar rumah,"kata Indro.

"Cuma bahan obrolan saja toh," kata Dono.

"Yo,...i," kata Indro.

Acara Tv pun berlanjut lagi, ya Dono dan Indro asik nonton Tv. 

"Masih hidup, ya menikmati apa saja yang di sukai," kata Roh.

Dono yang mendengarkan omongan Roh, ya diam saja dan serius nonton Tv bersama Indro. Kasino terus menonton di Youtobe di leptopnya, ya musik dangdut.

Friday, November 13, 2020

LONTE

Dono sedang duduk ruang makan, ya sedang mengetik di leptopnya. Indro di ruang tamu sedang asik baca artikel di Hp-nya. Indro tertarik dengan berita artis yang sering banget bikin kontrafersi ini dan itu.

"Artis Nikita Mirzani sering banget bikin berita kontrafersi yang ini dan itu, ya heboh banget dan juga menarik untuk di baca. Sekarang ini persoalan tentang 'Lonte', ya di katain gitu," kata Indro.

Indro membaca artikel selanjutnya tentang olahraga sepak bola.

"Berita sepak bola menarik yang ini dan itu," kata Indro.

Indro menghentikan baca artikel di Hp-nya. Hp pun di taruh di meja oleh Indro. Ya Indro mengambil gitar di meja dan ingin di mainkan.

"Nyanyiin lagu apa ya?" kata Indro yang berpikir. "Aaaaa ini saja, lagunya Iwan Fals yang ada kaitannya dengan beritanya artis Nikita Mirzani," kata Indro.

Indro memainkan gitarnya dan menyanyikan lagu 'Lontekku'.

Isi lirik lagu yang dinyanyikan Indro :

Hembusan angin malam waktu itu
Bawa lari 'ku dalam dekapanmu
Kau usap luka di sekujur tubuh ini
"Sembunyilah sembunyi, " ucapmu
Nampak jelas rasa takut di wajahmu
Saat petugas datang mencariku
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku, dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok
Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Benih cinta tak pandang siapa
Meski semua orang singkirkan kita
Genggam tangan erat-erat
Kita melangkah
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku, dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok
Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Benih cinta tak pandang siapa
Meski semua orang singkirkan kita
Genggam tangan erat-erat
Kita melangkah
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku, dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku, dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok

Karya : Iwan Fals

Indro pun selesai menyanyikan lagu ' Lontekku'. Indro pun menaruh gitar di meja dan juga mengambil Hp di meja. Indro beranjak dari duduk di ruang tamu ke dapur untuk memasak. Dono di ruang makan sedang asik mengetik di leptopnya, ya tiba-tiba berhenti dan berkata "Jalan cerita cinta harus di buat menarik lagi, ya seperti cerita di sinetron-sinetron gitu". Dono pun mengetik kembali dengan penuh keseriusan, tentang kisah cinta yang menarik dan juga konfliknya yang menarik juga. Kasino di kamar sedang asik membuat  pembukuan di Leptopnya. Kasino berhentikan menyusun data di leptopnya dan berkata "Aku jenuh".

Kasino pun menghidupkan musik di Hp-nya, ya di sesuaikan dengan keinginan Kasino. Ya Kasino pun mendengarkan lagu itu dengan baik dan juga bernyanyi mengikuti lagu yang di nyanyikan sambil mengerjakan pekerjaannya. Lagu yang di yang di dengerin Kasino adalah Kopi Dangdut. Selang berapa saat Indro selesai memasak di dapur. Satu piring bakwan goreng buatan Indro, ya di bawa ke ruang makan. Indro menaruh sepiring bakwan goreng di meja dan juga duduk.

Indro berkata pada Dono "Don, bakwan goreng!"

"Iya," kata Dono sambil menghentikan mengetik di Hp-nya.

Dono mengambil bakwan goreng di piring dan segera di makannya.

"Emmmm...enak bakwan goreng ini," kata Dono.

Indro sedang asik makan bakwan goreng tersebut. 

"Don.....apa pendapat mu tentang cewek malam?" kata Indro.

"Cewek malam, ah biasa aja," kata Dono.

"Tanggapannya cuma begitu saja Don?!" kata Indro.

"Kan...cuma cewek malam yang keluarnya pada malam hari kan. Ya biasa saja," kata Dono.

"Bukan itu Don. Cewek malam, bahasa halus saja. Yang di maksud cewek malam? Ya pelacur nama lainnya 'Lonte'....," kata Indro.

"Ooooooo......pelacur toh," kata Dono.

"Jadi tanggapan Dono gimana?!" kata Indro.

"Biasa....aja sih," kata Dono.

"Kok biasa lagi," kata Indro.

"Kan...memang biasa aja, ya di sinetron aja ada cerita yang di kaitkan dengan pelacuran nama lainnya 'Lonte'....," kata Dono.

"Ooooo iya-iya. Sinetron 'Samudra Cinta', bener Don! Memang sih di kaitkan dengan permasalahan pelacuran gitu. Cerita Sinetron 'Samudra Cinta'.....bagus gitu," kata Indro.

"Cewek yang terjebak keadaan di dunia malam sampai jadi pelacur, ya sebenarnya salah sih. Tapi jalan kebaikan itu masih ada, ya taubat. Ingin keluar dari kegelapan jiwa tersebut. Banyak orang baik menerima orang-orang seperti itu, yang benar-benar kembali ke jalan yang benar," kata Dono.

"Memang iya sih banyak orang baik, ya bisa menerima orang-orang yang ingin kembali menjadi baik. Tapi Don ada berita tentang "Lonte', ya kata-katain gitu, gimana tanggapan mu Don?!" kata Indro.

"Ooooo berita itu toh. Ahhhh biasa itu mah. Berita kontrafersinya artis yang ini dan itu. Kalau aku mau menanggapi dengan baik, ya sederhana saja. Cuma permain anak kecil saja, ya tidak perlu sampai serius amat. Kalau beritanya sampai heboh ke ranah kepolisian, jatuhnya penghinaan yang di publikasikan sana sini yang kenyataanya jadinya menjatuhkan nama seseorang.....ya harus di tegaskan UU ITE-nya," kata Dono.

"Wah...kalau ranah kepolisian sih jadi heboh lagi berita ini dan itu sampai kepengadilan. Bener-bener berita yang heboh banget dan juga menarik di baca," kata Indro.

"Jelas menarik di bacalah. Heboh gitu!" kata Dono.

"Tapi Don...tulisan mu Don, ada yang 'Extrim' Don. Bisa kena UU ITE," kata Indro.

"Tulisan ku...kan cerpen, ya abstrak lagi. Nama yang di tulis di cerpenkan....nama yang di ambil sana sini, kalau cerita mengarah penghinaan ini dan itu, ya aku kan bisa minta maaf. Kan ada proses penjelasan sana sini di dalam isi cerpen. Kalau tidak bisa di terima, ya di simpan saja. padahal yang aku inginkan tanggapan orang yang ini dan itu, ya maksudku ? Komentar. Ya tempat komentar di siapkan. Padahal kalau dapet komentar ini dan itu.....ya di terima dengan baik, jika fatalnya penghinaan sih yang ini dan itu aku terima dengan lapang dada. Namanya juga main di dunia maya.....jaringan internet gitu," penjelasan Dono yang panjang lebar.

"Aku mengerti Don banget!" kata Indro.

"Sipp!" kata Dono.

Dono pun mengambil cangkir berisi teh dan meminumnya. Indro menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan meminumnya. 

"Enak teh ini," kata Indro.

Indro menaruh cangkir teh di meja begitu juga Dono.

"Aku mau nonton main game ah!" kata Indro.

"Emmmm," kata Dono.

Dono melanjutkan mengetiknya di leptopnya. Indro pun main game di Hp-nya. Sedangkan Kasino sibuk mengerjakan kerjaannya di kamarnya sambil mendengarkan lagu yang bagus-bagus gitu.

MENGHIBUR DIRI

Dono duduk di ruang tamu.

"Menghibur diri ah," kata Dono

Dono mengambil gitar di meja dan dimainkan gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu yang ia sukai yang berjudul 'Titip Rindu Buat Ayah', ya suasana hati saja.

Isi lirik lagu yang di nyanyikan Dono :

Dimatamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat dikeningmu
Kau nampak tua dan lelah keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah hm
Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk hm
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Ayah dalam hening sepi kurindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk hm
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Karya : Ebiet G. Ade

Dono selesai menyanyikan lagu 'Titip Rindu Buat Ayah'. Indro yang sedang asik nonton Tv, ya sinetron 'Ikatan Cinta', yang ada artis Amanda Manopo. Saat iklan, ya Indro pun pindah duduknya dari ruang tengah ke ruang tamu. Dono menaruh gitarnya di meja. Indro pun mengambil gitar di meja dan duduk gitu.

"Main lagu apa ya?!" kata Indro sedang berpikir sambil menggenjreng senar gitar.

"Indro lagu pop aja Indro," kata Dono menyarankan.

"Lagu pop, ya. Lagu apa Don....?!" kata Indro.

"Lagu...yang menarik apa ya? Oooo ini saja lagu JKT48," saran Dono.

"JKT48, yang beritanya yang ini dan itu...memang menarik sih beritanya. Aku pikir dengan baik, ya lagu dangdut aja yang masih kaitannya tentang berita Larangan Minuman Beralkohol," kata Indro.

"Boleh juga tuh," kata Dono.

"Ada berita tentang minuman yang terbuat dari air nira pohon lontar /siwalan, ya di jadikan minuman yang beralkohol. Arak atau tuak," kata Indro.

"Oooo berita itu. Aku baca juga sih," kata Dono.

"Padahal.....air nira dari pohon lontar itu, ya di minum langsung bagus untuk kesehatan. Karena air nira di permentasikan jadinya beralkohol. Sama halnya...dengan air tebu juga itu mah yang sering aku beli di pinggir jalan gitu. Kalau air tebu di permentasikan menjadi minuman beralkohol," kata Indro.

"Kaya sari anggur di minum langsung jadi minuman kesehatan. Ketika sari anggur di permentasikan jadilah minuman beralkohol. Nilai jual pun lebih mahal minuman yang beralkohol," kata Dono.

"Gara-gara nilai jual dari minuman beralkohol itu toh," kata Indro.

"Namanya manusia. Awalnya tuh minuman baik untuk tubuh, ya di ubah menjadi minuman yang tidak baik untuk tubuh. Ekonomi katanya. Padahal, ya enggak juga sih. Alasan manusia saja. Ingin mabuk-mabukan gitu. Apalagi dilihat dari budaya dan agama, kebiasaan...minuman beralkohol," kata Dono.

"Iya juga ya," kata Indro.

"Jadi nyanyiin lagu apa enggak?!" kata Dono.

"Jadi......'Mirasantika'.....," kata Indro.

Indro mulai memainkan gitarnya dan menyanyikan lagu 'Mirasantika'. Dono ya mengikuti saja sambil bertepuk tangan, ya tapi beritme gitu. 

Isi lagu yang di nyanyikan Indro :

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
(Ya-ya-ya)
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-o-o, o-o-o)
Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku
Sekarang tak-tak-tak-tak
'Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak
'Ku tak mau tak mau tak ('ku tak mau tak)
Sekarang tak-tak-tak-tak
'Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak
'Ku tak sudi tak sudi tak ('ku tak sudi tak)
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
Minuman keras (miras), apa pun namamu
Tak akan kureguk lagi
Dan tak akan kuminum lagi
Walau setetes (setetes)
Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Tak akan kukenal lagi
Dan tak akan kusentuh lagi
Walau secuil (secuil)
Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan
Mirasantika
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
(Ya-ya-ya)
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-o-o, o-o-o)
Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku
Sekarang tak-tak-tak-tak
'Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak
'Ku tak mau tak mau tak ('ku tak mau tak)
Sekarang tak-tak-tak-tak
'Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak
'Ku tak sudi tak sudi tak ('ku tak sudi tak)
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila

Karya : Rhoma Irama.

Indro pun selesai menyanyikan lagu 'Mirasantika', ya gitar di taruh di meja. 

"Udahan nyanyinya Indro?" kata Dono.

"Udahan...nyanyinya dan main gitarnya," kata Indro.

"Kalau begitu aku mau baca buku," kata Dono sambil mengambil buku di meja.

"Aku...mau nonton Tv lagi. Sinetron 'Ikatan Cinta'....," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono membaca bukunya. Indro pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah. Kasino selesai dengan kerjaannya di kamarnya membuat pembukuan. Kasino pun keluar dari kamarnya dan ke ruang tengah untuk menonton Tv. Kasino duduk bersama Indro yang asik nonton Tv.

"Sinetron 'Ikatan Cinta', yang di beritakan di media ini dan itu....yang beberapa adegan yang bener-bener bikin suasana yang menggelitik rasa di hati, ya romatis banget gitu," kata Kasino.

"Memang iya...Kasino," kata Indro.

"Menurut bagus juga tuh sinetron "Ikatan Cinta'.....," pujian Kasino.

"Kalau begitu sama dengan aku," kata Indro.

"Fokus saja nonton Tv!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget. Dono, ya di ruang tamu masih asik baca buku.

Thursday, November 12, 2020

REPOT

Dono sedang membaca artikel di jaringan internet di leptopnya tentang berita yang heboh banget tentang RUU Larangan Minuman Beralkohol.

"Larangan Minuman Beralkohol, ada bagusnya berita ini karena banyak minuman yang baik untuk tubuh. Ya permintaan pasar untuk minuman yang baik untuk tubuh meningkat. Minuman yang beralkohol di pasar jadi hancur lebur karena di larang. Kalau di negara lain, ya di boleh kan. Kadang manusia itu di beri pilihan yang baik. Minum yang baik untuk tubuh atau minuman yang dapat merusak tubuh. Bagi yang berpikir sehat banget, ya memilih minuman yang baik untuk tubuh dari pada minuman yang merusak tubuh. Memang ia sih, banyak orang yang ingin jadi gila dengan minuman yang tidak baik untuk tubuh, ya minuman beralkohol," kata Dono.

Dono terus membaca artikel tentang Larangan Minuman Beralkohol dari saru artikel ke artikel yang lain untuk mengetahui pola dari pemberitaan yang di beritakan di jaringan internet. Indro yang sedang nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah.

"Kasino...apa pendapat mu tentang acara Pagi-Pagi Ambyar?!" kata Indro.

"Bagus aja sih. Ya heboh di buat seperti itu dan di sesuaikan dengan topik yang di angkat ini dan itu," kata Kasino.

"Oooooo bagus toh, jadi pujian toh," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Memang sih pendapatku....juga, acara Pagi-Pagi Ambyar ini bagus. Karena ada yang Gokilnya. Artis Nazar dan Dewi Persik, ya memang pembawaannya....gokil gitu. Tujuannya untuk menghidupkan suasana acara dan menyesuaikan topik yang di angkat ini dan itu," kata Indro.

"Tepat sekali," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

Kasino dan Indro terus asik nonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget. Dono tetap membaca artikel di leptopnya, tapi sudah berganti topik yang di bacanya.

"Berita tentang artis Gisel masih terus berlanjut, seru juga....tentang vidio syur yang ini dan itu. Sampai Mantan suami Gading Martin....angkat bicara yang ini dan itu. Menarik juga. Heboh beritanya," kata Dono.

Dono terus membaca artikel di leptopnya yang ini dan itu. Kasino dan Indro tetap asik nonton Tv di ruang tamu.

"Kasino......cewek itu sebenarnya ingin apa yang di cari dari cowok?" kata Indro.

"Biasa sih perlindungan dan kenyamanan dalam hubungan. Tetap yang paling utama adalah urusan ekonomi di jamin. Ada juga cewek yang ikhlas banget, ya suami di perbolehkan menikah lagi," kata Kasino.

"Ada seperti itu Kasino dunia kenyataan, ya cewek yang ikhlas...suaminya menikah lagi!" kata Indro.

"Beneran ada," kata Kasino.

"Wah...bener-bener hati tuh cewek ikhlas banget. Pasti ahli agama ya Kasino!" kata Indro.

"Memang ahli agama yang berani seperti itu," kata Kasino.

"Suaminya mau menikah lagi apa enggak? Ya kan di bolehkan nikah lagi!" kata Indro.

"Suaminya, ya tidak mau menikah lagi. Alasannya sih sederhana. Satu istri aja repot dan juga masih bertanggungjawab pada anak juga, ya repot banget," kata Kasino.

"Kenyataannya.....memang repot ngurus satu istri dan juga anak," kata Indro.

"Memang kenyataan seperti itu," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus asik nonton Tv. Dono menghentikan baca artikelnya dan main game di leptopnya dengan penuh keasikkan.

"Kepinginnya dua cinta tetapi kenyataannya tetap satu saja. Satu aja sudah repot ngurusin maunya tuh cinta apalagi dua, ya lebih repot lagi. Tetap satu cinta," celoteh Dono.

Dono tetap asik main game di leptopnya.

Wednesday, November 11, 2020

DAKWAH

Dono duduk di ruang tamu, ya memainkan gitarnya dan menyanyikan lagu yang ia sukai sesuai suasana hati saja 'Dengan Nafas-Mu'. 

Isi lagu yang di nyanyikan Dono dengan main gitar :

Izinkan ku ucap kata taubat
Sebelum kau memanggiku
Kembali padaMu
Menutup waktuku
Izinkan ku serukan namaMu
Sebelum nyawa dalam tubuhku
Kata ambil kembali Pada...Mu

Karena ku ta....hu
Hanyalah pada di....rimu
Tempatku mengadu
Tempatku mengeluh di dalam doaku

Dan demi nafas yang tahu telah kau hembuskan
Dalam kehidupan itu ku berjanji
Ku akan menjadi yang terbaik
Menjalankan segala perintahmu
Menja....uhi segala larangan...Mu
A....dalah sebaris doa ku untukMu

Izinkan ku ucap kata taubat
Sebelum kau memanggilku

Karya: Ungu

Dono menyelesaikan nyanyi lagunya dan main gitarnya. Gitar di taruh di meja. Dono mengambil Hp di meja. Dono segera main game di Hp-nya. Indro yang selesai nonton Tv di ruang tengah, ya ke ruang tamu. Indro duduk di sebelah Dono. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?" saut Dono sambil menghentikan main game di Hp-nya. 

"Tumben nyanyiin....lagu 'Dengan Nafas-Mu'.....?!" kata Indro. 

"Suasana hati saja," kata Dono. 

"Suasana hati toh. Kali.....ada hal yang lain gitu?!" kata Indro. 

"Ada sih," kata Dono. 

"Apa itu?" kata Indro yang ingin tahu banget. 

"Biasalah.....kenangan di masa tuh lagu populer banget. Ya sering dinyanyikan anak-anak remaja, ya pake alat musik gitar. Keakraban saja," kata Dono. 

"Berarti banyak lagu-lagu yang populer di masanya mempengaruhi pergaulan remaja yang ini dan itu," kata Indro. 

"Banyak banget yang mempengaruhi keadaan. Sebuah lirik lagu itu menceritakan tentang ini dan itu, ya bagi yang sadar jadi masukkan ini dan itu. Bukan sekedar hiburan saja, tapi memperbaiki akhlak juga bisa. Jadi jalan dakwah...ya sampe gitu," penjelasan Dono. 

"Memang bener sih omongan mu Don. Banyak penyanyi.....yang berdakwah lewat lagu ini dan itu. Ya untuk memberitahuku tentang kebaikan ini dan itu," kata Indro. 

"Berdakwah....itu lewat apa saja yang penting kena ke umat untuk memperbaiki akhlak umat yang ini dan itu. Kalau pinter nyanyi kan bisa saja rezeki lewat menyanyi, ya seperti artis zaman sekarang ini yang menang di ajang perlombaan menyanyi," kata Dono. 

"Contoh yang baik untuk remaja di jalan kebaikan untuk mengangkat derajat diri dan keluarga, ya lewat menyanyi," kata Indro. 

"Raihlah mimpi di kala muda. Ketika tua nikmati apa yang telah di raih kala muda," kata Dono. 

"Benar Don. Raih mimpi di kala muda, di kala tua.....menikmati semua hasil di kala muda," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

"Sudahlah....jangan di bahas lagi. Aku mau lanjutin main game!" kata Dono. 

 "Iya," kata Indro. 

Indro pun bergerak ke dapur untuk masak mie rebus, ya laper gitu. Dono, ya asik main game di Hp-nya. Kasino sedang sibuk di kamar, ya sedang mengetik di leptopnya.....ya kerjaannya Kasino. 

"Banyak orang pinter yang berdakwah lewat lagu ini dan itu, ya dari awal perkembangan dakwah sampai sekarang," kata Indro. 

Ya masak mie rebus jadilah. Indro segera menaruh mie rebus di mangkok dan segera di bawa ke ruang makan untuk santap itu mie rebus.

BERITA KRIMINALITAS

Dono duduk di ruang makan sambil baca artikel di jaringan internet di leptopnya. 

"Corona lagi Corona lagi topik yang di beritakan. Jenuh juga ya," kata Dono.

Dono tetap membacanya untuk tahu perkembangan artikel yang beritakan tentang Corona yang ini dan itu. Indro sedang asik nonton Tv bersama Kasino di ruang tengah.

"Berita tentang kriminalitas ini terjadi di beberapa daerah ya," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Kejahatan selalu mengintai kita di mana-mana. Seperti teman makan teman.....tuh. Cerita kriminalitasnya yang di tayangkan Tv sekarang," kata Indro.

"Akhlaknya masih kacau. Teman di makan," kata Kasino.

"Akhlaknya memang masih kacau. Tapi kalau dunia kenyataan sih. Memang iya sih pergaulan yang menciptakan akhlak berubah. Contohnya : seorang pemuda yang tidak minum arak, eeee ketemu dengan temannya, ya pemuda yang minum arak dan juga agamanya beda lagi. Jadinya ya terpengaruh sih dengan keadaan, ya minum arak gitu. Ya teman itu pun mencuri uang temannya tersebut, hubungan perteman itu hanya berpura-pura saja. Teman makan teman," kata Indro.

"Kalau cerita kenyataan seperti itu sih banyak di mana-mana. Orang terlalu sering terkena pergaulan yang bebas, ya tampa aturan itu. Di lihat dari lingkungan juga sih, ya sukunya dan agamanya," kata Kasino.

"Berarti bener dong. Beberapa kabar di mana-mana lebih baik berteman dengan suku sendiri, ya keluarga.....agar aman sih," kata Indro.

"Ya.....bener sih harus suku sendiri. Tapi kan ada suatu penyakit kegilaan di pikiran manusia, ya seperti ini : aku senang kau celaka. Maksudnya? Satu suku sendiri aja bisa saling mencelakai juga, di lihat dari latar belakang sosial budaya perkembangan dari suku tersebut dari dulu sampai sekarang tentang pisikologis bawaan," kata Kasino.

"Penyakit manusia yang bisa mencelakai suku sendiri. Contohnya : Jawa menjatuhkan Jawa. Sama halnya cerita kriminalitas. Orang Jawa kaya, ya di curi hartanya sama orang miskin Jawa juga. Atau orang miskin Jawa, ya di aniyaya dengan orang kaya Jawa," kata Indro.

"Seperti itulah keadaan jika terjadi kriminalitas di lingkungan sendiri yang tidak di duga-duga. Padahal suku sendiri, ya kaum sendiri, kadang masih ada hubungan kerabat gitu. Maka itu kata lebih baik suku sendiri, ya belum tentulah jawabannya," kata Kasino.

"Akhlaknya manusia yang harus di benarkan, ya!" kata Indro.

"Ya memang harus di benar itu akhlak. Kewajiban bagi ahli agama yang membenarkan akhlak manusia, untuk menekan kriminalitas yang terjadi di lingkungan," kata Kasino.

"Berita seputar kriminalitas, ya sebagai contoh saja," kata Indro.

"Memang benar. Berita seputar kriminalitas....ya sebagai contoh saja. Agar manusia belajar tidak berbuat keburukan yang bisa mencelakai diri sendiri dan orang lain," kata Kasino.

"Kenyataan tetap kenyataan. Memang semua manusia memahami sebagai contoh tuh berita kriminalitas. Kenyataan aslinya. Ya manusia yang akhlak buruk masih berkeliaran untuk membuat kerusakan di mana-mana," kata Indro.

"Kan....ada penegak hukum," kata Kasino.

"Polisi. Penegak hukum itu sih, kadang ya telah menangulangi persoalan di masyarakat. Contohnya : pencurian," kata Indro.

"Emang iya sih. Telat menanggulanginya. Maka itu. Polisinya adalah bagi setiap warga masyarakat yang mencegah kejahatan di mana-mana," kata Kasino.

"Pahlawan di masyarakat ternyata. Kalau begitu sih. Tidak di gaji. Beda dengan polisi yang di gaji, makan gaji buta....tuh polisi. Jika kejahatan di masyarakat di tanggulangi pahlawan yang memberantas kejahatan, ya kemungkinan besar sih aman sih. Contohnya : pencurinya tetangga sendiri yang menangkap pencuri tetangga sendiri, ya warga sekitar. Pahlawan yang menanggulangi kejahatan di lingkungan sendiri, warga sendiri. Agar lingkungan aman," kata Indro.

"Kenyataan memang kenyataan seperti itulah," kata Kasino.

"Ya sudahlah Kasino tidak perlu di bahas lagi. Fokus nonton aja!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang berita tentang kriminalitas yang ini dan  itu. Dono menghentikan baca artikel tentang Corona ini dan itu. Mulai Dono mulai mengetik di leptopnya.

"Seperti biasanya seputar keadaan di rumah saja...ceritanya," kata Dono.

Dono terus mengetik di leptopnya, ya menceritakan keadaan rumah yang ini dan itu.

Tuesday, November 10, 2020

HEBOH BERITANYA


Dono di ruang makan sedang membaca artikel di jaringan internet di leptopnya.

"Berita yang heboh.....Habib Rizieq Shihab.....pulang ke Indonesia toh," kata Dono.

Dono terus membaca profil Habib Rizieq Shihab untuk mengecek beberapa data-data  berita yang tersebar di berapa jaringan media yang memberitakan ini dan itu.

"Ooooooo berita sesuai dengan keadaan....toh, walau ada beberapa bumbu penyedap untuk menarik di baca toh," kata Dono.

Dono terus membaca artikel ini dan itu di jaringan internet di leptopnya. Indro yang selesai memasak pisang goreng, ya satu piring di bawa ke ruang makan dan di taruh di meja.

"Don, gorengan," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Dono menghentikan baca artikel di leptopnya dan mengambil pisang goreng di meja, ya segera di makannya.

"Enak pisang gorengnya....Indro," kata Dono.

"Iya," saut Indro, ya sambil makan pisang goreng.

Keduanya menikmati makan pisang goreng dan minum teh. 

"Don.....yang heboh sekarang ini berita tentang Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia," kata Indro.

"Iya, aku tahu itu. Aku membacanya di artikel di berbagai jaringan di internet di leptop ku," kata Dono.

"Ooooo lagi baca toh. Habib Rizieq Shihab itu pengikutnya banyak juga...., terkenal lagi," kata Indro.

"Memang beritanya seperti itu. Kalau kenyataannya aku tidak tahu. Aku tidak pernah memeriksain sampai dunia kenyataan, cuma dunia maya aja. Contohnya : aku baca datanya di jaringan internet yang ini dan itu saja," kata Dono.

"Anak cewek Habib Rizieq Shihab itu, cantik ya...Don," kata Indro.

"Iya...anak cewek Habib Rizieq Shihab...memang cantik," kata Dono.

"Andai......andai....Don, seperti biasanya permainan saja. Aku mendapatkan anak cewek......Habib Rizieq Shihab yang cantik itu. Apa pendapatmu...Don?" kata Indro.

"Pendapatku....ya tidak ada masalah sih. Asalkan ceweknya mau dan Habib Rizieq Shihab setuju dengan kamu.....Indro," kata Dono.

"Dapet cewek bidadari surga itu menyenangkan....ya Don," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Tapi...Don, jika seadainya di buat seperti ini Don. Anak cewek.......Habib Rizieq Shihab yang cantik itu. Sukanya sama kamu Don!" kata Indro.

"Jadi seadainya suka dengan aku toh. Sebenarnya sih tidak ada masalah sih suka sama aku. Tapi pasti aku tolak. Alasannya sih sederhana sih. Anak cewek.....Habib Rizieq Shihab itu lebih baik tidak memilih aku. Ya....orang cacat di sukai. Lebih baik pilih yang sempurnalah," kata Dono.

"Kenyataannya seperti itu. Cacat di pilih. Lebih baik yang sempurnalah yang di pilih," kata Indro yang mengikuti maunya Dono.

"Yang aku takutin....adalah sebenarnya. Cewek itu belum bisa tulus menerima kekurangan ku yang cacat," kata Dono.

"Iya...juga ya. Dono bisa mendengarkan suara gaib dan melihat yang gaib....jadi tahu kebenaran yang di sembunyikan," kata Indro

"Kadang...hidup itu aku memilih tidak bangun di dunia ini. Lebih baik tidur selamanya dan di jaga para malaikat yang menunjukkan kebenaran yang menceritakan rahasia tentang dunia ini yang sebenarnya dari awal sampai sekarang," kata Dono

"Itu sih rahasia Dono. Di bawa sampai mati....itu lebih baik. Dunia ini lebih baik misteri. Antara benar ataukah tidak. Kejujuran atau kah kebohongan belaka," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Sudahlah Don ngobrolnya. Cuma permainan seadainya saja. Kenyataannya tetap tidak mungkinlah. Orang biasa-biasa mendapatkan bidadari yang cantik, ya mustahil. Apalagi Dono menjelaskan tentang cacat, ya tidak mungkin lagi. Aku mau nonton Tv aja!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Indro setelah minum teh, ya ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono pun kembali membaca artikel di leptopnya. Kasino sedang sibuk kerja di kantornya. Selang berapa saat. Dono selesai membaca artikel di leptopnya dan leptop di matikan. Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro, ya yang di tonton sinetron bertemakan cinta.

PERANG BELUM SELESAI BUNG


Dono di ruang makan asik baca artikel tentang Nabi Isa di leptopnya. Indro  di ruang tengah sedang asik baca artikel tetang sejarah kemerdekaan Indonesia, ya memperingati hari Pahlawan 10 November di jaringan internet di Hp-nya. Kasino di ruang tamu sedang menonton film-film sejarah kemerdekaan Indonesia di jaringan internet pake leptopnya.

"Oooo begitu ceritanya," kata Dono.

Dono terus membaca artikelnya dengan baik di leptopnya. 

"Sejarah kemerdekaan yang menarik," kata Indro.

Indro terus membaca artikel sejarah kemerdekaan Indonesia dengan baik banget. 

"Bagus film-film sejarah kemerdekaan untuk membangkitkan semangat juang yang berapi-api, ya mengusir penjajah dari tanah air Indonesia," kata Kasino.

Kasino terus nonton film di leptopnya. Sekitar satu jam lebih beberapa menit berlalu. Dono tetap membaca artikel yang lainnya di leptopnya. Kasino selesai nonton film sejarah kemerdekaan Indonesia, ya main game di leptopnya. Indro menghentikan baca artikel sejarah kemerdekaan Indonesia di Hp-nya. Indro pun ke ruang makan. Duduk Indro dan berkata "Don."

Dono berhenti membaca artikel di leptopnya dan berkata "Apa?"

"Sedang asik baca apa Don, di hari Pahlawan ini,10 November?!" kata Indro. 

"Asik baca artikel Nabi saja," kata Dono.

"Kok asik baca artikel Nabi?!" kata Indro.

"Suasana hati ku ingin baca artikel tentang Nabi," kata Dono.

"Ooooo begitu," kata Indro.

Indro pun ingin memastikan artikel yang di baca Dono dengan melihat di leptopnya.

"Nabi Isa, banyak bener artikel yang di buka," kata Indro.

"Cuma ingin tahu saja, pola pemikiran manusia membuat cerita ini dan itu tentang Nabi Isa," kata Dono.

"Sama aja sih Don, cerita dari dulu sampai sekarang tentang Nabi Isa," kata Indro.

"Memang sama aja sih. Cuma pendapat berdasarkan ini dan itu, ya menarik di baca," kata Dono.

"Memang Dono tujuannya baca artikel Nabi Isa mencermati tentang apanya?!" kata Indro.

"Tetang pengkhianatan, ya sampe Nabi Isa di Salip, nama lainnya Yesus," kata Dono.

"Oooo versi cerita Kristen yang sedang di cermati Dono toh," kat Indro.

"Hidup di dunia ini banyak orang, ya sifat pengkhianatan ini dan itu. Maka itu hidup perang melawan keburukan belum selesai," kata Dono.

"Memang perang belum selesai bung, kalau untuk berperang menghadapi keburukan yang ini dan itu. Banyak contoh yang ini dan itu, salah satunya contohnya sih : seperti pengurus mesjid, ya mencuri uang infak.....kaya cerita kriminalitas di Tv," kata Indro.

"Seperti itulah....contoh pengkhianatan terjadi di zaman sekarang ini," kata Dono.

"Kalau di zaman kemerdekaan Indonesia sampai pembentukan negeri ini. Banyak penghianatan ini dan itu. Kacau di mana-mana," kata Indro.

"Bersatu itu susah. Kalau bercerai berai itu mudah. Contohnya : konfik terjadi di beberapa daerah tentang pernyataan kemerdekan ini dan itu, ya bentuk pengkhianatan pada persatuan yang di kukuhkan pada negeri ini," kata Dono.

"Berarti benar-benar perang belum selesai. Ahli agama penting dalam bentukan akhlak untuk generasi melenial saat ini. Agar mencegah pengkhianatan yang ada di dalam maupun di luar untuk meruntuhkan persatuan di negeri ini," kata Indro.

"Zaman ini banyak organisasi ini dan itu. Basisnya ini dan itu pula. Harus bisa menjaga persatuan itu organisasi untuk kebaikan negeri ini. Kalau sampai menciptakan koflik ini dan itu, ya bentuk pengkhianatan pada persatuan ini dan itu," kata Dono.

"Aku mengerti Don. Aku mau nonton Tv aja!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono melanjutkan baca artikel di leptopnya. Indro, ya pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Tv di hidupkan Indro pake remot dan di pilihlah chenel yang menarik acaranya. Indro memilih nonton sinetron tema cinta. Indro asik nonton Tv. Kasino terus main game di leptopnya. 

Selang berapa saat Dono selesai baca artikelnya dan berkata "Selesai juga baca artikelnya, waktunya makan," kata Dono.

Dono pun mematikan leptopnya dan ke dapur untuk membuat mie rebus. Beberapa saat, mie rebus pun jadi. Dono menyantap mie rebus di ruang makan.

"Benar omongan Indro, Perang Belum Selesai Bung.....di zaman melenial ini pentingnya pembentukan akhlak yang baik. Semua ahli agama harus membimbing dengan baik umatnya agar persatuan itu tetap terjaga dengan baik, supaya terhindar dari kehancuran ini dan itu," kata Dono.

Dono terus asik makan mie rebusnya.

Sunday, November 8, 2020

SESUAI KEADAAN

Keadaan memang seperti biasanya di suatu pasar. Manusia sibuk dengan rencana masing-masing untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dono duduk di apotik di pasar, ya seperti kebiasaannya saat SMA, seusai pulang sekolah. Dono bersantai sambil melihat keadaan semuanya degan baik. Keadaan berubah terus menerus dengan gejala yang terjadi, ya ekonomi, ya kesehatan dan banyak lagi. Dono sambil mendengar musik dari Hp-nya, ya pake headset dan lagu yang di dengarkan Dono berganti-ganti sesuai viralnya musik, jadi yang di dengarkan musik dangdut yang di nyanyikan artis Happy Asmara.

Dono memang memakai masker untuk melindungi dirinya dari Covid-19, ya mengikuti anjuran pemerintahan demi kesehatan ini dan itu. Dono pun bangun dari duduknya di apotik. Berjalan Dono di pinggirang pertokoan. Dono bertemu dengan Yoga, yang kerja di sebuah toko. Dono menghentikan mendengarkan musik di Hp-nya. Dono, ya ngobrol dengan Yoga sekedar obrolan  yang ini dan itu dan juga perkembangan pasar yang ini dan itu. Yoga banyak menceritakan perkembangan pasar yang ini dan itu, ya setelah Dono pergi ke kota lain untuk bekerja. 

Dono pun mengerti lebih jauh lagi pergolakan terjadi di pasar karena di cerita Yoga. Dono pun melanjutkan perjalannya, ya Yoga pun melanjutkan kerjaanya. 

"Kota ini banyak berubah, manusia di kota ini mengubah keadaan sesuai dengan keinginan dan harapan mereka semua untuk hidup di muka bumi ini," celoteh Dono dengan suara samar.

Dono pun berjalan dan berjalan di pinggir jalan. Dono pun bertemu dengan teman lama, Andi yang kerjaannya Sapol PP yang jaga pasar. Dono dan Andi ngobrol dengan, ya sekedar orbrolan tentang kerjaan Andi sebagai Sapol PP saja yang  ini dan itu. Kadang Andi bertanya tentang Dono yang ini dan itu. Hal biasanya Dono menceritakan dengan penuh sederhana banget. Andi pun melanjutkan kerjaannya mengawasi keadaan. Dono, ya melanjutkan perjalanan lagi. Dono berjalan di pinggir pertokoan.

Tak sangka tak di duga. Dono bertemu degan kawan lama lagi yang kerja Polisi. Dono ngobrol dengan Joni, ya petugas Polisi yang sambil mengawasi keadaan agar aman gitu. Seperti biasa Joni menceritakan tentang kerjaannya sebagai polisi yang ini dan itu kepada Dono. Kadang Dono menceritakan tentang dirinya ke Joni, ya seperti biasa sangat sederhana banget. Obrolan itu singkat banget. Joni harus menjalankan tugasnya, ya mengawasi keadaan agar aman. Dono melanjutkan perjalannya. Dono pun membeli buah apel yang ia sukai di tempat langganannya seperti biasanya. Indro yang selesai dengan urusannya, ya menghampiri Dono yang selesai beli buah. Indro membawa motor dengan baik, ya Dono duduk santai di belakang. Sampai di rumah. Dono membereskan belanjaannya dan di taruh di kulkas. 

Setelah itu Dono duduk di ruang tamu sambil makan satu buah apel, ya sambil mendengarkan musik di Hp-nya pade headset dan tetap lagu danggut yang lagi populer gitu....lagunya Happy Asmara. Indro sedang asik nonton Tv di ruang tamu, ya nonton chenel JTV dengan acara satsiun dangdut. Kasino selesai urusan kerjaannya, ya mengerjakan pekerjaannya di leptopnya di kamarnya. Kasino pun keluar dari kamar dan duduk di ruang tamu.

"Don," kata Kasino.

"Apa?" kata  Dono sambil menghentikan mendengar musik di Hp-nya.

"Gimana dengan keadaan pasar?" kata Kasino.

"Ya seperti biasanya. Rame. Banyak yang jaga demi keamaan semuanya," kata Dono.

"Ooooo begitu. Beritanya sesuai dengan realita kenyataannya ya," kata Kasino.

"Memang sesuai dengan kenyataanlah berita ini dan itu," kata Dono.

"Oooo berita tentang artis Gisel yang lagi viral tentang ini dan itu...gimana Don?!" kata Kasino.

"Biasa berita artis ini dan itu. Kontrafersi semuanya yang ini dan itu," kata Dono.

"Ooooo seperti biasanya kalau cerita tentang artis yang ini dan itu," kata Kasino.

Kasino pun main game di Hp-nya. Dono tetap melanjutkan mendengark musik di Hp-nya. Indro, ya di ruang tengah masih asik nonton Tv. Keadaan lingkungan juga tenanglah.

Saturday, November 7, 2020

KODAR

Dono duduk di ruang tengah, ya nonton Tv. 

"Bagus....acara Tv-nya menghibur," kata Dono. 

Indro yang main game di Hp-nya, ya berhenti. Indro pun pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Indro pun duduk di sebelah Dono dan berkata "Bagus acara Tv-nya." 

"Iya," kata Dono. 

"Hidup ku ini menyenangkan bisa melihat dunia ini. Ya jadi bisa melihat yang cantik-cantik seperti penyanyi yang mengisi acara Tv," kata Indro. 

"Arah tujuan omongan Indro kemana?" tanya Dono. 

"Maksudnya....sih, aku lebih baik dari pada orang buta gitu," kata Indro. 

"Ooooo. Kalau begitu di syukurin aja bisa melihat dunia ini. Karena Tuhan Maha Pencipta membukakan penglihatan itu," kata Dono. 

"Memang aku syukurin aku bisa melihat dunia ini. Buta itu, kodarnya Tuhan Maha Pencipta...ya kan Don?!" kata Indro. 

"Iya, kodarnya. Penglihatannya tidak di buka kan," kata Dono. 

"Kenapa tidak di buka kan penglihatannya Don orang buta itu?!" kata Indro yang ingin tahu banget. 

"Susah untuk di jelaskan tentang orang buta itu, ya tidak bisa melihat," kata Dono. 

"Tapi Dono bisa melihat yang mustahil di lihat manusia yang lainnya. Gaib gitu," kata Indro. 

"Kalau itu sih penglihatannya dibukakan, ya bisa di bilang kodarnya saja," kata Dono. 

"Ya bener-bener rahasia. Pada hal nikmat melihat itu menyenangkan ya," kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

"Hidup memang perlu banyak di syukurin dengan kenikmatin ini dan itu, apalagi bisa bernyanyi dengan suara merdu seperti penyanyi," kata Indro. 

"Kalau itu sih bisa saja di bilang kodar nikmatnya orang yang bisa mengeluarkan suara merdu kan!" kata Dono. 

"Iya, kodar banget.....nikmat bisa mengeluarkan suara bagus, ya bicara. Beda dengan orang yang bisu, ya tidak bisa bicara," kata Indro. 

"Bisu pun, kodarlah....jawabannya," kata Dono. 

"Memang kodar itu si bisu. Enggak bisa di jelaskan sih. Nikmat berikutnya, ya bisa mendengarkan musik-musik yang bagus, ya pendengaran gitu. Beda dengan tuli tidak bisa mendengar gitu," kata Indro. 

"Kodar juga itu mah," kata Dono

"Kodar sih, ya termasuk Dono.....bisa mendengar suara yang tidak bisa di dengarkan manusia pada umumnya, ya gaib gitu," kata Indro. 

"Itu sih kodar saja....jawabannya," kata Dono yang tegas. 

"Iya aku mengerti. Kodar semuanya dari Tuhan Yang Maha Pencipta, maka manusia bisa melihat, bicara dan mendengar," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

"Tepat sekali," kata Dono. 

Dono dan Indro, ya fokus nonton Tv yang acara yang bagus yang menyajikan penyanyi-penyanyi yang cantik dan juga suaranya merdu. Kasino di kamarnya yang sedang mengerjakan pekerjaannya. 

"Selesai juga kerjaan ku," kata Kasino. 

Kasino yang selesai dengan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya ke ruang tengah untuk nonton Tv. 

"Acara Tv yang bagus, penyanyi yang ngisi acara cantik-cantik dan suaranya merdu," kata Kasino. 

"Iya," saut Dono dan Indro bersamaan. 

Kasino pun duduk bersama Dono dan Indro, ya menonton Tv dengan acara Tv yang bagus banget di malam minggu yang tenang banget. 

CAMPUR ADUK

JEFF, WHO LIVES AT HOME

Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel AllPlay Ent, ya seperti bia...

CAMPUR ADUK